PANGERAN DIPONEGORO Biografi Olivia H. W 5A/13
Pangeran Diponegoro, juga dikenal sebagai Dipanegara, adalah seorang pangeran Jawa yang menentang pemerintahan kolonial Belanda. Putra tertua Sultan Hamengkubuwono III Yogyakarta, ia memainkan peran penting dalam Perang Jawa antara 1825 dan 1830. DIPONEGORO 01
0 2 K E L A H I R A N : 11November 17 8 5,d i Y o g y a k a r t a
0 3 K E M A T I A N : 8 Januari 1855,d i m a k a s a r
NamaAslidari Pangeran Diponegoroadalah Mustahar 04 NAMA ASLI
05 ORANG TUA PANGERAN DIPONEGORO : Ibu: R.A. Mangkarawati Ayah: Hamengkubuwana
Hamengkubuwana IV Pangeran Ngabehi Bendoro Pangeran Haryo Suryowijoyo SAUDARA KANDUNG 06
Raden Ajeng Ratu Ratna Ningsih 07 PASANGAN AGAMA Islam
ASAL USUL 08 Ketika dewasa, Pangeran Diponegoro menolak keinginan sang ayah untuk menjadi raja. Ia sendiri beralasan bahwa posisi ibunya yang bukan sebagai istri permaisuri, membuat dirinya merasa tidak layak untuk menduduki jabatan tersebut. Pangeran Diponegoro dikenal sebagai pribadi yang cerdas, banyak membaca, dan ahli di bidang hukum Islam-Jawa. Dia juga lebih tertarik pada masalah-masalah keagamaan ketimbang masalah pemerintahan keraton dan membaur dengan rakyat. Sang Pangeran juga lebih memilih tinggal di Tegalrejo, berdekatan dengan tempat tinggal eyang buyut putrinya, yakni Gusti Kangjeng Ratu Tegalrejo, permaisuri dari Sultan Hamengkubuwana I, daripada tinggal di keraton. Pangeran Diponegoro mulai menaruh perhatian pada masalah keraton ketika dirinya ditunjuk menjadi salah satu anggota perwalian untuk mendampingi Sultan Hamengkubuwana V (1822) yang saat itu baru berusia 3 tahun. Karena baru berusia 3 tahun, pemerintahan keraton sehari-hari dikendalikan oleh Patih Danureja IV dan Residen Belanda. Pangeran Diponegoro tidak menyetujui cara perwalian seperti itu, sehingga dia melakukan protes.
TERIMA KASIH