The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Bacaan bermanfaat, berisi inspirasi kehidupan, parenting, Ensiklopedia, Khazanah, Renungan, Sejarah, dan masih banyak lagi lainnya.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by BMH, 2024-04-24 23:30:21

MAJALAH MULIA EDISI MEI 2024

Bacaan bermanfaat, berisi inspirasi kehidupan, parenting, Ensiklopedia, Khazanah, Renungan, Sejarah, dan masih banyak lagi lainnya.

Berdasarkan data Susenas yang diolah Bappenas, pada tahun 2022 anak usia sekolah (7-18 tahun) yang tidak bersekolah mencapai 4.087.288 anak. Dalam rilis situs worldtop20.org tahun 2023, ada 20 negara di dunia yang masuk dalam peringkat pendidikan terbaik 2023 dan Indonesia tidak masuk di dalamnya. Indonesia hanya di peringkat 67 dari 203 negara. Laporan World Population Review, tingkat Intelligence Quotient (IQ) masyarakat Indonesia dinilai rendah, hanya peringkat 10 dari 11 negara di Asia Tenggara dan peringkat 130 dari 199 negara dunia. Tidak diragukan lagi ketimpangan pendidikan berdampak pada ekonomi dan kemiskinan. Kebanyakan ahli berpendapat pendidikan dapat menjadi elemen penting dalam mencegah individu terlibat dalam perilaku kriminal. Sebuah kelompok advokasi pendidikan dari AS, Alliance for Excellent Education, pernah membandingkan biaya mendidik manusia dan dana membiayai seorang narapidana. Menurutnya, “rata-rata nasional untuk mendidik seorang siswa di California biayanya 12,643 USD/ per tahun, sementara biaya rata-rata menampung seorang narapidana dua kali lipat lebih besar, yaitu 28,323 USD.” Jadi meningkatkan taraf pendidikan seorang siswa justru akan menghemat anggaran lebih dari 2,4 miliar USD. Pepatah Arab mengatakan; “Kaifa yastaqqimudzdzhillu wal ‘uudu a’waj” (bagaimana bayangan akan lurus bila tonggaknya bengkok). Keteladanan ibarat tonggak, dimana bayangan akan mengikuti secara alamiah sesuai dengan keaadaan tonggak. Nah, jika ingin masyarakat baik, kita berikan keteladaan dan memberikan pendidikan anak-anak kita. Wallahu a’lam.* MENEGAKKAN BAYANGAN SALAM Syawal 1445/Mei 2024 | MULIA 3


Penanggung Jawab: Supendi Pengarah: Tri Winarno Pimpinan Redaksi: Cholis Sidang Redaksi: Aji, Cholis, Imam N, Khoirt Hibri, Syakur, Sahlah, Khadijah Desain dan Tata Letak: Musta’in Al Haq Iklan: Sukron Percetakan: Lentera Jaya Madina Alamat Redaksi : Jakarta : Jl. Kalibata Office Park, Jl. Raya Pasar Minggu No. 21. Blok H. Kalibata, Jakarta Selatan, Telp. 021.7975770 Fax. 021.7975614. Surabaya : Jl. Raya Kejawan Putih Tambak 110 A. Email : [email protected] | Iklan : email : [email protected] SMS/WA. +62 822-3057-5647 SUSUNAN REDAKSI 5 jendela Mendidik Anak, Membangun Bangsa 32 DUNIA ISLAM ‘Hilangnya’ Madrasah di Uttar Pradesh, India 14 AKSI BMH Kepulauan Riau Terjunkan Dai Muda Antar Pulau 42 IDEALITA Mengokohkan Tali Kasih Melalui kurban 48 sosok Ustadz Muhammad Fahrurozi “Ustadz Gaul” di Teluk Bintuni 4 28 PERADABAN Metode Pendidikan dengan Dialog DAFTAR ISI MULIA | Syawal 1445/Mei 2024


JENDELA UTAMA Bulan Maret 2024 lalu kita dikejutkan dengan viralnya seorang siswi, di Labuhan Batu, Sumatera Utara, yang dikabarkan telah diusir dan dikeluarkan dari sekolahnya gara-gara tidak bisa membayar uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dan baju olahraga. Di bulan yang sama, publik dikejutkan viralnya seorang bocah berusia 9 tahun bernama Nuraeni di Sulawesi Selatan (Sulsel), harus mengasuh sang adik, sambil belajar di sekolah, setelah ibunya meninggal akibat kanker. Siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Maddakko Kabupaten Sinjai, Sulsel harus menggendong adiknya yang masih balita, Akbar (2) terpaksa ‘menjadi ibu’ dan harus kehilangan masa mudanya. Sebelumnya, tahun 2021, sebuah video viral memperlihatkan anak-anak sekolah di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat bertaruh nyawa dengan cara bergelantungan melewati jembatan gantung rusak di Desa Pamoseang, Kecamatan Mambi, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar). 5 MENDIDIK ANAK, MEMBANGUN BANGSA Masih banyak anak-anak terpaksa menghabiskan waktu di sawah, dan tak jarang menikah di usia dini akibat keterbatasan akses pendidikan Syawal 1445/Mei 2024 | MULIA


Dalam sebuah berita di media dilaporkan, siswa-siswi di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, terpaksa harus berjalan kaki selama 2 jam menuju sekolah. Sementara sejumlah pelajar di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat harus berjalan kaki berjam-jam untuk bisa sampai ke sekolah. Hal itu dilakukan karena tidak ada transportasi umum. Kesempatan Pendidikan Indonesia merupakan wilayah yang sangat luas yang terdiri dari ribuan pulau sehingga tidak heran jika banyak sekali permasalahan yang timbul, tidak meratanya kesempatan mendapat pendidikan. Berdasarkan data Worldtop20. org peringkat pendidikan Indonesia pada 2023 berada diurutan ke 67 dari 209 negara di dunia. Urutan Indonesia berdampingan dengan Albania di posisi ke-66 dan Serbia di peringkat ke-68. Pada tahun 2021, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengidentifikasi 9.449 desa di Indonesia yang masuk dalam wilayah khusus berdasarkan kondisi geografis. Sementara data Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), pada tahun 2023 merilis masih ada 32 daerah tertinggal. Belum lama ini Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, mengkritisi permasalahan terkait pemerataan akses pendidikan ini. “Pendidikan yang merata bagi seluruh rakyat harus diwujudkan dengan segera mengatasi berbagai masalah yang ada, sebagai bagian upaya mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat yang merupakan amanah konstitusi kita,” Foto tahun 2021, siswa bergelantungan di jembatan gantung di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Sekarang jembatan ini sudah direnovasi 6 JENDELA UTAMA MULIA | Syawal 1445/Mei 2024


7 JENDELA UTAMA Syawal 1445/Mei 2024 | MULIA kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat. Menurut Lestari, adanya pemerataan akses pendidikan berpotensi menghasilkan sumber daya manusia (SDM) nasional yang lebih berkualitas. Sayangnya, hari ini masih banyak anak-anak terpaksa menghabiskan waktu untuk bekerja di sawah atau ladang. Tak jarang para orang tua sering kali mendukung anak menikah usia dini. Saudara dan teman-teman kita yang di daerah pedalaman tentu juga ingin menempuh pendidikan yang sama, seperti halnya pendidikan anak anak lain di kota-kota besar. Hak memperoleh pendidikan dan pengajaran yang layak dijamin UUD NRI tahun 1945 pasal 31, yang menyatakan setiap warga negara berhak atas pendidikan secara merata dan pemerintah mengupayakan serta menyelenggarakan sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan, ketaqwaan, dan akhlak yang mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Investasi Masa Depan Bangsa Pendidikan yang merata dapat menjembatani kesenjangan ekonomi dan meningkatkan mobilitas sosial, yang akhirnya menciptakan kehidupan lebih inklusif


8 dan adil, di mana setiap individu memiliki kesempatan sama untuk mencapai kehidupan lebih baik. Selain investasi bernilai ekonomi, dan meningkatkan kualitas hidup seseorang, pendidikan diyakini sebagai investasi modal manusia (human capital investment) masa depan. Pengajar Universitas Bina Nusantara Heru Widoyo mengatakan, pendidikan memegang peranan penting dalam membentuk SDM, yang bertujuan “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”. Oleh sebab itu, kata dia, setiap anak bangsa wajib mendapatkan pendidikan yang layak, sesuai, dan setara. Karenanya, dalam acara debat lalu, Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengkritik pemerintah yang dinilai masih pelit mengeluarkan anggaran pendidikan, padahal hal itu adalah investasi jangka panjang. “Negara jangan pelit kalau bicara tentang investasi di bidang pendidikan dan jangan pelit kalau sama guru,” ungkap Anies di Senayan JCC. Syahraini Tambak, M.A, dalam bukunya “Membangun Bangsa Melalui Pendidikan” menyebut, pendidikan harus dijadikan prioritas utama bila bangsa ini menginginkan ingin makmur dan maju. “Maju secara ekonomi, politik, hukum, budaya, peradaban dan lain sebagainya, maka jawabannya harus didasari dan dimulai dari pendidikan berkualitas untuk anak-anak bangsa hingga melahirkan manusia kreatif, tangguh, berkarakter, bermartabat, dan kompetitif,” tulisnya. Tanggung jawab atas kesejahteraan anak-anak dan adikadik kita di tempat terbatas dan terpencil, yang belum bisa merasakan hak mendapatkan pendidikan bukan hanya tugas orang tua, guru, atau aparat desa, tapi ini adalah tugas kita semua. Sebagaimana kata pepatah dari Benua Afrika; The child who is not embraced by the village will burn it down to feel its warmth (jika anak tidak dapat kasih sayang dan pendidikan, kelak dia akan membuat kerusakan di rumahnya/kampungnya sendiri).* JENDELA UTAMA MULIA | Syawal 1445/Mei 2024


JENDELA UTAMA 9 Hari itu Ustadz Alimuddin (42) sibuk mengajar tahsin para santri, sampai tidak tahu jika ada kunjungan tim relawan Laznas BMH Kaltim menghampirinya. Alimuddin adalah dai di PP Ar-Rohmah Jl. Mulawarman Desa Miao Baru Kec. Kombeng Kab. Kutai Timur. Dai binaan BMH ini sehari-hari sebagai guru dan dai masyarakat di pedalaman Kutai Timur, bertekad mewakafkan diri mencerdaskan umat agar memperoleh pendidikan layak, sekaligus bisa membaca Al-Quran. “Alhamdulillah, dukungan para dermawan memudahkan kami berdakwah dan mengajarkan agama anak-anak di pedalaman,” ujar Ustadz Alimuddin, yang telah 7 tahun membina muallaf dan masyarakat desa setempat. Di tempat lain, tepatnya Kepulauan Kangean dan Kepulauan Sabuntan Sumenep, Jawa Timur, Laznas BMH membagikan mushaf Al-Quran untuk santri dan mualaf pedalaman. Minimnya ketersediaan Al-Quran membuat para santri harus rela bergantian mengaji. Tak jarang dijumpai Al-Quran yang ada sudah rusak dan kurang layak untuk digunakan. Melalui BMH Peduli, total sudah 1.313 paket mushaf Al-Quran terdistribusi dan menjangkau 24 Kabupaten di Jawa Timur, kata KadRIBUAN DAI MEMBANGUN NEGERI Apa yang sudah kita dijalankan secara rutin selama bulan Ramadhan harus kita dijaga hingga bertemu bulan suci lagi Syawal 1445/Mei 2024 | MULIA Salah satu dai BMH di Suku Anak Dalam


JENDELA UTAMA iv Program dan Pemberdayaan BMH Jatim, Imam Muslim. Di Bontang Utara, tepatnya di RQH (Rumah Qur’an Hidayatullah) Ad-Dhuha Lang-lang di Jalan Aip 11 KS Tubun, Api-api Bontang Utara, Laznas BMH menyalurkan amanah untuk anak-anak dhuafa agar tetap bisa mengaji secara gratis. Di pedalaman Kalimantan Timur, tepatnya di Rumah Quran (RQH) Hidayatullah Mahakam Ulu, 2 Maret 2024 lalu, tim BMH meluncurkan “Program Sekolah Tapal Batas”. BMH bersama sahabat donatur bersama-sama membantu anakanak di pedalaman yang berjuang untuk mendapatkan pendidikan sekaligus belajar Al-Quran. “Tentu kami berharap anakanak santri di sini mendapatkan kesempatan untuk belajar, agar menjadi anak-anak yang cerdas, taat beribadah, dan memiliki akhlak yang mulia,” ungkap M. Taufiq, Da’i Tangguh BMH yang berdedikasi di Mahulu. Di perbatasan lain, tepatnya di Kampung Tanjung Batu Kec. Pulau Derawan, Kab. Berau, BMH Kaltim menerjunkan da’i ke pedalaman dan pesisir. Dai diterjunkan untuk mewujudkan pendidikan dan pelajaran agama yang layak. “Alhamdulillah, dengan keterbatasan yang ada, perjalanan dakwah di Kampung Tanjung Batu ini senantiasa diberi kemudahan dan kelancaran,” Ustadz Faiz Ghufron Muhammad, salah satu dai yang diterjunkan ke medan dakwah. Sementara di tengah hutan belantara Jambi, BMH menerjunkan Ustadz Bima Ardiansyah untuk mendidik dan mengajarkan Al-Quran di Suku Anak Dalam. Kehadirannya telah memberikan cahaya harapan baru, banyak anak suku bisa membaca, menulis dan membaca Al-Quran. “Ustadz Bima sangat baik mengajar kami semua di sini,” katanya Aminah (8 tahun), salah satu murid di Desa Adat Berumbung Bandung Tigo Kejasung, Kec. Muaro Sebo Ulu, Kab. Batanghari, Kota Jambi. Pendidikan Layak Untuk diketahui, Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) merupakan lembaga amil zakat dengan memiliki 30 Kantor Perwakilan Provinsi dan 97 kantor layanan gerai zakat di Kabupaten Kota. Melalui program pendidikan, dakwah, sosial kemanusiaan dan ekonomi, BMH berkeinginan menjadi perantara kebaikan dalam menunaikan ZISWAF, didukung keterlibatan ribuan dai yang siap diterjunkan di pedalaman dan lokasi terpencil. “Hingga saat ini kami bekerjasama dengan 287 Pondok Pesantren dengan kiprah lebih 5000 dai yang menyebar seantero Nusantara, “ ujar Kepala Humas BMH Pusat. “Bantuan donatur telah menjangkau ribuan keluarga dhuafa. Kami berharap mereka lebih berdaya dan mandiri, dan bisa membantu ribuan anak usia sekolah mendapatkan pendidikan layak agar kelak bisa membangun negeri,” tambahnya.* 10 MULIA | Syawal 1445/Mei 2024


FIGURA 11 Kebersamaan Tim Laznas BMH dengan anak-anak pengungsi Palestina Syawal 1445/Mei 2024 | MULIA Foto: Muhammad Rifai, Amil BMH


Sapi menjadi salah satu hewan yang sangat dekat hubungannya dengan manusia. Di tempat tertentu, seperti Madura dan Boyolali, bahkan memiliki tradisi unik dalam pertunjukkan sapi. Menarik untuk mendalami karakter yang melekat pada sapi, guna kita mengambil ibrah. Di antaranya, sapi merupakan kawanan ternak, yang lebih merasa aman jika dikerumuni dan melihat satu sama lain. Ia tidak suka diisolasi, atau diasingkan dari kawanannya. Sebab hal ini bisa mengundang hewan ini stres dan sukar untuk dikontrol. Hal unik lain, sapi cenderung mengikuti satu sama lain. Seekor sapi yang ada di barisan terdepan, bertindak sebagai pemimpin yang akan membantu ‘mengorganisir’ pergerakan mereka mengalir dan ‘teratur.’ FAKTA SAPI, REALITAS KITA INSPIRASI ALAM 12 Oleh: Khairul Hibri Bahkan hewan yang tak berakal saja, bisa menjaga kekompakan dan berjamaah MULIA | Syawal 1445/Mei 2024


Realitas Kita Bila sapi memiliki kecenderungan berhimpun, dan berpotensi stres, bilamana terisolasi dari kerumunan, maka, manusia memiliki potensi yang sama. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa dipisahkan dengan orang lain. Ia sangat menggantungkan kebutuhan kepada sosok di luar dirinya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk sekedar memenuhi hajat makan saja, manusia masih butuh tenaga petani untuk menanam padi, selanjutnya dipanen, diselep, dijual di pasaran, dibeli, baru kemudian dimasak dan dikonsumsi jadi nasi. Ini baru nasi. Bagaimana dengan kebutuhan lainnya? Sandang pangan, papan, pendidikan, dan sebagainya. Sudah pasti, membutuhkan dukungan dan peran orang lain. Mengingat begitu kuatnya keterkaitan antar individu, masingmasing menjaga keharmonisan. Hubungan sosial ini bisa melahirkan ketenangan, kebahagiaan, sebaliknya bisa mengundang malapetaka. Sudah bukan hal baru akhir-akhir ini kita saksikan fenomena tawuran antar tetangga antar sekolah, antar organisasi, antar kampung, suku, dan agama. Pertanyaannya, mengapa bisa terjadi demikian? Tidak lain, karena tingginya egoisme masing-masing individu/ kelompok dan sandungan terjalinnya harmonisasi hubungan antar anak manusia di kehidupan bersosial. Padahal betapa banyak dalam 13 Islam dalil-dalil tentang persatuan dan persaudaraan. Lihatlah persatuan para sahabat yang diikat dengan tali iman. Ada percekcokan antar mereka, tapi, sangat mudah diredam. Ketika telah ditunjukkan kebenaran mereka semua kembali insaf, bahkan tak malu untuk memulai meminta maaf. Akhirnya, hidup mereka pun damai. Bahkan, efek perilaku mereka menular ke luar Jazirah Arab. Romawi dan Persia bahkan ditaklukkan, salah satunya, disebabkan kuatnya tali persaudaraan antar umat Islam. Hal lain yang kita pelajari, tentang kepemimpinan. Dalam Islam, hal ini masuk kategori mendasar. Kehilangan imam, menyebabkan umat berjalan masing-masing. Tanpa kepemimpinan atas satu komando, berujung menjadikan umat sering bertikai. Dari fakta sapi di atas, kita bisa mengambil pelajaran. Bahkan hewan yang tak berakal saja, bisa menjalin ‘imamah-jamaah,’ mengapa kita, umat Islam yang mendapat amanah menjalankannya?* Syawal 1445/Mei 2024 | MULIA


BMH KEPULAUAN RIAU TERJUNKAN DAI MUDA ANTAR PULAU Dalam suasana bulan suci Ramadhan yang penuh berkah, Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Perwakilan Kepulauan Riau meluncurkan program “Tebar Dai Ramadhan Kebaikan Menyebar”. Program dirancang untuk menjangkau dari rumah ke rumah, sekolah hingga masjid di berbagai sudut Kepulauan Riau, termasuk di lokasi yang paling terpencil. “Program ini merupakan upaya kami untuk menyebarkan nilai-nilai positif dan penguatan keimanan di tengah-tengah masyarakat, terutama selama bulan Ramadhan,” ujar Kepala BMH Perwakilan Kepulauan Riau, Fatahillah. Salah satu dai muda yang menjadi bagian dari program ini adalah Frengki, seorang alumni Perguruan Tinggi Hidayatullah (PTH) asal Kalimantan Barat. Selama Ramadhan, Frengki ditugaskan sebagai dai di Hinterland di Pulau Tambelan, Bintan. Tidak hanya berdakwah di masjid, Frengki juga mengisi kegiatan Pesantren Kilat di SMP N 14 Bintan, menyentuh hati para pelajar dengan pesan-pesan keagamaan. AKSI 14 Program dai muda menjangkau komunitas, sekolah hingga masjid di berbagai sudut Kepulauan Riau dan lokasi paling terpencil Sementara Iqbal Pakaya, asal Gorontalo, diterjunkan berdakwah di Kabupaten Lingga. Karena pandai di mimbar dan terampil dalam berdoa, ia sering diundang warga dari rumah ke rumah. Dai lain, Tah Huwandila meneruskan dakwah di Natuna. Mereka bertiga dengan tim dakwah lainnya menjadi wajah baru upaya penyebaran kebaikan dan pemahaman agama di bulan Ramadhan. “Kehadiran dai-dai muda ini tidak hanya membawa pesan-pesan keagamaan, tetapi juga menjadi contoh nyata dari kebaikan yang dapat menular ke banyak orang,” kata Ustadz Rahmat Ilahi Hadis, Kadep Dakwah DPW Hidayatullah Kepulauan Riau.*/ Herim MULIA | Syawal 1445/Mei 2024


BMH SULAWESI TENGAH DAN TK IT QURRATA A’YUN LAKUKAN EDUKASI ZAKAT 15 Sebanyak 50 siswa ikut ambil bagian dalam praktik membayar zakat melalui Laznas BMH Di Bulan Ramadhan , Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Sulawesi Tengah bersama TK IT Qurrata A’yun Hidayatullah Tondo, Palu, menyelenggarakan kegiatan edukatif dan sosial pada 29 Maret 2024. Kegiatan diikuti 50 siswa dari TK IT Qurrata A’yun. Para siswa ikut ambil bagian dalam praktik membayar zakat melalui BMH. Tidak berhenti di pembayaran zakat, kegiatan ini juga langsung dilanjutkan dengan penyerahan paket bingkisan Ramadhan kepada dhuafa di komunitas Tondo. Sebanyak 40 paket bingkisan Ramadhan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Nurjanah, M.Pd, Kepala Sekolah TK IT Qurrata A’yun, mengungkapkan kebahagiaan dan rasa terima kasih kepada BMH Sulawesi Tengah atas inisiatif berbagi ini. “Kegiatan ini sangat berarti, memungkinkan siswa kami untuk memahami pentingnya membayar zakat dan berbagi sejak usia dini,” ujarnya. Kesadaran dan partisipasi dalam berzakat dan berbagi ini juga mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Ibu Rajiah, salah satu penerima manfaat, menyatakan rasa syukur dan terbantu dengan program bingkisan Ramadhan ini, yang memberikan kelegaan dan kebahagiaan di bulan suci. Ali Imron, Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Sulawesi Tengah, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya BMH dalam mendukung kebutuhan masyarakat dhuafa dan mengedukasi generasi muda tentang pentingnya zakat dan kepedulian sosial. Melalui agenda ini, BMH Sulawesi Tengah dan TK IT Qurrata A’yun Hidayatullah berharap bisa terus menebar kebaikan dan meningkatkan kesadaran berzakat serta berbagi kebahagiaan dengan sesama, khususnya di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini.*/Herim Syawal 1445/Mei 2024 | MULIA


MOOR I stilah Moor berasal dari nama kerajaan kuno Mauretania, Amazigh (Berber) di Afrika Utara, yang berdiri sekitar abad ketiga SM hingga tahun 44 M. Para sejarawan telah membuktikan kerajaan ini sebagai kerajaan pertama yang bersatu dan merdeka di wilayah Maroko modern. Masyarakat di lembah Mediterania mengenal penduduk daerah tersebut sebagai Mauri. Etimologi nama ini berasal dari tahun 900 SM, ketika penjelajah Fenisia menyebut tanah tersebut Mauharim, yang berarti “Tanah Barat”. Mereka menganggapnya sebagai ujung paling barat dunia, di luarnya terdapat “Laut Gelap”, nama kuno untuk Samudera Atlantik. Untuk diketahui, Panglima Thariq bin Ziyad adalah panglima perang Bani Umayyah yang memimpin penaklukan atas Semenanjung Iberia pada 711-718 M. Sebutan Moor disematkan kepada Muslim Andalusia di Abad Pertengahan, keturunan penakluk Amazigh Maroko yang pertama kali membawa Islam ke Semenanjung Iberia. ENSIKLOPEDIA Orang Spanyol menyebutnya Moro (maksudnya orang Maroko). Budayanya disebut Moorish. Seiring waktu, kekuatan Muslim di Andalusia berkurang. Puncaknya terjadi pada tahun 1492, ketika raja Katolik Ferdinand II dan Isabella I memenangkan Perang Granada dan menyelesaikan penaklukan Spanyol atas Semenanjung Iberia. Setelah Islam tidak berkuasa, terjadi aksi pengusiran massal masyarakat muslim dan perebutan kembali Andalusia ke tangan penguasa Kristen dikenal dengan istilah reconquista (atau recapturing, dalam bahasa Inggris). Mereka yang bertahan dengan keislamannya dan memilih keluar dari Spanyol pindah ke Maroko demi agamanya, sedangkan yang memilih menetap dan mau tidak mau pindah ke agama Kristen disebut dengan Morisco. Bangsa Moor menyebar ke seluruh Eropa Barat, sampai ke Asia. Ketika mereka tiba di Filipina masyarakat menyebut mereka dengan istilah Moro. Seiring berjalan waktu istilah “Moor” bermakna negatif, dan disematkan kepada siapa saja yang beragama Islam atau berkulit gelap.* 17 Sebutan Moor disematkan pada Muslim Andalusia yang pertama kali membawa Islam ke Semenanjung Iberia Syawal 1445/Mei 2024 | MULIA


َة“ ُ ِصبي أة م ”ولكني امر� “Tetapi aku adalah perempuan yang memiliki banyak anak kecil” *** Lembaran hidup manusia dipenuhi berbagai warna dari perjalanan dan pengembaraan kehidupan dunia. Dan warna-warni perjalanan yang mendewasakan dan memberi pelajaran. Begitu pula Baginda Rasulullah Muhammad . Sejak wafatnya Kakek Abdul Muthalib, Muhammad kecil diasuh oleh pamannya, Abu Thalib. Muhammad tumbuh besar dalam asuhan pamannya, memenuhi sebagian lembaran hidupnya bersama putra-putri Abu Thalib. Kasih sayang dan pengorbanan UMMU HANI, WANITA PENYAYANG MUSLIMAH 18 Oleh: Sarah Zakiyah Baginda memuliakan Ummu Hani, menggambarkan keutamaan wanita Quraisy beriman yang sayang anak dan tidak mengabaikan hak suami yang dibangun di rumah tersebut menjadikan Muhammad tertarik pada sepupunya yang bernama Fakhitah. Beliau pun memberanikan diri melamar Fakhitah dari pamannya. Namun, lamaran keponakan mulia itu ditolak lantaran Fakhitah telah dijodohkan dengan laki-laki yang juga masih memiliki ikatan keluarga dengan ibunya. Fakhitah yang lebih dikenal dengan Ummu Hani, akhirnya menikah dengan Hubairah MULIA | Syawal 1445/Mei 2024


dan dikaruniai beberapa anak. Muhammad pun mengarungi kehidupannya kelak bersama Khadijah ra dan ummahat mukminin lainnya, hingga cahaya Islam dilaluinya bersama mereka yang menopang dakwah dengan segala yang mereka miliki. Sementara Ummu Hani bersama Hubairah dalam keyakinan jahiliyah. Waktu berlalu, cahaya Islam menerangi Makkah. Tibalah Fathu Makkah, penduduk Kota Makkah berbondong-bondong memeluk Islam. Ummu Hani, di usianya yang tidak muda lagi datang kepada Rasulullah menyatakan keislamannya. Sementara Hubairah, suaminya keluar dari Makkah menghindari Islam. Sekali lagi Rasulullah kembali melamar Fakhitah. Namun jawabannya sama seperti apa yang diucapkan oleh ayahnya belasan tahun lalu. “Demi Allah, engkau adalah orang yang aku cintai di masa jahiliyah, lebih-lebih lagi dalam Islam. Engkau lebih aku cintai daripada penglihatan dan pendengaranku, sedangkan aku adalah wanita yang memiliki anak-anak kecil. Hak suami sangatlah besar, jika aku penuhi hak tersebut, aku khawatir urusanku dan anak-anakku terabaikan, jika aku penuhi hak anak-anakku, hak suami terabaikan,” kata Fakhitah atau Ummu Hani. Mendengar jawaban tersebut, Rasulullah seketika bersabda, sebagaimana yang diriwayatkan 19 oleh Imam Bukhari dan Muslim yang artinya: “Sebaik-baik wanita yang mengendarai unta adalah wanita shalihah dari Quraisy; paling sayang pada anak di usia kecilnya dan paling menjaga suami pada apa yang dimilikinya. Kalaulah aku tahu bahwa Maryam bint Imran mengendarai unta, aku tidak akan melebihkannya dari wanita manapun.” Hadits yang secara khusus memuliakan Ummu Hani, dan secara umum menggambarkan keutamaan wanita Quraisy ini mengajarkan kepada para wanita dan Muslimah khususnya, untuk meniru wanita-wanita Quraisy yang beriman. Hal ini karena mereka sangat sayang kepada anak-anak kecil dan tidak mengabaikan hak-hak suaminya. Imam An-Nawawi dalam Al-Minhaj menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “ahnaahu ala thifl” yaitu sayang kepada anakanak, lembut, baik dalam mendidik mereka, memberikan hak-hak mereka kalau mereka yatim dan sebagainya. Sedangkan “ar’ahu ala zauj” bermakna memperhatikan suami, dan menjaga harta mereka. Apa yang mereka lakukan adalah gambaran dari sedikitnya kesalahan yang mereka lakukan pada suami mereka, sucinya mereka dari tipu daya kepada suami dan jarangnya mereka mendebat para suami. Semoga sifat Ummu Hani dapat menjadi teladan bagi para muslimah yang kelak menjadi istri dan juga ibu. Aamin.* Syawal 1445/Mei 2024 | MULIA


dan dikaruniai beberapa anak. Muhammad pun mengarungi kehidupannya kelak bersama Khadijah ra dan ummahat mukminin lainnya, hingga cahaya Islam dilaluinya bersama mereka yang menopang dakwah dengan segala yang mereka miliki. Sementara Ummu Hani bersama Hubairah dalam keyakinan jahiliyah. Waktu berlalu, cahaya Islam menerangi Makkah. Tibalah Fathu Makkah, penduduk Kota Makkah berbondong-bondong memeluk Islam. Ummu Hani, di usianya yang tidak muda lagi datang kepada Rasulullah menyatakan keislamannya. Sementara Hubairah, suaminya keluar dari Makkah menghindari Islam. Sekali lagi Rasulullah kembali melamar Fakhitah. Namun jawabannya sama seperti apa yang diucapkan oleh ayahnya belasan tahun lalu. “Demi Allah, engkau adalah orang yang aku cintai di masa jahiliyah, lebih-lebih lagi dalam Islam. Engkau lebih aku cintai daripada penglihatan dan pendengaranku, sedangkan aku adalah wanita yang memiliki anak-anak kecil. Hak suami sangatlah besar, jika aku penuhi hak tersebut, aku khawatir urusanku dan anak-anakku terabaikan, jika aku penuhi hak anak-anakku, hak suami terabaikan,” kata Fakhitah atau Ummu Hani. Mendengar jawaban tersebut, Rasulullah seketika bersabda, sebagaimana yang diriwayatkan 19 oleh Imam Bukhari dan Muslim yang artinya: “Sebaik-baik wanita yang mengendarai unta adalah wanita shalihah dari Quraisy; paling sayang pada anak di usia kecilnya dan paling menjaga suami pada apa yang dimilikinya. Kalaulah aku tahu bahwa Maryam bint Imran mengendarai unta, aku tidak akan melebihkannya dari wanita manapun.” Hadits yang secara khusus memuliakan Ummu Hani, dan secara umum menggambarkan keutamaan wanita Quraisy ini mengajarkan kepada para wanita dan Muslimah khususnya, untuk meniru wanita-wanita Quraisy yang beriman. Hal ini karena mereka sangat sayang kepada anak-anak kecil dan tidak mengabaikan hak-hak suaminya. Imam An-Nawawi dalam Al-Minhaj menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “ahnaahu ala thifl” yaitu sayang kepada anakanak, lembut, baik dalam mendidik mereka, memberikan hak-hak mereka kalau mereka yatim dan sebagainya. Sedangkan “ar’ahu ala zauj” bermakna memperhatikan suami, dan menjaga harta mereka. Apa yang mereka lakukan adalah gambaran dari sedikitnya kesalahan yang mereka lakukan pada suami mereka, sucinya mereka dari tipu daya kepada suami dan jarangnya mereka mendebat para suami. Semoga sifat Ummu Hani dapat menjadi teladan bagi para muslimah yang kelak menjadi istri dan juga ibu. Aamin.* Syawal 1445/Mei 2024 | MULIA


KELAMBU Ustadz Endang Abdurrahman Pengasuh PP Hidayatullah Bandung-Jabar 20 Anggita Putri | Samarinda Wa’alaikumussalam Warahmatullahi wabarakatuh Semoga rencana pernikahan Anda berjalan lancar, penuh keberkahan serta menjadi keluarga bahagia sakinah mawaddah warahmah. Saya sepakat rencana Anda, yakni ‘menjalankan kehidupan rumah tangga di rumah sendiri’ dengan pola rancangan sendiri. Dan idealnya memang begitu. Saya berdoa semoga trauma masa lalu Putri tidak akan terulang. Aamiin. Di bawah ini jawaban saya; Pertama, jadilah pribadi yang cerdas memahami bagaimana caranya memperlakukan seseorang sesuai kadar kualitasnya. Tidak mudah, namun ini tergantung seberapa besar kemauan Anda belajar memperluas kemampuan, banyak membaca, belajar akhlak atau adab, sehingga terbentuk pribadi yang berakhlakul karimah. Janganlah ikut campur jika ada musyawarah dalam urusan internal keluarga suami. “Janganlah engkau mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diAssalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakaatuh Assalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh. Nama saya Putri (24), sebentar lagi melaksanakan pernikahan. Namun suami mengajak untuk sementara akan tinggal di rumah mertua. Padahal saya ingin menjalankan kehidupan rumah tangga di rumah sendiri, terpisah dari orang tua atau mertua. Saya memiliki trauma melihat keluarga kami (melihat ibu) saat tinggal bersama nenek. Hal yang benar benar menguras emosi yang saya rasakan ketika ada perbedaan pendapat antara ayah yang dibenturkan dengan kakek-nenek. Belum lagi dengan kakak iparnya. Terima kasih. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh BIMBANG MENGHADAPI INTERVENSI KELUARGA MERTUA MULIA | Syawal 1445/Mei 2024


21 minta pertanggungjawabannya.” (QS. Al-Isra’: 36) Kedua, jadilah pribadi yang disiplin, menarik dan memiliki rasa humor. Sosok humoris, rileks dan tidak tegang, insyaa Allah akan semakin mudah akrab, semakin terikat hubungan antara menantu dengan mertua dan juga saudara ipar, sehingga semuanya sayang, sekalipun terlibat beda pendapat. “Sungguh Engkau di atas akhlak yang Agung.” (QS Al Qalam: 4). Demikian pujian dari Allah tentang pribadi Baginda Rasulullah . Ketiga, pandailah menjaga lisan. Dan tetap hati-hati, waspada dan buatlah batasan dalam interaksi dengan keluarga mertua. Menutup pintu kamar jika sedang bersama suami, tidak nimbrung obrolan dan urusan ipar ataupun mertua, apalagi bergosip dengan mertua ataupun ipar, yang justru akan menjadikan hilangnya penghormatan pada Anda. “Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan.” (HR. Bukhari) Keempat, jadilah pribadi yang tegas dan mempunyai keberanian untuk menolak, jika memang harus ditolak. Ini penting, bersikaplah tegas namun dalam batasan wajar, insyaAllah, keluarga akan sangat berhati-hati untuk intervensi dalam urusan rumah tangga Anda. “Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia.” (QS. Fussilat: 34). Kelima, jadilah pribadi yang dapat menjaga marwah dan kehormatan suami baik di hadapan orang tua maupun mertua Anda. Jagalah lisan agar tidak menjelekkan suami atau mempermalukannya. “Siapakah perempuan yang paling baik?’. Beliau menjawab: ‘Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci.” (HR An-Nasa’i dan Ahmad). Tetaplah semangat untuk menjalani fase kehidupan rumah tangga, jagalah ibadah Anda, memohonlah dengan kuat kepada Allah untuk kebaikan, lalu tawakkal ‘alallah dan insyaAllah, Allah yang akan menjaga Anda. Wallahu a’lam.* Syawal 1445/Mei 2024 | MULIA


Tidak semua orang bisa hidup di tempat terpencil tanpa banyak akses. Tapi itulah keseharian Ustadz Ali Imron. Tidak hanya di tempat terbatas, ia bahkan mengajar untuk anak-anak pedalaman, sesuatu yang tidak banyak dilakukan banyak orang ketika meraih gelar sarjana dan lulus kampus ternama. Ali Imron lebih memilih mendidik anak-anak pedalaman belajar Al-Quran. Sementara banyak para pemuda berebut menjadi pegawai negeri agar dapat gajian bulanan secara tetap. Sudah jadi niat dalam hidupnya, bahwa ia ingin bermanfaat bagi bangsa dan negara. Allah akhirnya mentakdirkan dia mengabdikan diri sebagai seorang dai dibawah binaan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). “Hari-hari inilah yang kami lakukan. Mendidik anak-anak mualaf belajar Al-Quran dengan metode Grand MBA Gerakan Dakwah Belajar dan Mengajar Al-Quran,” terang pria murah senyum itu. Sehari-hari Imron mengabdi untuk anak-anak mualaf Desa Sukadamai, Kecamatan Rupat Utara, Bengkalis, Riau. Hanya menempati sebuah mushola kecil dan sederhana, seiring berjalannya waktu, proses pembelajaran mulai menampakkan hasil. “Alhamdulillah sekarang sudah ada 22 Mendukung dai-dai pedalaman sesungguhnya juga ikut membuat berseminya Islam. yang hafal surah pendek, juz 30,” ungkap ustadz yang akrab disapa Pak Cik oleh santri-santrinya itu. “Ada pula Laila Murni, anak mualaf ini sudah lancar mengaji tahap Iqra’. Meski begitu ia sudah hafal beberapa surat pendek,” sambungnya. Orang tua santri itu pun senang bukan kepalang. Pasalnya anaknya bukan saja rajin dan bisa baca Al-Quran, mereka juga cakap membantu pekerjaan orang tua di rumah. Para orang tua anak-anak itu pun semakin merasakan betapa Islam itu indah. “Semakin bisa mengaji, perilaku semakin baik, berpakaian rapi dan disiplin ibadah,” ungkap seorang wali santri di pedalaman itu. Mendukung para dai-dai pedalaman, melalui Laznas BMH, sedikit banyak juga ikut ambil bagian membuat berseminya Islam.*/Herim SENYUM BERDAYA KONSISTEN MENDIDIK AL-QURAN UNTUK ANAK PEDALAMAN MULIA | Syawal 1445/Mei 2024 Ustadz Ali Imron (tengah) dai BMH di Desa Sukadamai, Kecamatan Rupat Utara, Bengkalis, Riau


23 Dengan bantuan logistik, BMH memastikan bahwa santri di 15 lembaga pendidikan ini dapat berfokus ibadah selama Ramadhan. LOGISTIK RAMADHAN 1029 SANTRI JABODETABEK Dalam hiruk pikuk kehidupan di wilayah Jabodetabek, terdapat kisah harapan dan kebersamaan yang dilangsungkan oleh Baitul Maal Hidayatullah (BMH). BMH mengirimkan bantuan logistik kepada 1029 santri yang berdedikasi penuh pada studi agama mereka. Kebutuhan dasar para santri ini tercukupi berkat distribusi logistik ke 15 lembaga pendidikan, yang mencakup pesantren dan Rumah Quran (RQ), yang tersebar di seluruh Jabodetabek. Salah satu penerima manfaat dari kebaikan BMH adalah Sekolah Dai Hidayatullah di Bogor, institusi yang mendidik calon dai dari seluruh Indonesia. Ustadz Zainuddin, pengasuh Sekolah Dai menyatakan bahwa kontribusi dari umat dan donatur melalui BMH memiliki dampak yang signifikan terhadap operasional sekolah dan kesejahteraan santri. Hal serupa juga diungkapkan oleh Ustadz Hamid Safari dari PP Hidayatullah Ciampea, Bogor, dan Ustadz Ahmad Muzakki, pengasuh PP Mahasiswa Dai di Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan. Ramadhan lalu, BMH meningkatkan distribusi logistiknya untuk memastikan bahwa 15 lembaga pendidikan tersebut dapat berfokus pada ibadah dan pendidikan tanpa khawatir akan kebutuhan fisik mereka. Program ini adalah pengingat tentang kekuatan gotong royong dan kepedulian dalam masyarakat. “Di tengah keramaian Jabodetabek, para donatur BMH menunjukkan bahwa setiap kontribusi, besar atau kecil, dapat membuat perbedaan yang besar dalam kehidupan banyak orang,” terang Kadep Implementator BMH Pusat, Syamsuddin.*/Herim Syawal 1445/Mei 2024 | MULIA


PROGRAM 24 BAHAGIA DENGAN BERKURBAN Satu bulan lagi, kita akan menuju satu momen spiritual terpenting dalam kalender Islam, yakni Hari Raya Idul Adha, yang dikenal pula sebagai Hari Raya Kurban. Ini adalah waktu dimana umat Islam di seluruh dunia merayakan kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS dengan menyembelih hewan kurban sebagai simbol pengorbanan dan ketundukan kepada Allah . Menyambut Dzulhijjah 1445 H, BMH mengajak kita semua untuk berpartisipasi dalam program “Bahagia dengan Berkurban”. Program ini bukan sekadar ajakan untuk melaksanakan ibadah kurban, melainkan sebuah inisiatif strategis untuk menghubungkan hati kita dengan mereka yang membutuhkan, melalui distribusi daging kurban yang merata hingga ke pelosok negeri. Corcom BMH Pusat, Imam Nawawi menggambarkan program ini sebagai sebuah kesempatan emas untuk menumbuhkan semangat berbagi dan memperkuat ikatan sosial antar umat. BMH memilih lokasi penyaluran kurban di daerah terpencil, pedalaman, pesisir, hingga negara miskin MULIA | Syawal 1445/Mei 2024


25 “Kurban bukan hanya tradisi tahunan, tetapi juga sebuah mekanisme yang Allah sediakan bagi umatNya untuk mengekspresikan rasa syukur, berbagi kebahagiaan, dan sekaligus menjadi agen perubahan sosial ekonomi yang positif,” ungkapnya. Dengan tema “Bahagia dengan Berkurban”, BMH ingin mengingatkan kita bahwa kebahagiaan sesungguhnya terletak pada kemampuan untuk memberi, lebih daripada menerima. “Program ini dirancang untuk tidak hanya menyentuh kehidupan para mustahiq yang menerima kurban, tetapi juga untuk membuka hati kita sebagai orang yang berkurban, untuk merasakan kepuasan dan kedamaian yang datang dari dalam saat kita berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat,” tambahnya. Lebih lanjut, BMH dengan cermat memilih lokasi penyaluran kurban di area yang sering terlupakan oleh banyak program serupa - termasuk daerah terpencil, pedalaman, pesisir, dan perbatasan negara. “Langkah ini diambil bukan hanya untuk memastikan distribusi yang merata, tetapi juga untuk menyampaikan pesan bahwa setiap jiwa di bumi ini adalah bagian dari komunitas besar kita, kaum Muslimin, dan tidak ada yang terlewatkan dari perhatian dan kebaikan,” tutur Imam. Kita diajak untuk menyisihkan sebagian rezeki kita, merenungkan kembali esensi dari ibadah kurban yang sejati. Dengan berkurban melalui BMH, kita tidak hanya menunaikan kewajiban religius, tetapi juga menjadi bagian dari sebuah gerakan sosial yang mengedepankan empati, kasih sayang, dan keadilan sosial. “Ini adalah kesempatan untuk menyatakan, dengan tindakan nyata, bahwa kita adalah satu umat yang peduli dan bertanggung jawab satu sama lain,” jelas Imam. Menjelang Idul Adha kali ini, mari kita ulurkan tangan, buka hati, dan bersama-sama berkurban. Dengan setiap kurban yang disalurkan, kita menyebarkan cinta dan kasih sayang, dan semakin mendekatkan diri kepada nilai-nilai kemanusiaan dan kebersamaan yang sejati. Bersama BMH, kita berharap untuk melihat sebuah dunia dimana setiap orang dapat merasakan kebahagiaan, kedamaian, dan keberkahan yang dibawa oleh semangat berbagi di hari raya kurban. Sebab kurban dalam dimensi ekonomi sangat potensial menjadi penggerak kemajuan ekonomi keumatan yang nilainya kata Baznas mencapai Rp. 24,3 triliun pada tahun 2023.*/Herim Syawal 1445/Mei 2024 | MULIA


J ika Anda berkunjung di beberapa negara bagian Malaysia mungkin akan melihat banyak papan iklan, reklame, penunjuk jalan menggunakan tulisan mirip bahasa Arab. Jangan kaget, itu adalah tulisan aksara Jawi, yang tetap dilestarikan dan dianjurkan oleh Pemerintah Malaysia. Februari lalu, Pemerintah Negara Bagian Perlis meresmikan penggunaan tulisan Jawi pada semua tanda tempat usaha bahkan iklan di seluruh negara bagian. Kewajiban ini diperlakukan mulai 1 Februari 2024. Ketua Komite Perumahan Negara Perlis, Pemerintah Daerah, Pengembangan SDM dan Pengentasan Kemiskinan, Asrul Aimran Abd Jalil mengatakan penegakan hukum ini juga akan melibatkan JAWI: WARISAN MELAYU ISLAM YANG TERLUPAKAN KHAZANAH 26 Malaysia telah menetapkan hari Jumat sebagai Hari Jawi. Di era kini, aksara yang diadaptasi dari Al-Quran ini mulai ditelan zaman rambu-rambu jalan di kawasan perumahan dan lingkungan. “Kewajiban ini menyangkut permohonan baru bagi setiap tempat usaha yang ingin meninggikan tanda tempat usaha barunya tanpa mengganggu tanda iklan yang sudah ada,” ujarnya. “Jika ada pemilik usaha yang tanda tempat usahanya masih bagus tetapi tidak ada tulisan MULIA | Syawal 1445/Mei 2024


Jawi, maka ia tetap boleh menggunakannya, sebaliknya jika ada pemilik usaha ingin mengganti papan nama tempat usahanya yang rusak dengan yang baru, harus mencantumkan tulisan Jawi,” ujarnya kepada Utusan Melayu. Pemberlakuan ini merupakan upaya pemerintah memperkenalkan tulisan Jawi kepada seluruh masyarakat. Menurut Menteri Besar (Gubernur) Perlis, Mohd Shukri Ramli, menghidupkan tulisan Jawi agar masyarakat lebih mengenal bentuk tulisan asli (bahasa Ibu) negerinya. Sebelum ini, Kelantan, Kedah, Pahang dan Melaka telah memulai menggunakan aksara Jawi di setiap tanda jalan dan papan iklan. Warisan Melayu Islam yang Berharga Untuk diketahui, Malaysia telah menetapkan hari Jumat sebagai Hari Jawi. Keputusan ini diambil untuk menguatkan tradisi dan budaya yang telah membentuk negara itu. Tulisan aksara Jawi akrab digunakan di lingkungan pendidikan Islam negara serumpun meliputi Malaysia, Singapura, Indonesia, dan Brunei Darussalam. Aksara Jawi (atau juga disebut Arab Melayu) adalah aksara Arab yang berkolaborasi dengan bahasa Melayu, memiliki 29 huruf seperti huruf hijaiyah dari “alif” sampai “ya” dan huruf tambahan dari bahasa Melayu “ca”, “nga”, “pa”, “ga”, “nya” memiliki tambahan titik sebagai tanda bunyi sesuai dengan bahasa Melayu. Sejak zaman kerajaan Pasai 27 aksara Jawi sudah berkembang kemudian disebarkan ke kerajaan Melayu lainnya seperti Melaka, Aceh, Johor dan Lingga. Adanya tulisan Jawi dibuktikan dengan batu surat Terengganu bertarikh 720 H / 1303 M. Jawi adalah aksara bahasa melayu yang tertera dalam konstitusi Malaysia. Dalam Pasal 152 menyatakan bahwa bahasa Melayu adalah bahasa nasional (bahasa utama dan resmi). Jawi yang dimaksud disini ditujukan kepada masyarakat Melayu yang beragama Islam, menganut cara hidup, budaya dan adat istiadat yang tidak menyimpang dari keyakinan agamanya yaitu Islam. Sejarah penulisan Jawi dimulai dari para saudagar yang berdagang di Malaya dan para pendakwah Arab yang singgah sekitar 1400 tahun yang lalu dan dalam perkembangannya diubah menjadi aksara Rumi (Latin) karena pengaruh penjajah Inggris. Kecintaan bangsa Melayu terhadap agama Islam terlihat jelas ketika mengadaptasi huruf-huruf dalam Al-Quran dengan sistem tulisan mereka, dan berubah menjadi aksara Jawi, lalu diadaptasi menjadi simbol, identitas bangsa Melayu saat itu di seluruh wilayah Melayu Nusantara. Namun di era digitalisasi ini, tulisan Jawi hampir terlupakan. * Syawal 1445/Mei 2024 | MULIA


Rasulullah melakukan tarbiyah kepada para sahabat melalui berbagai cara, metode dan pendekatan. Salah satunya adalah metode dialog dan diskusi yang dalam bahasa Arab disebut al-hiwar. Metode al-hiwar adalah percakapan secara bergantian antara dua pihak atau lebih terkait suatu topik yang mengarah kepada suatu tujuan. Metode ini digunakan oleh Rasulullah ketika membahas atau menghadapi suatu masalah, lalu beliau memanfaatkan untuk menyampaikan pesan, nasihat dan pelajaran. Rasulullah terkadang menMETODE PENDIDIKAN DENGAN DIALOG PERADABAN Oleh: Dr. Nashirul Haq, LC, MA (Ketua Umum DPP Hidayatullah) Pendekatan dialog sesuai akhlak Islami akan mempengaruhi peserta didik dalam bersikap dan berperilaku 28 datangi sahabatnya di Masjid Nabawi atau di rumah mereka, maupun di tempat lainnya untuk bertanya berbagai hal. Beliau menyampaikan suatu hal, kemudian para Sahabat menjawabnya hingga terjalin dialog. Salah satu contohnya sebagaimana dalam terjemahan hadits berikut: ‘’Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah bertanya: “Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?” Para sahabat menjawab, “Orang yang bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta.” Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umaMULIA | Syawal 1445/Mei 2024


tku adalah orang yang pada hari kiamat datang membawa pahala shalat, puasa, dan zakat, namun dia juga membawa dosa mencaci maki si A, menuduh zina si B tanpa bukti, memakan hartanya si C, membunuh si D, dan memukul si E. Maka sebagian pahala amal kebaikannya diberikan kepada mereka. Jika pahala kebaikannya sudah habis, sedangkan belum selesai urusannya maka dosa orang yang dianiaya diberikan kepadanya. Kemudian dia dicampakkan ke dalam neraka.” (Shahih Muslim, no. 6671, 8/18,). Contoh lain, Rasulullah menyampaikan keutamaan shalat lima waktu yang didahului dengan pertanyaan. Beliau bertanya: “Tahukah kalian andaikan di depan rumah kalian ada sungai mengalir dan kalian mandi di sana lima kali sehari, adakah kotoran yang masih melekat di badan kalian?”. Para sahabat menjawab: “Tidak akan tersisa sedikit pun kotorannya.” Beliau bersabda: “Demikianlah shalat lima waktu, Allah jadikan sebagai pembersih dosa.” (Shahih al-Bukhari, no. 528, 1/112, Shahih Muslim, no. 283, 1/462). Pendekatan melalui dialog bertujuan untuk merangsang peserta didik dalam berfikir secara kritis dan rasional serta berpendapat secara objektif dalam memecahkan suatu masalah. Sebagaimana lazimnya dalam kehidupan manusia, banyak persoalan yang membutuhkan solusi melalui berbagai cara dan pendekatan. Di antaranya dengan melibatkan beberapa orang untuk berbagi (sharing) pemikiran dan pengalaman a g a r mendapatkan solusi yang tepat. Melalui metode seperti ini, pendidik (murabbi) juga mendorong peserta didik (mutarabbi) menyampaikan pemikiran dan pendapatnya secara bebas. Metode dialog memberi sentuhan yang mendalam bagi peserta didik karena beberapa hal berikut: Pertama; dialog menumbuhkan kesan dan perasaan dalam jiwa yang mengantarkan seseorang mengambil kesimpulan sendiri. Kedua; pendekatan dialog dengan baik sesuai akhlak Islami, mempengaruhi peserta didik dalam bersikap dan berperilaku. Ketiga; melalui metode dialog, pembicaraan berjalan dinamis, tidak menjenuhkan karena semua pihak terlibat dalam diskusi. Keempat; peserta didik yang mendengarkan suatu nasehat lebih tertarik untuk mencermatinya, karena terasa lebih hidup dan tidak membosankan. Kesimpulannya bahwa metode dialog ini sangat efektif digunakan dalam proses tarbiyah karena memberi kesan yang lebih mendalam, dinamis, aktif, ringan, dan menyenangkan. Wallahu Ta’ala A’lam.* Syawal 1445/Mei 2024 | MULIA 29


PERWAKILAN Sebagai bentuk dukungan pada pendidikan dakwah, BMH Pekalongan memberikan mushaf Al-Quran dan terjemahannya kepada santri PP Tahfidz Al-Fatah. Inisiatif ini diharapkan memudahkan santri dalam menghafal AlQuran selama Ramadhan dan sesudahnya.* PEKALONGAN Laznas BMH berhasil menyediakan sumur bor bagi Santri di PP Al-Hikmah di Pandeglang, Banten. Upaya ini dilakukan untuk mengatasi kesulitan akses air bersih bagi 50 santri dan masyarakat sekitar.* PANDEGLANG Memulai Ramadhan, sekolah SDIT Bunaya di Bogor menggelar acara Tarhib Ramadhan bertema “Indonesia Bercerita”. Acara dipandu storyteller Kak Ade Budiman, diikuti 205 siswa dan siswi.* BOGOR 30 MULIA | Sya’ban 1445/Maret 2024


14 Maret 2023, Laznas BMH meresmikan sumur bor ke150 di PP An-Nashr, Malang, Jawa Timur. Didampingi Coach Mustofa dan 350 santri. Ramadhan dan hadirnya air bersih, diharapkan membawa berkah pada kesejahteraan lingkungan pesantren dan semua penghuni di sekitarnya.* Ramadhan ini, Baitul Maal Hidayatullah (BMH) mengadakan iftar bersama anak-anak pengungsi Palestina di Kamp Jaufa, Jordan. Kegiatan ini disambut hangat ratusan anak dengan kegembiraan dan ucapan “I love Indonesia” sambil mengucapkan “Syukron Ammu”.* Ramadhan ini BMH menyalurkan dana bantuan Mushola Nur Rahman Sungai Merdeka, Kecamatan Samboja Barat, Kutai Kartanegara. BMH menyalurkan bantuan pemasangan keramik untuk mendukung jamaah beribadah dan anak-anak bisa belajar AlQuran.* MALANG JAUFA SAMBOJA 31 BUKTI NYATA KEBAIKAN LAZNAS BMH Syawal 1445/Mei 2024 | MULIA


Sedikitnya 2,7 juta siswa dan 10 ribu guru Muslim terancam berhenti melakukan kegiatan belajar-mengajar setelah Pengadilan Tinggi Kota Allahabad, di Provinsi Uttar Pradesh, India, memutuskan Undang-Undang tahun 2004 – yang mengatur sekolah madrasah– dinilai tidak konstitusional dan melanggar prinsip sekularisme.Pembatalan ini menjadikan madrasah harus mengikuti ketentuan pemerintah Hindu dimana semua siswa akan dipindahkan ke sekolah konvensional. ‘’Pemerintahan negara bagian juga harus menjamin anak-anak berusia 6 sampai 14 tahun untuk mendaftarkan sekolah di lembaga yang diakui konstitusi,’’ kata hakim Subhash Vidyarthi and Vivek Chaudhary dalam putusan pengadilan seperti diberitakan Reuters, Sabtu (23/3/2024). Iftikhar Ahmed Javed, kepala dewan pendidikan madrasah di negara bagian tersebut mengatakan, keputusan pengadilan akan berdampak pada 2,7 juta siswa dan 10.000 guru di 25.000 madrasah. “Lebih dari 21.000 guru akan kehilangan pekerjaan mereka. Siswa dan guru Muslim akan kembali ke masa 30 tahun yang lalu,” kata Ahmed Javed, pada Reuters. Dengan keputusan ini, pemerintah Uttar Pradesh juga akan menghentikan pendanaan program Madrasah yang sudah diresmikan bulan Maret 2022, lapor Reuters. Rakesh Tripathi, juru bicara BJP ‘HILANGNYA’ MADRASAH DI UTTAR PRADESH, INDIA DUNIA ISLAM 32 Perintah Pengadilan Tinggi Allahabad berdampak pada 2,7 juta siswa dan 10.000 guru di 25.000 madrasah, di negara bagian Uttar Pradesh MULIA | Syawal 1445/Mei 2024


Uttar Pradesh mengklaim pihaknya tidak diskriminasi terhadap Muslim. Ia berdalih bahwa pemerintahan justru “prihatin” nasib pendidikan siswa Muslim. “Saya seorang Hindu dan saya sering mengunjungi komunitas Muslim dan mendapat dukungan baik dari mereka,” katanya. Javed mengatakan kehadiran madrasah selama ini justru membantu negara, mengingat, pendidikan formal menjadi sesuatu yang sulit dijangkau penduduk miskin. “Selama ini masyarakat miskin menyekolahkan anaknya ke madrasah yang memberikan pendidikan gratis melalui infak dan zakat. Menutupnya akan meningkatkan angka buta huruf,” kata Javed. Faiyaz Ahmed Misbahi (36), seorang guru madrasah di Balrampur, yang juga koordinator zona Asosiasi Guru Madaris Arabiya Uttar Pradesh mempertanyakan penghapusan madrasah yang kehadiranya justru memberikan pendidikan berkualitas siswa yang sulit masuk di pendidikan reguler. “Di madrasah, kami memberikan pendidikan gratis kepada anak-anak beserta makanan dan fasilitas kesehatan,” kata Misbahi. Menurut Misbahi, tuduhan bahwa madrasah tertinggal dalam menyediakan pendidikan yang berkualitas tidaklah akurat. Banyak alumni madrasah justru masuk menjadi pegawai negeri, petugas IAS, mendapatkan gelar bidang hukum, dan lulus tes masuk kedokteran. Tidak sedikit pula alumni madrasah menjadi profesor di Universitas Hindu Banaras, Universitas Muslim Aligarh dan Universitas Jamia Millia Islamia, tambah Khan. Karenanya ia menilai, keputusan pengadilan adalah bentuk lain diskriminasi negara dalam dunia pendidikan. “Tindakan negara seperti itu tidak hanya inkonstitusional tetapi juga sangat memecah belah masyarakat berdasarkan agama,” katanya. Muslim India mayoritas Sunni, berjumlah sekitar 15 persen dari 80 persen populasi umat Hindu. Sentimen anti-Muslim meningkat di bawah kepemimpinan PM Narendra Modi dan Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa, yang menjalankan agenda nasionalis Hindu sejak terpilih tahun 2014. Pemerintah bahkan mendorong kebijakan kontroversial yang secara eksplisit mengabaikan hak-hak umat Islam, membatasi kebebasan beragama, dan mencabut hak jutaan umat Islam.* Syawal 1445/Mei 2024 | MULIA 33


www.bmh.or.id 542-878-6660 191-115-5899 R a/n ek B e A n IT i U n L g M D A o A n L a H s ID i AYATULLAH 272-800-0799 0822-2000-4500


QUOTE Syawal 1445/Mei 2024 | MULIA 35


Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi, bukan hanya mempermudah urusan dalam membangun hubungan, di sisi lain acapkali menabrak nilai-nilai etika. Layaknya orang bersilaturrahim, berkunjung ke tetangga atau ke kerabat dekat, menghubungi seseorang melalui telepon atau video call (VC) tetap harus memperhatikan adab-adab dan etika. Sebagaimana bersilaturahim, mustahil dilakukan tengah malam. Atau, kita lakukan saat adzan dikumandangkan, misalnya. Inilah di antara adab-adab menghubungi seseorang melalui handphone: Pertama; perhatikan jam pemanggilan. Jangan sampai di jamjam orang istirahat. Kalau di istilah agama, waktu aurat. Hindari, karena waktu-waktu itu untuk kepentingan pribadi/ keluarga. Firman Allah, yang artinya; “Wahai orang-orang yang ETIKA MENELEPON DAN VIDEO CALL ADAB 36 beriman! Hendaklah hamba sahaya (laki-laki dan perempuan) yang kamu miliki, dan orangorang yang belum baligh (dewasa) di antara kamu, meminta izin kepada kamu pada tiga kali (kesempatan) yaitu, sebelum shalat Subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari, dan setelah shalat Isya. (Itulah) tiga aurat (waktu) bagi kamu. Tidak ada dosa bagimu dan tidak (pula) bagi mereka selain dari (tiga waktu) itu; mereka keluar masuk melayani kamu, sebagian kamu atas sebagian yang lain. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat itu kepadamu. Dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.” (QS An-Nur ayat 58) Perhatikan, betapa Islam memberikan waktu privat yang begitu istimewa bagi orang-orang beriman. Jangankan orang lain, bahkan anak-anak yang belum baligh, diminta izin manakala hendak ‘mengganggu’ di waktu-waktu tersebut. Allah menurunkan ayat yang menegur sahabat-sahabat Nabi ketika berkunjung berlama-lama, begitu halnya menelpon Oleh: Khairul Hibri MULIA | Syawal 1445/Mei 2024


37 suki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar….” (QS: al-ahzab:53). Terakhir, bila memang yang kita hubungi itu orang baru, atau sahabat lama tapi lupa atau tidak ada dalam daftar kontak, perkenalkanlah diri dulu, sehingga sosok yang kita hubungi tidak bertanya-tanya. Sebab, kita tidak tahu, entah nomor kita masih tersimpan/tidaknya. Dengan demikian, ia tidak akan canggung menyapa dengan akrab. Demikianlah di antara adab dan etika yang perlu diperhatikan, ketika kita menelpon, sehingga tidak merugikan pihak lain.* Hal inilah yang kudu kita waspadai, bilamana menelepon atau VC, yang kita analogikan berkunjung ke rumah seseorang. Termasuk jangan pada waktu-waktu shalat. Lalu bagaimana kalau lokasi berjauhan, dan memiliki jam yang selisih jauh? Mudah saja, cek saja perbandingan waktu di Internet. Kedua; perhatikan durasi menelepon dan jangan berlama-lama. Bahkan kalau bisa, ketika hajat telah tersampaikan, tutuplah dan segera akhiri pembicaraan. Mengapa? Karena kita tidak tahu kesibukan orang lain. Siapa tahu, aktivitas kita itu sangat mengganggu dirinya. Hal ini pernah terjadi pada masa Rasulullah . Para sahabat begitu lama berkunjung ke rumah nabi . Ngobrol-ngobrol. Di sisi lan, Nabi Muhammad tidak enak hati untuk meminta mereka pulang. Akhirnya, turunlah ayat yang menegur perilaku para sahabat itu. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memaSyawal 1445/Mei 2024 | MULIA


Ketika kebahagiaan atau kesuksesan tengah diraih, siapakah yang sering diajak untuk ‘merayakan’ kebahagiaan itu? Mungkin sebagian orang, sahabat, kolega atau orang terdekat. Salahkah? Tentu saja tidak. Tapi, kalau kita klasifikasikan dengan pandangan Islam, maka ada kelompok orang yang seharusnya jadi prioritas. Siapa Mereka? Pertama; Orang tua Mereka inilah yang sangat berjasa dalam keberhasilan kita dalam bidang apapun. Sangatlah keliru, manakala menyimpulkan, bahwa keduanya sama sekali tidak berperan atas kesuksesan kita, disebabkan kemiskinan yang melilit mereka. “Saya sukses, karena saya berusaha, peras keringat, merantau lalu kerja keras. Makanya, akhirBERBAGI KEBAHAGIAAN KONSEP DIRI 38 Cukuplah Qorun yang meniti jalan kehinaan. Saatnya cerdas dalam berbagi kebahagiaan Oleh: Khairul Hibri MULIA | Syawal 1445/Mei 2024


nya, bisa sukses seperti ini.” Anggaplah argumen di atas yang dikedepankan untuk menyimpulkan orang tua sama sekali tidak berperan atas karir yang dibangun. Sekarang mari kita berefleksi sejenak. Coba kembali ke belakang, semasa kita masih bayi. Siapakah yang merawat kita? Lalu, setelah kita dewasa, kuat berjalan, siapa yang mengajari pertama kali? Siapa yang mengajari kita hingga piawai berbicara, siapa yang menuntun bicara mulai dari kata perkata? Bukankah semua itu orang tua. Belum soal kebutuhan primer kita, seperti makan, minum, kesehatan, biaya pendidikan, pakaian, dan seterusnya. Bukankah itu peran orang tua sangat besar? Ibu, sembilan bulan mengandung dengan seabrek dukanya. Belum lagi ketika proses melahirkan, nyawa menjadi taruhan. Proses perawatan semasa kecil, yang acap membangunkan beliau di tengah malam. Bukankah itu pengorbanan yang luar biasa. Tidakkah keduanya menjadi sosok yang paling layak untuk menerima dan merayakan kesuksesan itu? Datanglah seorang laki-laki kepada Rasulullah , mengadukan prihal sang ayah yang acap menggunakan harta miliknya, tanpa sepengetahuannya. Tentu harapan laki-laki itu, sudinya Rasulullah mengingatkan sang ayah. Tapi, tahukah apa jawaban Rasulullah ? “Kamu dan harta-hartamu ada39 lah milik ayahmu.” Jadi, yang namanya pemilik punya hak menggunakan ‘sesuka hati.’ Adapun untuk ibu, Ibnu Umar pernah ditanya oleh seorang laki-laki asal Yaman, yang menggendong ibunya ketika Thawaf, lantas ia berkata; “Wahai Ibnu Umar, apakah aku telah membalas budi kepadanya?” dijawab Ibnu Umar; “Belum, walaupun setarik nafas yang ia keluarkan ketika melahirkan.” Yang kedua; adalah orangorang miskin/anak-anak yatim. Mereka inilah yang memiliki hak atas harta-harta orang kaya/sukses. Jangan sampai kelompok ini termarginalkan. Kepada merekalah tersimpan keberkahan harta yang dimiliki. Maka, sangat disayangkan, bila kita dapati ada pesta orang-orang kaya, tapi memprioritaskan tamu orang-orang kaya pula. Perut mereka yang sudah penuh dengan makanan. Padahal, di luar sana, banyak sekali orang yang kesulitan dalam mencari sesuap nasi. Lebih bahaya lagi, kalau sampai kikir, hingga enggan berbagi. Maka, cukuplah Qorun yang meniti jalan kehinaan itu, yang akhir hidupnya ditenggelamkan beserta harta yang ditumpuk-tumpuknya. Akhir kata, mari kita cerdas dalam berbagi kebahagiaan. Jangan sampai, kita mengira telah berbagi antar sesama dan mengundang keberkahan, tapi nyatanya justru mengundang murka Allah. Na’udzubillahi min dzalik.* Syawal 1445/Mei 2024 | MULIA


BMH DAN PT PARAGON BERKOLABORASI DALAM PROGRAM CINTA QURAN Hiduplah dengan memberikan manfaat dan menginspirasi. Hal itulah yang jadi komitmen Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Komitmen ini kita praktekkan saat berkolaborasi dengan ParagonCorp, yang diwujudkan dengan menggelar program sosial senilai Rp. 500 juta. Semua program kebaikan ini ditujukan untuk para marbot masjid dan anakSINERGI 40 ParagonCorp berbagi kebaikan dengan meluncurkan sebesar Rp. 500 juta untuk marbot masjid dan anak yatim dhuafa dalam Program Cinta Al-Quran anak yatim dhuafa. “Laznas BMH sendiri khusus Program Cinta Quran sukses melaksanakannya di 19 titik dari target 15 titik. Alhamdulillah semakin luas penerima manfaat yang merasakan kebaikan dari sinergi ini, BMH dan ParagonCorp,” terang Corcom BMH Pusat, Imam Nawawi. PT Paragon tidak hanya berupa dukungan finansial tetapi juga mencakup donasi 100 paMULIA | Syawal 1445/Mei 2024


41 ket hygiene kit, yang merupakan produk-produk unggulan perusahaan, untuk para pengurus alias marbot masjid. Program ini dirancang untuk menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Quran di kalangan muda, dengan menyelenggarakan serangkaian kegiatan di 250 masjid di seluruh negeri. “Aktivitas-aktivitas ini termasuk edukasi anak dengan dongeng yang menarik tentang pentingnya mencintai Al-Quran, pelajaran membaca dan menulis Al-Quran untuk anak-anak, serta acara buka puasa bersama yang penuh kehangatan,” imbuh Kadep Kreatif Program BMH Pusat, Rohsyiandi Santika. Tidak hanya berhenti di sana, program ini juga menyentuh aspek kesejahteraan sosial dengan menyediakan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi anak yatim dhuafa dan para marbot, sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap mereka yang berdedikasi dalam pengelolaan masjid. Kegiatan ini telah berlangsung selama bulan Ramadhan 1445 H. Melalui sinergi ini, BMH dan ParagonCorp berharap dapat menyebarkan kebahagiaan dan manfaat nyata kepada penerima manfaat, sebagaimana yang diungkapkan oleh Kadep Kreatif Program BMH Pusat, Rohsyandi Santika. Suasana kegembiraan ini terlihat jelas saat acara buka puasa bersama yang diselenggarakan BMH di Indonesia Science Center (ISC) Taman Mini Indonesia Indah, di mana komunitas dapat berkumpul untuk berbagi momen berharga, meneguhkan nilai-nilai keberSyawal 1445/Mei 2024 | MULIA samaan dan solidaritas dalam bulan yang suci ini. Kang Maman, pegiat literasi dan penulis menyampaikan apresiasinya atas sinergi kebaikan ini. Terlebih untuk literasi Al-Quran, anak-anak Indonesia memang benar-benar amat membutuhkan. Untuk diketahui, PT Paragon Technology Technology and Innovation (ParagonCorp) dikenal sebagai perusahaan yang menaungi 13 brand produk kecantikan. Di antaranya adalah Wardah, Make Over, Emina, dan Kahf. Harapannya kebaikan ini bersifat simultan, sehingga kebaikan terus menyapa saudara kita yang memerlukan terutama anakanak yatim dan dhuafa, yang keberadaan mereka sangat mengundang berkah dari Allah Ta’ala dan membawa kebaikan bagi kita semua.*/Herim


Ramadhan, bulan yang penuh berkah telah berlalu, namun semangat untuk berbuat baik haruslah terus menyala dalam hati kita. Dalam Islam, ada banyak cara untuk mengaktualisasikan iman dan menjalankan amal, salah satunya melalui praktik kurban. Kegiatan ini tidak hanya merupakan ekspresi ketakwaan, tapi juga sebuah jembatan yang menghubungkan kita dengan sesama, meneguhkan nilai cinta dan kasih sayang. Persiapan untuk kurban idealnya dimulai jauh hari sebelum waktu pelaksanaannya tiba. Semakin awal kita mempersiapkanMengokohkan Tali Kasih Melalui kurban IDEALITA Oleh: Supendi (Direktur Utama Laznas BMH) 42 Mari kita jadikan setiap kesempatan untuk berkurban sebagai langkah konkret dalam menunjukkan cinta kita kepada Allah nya, semakin kuat pula komitmen kita dalam menjalani kehidupan ini dengan penuh makna dan tujuan. Hal ini menunjukkan bahwa kurban lebih dari sekedar tradisi; ini adalah bagian dari perjalanan spiritual kita, yang menguatkan hati dan memperdalam iman. Dari sisi sosial, manfaat kurban sangatlah nyata. Di titik-titik terpencil seperti pedalaman, pelosok desa, daerah pesisir, dan tapal batas negara, apa yang kita sumbangkan melalui kurban menjadi sumber kebahagiaan yang tidak terkira bagi mereka yang membutuhkan. Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) berperan aktif dalam menyalurkan kurban ke daerah-daerMULIA | Syawal 1445/Mei 2024


ah yang sulit dijangkau, memastikan bahwa kebaikan kita sampai kepada mereka yang paling membutuhkan. Lebih dari itu, ber-kurban melalui BMH tidak hanya berdampak sosial, tapi juga memberikan dorongan signifikan bagi ekonomi lokal. Dengan memilih untuk membeli hewan kurban dari peternak kecil, kita memberikan kontribusi nyata terhadap penguatan ekonomi riil. Ini adalah bentuk dukungan yang membantu mereka untuk terus bertahan dan menafkahi keluarga di tengah tantangan ekonomi. Praktik kurban, oleh karena itu, adalah manifestasi dari kepedulian sosial yang mendalam. Ini adalah momen dimana kita, sebagai umat beriman, dapat mengokohkan tali kasih tidak hanya kepada Allah tapi juga kepada sesama manusia dan masyarakat di sekitar kita. Melalui kurban, kita memiliki kesempatan untuk berbagi kebahagiaan, mendukung keberlanjutan hidup banyak orang, dan sekaligus memperkuat ekonomi umat. Mari kita jadikan setiap kesempatan untuk berkurban sebagai langkah konkret dalam menunjukkan cinta kita kepada Allah dan kasih sayang kita kepada sesama manusia.*/Herim Syawal 1445/Mei 2024 | MULIA 43


Suatu saat seorang senior menghampiriku dan menawarkan seorang perempuan yang layak untuk dijadikan jodoh. “Insya Allah, dia sholihah dan cerdas,” ujarnya. Sebenarnya, cukup kaget mendengar tawaran itu. Tapi, mendengar keterangannya itu, saya pun berazam untuk serius. Apalagi untuk melacak sosoknya relatif mudah, karena muslimah yang belum aku kenal ini aktif di media sosial dan kontributor beberapa media. Singkat cerita, saya diskusikan tawaran itu kepada keluarga, khususnya kedua orang tua dan mereka menyetujui. Tidak ada kata ataupun mimik keberatan yang saya baca dari respons yang mereka. Saya pun tambah yakin, untuk bergerak lebih jauh. Akhirnya, bersepakat lah untuk bertemu dengan pihak keluarga. JODOH DAN DOA ORANG TUA CERMIN 44 Akibat ridha orang tua, saya dipisahkan dengan calon pertama dan diganti seorang penghafal Al-Quran Karena keadaan ayah-ibu yang sudah cukup uzur, dan perjalanan nan cukup jauh, saya membuat keputusan berangkat sendiri. Saya di sebuah desa kecil, dia berada di Jakarta. Tibalah saya di tempat yang dituju. Alhamdulillah, kami disambut hangat dengan nuansa penuh kekeluargaan terasa sekali. Pada hari itu juga, lamaran diterima. Bahkan, salah seorang anggota keluarga ada yang menggoda; “Apa langsung kita selenggarakan akadnya hari ini juga,” ujarnya, membuat saya kikuk, disambut senyum keluarganya yang berkumpul. Selesai urusan, saya pun langsung undur diri. Niatnya, langsung ingin kembali pulang ke Jawa. Namun, apa mau dikata, hanya berselang beberapa waktu, masuk suara panggilan dari keluarga lain pihak wanita, dan mengabarkan sebuah keputusan yang saMULIA | Syawal 1445/Mei 2024


ngat mengagetkan, bahwa, mereka belum bisa menerima lamaran, kecuali dengan beberapa syarat yang mereka ajukan. Salah satunya, mereka meminta keluarga besar saya hadir di tempat mereka. Sebuah permintaan yang nampaknya sangat sukar saya penuhi, mengingat kondisi kedua orang tua, dan membayangkan jauhnya perjalanan. Beberapa kali kami mencoba membangun komunikasi untuk menemukan titik temu, baik dari pihak saya, maupun pihak wanita. Namun, semua terbentur tembok tebal. Akhirnya, saya memutuskan untuk mengakhiri kesepakatan yang telah sempat terikat. Dalam kondisi demikian, saya tetap berpikir positif (husnuzhan) bahwa ini adalah keputusan/takdir terbaik dari-Nya. Bahwa, saya hanya bisa berikhtiar, dan Allah pula yang menentukan. “Namanya juga belum jodoh. Insya Allah akan diganti yang jauh lebih baik,” demikian nasehat seorang sahabat yang sering saya ajak diskusi persoalan ini, turut menguatkan. Hal yang menarik, ketika saya sampaikan hasil dari ikhtiar saya kepada orang tua. Ternyata, selama ini mereka terselip rasa keberatan. Rupanya, kedua orang tua kami enggan mengungkapkan, karena khawatir mengecewakan saya. “Bapak sebenarnya berharap, kamu menikah dengan orang yang dekat-dekat rumah/daerah kita ini saja. Jangan jauh-jauh,” 45 ujar Bapak. Sepertinya Allah mengijabah permohonan orang tua saya itu. Tidak lama berselang, saya dihubungi oleh seorang sahabat semasa sekolah di pondok pesantren. Dalam obrolan itu, sahabat saya itu menawarkan adiknya yang baru selesai studi di salah satu pondok pesantren tahfidz. Ia bahkan sudah hafal 30 juz. Ia juga berhasil ujian 30 juz untuk sekali duduk. Saya pun menyampaikan tawaran itu kepada orang tua, dan mereka sangat menyetujui. Alhamdulillah, pernikahan itu pun terjadi. Sebuah keberkahan sendiri, akhirnya mempersunting seorang hafizhah. Mudah-mudahan, keluarga kami menjadi ahlul qur’an. Inilah pentingnya memohon ridho orang tua dalam segala hal, termasuk masalah jodoh.*/Dikisahkan Abdullah kepada Mulia Syawal 1445/Mei 2024 | MULIA


FIQIH Ustadz Abdul Kholiq, Lc, MHI Anggota Dewan Syariah LAZNAS BMH 46 Waalaikum Salam Warahmatullah Perlu dimaklumi pernikahan tidak otomatis menyatukan harta suami istri. Meski terjadi pernikahan harta suami tetap menjadi hak miliknya kecuali yang diserahkan seperti mahar, hibah dan sebagainya. Begitu pula harta istri tidak akan menjadi hak suami hingga ada transaksi pemindahan hak kepada yang bersangkutan dalam bentuk hibah dan lainnya. Pemilihan inilah yang mendasari adanya pewarisan antara suami dan istri. Walaupun demikian, transaksi tak mesti dalam bentuk serah terima formal dan untuk setiap pemindahan. Pada dasarnya harta pihak lain bisa menjadi halal dimanfaatkan jika diketahui keridhaan sang pemilik, seperti anak mengambil makanan milik orang tua, minum yang disediakan di rumah dan sebagainya. Imam Al-Haitami mengatakan bahwa kehalalan untuk mengambil itu tidak harus berdasar keyakinan, bahkan jika dasarnya adalah potensi besar atau persangkaan kuat. Sebaliknya, jika diragukan keridhaan sang pemilik atau bahkan diyakini ketidakrelaannya, maka jelas tidak halal. Jika terlanjur mengambilnya atau menggunakannya maka yang bersangkutan harus Assalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakaatuh Saya suami yang sekarang sedang mengembangkan usaha. Dulu, di awal menikah saya menggunakan sebagian uang istri untuk modal. Suatu kali mendengar ceramah, bahwa uang istri adalah hak istri dan berdosa suami memakainya jika dia tidak ridha. Saya ingin mengembalikan uang yang dulu saya pakai. Apakah cukup dikembalikan pokoknya saja, atau sebagian usaha ini adalah juga hak istri? Wassalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh MEMAKAI MODAL HARTA ISTRI Tohir MULIA | Syawal 1445/Mei 2024


47 mengembalikan (al-Fatawa alKubra,IV,116) atau mendapat ridhanya. Dasar dari ketentuan ini adalah sabda Rasulullah yang artinya: “Harta seorang muslim tidak halal (bagi orang lain) kecuali dengan keridhaan hatinya.” (HR.al-Baihaqi dan al-Daruquthni) Bapak dapat mengecek kembali, bagaimana kondisi saat menggunakan sebagian harta istri tersebut. Jika memang istri secara terus terang menyerahkan harta tersebut secara suka rela walaupun tanpa terucap, maka pemakaian tersebut halal dan tidak perlu dikembalikan. Namun jika terbukti bahwa istri tidak ridha berarti Anda berkewajiban mengembalikan. Adapun tentang hasilnya, terdapat perbedaan ulama ada yang menyatakan harus diberikan semua yang menjadi pengembangan harta tersebut. Ada pula yang berpendapat bahwa hasil tersebut tidak halal bagi keduanya, maka harus disedekahkan kepada pihak lain. (Ibn Taimiyyah, Majmu’ Fatawa:XXX/322) Namun terdapat riwayat peristiwa yang terjadi pada masa Umar r.a, di mana dua anaknya mendapat kesempatan titipan harta negara dari Abu Musa alAsy’ari yang sedang menjadi pejabat di Yaman. Uang tersebut berjumlah 200 dirham untuk disetor ke pemerintah pusat di Madinah di mana Umar sebagai khalifah. Keduanya mendapat ide untuk menjadikan uang tersebut sebagai modal dagangan dan terbukti untung menjadi 800 dirham. Menyikapi hal ini, awalnya Umar berpendapat bahwa modal serta keuntungan semuanya harus diserahkan ke negara. Kemudian terjadi penolakan dari dua anak tersebut, karena merasa memiliki tanggung jawab mengganti tatkala terjadi resiko saat membawa. Para sahabat di majlis Umar akhirnya mengusulkan untuk dijadikan sebagai mudharabah. Atas dasar itu, maka yang diserahkan ke negara adalah seluruh modal plus setengah dari hasilnya. Pola akhir ini, menurut saya lebih pas, di mana Pak Tohir menyerahkan modal beserta setengah dari porsi hasilnya pada istri. Atau jika mau lebih hati-hati Anda menyerahkan hartanya beserta seluruh porsi hasilnya, jika memang sang istri tidak rela dengan tambahan hanya setengah hasilnya. Wallahu a’lam.* Syawal 1445/Mei 2024 | MULIA


SOSOK 48 Entah sejak kapan ia dipanggil “Ustadz Gaul”, bahkan ia tidak tahu pasti bagaimana asalusul panggilan tersebut. Lebih dua tahun Ustadz Muhammad Fahrurozi berdakwah di Kampung Banjar Ausoy, Distrik Manimeri, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat. Masyarakat setempat lebih mengenalnya sebagai Ustadz Gaul ketimbang nama aslinya sendiri. “Saya nggak tahu awal mulanya dipanggil begitu,” kata dia menuturkan. Menurutnya, masyarakat sendiri memberi julukan. Boleh jadi karena ia memang mudah bergaul dengan masyarakat. Ia mengakui sering datang di setiap acara masyarakat. Entah itu hajatan, atau komunitas, ia nimbrung aja bergabung. “Begitu rajinnya saya ikut, kalau saya tidak ada pasti ada yang mencari,” cerita pria kelahiran Semarang, 5 April 1989 tersebut sembari tersenyum. Fahrurozi sangat berkesan penerimaan warga masyarakat di Teluk BinKafalah dari BMH dan YBM BRILiaN membantunya semakin memperluas dakwah di tempat tugas “USTADZ GAUL” DI TELUK BINTUNI Ustadz Muhammad Fahrurozi MULIA | Syawal 1445/Mei 2024


49 tuni. Ia mengakui melakukan pendekatan dakwah dengan cara humanis, memunculkan kedekatan emosional yang erat antara dia dengan warga setempat. “Kalau Subuh ada pengumuman orang meninggal, maka pagi hari sekalian antar anak ke sekolah, saya langsung melayat dan mengurus jenazah sampai selesai. Jika ada yang minta tausiyah kita siap, ada yang mau ruqyah juga siap,” papar ayah 2 orang anak itu melakukan pendekatan dakwah. Dikontrak Polisi Ustadz Fahrurozi juga aktif membangun silaturrahim dan sinergi dengan tokoh-tokoh setempat. Mulai tokoh masyarakat, tokoh adat, ulama, ormas keagamaan, pengurus masjid, hingga para pejabat negara terkait. “Apalagi kita da’i pendatang, jangan sampai tokoh-tokoh dan ustadz setempat merasa tersaingi dengan kehadiran kita,” ucap suami dari Tri Marita Nurokhmah itu. Ia bahkan tak segan membangun hubungan dengan tokoh dan pemeluk agama lain, tanpa menggadaikan keyakinan. “Sekalipun berbeda keyakinan, kedekatan tetap harus dibangun, apalagi tetangga. Jadi, ada saling menguatkan dalam bingkai NKRI. Kami bahkan sering bertemu Pendeta Revi Tuyuwale di setiap kegiatan,” imbuhnya. Walhasil, dakwah Ustadz Gaul kian diminati masyarakat diTelukBintuni. Permintaan mengisi pengajian, khutbah Jum’at dan tausiyah Ramadhan semakin padat. Bahkan di masjid Kodim dan Polres Teluk Bintuni, ia telah dikontrak sebagai dai tetap mengisi khutbah Jum’at, serta ceramah di hari-hari besar Islam dan ceramah Ramadhan. Di tengah kesibukan dakwahnya kepada masyarakat, ia tetap menjalankan amanahnya mengurus dan mengembangkan PP Hidayatullah Teluk Bintuni, sebagai markas utama dakwahnya. Berdakwah Sejak Belia Lahir di Pulau Jawa, sejak kecil Fahrurozi diboyong orang tuanya ke Bumi Cendrawasih mengikuti program transmigrasi dari pemerintah tahun 1996. Tahun 2006, ia melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Kaimana, Papua Barat sambil mondok di PP Hidayatullah Kaimana. Kala itu, masa putih abu-abunya tidak diisi dengan banyak bermain seperti remaja umumnya. Syawal 1445/Mei 2024 | MULIA


SOSOK Pagi hingga siang ia belajar di sekolah, sementara sore hingga malam ia mulai gunakan berdakwah. Inilah aktivitas hidupnya setiap hari, dari Senin sampai Sabtu selama 3 tahun. Tamat SMA ia langsung merantau ke Jawa dan kuliah di Sekolah Tinggi Agama Islam Lukman Al-Hakim Surabaya. Tahun 2013, ia lulus kuliah langsung kembali pulang ke Kota Senja, Kaimana. Di Kaimana ia diamanahkan menjadi kepala sekolah di pesantren asalnya, PP Hidayatullah Kaimana. Tahun 2021, ia diberi amanah baru jadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hidayatullah Teluk Bintuni. Bekal selama pendidikan kini ia terapkan di lapangan saat berdakwah. Dakwah Ustadz Gaul kini semakin berkembang, terlebih lagi setelah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, termasuk donatur BMH. “Adanya kafalah dari BMH dan YBM BRILiaN manfaatnya luar biasa dan sangat membantu dalam mobile dakwah kami di tempat tugas,” tutupnya penuh syukur.*/Siraj el-Manadhy 50 MULIA | Syawal 1445/Mei 2024


Click to View FlipBook Version