PROLOG
Halo Teman-teman!
Kami selaku Tim Redaksi Majalah Gaudeamus FOGUE 2021 ingin
mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan kasih-Nya sehingga kami dapat menerbitkan majalah ini.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan
kerjasama dari teman-teman panitia dalam proses pembuatan Majalah
Gaudeamus FOGUE 2021 sehingga dapat berjalan dengan baik.
Majalah Gaudeamus FOGUE tahun 2021 bertemakan “The Hidden
Beauty of the Indonesia Lifestyle”. Majalah ini bertujuan agar teman-
teman dapat mengetahui lebih lanjut mengenai gaya hidup masyarakat
Indonesia dalam hal fashion, budaya, tempat wisata, makanan khas
daerah, dan akulturasi budaya Indonesia. Selain itu, kami juga
berharap agar Majalah Gaudeamus ini dapat menghibur teman-teman
yang membaca.
Akhir kata, kami harap Majalah Gaudeamus FOGUE 2021 tahun ini
dapat memberikan manfaat dan informasi yang berguna bagi teman-
teman melalui konten-konten yang tersedia.
“Kamu calon konglomerat ya?
Kamu harus rajin belajar dan membaca,
tapi jangan ditelan sendiri. Berbagilah dengan teman-teman
yang tak dapat pendidikan.”
-Wiji Thukul-
Selamat Membaca!
Salam dari Tim Redaksi
I
BPH
Adrian Luluk
RUBRIK
Bashirah Joce Anthony Sanchia
LAYOUT
Cici Kevin Billa Denisa
DOKUMENTASI
Clara Widya
II
III
#STAYATHOMEEDITION
Setelah satu tahun kepengurusan Pada acara tersebut juga terdapat
inovasi baru seperti, pembentukan
berakhir, Unit Kegiatan Mahasiswa kategori nominasi, sehingga para
anggota aktif akan menebak-nebak
(UKM) Fodim pasti akan mengadakan siapa pemenang dari masing-masing
nominasi, karena sulit untuk diprediksi.
kegiatan apresiasi kepada seluruh Dibalik kesuksesan tersebut, terselip
rasa sedih karena tidak dapat
anggota aktif yang sudah turut merayakan bersama anggota aktif
lainnya dan berharap tahun
berpartisipasi dalam menyukseskan berikutnya pandemi segera berakhir
dan seluruh Fodimers dapat kembali
program kerja UKM Fodim dalam satu bertemu serta menjalankan aktivitas
dengan normal.
tahun kepengurusan. Tahun ini Fodim
Dalam acara Foward 2020 ini, para
Award atau yang biasa disebut panitia dituntut untuk dapat membuat
dan merealisasikan acara
Foward, mengangkat tema “Stay at penghargaan yang dikemas secara
online. Hal ini berdampak pada
Home Edition.” Dita Nuraini Ueda, pembuatan acara tersebut, dimana
panitia harus dapat memiliki ide yang
atau yang akrab dipanggil Dita fresh dan inovatif, dengan cara
beradaptasi dengan
sebagai Ketua Fodim Award 2020,
mengungkapkan alasan memilih tema
ini dikarenakan sedang terjadi
pandemi, sehingga tidak
memungkinkan untuk mengadakan
acara secara langsung dan dengan
segala pertimbangan terkait dengan
situasi kondisi lainnya. Maka, acara
dilakukan di rumah masing-masing.
Acara ini juga merupakan acara
penghargaan yang pertama kali
diadakan secara online, seluruh
panitia telah berusaha
merealisasikannya dan sebagai
hasilnya, Foward 2020 dapat berjalan
dengan lancar dan sukses.
1
#STAYATHOMEEDITION
perubahan yang sedang terjadi, Dalam setiap kegiatan pasti memiliki
brainstorming bersama panitia lain, tantangannya tersendiri, pada acara
dan mencoba menjalankan kegiatan Foward 2020 yang dilaksanakan secara
dari awal hingga akhir. Hal penting online, panitia menghadapi situasi
yang harus dipastikan lagi adalah dimana terdapat banyak pilihan
bahwa dalam kegiatan, para alternatif acara kegiatan dan juga
Fodimers dapat ikut berpartisipasi sumber daya yang tersedia, serta
dan berinteraksi bersama Fodimers bagaimana caranya untuk memilah
lainnya. Panitia pun turut merasa kegiatan yang paling cocok untuk
tertantang untuk bisa memastikan diselenggarakan dengan memanfaatkan
bahwa Fodimers merasa terapresiasi, sumber daya yang ada.
walaupun acara tidak dilangsungkan
secara offline. Dita menjelaskan Menurut Dita, dengan adanya Foward
bahwa sebelum kita melangsungkan 2020 menjadikan suatu pengalaman
sebuah acara penghargaan, kita berharga dan yang tidak akan
perlu melihatnya dari sudut pandang dilupakan olehnya, karena sudah diberi
peserta. “Apakah dengan adanya kepercayaan dan kesempatan untuk
kegiatan ini saya sebagai peserta memimpin suatu kegiatan di UKM Fodim.
sudah merasa cukup terapresiasi?”
Lalu, panitia juga harus meminta
pendapat dari Fodimers lainnya,
bukan bermaksud untuk memberi
tahu cara mengapresiasi kepada
orang banyak, namun kita bisa
menggali informasi lebih dalam dari
orang tersebut. Sehingga segala
masukan dapat diterima dan dibahas
bersama panitia yang lain, agar acara
penghargaan ini dapat menjadi acara
yang dinantikan oleh setiap Fodimers.
2
#STAYATHOMEEDITION
Tentu hal ini patut disyukuri, Dita menyebutkan ada beberapa hal yang
didapatkan selama menjabat menjadi ketua Foward 2020, yang pertama
adalah belajar untuk melihat perspektif baru, jika sebelumnya hanya fokus
di dalam divisinya, sebagai ketua harus mampu untuk melihat acara dan
masalah secara keseluruhan. Dita menyatakan bahwa "A great power
comes with a great responsibility". Hal kedua adalah belajar untuk
bekerjasama dan membimbing panitia dengan kebutuhan yang berbeda-
beda dalam menyelesaikan tugasnya agar dapat berjalan dengan
seimbang. Hal ketiga adalah dapat mengukur diri terhadap kapasitas dan
kemampuan yang dimiliki, dan bisa mendelegasikan tugas ke panitia yang
dianggap mampu untuk menyelesaikannya. Hal keempat, setiap panitia
yang terlibat harus bisa menjadi team player dalam team work harus mau
mendengarkan pendapat dan masukan dari orang lain, saling percaya dan
mendukung satu sama lain.
Pesan dan harapan dari Dita kepada Fodimers anggota aktif, “Jangan
khawatir karena banyak jalan menuju Roma, apapun nanti situasinya
jangan lupa kalian punya satu kesamaan, yaitu mau mensukseskan Foward.
Gue yakin the next Foward 2021 pasti akan lebih keren dan inovatif dari
Foward sebelumnya karena teman-teman Fodimers thrive for something
bigger.”
3
PAKAIAN ADAT
Ulee Balang merupakan pakaian adat dari Nanggroe Aceh Darussalam. Pada
mulanya, pakaian adat tersebut hanya digunakan oleh keluarga kerajaan yang
kemudian dijadikan sebagai pakaian adat. Pakaian tersebut mempunyai
keunikan karena kental dengan kebudayaan Melayu, Tiongkok, Arab dan
agama Islam. Pakaian adat ini biasanya digunakan saat perkawinan,
pertunjukan kesenian dan tarian adat.
Bagi laki-laki, pakaian adat Ulee Balang disebut Linto Baro, sedangkan bagi
perempuan disebuti Daro Baro. Linto Baro merupakan biasanya digunakan
saat kegiatan pemerintahan dan upacara adat. Pakaian adat ini sudah
digunakan sejak zaman kerajaan Samudera Pasai dan Perlak. Bagian atas
adalah meukeutop yang merupakan penutup kepala yang berbentuk lonjong
ke atas. Bagian tengah yaitu baju meukasah yang berwarna hitam sebagai
simbol kebesaran. Sileuweu atau celana cekak musang berwarna hitam yang
dilengkapi dengan sarung songket sutera bernama Ija Lamgugap. Pelengkap
dari pakaian adat tersebut adalah senjata tradisional Rencong yang biasa
dipakai oleh para sultan dan pembesar.
Pakaian Adat Daro Baro atau Peukayan Daro Baro merupakan pakaian adat
yang khusus dikenakan oleh wanita. Pakaian adat ini didominasi dengan
warna yang beragam, seperti hijau, kuning, merah, dan ungu. Baju kurung
Daro Baro terbuat dari tenunan benang sutera. Penggunaan baju kurung juga
dilengkapi dengan sarung songket berfungsi untuk menutupi bagian pinggul
wanita. Yang diikat menggunakan tali pinggang yang disebut Taloe Ki leng
Patah Sikureueng.
4
Toraja mungkin terdengar sebagai daerah yang instagramable dan populer
sebagai salah satu tempat wisata saat ini. Daerahnya yang terletak di
pegunungan kapur menjadikannya sebagai salah satu daerah yang unik
dikunjungi di Sulawesi Selatan. Terkenal akan wisata religinya seperti
Patung Yesus Buntu Burake atau keindahan Tongkonan di Kete Kesu,
Toraja juga memiliki budaya yang tidak kalah unik dari tempat wisatanya,
yaitu tradisinya. Tradisi leluhur Toraja kebanyakan identik dengan tradisi
ucapan syukur dan perayaan kematian.
Tradisi leluhur Toraja berasal dari agama animisme kuno bernama Aluk
Todolo. Aluk Todolo sendiri sudah lama dipercaya dan diakui oleh
Indonesia sebagai salah satu aliran sekte di Hindu-Bali. Aluk Todolo juga
tidak bersifat eksklusif sehingga saat ini tetap menyesuaikan dengan
agama baru seperti Kristen Protestan dan Islam. Walaupun saat ini sudah
tidak terlalu banyak penganut Aluk Todolo, namun kebiasaan tradisi
disana sudah membaur sehingga selalu merasa hadir.
5
Salah satu upacara dalam agama Aluk Todolo adalah Rambu Tuka’. Secara
harafiah, Rambu Tuka’ memiliki arti “asap yang naik” yang berarti ucapan
syukur kepada para dewa dan leluhur mereka. Rambu Tuka’ adalah tradisi
upacara ucapan syukur yang diadakan oleh suku Toraja sebagai ucapan
syukur atas apa yang telah diberikan. Rambu Tuka’ juga sering diadakan
bersamaan dengan acara besar seperti pernikahan, syukur atas hasil
panen, atau peresmian rumah adat Tongkonan sebagai salah satu cara
mempererat hubungan keluarga.
Selain Rambu Tuka’, upacara yang sering dilaksanakan adalah Ma’Bua,
Meroek, dan Mangrara Banua Sura’. Ma’Bua adalah acara syukur atas
rumah ataupun berkah yang didapatkan dan dalam pelaksanaannya
melibatkan rumpun keluarga. Meroek juga merupakan acara syukur atas
rumah baru dan berkat lain namun pelaksanaannya melibatkan banyak
orang, tidak hanya dari rumpun keluarga. Sedangkan Mangrara Banua
Sura’ merupakan acara syukur atas rumah baru yang hanya dilakukan oleh
lingkup keluarga penghuni rumah baru tersebut.
Rambu Tuka’ juga identik dengan suasana kegembiraan yang meriah. Acara
ini diadakan di pagi sebelum siang dan bertempat di sebelah timur
Tongkonan. Acara ini juga dipenuhi dengan tarian khas Toraja serta
ditampil dengan musik ada yang khusus dimainkan saat Rambu Tuka’.
Selain Rambu Tuka’, acara tradisi yang ada yaitu Rambu Solo’. Rambu Solo’
memiliki arti secara harfiah yaitu “asap ke bawah” yang berarti sebagai
penghormatan untuk terakhir kali kepada sang mendiang yang telah
meninggal. Acara Rambu Solo’ adalah acara terbesar sehingga keluarga
biasanya mengadakan dengan meriah. Selain meriah, acara ini juga dapat
dilaksanakan hingga berhari-hari atau berminggu-minggu. 6
Rambu Solo’ memiliki jenisnya tersendiri dalam upacara Rambu Solo
menunjukkan strata sosial masyarakat dengan 4 jenis. Pertama adalah
upacara Dasilli’ yang merupakan upacara pemakaman level paling rendah
dalam Aluk Todolo dan dirayakan untuk strata terendah dan untuk anak
yang belum bergigi. Kedua adalah upacara Dipasangbongi, yaitu upacara
untuk rakyat biasa dan hanya memerlukan waktu satu malam. Ketiga adalah
upacara Dibatang atau Digoya Tedong yang merupakan upacara untuk
bangsawan menengah atau bangsawan tinggi yang tidak mampu dan
umumnya upacara ini menyembelih satu ekor kerbau yang diikat pada patok
serta dijaga sepanjang malam agar tidak tidur setiap hari selama upacara
berlangsung. Terakhir adalah upacara Rampasan yang merupakan upacara
untuk bangsawan tinggi. Biaya yang besar dalam menyelenggarakan upacara
Rambu Solo ditanggungnya oleh seluruh anggota keluarga. Setiap keluarga
berpartisipasi dalam acara tersebut, yang dilakukan dengan menyerahkan
harta benda yang dibutuhkan dalam upacara. Harta benda tersebut yang
utama adalah kerbau, babi, dan lain-lain.
Berbeda dengan Rambu Tuka', upacara Rambu Solo' diadakan di barat
Tongkonan. Upacara ini juga dipenuhi dengan sembelih kerbau atau babi
pemberian tamu undangan. Setelah melakukan penyembelihan, jenazah
akan diarak dan dibawa ke tempat peristirahatannya. Mereka percaya bahwa
kematian tidak hanya sekedar akhir namun awal dari hidup baru sehingga
penyembelihan dan acara penghormatan
ini dipercaya agar mendorong mereka yang
telah meninggal bahagia dan
berkecukupan di alam lain. Upacara ini
bisa dilanjutkan dengan acara Ma’nene.
Ma’Nene sendiri sudah menjadi yang
unik di kalangan masyarakat umum
Toraja. Ma’Nene adalah kegiatan
memandikan jenazah leluhur yang
telah lama meninggal. Jenazah yang
diawetkan ini diambil dari tempat
peristirahatannya oleh keluarga besar
dan digantikan bajunya agar lebih rapi.
Upacara ini adalah salah satu bagian
dari Rambu Solo’ yang tidak wajib.
Upacara ini perlu mengumpulkan
seluruh keluarga besar dan
mengumpulkan banyak orang untuk
menjalankan acara ini.
Beberapa tradisi tersebut hanya
gambaran kecil dari tradisi Toraja yang
unik di Indonesia. Terdapat juga
banyak kegiatan yang unik atas hasil
dari menyesuaikan dari perkembangan
zaman sehingga tidak lepas dari waktu.
Dari upacara tradisi ini kita juga dapat
belajar bahwa kehidupan dan kematian
adalah yang pasti sehingga kita perlu
menyempatkan bahwa kita harus
bersyukur atas kehidupan yang telah
diberikan.
8
DIMANAKAH
LETAK
YANG SESUNGGUHNYA
Siapa yang tidak mengenal frasa
“Dari Sabang sampai Merauke”?
Frasa ini merupakan judul lagu
yang diciptakan oleh R. Soerarjo
Darsono dan mungkin hampir
seluruh masyarakat Indonesia
sangat akrab dengan frasa
tersebut. Jika teman-teman
diminta menyebutkan seluruh
bagian di Indonesia secara sekejap,
maka “Sabang sampai Merauke”
dapat dipakai dalam menjawab
pertanyaan tersebut karena telah
mencakupi seluruh wilayah
Indonesia. Namun, mungkin tidak
banyak masyarakat yang
R. SOERARJO mengetahui letak Sabang dan
DARSONO
Merauke yang sesungguhnya dan
apakah tempat tersebut memang
berada di ujung sisi Indonesia?
Yuk, kita cari tahu!
9
DIMANAKAH
LETAK
YANG SESUNGGUHNYA
Sabang atau lebih tepatnya kota
Sabang merupakan sebuah kota
yang terletak pada pulau kecil di
ujung utara Pulau Sumatera
tepatnya di Nanggroe Aceh
Darussalam dan seperti yang
terlihat di gambar, posisinya
berada di ujung Indonesia. Tempat
ini juga merupakan titik Nol
Kilometer Indonesia dan memiliki
tugu menjulang setinggi 22,5
meter yang merupakan Tugu
Kilometer Nol. Tugu ini
merupakan lambang dan
peringatan batas barat Indonesia.
Merauke merupakan sebuah kota atau 10
Kabupaten di Provinsi Papua yang
terletak di ujung timur di Indonesia
sehingga menjadi titik terakhir
wilayah Indonesia. Seperti yang
terlihat pada gambar, Merauke menjadi
wilayah yang berbatasan langsung
dengan negara Papua Nugini dan hal
ini menjadi keistimewaan dari
Merauke. Sama seperti Sabang,
Merauke juga memiliki tugu yang
disebut Tugu Libra. Libra merupakan
singkatan dari Lingkaran Brawijaya
dan berada tepat ditengah-tengah
persimpangan antara Jalan Brawijaya
dan Parako, Merauke.
Diskusi Gebrakan atau Disgeb Menurut Ketua Disgeb 2020,
merupakan acara terbesar Maria Franzeska Kristiana
berbentuk seminar yang atau yang akrab dipanggil
diselenggarakan oleh UKM Kristi, pemilihan tema
Fodim yang memiliki tujuan Disruptive Technologies:
untuk memperkenalkan UKM Surviving in Digital Era pada
Fodim ke eksternal maupun Disgeb 2020 merupakan ide
internal Unika Atma Jaya, dari Ketua UKM Fodim
terutama kepada mahasiswa 2019/2020, Ezra Marcus.
baru. Oleh karena itu, diskusi Alasan pemilihan tema
gebrakan harus tersebut dikarenakan adanya
diselenggarakan dengan perilaku masyarakat yang
menarik dan sebagus mulai menunjukan sifat
mungkin untuk menarik para ketergantungan dengan
target peserta. teknologi, sampai
mengganggu kebiasaan -
kebiasaan masyarakat pada
normalnya. Terutama pada
pandemi ini, masyarakat
tentunya sangat
mengandalkan teknologi
sehingga tema ini menjadi hal
yang sangat relevan untuk
keadaan sekarang.
11
Berbeda dengan tema-tema
sebelumnya yang bersifat 1 Unik 3
humanis, Disgeb 2020 cukup 2
berbeda karena mengambil Kristi mengatakan bahwa ia
tidak ingin Disgeb tahun ini
tema yang berkaitan dengan dilaksanakan seperti webinar
pada umumnya, sehingga
teknologi. Disruptive acara dilakukan selama tiga
hari agar tidak mengurangi
Technologies: Surviving in esensi kemewahan acara
Disgeb sebagai salah satu
Digital Era merupakan tema acara terbesar UKM Fodim.
Menurutnya, pelaksanaan
besar yang dibagi menjadi 3 acara selama tiga hari
merupakan waktu yang cukup
subtema berbeda yaitu ideal.
“Education System in Digital
Era”, “E-Sports As a New
Market” dan “Economics
Growth in Digital Era”. Tiga
subtema ini diadakan selama
tiga hari dan juga menjadi
sebuah keistimewaan atau hal
yang berbeda dibandingkan
dengan Disgeb pada tahun-
tahun sebelumnya.
12
Suka & Duka
Tentunya dalam menjalani Sedangkan suka yang
dirasakan selama menjalani
setiap kepanitiaan, terdapat kepanitiaan ini menurut Kristi
adalah kerja keras panitia
suka maupun duka yang tidak yang sangat optimal sehingga
dapat mensukseskan acara
dapat dihindari, termasuk pula Disgeb dengan sangat baik,
salah satunya seperti divisi
Disgeb 2020. Kristi dana yang semakin kreatif
dalam pengumpulan dana
mengatakan bahwa salah satu secara online. Selain itu,
panitia juga telah berhasil
dukanya adalah tidak banyak mengundang pembicara yang
bervariasi dan kesuksesan
perusahaan yang awalnya design pada tahun ini setara
dengan Disgeb tahun lalu.
berminat untuk bekerjasama. Namun secara keseluruhan,
Kristi mengatakan bahwa
Hal ini mungkin dikarenakan sukanya lebih kepada proses
yang dijalani bersama para
tidak semua perusahaan panitia, serta duka yang
dirasakan bersama-sama.
memiliki kondisi yang baik
terutama dalam keadaan
seperti ini, sehingga pencarian
sponsor cukup terbatas.
Selain itu, panitia dan
pembicara tidak dapat
bertemu secara langsung
menyebabkan Kristi tidak bisa
merasakan euphoria Disgeb
yang biasanya ada.
13
Dalam pandemi ini, Seperti dengan Webinar
penyelenggaran Disgeb lainnya, panitia mengundang
secara online, dipengaruhi berbagai narasumber sebagai
oleh berbagai faktor. Salah pembicara pada acara Disgeb
satu faktor yang menentukan 2020. Ketua Disgeb 2020,
adalah faktor kesehatan serta Kristi, mengatakan bahwa,
keamanan panita dan peserta. “Saya sendiri yang memilih
Menurut Kristi, pengaruh untuk komposisi pembicara
perubahan dari offline ke dimana setiap harinya harus
online yang dirasakan pada ada dari pihak eksternal,
Disgeb 2020 tidak begitu UNIKA Atma Jaya dan alumni
banyak, tetapi ada beberapa UKM Fodim.” Proses dalam
pengaruh seperti pekerjaan mendapatkan pembicara
Divisi Publikasi Registrasi dan Disgeb 2020 ini cukup
Dokumentasi yang lebih sibuk, bervariatif, mulai dari
terutama pada hari-h. Selain mendapatkan rekomendasi
itu, Divisi Dana juga didorong dari Dosen Pendamping UKM
untuk lebih kreatif dalam Fodim ataupun teman-teman
pengelolaan dana. Namun, hal panitia sampai melakukan
yang baik dari perubahan ini pencarian lewat sosial media.
adalah, panitia dapat
mengundang pembicara
secara fleksibel sehingga
dapat hadir walaupun dari
kota maupun negara lain.
14
Pelajaran yang Acara yang diselenggarakan
Didapat selama tiga hari membuatnya
tidak dapat merasakan
Selama memimpin kelegaan setelah menjalani
hari pertama karena masih
kepanitiaan, Kristi sebagai terdapat hari kedua dan hari
ketiga, sehingga menjadi
ketua Disgeb 2020 sebuah pengalaman yang unik
dan baru. Kristi mengatakan,
menceritakan bahwa ia “Lewat online gini, panitia
cukup diasah kreativitasnya
mendapatkan pengetahuan- sampai sampai harus
memutar balik otak.”
pengetahuan baru seperti
cara bernegosiasi, cara
memimpin, dan cara
mengelola panitia tanpa tatap
muka. Ia juga belajar
bagaimana dapat mengatur
anggota panitia diluar UKM
Fodim, yaitu Atma Jaya
E-Sport, agar tidak merasa
terasingkan dan tetap merasa
terangkul dengan anggota
panitia lainnya. Selain itu, hal-
hal baru yang Kristi dapatkan
dari kegiatan ini adalah
bagaimana berurusan dengan
berbagai pihak eksternal
termasuk juga pihak BKAK.
15
Saran & Harapan
Sebagai Ketua Disgeb 2020, Selain itu, usahakan ada
Kristi memiliki saran dan
harapan untuk SIPOSTARU engage sama panitia dan
selanjutnya yang akan
meneruskan program kerja nggak ngomongin pekerjaan
ini. Kristi mengatakan, “Jika
acara masih dilaksanakan aja agar panitia bisa tetap
secara online, walaupun tidak
akan semudah itu, tetapi saya enjoy dan semangat untuk
harap kalian menjalaninya
dengan enjoy. menjalankan kepanitiaannya.
Dengan demikian, panitia
akan lebih optimal dalam
mengerjakan tugas-
tugasnya.”
16
Rasa otentik yang begitu kuat pada daging se’i
telah menjadi ciri khas dari daerah Kupang,
Nusa Tenggara Timur. Dalam bahasa daerah
Rote, Se’i berarti daging yang diiris tipis dan
memanjang, lalu diasapi diatas bara api. Daging
ini tidaklah sama dengan daging asap pada
umumnya, karena daging ini dimarinasi dengan
rempah khas, lalu pada saat pengasapannya di
tutup dengan menggunakan daun kosambi agar
aromanya semakin meresap, dan juga diasap
dengan kayu kosambi dalam waktu pengasapan
yang lama, yaitu sembilan jam. Penduduk yang
tinggal di daerah Kupang, biasa menggunakan
daging sapi atau babi yang diperoleh dari
peternakan ataupun perburuan di hutan, namun
daging ini tetap bisa disantap dengan
menggunakan jenis daging lainnya, misalnya
dengan daging ayam.
17
Tentu saja, daging se’i ini tidak dapat disantap
sendiri. Biasanya, warga NTT akan membuat
tumis bunga pepaya ataupun tumis daun
singkong untuk dijadikan sebagai pelengkap
yang tentu saja tidak kalah nikmatnya, lalu
tidak lupa juga sambal lu’at yang menambah
rasa pedas, asam yang didapat dari jeruk nipis,
dan daun lu’at dapat menggugah selera setiap
orang yang memakannya, ditambah lagi dengan
aroma asap yang sudah meresap di daging se’i
tersebut.
Di masa pandemi seperti ini, akan terasa sulit
apabila ingin menyantap daging se'i di daerah
asalnya secara langsung, Akan tetapi, jangan
khawatir bagi para pecinta daging, karena
sekarang ini daging se'i sudah dapat disantap di
beberapa restoran. 18
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan
atau lebih yang saling bertemu dan saling
mempengaruhi. Salah satu akulturasi budaya
Tionghoa dan Indonesia adalah Cina Benteng.
Masyarakat Cina Benteng yang berada di
Tangerang saat ini merupakan generasi keenam
atau ketujuh dihitung sejak awal kedatangannya
di Indonesia. Keunikan masyarakat Cina Benteng
terletak pada perpaduan antara keteguhan dan
sekaligus kelenturan. Masyarakat Cina Benteng
memiliki tradisi yang merupakan gabungan dari
budaya Cina dan Betawi.
Misalnya, ketika mengadakan sebuah hajatan
pernikahan, masyarakat Cina Benteng
menggunakan rombongan gambang kromong
yang merupakan adat betawi sebagai hiburan.
Masyarakat Cina Benteng juga mempunyai
pakaian adat yang merupakan perpaduan dari
adat Betawi, seperti baju koko hitam, celana
panjang dan topi khas mirip caping merupakan
pakaian untuk pria. Sedangkan untuk wanita
menggunakan pakaian blus dengan bawahan
lengkap dengan hiasan kepala serta tirai yang
menutupi wajah yang dinamakan hwa kun.
19
Tidak hanya budaya Tionghoa yang
mengalami akulturasi dengan Indonesia
tetapi juga budaya Arab. Salah satu budaya
budaya Arab yang mengalami budaya
akulturasi dengan budaya betawi adalah
kesenian marawis. Marawis merupakan salah
satu jenis “band tepuk” dengan perkusi
sebagai musik utamanya. Marawis pada
mulanya berkembang di Yaman kemudian
disebarkan oleh pedagang yaman di
Indonesia. Pertama kali disebarkan saat
adanya pentas di Madura pada tahun 1892.
Dahulu, kesenian marawis belum sepopuler saat 20
ini dan hanya dimainkan oleh keturunan Arab.
Pusat kesenian marawis itu berada di Pasar
Minggu, Jakarta Selatan. Di kecamatan ini,
terdapat sebuah daerah bernama Kampung Arab.
Pada awalnya Marawis hanya dilestarikan pada
pondok tertentu di Banten. Namun, saat ini
disekolah umum mengadakan marawis sebagai
salah satu kegiatan ekskul. Kegiatan marawis
tidak hanya dilaksanakan pada maulid nabi saja
tetapi juga kegiatan seperti acara hajatan
pernikahan, peresmian gedung, hingga di pusat
perbelanjaan, marawis sering dimainkan.
Hari Besar Hindu
di Bali
21
Hari Besar Hindu di Bali
22
Air Terjun Sipiso-Piso berlokasi di Desa
Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten
Karo, tepatnya di sebelah Danau Toba.
Tinggi air terjun ini adalah 120 meter.
Ketika kamu naik ke atas air terjun
tersebut, kamu bisa melihat pemandangan
Danau Toba dan sekelilingnya, dan ketika
kamu berada di bawah air terjun, kamu
dapat merasakan sensasi air segar yang
dipercikkan ke wajah mu. Rasanya waktu
akan terasa cepat apabila berada di surga
tersembunyi ini.
Danau ini terletak di Dusun Baru Lempur,
Gunung Raya, Kerinci, Kota Jambi. Kata
“kaco” berarti kaca, karena ketika disinari
matahari, air Danau Kaco ini dapat
memantulkan cahaya bagaikan kaca biru
yang bening. Sangat kontras dengan
pemandangan di sekelilingnya yang
didominasi oleh pepohonan dan daun
yang rindang, hal ini justru meninggalkan
kesan bagi wisatawan yang berkunjung
agar dapat mengesampingkan segala
hiruk-pikuk kehidupan dan menikmati
pemandangan indah yang asri ini.
23
Gua Kristal ini dapat kamu
temukan di Desa Bolok, Kupang
Barat, Kota Kupang, dan Nusa
Tenggara Timur. Di dalam gua ini
terdapat mata air tersembunyi,
yang membuat para wisatawan
dapat berenang di dalam gua ini.
Uniknya, air di gua ini terasa
sedikit asin, hal ini dikarenakan
ada lorong dari gua ini yang
berujung ke laut. Jika kamu ingin
merasakan keindahan panorama
Gua Kristal ini, sangat disarankan
untuk datang di jam 9 sampai 10
pagi Waktu Indonesia bagian
Tengah.
Pada 4 Desember 2020, Unika Atma
Jaya mengadakan acara bernama
Atma Jaya Student Award atau AJSA
yang bertujuan untuk mengetahui
potensi dan karya mahasiswa Atma
Jaya secara individu dan maupun
organisasi mahasiswa. Dalam acara
ini, UKM FODIM berhasil
mendapatkan penghargaan juara 3
dalam kategori Ormawa Berprestasi
dan berhasil mempertahankan gelar
Ormawa Berprestasi selama 3 tahun
berturut-turut. Maka dalam
kesempatan kali ini, tim Rubrik
Gaudeamus berkesempatan untuk
mewawancarai ketua UKM FODIM,
yaitu Vincentius Rahadyan Adhika
Padastha, yang akrab dipanggil Dika.
Sebagai ketua UKM Fodim, Dika 25
merasa senang saat pertama kali
mendengar pembacaan juara 3 UKM
FODIM sebagai Ormawa Berprestasi,
karena UKM FODIM dapat
mempertahankan gelar Ormawa
Berprestasi dalam acara AJSA selama
4 tahun berturut-turut. Di satu sisi,
Dika juga kaget karena merasa belum
maksimal untuk memaksimalkan
mengikuti AJSA di tahun ini.
Menurutnya, apa yang membuat
UKM FODIM mendapatkan gelar
ini adalah dari bagaimana kita
mampu mengkritisi suatu hal dan
menganalisa suatu masalah dari
teks penilaian yang diberikan.
Kriteria yang diperlukan untuk
mendapatkan gelar Ormawa
Berprestasi adalah terdaftar
sebagai Ormawa di Unika Atma
Jaya, mengerjakan teks yang
berkaitan dengan prestasi, dan
pencapaiannya yang disertai relevansinya sebagai UKM penalaran. Bukti
yang dimaksud adalah bukti fisik dalam mengikuti acara tersebut. Selain
itu, pencapaiannya yang unik dan manajemen organisasi yang tertata
dengan baik dapat dijadikan sebagai kriteria ormawa berprestasi.
Perjuangan UKM FODIM dalam mencapai proses ini sangatlah berbeda dari
tahun ke tahun. Setiap tahunnya, Fodimers juga berusaha yang terbaik
dimulai dari SIPOSTARU terbarunya hingga saat ini. Selain itu, Dika juga
berpendapat bahwa UKM Fodim harus on track dengan target yang dimiliki
dan menyesuaikan dengan Rencana Strategis (Renstra) milik FODIM.
Renstra juga mendorong untuk memunculkan inovasi dalam UKM FODIM
sehingga dapat mendapatkan gelar Ormawa Berprestasi.
26
Sebagai ketua, Dika juga merasa bahwa
perjalanannya sebagai ketua cukup
menantang dan lebih sulit dijalankan karena
adanya situasi pandemi COVID-19. Dika
berpendapat bahwa banyaknya perubahan
yang terjadi harus dihadapi dengan lebih
menyesuaikan dan beradaptasi dalam
kebiasaan yang baru ini. Adaptasi yang
dimaksud adalah seperti berusaha membuat
nyaman dan mendekatkan pengurus dengan
situasi daring. Dika juga menyebutkan
bahwa duka dari situasi pandemi ini
adalah tidak bisa bertemu secara langsung dengan teman-teman pengurus. Dika juga
merasa banyak program kerja perlu ada penyesuaian sehingga dapat meningkatkan
rasa kepemilikan yang dipunyai sebagai keluarga FODIM. Namun, di luar itu semua,
suka yang dialami Dika adalah tidak begitu lelah dibandingkan dengan berkegiatan
seperti saat kuliah offline.
Dika juga memberi tips untuk mempertahankan gelar juara Ormawa Berprestasi ini
seperti melengkapi database, meningkatkan kewaspadaan terhadap target di Renstra,
mengumpulkan bukti dokumentasi, dan mencari lomba lain untuk mengembangkan
sesama Fodimers untuk semuanya dan SIPOSTARU XXIX. Cita-cita Dika untuk sisa
kepengurusan ini adalah para Fodimers dapat menyiapkan database yang lebih baik
untuk basis yang baru, para Fodimers dapat mengikuti lomba di tingkat manapun, dan
yang terutama adalah para Fodimers dapat berkumpul kembali dari alumni hingga
anggota aktif.
Akhir kata, harapan Dika untuk kedepannya adalah menunjukkan bahwa masa daring
seperti ini bukanlah penghambat bagi UKM FODIM untuk berkarya, melainkan untuk
dijadikan momen yang tepat untuk berkarya dan berinovasi. Inovasi yang dapat
dilakukan seperti menyesuaikan renstra, program kerja yang baru dan unik, serta
terus mengejar prestasi untuk perkembangan diri dan UKM Fodim sendiri.
27
Keindahan Tempat Wisata
di
Indonesia merupakan salah satu negara
di dunia yang kaya akan keindahan
alamnya. Keindahan alam ini tentunya
dimanfaatkan oleh Indonesia sebagai
tempat wisata. Terdapat banyak tempat
wisata yang cukup terkenal dalam
kalangan masyarakat Indonesia hingga
tingkat internasional seperti Candi
Borobudur, Raja Ampat, Tanah Lot,
Pantai Kuta, dan sebagainya. Selain
tempat tersebut, masih terdapat banyak
wilayah Indonesia yang tidak kalah akan
keindahan alamnya, tetapi belum
diketahui oleh banyak masyarakat.
Seperti yang diketahui, Indonesia
merupakan negara yang berada di wilayah
Cincin Api dan memiliki begitu banyak jenis
gunung, dari gunung bebatuan sampai
gunung berapi. Terdapat salah satu gunung
api di Indonesia yang cukup unik dan
terdengar akrab bagi traveller atau pendaki
gunung. Namun, mungkin terdapat banyak
masyarakat yang belum mengetahuinya,
yaitu Gunung Ijen. Gunung Ijen terkenal
dengan keindahannya yang disebut
“Phenomenon Blue Fire”. Seperti namanya,
kawah pada gunung tersebut dapat
mengeluarkan api biru menyala dan
tentunya menjadi sebuah keindahan alam
yang memikat mata orang-orang. Fenomena
ini dapat dilihat pada pukul 02.00-04.00
WIB dan konon katanya fenomena ini hanya
terjadi pada gunung Ijen.
. 28
Keindahan Tempat Wisata
di
Pada Provinsi Jambi, tepatnya di
Kabupaten Kerinci, terdapat salah
satu tempat wisata yang dapat
menyuguhkan pesona alam, yaitu
Danau Kaco. Seperti namanya,
danau ini memiliki air biru yang
begitu jernih seperti kaca sehingga
orang-orang sekitar dapat melihat
langsung isi dan kedalaman danau
tersebut. Keunikan pada danau
terjadi pada malam hari, dimana
danau akan tampak seperti
memancarkan cahaya. Cahaya
tersebut akan semakin terlihat saat
bulan purnama karena sinar bulan
yang memantulkan cahaya pada
permukaan danau. Perjalanan untuk
mencapai tujuan membutuhkan
banyak waktu sekitar 4 jam.
Walaupun perjalanan terlihat
melelahkan, tetapi segalanya akan
terbayar ketika sampai di danau
tersebut karena keindahannya.
29
Keindahan Tempat Wisata
di
Bagi penikmat laut, pantai menjadi sebuah “surga” dunia yang sangat
memanjakan mata. Salah satu ‘surga’ dunia Indonesia yang memiliki pesona tidak
Pantai Orakalah dengan pantai di luar negeri adalah yang terletak pada pulau
seram, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Pantai ini memiliki keunggulan pada air
laut biru kehijauan yang begitu jernih sehingga orang-orang dapat melihat aneka
kekayaan terumbu karang dan biota laut pada pantai tersebut. Pantai ini juga
berada di tempat yang cukup strategis sehingga wisatawan dapat melihat sunrise
dan sunset sekaligus. Pantai ini juga berada di wilayah yang dikelilingi oleh
beberapa gunung, sehingga wisatawan dapat melihat keindahan panorama indah
pada Pantai Ora. Selain itu, selain menyaksikan dan menikmati keindahan pantai
Oram wisatawan dapat melakukan snorkling ataupun diving sehingga dapat
melihat pemandangan bawah laut secara maksimal.
Berikut tempat-tempat wisata di Indonesia yang jarang diketahui oleh banyak
orang, tetapi memiliki keindahan begitu luar biasa dan memanjakan setiap mata
pengunjungnya yang tidak kalah menawan dibanding dengan yang sudah
terkenal. Tentunya, masih terdapat wilayah-wilayah lainnya di Indonesia yang
belum terdengar akrab di telinga masyarakat. Namun hal tersebut cukup wajar
karena Indonesia merupakan negara yang begitu luas dan menyimpan banyak
keindahan alam. Oleh karena itu, yuk kita jelajahi negara indah ini.
30
31
32
MLAIFHEASSTIYSWLEA
Era yang terus berkembang saat ini
tentunya dapat mempengaruhi
lifestyle mahasiswa, salah satunya
mahasiswa Unika Atma Jaya.
Menurut Ferrent Fanicia, salah satu
mahasiswa di Unika Atma Jaya,
Lifestyle tidak hanya terbatas pada
fashion, tetapi juga tempat
nongkrong. Tentunya, setiap
mahasiswa memiliki fashion dan
tempat nongkrong nya yang khas
dan berbeda antar satu dengan yang lainnya. Dua tempat populer
yang sering dijadikan sebagai tempat nongkrong para mahasiswa
Unika Atma Jaya adalah Mall Plaza Semanggi atau Mall Grand
Indonesia. Mahasiswa Unika Atma Jaya mempunyai
dua kebutuhan yaitu kebutuhan primer dan
kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer
merupakan kebutuhan utama mahasiswa
yang dapat menunjang perkuliahan
seperti alat tulis dan buku. Kebutuhan yang
selanjutnya adalah kebutuhan sekunder atau
kebutuhan penunjang hidup. Kebutuhan tersebut
dapat terpenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi.
Kebutuhan sekunder mahasiswa misalnya adalah kebutuhan untuk
membeli make up untuk berdandan di kampus.
33
MLAIFHEASSTIYSWLEA
Menurut Ferent, yang membedakan
mahasiswa saat ini dan dahulu berada
pada kebutuhannya. Mahasiswa
dahulu lebih mementingkan kebutuhan
primer sedangkan mahasiswa saat ini
mementingkan keduanya yaitu
kebutuhan primer dan sekunder. Alasan
mengapa mahasiswa saat ini juga
mementingkan kebutuhan sekunder
karena misalnya dengan mereka
membeli alat make up, hal tersebut
dapat menunjang rasa percaya diri
mereka untuk pergi ke kampus.
Menurut Ferent, mahasiswa Unika Atma
Jaya juga merupakan mahasiswa yang
sering mengikuti trend. Dalam hal fashion,
banyak mahasiswa yang menerapkan
fashion tipe hypebeast. Tidak hanya itu,
make up dan jenis sepatu yang dipakai juga
sering kali mengikuti trend yang ada. Hal
tersebut dapat dipengaruhi dengan
lingkungan Unika Atma Jaya yang berada di
tengah kota, sehingga perkembangan trend
cepat sekali mempengaruhi mahasiswa,
terutama dalam hal fashion.
34
ENERGY : Driven and Synergy
SIPOSTARU atau Sistem Seleksi Penerimaan dan Orientasi Mahasiswa baru
merupakan gerbang utama para anggota baru untuk mengenal UKM Fodim
lebih dalam lagi. SIPOSTARU juga dapat menjadi tempat untuk
memperkenalkan sejarah UKM Fodim, bentuk kepengurusan, dan value yang
ada di UKM Fodim. Tahun ini, kegiatan SIPOSTARU dijalankan untuk yang
ke-29 kalinya dengan value Driven and Synergy dan dengan tema Energy
yang akan diterapkan selama kegiatan SIPOSTARU XXIX. SIPOSTARU yang
diadakan kali ini cukup istimewa karena merupakan kegiatan SIPOSTARU
pertama yang diadakan secara online. SIPOSTARU kali ini juga
mendatangkan banyak alumni bahkan dari SIPOSTARU angkatan pertama.
Walaupun SIPOSTARU XXIX diadakan secara online, tetapi panitia tetap
berusaha semaksimal mungkin agar tujuan dari SIPOSTARU tercapai.
35
Menurut Bonny,
ketua kegiatan SIPOSTARU XXIX
Suka yang ia dapatkan adalah pengalamannya
menjadi ketua acara untuk yang pertama kalinya.
Dari hal itu Bonny belajar untuk dapat memantau
semua diskusi. Bonny juga mendapat pengalaman
dari divisi-divisi karena dapat saling diskusi dan
bertukar pikiran dalam memecahkan masalah.
Sedangkan duka yang dialami Bonny adalah adanya
ekspektasi yang tidak tercapai karena keterbatasan
sistem online. Tantangan yang dihadapi kegiatan
SIPOSTARU di kala pandemi adalah kesulitan
menerapkan beberapa value yang mungkin lebih
mudah diterapkan di offline salah satunya seperti
menerapkan value driven and synergy dalam
kegiatan tracking yang dapat dilakukan saat offline
tapi sulit untuk diterapkan saat online.
Pemilihan Narasumber atau fasilitator menurut Bonny tidak terlalu sulit
karena banyak alumni dan Ketua UKM Fodim sebelumnya yang paham
mengenai sejarah dan value UKM Fodim. Duka lainnya yang dialami
Bonny adalah merasa susah melakukan bonding dengan panitia dan
konseptor karena terkendala online, karena ketika offline setelah selesai
rapat, para panitia dapat melakukan kegiatan seperti makan bersama.
Akan tetapi, karena acaranya menjadi online maka panitia berkumpul
hanya untuk kepentingan acara atau kegiatan SIPOSTARU saja.
36
Saran & Harapan
Saran dan harapan dari Bonny adalah jika kegiatan SIPOSTARU
selanjutnya diadakan secara online, maka konsep acara
SIPOSTARU XXIX dapat ditiru, yaitu dengan mempromosikan value
UKM Fodim melalui media sosial dan terus menciptakan inovasi
baru. Jika SIPOSTARU diadakan secara offline maka saran yang
dilakukan dapat menerapkan konsep campuran antara offline
dengan online.
37
UKM FODIM merupakan UKM penalaran pertama di Unika Atma
Jaya yang berbasis diskusi dan didirikan pada Agustus 1986 oleh
Philip Gunawan dan diresmikan pada Desember 1986 oleh mantan
Menteri Negara Perumahan Rakyat Indonesia, yaitu Dr. Cosmas
Batubara. Melalui berbagai jenis diskusi para anggota UKM FODIM
akan membahas isu-isu faktual dan terkini sebagai kegiatan
utamanya untuk meniadikan mahasiswa yang peka, kritis, dan
tanggap baik di dalam maupun di luar Unika Atma Jaya. Untuk
mendukung pengembangan diri anggotanya, FODIM mengadakan
kegiatan-kegiatan pelatihan seperti pelatihan kepemimpinan,
moderator, public speaking dan jurnalistik, serta kegiatan
kebersamaan antar anggota maupun alumni.
FODIMATMA @EUC2315i
Fodim Podcast FODIM TV
FodimUAJ
fodim-atmajaya.com @FodimUAJ
Jl. Jend. Sudirman No.51, RT.5/RW.4, Karet Semanggi, Kecamatan
Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12930