MANUSIA DAN TANGGUNG JAWABNYA
Disusun untuk memenuhi Tugas Ilmu Budaya Dasar
Dosen Pengampu : Ibu Siti Rahmasari S, Pd. M, Pd.
Disusun oleh :
Muhammad Naufal Baehaki 210101050271
Hilyatul Aulia
Agus Salim
Nur Alifah
Ahmad Basid
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan Manajemen Pendidikan Islam
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “ Manusia dan Tanggung jawabnya”:
Pendidik/Guru ini dengan tepat waktu. Sholawat dan salam tak lupa
pula kita hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa
kita dari dunia kegelapan kedunia yang terang benderang.
Terselesaikannya makalah ini, tidak lepas dari bantuan teman-
teman
yang telah berpartisipasi dan membantu dalam pembuatan makalah
ini sehingga makalah ini bisa terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
banyak terdapat kesalahan dan belum mencapai kesempurnaan. Untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang mau
memberikan masukan atau kritik twntang makalah ini agar kami dapat
memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini. Atas kritik dan sarannya
kami mengucapkan Terimakasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Pangkalan Bun, 14 September 2021
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………............ I
DAFTAR ISI………………………………………………………. II
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dari Manusia…………………………………………………. 3
B. Definisi dari Sifat Tanggung Jawab……………………………………... 4
C. Macam –Macam Sifat Tanggung Jawab
D. Hubungan Manusia dan Tanggung Jawab
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................
B. Daftar Pustaka………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia itu merupakan makhluk individu dan juga makhluk sosial.
Manusia juga tidak hanya semata-mata hanya melakukan sesuatu atas dasar
kepentingannya sendiri. Melainkan manusia juga mempunyai kontak interaksi
dengan manusia lainnya yang mana menyebabkan banyaknya suatu kepentingan
yang bersinggungan. Kepentingan yang bersinggungan ini juga dapat
memunculkan sesuatu yang haru disebut dengan tanggung jawab pula.
Manusia itu tidak hanya membahas tentang tanggung jawabnya terhadap
manusia lain saja, namun, melainkan juga tanggung jawabnya kepada Allah swt.
dan tanggung jawab kepada dirinya sendiri. Pada dasarnya manusia diciptakan
dibumi ini merupakan sebuah amanah yang mempunyai dasar tanggung jawab yang
tinggi, maka dari itu bagaimana pun dan kendati apapun tanggung jawab itu akan
dipikul oleh masing-masing setiap manusia. Tanggung Jawab adalah suatu
kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya baik disengaja maupun
tidak disengaja.
Tanggung jawab itu juga berati berbuat sebagai wujudan atas perbuatannya.
Sehingga, setiap manusia memiliki tanggung jawabnya masing-masing. Selain
tanggung jawab, pada diri manusia juga terdapat suatu pengabdian. Yang mana
pengabdian ini dapat diartikan sebagai pilihan hidup seseorang apakah ingin
mengabdi kepada orangtua, kepada agama dan Tuhannya ataupun kepada bangsa
dan negaranya, yang mana pengabdian tersebut akan mengandung unsur
pengorbanan dan kewajibannya untuk melakukan hal yang biasanya akan dihargai
dan juga tergantung dari apa yang diabadikannya.
Halaman1 / Makalah Ilmu Budaya Dasar
Rumusan Masalah:
1. Apakah pengertian dari Manusia itu ?
2. Apakah pengertian dari Tanggung Jawab itu ?
3. Apakah macam-macam dari Tanggung Jawab ?
4. Apakah hubungannya manusia dengan Tanggung Jawab ?
Manfaat Pembahasan :
Agar dapat mengetahui adanya secara jelas mengenai hakikat kehidupan kita
sebagai seorang manusia ini, yang mana dalam hidup kita sebagai seorang insan
itu memiliki yang namany sebuah hak dan kewajiban tersendiri dan juga perlu
menerapkan sifat tanggung jawab dalam diri kita. Maka dari itu penting untuk
perlu kita ketahui baik itu secara ringkas melalui makalah ini ataupun dari
beberapa referensi – referensi lainnya.
Halaman 2 / Makalah Ilmu Budaya Dasar
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dari Manusia
Manusia adalah makhluk yang paling mulia disisi Allah SWT. Manusia
itu memiliki keunikan yang mana menyebabkannya berbeda dengan makhluk
lainnya. Sehingga manusia memiliki jiwa yang rohaniah maupun ghaib, yang
mana tidak dapat ditangkap dengan panca indera yang berbeda dengan makhluk
lainnya, karena pada mulanya pada tubuh manusia terdapat daya fikir, akal,
nafsu, dan sebagainya.
Pengertian manusia ini dapat dilihat dari berbagai segi. Secara bahasa
bahwa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang
berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai makhluk
lainnya. Namun, secara istilah manusia dapat diartikan sebagai sebuah konsep
atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau
seorang individu. Dan secara biologi, manusia juga diartikan sebagai sebuah
spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan
tinggi.
Dari segi fisiologis bahwa manusia adalah makhluk yang mempunyai
fisik hampir sama dengan hewan. Penggolongan manusia berdasarkan jenis
kelaminnya yaitu laki-laki atau perempuan, sedangkan berdasarkan usia,manusia
mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa,
dan (orang) tua. Serta bedasarkan ciri-ciri fisik seperti warna kulit, rambut, mata;
bentuk hidung; tinggi badan,dll.
Halaman 3 / Makalah Ilmu Budaya Dasar
B. Definisi Sifat Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
adalah suatu keadaan wajib menanggung segala sesuatunya, sehingga
bertanggung jawab adalah merupakan berkewajiban menanggung, memikul
jawab, dan menanggung segala sesuatunya, dan juga memberikan jawab serta
menanggung segala akibatnya.
Seorang pelajar harus memiliki kewajiban yakni belajar, apabila mereka
belajar, maka hal itu berarti ia telah memenuhi kewajibanya serta dia juga telah
bertanggung jawab atas kewajibannya tersebut. Seseorang yang ingin
bertanggung jawab dikarenakan ada kesadaran tersendiri atau pengertian
mengenai segala perbuatan dan akibatnya dan juga atas kepentingan pihak lain.
Timbulnya sikap tanggung jawab itu karena manusia saling hidup bermasyarakat
dan juga hidup dalam lingkungan alam.
Bagi orang yang kurang takut terhadap Tuhan, atau mungkin sama
sekali tidak peduli, maka masih ada konsep mengenai hukum karma. Yang mana
bahwa pencipta alam semesta ini akan berfungsi sedemikian rupa sehingga setiap
kejahatan akan kembali kepada pelaku tersebut dengan berbagai cara. Demikian
pula halnya dengan kebaikan
Adapun definisi lain terdapat dalam kamus bahasa Inggris dimana tanggung
jawab memiliki definisi sebagai berikut:
Responsibility : having the character of a free moral agent capable of
determining one’s own acts, capable of deterred by concideration of sanction or
consequences.
Definisi tersebut telah memberikan pengertian yang dititik beratkan kepada
manusia itu sebagai berikut:
1. Harus ada kesanggupan untuk menetapkan sikap terhadap sesuatu perbuatan.
2. Harus ada kesanggupan untuk memikul resiko dari sesuatu perbuatan.
Kemudian pengertian tersebut telah dianalisa lebih luas akan kita dapati bahwa
dalam kata “having the characters” itu kita dituntut sebagai suatu keharusan akan
adanya pertanggung jawaban dalam karakter moral. Karakter disini merupakan
nilai-nilai dari perbuatan. Adapun konsekuensi selanjutnya berarti bahwa terhadap
suatu perbuatan hanya ada alternatif penilaian, yaitu: mnegetahui adanya
tanggung jawab, atau mengetahui tidak adanya tanggung jawab.
Halaman 4 / Makalah Ilmu Budaya Dasar
Dalam filsafah hidup, nilai dari tanggung jawab itu dijadikan sebagai salah
satu kriteria dari kepribadian atau personality seseorang. Praktek dari kehidupan
sehari-hari menunjukkan bahwa tidak sedikit jumlah orang yang diserahi tugas
sebagai pimpinan: apakah itu sebagai kepala rumah tangga, bos perusahaan,
direktur badan usaha, dan lain sebagainya.
Dari segi filsafah, suatu tanggung jawab itu paling sedikit didukung oleh
tiga unsur, yakni sebagai berikut:
1. Kesadaran.
Diartikan seperti tahu, kenal, mengerti dan dapat memperhitungkan arti,
berguna sampai kepada suatu akibat dari pada sesuatu perbuatan atau pekerjaan
yang telah dihadapi. Seseorang baru dapat dimintai tanggung jawabnya, bila ia
sadar tentang apa yang telah diperbuatnya.
2. Kecintaan.
Cinta terkadang suka menimbulkan kepatuhan, kerelaan dan kesedihan untuk
berkorban. Contohnya: seperti cinta kepada Allah SWT, cinta kepada keluarga,
cinta kepada tanah air, dan lain sebagainya.
3. Keberanian.
Berani berbuat, berani bertanggung jawab. Maksud berani disini yaitu didorong
oleh rasa keikhlasan, dan tidak bersikap ragu-ragu serta takut terhadap segala
macam rintangan yang timbul kemudia sebagai konsekuensi dari tindak perbuatan.
Karena adanya tanggung jawab itulah, maka seseorang yang berani, juga
memerlukan adanya pertimbangan-pertimbangan, perhitungan dan kewaspadaan
sebelum bertindak, sehingga tidak berlaku semena-mena. Maka dari itu dipikirkan
terlebih dahulu dengan akal sehatnya.
Kewajiban itu dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Kewajiban terbatas : kewajiban yang tanggunjawabnya diberlakukan kepada
setiap orang sama,otidak dibeda- bedakan. Contoh ; undang – undang larangan
membunuh, mencuri dan lain – lain.
Halaman 5 / Makalah Ilmu Budaya Dasar
2. Kewajiban tidak terbatas : kewajiban yang tanggungjawabnya diberlakukan
kepada semua orang, nilainya lebih tinggi sebab dijalankan dengan suara hati.
Seperti keadilan dan kebajikan.
C. Macam – Macam Sifat Tanggung Jawab
1. Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri
Manusia itu diciptakan oleh Allah swt. mengalami beberap periode lahir, hidup,
kemudian mati. Agar manusia dalam hidupnya mempunyai “harga”, sebagai
pengisi fase kehidupannya itu tersebut, maka manusia atas namanya sendiri
dibebani dengan tanggung jawab. Sebab apabila tidak ada tanggung jawab
terhadap dirinya sendiri maka tindakannnya tersebut tidak akan terkontrol lagi.
Intinya dari masing-masing individu dituntut adanya tanggung jawab untuk
melangsungkan hidupnya di dunia sebagai makhluk ciptaan Allah swt..
Contoh:
Manusia yang mencari makan, tidak lain adalah karena adanya tanggung jawabnya
terhadap dirinya sendiri agar dapat melangsungkan hidupnya pula.
2. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga itu merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri atas ayah-ibu, anak-
anak, dan juga orang lain yang mana telah menjadi anggota keluarga kita. Tiap
anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Dan juga tanggung
jawab itu menyangkut nama baik keluarganya. Akan tetapi tanggung jawab juga
merupakan suatu kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan. Untuk
memenuhi tanggung jawab dalam keluarga kadang-kadang diperlukan yang
namanya suatu pengorbanan.
Contoh:
Seorang ayah yang rela bekerja keras membanting tulang demi memenuhi tanggung
jawabnya sebagai kepala keluarga untuk memenuhi kebutuhan bersama
keluarganya.
3. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakikatnya manusia itu tidak dapat hidup tanpa bantuan dari orang lain, sesuai
dengan kedudukanya kita sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia
lain, maka ia juga harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga
dengan demikian manusia di sini merupakan suatu anggota masyarakat yang
tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar
dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajar saja, apabila
semua tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada
masyarakat.
Halaman 6 / Makalah Ilmu Budaya Dasar
Contoh:
Seseorang yang menyediakan rumahnya sebagai
tempat pelacuran pada lingkungan masyarakat yang baik-baik, apapun alasannya
tindakan ini merupakan termasuk hal yang tidak bertanggung jawab terhadap
masyarakat, karena secara moral psikologis akan merusak masa depan para generasi
penerusnya di lingkungan masyarakat tersebut.
4. Tanggung jawab terhadap Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi bahwa setiap manusia, setiap individu adalah merupakan
warga negara dari suatu negara. Dalam berfikir, berbuat, bertindak, ataupun
bertingkahlaku manusia terikat pada norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat
oleh negara. Manusia tidak bisa berbuat secara semaunya sendiri. Apabila
perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawabkan kepada negara
sesuai dengan aturan yang ada tersebut.
Contoh:
Dalam sebuah novel berjalan tak ada ujung karya Muchtar Lubis, guru Isa yang
terkenal sebagai guru yang baik, terpaksa mencuri barang-barang milik sekolah
demi rumah tangganya. Perbuatan guru Isa ini harus pula dipertanggung jawabkan
kepada pemerintah. Kalau perbuatan itu di ketahui maka ia harus berurusan dengan
pihak kepolisian dan pengadilan bahkan sampai hukum negara.
5. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan itu. telah menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab
melainkan untuk mengisi kehidupannya. Sebagai manusia mempunyai tanggung
jawab langsung kepada Tuhan. Sehingga tindakan manusia itu tidak bisa lepas dari
namanya hukum-hukum agama yang telah dituangkan dalam berbagai kitab suci
melalui berbagai macam agama.
Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan
jika dengan peringatan yang keraspun manusia masih saja juga tidak menghiraukan,
maka Tuhan akan memberikan sanksi berupa kutukan. Sebab dari itu, dengan
mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung
jawab yang seharusnya dilakukan oleh manusia terhadap Tuhan sebagai Sang
Penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya, manusia perlu
pengorbanan.
Halaman 7 / Makalah Ilmu Budaya Dasar
Contoh:
Seorang biarawati yang dengan ikhlas tidak menikah selama hidupnya karena
dituntut tanggung jawabnya terhadap Tuhan sesuai dengan hukum-hukum yang ada
pada agamanya, hal ini telah dilakukannya agar ia dapat sepenuhnya mengabdikan
diri kepada Tuhan demi rasa tanggung jawabnya. Dalam rangka memenuhi
tanggung jawabnya ini ia berkorban tidak memenuhi kodratnyas sebagaimana
seperti manusia pada umumya yang seharusnya meneruskan keturunannya, yang
sebetulnya juga merupakan sebagian tanggung jawabnya sebagai makhluk Tuhan.
D. HUBUNGAN MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab itu merupakan sesuatu yang mendampingi sifat hak asasi manusia
sejak lahir dan.dapat kita lihat bahwa tanggung jawab mengandung 2 unsur kata
yaitu menangggung dan menjawab. Menanggung sendiri yaitu memikul sesuatu
baik itu nyata ataupun tidak sedangkan menjawab adalah sesuatu hasil yang mutlak
dari sebuah reaksi manusia tersebut dalam merespon sesuatu yang ada disekitarnya,
sehingga dapat diartikan bahwa tanggung jawab merupakan sesuatu yang
ditanggung dan memang harus dilakukan oleh manusia baik terlihat maupun tidak
terlihat. Tanggung jawab itu sendiri erat hubungannya dengan kehidupan kita
sehari-hari sebagai manusia. Maka dari itu diperlukan sebuah tekad untuk
melaksanakan sebuah tanggung jawab.
Contoh sehari-hari sebuah tanggung jawab yaitu:
Seorang anak yang telah menerima hak untuk disekolahkan oleh orang
tuanya maka harus belajar dengan giat dan menjadi seorang siswa/siswi
yang berprestasi disekolahmya..
Tuhan telah menciptakan manusia ke dunia dan memberikan hak untuk
hidup namun manusia tersebut harus taat maupun bertakwa kepadanya dan
juga mematuhi larangannya agar tetap selamat.
D. Pentingnya Mewujudkan Rasa Tanggung Jawab
Pentingnya mewujudkan rasa tanggung jawab pada diri seseorang adalah
agar orang tersebut tidak mengalami suatu kegagalan atau kerugian teruntuk dirinya
maupun orang lain, karena dengan adanya rasa tanggung jawab, kita akan
mendapatkan suatu hak kita seutuhnya.
Halaman 8 / Makalah Ilmu Budaya Dasar
Tanggung jawab juga erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban
merupakan suatu yang dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban juga merupakan
perbandingan terhdap suatu hak, dan dapat juga tidak mengacu kepada hak saja.
Maka dari itu tanggung jawab dapat menjadi status dan peranan menentukan
kewajiban seseorang. Menurut sifat dasarnya manusia adalah makhluk yang
bermoral, akan tetapi manusia juga merupakan seorang pribadi, maka dari itu
manusia mempunyai pendapatnya sendiri pula, dan itulah sebabnya manusia perlu
berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia juga tak luput dari sebuah kesalahan
dan kekeliruan, baik disengaja maupun tidak.
Dalam UUD 1945 pada Nomor 20 tahun 2003 tentang sistematika
pendidikan nasional telah disebutkan bahwa tujuan pendidikan adalah
berkembangnya suatu potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, aktif,
kreatif, mandiri, dan juga menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Sikap disiplin juga dapat mengantarkan seseorang pada sebuah jalan
kesuksesan, karena orang yang berdisiplin akan memiliki sikap teguh dalam
menjalani sebuah niat dan cita-cita yang ingin diraihnya. Berikut merupakan cara
menjadi orang yang betanggung jawab:
1. Ketahuilah bahwa tanggung jawab berhubungan dengan kewajiban bukan hak.
Jika seseorang merasa ragu saat ingin memberikan rasa tanggung jawab yang
lebih besar terhadap anda, munkin karena selama ini anda kurang peduli dalam
memenuhi kewajiban yang menjadi tanggung jawab anda.ini adalah karakter
orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Mereka hanya mau melakukan hal-
hal baru selama masih cukup menantang dan menyenangkan. Setelah itu, mereka
akan patah semangat karena kehilangan minat.
Halaman 10 / Makalah Ilmu Budaya Dasar
2. Membuktikan bahwa kita dapat melakukan suatu hal kecil dengan baik sehingga
pantas menerima tanggung jawab yang lebih besar, baik ditempat kerja, di sekolah,
atau saat mengikuti kegiatan ekstrakulikuler.
3. Jangan pernah menyalahkan orang lain saat menghadapi masalah. cara lain untuk
menerima tanggung jawab adalah dengan berhenti menyalahkan orang lain.
4. Berhentilah bersifat mengeluh. Mengeluh itu adalah cara lain untuk menyalahkan
kehidupannya karena suatu masalah yang kita alami, mengambil alih inisiatif untuk
mencari tau apa yang harus kita ubah ketika setiap kali mulai mengeluh, ingatkan
pada diri sendiri agar segera berhenti dan selalu mengatakan hal yang positif. Maka
dari itu kita akan terkagum-kagum betapa besarnya pengaruh kebiasaan ini dalam
mengubah pola pikir.
Halaman 11 / Makalah Ilmu Budaya Dasar
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan