The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Modul Pembelajaran Mata Pelajaran Dasar-Dasar Konstruksi Bangunan kelas X SMK

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by trirohmawati67, 2021-12-06 12:38:38

DASAR-DASAR KONSTRUKSI BANGUNAN

Modul Pembelajaran Mata Pelajaran Dasar-Dasar Konstruksi Bangunan kelas X SMK

Keywords: modul pembelajaran

Gambar 2. 12 Video Pembahasan Bab 2

Nama channel Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=86ZX75pZZkQ
Judul vidio : Indah Tri R
: Bab 2 Jenis-Jenis Konstruksi Bangunan

2.6 TUGAS MANDIRI

1. Jelaskan apa yang dimaksud pekerjaan bangunan sipil kering dan
pekerjaan bangunan sipil basah!

2. Ditinjau dari susunannya, bangunan gedung dapat dibedakan menjadi dua
bagian, sebutkan dan jelaskan!

3. Kolom, balok, sloof dan plat lantai keempat pokok struktur ini saling
melengkapi struktur. Simpulkan keempat pokok struktur ini mengapa
saling melengkapi!

4. Sebut dan jelaskan mengenai jenis jalan!
5. Jelaskan mengenai proses pemasangan jalan paving block!
6. Menurut anda, pada daerah perumahan lebih baik menggunakan jalan jenis

apa dan bagaimana alasannya?
7. Sebut dan jelaskan mengenai kategori bangunan utama pada bangunan

irigasi!
8. Bagaimana hubungan saluran primer dengan bangunan sadap?
9. Sebut dan jelaskan mengenai bentuk dan tipe konstruksi jembatan!

39

10. Perhatikan kasus berikut!
Di Kecamatan Sukasari ingin membuat jembatan yang menghubungkan
Desa Karangrejo denganDesa Karangjati. Jembatan tersebut melintasi
sungai dengan lebar 10 meter. Sungai tersebut memiliki kedalaman 2
meter.
Berdasarkan kasus diatas, konstruksi jembatan apakah yang cocok
Untuk diterapkan? Berikan alasannya!

Nama channel Gambar 2. 13 Video PembahasanSoal Bab 2
Nama vidio
Sumber : https://youtu.be/hogbEDxX-T8
: Indah Tri R
: Pembahasan Soal Bab 2 Jenis-Jenis Konstruksi Bangunan

40

BAB 3
SPESIFIKASI DAN KARAKTERISTIK KAYU

Kompetensi Dasar
3.3 Memahami spesifikasi dan karakteristik kayu
3.3 Menyajikan spesifikasi dan karakteristik kayu
TujuanPembelajaran

• Setelah mengikuti proses pembelajaran, diskusi, dan presentasi diharapkan
peserta didik mampu menjelaskan tentang spesifikasi dan karakteristik
yang ada pada kayu

Indikator
• Peserta didik mampu menyajikan/mempresentasikan spesifikasi dan
karakteristik kayu

3.1PENGERTIAN KAYU
Pada SNI 03-3527-1994, dijelaskan Tentang Mutu dan Ukuran kayu

bangunan, dijelaskan defenisi kayu seperti berikut ini.

Pengertian kayu disini ialah sesuatu bahan, yang diperoleh dari hasil
pohon-pohon di hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah
diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak dimanfaatkan untuk
sesuatu tujuan penggunaan. Baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industri
maupun kayu bakar. Kayu merupakan hasil hutan dari kekayaan alam,
merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai
kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat sekaligus, yang tidak dapat
ditiru oleh bahan-bahan lain.
Pada SNI 03-3527-1994, Pasal (4) Penggolongan Kayu bangunan dibagi
dalam 3 (tiga) golongan pemakaian yaitu:

41

❖ Kayu bangunan structural Ialah kayu bangunan yang digunakan untuk
bagian struktural bangunan dan penggunaannya memerlukan
perhitungan beban

❖ Kayu bangunan non-struktural Ialah kayu bangunan yang digunakan
dalam begian bangunan, yang penggunaannya tidak memerlukan
perhitungan beban.

❖ Kayu bangunan untuk keperluan lain Ialah kayu bangunan yang tidak
termasuk kedua penggolongan butir 4.1;dan 4.2; tersebut diatas, tetapi
dapat dipergunakan sebagai bahan bangunan penolong ataupun
bangunan sementara.

3.2KARAKTERISTIK KAYU
Kayu adalah salah satu bahan bangunan yang sudah lama dikenal oleh

masyarakat dan merupakan bahan yang sangat sering dipergunakan, termasuk
sebagai bahan konstruksi bangunan, yang berfungsi sebagai struktur dan non
struktur bangunan.Di Indonesia terdapat banyak sekali jenis kayu dari
banyaknya jenis pohon yang dihasilkan sebagai hasil yang mempunyai sifat-
sifat yang berbeda. Setiap jenis tumbuhan akan memiliki hasil kayu yang
berbeda sifat-sifatnya (kayu), sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis
untuk tujuan penggunaan sesuai dengan yang diinginkan, apakah untuk
konstruksi (struktur), apakah itu digunakan sebagai perabot, atau sebagai
bahan untuk kebutuhan seni non struktur.

Bahan konstruksi kayu yang berasal dari pohon, dikenal antara lain
sebagai papan, balok persegi, balokbulat, multiplek, bahkanbentuk lain hasil
rekayasa industri banyak dijual di pasaran. Kayu adalah bahan alam yang
tidak homogen, yang dipengaruhi oleh pola pertumbuhan batang dan kondisi
lingkungan pertumbuhan, karakteristik, sifat fisis dan sifat mekanis kayu
berbeda pada arah longitudinal, radial, dan tangensial. Perbedaan ketiga arah
kayu dapat dilihat potongan tampang kayu pada arah longitudinal, radial, dan
tangensial, mempengaruhi kekuatan kayu, kekuatan padaarah longitudinal

42

lebih besar dibandingkan dengan arah radial maupun tangensial. Berikut
adalah gambar susunan potongan kayu, yang diambil dari potongan sebuah
pohon, sebelum diolah menjadi bahan konstruksi.

Gambar 3. 1 Potongan Arah Serat Kayu

Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan, memerlukan
pengetahuan tentang sifat-sifat kayu, pemilihan jenis kayu yang tepat serta
tersedia berdasarkan sifat-sifat yang dibutuhkan, bila jenis kayu yang
dibutuhkan pada suatu konstrukksi tidak diperoleh jenis kayu, dapat dipilih
jenis kayu lainnya yang sesuai sifat serta karakteristiknya. Penggantian
jeniskayu lain berdasarkan penggantian jenis kayu lain apabilajenis yang
bersangkutan sulit didapat pada lokasi pekerjaan konstruksibangunan yang
akan atau sedang dilaksaakan. Pada masa lalu perancangan konstruksi kayu
dilakukansecara dan coba-coba tanpa menggunakan perhitungan mekanika,
sehingga pemanfaatan kayu menjadi kurang optimal dan cenderungboros.

Pada zaman sekarang ini melalui analisis konstruksi, analisis dan
perencanaan dengan perhitungan mekanika yang detail, perencanaan
konstruksi kayu dapat dilakukan secara tepat dan rasional, dengan demikian,
pemakaian kayu menjadi lebih efektif dan ekonomis.
A. Sifat dan karakteristik kayu

Sifat kayu tidak terlepas dari sifat “pohon”, yang mempunyai arah
serat vertikal dan sifat arah radial, dimana kayu tersusun dari dinding sel-
sel senyawa kimia, berupa selulosa dan hemiselulosa. Bahan kayu bersifat
anisotrofik yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji
menurut tiga arah utamanya (longitudinal, tangensial, dan radial), dan

43

Kayu merupakan satu bahan yang bersifat higroskopik yaitu dapat
kehilangan atau bertambah kelembabannya akibat perubahan kelembaman
dan suhu udara di sekitarnya.

Sifat kayu yang tidak terlepas dari sifat pohon, dapatdilihatdari
karakteristik pohon yang dijadikan kayu sebagai bahan konstruksi, dimana
bagian-bagian dari pohon terdiri dari kulit, kambium, gubal kayu,
hati,lingkaran tumbuh dan jari-jari kayu. Berikut ini adalah dapat dilihat
potongan bagian-bagian dari sebuah pohon.

Gambar 3. 2 Bagian - bagianPohon

Kayu sebagai bahan konstruksi, dalam prakteknya memiliki
kelebihan dan kekurangan bila dibandingkan dengan bahan konstruksi
lain, seperti baja, beton plastic dan lain lain. Kayu sebagai bahan
konstruksi memiliki beberapa kelebihan seperti; BeratJenis (BJ),
Keawetan Alami, Warna, Higroskopik, Berat, Kekerasan dan lain-lain.
1. Kayu memiliki BeratJenis (BJ) ringan, sehingga berat sendiri struktur

menjadi ringan
2. Kayu mudah didapat
3. Kayu mudah dikerjakan menggunakan alat sederhana
4. Kayu memiliki nilai estetika yang tinggi
5. Kayu dapat dibudidayakan, sebagai bahan dari alam
6. Kayu dikenal lebih aman terhadap bahaya gempa

44

Berat Jenis atau BJ kayu, merupakan bagian penting dari sifat
kayu, BJ Kayu berkisar 0,20 sampai 1,28. Makin berat kayu itu, umumnya
makin kuat pula kayunya, semakin ringan BJ jeniskayu, akan berkurang
pula kekuatannya. Berat jenis kayu diperoleh dari perbandingan antara
bera tsuatu volume kayu tertentu dengan volume air yang sama pada suhu
standar.

Kayu sebagai bahan yang bersumber dari kekayaan alam, mudah
diperoleh di mana mana, sepanjang alam masih tumbuh pohon tentu bahan
kayu akan selalu ada, dan pohon dapat dibudidayakan. Kayu disebut juga
sebagai sumber kekayaan alam yang dapat diperbaharui, atau diadakan
lagi (renewable resoucces).Keberadaan kayu di alam berbeda dengan
bahan material lain,seperti bahan tambang misalnya, dalam sejarah
keberadaban manusia telah menggunkan kayu sebgai bahan bakar dan
bahan konstruksi, tetapi sampai seka\rang masih tetap eksis. Demikian
juga dengan sifat bahwa Kayu mudah dikerjakan; kayu dikenal mudah
dikerjakan, dapat dibentuk dan diproses dengan alat sederhana, menjadi
berbagai bentuk yang di inginkan.

Salah satu sifat khusus kayu adalah memiliki nilai estetika yang
tinggi; terutama dari teksturnya, demikian juga perpaduan antara tekstur
serta warna kayu menghasilkan corak yang indah dan tidak ditemui pada
bahan lain. Jenis dan bentuk tekstur kayu dapat didapat dari jenis
pohonnya, seperti kayu jati, sonokeling, pinus yang memiliki tekstur halus
dan banyak diminati orang.Demikian juga dengan warna kayu, beraneka
macam warna seperti kuning, keputih-putihan, coklat muda, coklat tua,
kehitam-hitaman, kemerah-merahan dan lain sebaginya.Hal ini disebabkan
oleh zat-zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda.Warnasuatu
jenis kayu dapat dipengaruhi oleh faktor tempat di dalam batang, umur
pohon dan kelembaban udara.

Kekurangan kayu antara lain:
1. Sifatnya kurang homogen
2. Mudah dipengaruhi oleh iklim/cuaca

45

3. Lendutan dapat terjadi pada keadaan kelembaban tinggi
4. Mudah terserang serangga, jamur dan cacing laut
5. Adanya cacat-cacat bawaan dan cacat alam, seperti: mata kayu dan

pecah-pecah
6. Mudah terbakar

B. Pemeriksaan kayu
Kayu merupakan bahan alam, dan kayu merupakan bahan

bangunan yang banyak digunakan orang, baik dari sudut kemudahan
mendapatkan, kemudahan mengolah menjadi produk industri maupun
rumah tangga, dan atas pertimbanganlain. Dari aspek kekuatan, kayu
cukup kuat dan dari aspek kemudahan, bahan kayu mudah dikerjakan,
disambung dengan alat relatif sederhana, kemudian kayu merupakan
bahan yang dapat didaurulang dan ramah lingkungan.

Pemeriksaan kayu secara kasat mata (visual) dapat dilakukan,
untuk mendapatkan kualitas bahan kayu yang baik.Kualitas bahan kayu
dapat kita kenali dari mulai cacat pohon, maupun cacat dari hasil
gergajian.Sering kita jumpai cacat produk kayu gergajian baik yang
disebabkan kesalahan akibat olah dari produk kayu, cacat karena kayu
busuk, karena jamur dan kandungan air yang berlebihan, lapuk karena
serangan hama. Untuk mengetahui kualitas kayu dapat dilakukan dengan
berbagai cara,yaitu pengujian visual (tanpaalat),pengujiandengan memakai
alat di laboratorium maupun di luar laboratorium.

Sebagai bahan konstruksi, maupun untuk digunakan sebagai bahan
perabot, pemeriksaan kayu dapat di lihat dari kondisifisik, bagaimana
kondisinya lurus, bengkok, cacat, dan bagaimana warna maupun
penampilan fisik, dari ukuran yaitu panjang, lebar, tebal dan kelurusan.
Pemeriksaan ukuran panjang, lebar dan tebal dapat diukur dengan alat
meteran, dalam hal ukuran dikenal adanya toleransi yaitu besarnya
penyimpangan dari ukuran nominal yang masih diperkenankan.

46

C. Keawetan kayu
Kayu sebagai bahan konstruksi memiliki kelemahan, yaitu tentang

keawetan, untuk mencegah kerusakan kayu, perlu adanya pengawetan.
Kerusakan kayu umumnya dikarenakan adanya serangan-serangga,
serangan jamur dan perusaklain. Tujuan usaha pengawetan kayu, adalah
untuk menambah umur pakai kayu lebih lama terutama kayu yang dipakai
sebagai bahan bangunan (konstruksi), maupun sebagai perabot atau
aksesoris.Metode pengawetan kayu yang sudah dikenal luas oleh
penduduk kita merupakan seperti perendaman, laburan, rendaman panas
serta dingin, dan saat ini dikenal dengan juga sistem vacuum.

Dalam dunia konstruksi dikenal istilah keawetan dan kekuatan, hal
ini berhubungan dengan kelas kayu. Oleh para ahli sesuai dengan hasil
penelitian, berbagai macam kekuatan dan keawetan biasanya berhubungan,
dimana biasanya kayu keras dan kuat terhadap konstruksi lebih awet dari
kayu yang kurang kuat. Sebagi contoh kita ambil jenis kayu kelas awet
satu, biasanya tahan terhadap basah, dan biasanya serangga seperti rayap
jarang mau memakannya, kayu ini dikenalsepertikayujati, kayu
sonokeling, kayu besi, dan lain sebagainya. Berikut beberapa klasifikasi
keawetan kayu.

Kelas awet kayu dikategorikan kedalam beberapa kelas :
1. Kelas awet I (sangat awet) misal :kayu jati, sonorkeling
2. Kelas awet II (awet) misal :kayu merbabu, mahoni
3. Kelas awet III (kurang awet) misal :kayu karet, pinus
4. Kelas awet IV (tidak awet) misal :kayu albasia
5. Kelas awet V (sangat tidak awet)

47

Tabel 3. 1 Kelas Awet Kayu Berdasarkan Umurnya

Kel TidakTerlin Terlindun Seperti Terhadap Terhadap
as Ditanah dung dan g Di (c) Serangan SeranganBu
Aw Lembab tidak buk Kayu
et Ditempat Bawah Tetapi rayap
Lembab Atap tidak Dipeliha Kering
Terkena ra Baik
(a) (b) ( e) (f)
I 8 Tahun 20 Tahun Lembab dan Taktermakan
Selalu Tak
II 5 Tahun 15 Tahun (c) Dicat termakan Taktermakan
Tak dan Tak
III 3 tahun 10 Tahun terbatas Sebagai termakan Hampir tidak
Tak Agak termakan
IV Sangat Sangat terbatas nya cepat
pendek pendek (d) termakan Tak seberapa
Sangat Sangat Tak Sangat
V Sangat pendek lama terbatas cepat Sangat cepat
pendek Tak Sangat
Beberapa terbatas cepat
tahun
Tak
Pendek terbatas

20
Tahun
20
Tahun

D. Sifat mekanik kayu
Dalam menggunakan kayu sebagai bahan bangunan, sepertitiang,

balok induk, kuda-kuda, gording dan bahan konstruksi lain perlu adanya
perhitunganmatematis yang berhubungan dengan kekuatan konstruksi.
Perhitungan matematis tersebut, berkaitan dengan sifat mekanik kayu,
dimana dalam mekanika tersebut dikenal istilah tegangan dan regangan,
tegangan adalah perhitungan distribusi gaya per unit luas, sedangkan
renggangan perhitungan perubahan panjang per unit panjang bahan.

Kemudian kekuatan lenturatau Modulus of Elasticity (MoE) adalah
suatu nilai yang konstan dan merupakan perbandingan antara tegangan dan
regangan dibawah batas proporsi, dan menurut kollman dan Cote (1968)
kekuatan lentur patah atau Modulus of Rupture (MoE) merupakan sifat
mekanis kayu yang berhubungan dengan kekuatan kayu yaitu ukuran

48

kemampuan kayu untuk menahan beban atau gaya luar yang bekerja
padanya dan cenderung merubah bentuk dan ukuran kayu.

Kekuatan tekan atau keteguhan tekan (Compression stregth) suatu
jenis kayu adalah kekuatan kayu untuk menahan muatan jika kayu itu
dipergunakan untuk tujuan tertentu. Dalam hal ini dibadakan dua macam
tekan, yaitu tekan tegak lurus arah serat dan yekan sejajar arah
serat.Keteguhan tekan tegak lurus serat menentukan ketahanan kayu
terhadap beban.Keteguhan ini mempunyai hubungan juga dengan
kekerasan kayu dan keteguhan geser.Keteguhan tekan tegak lurus arah
serat pada semua kayu lebih kecil dibandingkan keteguhan sejajar arah
serat.

Kekuatan tarik (Tension Strength) kayu, adalah kekuatan kayu
untuk menahan gaya-gaya yang berusaha menarik kayu, dikenal dua
macam kekuatan tarik yaitu, kekuatan tariks ejajar arah serat dan kekuatan
tarik tegak lurus arah serat. Dalam perhitungan mekanika kekuatan tarik
terbesar pada kayu ialah kekuatan tarik sejajar arah serat. Kekuatan tarik
tegak lurus arah serat lebih kecil dari pada kekuatan tarik sejajar arah serat.

49

Gambar 3. 3 Gaya - Gaya Tekan, Tarik dan Lengkung pada Serat Kayu

Kemudian dalam ilmu konstruksi kayu, dikenal juga istilah
keteguhan geser, yaitu ukuran kekuatan kayu dalam hal kemampuannya
menahan gaya-gaya yang membuat suatu bagian kayu tersebut
bergeserkebagian lain di dekatnya. Dalam hubungan ini dibedakan tiga
macam keteguhanyaitu, keteguhan geser sejajar arah serat, keteguhan
geser tegak lurus serat, dan keteguhan geser miring. Keteguhan geser
tegak lurus arah serat jauh lebih besar dari pada keteguhan geser sejajar
arah serat.

Keteguhan lengkung (lentur), adalah kekuatan untuk menahan
gaya-gaya yang berusaha melengkungkan kayu atau untuk menahan beban
mati maupun hidup selain beban pukulan. Terdapat dua macam keteguhan
yaitu; Keteguhan lengkung statik, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang
mengenainya secara perlahan-lahan, dan keteguhan lengkung pukul, yaitu
kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara

50

mendadak.Kekakuan tahan, adalah kemampuan kayu untuk menahan
perubahan bentuk atau lengkungan.

Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah
tenaga yang relatif besar atau tahan terhadap kejutan-kejutan atau
tegangan-tegangan yang berulang-ulang yang melampaui batas
proporsional serta mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen dan
kerusakan sebagian. Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk menahan
gaya yang membuat takik atau lekukan atau kikisan (abrasi), bersama-
sama dengan keuletan, kekerasan merupakan suatu ukuran tentang
ketahanan kayu.

3.3KAYU HASIL OLAHAN
Pohon merupakan penghasil kayu, dari bahan kayu tersebut dapat

diolah lagi menjadi produk lain.Di Indonesia kayu dikenal dalam berbagai
bentuk, ada kayu balok utuh, papan, balokmaupundalambentukkayuolahan,
dengan ukuran tebal, lebar dan panjang yang bervariasi. Perkembangan
teknologi yang semakin canggih sekarang ini memberikan peluang untuk
memproduksi berbahan dasar kayu yang lebihvariatif, baik itu ombinasi
dengan bahan lain maupun teknologi finishing yang ebih kreaif lagi.

Dengan teknologi maju sekarang, kayu olahan sudah dibuat dengan
finishing yang sesuai dengan permintaan pasar, selain produk kayu olaha di
atas, produk olahan yang berasal dari kayu, seperti mainan anak-anak, benda-
benda furniture, peralatan sekolah, dan lain-lain. Sekarang ini banyak
perusahaan industri produk kayu yang yang memproduksi bahanbangunan
dengan kombinasi bahan kayu dengan bahan lain, sehingga menghasilkan
karya yang inovatif yang memeiliki corak dan warna yang menarik. Berikut
adalah produk kayu olahan yang terbuat dari kayu, antara lain:
1. Kayu lapis/ Plywood
2. Kayu Gergajian/Sawntimber
3. Kayu serpih/ chip

51

4. Kayu bentukan/ moulding
5. Veneer
6. Blockboard
7. Furniture
8. Kertas
9. Pulp
10. Komponen bangunan / kayu bangunan
11. Papan partikel/ particle board
12. Papan serat
13. Papan semen

Berikut ini penjelasan lebih lanjut BAB 3 mengenai Spesifikasi dan Karakteristik
Kayu dapat diakses melalui QR Code di bawahini.

Gambar 3. 4 Video Pembelajaran Bab 3

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=a233qf46Ojw

Nama channel : Indah Tri R

Nama vidio : Bab 3 Sifat Dan Karakteristik Kayu

52

3.4 TUGAS MANDIRI

1. Pada SNI 03-3527-1994, Pasal (4) Penggolongan Kayu bangunan dibagi
dalam 3 (tiga) golongan pemakaian, sebut dan jelaskan!

2. Sebutkan apa saja kelebihan yang dimiliki kayu!
3. Sebutkan apa saja yang menjadi kekurangan kayu!
4. Bagaimana cara mengetahui kualitas kayu? Sebut dan jelaskan!
5. Sebutkan masing – masing 4 kayu yang termasuk dalam kategori kayu

kelas awet 1 dan kayu kelas awet 4 yang ada di daerahmu!
6. Jelaskan apa itu kayu olahan, beri 4 contoh yang kamu ketahui. Dan

bagaimana cara membuatnya!

Nama channel Gambar 3. 5 Video PembahasanSoal Bab 3
Nama vidio
Sumber: https://youtu.be/Sh-t4d2llDw
: Indah Tri R
: Pembahasan Soal Bab 3 Spesifikasi Dan Karakteristik
Kayu

53

BAB IV
JENIS – JENIS ALAT BERAT PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI

Kompetensi Dasar

3.4 Memahami jenis-jenis alat berat pada pekerjaan konstruksi

3.4 Menyajikan jenis-jenis alat berat pada pekerjaan konstruksi

TujuanPembelajaran

• Setelah mengikuti proses pembelajaran, diskusi, dan presentasi,
diharapkanpesertadidikdapatmenjelaskanjenis – jenisalatberat pada

pekerjaankonstruksi

Indikator

• Pesertadidikmampumenyajikan/mempresentasikansegalaaspek yang

berhubungandenganjenis – jenisalatberat pada pekerjaankonstruksi

4.1PENGERTIAN ALAT BERAT

Alat berat merupakan factor penting di dalam sebuah proyek, terutama
proyek – proyek konstruksi maupun pertambangan dan kegiatan lainnya
dengan skala yang besar. Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar
yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah,
konstruksi jalan, konstruksi bangunan, perkebunan, dan pertambangan. Dalam
ilmu Teknik sipil alat berat merupakan alat yang digunakan untuk membantu
manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu infrastruktur di
bidang konstruksi.

Alat berat merupakan factor penting dalam pelaksanaan proyek
terutama proyek besar yang tujuannya untuk memudahkan manusiadalam
menyelesaikan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai
dengan lebih mudah pada waktu yang relative lebih singkat dan diharapkan
hasilnya lebih baik (Rostiyanti, 2002). Tujuan dari penggunaan alat – alat

54

berat tersebut adalah untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan
pekerjaannya, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih
mudah dengan waktu yang relative singkat (Rochmanhadi, 1985).

Keuntungan – keuntungan yang diperoleh dalam menggunakan alat
berat antara lain (Wilopo, 2009) :
1. Waktu pekerjaan lebih cepat, mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan,

terutama pada pekerjaan yang sedang dikerjakan target penyelesaiannya.
2. Tenaga besar, melaksanakan pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan oleh

manusis.
3. Ekonomi, karena efisien, keterbatasan tenaga kerja, keamanan dan factor –

factor ekonomis lainnya.
4. Mutu hasil kerja yang lebihbaik, dengan memakai peralatan berat.

4.2JENIS DAN CARA KERJA ALAT BERAT
1. Excavator
Penggalian tanah diawali dengan excavator bucket dijulurkan
kedepan ketempat galian, bila bucket sudah pada posisi yang diinginkan
lalu bucket diayun kebawahseperti dicangkulkan, kemudian lengan bucket
di putar kearah alatnya. Setelah bucket terisi penuh lalu diangkat dari
tempat penggalian dan dilakukan swing, dan pembuangan material hasil
galian dapat dilakukan ketruk atau tempat yang lain. Pada penggalianparit,
letak track excavator harus sedemikian rupa sehingga arahnya sejajar
dengan arah memanjang parit, kemudian excavator berjalan mundur.
Sebelum memulai bekerja dengan excavator, sebaiknya kita
pelajari kemampuan alat yang diberikan oleh pabrik pembuatnya, terutama
mengenai jarak jangkauan, tinggi maksimal pembangunan, dan dalamnya
galian yang mampu dicapai karena kemampuan angkat alat ini tidak
banyak berpengaruh terhadap kemampuan angkat standar alatnya.
Tipe excavator dibedakan dalam beberapa hal antara lain dari alat
kendali dan undercarriagenya menurut alat kendali, excavator dibedakan
atas :

55

a. Dengan kendali kabel (cable controlled)
b. Dengan kendali hidrolis (hidroulic controlled)
Sedangkan menurut undercarriage-nya, excavator dibedakan atas:
a. Roda rantai (crowel mounted)
b. Roda karet (whell mounted)

Gambar 4. 1 Excavator
Sumber : https://jualalatberat.net/blog/7-excavator-terbaru-kelas-20-ton-

dari-berbagai-supplier-dan-distributor/
2. Dump Truck

Dump truck adalah alat angkut jarak jauh, sehingga jalan angkut
yang dilalui dapat berupa jalan datar, tanjakan dan turunan. Untuk
mengendarai dump truck pada medan yang berbukit diperlukan
keterampilan operator atausopir. Operator harus segera mengambil
Tindakan gigi kegigi rendah apabila mesin mulai tidak mampu bekerja
pada gigi yang tinggi. Hal itu perlu dilakukan agar dump truck tidak
berjalan mundur karena tidak mampu menanjak pada saat terlambat
memindah pada gigi yang rendah. Pada jalan yang menurun perlu juga
dipertimbangkan menggunakan gigi yang rendah, karena kebiasaan
berjalan pada gigi yang tinggi dengan hanya mengandalkan rem (brakes)
sangat berbahaya dan dapat berakibat kurang baik.

Operator sangat berperan penting dalam menempatkan dump truck
pada waktu muat, karena produksi dari organisasi alat angkut dan gali
ditentukan pada saat muat ini. Menempatkan dump truck dengan cepat

56

pada posisi untuk dimuati agar swing dari alat sekecil – kecilnya. Operator
alat gali biasanya akan mengatur penempatan dump truck yang akan
dimuati, khusus untuk dump truck yang besar, pembantusopir sangat
diperlukan dalam mengatur penempatan dump truck pada posisi yang baik.
Dump truck sebaiknya ditempatkan membelakangi alat gali, atau searah
dengan swing alatgali agar memudahkan pemuatan. Khusus pada
pemuatan batu – batu yang besar dengan menggunakan alat gali yang
besar sebaiknya dump truck menghadap kealat gali, agar batu – batu tidak
menimpa kabin dump truck.

Pada saat membuang muatan (dumping) operator harus
memastikan bahwa roda – roda di atas permukaan yang cukup kuatuntuk
menghindari supaya ban – ban tidak terperosok kedalam tanah yang
kurang baik, misalnya pada permukaan tanah hasil buangan sebelumnya.
Sedangkan pada saat pengangkutan ataupun kosong yang peru dihindari
yaitu agar tidak terjadi slip. Selip merupakan keadaan mendatar kesamping
dan kendaraan tidak dapatdikuasai oleh operator. Selip inibiasanya terjadi
jika roba berputar lebih cepat dari pada yang diperlukan untuk Gerakan
kendaraan, atau apabila putaran roda lebih lambat dari pada Gerakan
kendaraan, misalnya pada saat posisi kendaraan melakukan rem, atau
dapat terjadi pada tikungan tajam tetapi posisi kendaraan dalam kecepatan
tinggi.

Gambar 4. 2 Dump Truck
Sumber :https://konsultan-mitsubishi.com/sk-124-mengenal-dump-truck-

dan-cara-mengoperasikannya.html

57

3. Alat Perata (Bulldozer)
Dalam proses pengerjaan menggunakan bulldozer, adadua Teknik

yang lazim digunakan yaitu side dozing dan juga slot dozing. Side dozing
merupakan dua dozer dihimpirkan sedekat mungkin untuk menghindari
keluarnya material daripisau. Sedangkan slot dozing ialah melakukan
beberapa lintasan dan membiarkan tanah yang berceceran kekiri dan kanan
dozer. Hal ini merupakan penghalang terhadap tercecernya tanah pada
lintasan berikutnya.

Kedua hal ini sangat berbeda, di mana side dozing merupakan
Teknik yang melibatkan dia bulldozer dengan masing – masing pisau yang
dihimpitkan sedekt mungkin. Sementara itu, pada slot dozing, operator
akan memasang semacam penghalang pada pisau untuk menghindari
keluarnya material Ketika bersentuhan dengan pisau.

Gambar 4. 3 Bulldozer
Sumber

:https://www.cat.com/id_ID/products/new/equipment/dozers/medium-
dozers/1000005632.html

58

4. Motor Grader
Motor grader merupakan salah satu alat berat yang berfungsiuntuk

meratakan permukaan tanah dan biasa digunakan untuk proses
pembangunan jalan. Bentuknya mirip dengan tractor, namun dilengkapi
dengan spare part alat berat khusus disebut blade yang dipasang agar
motor grader dapat melakukan pekerjaannya. Karena itu, tidak
mengherankan jika blade motor grader, bagian yang amat memerlukan
perhatian khusus dan harus dirawat supaya tetap prima unit alatberat
Komatsunya. Pasalnya, dalam motor grader, blade inilah uang harus
bekerja sedikit lebih keras untuk berhadapan langsung dengan tanah.

Gambar 4. 4 Motor Grader
Sumber : https://arparts.id/fungsi-motor-grader-dan-cara-kerja-motor-

grader/

Selain meratakan permukaan tanah, motor grader juga memiliki
keunggulan lain. Alat berat ini mampu mengupas tanah, menyebarkan
material ringan, hingga membentuk permukaan tanah. Alat ini juga bisa
dimanfaatkan untuk memotong gundukan dan membuat lubang. Meskipun
mampu membuat lubang, alat berat ini tidak dapat digunakan untuk
pertambangan bawah tanah, karena untuk proyek tersebut membutuhkan
alat berat pertambangan bawah tanag yaitu longwall mining. Selain
beberapa fungsi diatas, motor grader juga dapat bermanfaat Ketika hendak

59

menambahkan atau mengurangi material di permukaan tanah sebelum
dipadatkan dengan compactor.

Komponen motor grader terbagi atas enam bagian utama. Ada
penggerak yang beruparoda ban, kerangkaatau frame yang
menghubungkan bagian penggerak dengan komponen lain, blade ataupisau
yang dikenal sebagai moldboard, sacrifier, circle, dan juga drawbar.
Nantinya, moldboard inilah yang akan mengeksekusi permukaan tanah
dan bisa digerakkan sedemikian rupa. Circle atau cincin penggeraklah
yang bisa membuat moldboard iniberputar dan bergerak. Setelah
dieksekusi dengan modlboard, material juga akan dihancurkan oleh
sacrifier atau unit dari alat berat yang bergigi.

Alat berat motor grader biasanya akan difungsikan menjelang
finishing proyek. Ia akan bergerak di atas permukaan tanah dan
membentuk jalan sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Selain
pembuatan jalan, alat berat ini juga bisa difungsikan untuk membuat
lapangan golf, pembuatan jalur balapan, dan lain sebagainya. Motor grader
akan digunakan Ketika alatberatseperti excavator atau bulldozer tidak bisa
menjangkau permukaannya.
5. Alat Pemadatan (Compactor)

Untuk pekerjaan – pekerjaan landasan pesawat terbang, jalanraya,
tanggul – tanggul, stabilitas tanah mutlak diperlukan. Berbagai cara
dilakukan dalam usaha pemampatan tanah secara mekanis yaitu dengan
cara penggilasan dengan menggunakan roller (penggilas).

Berikut merupakan beberapa alat berat yang termasuk dalam
kategori alat pemadat.

1) Three whell roller
Penggilas roda tiga (three whell roller) merupakan alat

penggilas yang tertua dan sampai sekarang masih digunakan dalam
pekerjaan pemampatan. Three whell roller ini digunakan untuk
memampatkan lapisan yang terdiridaribahan – bahan yang

60

berbutirkasar, missal untuk pembuatan jalan macadam (sering
disebut sebagai macadam roller).

Berat dari alat penggilas ini biasanya berkisar antara 6
sampai 12 ton. Jika zat cair diisikan keroda silindernya, bobot
kendaraan akan meningkat antara 15% sampai 35%.
Alat ini biasanya digunakan untuk penggilasan akhir, misalnya
untuk pekerjaan penggilasan aspal beton agar diperoleh hasil
permukaan yang rata.Jenis tandem roller ada dua macamyaitu two
axle tandem roller (dengandua as) dan three axle tandem roller
(tiga as). Tandem ini memberikan lintasan yang sama pada masing-
masing rodanya. Dan beratnya antara 8-14ton. Dan bila diinginkan
dapat diisi dengan air, sehingga akan menambah berat 25%-60%.

Gambar 4. 5 Three Whell Roller
Sumber : https://www.directindustry.com/prod/sakai-heavy-

industries/product-50502-1180583.html
2) Vibration roller

Vibrator roller adalah termasuk tandem roller, yang cara
pemampatannya menggunakan efek getaran, dan sangat cocok
digunakan pada jenis tanah pasir atau kerikil berpasir. Efisiensi
pemampatan yang dihasilkan sangat baik, karena adanya gaya
dinamis terhadap tanah. Butir – butir tanah cenderung akan

61

mengisi bagian – bagian yang kosong yang terdapat diantara butir
– butirnya.

Factor – factor yang mempengaruhi proses pemampatan
dengan vibrator roller ialah frekuensi getaran, amplitude dan gaya
sentrifugal.

Gambar 4. 6 Vibration Roller
Sumber : https://arparts.id/apa-itu-vibro-roller-serta-fungsi-dan-

cara-kerjanya/
3) Segment roller

Untuk tanah yang banyak mengandung lempung (tanah
liat), terutama tanah yang basah, mesh grid roller kurang memberi
hasil yang baik, karena tanah tertinggal diantara batang – batang
besia nyaman roda.

62

Gambar 4. 7 Segment Roller
Sumber : https://www.catatanteguh.com/2016/12/macam-alat-

berat-untuk-pemadatan-jalan.html
Untuk menghindari hal tersebut dapat digunakan segment
roller yang rodanya tersusun dari lempengan – lempengan baja
kecil – kecil. Yang akan memberi tekanan per satuan luas cukup
besar dan dapat masuk kedalam tanah, sehingga terjadi
pemampatan langsung dari bawah.
4) Mesh grid roller
Pengaruh plain whell roller, terhada kepadatan yang
dihasilkan adalah pemampatan dari atas kebawah, yang artinya
bagian atas akan mencapai kemampatan terlebih dahulu pada
bagian bawah. Hal ini karena penampang melintang pengaruh
tekanan roda gilas kedalam tanah berbentuk trapezium, sehingga
tekanan per satuan luas ini untuk mencapai kemampatan yang
diharapkan.

63

Gambar 4. 8 Mesh Grid Roller
Sumber :https://alat-berat07.blogspot.com/2016/10/pengertian-

tamping-roller-sheep-foot.html

Untuk pemampatan tanah dengan butiran yang banyak
mengandung butran kasar lebih baik digunakan meshgrid roller.
Alat ini disamping memperbesar tekanan persatuan luas
permukaan juga bidang – bidang rodanya dapat masuk kedalam
lapisan tanah, sehingga terjadi pemampatan dari bawah. Mashgrid
roller adalah mesingilas yang rodanya berbentuk anyaman –
anyaman.

4.3MANAJEMEN ALAT BERAT
Manajemen alat berat merupakan suatu proses manajemen terhadap

semua aspek alat berat sepanjang usia hidupnya mulai dari proses pemilihan
sampai peremajaan.

Menurut Rostiyanti (2002), pemilihan alat berat dilakukan pada tahap
perencanaan, dimana jenis, jumlah, dan kapasitas alat merupakan factor –
factor penentu. Tidak setiap alat berat dapat dipakai untuk setiapproyek
konstruksi. Oleh karena itupemilihanalatberat yang tepatsangatlahdiperlukan.
Apabila terjadi kesalahan dalam pemilihan alat berat maka akan terjadi

64

keterlambatan di dalam pelaksanaan, biaya proyek yang membengkak dan
hasil yang tidak sesuai dengan rencana.

Factor yang harus diperhatikan dalam pemilihan alat berat antara lain
sebagai berikut :
1. Fungsi yang harus dilaksanakan

Alat berat dikelompokkan berdasarkan fungsinya, seperti untuk menggali,
mengangkut, meratakan permukaan, dan lain – lain.
2. Kapasitas peralatan
Pemilihan alat berat didasarkan pada volume total atau berat material yang
harus diangkut atau dikerjakan. Kapasitas alat yang dipilihharussesuai
sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telahditentukan.
3. Cara operasi
Alat berat dipilih berdasarkan arah (horizontal maupun vertical) dan
gerakan, kecepatan, frekuensi gerakan dan lain – lain.
4. Pembatasan dari metode yang dipakai
Pembatasan yang mempengaruhi pemilihan alat berat antara lain peraturan
lalulintas, biaya dan pembongkaran. Selainitu, metode konstruksi yang
dipakai dapat membuat pemilihan alat dapat berubah.
5. Ekonomi
Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan, biaya operasi dan
pemeliharaan merupakan factor penting di dalam pemilihan alat berat.
6. Jenis proyek
Ada beberapa jenis proyek yang umumnya menggunakan alat berat.
Proyek – proyek tersebut antara lain proyekgedung, pelabuhan, jalan,
jembatan, irigasi, pembukaanhutan, dan sebagainya.
7. Lokasi proyek
Lokasi proyek juga merupakan hal lain yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan alat berat. Sebagai contoh lokasi proyek di dataran tinggi
memerlukan alat berat yang berbeda dengan lokasi proyek di dataran
rendah.
8. Jenis dan daya dukung tanah

65

Jenis tanah di lokasi proyek dan material yang akan dikerjakan dapat
mempengaruhi alat berat yang akan dipakai. Tanah dapat dalam kondisi
padat, lepas, keras atau lembek.
9. Kondisi lapangan
Kondisi dengan medan yang sulit dengan kondisi yang baik merupakan
factor lain yang mempengaruhi pemilihan alat berat.

Selain itu hal – hal yang perlu diperhatikan dalam Menyusun rencana
kerja alat berat antara lain :
1. Volume pekerjaan yang harus diselesaikan dalam batas waktu tertentu
2. Dengan volume pekerjaan yang ada tersebut dan waktu yang telah

ditentukan harus ditetapkan jenis dan jumlahalatberat yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Denganjenis dan jumlah alat berat yang tersedia, dapat ditentukan
berapa volume yang dapat diselesaikan, serta waktu yang diperlukan.

Berikut ini penjelasan lebih lanjut BAB 4 mengenai Spesifikasi dan
Karakteristik Kayu dapat diakses melalui QR Code di bawah ini.

Gambar 4. 9 Video Pembelajaran Bab 4
Sumber :https://youtu.be/W6FRHLzZ9cU
Nama channel : Indah Tri R
Nama vidio : Bab 4 Jenis-Jenis Alat Berat Pada Pekerjaan Konstruksi

66

4.4TUGAS MANDIRI
1. Jelaskan pengertian alat berat!
2. Sebut dan jelaskan apa saja keuntungan dalam penggunaan alat berat!
3. Sebutkan apa saja termasuk dalam alat berat!
4. Jelaskan mengapa pemilihan alat berat merupakan tahap yang penting!
5. Sebutkan apa saja factor yang harus diperhatikan dalam pemilihan alat
berat!
6. Sebutkan apa saja hal – hal yang perlu diperhatikan dalam Menyusun
rencana kerja alat berat!

Gambar 4. 10 Video PembahasanSoal Bab 4
Sumber : https://youtu.be/RfSpRAm5GrQ

Nama channel : Indah Tri R
Nama vidio : Pembahasan Soal Bab 4 Jenis-Jenis Alat Berat Pada Pekerjaan
Konstruksi

67

BAB V
PENGGUNAAN MATERIAL DAN ALAT UNTUK PEKERJAAN

KONSTRUKSI

Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis penggunaan material dan alat untuk pekerjaan konstruksi
3.5 Menyajikan penggunaan material dan alat untuk pekerjaan konstruksi
Tujuan Pembelajaran

• Setelah mengikuti proses pembelajaran, diskusi, dan presentasi,
diharapkan peserta didik dapat menjelaskan penggunaan material dan alat
untuk pekerjaan konstruksi

Indikator
• Peserta didik mampu menyajikan,mempresentasikan segala aspek yang
berhubungan dengan penggunaan material dan alat untuk pekerjaan
konstruksi

5.1 PENGERTIAN MATERIAL DAN ALAT
Material merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan dalam

pembangunan bangunan sipil untuk mencapai kualitas. Struktur yang
memenuhi syarat keamanan. Selain pengawasan terhadap mutu bahan, juga
diperhitungkan penempatan, penyimpanan serta penyediaan bahan yang
cukup menghindari penurunan mutu bahan akibat penyimpanan yang terlalu
lama, penempatan yang baik terhadap bahan bangunan dimaksudkan agar
tidak menggangu pekerjaan.

Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek
memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pekerjaan.
Penggunaan alat dan bahan yang dipilih serta kebutuhan tenaga kerja harus
sesuai dengan standar dan kondisi di lapangan. Peralatan kerja yang
digunakan terdiri dari alat-alat berat dan alat-alat pelengkap lainnya, baik
yang digerakkan secara manual atau mekanis. Pemilihan jenis peralatan yang

68

akan digunakan dalam suatu pekerjaan secara cepat dan tetap. Pertimbangan
dari segi biaya sehubungan dengan penggunaan peralatan harus tetap ada,
artinya harus ada optimasi dari harga produksi per satuan waktu untuk setiap
peralatan yang digunakan. Selama pelaksanaan pekerjaan di proyek,
pemeliharaan dan perawatan peralatan terutama untuk alat-alat berat harus
dilakukan secara rutin, sehingga kondisi alat selalu baik dan siap pakai. Hal
ini sangat penting agar dalam pelaksanaan nanti tidak terhambat karena
adanya kerusakan pada peralatan kerja.

Penyimpanan bahan-bahan bangunan perlu mendapat perhatian
khusus,mengingat bahan yang sangat peka terhadap kondisi lingkungan
seperti semen dan tulangan yang sangat dipengaruhi oleh air dan udara.
Penempatan bahan yang tepat dan efisien mungkin juga perlu diperhatikan
untuk dapat mempercepat dan mempermudah pekerjaan. Disamping
itu,penempatan bahan yang baik dan tertata rapi akan mendukung efektifitas
kerja dan keselamatan kerja.

5.2 PENGGUNAAN ALAT PADA KONSTRUKSI
Penggunaan peralatan merupakan salah satu sumber daya yang

digunakan dalam pekerjaan konstruksi untuk menghemat waktu,biaya,tenaga
serta menghasilkan mutu bangunan yang baik.

Material konstruksi atau bahan bangunan adalah bahan baku utama
untuk kepentingan pembangunan, baik yang telah tersedia disekitar manusia
maupun yang sengaja diproduksi, bahan bangunan yang terbentuk secara
alami, seperti tanah liat,pasir, kayu dan batu, bahkan ranting dan daun telah
digunakan untuk menunjang pembangunan.
Macam- macam alat konstruksi dan penggunaanya:
1. Cetok /Sendok semen

Cetok merupakan alat utama tukang batu berupa sendok adukan yang
terbuat dari lempengan loga dan kayu sebagai pegangan cetok sering
ddigunakan untuk pekerjaan pasangan batu bata, cor beton, plesteran,

69

acian dan sejenisnya. Bentuknya ada yang agak bulat, dan ada juga yang
agak lonjong yang bulat biasa digunakan untuk sendok adukan.

Cetok adalah alat yang biasa digunakan untuk memplester atau mengaci
tembok. Alat ini juga biasa digunakan untuk mencampur adonan pasir dan
semen. Cetok ini berupa lempengan berbentuk oval dengan pegangan
berupa garan pada bagian bawahnya. Tapi pada beberapa cetok, juga ada
cetok yang berbentuk persegi dan persegi panjang. Bentuk ini dibedakan
sesuai dengan kegunaan dari cetok itu sndiri. Fungsi dari cetok ini sendiri
antara lain :
- Mengambil semen dari zak ke ember cor
- Membuat adukan beton
- Memplester dinding
- Mengaci dinding
- Memasang keramik,granit maupun batu alam

Gambar 5. 1Cetok
Sumber :https://rekreartive.com/pengertian-sendok/

2. Palu/ martil
Palu atau martil adalah alat yang digunakan untuk memberikan

tumbukan kepada benda. Palu banyak digunakan untuk meaku,
menghancurkan sesuatu, menempa logam, dan keperluan lain yang
berhubungan dengan memukul benda. Palu mempunyai berbagai macam
fungsi, tergantung pada jenis dan bentuknya.

70

Gambar 5. 2Palu
Sumber :https://siddix.blogspot.com/2019/01/jenis-jenis-dan-fungsi-

palu.html

3. Cangkul
Cangkul merupakan alat untuk menggali tanah atau membuat campuran

adukan ( semen,air,pasir,kerkil).fungsi dari cangkul sendiri antara lain
untuk menggali tanah, membersihkan tanah dari rumput dan meratakan
tanah.

Gambar 5. 3Cangkul
Sumber :https://www.tubasmedia.com/pelaku-industri-cangkul-minta-izin-

impor-bahan-baku-dibuka-maka-impor-cangkul-otomatis-terhenti/

4. Helm proyek
Helm proyek berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan,

pukulan, atau kejatuhan benda tajam dan berat yang melayang atau
melunur diudara pada pekerja saat dalam pekerjaan konstruksi. Alat ini
merupakan alat yang wajib digunakan ketika sedang berada di proyek
dilapangan. Helm ini juga bisa melindungi kepala dari radiasi panas, api,
percikan bahan kimia ataupun suhu yang ekstrim.

71

Gambar 5. 4 Helm Proyek
Sumber :https://www.tokopedia.com/angkasaoffice/helm-proyek-kuning

5.3 PENGGUNAAN MATERIAL PADA KONSTRUKSI
Alat kerja sebagai sarana penunjang terlaksananya pekerjaan

pembangunan memiliki peran yang sangat penting. Penggunaan alat kerja
yang tepat, sangatlah mempengaruhi kecepatan dalam penyelesaian suatu
tahapan pekerjaan.
Macam- macam material konstruksi dan kegunaannya:
1. Batu bata

Batu bata merupakan salah satu bahan penting dalam pembuatan
dinding suatu bangunan. Batu bata terbuat dari tanah hitam atau tanah liat
yang dibakar hingga berubah warna menjadi kemerah- merahan. Tanah
dan air merupakan bahan utama pembuatan batu bata mera. Ukuran dan
berntuk batu bata yang dihasilkan bervariasi.fungsi batu bata juga dapat
diaplikasikan sebagai gewel dan memiliki nilai yang lebih ekonomis
daripada memakai kuda-kuda dari kayu. Dinding bangunan yang memakai
bahan batu bata akan mempunyai daya serap terhadap panas yang cukup
baik sehingga terasa nyaman dan aman.

72

Gambar 5. 5 Batu Bata
Sumber :https://radarntt.co/info/2021/proses-pembuatan-batu-bata-

merah/

2. Semen
Semen merupakan salah satu bahan konstruksi paling populer di

dunia konstruksi modern. Bahan ini telah digunakan untuk mengikat bahan
bangunan lainnya secara bersamaan. Pada zaman dulu, banyak material
lain digunakan sebagai perekat, seperti kapur dan tanah liat basah untuk
membuat bangunan.Semen juga merupakan bahan perekat kimia yang
memberikan perkerasan terhadap material campuran lainnya menjadi suatu
bentuk yang kaku dan tahan lama. Bahan alami seperti kapur dan tanah liat
memiliki banyak keterbatasan, sementara dapat semen diproduksi dalam
kondisi terkontrol, dikemas dan dapat dengan mudah diangkut di tempat
yang diperlukan.

Berbagai jenis semen digunakan untuk membangun rumah atau
bangunan lainnya. Hal initergantung pada persyaratan fungsional struktur
dan parameter desain. Penggunaan semen juga tergantung pada
karakteristik daya tahan, dan kondisi lingkungan dari lokasi proyek.
Umumnya, semen digunakan untuk membuat mortar dan beton. Semen
memiliki kegunaan luar biasa ketika digunakan dalam campuran beton cor.

73

Gambar 5. 6 Semen
Sumber :https://www.sementigaroda.com/read/20150730/170/mengenal-

jenis-jenis-campuran-pasir-dalam-adukan-bahan-bangunan-semen
3. Pasir

Pasir merupakan material butiran yang terdiri dari partikel batuan
dan mineral yang terpecah halus. Butiran pada pasir, umumnya berukuran
0,0625 sampai 2 milimeter. Pasir digunakan sebagai campuran semen
untuk membuat adukan beton. Selain itu pasir juga menjadi bahan utama
untuk membuat batako.

Gambar 5. 7Pasir
Sumber :https://asiacon.co.id/blog/jenis-fungsi-pasir-adalah

74

4. Air
Air digunakan sebagai bahan campuran adukan beton dan untuk

merawat beton yang telah selesai di cor agar tidak mengering terlalu cepat
yaitu dengan menyirami pennukaanya.
Dalam adukan beton air berpengaruh pada keadaan berikut :
1. Pembentukan pasta semen, yang mempengaruhi sifat adukan beton

yang dapat dikerjakan,kekuatan susut dan keawetan beton.
2. Kelangsungan reaksi dengan semen portland sehingga dihasilkan

kekerasan dan kekuatan dalam selang waktu tertentu.
3. Perawatan keras adukan beton guna menjamin pengerasan yang

sempurna.

Gambar 5. 8 Air
Sumber :https://jakarta.bisnis.com/read/20190926/77/1152785/antisipasi-

kekeringan-pemprov-dki-bentuk-satgas-air-bersih

5. Beton
Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum

digunakan untuk bangunan gedung,jembatan,jalan dan lain-lain. Beton
merupakan satu kesatuan yang homogen. Beton ini didapatkan dengan
cara mencampur agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil), atau jenis
agregat lain dan air, dengan semen portland atau semen hidrolik yang lain,
kadang-kadang dengan bahan tambahan (additif) yang bersifat kimiawi
ataupun fisikal pada perbandingan tertentu, sampai menjadi satu kesatuan

75

yang homogen. Campuran tersebut akan mengeras seperti batuan.
Pengerasan terjadi karena peristiwa reaksi kimia antara semen dengan air.

Beton digunakan untuk kolom sebuah bangunan atau dapat
digunakan untuk bahan pembuatan jalan raya, dll. Terdiri dari campuran
air,semen,pasir,kerikil atau material komposit lainnya.

Gambar 5. 9Beton
Sumber :https://www.pengadaan.web.id/2019/01/beton-prategang.html
Berikut ini penjelasan lebih lanjut BAB 3 mengenai Spesifikasi dan
Karakteristik Kayu dapat diakses melalui QR Code di bawah ini.

Gambar 5. 10 Video Pembelajaran Bab 5
Sumber :https://youtu.be/GhBrl0YTHio
Nama channel : Indah Tri R
Nama vidio : Bab 5 Penggunaan Material Dan Alat Untuk Konstruksi

76

5.4 TUGAS MANDIRI
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan material konstruksi!
2. Jelaskan pengertian semen dan sebutkan macam-macam jenis semen!
3. Dampak apa yang mungkin akan ada jika tukang diproyek lapangan tidak
memakai helm?
4. Sebutkan fungsi sendok semen atau cetok!
5. Sebut dan jelaskan macam-macam peralatan yang harus ada dalam
pekerjaan pemasangan tembok batu bata!

Gambar 5. 11 Video PembahasanSoal Bab 5
Sumber :https://youtu.be/srQr-q5DR2Q

Nama channel : Indah Tri R
Nama vidio : Pembahasan Soal Bab 5 Penggunaan Material Dan Alat Untuk

Pekerjaan Konstruksi

77

BAB VI
PROSEDUR PEKERJAAN KONSTRUKSI BETON

Kompetensi Dasar
3.6 Menerapkan prosedur pekerjaan konstruksi beton
3.6 Melaksanakan pekerjaan konstruksi beton
TujuanPembelajaran

• Setelah mengikuti proses pembelajaran, diskusi, dan presentasi,
diharapkan peserta didik dapat menjelaskan tentang prosedur pekerjaan
konstruksi beton

Indikator
• Peserta didik mampu menyajikan/mempresentasikan segala aspek yang
berhubungan dengan prosedur pekerjaan konstruksi beton

6.1 PENGERTIAN BETON
Beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari

kombinasi agregat dan pengikat semen. Beton ada berbagai jenis diantaranya
beton bertulang, beton tumbuk, betoncair, dan beton plastic. Beton terbentuk
dari campuran agregat pasir, semen, kerikil beton, batu pecah, za taddative,
dan air.
Berikut penjelasan bahan-bahan penyusun beton.
1. Pasir beton

Pasir beton terdiri dari butiran-butiran yang keras dan tajam. Tidak boleh
mengandung lumpur lebih dari 5% dari berat kering, apabila lebihdari 5%
maka pasir tersebut harus dicuci sebelum dipergunakan. Ada tidaknya
kandungan lumpur dalam pasir harus dibuktikan dengan penelitian di
Laboratorium Beton. Pasir beton bersifat kekal dan tidak hancur oleh
karena pengaruh panas matahari. Mempunyai gradasi atau susunan
butiran yang baik dan sesuai untukcampuran material berton. Ukuran
maksimal pasir beton adalah 6 mm dan ukuran minimal pasir beton

78

adalah butiran yang tertahan pada saringan nomor 100. Pasir beton tidak
mengandung zat alkali atauzat-zat lain yang dapat merusakbeton.
2. Semen Portland
Semen Portland terdaftar dalam merk dagang. Merk Semen Portland yang
dipakai harus seragam untuk semua pekerjaan beton structural maupun
beton non struktural. Semen Portland mempunyai butiran yang halus dan
seragam. Tidak berbungkah-bungkah/tidak keras. Semen yang dipakai
untuk semua pekerjaan struktur beton adalah Semen Portland Type I.
3. Kerikil Beton
Kerikil beton terdiri dari butiran-butiran yang keras dan tajam serta
bersifat kekal. Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% dari berat
kering, apabila lebih dari 1% maka kerikil tersebut harus dicuci sebelum
dipergunakan. Ukuran maksimal maksimal kerikil kerikil beton adalah 30
mm dan ukuran minimal adalah 6 mm. Kerikil yang akan digunakan
untuk campuran beton harus melalui proses penyelidikan di Laboratorium
Beton. Kerikil Beton hanya dipakai pada pekerjaan-pekerjaan beton non
struktural atau beton dengan mutu dibawah K-175.
4. Batu pecah
Batu pecah adalah hasil produksi mesin pemecah batu (Stone Cruser) dan
bukan hasil pekerjaan manual (manusia). Batu pecah berasal dari batuan
kali. Terdiri dari butiran yang keras dan bersifat kekal. Tingkat ketahanan
terhadap keausan butiran minimal 95%. Jumlah butiran lonjong dan pipih
minimal 5%. Tidak boleh mengandung lumpur dan zat-zat yang dapat
merusak beton seperti zat alkali. Ukuran butiran terkecil minimal 1 cm
dan ukuran butiran terbesa rmaksimal 3 cm. Butiran batu pecah dalam
setiap meter kubiknya tidak boleh seragam tetapi merupakan campuran
antara butiran 1 cm sampai butiran 3 cm. Batu pecah yang akan dipakai
untuk material campuran beton harus melalui proses pemeriksaan di
Laboratoriumbeton. Batu pecahhanya dan harus dipakai dipakai pada
campuran beton struktural atau beton dengan mutu K-175 sampai mutu
K-300.

79

5. Zat addative
Pemakaian zat additive pada campuran beton untuk segala alasan yang
berhubungan kemudahan kemudahan dalam pengerjaan beton atau
workability harus disetujui disetujui oleh konsultan pengawas.
Penggunaan zat additive dalam campuran beton harus melalui proses
penelitian dan percobaan dilaboratorium beton dengan biaya sendiri
biaya sendiri dari kontraktor pelaksana. Kontraktor pelaksana harus
menunjukan standar, aturan, dan syarat yang berlaku secara umum
mengenai zat additive yang akan dipakai. Kerusakan dan kegagalan
struktur akibat penggunaanzat additive yang dapat dibuktikan secara
teknis sepenuhnya menjadi tanggungjawab kontraktor pelaksana.

6. Air
Secara visual air harus bersih dan bening, tidak berwarna dan tidakberasa,
tidak mengandung minyak, asam alkali, garam dan zat organik yang dapa
t merusak beton. Air setempat dari sumur dangkal atau sumur bor serta
yang didatangkan daritempat lain kelokasi pekerjaan harus mendapat
persetujuan konsultan pengawass sebelum digunakan.

7. Tulangan beton
Tulangan beton harus bebas dari karatan. Toleransi terhadap karatan pada
baja tulangan ditentukan oleh konsultan pengawas. Baja tulangan diatas
diameter 12 mm atau lebih adalah Baja Ulir. Baja tulangan
sengkang/begel atau dibawah diameter 12 mm baja polos. Semua baja
tulangan mempunyai tegangan tarik/luluh baja minimal minimal 3200
kg/cm2 atau 320 MPa. Kebenaran akan tegangan tarik/luluh baja tulangan
harus dibuktikan dengan percobaan/uji tarik pada Laboratorium
Laboratorium Beton minimal minimaluntuk 3 benda uji. Baja tulangan
tulangan mempunyai bentuk dan penampang yang sesuaidengan yang
dibutuhkan atau sesuai gambar bestek. Baja ulir yang telah sekali
dibengkokkan tidak boleh dibengkokkan lagi dalam arah yang
berlawanan. Baja tulangan harus disimpan sedemikian rupa sehingga

80

terlindung dari hubungan langsung dengan tanah dan terlindung dari air
hujan.
6.2 PROSEDUR PEKERJAAN KONSTRUKSI BETON

Metode pelaksanaan pekerjaan struktur beton (pondasi setempat, sloof
beton, kolom beton, balok beton, plat lantai dan tangga beton) yaitu sebagai
berikut:

a. Persiapan

1) Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan struktur
beton tiap bagian.

2) Approval material yang akan digunakan.
3) Persiapanlahan kerja.
4) Persiapan material kerja, antara lain: readymix K-300, besibeton,

kawatbeton, semen PC, pasir, multiplek, paku, minyak bekesting,
balok, kaso, dll.
5) Persiapan alat bantu kerja, antara lain: concrete pump, vibrator,
kompresor, cutting well, theodolith, waterpass, meteran, gergaji,
schafolding, raskam, jidar, benang, selang air, dll.

b. Pengukuran
1) Juru ukur (surveyor) dengan memakai theodolith melaksanakan
pengukuran dan marking area untuk titik penempatan, ukuran
(dimensi) serta leveling daripoer, sloof, kolom, balok, plat lantai,
tangga dan dinding penahan tanah.
2) Pekerjaan pengukuran dan marking area dikerjakan secara berurutan
mengikuti alur pekerjaan struktur beton yang akan dikerjakan.

c. Fabrikasi besi tulangan
1) Pelaksanaan fabrikasi besi tulangan memerlukan daerah yang cukup
luas untuk menaruh, memotong besi beton dan membengkoknya
sehingga sesuai dengan gambar yang telah disetujui.

81

3) Besi beton yang digunakan untuk proyek,mutu dan diameter
(spesifikasi) diubah/disesuaikan dengan gambar kerja dan RKS.

4) Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambar kerja.
5) Rangkai besi beton dengan memakai kawat beton.
6) Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan

penempatannya, supaya tidak membingungkan/membuang waktu
untuk ketika akan dipasang.
7) Untuk kolom, pembesian tulangan dikerjakan lebih dahulu,
dilanjutkan dengan pemasangan bekesting.
8) Untuk balok, plat lantai, dan tangga bekesting dikerjakan dahulu,
dilanjutan dengan pembesian tulangan.
d. Fabrikasi bekisting
1) Fabrikasi bekesting dikerjakan di lokasi proyek untuk memudahkan
pengukuran dan mempercepat pelaksanaannya, alasannya yaitu
angkutan bekesting menjadi dekat.
2) Untuk struktur beton yang posisinya ada dibawah permukaan
tanah, maka bekesting sanggup memakai multiplek atau pasangan
batako:
a) Sebelum bekesting batako dipasang, lakukan pengukuran

dengan theodolith untuk kesikuan dan leveling pondasi.
b) Pasangan dinding batako harus rapih, siku dan lurus sehingga

hasil pengecoran beton sanggup baik.
c) Perkuatan terhadap pasangan dinding batako, supaya pada

waktu pengecoran pasangan dinding batako tidak
ambruk/runtuh.

3) Fabrikasi bekesting untuk struktur beton diatas permukaan tanah
menyerupai kolom, balok, plat lantai dan tangga memakai materi
dari multiplek dan perkuatan memakai balok/kaso dan alat perancah
schafolding:
a) Potong dan bentuk multiplek sesuai dengan ukuran gambar kerja.

82

b) Pasang dan rangkai potongan multiplek pada area struktur yang
akan dicor dengan perkuatan balok/kaso dan schaffolding.

c) Cek bekesting jangan adacelah yang berakibat kebocoran.
Pasangan bekesting harus rapih, siku dan lurussehinggahasil
pengecoran beton sanggup menghasilkan bidang yang
flat/maksimal.

4) Untuk kolom sebaiknya dibuatkan sepatu kolom dengan besi beton
atau besi plat siku untuk menjaga supaya kolom tetap tegak lurus dan
siku.

5) Setting (pasang) besit ulangan yang telah difabrikasi kedalam
bekesting.

6) Pasang beton decking dan cakar ayam secara merata dan sesuai
kebutuhan.

7) Cek elevasi dan kerataan pemasangan bekesting.
e. Pengecoran beton

1) Sebelum melaksanakan pengecoranbeton terlebih dahulu kontraktor
menciptakan Job Mix Formula untuk memilih komposisi adonan
yang diharapkan sehingga didapatkan mutu beton yang sesuai
dengan yang diharapkan. Job Mix Formula yang telah dibentuk
kontraktor diserahkan kepada direksi maupun pengawas lapangan
untuk disetujui.

2) Pengecoran beton dimulai sehabis konsultan/direksi menyetujui
untuk pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan
pelaksanaan kerja.

3) Periksa kekuatan contoh yang sudah dipasang/difabrikasi,
semuaukuran dan perkuatancontohdiperiksabenar dan disahkan oleh
konsultan/direksiuntukpekerjaanselanjutnya.

4) Pasang sparing pipa-pipa mekanikal dan elektrikal yang melintas
area pengecoran.

5) Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran
dan sampah.

83

6) Tuang beton ready mix kedalam area pengecoran, pada ketika
pengecoran adukan beton diratakan dan dipadatkan dengan vibrator
sehingga beton sanggup padat dan tidak ada sarang tawon.

7) Hindarkan terjadinya beton setting jawaban area yang akan dicor
belum siap.

6.3 CURING/PERAWATAN BETON

Curing secara umumdipahami sebagai perawatan beton, yang bertujuan
untuk menjaga supaya beton tidak terlalu cepat kehilangan air, atau sebagai
tindakan menjaga kelembaban dan suhu beton, segera setelah proses finishing
beton selesai dan waktu total setting tercapai.

Tujuan pelaksanaan curing/perawatan beton adalah memastikan reaksi
hidrasi senyawa semen termasuk bahan tambahan atau penganti supaya dapat
berlangsung secara optimal sehingga mutu beton yang diharapkandapat
tercapai, dan menjaga supaya tidak terjadi susut yang berlebihan pada beton
akibat kehilangan kelembaban yang terlalu cepat atau tidak seragam,
sehingga dapat menyebabkan retak.

Pelaksanaan curing/perawatan beton dilakukan segera setelah beton
mengalami atau memasuki fase hardening (untukpermukaanbeton yang
terbuka) atau setelah pembukaan cetakan/acuan/bekisting, selama durasi
tertentu yang dimaksudkan untuk memastikan terjaganya kondisi yang
diperlukan untuk proses reaksi senyawa kimia yang terkandung dalam
campuran beton

Untuk metode dan lama pelaksanaan curing tergantung dari:
a. Jenis atau tipe semen dan beton yang digunakan, termasuk bahan

tambahan atau pengganti yang dipakai
b. Jenis/tipe dan luasan elemen struktur yang dilaksanakan
c. Kondisi cuaca, suhu dan kelembaban di area atau lokasi pekerjaan

84

d. Penetapan nilai dan waktu yang digunakan untuk kuat tekan karakteristik
beton (28 hariatauselain 28 hari, tergantung dari spesifikasi yang
ditentukan oleh konsultan perencana/desain)

Berdasarkan kualitas dan durasi/lama pelaksanaan curing/perawatan
betonakanberpengaruh pada:
a. Mutu/kekuatan beton (strength)
b. Keawetan struktur beton (durability)
c. Kekedapan air beton (water-tightness)
d. Ketahanan permukaan betn, misal terhadap keausan (wear resistance)
e. Kestabilan volume, yang berhubungan dengan susut atau pengembanagan

(volume stability: shrinkage and expansion)
Beberapa metode yang digunakan untuk curing/perawatan beton di

lapangan, antara lain:
a. Membasahi permukaan beton secara berkala dengan air supaya selalu

lembab selama perawatan (bisa dengan sistem sprinkler supaya praktis)
b. Merendam beton dengan air (dengan penggenangan permukaan beton)
c. Membungkus beton dengan bahan yang dapat menahan penguapan air

(misal plastik, dsb)
d. Menutup permukaan beton dengan bahan yang dapat mengurangi

penguapan air dan dibasahi secara berkala (misal dengan plastik
berporiataunon wovengeo tekstile dan disiram secara berkala selama
perawatan)
e. Menggunakan material khusus untuk perawatan beton (curing compound)

Gambar 6. 1 Perawatan Beton

85

Berikut ini penjelasan lebih lanjut BAB 6 mengenai Prosedur Pekerjaan
Konsruksi Beton dapat diakses melalui QR Code di bawah ini.

Gambar 6. 2 Video Pembelajaran Bab 6
Sumber: https://youtu.be/-dOlFvn1-JM
Nama channel : Indah Tri R
Nama vidio : Bab 6 Prosedur Pekerjaan Konstruksi Beton

86

6.4 TUGAS MANDIRI

1. Jelaskan pengertian beton!
2. Sebutkan prosedur pekerjaan konstruksi beton!
3. Jelaskan tujuan curing/perawatan beton!
4. Apa saja yang mempengaruhi metode dan lama pelaksanaan curing?
5. Apa saja metode yang digunakan untuk curing/perawatan beton di

lapangan?

Gambar 6. 3 Video PembahasanSoal Bab 6

Nama channel Sumber: https://youtu.be/p3MvmV4S64g
Nama vidio : Indah Tri R
:Pembahasan Soal Bab 6 Prosedur Pekerjaan Konstruksi
Beton

87

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1 K3LH
• https://stellamariscollege.org/k3lh/

Diakses pada 31 Oktober 2021
• https://www.ruparupa.com/blog/alat-pelindung-diri-kesehatan-dan-

keselamatan-kerja-k3/
Diakses pada 31 Oktober 2021
• https://www.mutiaramutusertifikasi.com/artikel/implementasi-keselamatan-
dan-kesehatan-kerja-k3-di-proyek-konstruksi
Diakses pada 31 Oktober 2021
• https://www.pelatihank3.co.id/informasi/pentingnya-penerapan-kesehatan-dan-
keselamatan-kerja-k3.html
Diakses pada 31 Oktober 2021
• https://www.teknik-otomotif.com/2017/02/pengertian-aturan-dan-rambu-
rambu-k3.html
Diakses pada 1 November 2021
• https://www.megaciptaniaga.co.id/jenis-jenis-rambu-k3-yang-sering-
digunakan/
Diakses pada 1 November 2021
• https://safetysign.co.id/news/407/6-Elemen-Penting-dalam-Menentukan-
Rambu-K3-yang-Tepat-di-Area-Kerja
Diakses pada 1 November 2021
• http://mzakymaulana.blogspot.com/2018/
Diakses pada 1 November 2021
• https://www.soocadesign.com/blog/angka-kecelakaan-kerja-dan-k3-konstruksi/
Diakses pada 1 November 2021
• https://karyatulisrendi.blogspot.com/2019/07/studi-1-kecelakaan-kerja-1.html
Diakses pada 1 November 2021

88


Click to View FlipBook Version