The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Helma Hidayati, 2110128320003, Metode Ceramah

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by santiadty73, 2022-11-20 22:56:30

Helma Hidayati, 2110128320003, Metode Ceramah

Helma Hidayati, 2110128320003, Metode Ceramah

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN DALAM METODE
CERAMAH

Helma Hidayati
Email : [email protected]

Program Studi Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin

Abstrak
Metode ceramah ialah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru di depan siswa dan di
muka kelas, apalagi dengan karakter siswa yang selfcentered dan serba instan mempengaruhi
disiplin belajar dan respon mereka selama pembelajaran. Siswa menjadi tidak aktif dan tujuan
pembelajaran belum bisa tercapai dengan efektif. Maka dari itu, guru mengupayakan metode
yang meningkatkan keaktifan pada siswa agar siswa dapat memahami pada pembelajarannya.
Dengan demikian, upaya untuk meningkatkan pada minat belajar siswa dapat menggunakan
metode ceramah sudah dirasa efektif, dilihat dari pengertian kata minat merupakan kemauan
atau keinginan diri melakukan sesuatu. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif
deksriptif, artikel ini bertujuan untuk mengkaji tentang penggunaan metode ceramah interaktif
sebagai upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa.

Pemaparan metode ceramah interaktif dapat memberikan gambaran tentang bagaimana tahap-
tahap dalam metode ini dan interaksi yang terjadi didalamnya dapat memenuhi indikator
keaktifan belajar berupa semangat mengikuti pembelajaran, berani bertanya, berani menjawab
pertanyaan, dan berani mempresentasikan hasil belajar siswa di depan kelas melalui interaksi
yang ada. Penggunaan metode ceramah interaktif efektif digunakan sebagai alternatif solusi
untuk masalah keaktifan siswa dan mendukung pencapaian tujuan pembelajaran.

Kata kunci : metode pembelajaran, metode ceramah, kelebihan dan kekurangan metode
ceramah, menerapkan metode ceramah.

Pendahuluan

Sekolah merupakan institusi pendidikan legal yang memiliki wewenang untuk mencari
dan mengembangkan bakat, minat, dan kecenderungan anak didik untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa secara utuh. Sekolah sampai
saat ini masih dipandang sebagai bentuk dari partisipasi dan dukungan akan peningkatan
sumber daya manusia, sehingga keberadaannya mempunyai pengaruh yang besar terhadap
kehidupan setiap bangsa (Slameto, 2003: 1). Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah,
kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Yang artinya yaitu berhasil tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami
siswa sebagai anak didik (Slameto, 2003: 1).

Dalam proses tersebut terdapat kombinasi yang meliputi unsur-unsur manusia, materi,
fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan
pendidikan (Hamaik, 1995: 57). Berangkat dari tujuan pendidikan, maka guru harus memiliki
cara yang benar dalam mendidik siswa melalui pembelajaran yang berjalan setiap harinya. Cara
yang dilakukan guru untuk mencapai tujuan bisa beragam, bergantung dari konteks unit dan
mata pelajaran yang diampu oleh guru. Dengan cara tersebut adalah bagian dari manajemen
pendidikan. Manajemen pendidikan merupakan proses pendidikan secara keseluruhan yang
meliputi aplikasi prinsip, konsep, fungsi, dan teori manajemen dengan memanfaatkan seluruh
sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien
(Sunaengsih, 2017). Pembelajaran akan berlangsung dengan efektif, efisien, dan sesuai dengan
tujuan apabila guru telah menerapkan manajemen pendidikan dengan baik.

Manajemen pendidikan meliputi bahan ajar, RPP, proses pembelajaran, manajemen
kelas, media pembelajaran, profesionalitas guru, penguasaan dalam teknologi informasi dan
komunikasi, serta evaluasi pada pembelajaran (Sunaengsih, 2017). Aspek dari manajemen
pendidikan tersebut cukup luas, namun yang disoroti dalam artikel ini adalah metode
pembelajaran sebagai bagian penting dari proses pembelajaran. Metode pembelajaran adalah
cara menyajikan bahan pembelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran
(Mukrimaa, 2014). Metode pembelajaran menentukan kondisi kelas selama pembelajaran
berlangsung. Ketika metode yang dipakai sudah tepat maka pembelajaran bisa berlangsung
dengan baik dan tujuan pembelajaran tercapai. Maka dari itu guru diharapkan memiliki daya
kreatif yang tinggi dalam pembelajran, sebab guru tidak dapat melaksanakan peranannya
apabila ia tidak menguasai satupun metode mengajar yang telah dirumuskan dan dikemukakan

oleh para ahli psycologi dan ahli pendidikan (Jamaral, 1997: 72). Apabila diketahui metode-
metode pembelajaran banyak sekali macam-macam atau jenisnya. Tentunya setiap metode
pembelajaran memiliki segi positif dan segi negatif masing-masing, semua dapat dikembalikan
kepada tenaga pengajar yang bersangkutan. Dalam penerapan setiap metode pembelajarannya,
setiap guru hendaknya memperhatikan bagaimana posisi murid-muridnya bila dihadapkan
dengan metode ceramah dalam pembelajaran tersebut.

Metode ceramah ialah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru di depan siswa
dan di muka kelas. Dalam metode ini, seorang guru sangat mendominasi dan menjadi subjek
sebuah pembelajran, sementara siswa adalah sebagai objek pasif menerima apa yang
disampaikan oleh guru (Jamaral, 1997: 85-98). Kunci sukses dalam menggunakan metode
tergantung pada seorang guru, bagaimana guru menerapkan dan mengendalikannya dalam
pembelajaran. Walaupun metode yang digunakan guru adalah metode ceramah, akan tetapi
didalamnya tetap diselipkan Tanya- jawab dengan siswa supaya kelas tetap hidup, materi
tersampaikan dan pembelajaran sesuai dengan target.

Menurut Hollingsworth & Lewis (2006), keadaan aktif adalah keadaan di mana siswa
terlibat terus menerus secara mental dan fisik. Indrawati & Setiawan (2009) mengemukakan
pendapat lain tentang pembelajaran aktif, yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dan
pendapat dari Helmiati (2016) tentang pembelajaran aktif yaitu pembelajaran yang bertujuan
untuk mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki siswa berdasarkan karakteristiknya
sehingga siswa mencapai hasil belajar yang memuaskan. Artinya, dalam suatu pembelajaran
siswa sebagai pusat dalam pembelajaran yang berperan secara aktif untuk memahami
pembelajaran baik secara fisik maupun secara mental dengan menggunakan potensi yang ada
secara optimal.

Tugas guru adalah bagaimana memastikan siswa aktif sesuai dengan konteksnya dan
memahami materi pembelajaran. Salah satu metode yang melibatkan interaksi antara guru dan
siswa selama pembelajaran adalah metode ceramah interaktif. Metode yang interaktif akan
meningkatkan keaktifan dan kreativitas siswa (Aminah, 2018). Dengan kelebihan tersebut,
metode ceramah interaktif cocok dipakai pada konteks mata pelajaran kimia materi tata nama
senyawa hidrokarbon yang merupakan materi yang sangat konseptual sekaligus kontekstual.
Melihat dari latar belakang artikel, maka rumusan masalah dari artikel ini adalah “bagaimana
pengaruh metode ceramah interaktif sebagai upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa?” dan

tujuan penulisan dari artikel ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode ceramah interaktif
dalam upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa.

Metode
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dimana data
dikumpulkan melalui kajian literatur dan Google Schoolar.

Hasil dan Pembahasan

1.1. Pengertian Pembelajaran
Proses pembelajaran adalah proses mentransfer ilmu dari guru ke murid yang

membutuhkan metode-metode yang tepat agar ilmu yang disampaikan bisa diterima secara
baik. Secara sekilas, dari sini bisa terlihat pentingnya metode pembelajaran dalam proses KBM
di samping peran guru yang sentral dalam memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan
karakter peserta didiknya dan dalam mengoptimalisasi keunggulan metode pembelajaran yang
digunakan dan meminimalisir kekurangannya. Karena memang harus diakui dalam setiap
metode pembelajaran mesti memiliki kelebihan dan kekurangan.

Ada dua kata yang tersusun dalam kata majemuk. Metode Pembelajaran, metode dan
pembelajaran. Dari suatu aspek etimologi kata Metode ini bersumber dari bahasa Yunani,
methados asalnya dari dua suku kata meta yang bermakna melalui dan hodosyang bermakna
cara. (Ma’arif: 2019). Dalam bahasa inggris disebut dengan method dan dalam bahasa arab
jika dikaitkan dengan pembelajaran yang dikenal dengan istilah ‫( طريقة‬thariqah) atau
‫(أسلوب‬uslub). (Ali dan Mudhar: tt). Dan menurut KBBI, pengertian metode adalah cara teratur
yang di gunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang
dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna
mencapai tujuan yang ditentukan. Sedangkan makna pembelajaran yang dalam istilah bahasa
Inggris disebut theachingdan dalam bahasa arabnya disebut dengan ‫(التدريس‬tadris), menurut PP
No. 32 tahun 2013, adalah proses interaksi antar Peserta Didik, antara Peserta Didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Artinya pembelajaran menurut pemerintah bisa terpenuhi apabila memiliki beberapa
unsur:

a) Peserta Didik, yang dikenal dengan murid.
b) Pendidik, atau guru
c) Sumber Belajar atau materi yang dipelajari

d) Lingkungan Belajar seperti kelas dan lain sebagainya.

Jadi sederhananya dari pengertian dua kata diatas, yang dimaksud dengan metode
pembelajaran adalah cara guru menyampaikan materi belajar kepada peserta didiknya dalam
lingkungan kegiatan belajar mengajar (KBM). Dan itu adalah inti dari definisi-definisi para
pakar pendidikan, mengenaimetode pembelajaran meski diungkapkandengan redaksi yang
berbeda-beda. Seperti didefinisikan oleh Nana Sudjana (2005,76) bahwa metode pembelajaran
adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya proses belajar dan mengajar. Begitu pula M. Sobri Sutikno (2009, 88) yang
memberikan penjelasan, metode pembelajaran adalah cara-cara dalam menyajikan materi
pelajaran yang diberikan kepada murid agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa.

1.2 Pengertian Metode Ceramah

Metode ceramah adalah salah satu cara pengajaran tradisional yang paling lama
digunakan dalam proses belajar mengajar dari tingkat paling dasar sampai perguruan tinggi
mengingat sifatnya yang sangat praktis lagi efisien bagi model pengajaran yang materi dan
jumlah peserta didiknya banyak. Boleh dikatakan setiap orang yang telah mengenyam
bangku pendidikan formal maupun non formal atau mengikuti kegiatan belajar mengajar di
sekolah ataupun selainnya pasti telah mengerti dan merasakan metode pengajaran tersebut.
Yang dimaksud dengan ceramah dalam metode pembelajaran di sini adalah penyampaian
materi pelajaran secara langsung melalui penuturan lisan atau komunikasi verbal yang
menggunakan bahasa dan disebut juga dengan pidato.

Dalam bahasa Inggris diistilahkan dengan Lecture Method yang berasal dari bahasa
latin Lactare, Lecturu, Legu yang berarti membaca dengan suara keras (Natalia Winda,
2017). Hal ini merujuk kepada histori, asal muasal penggunaan metode ini yang muncul dan
banyak digunakan mulai abad ke-5 oleh bangsa Yunani yang kemudian diadopsi
penggunaannya secara luas oleh kaum Muslimin dan orang-orang Eropa pada abad
pertengahan saat tulisan sangat jarang digunakan. Dan yang dimaksud dengan metode ini
ketika itu adalah pembacaan informasi dengan suara keras mirip dengan pembacaan
pengumuman yang lazimnya dilakukan saat ini (Syafiqah dan Shabah, 2017).

Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang disebut dengan metode
ceramah adalah salah satu cara belajar mengajar yang menekankan pada pemberitahuan satu
arah dari seorang pengajar kepada para pelajar. Natalia Winda dalam makalahnya metode
ceramah (2017) menyimpulkan bahwa ceramah diartikan secara umum dengan mengajar

sebagai guru yang menyampaikan pelajaran dengan membaca dari buku dan mendiktekan

pelajaran dengan menggunakan buku yang kemudian menjadi lecture method atau metode

ceramah. Suryono, menurut beliau metode ceramah adalah penuturan atau penjelasan guru

secara lisan, di mana dalam pelaksanaannya guru dapat menggunakan alat bantu mengajar

untuk memperjelas uraian yang disampaikan kepada murid- muridnya. (Suyono, 1992)
Sedangkan menurut Roestiyah N.K, metode ceramah adalah suatu cara mengajar yang

digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok
persoalan serta masalah secara lisan. (Roestiyah: 2001)

Dari berbagai macam definisi yang dipaparkan tentang metode ceramah, inti metode
ceramah ada pada penyampaian secara lisan. Artinya dalam metode ini kemampuan bahasa
memiliki suatu urgensitas yang sangat besar dalam keberhasilannya sesuai dengan tujuan
pembelajaran dari zaman ke-zamannya. Hanya saja, seiring dengan perkembangan zaman,
kecanggihan teknologi dan kemajuan alat komunikasi serta media informasi. Ceramah yang
dulu hanya bisa dilakukan di ruangan atau tempat terbatas namun saat ini jangkauannya
semakin lebih luas dan bahkan tak terbatas. Pembelajaran daring, atau pembelajaran melalui
televisi atau radio adalah contohnya. Dan dari situ pula keberadaan guru sebagai penyampai
materi secara langsung dengan lisan bisa digantikan dengan media- media yang lain.

1.3 Kelebihan dan Kekurangan Metode Ceramah
Sebagaimana telah sedikit disinggung, metode pembelajaran apa pun yang digunakan

dalam proses belajar mengajar pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Begitu juga metode
ceramah, hanya saja metode ini begitu popular di dunia pendidikan dari klasik sampai yang
modern, tingkat yang paling rendah hingga yang paling tinggi, yang formal dan yang normal
dikarenakan kelebihan- kelebihan yang ada padanya. Dan yang bisa penulis kumpulkan dan
simpulkan dari keterangan para ahli sebagai berikut:

a) Murah dikarenakan tidak memerlukan biaya yang sbesar sehingga dapat menampung
kelas besar dan tiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan.

b) Mudah dikarenakan cukup menggunakan media lisan tanpa perlu persiapan yang rumit.
Siswa bisa langsung menerima ilmu pengetahuan. Kekurangan atau tidak adanya buku
pelajaran dan alat bantu pelajaran, tidak menghambat terlaksananya pelajaran dengan
ceramah.

c) Konsep dan materi yang disajikan secara hierarki.
d) Dapat mencakup materi pelajaran yang banyak dan luas.

e) Guru dapat memberi tekanan terhadap hal-hal yang penting hingga waktu dan energi
dapat digunakan sebaik mungkin.

f) Keadaan kelas dapat terkontrol, karena kondusifitas kelas dan kenyamanannya untuk
digunakan sebagai ruang belajar adalah tanggung jawab guru.

g) Organisasi kelas dapat disetting secara lebih sederhana.
Adapun kekurangan dari metode ceramah yang bisa dianalisis oleh para ahli yang bisa

dikumpulkan adalah sebagai berikut:
a) Minimnya kesempatan untuk berdiskusi memecahkan masalah dan mengembangkan
keberanian dalam mengemukakan pendapat.
b) Proses penyerapan pengetahuan kurang dikarenakan bertumpu pada satu arah.
c) Kurang memberi ruang bagi para siswa untuk mengembangkan kreativitas.
d) Guru yang kurang kreativitas akan mengakibatkan situasi kelas yang monoton.
e) Kurangnya kemampuan guru dalam berorasi yang baik akan membuat peserta didik cepat
bosan.
f) Sangat sulit mendeteksi sejauh mana tingkat pemahaman seluruh siswa.
g) Siswa mudah lupa atas apa yang sudah disampaikan.
h) Tidak merangsang siswa untuk membaca.

1.4 Langkah-langkah Yang Perlu Dilakukan Oleh Guru Dalam Menerapkan Metode
Ceramah

Agar pembelajaran metode ceramah dapat efektif dan efisien hendaknya para pendidik
memperhatikan langkah-langkah berikut ini:

(1) Melakukan pendahuluan dengan cara sebagai berikut:
a. Memulai pelajaran dengan menatap muka para siswa. Dengan adanya kontak mata dan
guru memberikan perhatian kepada mereka, mereka akan lebih tertarik menyimak
pelajaran.
b. Menjelaskan terlebih dulu kepada siswa tujuan dari pembelajaran agar peserta didik
mengetahui ke mana arah kegiatan belajarnya, bahkan tujuan itu dapat membangkitkan
motivasi belajar jika bertalian dengan kebutuhan mereka.
c. Menjelaskan setelahnya pokok-pokok materi yang akan dipelajari. Hal ini untuk
memberikan gambaran ke peserta didik seberapa banyak yang akan dipelajarinya.
d. Merangsang pengalaman peserta didik yang sesuai dengan materi pelajarannya melalui
pertanyaan-pertanyaan yang dapat mengundang perhatian mereka.

e. Melakukan langkah penyajian materi ceramah dengan memperhatikan faktor- faktor
berikut:

(2) Memelihara perhatian peserta didik sepanjang pelajaran dan menyemangatinya.
a. Sistematis dalam penyampaian, tidak berputar-putar dan tidak loncat-loncat.
b. Bervariasi dalam kegiatan pembelajaran, dan berinteraksi dengan siswa semisal memberi
latihan mengerjakan tugas, mengajukan pertanyaan dan berdiskusi.
c. Menggunakan media pelajaran yang variatif, yang sesuai dengan tujuan pelajaran.
d. Memberi ulangan pelajaran kepada respons, jawaban yang salah dan benar perlu
ditanggapi sebaik-baiknya.
e. Menyampaikan materi dengan antusias dan dengan suara yang lantang dan jelas.
f. Bergerak, tidak terpaku di meja, sehingga dapat respons menarik perhatian siswa-
siswanya dan di samping itu bisa mengawasi mereka dari dekat.
g. Hendaknya dihindari penggunaan bahasa yang hanya dimengerti oleh kalangan tertentu.
Karena hal itu sering di latar belakangi keinginan untuk menunjukkan kapasitas diri
bahwa ia pembicara cerdas dan berpendidikan tinggi. Padahal sebagian besar dari audiens
tidak memahaminya. Seharusnya jika menggunakan kata-kata yang tak biasa didengar,
seorang guru yang bijak harus menerangkannya.

(3) Melakukan langkah penutupan pelajaran di akhir pelajaran dengan memperhatikan hal-hal
berikut:
a. Mengambil kesimpulan dari pelajaran yang telah disampaikan yang dilakukan siswa
dengan bimbingan guru.
b. Memberikan kesempatan untuk menanggapi atas materi pembelajaran.
c. Melakukan evaluasi secara komprehensif untuk mengukur hasil pembelajaran dalam
perubahan tingkah laku.

(4) Langkah aplikasi penggunaan
Pada langkah ini kesimpulan yang diperoleh digunakan dalam berbagai situasi sehingga nyata
makna kesimpulan itu.
Poin penting dari metode ceramah adalah terjadinya interaksi antara guru dengan siswa

serta interaksi antar siswa dalam bentuk ceramah, tanya jawab, ataupun diskusi. Melalui
interaksi tersebut maka guru dapat memahami karakteristik setiap siswa dengan baik dan pada
akhirnya bisa mengetahui apa yang siswa butuhkan. Dasar yang tepat dalam guru memahami
kebutuhan siswa bukan hanya karena sebatas memenuhi tuntutan profesionalitas saja. Ketika
guru sudah memahami kebutuhan siswa maka guru dapat menemukan cara yang tepat untuk
memanajemen kelas agar cocok dengan karakter siswa. Sehingga kelas akan menyenangkan,

siswa antusias untuk belajar, dan siswa menjadi aktif dalam belajar. Selain itu, interaksi yang
berlangsung dengan sehat menjadi bentuk kasih dan perhatian guru di dalam kelas siswa bisa
merasakan kasih yang diberikan guru sehingga kelas menjadi damai bukan kelas yang tegang
dan mengancam.

Guru menciptakan suasana diskusi yang nyaman dan menyenangkan namun masih
dalam kontrol guru. Maksudnya adalah guru tetap memegang otoritas dan mengendalikan
diskusi agar siswa tetap membicarakan hal yang sejalan dengan materi dan juga agar siswa
tetap menaruh rasa hormat kepada guru sebagai pemegang otoritas di dalam kelas. Interaksi
positif yang dibangun antara guru dan siswa selama penerapan metode ceramah interaktif juga
sangat membantu mencapai tujuan pembelajaran

Kesimpulan
Pendidikan merupakan lembaga formal dan juga memiliki tujuan pendidikan yang

berupa tujuan umum dan tujuan khusus. Maka demi terwujudnya tujuan pendidikan, antara
guru dan siswa sama-sama pentingnya dalam peran proses pembelajaran. Metode pembelajaran
adalah cara untuk mencapai tujuan pembelajaran, dan macam atau jenis dari metode
pembelajaran sangat banyak. Salah satunya metode yang paling menonjol adalah metode
ceramah.

Metode ceramah merupakan suatu cara penyampaian informasi atau pengetahuan
secara lisan dari seorang ke sejumlah pendengar dalam suatu ruang lingkup belajar. Ceramah
merupakan metode mengajar yang paling jamak digunakan dalam proses belajar mengajar di
berbagai tingkat dan model pendidikan.

Mengingat penggunaan metode ini sifatnya sangat praktis dan efisien bagi pengajaran
yang materi dan peserta didiknya banyak. Metode ceramah merupakan cara mengajar yang
paling tradisional dan telah lama digunakan sepanjang sejarah pendidikan. Dalam penerapan
metode ceramah ada tahap-tahap yang perlu diperhatikan seperti Melakukan pendahuluan,
Menyajikan bahan/ materi baru dan Menutup pelajaran pada akhir pelajaran

Referensi
Rikawati, K., & Sitinjak, D. (2020). Peningkatan keaktifan belajar siswa dengan

penggunaan metode ceramah interaktif. Journal of Educational Chemistry (JEC), 2(2), 40.

Fatmawati, R., & Rozin, M. (2018). Peningkatan Minat Belajar Siswa dengan
Menggunakan Metode Ceramah Interaktif. Journal Focus Action of Research Mathematic
(Factor M), 1(1).

Wirabumi, R. (2020, October). Metode Pembelajaran Ceramah. In Annual Conference
on Islamic Education and Thought (ACIET) (Vol. 1, No. 1, pp. 105-113).

Rusmaniah, H. (2012). Meningkatkan Hasil Belajar Thaharah Melalui Penerapan
Strategi Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas I SDN Sungai
Besar 4 Kota Banjarbaru.

Syaharuddin, S., & Mutiani, M. (2020). Strategi Pembelajaran IPS: Konsep dan
Aplikasi.

Jumriani, J., Subiyakto, B., & Syaharuddin, S. (2019). Social Interaction Sasirangan
Traders Village in The City of Banjarmasin as a Learning Resources on Social Studies. The
Innovation of Social Studies Journal, 1(1), 65-77.

Mutiani, M. (2017). IPS dan pendidikan lingkungan: urgensi pengembangan sikap
kesadaran lingkungan peserta didik. SOSIO-DIDAKTIKA: Social Science Education Journal,
4(1), 45-53.

Abbas, E. W. (2013). Ersis Warmansyah Abbas. PENDIDIKAN KARAKTER, 19.


Click to View FlipBook Version