The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by tyaelinia, 2022-12-07 10:02:50

KATALOG ARSIP

KATALOG ARSIP

PERKEMBANGAN LOKOMOTIF
DI JAWA 1800 - 1930

Perkembangan

LOKOMOTIF DI JAWA TIMUR

1800 - 1932

Saya katakan bahwa cita-cita dengan keadilan
sosial adalah satu masyarakat yang adil dan makmur
dengan menggunakan alat-alat industri, alat-alat
teknologi yang sangat modern asal tidak dikuasai
oleh sistem kapitalisme.

-Soekarno-

PENGANTAR

Akibat pemberlakuan tanam paksa di Hindia Belanda pada 1830-1870 membuat
penderitaan yang sangat besar bagi rakyat. Sistem tanam paksa ini mendapat
kecaman dari penganut paham liberal. Kaum liberal mendorong pemerintah
untuk menghapuskan pajak hasil bumi. Pada tahun 1870 dikeluarkannya undang-
undang agraria.

Menurut Sartono Kartodirjo dalam buku pengantar sejarah nasional indonesia
penerapan Undang-Undang pada tahun 1870 membawa pengaruh masuknya
paham liberalke Indonesia di mana kegiatan ekonomi mengalami perkembangan
pesat terutama perkebunan-perkebunan besar dan tambang-tambang yang
digunakan untuk industri ekspor. Sebagai penunjang bagi perkembangan
perkebunan dan pertambangan yang pesat maka pemerintah Belanda telah
membangun berbagai prasarana sebagai alat transportasi salah satunya dengan
membangun jaringan jalur kereta api. Tujuan pembangunan jalan kereta api ini
agar mempermudah Pemerintah dalam mengangkut hasil panen dan
memgirimkannya dengan cepat.

Usulan mengenai pembangunan jaringan kereta api dilontarkan oleh Kolonel
Jhon van Der Wijk dan mendapat dukungan dari J. Trom, seorang insinyur kepala
bagian pengairan dan bangunan. Pada tahun 1864 melalui sebuah perusahaan
swasta yang bernama Nederlands Indische Spoorweg Maatschaj (NISM) jalur
kereta api pertama dibangun. Jalur ini memiliki panjang 26 km, menghubungkan
Semarang-Kemijen-Tanggung dengan tujuan mengangkut hasil perkebunan dari
pedalaman Jawa Tengah menuju Semarang. Setelah itu berturut-turut jalur
keretapi lain pun dibangun.

LOKOMOTIF DI WILAYAH LUMAJANG

LORI DAN PABRIK GULA

Foto Lori untuk pengangkut tebu
sedangmengantrimasuk
ke dalam Pabrik Gula Djatiroto.
ARSIP KITLV 18324 Tahun 1915

Diketahui bahwa setiap pabrik gula tentu mempunyai lori
sebagai alat transportasi untuk menunjang produksi.
Dalam urusan pengembangan industri tebu pemerintah
kolonial berusaha untuk membangun infrastruktur
yang terbilang lengkap salah satunya pabrik gula Djatiroto
yang berada di wilayah kabupaten lumajang nampak
dalam foto berjejer lokomotif maupun lori yang menggunakan
bahan bakar uap.

Foto jalur lokomotif Lori Pabrik Gula Djatiroto. ARSIP KILTLV 18319

Foto Pabrik Gula Djatiroto. ARSIP KILTLV 35118 Foto ladang tebu di daerah Pabrik Gula
Djatiroto. ARSIP KILTLV 18259

LOKOMOTIF DI WILAYAH JEMBER

Trem bagI Masyarakat Jember

Foto para remaja menaiki trem
di Stasiun Balung. ARSIP
Komunitas Semboyan 35
Indonesian Railfans

Stasiun Balung kerap dikunjungi oleh banyak orang. Hal ini dikarenakan banyak
orang yang ingin melihat transportasi trem dan keadaan stasiun pada saat itu.
Orang yang berkunjung tidak hanya kalangan dewasa saja tapi juga dari anak
sekolah.

Trem distasiun balungjember

Foto Stasiun Balung
persinggahan trem
di Jember. ARSIP
Pribadi Hasyim.
Flickr

Foto orang menunggu
Trem di Stasiun Balung.
ARSIP Pribadi
Komunitas Flickr

Stasiun Balung adalah salah satu stasiun kereta api nonaktif kelas III/kecil yang ada
di daerah Balung, Jember. Stasiun ini dibuka pada tahun 3 Mei 1913. Selain stasiun
balung stasiun Ambulu dan Puger juga dibuka pada tahun 1913. Stasiun ini berada
di daerah operasi IX Jember. Di stasiun ini dulunya rutin dilintasi oleh trem
penumpang dan angkutan berbagai hasil tanaman dan material dari Ambulu.

Lebar trem yang melintasi jalur stasiun ini adalah 600 mm. Trem pada saat itu
mengganti kan gerobak sapi atau angkutan tradisional seperti dokar dan cakar. Jalur
lintas kereta api yang memiliki tujuan stasiun Balung yaitu jalur lumajang-balung,
rambipuji-balung-puger, dan balung-ambulu. Stasiun ini berada di daerah operasi IX
Jember.

LOKOMOTIF DI WILAYAH PONOROGO - MADIUN

LOKOMOTIFBAGIMASYARKATMADIUN DAN PONOROGO

Foto pembangunan jembatan kereta api Selain itu di Ponorogo juga terdapat
Madiun - Slahung. COLLECTIE TROPEN jalur kereta api sampai ke Stasiun
MUSEUM Slahung. Dalam pembuatan jalur

Pembangunan jalur kereta api Madiun ini kereta api rute Madiun-Slahung ini

merupakan usaha dari pemerintah Hindia dibuatkan sebuah jembatan yang

Belanda untuk mengeluarkan konsensi izin tampak menggunakan semacam mesin

pembangunan jalur kereta api rute Surabaya- uap di atas perahu rakit pada 11

Solo dan Madiun-Ponorogo, begitu disebutkan Agustus 1907. Pembangunan jalur ini

dalam buku Spoorwegen op Java (1873). bertujuan karena meningkatnya

Pembangunannya dirintis oleh pengangkutan batu gamping

Staatsspoorwegen, perusahaan kereta api mengingat Slahung sendiri merupakan

milik pemerintah Hindia Belanda. daerah pegunungan dengan batu

gamping yang sangat melimpah.

Tujuan dari pembangunan ini adalah untuk

meningkatkan pengangkutan komoditas Di lihat dari berbagai fasilitas yang
ekspor, pemerintah Hindia Belanda sudah di buat mulai dari jembatan
membangun jaringan kereta api melewati serta jalur-jalur kereta api maka pada
Madiun. Pembangunan jalur ini dimaksudkan zaman Belanda sudah banyak
untuk membawa gula dari beberapa pabrik membangun fasilitas yang luar biasa
gula di lintas Solo-Madiun-Surabaya untuk terutama untuk transportasi barang
dibawa ke Pelabuhan Surabaya. maupun penumpang.

KEGIATAN MASYARAKAT
PONOROGO - MADIUN

Foto penumpang Kereta Api
Ponorogo - Madiun.
ARSIP KITLV

Foto Lokomotif dekat PG Redjo Sarie Foto jembatan putar lokomotif
Madiun. ARSIP KITLV di Madiun. ARSIP KITLV

Foto Jembatan Lokomotif Foto Jembatan Lokomotif di atas
Solo - Madiun. ARSIP KITLV sungai Madiun. ARSIP KITLV

LOKOMOTIF DI WILAYAH BANYUWANGI

PERKEBUNAN KOPI DAN
LOKOMOTIF DI BANYUWANGI

Foto jalur Lokomotif
di Perkebunan Kopi
Banyuwangi. ARSIP
KITLV A1075

Foto
pembangunan
trowongan
jalur lokomotif
Mrawan.
COLLECTIE
TROPEN
MUSEUM

Pada tahun 1901 dibangun sebuah Di era tanam paksa pada tahun 1830-
terowongan di daerah gunung 1870 terjadi perluasan penanaman kopi
Gumitir dan rampung pada 1910 di Banyuwangi selatan. Wilayah tersebut
yang disebut terowongan Mrawan. mencangkup Songgon, Wongsorejo,
Terowongan yang memiliki panjang Glagah, Licin, Kalipuro, Pesanggaran,
hampir sekitar 700 meter dan Glenmore, dan Kalibaru (Malangsari).
berada di ketinggian 400 meter di Namun setelah penghapusan tanam
atas permukaan laut, difungsikan paksa perkebunan kopi kemudian
untuk menghubungkan Jember diambil alih oleh swasta. Sedangkan
dengan Banyuwangi untuk terowongan Mrawan hingga kini tetap
mengangkut hasil pertanian seperti digunakan dan di kelola oleh PT. KAI
kopi. daerah operasi IX Jember.

Foto jalur lokomotif melewati sungai Foto jalur lokomotif melewati hutan
Kalibaru, Banyuwangi. ARSIP KITLV Banyuwangi. ARSIP KITLV A116.
106340

Foto jembatan
lokomotif
Kali Telapak
Banyuwangi.
ARSIP KITLV
A1075

Editor
Muhammad Rifki M1902103069

Penulis
Khofifatul Husnah 1902103068

Pemateri

Foto Stasiun Kalibaru, Banyuwangi. 1902103049
ARSIP KITLV 182477 1902103060

1902103073

Foto Jalur Lokomotif Mrawan, Banyuwangi.
ARSIP KITLV A196

Perkembangan Lokomotif Di Jawa Timur 1800 - 1932

Editor Pemateri

Muhammad Rifki M Fahtur Rahman Syah
190210302069 190210302049
Handitya Elinia Ningtyas
Penulis 190210302060
Khofifatul Husnah Dwi Oktavia R
190210302068 190210302073

Ilustrasi Sampul Penyedia Arsip

Menampilkan perjalanan Koninklijk Instituut voor Taal

kereta api yang membawa hasil Land en Volkenkunde ( KTLV)

perkebunan dari arah Banyuwangi Collectie Tropen Museum

Komunitas Flickr

komunitas Semboyan 35

Indonesian Railfans

kelompok 7
Kelas B


Click to View FlipBook Version