The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by erdawati190419, 2021-10-28 04:22:17

EBOOK

EBOOK

IKATAN KIMIA
KIMIA KELAS X MIPA

PENYUSUN
YUZI SAPUTRA
SMAN 1 KAPUR IX PAYAKUMBUH

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
IKATAN ION

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran ini diharapkan peserta didik dapat:

1. Memahami aturan oktet dan aturan duplet dalam kestabilan unsur
2. Memahami pembentukan senyawa ion
3. Memahami sifat-sifat fisis senyawa ion
B. Uraian Materi

Bapak suka menuliskan dua contoh senyawa. “ C18H24O6 dan C19H28O6 “
Bapak lalu bertanya, “Apa yang membedakan kedua senyawa itu?”
“Jumlah atom C dan atom H,” jawab siswa yang pintar.
Itu betul sekali. Tapi, mereka tidak tahu tentang molekul-molekul yang bapak
tuliskan.

Gambar 1. Struktur hormon estrogen pada wanita
(Sumber: belajaraktif.com)

Lalu bapak menjelaskan,
“Yang pertama adalah estrogen yaitu hormon yang bertanggung jawab atas sifat
kewanitaan. Sedangkan yang kedua adalah testosteron yaitu hormon yang
bertanggung jawab atas sifat kelaki-lakian” Hal yang menarik di sini adalah adanya
interaksi antara C, H, O yang sedikit beda jumlah atom bisa menyebabkan perbedaan
jenis kelamin.
Mirip, tapi sama sekali berbeda, bukan?

Bayangkan! ikatan kimia antar 118 atom unsur dalam SPU bisa menghasilkan berapa
milyar senyawa yang berbeda? Mengapa mereka saling berinteraksi? Bagaimana
mereka saling berinteraksi?
Yuk ikutin pembahasan ikatan kimia pada modul ini, semangat …!
1. Kestabilan unsur-unsur

Unsur-unsur dialam umumnya tidak stabil sehingga ditemukan dalam bentuk
senyawanya. Atom-atom unsur tersebut saling berikatan membentuk molekul unsur
atau molekul senyawa, untuk mencapai keadaan yang lebih stabil. Gas mulia
merupakan unsur golongan VIII A dan bersifat inert. Hal ini karena gas mulia sulit
bereaksi dengan atom unsur lainnya. Di alam, gas mulia berada sebagai atom
tunggal. Atom-atom gas mulia bersifat stabil karena kulit terluarnya terisi penuh oleh
elektron. Perhatikan Tabel 1 konfigurasi elektron gas mulia.

Tabel 1. Konfigurasi elektron beberapa unsur gas mulia

G.N. Lewis (Amerika) dan W. Kossel (Jerman) menjelaskan bahwa
kestabilan suatu atom unsur dalam ikatan kimianya, terkait dengan upaya atom unsur
tersebut untuk memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia terdekat.

 Dikemukakan bahwa jumlah elektron pada kulit terluar dari dua atom yang
berikatan akan berubah sedemikian rupa sehingga konfigurasi elektron kedua
atom tadi sama dengan konfigurasi elektron gas mulia yaitu mempunyai 8
elektron pada kulit terluarnya. Pernyataan ini disebut aturan oktet

 Unsur-unsur dengan nomor atom kecil seperti H dan Li, stabil dengan 2
elektron valensi seperti He, disebut aturan duplet
Suatu atom dapat mencapai kestabilan konfigurasi elektron gas mulia dengan

cara melepaskan elektron, menangkap elektron, atau berbagi elektron.
Contoh:

 Unsur natrium, 11Na : 1s2 2s2 2p6 3s1 , mempunyai elektron valensi satu,
sesuai kaidah oktet unsur ini akan stabil dengan cara melepaskan 1e tersebut
membentuk ion Na+

Na → Na+ + e
1s2 2s2 2p6 ( sama dengan konfigurasi elektron 10Ne )
 Unsur 13Al : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1 , mempunyai elektron valensi tiga, sesuai
kaidah oktet unsur ini akan stabil dengan cara melepaskan 3e tersebut
membentuk ion Al3+ .
Al → Al3+ + 3e
1s2 2s2 2p6 ( sama dengan konfigurasi elektron 10Ne )
 Unsur 8O : 1s2 2s2 2p4 , mempunyai elektron valensi 6, sesuai kaidah oktet
unsur ini akan stabil dengan cara menyerap 2e membentuk ion O2- .
O + 2e → O2-
1s2 2s2 2p6 ( sama dengan konfigurasi elektron 10Ne )
 Unsur 17Cl : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 , mempunyai elektron valensi 7, sesuai
kaidah oktet unsur ini akan stabil dengan cara menyerap 1 elektron membentuk
ion ClCl + e → Cl-
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 ( sama dengan konfigurasi elektron 18Ar )
Jadi unsur logam akan melepaskan elektron valensinya membentuk ion positif
(+), sedangkan unsur nonlogam akan menangkap elektron membentuk ion negatif (-)

Pada saat atom-atom membentuk ikatan, hanya elektron-elektron pada kulit terluar yang
berperan yaitu elektron valensi. Elektron valensi dapat digambarkan dengan struktur
Lewis yaitu lambang kimia suatu atom atau ion yang dikelilingi oleh titik-titik elektron
valensi. Coba cermati tabel berikut :

Tabel 2. Struktur Lewis unsur-unsur golongan utama
(Sumber : Setiyana, 2015)

Contoh soal
Gambarkan symbol Lewis untuk atom 17Cl, 8O dan 11Na !
Jawab

2. Pembentukan ikatan ion
Ikatan ion atau elektrovalen umumnya terbentuk antara atom logam dan non

logam. Hal ini terjadi karena atom unsur logam cenderung melepas elektron membentuk
ion positip (+) dan atom unsur non logam cenderung menangkap elektron sehingga
membentuk ion negatip (-). Ikatan antara ion positip dengan
ion negatip melalui gaya elektrostatis disebut ikatan ion. Perhatikan gambar berikut:

Gambar 1. Unsur-unsur pembentuk anion dan kation
(Sumber : Masterton, Hurley, 2010)

Contohnya
a. Senyawa garam dapur, NaCl , terbentuk dari ikatan ion antara atom Na dengan
atom Cl.
- 11Na : 1s2 2s2 2p6 3s1

Na → Na+ + e
- 17Cl : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Cl + e → Cl-
- Ikatan ion
Na+ + Cl- → NaCl
Ilustrasi pembentukan ikatan ion

b. Senyawa garam dapur, NaCl , terbentuk dari ikatan ion antara atom Na dengan
atom Cl.
- 20Ca : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
Ca → Ca2+ + 2e
- 17Cl : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Cl + e → Cl-
- Ikatan ion
Ca2+ + 2Cl- → CaCl2
Ilustrasi pembentukan ikatan ion

3. Sifat fisis senyawa ion
Sifat fisis senyawa ion ditentukan oleh gaya elektrostatis yang kuat antara ion

positif dan negatif senyawa tersebut. Dalam fase padat, membentuk struktur

kristal. Contoh Susunan ion-ion Na+ dan Cl- yang membentuk struktur kristal NaCl.

Setiap ion Na+ dikelilingi oleh 6 ion Cl- dan setiap ion Cl- dikelilingi oleh 6 ion Na+.

Gambar 2. Ilustrasi struktur kristal NaCl

(Sumber : Setiyana, 2015)

Beberapa sifat fisis senyawa ion lainnya adalah :

a. Bersifat keras tetapi rapuh

Jika senyawa ion dikenakan suatu energi, misalnya dipukul menggunakan palu,
lapisan yang terkena pukulan akan bergeser. Ion-ion yang muatannya sama akan saling
menolak. Tolak-menolak antar ion inilah yang menyebabkan kekuatan ikatan ion akan
berkurang sehingga senyawa ion bersifat mudah rapuh. Perhatikan ilustrasi berikut:

b. Mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi.

Ikatan ion antara kation dan anion sangat kuat. Untuk memutuskan ikatan ion
diperlukan energi yang cukup besar. inilah penyebab senyawa ion mempunyai titik
didih dan titik leleh yang cukup tinggi. Contohnya : NaCl mempunyai titik leleh 801 oC
dan titik didih 1.465 oC.

c. Larut dalam pelarut air, tetapi umumnya tidak larut dalam pelarut organik.

d. Bersifat konduktor listrik

Tidak menghantarkan listrik pada fase padat, tetapi menghantarkan listrik

dalam fase cair (lelehannya) atau jika larut dalam air.

C. Rangkuman

1. Suatu atom dapat mencapai kestabilan konfigurasi elektron gas mulia dengan
cara melepaskan elektron, menangkap elektron, atau berbagi elektron.

2. Ikatan ion atau elektrovalen adalah ikatan yang terbentuk karena gaya
elektrostatik antara ion positif (+) dari unsur logam dengan ion negatif (-) dari
unsur non logam Sifat fisis senyawa ion antara lain titik leleh dan titik didih
yang tinggi, larut dalam pelarut air, bersifat konduktor listrik

D. Latihan Soal
Petunjuk :
Bapak memberimu soal bukan untuk membuatmu susah, justru agar kamu semakin
pintar. Selamat berlatih menjadi pribadi yang terbaik, ya!
1. Unsur kalsium mempunyai konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 . Untuk

mencapai kondisi yang stabil seperti golongn gas mulia, maka yang terjadi pada
kalsium adalah … .
A. Pelepasan 1 elektron sehingga bermuatan +1
B. Pelepasan 2 elektron sehingga bermuatan +2
C. Penyerapan 1 elektron sehingga bermuatan +2
D. Penyerapan 2 elektron sehingga bermuatan +2
E. Memasangkan dua elektron dengan dua elektron lain.
2. Diketahui konfigurasi elektron sebagai berikut :
2He : 1s2
6C : 1s2 2s2 2p2
8O : 1s2 2s2 2p2
10Ne : 1s2 2s2 2p6
11Na : 1s2 2s2 2p6 3s1
13Al : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
16S : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
17Cl : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
18Ar : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
19K : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
Maka kelompok unsur yang cenderung membentuk ion positip adalah ….
A. He,Al, dan O
B. He,Ne, dan Ar
C. Na, Al dan K

D. C,O dan Cl

E. Ne, Na dan K

3. Perhatikan gambar struktur Lewis beberapa senyawa berikut! Senyawa yang tidak
mengikuti kaidah oktet atau duplet adalah ....

A. (1)

B. (2)

C. (3)

D. (4)

E. (5)

4. Diketahui unsur X dan Z memiliki konfigurasi elektron sebagai berikut:
X : [Ar] 4s2 3d6
Z : [Ne] 3s2 3p5
Apabila X dan Z bersenyawa, rumus senyawa yang terbentuk adalah ….
A. X3Z
B. X3Z2
C. X2Z3
D. XZ3
E. X2Z

5. Senyawa M mempunyai sifat sebagai berikut:
a) mudah larut dalam air,
b) dapat menghantarkan listrik dalam fase cair,
c) titik didih dan titik lelehnya tinggi.
Jenis ikatan dalam senyawa M tersebut adalah ….
A. ion
B. kovalen nonpolar
C. hidrogen
D. logam


Click to View FlipBook Version