PENELITIAN SEJARAH DAN
HISTORIOGRAFI
SEJARAH PEMINATAN KELAS X
PENYUSUN
SITI RAISHA DELLA VEGA
21040284063
UNIVERSITAS NEGERI SEJARAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat
menyusun E-Modul sejarah perminatan kelas X tentang “Penelitian
Sejarah dan Historiografi” dapat diselesaikan dengan baik.
Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku
umatnya. E-Modul sejarah perminatan kelas X ini dibuat untuk
melengkapi tugas mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar.
Tak lupa ucapan terima kasih kepada Bapak selaku Dosen
pembimbing Mata kuliah ini. Masih terdapat banyak kekurangan
dalam penulisan menyusun E-Modul sejarah perminatan kelas X ini
sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi penyempurnaan anotas ini.
Mojokerto, 17 Mei 2022
Penulis
DAFTAR ISI
Cover
Penyusun
Kata Pengantar
Daftar Isi
Peta Konsep
Pendahuluan
Kegiatan Belajar 1
Kegiatan Belajar 2
Evaluasi
Daftar Pustaka
PETA KONSEP
PENDAHULUAN
A. IDENSITAS MODUL
Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan
Kelas :X
Alokasi Waktu : 6×45 Menit
Judul Modul : Penelitian Sejarah Dan Historiografi
B. KOMPETENSI DASAR
3.4 Memahami langkah-langkah penelitian sejarah (heuristik,
kritik/verifikasi, interpretasi/ eksplanasi, dan penulisan
sejarah)
4.4 Menerapkan langkah-langkah penelitian sejarah
(heuristik, kritik/verifikasi, interpretasi/ eksplanasi dan
penulisan sejarah) dalam mempelajari sumber, serta
mampu menyajikan dalam bentuk penulisan sejarah
C. DESKRIPSI SINGKAT MATERI
Selama mempelajari peristiwa sejarah, terdapat satu hal lagi
yang tidak kalah penyting yakni Penelitian Sejarah dan
Historiografi. Materi ini memiliki peran yang sangat penting
dalam mempelajari sejarah. Karena membantu kita dalam
melakukan sebuah penelitian terhadap peristiwa sejarah yang
terjadi.
Untuk itu, bab ini akan mengajarkan kepada siswa bagaimana
cara melakukan penilitian sejarah dan historiografi yang baik
dan benar sesuai dengan kaidah.
D. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
E. MATERI PEMBELAJARAN
Modul ini terbagi menjadi 2 kegiatan pembelajaran dan di
dalamnya terdapat uraian materi, contoh soal, soal latihan dan
soal evaluasi.
Pertama : Penelitian Sejarah: Pemilihan Topik,
Kedua Heuristik, dan Verifikasi
: Penelitian Sejarah: Interpretasi dan
Historiografi
Modul ini sangat bermanfaat bagi siswa agar dapat lebih
mandiri, teliti, dan dan percaya diri dalam mempelajari,
menggali, dan menganalisis materi-materi yang tersedia
sehingga pembelajaran ini dapat lebih bermakna bagi kalian.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Penelitian Sejarah:
Pemilihan Topik, Heuristik, dan Verifikasi
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan siswa dapat
memahami langkah-langkah penelitian sejarah: pemilihan
topik, heuristik, dan verifikasi melallui penugasan mandiri dan
penulisan sejarah.
B. Uraian Materi
1. Pemilihan Topik
Langkah pertama dalam penelitian sejarah adalah
menentukan topik kajian. Pemilihan topik menjadi salah satu
hal yang penting dalam melakukan penelitian sejarah.
Dalam memilih topik, peneliti hendaknya memenuhi hal
berikut:
• Unik
Topik yang dipilih mengundang rasa ingin tahu dan
ketertarikan pembaca untuk membacanya. Peristiwa
yang sedang hangat dan booming, memiliki ketertarikan
lebih dimasyarakat.
• Bernilai
Permasalahan yang diteliti memiliki arti penting bagi
perkembangan ilmu pengtahuan dan berguna bagi
masyarakat
• Kesatuan
Unsur-unsur bahan penenlitian mempunyai satu
kesatuan ide. Sumber-sumber yang digunakan mengarah
pada satu topik yang telah dipilih.
• Orisinil
Topik yang dipilih merupakan sebuah upaya untuk
melakukan pembuktian baru atas peristiwa yang sama.
• Praktis.
Data yang dibutuhkan sesuai dengan kemmapuan yang
dimiliki peneliti.
Topik yang dipilih harus berdasarkan:
o Kedekatan Emosional
Kedekatan emosional adalah hubungan pribadi antara
peneliti dengan objek yang ditelitinya. Kedekatan
emosional sangat dibutuhkan dalam penelitian sejarah
untuk memudahkan penelitian dalam mengkaji objek
penelitian.
o Kedekatan Intelektual
Kemampuan intelektual adalah tingkat pengetahuan yang
dimiliki oleh seorang peneliti terhadap objek yang
ditelitinya. Peneliti menguasai topik yang dipilihnya.
Penguasaan pengetahuan mengenai topik yang akan
dikaji sangat mempengaruhi proses penelitian.
2. Heuristik
Setelah memilih topik, proses selanjutnya adalah
mengumpulkan data sebanyak-banyaknya terkait topik yang
sudah dipilih atau yang disebut dengan heuristik. Heuristik
berasal dari Bahasa Yunani, heurikein yang berarti
menemukan. Dalam kegiatan penelitian sejarah, heuristic
berarti kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, dan
menghimpun jejak- jejak masa lalu berupa sumber-sumber
sejarah.
Proses pengumpulan sumber-sumber relevan yang
berkaitan dengan topik sejarah yang dipilih oleh penulis.
Tanpa sumber sejarah, peneliti tidak akan dapat berbuat dan
menulis banyak. Berdasarkan cara mendapatkan sumber-
sumber sejarah, dibedakan menjadi dua:
• Data Primer
Data primer merupakan sumber yang berasal dari
wawancara sumber pertama (kesaksian saksi yang
menyaksikan secara langsung), naskah perjanjian, arsip,
surat kabar, foto, artefak, dokumen asli, laporan atau
catatan.
a. foto pembacaan teks proklamsi kemerdekaan Indonesia tahun 1945
oleh Ir. Soekarno; b. naskah teks proklamsi yang telah diketik oleh
sayuti melik; c.tulisan tangan naskah teks proklamasi.
• Data Sekunder
Data primer merupakan sumber maupun informasi yang
berasal dari pihak kedua. Sumber primer seperti buku
teks, koran, majalah, ensiklopedia.
a.koran merdeka yang memberitakan tentang kemerdekaan terbit 9 oktober
1945; b. buku sekitar perang kemerdekaan Indonesia Jilid 1 Proklamasi karya
A. H. Nasution.
Berdasarkan bentuknya, sumber sejarah terdiri dari:
a. Sumber Sejarah Lisan
Keterangan keterangan yang diperoleh dari pelaku dan saksi
sejarah. Salah satunya dengan wawancara, dalam
penelitian lisan wawancara dapat dilakukan dengan tokoh
maupun sekelompok tokoh. sumber lisan yang didapatkan
dengan wawancara tetap harus memeperhatikan kaidah-
kaidah sejarah lisan. Meskipun begitu sumber lisan tetap
harus ditunjang dengan keberadaan sumber tertulis.
Sumber lisan dibagi menjadi dua. Pertama, kesaksian lisan
yang disampaikan oleh pelaku yang terlibat langsung dalam
peristiwa yang dikisahkan. Sumber yang disebut “sejarah
lisan”. Kedua, tradisi lisan, seperti dongeng, mitos, legenda,
cerita rakyat.
b. Sumber Sejarah Tulisan
Sumber berbentuk tulisan yang mengandung informasi
tentan suatu peristiwa sejarah. Contoh: prasasti, piagam,
dokumen, babad, arsip, biografi.
Sumber tulisan dapat diperoleh pada perpustakaan,
lembaga penelitian dan pendidikan, tokoh buku dan
sebagainya. Sumber sejarah yang beruopa arsip dapat
diperoleh pada Lembaga lembaga khusus yang menangani
atau menghimpun arsip atau koleksi perorangan yang belum
disimpan pada lembaga terkait. Misalnya, Arsip Nasional
Republik Indonesia (ANRI) dan perpustakaan Nasional di
Jakarta.
a.naskah proklamasi tulisan tangan; b. arsip daftar penduduk
priangan 1686; c. prasasti yupa; d.kitab pararaton
c. Sumber Sejarah Benda
Sumber sejarah berbentuk artefak atau hasil budaya yang
ditemukan disuatu tempat. Contoh: artefak, fosil, piramida
candi, mesjid, gereja, makam, patung, lukisan, relief.
a.banguanan lama museum benteng vrederbug; b. masjid kudus;
c. candi Borobudur; d. relief Borobudur
Beberapa masalah yang kerap muncul terkait sumber sejarah
yang sudah didapatkan sebagai berikut:
o Sumber sudah sangat tua. Yakni, menyangkut bentuk
fisik dari benda peninggalan yang berupa naskah,
arsip, dan artefak yang sudah rusak dimakan usia
sehingga sulit dalam melakukan identifikasi.
o Sumber tidak boleh sembarangan dibaca (pada
daerah tertentu yang boleh
o Kesulitan dalam memahami bahasa yang digunakan.
Terdapat banyak sumber tulisan yang sulit dibaca
karena Bahasa dan jenis tulisanya. Selain itu, karena
sudah tua dan rusak.
o Lebih banyak menggunakan tulisan angan (sumber
tua)
o Sumber masih tertutup (batas dibukanya sumber
sekitar 25 tahun). Tidak semua sumber dapta diakses
oleh semua orang. Sumber sejarah menjadi salah satu
bukti peninggalan sejarah dan hal yang amat sangat
penting untuk dijaga dan dilestarikan. Sehingga tidak
semua arsip dapat dipamerkan dandibaca oleh
sembarang orang.
o Untuk sumber lisan, terdapat kesulitan dalam
menetukan status narasumber sebagai pelaku atau
saksi. Selain itu, keterbatasan informasi mengenai apa
yang dilihat, dilakukan, dan didengar. Gaktor
kesehaan dan usia narasumber, serta kemampuan
narasumber dalam mengingat peristiwa yang terjadi di
masa lampau.
Pusaka bendera merah putih yang disimpan dan dijaga.
Agar tidak rusak dan tidak tersentuh tangan
Teknik-teknik yang digunakan terkait heuristik:
1. Studi kepustakaan
Studi kepustakaan adalah studi mengenai sumber-sumber
tertulis berupa naskah, buku, literatur, catatan, serta jurnal yang
diterbitkan. Untuk memudahkan pencarian dapat
menggunakan katalog dan melihat catatan kaki (footnote).
2. Wawancara
Wawancara dapat dilakukan secara langsung dengan individu
maupun dengan kelompok. wawancara juga dapat dilakukan
secara tidak langsun, melalui kusioner dengan pertanyaan
terstruktur maupun tidak terstruktur.
3. Studi kearsipan
Arsip dapat diperoleh pada lembaga- lembaga khusus yang
menangani atau menghimpun arsip pada lembaga terkait.
Misalnya, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan
perpustakaan Nasional di Jakarta dan di daerah. Ditempat
tersebut telah disediakan sejumlah arsip yang diperuntukam
bagi kepentingan penelitian. Untuk memperoleh informasinya,
dapat dilakukan dengan cara: membaca secara langsung,
menyalin (menulis), fotokopi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku pada lembaga tersebut.
4. Observasi (pengamatan)
Observasi dilakukan secara langsung dilapangan terhadap
objek melalui pengamatan. Langkah observasi dianggap cukup
efektif dalam mengumpulkan data dan sumber-sumber sejarah.
3. Verifikasi
Setelah sumber dikumpulkan, tahap selanjutnya adalah kritik
sumber atau verifikasi untuk menentukan otentisitas dan
kredibilitas sumber sejarah. Verifikasi merupakan Proses
menguji keaslian dan keabsahan data/sumber sejarah. Semua
sumber yang telah dikumpulkan terlebih dahulu diverifikasi atau
diuji melalui serangkaian kritik, baik yang bersifat intern maupun
ekstern.
Kritik Intern merupakan Kritik terhadap kredibilitas atau
kepercayaan data. Kredibilitas sumber biasanya mengacu pada
kemampuan sumber untuk mengungkap kebenaran suatu
peristiwa sejarah. Kemampuan sumber meliputi kompetensi,
kedekatan atau kehadiran sumber dalam sejarah. Kritik intern
terkait erat dengan keabsahan (validitas) dan makna data.
Bertujuan untuk menyeleksi data, sehingga dapat diperoleh
fakta.
Kritik Ekstern merupakan Kritik terhadap keabsahan
(keakuratan) dan keaslian informasi atau dokumen. Verifikasi
terhadap aspek-aspek luar dari sumber sejarah. Aspek diluar
seperti bahanya (dokumen dengan tulisanya), dan orangnya
(pelaku dan saksi). Keaslian dokumen diverifikasi tidak hanya
terbatas pada sumber tertulis saja, tetapi sumber lisan, dan
sumber benda.
Data sejarah atau bukti-bukti sejarah yang telah melewati
verifikasi kemudian menjadi fakta sejarah. Fakta-fakta sejarah
inilah yang kemudian menjadi landasan penulisan sejarah.
Jenis-jenis fakta sejarah:
• Ditinjau dari sifatnya, fakta sejarah dapat dikategorikan
dalam dua jenis:
o Fakta keras
Fakta yang telah diterima kebenarannya atau fakta
yang sudah pasti dan tidak perlu untuk diperdebatkan
lagi. Contoh: proklamasi kemerdekaan Indonesia
terjadi pada tanggal 17 agustus 1945 pukul 10.00 wib.
o Fakta Lunak
Fakta yang masih memerlukan bukti lebih kuat lagi
untuk diyakini kebenarannya. Contoh: letak pusat
kerajaan majapahit yang sampai s aat ini belum pasti.
• Ditinjau dari wujudnya, fakta dapat dibedakan menjadi:
o Fakta mental
Fakta yang bersifat abstrak seperti perasaan,
pandangan, keyakinan, dan kepercayaan.
o Fakta sosial
Konteks hubungan antar manusia dan situasi
masyarakat pada saat peristiwa terjadi.
C. Rangkuman
1. Langkah pertama dalam penelitian sejarah adalah
menentukan topik kajian. Topik sebaiknya dipilih
berdasarkan kedekatan emosional dan kedekatan
intelektual.
2. Proses selanjutnya adalah mengumpulkan data sebanyak-
banyaknya terkait topik atau yang disebut dengan heuristik.
3. Berdasarkan cara mendapatkanya, ada dua macam sumber
sejarah, yakni sumber primer dan sumber sekunder.
Berdasarkan bentuknya, ada tiga macam sumber sejarah,
yakni sumber lisan, sumber tulisan, sumber benda
4. Teknik-teknik yang digunakan terkait heuristik: studi
kepustakaan, studi kearsipan, wawancara, dan observasi
(pengamatan).
5. Setelah sumber dikumpulkan, tahap selanjutnya adalah kritik
sumber atau verifikasi untuk menguji keaslian dan
keabsahan data/sumber sejarah. Semua sumber diverifikasi
atau diuji melalui serangkaian kritik intern maupun ekstern.
6. Ditinjau dari sifatnya, terdapat fakta keras dan fakta lunak.
Ditinjau dari wujudnya, terdapat fakta sosial dan fakta
mental.
D.Latihan Soal
Isilah soal di bawah ini dengan jawaban yang anda anggap
paling benar.
1. Sebelum melakukan penelitian, seorang sejarawan hatus
menetapkan….
a. Biaya penelitian
b. Waktu yang dibutuhkan
c. Tujuan penelitian
d. Topik penelitian
e. Manfaat penelitian
2. Prasasti Tujuh Yupa yang ditemukan di Kutai merupakan
sumber sejarah……
a. Benda
b. Tertulis
c. Lisan
d. Tertulis dan benda
e. Lisan dan benda
3. Teknik dalam mengumpulkan sumber sejarah melalui
membaca secara langsung arsip pada lembaga khusus
diperuntukam bagi kepentingan penelitian.
a. Wawancara
b. Observasi
c. Pengamatan
d. Studi Kepustakaan
e. Studi Kearsipan
4. Ahli sejarah, ahli antropologi,dan ahli arkeologi adalah
sumber sejarah…
a. Sekunder
b. Primer
c. Tersier
d. Tertulis
e. Lisan
5. Salah satu tahapan dalam penelitian sejarah yang
bermaksud menguji keabsahan sumber sejarah adalah..
a. Intrepetasi
b. Pemilihan topik
c. Heuristik
d. Verifikasi
e. Historiografi
KUNCI JAWABAN
1. Jawaban D
Pembahasan:
Langkah pertama dalam penelitian sejarah adalah menentukan
topik kajian. Sebelum melakukan penelitian, sejarawan harus
menentukan topik kajian yang ingin diteliti.
2. Jawaban A
Pembahasan:
Data primer merupakan sumber yang berasal dari wawancara
sumber pertama (kesaksian saksi yang menyaksikan secara
langsung.
3. Jawaban E
Pembahasan:
Studi kearsipan dilakukan dengan mempelajari dan melakukan
riset mengenai arisp. Arsip dapat diperoleh pada lembaga-
lembaga khusus. Misalnya, Arsip Nasional Republik Indonesia
(ANRI) dan perpustakaan Nasional di Jakarta dan di daerah.
Ditempat tersebut telah disediakan sejumlah arsip yang
diperuntukam bagi kepentingan penelitian.
4. Jawaban A
Pembahasan:
Data primer merupakan sumber maupun informasi yang
berasal dari pihak kedua. Ahli sejarah, ahli antropologi,dan ahli
arkeologi merupakan pihak kedua, dimana saat peristiwa
sejarah masa lalu terjadi mereka tidak berada disana dan tidak
menyaksikan peristiwa secara langsung.
5. Jawaban D
Pembahasan:
Verifikasi merupakan proses menguji keaslian dan keabsahan
data/sumber sejarah. verifikasi untuk menentukan otentisitas
dan kredibilitas sumber sejarah.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
Penelitian Sejarah:
Interpretasi, dan Historiografi
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan siswa dapat
memahami langkah-langkah penelitian sejarah: pemilihan
topik, heuristik, dan verifikasi melallui penugasan mandiri
tentang intrepetasi dan penulisan sejarah.
B. Uraian Materi
1. Interpretasi
Interpretasi adalah penafsiran suatu peristiwa atau memberikan
pandangan teoritis terhadap suatu peristiwa sejarah
berdasarkan fakta yang ada. Fakta- fakta tersebut harus
disusun dan digabungkan satu sama lain sehingga membentuk
cerita peristiwa sejarah.
interpretasi. Interpretasi adalah penafsiran suatu peristiwa atau
memberikan pandangan teoritis terhadap suatu peristiwa
sejarah berdasarkan fakta yang ada. Fakta- fakta tersebut
harus disusun dan digabungkan satu sama lain sehingga
membentuk cerita peristiwa sejarah.
Fakta sejarah tersebut digabung-gabungkan berdasarkan pada
subjek kajian. Dalam kaitan itu, tema pokok kajian merupakan
kaidah yang dijadikan sebagai criteria dalam menggabungkan
data sejarah. Data yang tidak penting atau yang tidak berkaitan
dengan tema studi tema studi dipisahkan agar tidak
mengganggu peneliti dalam merekonstruksi peristiwa sejarah
Pada tahap interpretasi inilah ilmu sejarah tidak berdiri sendiri.
Diperlukan sejumlah konsep dan pendekatan teoritis dari ilmu-
ilmulain, dan analitis. Interpretasi meliputi dua kegiatan, yaitu:
• Analisis
Proses penguraian fakta-fakta sejarah. Pada tahap ini,
seorang peneliti sejarah berusaha menguraikan sumber
sejarah menjadi bagian-bagian yang masih berkaitan.
• Sintesis
Penyatuan fakta-fakta yang telah diuraikan dan
dihubungkan. Dalam kegiatan ini, peneliti sejarah berusaha
menyatukan, menghubungkan data sehingga memiliki
keterkaitan dan makna.
Interpretasi terhadap fakta sering menyebabkan perbedaan
dalam penulisan sejarah, sebab pada tahap ini muncul
subjektvitas.
Perbedaan interpretasi sering disebabkan oleh:
a. Adanya pandangan yang berbeda di kalangan sejarawan
b. Wawasan atau pengetahuan yang terbatas
c. Ketertarikan yang berbeda
d. Perbedaan idiologi
e. Perbedaan kepentingan kelompok
f. Latar belakang sosial yang berbeda
g. Perbedaan tujuan penulisan
2. Historiografi
Historiografi merupakan tahap akhir dari penelitian sejarah.
Pada tahap terakhir inilah penulisan sejarah dilakukan. Proses
menuliskan fakta-fakta yang telah disimpulkan menjadi satu-
kesatuan narasi yang utuh.
Setelah fakta diuraikan dan disimpulkan kemudian adalah
menuangkan hasil kesimpulan yang didapat dalam sebuah
penulisan sejarah. Menulis cerita sejarah bukan sekedar
menyusun dan merangkai fakta-fakta hasil penelitian tetapi juga
menyampaikan ide, gagasan, serta emosi kita melalui
interpretasi sejarah. Dalam menguraikan fakta sejarah, penulis
diharapkan dapat menghadirkan suasana sezaman agar
peristiwa sejarah yang dituliskan tidak terasa kering
Dalam menuliskan sejarah terkadang terjadi subjektivitas.
Subjektivitas dalam penulisan sejarah merupakan penulisan
sejarah yang kesaksian atau tafsirannya memihak pada
pendapat pribadi atau golongan, dan dipengaruhi oleh nilai-nilai
yang melingkupinya. Di dalam sejarah, subjektivtitas seringkali
terdapat pada proses interpretasi yang akan mempengaruhi
penulisan sejarah(historiografi).
Ibnu Khaldun menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor
yang dianggap sebagai kelemahan dalam penulisan sejarah,
yaitu:
a. Sikap pemihakan sejarawan kepada mazhab tertentu.
b. Sejarawan terlalu percaya kepada penukil berita sejarah.
c. Sejarawan gagal menamgkap maksud-maksud apa yang
dilihat dan didengar serta menurunkan laporan atas dasar
persangkaan keliru.
d. Sejarawan memberikan asumsi yang tak beralasan terhadap
sumber berita.
e. Ketidaktahuan sejarawan dalam mencocokan keadaan
dengan kejadian yang sebenarnya.
f. Kecenderungan sejarawan untuk mendekatkan diri kepada
penguasa atau orang berpengaruh
Sartono kartodirdjo, guru utama sejarawan Indonesia
Menurut sifatnya, terdapat dua model penulisan historiografi,
yaitu:
o Historigrafi diskriptif-naratif,
Penulisan sejarah hanya berisi narasi kronologis fakta
peristiwa yang telah diinterpretasikan tanpa ada suatu
analisis yang lebih mendalam terhadap peristiwa tersebut.
o Historiografi deskriptif-eksplanatif
Narasi peristiwa diberi bobot tambahan, yaitu analisis
peristiwa. Analisis itu terutama berfokus pada hubungan
sebab akibat (kausalias) serta dampak peristiwa bagi
generasi pada peristiwa itu terjadi serta bagi generasi
setelahnya
Desain Penulisan secara garis besar:
1. Pendahuluan
Pada bagian ini berisikan:
a. Latar Belakang
Berisikan alasan mengapa sebuah topik dipilih.
Latar belakang masalah juga menjelaskan
kedudukan masalah yang hendak diteliti.
b. Permasalahan
Berisikan hal-hal yang harus diungkap dalam
sebuah penelitian. Permasalahan juga memuat
kesenjangan realitas yang terjadi antara teori dan
fakta.
c. Rumusan Masalah
Berisikan daftar pertanyaan permasalahan yang
menjadi objek kajian
d. Tujuan
Berisikan hal yang hendak dicapai dalam sebuah
penelitian
e. Manfaat
Berisikan sumbangan yang dapat diberikan dari
hasil penelitian.
2. Pembahasan
Pada bagian ini berisikan:
a. Analisis
Dalam analisis dikemukakan alasan dan tinjauan
terhadap permasalahan
b. Hasil Penelitian
berisikan upaya pemecahan permasalahan. Pada
bagian isi juga bisa dipaparkan sekilas mengenai
kondisi geografis, demografis, sosial, dan budaya
wilayah kajian
3. Penutup
Pada bagian ini berisikan:
1. Hasil Penelitian Secara Umum
berisikan uraian kesimpulan yang merupakan
penegasan pembahasan dan jawaban dari
permasalahan. Pada bagian ini juga dapat berisikan
saran yang merupakan anjuran bagi penelitian-
penelitian mendatang khususnya yang akan
membahas topik yang sama
2. Daftar Referensi
Bagian ini merupakan kumpulan dari sumber-
sumber acuan yang digunakan dalam penulisan,
baik sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber
benda.
3. Lampiran
Bagian ini berisikan, gambar ilustrasi, foto, transkip
wawancara dan sebagainya sebagai bahan
pendukung tulisan. Urutan lampiran disesuaikan
dengan urutan dalam pembahasan.
C. Rangkuman
1. Interpretasi adalah penafsiran suatu peristiwa atau
memberikan pandangan teoritis terhadap suatu peristiwa
sejarah berdasarkan fakta yang ada. Interpretasi meliputi
dua kegiatan, yaitu: intrepetasi analisis, dan interpretasi
sintesis.
2. Historiografi merupakan tahap akhir dari penelitian
sejarah. Proses menuliskan fakta-fakta yang telah
disimpulkan menjadi satu-kesatuan narasi yang utuh.
Menurut sifatnya, terdapat dua model penulisan
historiografi, yaitu: Historigrafi diskriptif-naratif, dan
Historiografi deskriptif-eksplanatif
3. Desain Penulisan secara garis besar: pendahuluan,
pembahasan, dan penutup.
D.Latihan Soal
Isilah soal di bawah ini dengan jawaban yang anda anggap
paling benar.
1. Data terpilih yang telah melalui seleksi seorang peneliti
sejarah disebut…
a. Sumber sejarah
b. Jejak sejarah
c. Fakta sejarah
d. Bukti sejarah
e. Buku sejarah
2. Seorang sejarawan melakukan penafsiran atas data
sejarah. Hal ini dilakukan pada tahap ….
a. Intrepetasi
b. Heuristik
c. Historiografi
d. Verifikasi
e. Kritik Sumber
3. Merangkai fakta berikut maknanya secara
kronologis/diakronis dan sistematis, menjadi tulisan
sejarah sebagai kisah disebut…
a. Heuristik
b. Implementasi penelitian
c. Kritik sumber
d. Interpretasi
e. Historiografi
4. Perbedaan interpretasi sering disebabkan oleh:
a. Adanya pandangan yang berbeda di kalangan
sejarawan
b. Wawasan atau pengetahuan yang terbatas
c. Ketertarikan yang berbeda
d. Persamaan idiologi
e. Perbedaan kepentingan kelompok
5. Beberapa faktor yang dianggap sebagai kelemahan
dalam penulisan sejarah adalah berikut, kecuali….
a. Sejarawan terlalu percaya kepada penukil berita
sejarah.
b. Sejarawan gagal menamgkap maksud apa yang dilihat
dan didengar serta menurunkan laporan atas dasar
persangkaan keliru.
c. Sejarawan memberikan asumsi yang beralasan
terhadap sumber berita.
d. Ketidaktahuan sejarawan dalam mencocokan
keadaan dengan kejadian yang sebenarnya.
e. Kecenderungan sejarawan untuk mendekatkan
KUNCI JAWABAN JAWABAN
1. JAWABAN C
PEMBAHASAN
Data sejarah atau bukti-bukti sejarah yang telah melewati verifikasi
kemudian menjadi fakta sejarah. Fakta-fakta sejarah inilah yang
kemudian menjadi landasan penulisan sejarah.
2. JAWABAN A
PEMBAHASAN
Interpretasi adalah penafsiran suatu peristiwa atau memberikan
pandangan teoritis terhadap suatu peristiwa sejarah berdasarkan
fakta yang ada. Fakta- fakta tersebut harus disusun dan digabungkan
satu sama lain sehingga membentuk cerita peristiwa sejarah.
3. JAWABAN E
PEMBAHASAN
Historiografi merupakan Proses menuliskan fakta-fakta yang telah
disimpulkan menjadi satu-kesatuan narasi yang utuh. Setelah fakta
diuraikan dan disimpulkan kemudian adalah menuangkan hasil
kesimpulan yang didapat dalam sebuah penulisan sejarah.
4. JAWABAN D
PEMBAHASAN
Perbedaan interpretasi sering disebabkan oleh:
a. Adanya pandangan yang berbeda di kalangan sejarawan
b. Wawasan atau pengetahuan yang terbatas
c. Ketertarikan yang berbeda
d. Perbedaan idiologi
e. Perbedaan kepentingan kelompok
f. Latar belakang sosial yang berbeda
g. Perbedaan tujuan penulisan
5. JAWABAN C
PEMBAHASAN
Ibnu Khaldun menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang
dianggap sebagai kelemahan dalam penulisan sejarah, yaitu:
a. Sikap pemihakan sejarawan kepada mazhab tertentu.
b. Sejarawan terlalu percaya kepada penukil berita sejarah.
c. Sejarawan gagal menamgkap maksud-maksud apa yang
dilihat dan didengar serta menurunkan laporan atas dasar
persangkaan keliru.
d. Sejarawan memberikan asumsi yang tak beralasan
terhadap sumber berita.
e. Ketidaktahuan sejarawan dalam mencocokan keadaan
dengan kejadian yang sebenarnya.
f. Kecenderungan sejarawan untuk mendekatkan diri
kepada penguasa atau orang berpengaruh
EVALUASI
Jawablah soal-soal di bawah ini dengan pilihan yang paling anda
anggap benar.
1.Perhatikan data berikut.
1) Dokumen naskah teks Proklamasi
2) Foto pembacaan teks Proklamasi oleh Soekarno-Hatta
3) Wawancara dengan B.M. Diah tentang peranannya dalam
peristiwa proklamasi
4) Koran Merdeka yang memberitakan tentang peristiwa proklamasi
17 Agusstus 1945
5) Buku sejarah karangan Marwati Djoened Poesponegoro jilid VI
Dari data di atas, yang termasuk sumber sejarah primer adalah …
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 3), dan 4)
C. 2), 3), dan 4)
D. 2), 4), dan 5
E. 3), 4), dan 5)
2.
Jenis Sumber Da Contoh
ta
Sumber sekunder Ensiklopedia, tinjauan penelitian
hasil wawancara,
Sumber benda X
Sumber lisan Rekaman pidato,
tutur
Contoh jenis sumber data yang sesuai untuk mengisi tanda X
adalah …
A. Kesaksian Sukarni tentang peristiwa penculikan Sukarno-
Hatta ke Rengasdengklok
B. Isi slide pada PPT yang dijelaskan oleh dosen kepada
mahasiswanya
C. Tayangan film tentang kehidupan manusia purba di Musium
Sangiran
D. Peralatan penunjang kegiatan manusia sehari-hari seperti
senjata, fosil, dan rumah Limas
E. Cerita tentang ‘Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat’ dari
Sumatera Selatan
3. Perhatikan jenis sumber sejarah berikut.
1) Tertulis
2) Benda
3) Lisan
4) Primer
5) Sekunder
Berdasarkan jenis sumber sejarah di atas, yang merupakan sumber
sejarah berdasarkan bentuknya adalah ….
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 2), dan 4)
C. 2), 3), dan 4)
D. 2), 4), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)
4. Tujuan seorang peneliti sejarah melakukan sebuah verifikasi atau
kritik sumber adalah …
A. Agar penulisan sejarah berada pada realnya tanpa pengaruh
kepentingan yang tidak berkaitan dengan keilmuan
B. Memberi penafsiran pada suatu data sejarah sehingga menjadi
satu rangkaian cerita sejarah yang objektif
C. Untuk memilah dan memilik mana data yang mendukung dan
mana data yang tidak diperlukan
D. Untuk mendapatkan sumber-sumber penelitian yang relevan
E. Menguji keaslian dan keabsahan data sebuah sumber sejarah
agar mendapatkan data yang mendekati kebenaran
5. Perhatikan informasi berikut.
1) Harganya yang sangat mahal
2) Sumber sudah sangat tua
3) Kesulitan dalam memahami bahasa yang digunakan
4) Sumber masih tertutup
5) Sulit dihubungkan dengan topik penelitian
Dari data di atas, yang merupakan beberapa masalah yang sering
muncul terkait sumber sejarah pendukung suatu penelitian adalah
…
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 2), dan 4)
C. 2), 3), dan 4)
D. 2), 4), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)
KUNCI JAWABAN
1.JAWABAN A
PEMBAHASAN
Data primer, yaitu sumber yang datang langsung dari sumber
pertama. Sumber primer dapat berupa keterangan langsung dari
pelaku dan saksi sejarah, dokumen asli, laporan atau catatan, foto,
relikui/benda peninggalan, film, dan artefak.
2.JAWABAN D
PEMBAHASAN
Sumber benda, yaitu sumber sejarah berbentuk artefak atau hasil-
hasil budaya yang ditinggalkan langsung dari zamannya. Contoh,
peralatan penunjang kegiatan manusia sehari-hari, senjata, fosil,
pakaian, serta bangunan-bangunan bersejarah.
3.JAWABAN A
PEMBAHASAN
Berdasarkan bentuknya, sumber sejarah terdiri dari :
• Sumber tulisan, yaitu sumber berbentuk tulisan yang
mengandung informi tentang suatu peristiwa sejarah. Contoh,
prasasti, naskah, buku, dokumen tertulis, arsip, Koran, dan
internet.
• Sumber benda, yaitu sumber sejarah berbentuk artefak atau
hasil-hasil budaya yang ditinggalkan langsung dari zamannya.
Contoh, peralatan penunjang kegiatan manusia sehari-hari,
senjata, fosil, pakaian, serta bangunan-bangunan bersejarah.
• Sumber lisan, yaitu keterangan-keterangan yang diperoleh dari
pelaku dan saksi sejarah. Contoh, rekaman pidato, video, hasil
wawancara.
4.JAWABAN E
PEMBAHASAN
Verifikasi merupakan proses menguji keaslian dan keabsahan
data/sumber sejarah. verifikasi untuk menentukan otentisitas dan
kredibilitas sumber sejarah.
5.JAWABAN C
PEMBAHASAN
Beberapa masalah yang kerap muncul terkait sumber sejarah yang
sudah didapatkan adalah :
• Sumber sudah sangat tua
• Sumber tidak boleh sembarangan dibaca (pada daerah
tertentu yang boleh membacanya hanya orang-orang
tertentu)
• Kesulitan dalam memahami bahasa yang digunakan
• Lebih banyak menggunakan tulisan angan (sumber tua)
• Sumber masih tertutup
DAFTAR PUSTAKA
Hapsari Ratna dan M. Adil. 2016. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas X
kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Erlangga.
Yuliani. 2020. Modul Pembelajaran SMA Kelas X KD 3.7 dan 4.7.
Jakarta: Direktorat SMA.
Galuh Sofiana._. Langkah-Langkah dalam Penelitian Sejarah.
Sabtiya Pratiwi. 2021. Langkah-Langkah Penelitian Sejarah.
Jember: Universitas Jember.
Permendikbud Nomor 69 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penulisan
Peristiwa Sejarah.
Heryanti. 2017. Pengantar Ilmu Sejarah. Palembang: Universitas
Muhamadiyah Palembang.