BAHAN AJAR
ARITMATIKA SOSIAL (KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN)
DISUSUN OLEH EKA DAMAYATI, S.Pd
Capaian Pembelajaran:
Di akhir fase D, peserta didik dapat membaca, menuliskan, dan membandingkan bilangan
bulat, bilangan rasional, bilangan desimal, bilangan berpangkat dan bilangan berpangkat
tak sebenarnya, bilangan dengan menggunakan notasi ilmiah. Mereka dapat melakukan
operasi aritmetika pada ragam bilangan tersebut dengan beberapa cara dan
menggunakannya dalam menyelesaikan masalah Mereka dapat mengklasifikasi himpunan
bilangan real dengan menggunakan diagram Venn. Mereka dapat memberikan
estimasi/perkiraan hasil operasi aritmetika pada bilangan real dengan mengajukan alasan
yang masuk akal (argumentasi). Mereka dapat menggunakan faktorisasi prima dan
pengertian rasio (skala, proporsi, dan laju perubahan) dalam penyelesaian masalah
Indikator Pencapaian Kompetensi:
Peserta didik dapat;
1. Menelaah situasi terjadinya keuntungan dan kerugihan dalam kehidupan sehari
hari.
2. Mengaitkan konsep aritmatika sosial dalam konteks keuntungan dan kerugian
dikehidupan sehari hari.
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran aritmatika sosial dikelas
2. Peserta didik dapat menjelaskan berkaitan dengan Keuntungan dan kerugian
3. Peserta didik dapat mengamati kegiatan didalam kehidupan sehari hari berkaitan
dengan keuntungan dan kerugian.
4. Peserta didik dapat menyelidiki cara menyelesaikan permasalahan yang berkaitan
dengan keuntungan dan kerugian di kehidupan sehari hari melalui kajian literasi,
penyelidikan, dan diskusi kelompok
5. Peserta didik dapat bekerja sama melalui kegiatan diskusi kelompok dan studi
literatur.
A. Pengertiaan Aritmatika
Aritmatika adalah cabang matematika yang mempelajari hubungan antara angka untuk memecahkan
suatu masalah. Adapun aritmatika sosial mempelajari hubungan angka untuk memecahkan
permasalahan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Aritmatika sosial digunakan dalam urusan
perhitungan keuangan dalam perdagangan dan kehidupan sehari-hari.
Aritmatika sosial terbagi menjadi beberapa jenis yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Misalnya, penjualan dan pembelian, untung dan rugi, persentase untung dan rugi, rabat, bruto,
tara, dan neto, bunga, dan juga pajak.
B. Penjualan dan Pembelian
Harga Pembelian adalah harga yang ditetapkan berdasarkan jumlah uang yang diberikan pada saat
membeli suatu barang
Harga pembelian disebut juga modal. Dalam situasi tertentu harga pembelian (modal) ditambah
dengan ongkos atau baya lainnya.
Harga Penjualan adalah harga yang ditetapkan berdasarkan jumlah uang yang diterima pada saat
menjual suatu barang
C. Hubungan Harga pembelian, harga Penjualan Untung Dan Rugi
Untuk memperoleh barang-barang yang akan dijual, penjual membeli dari pabrik, grosir, atau tempat
lainnya. Harga barang dari pabrik, grosir, atau tempat lainnya disebut harga pembelian atau modal.
Sedangkan uang yang diterima oleh pedagang dari hasil penjualan barang disebut harga penjualan.
Dengan demikian, kegiatan perdagangan selalu berkaitan dengan harga pembelian atau modal yang
menjadi dasar perhitungan.
Dalam perdagangan, terdapat dua kemungkinan yang akan dialami oleh pedagang, yaitu sebagai
berikut :
1. Pedagang itu akan mendapatkan untung, atau
2. Pedagang itu akan mengalami rugi.
3. Untung atau Laba
Untung atau laba adalah selisih dari harga penjualan dengan pembelian jika harga penjualan lebih
dari harga pembelian.
Untung = Harga Penjualan – Harga Pembelian
Rugi adalah selisih dari harga penjualan dengan pembelian jika hargapenjualan kurang
dari harga pembelian.
Rugi = Harga Pembelian – Harga Penjualan
D. Kriteria penentuan untung, rugi, dan impas dilihat dari harga beli dan harga jual.
Bila harga beli < harga jual, maka pedagang akan memperoleh keuntungan.
Bila harga beli = harga jual, maka pedagang akan mengalami impas.
Bila harga beli > harga jual, maka pedagang akan menderita kerugian.
E. Contoh Soal Untung dan Rugi
1. Seorang pedagang membeli beras dengan harga Rp.150.000,- per kuintal. Jika beras itu
dijual dengan harga Rp.2.500,- per kilogram, berapakah besar keuntungan yang diperoleh
pedagang tersebut.
Jawab:
Harga beli setiap 1 kuintal beras adalah Rp.200.000,00
Harga jual setiap 1 kilogram beras adalah Rp.2.500,00. jika 1 kuintal = 100 kilogram, maka
harga jual setiap 1 kuintal beras adalah 100 x Rp.2.500,00 = Rp.250.000,00. sehingga besar
keuntungan adalah: U = J – B = Rp.250.000,00 – Rp.200.000,00 = Rp.50.000,00.
Jadi besar keuntungan yang diperoleh pedagang beras tersebut adalah Rp.50.000,00.
2. Pak Dayat membeli buah jeruk sebanyak 650 buah. Ia menjual 350 buah jeruk dengan harga
tiap buah Rp.500,00; 250 buah jeruk dengan harga Rp.300,00; dan sisanya busuk. Ternyata
Pak Dayat memperoleh keuntungan sebesar Rp.25.000,-. Berapakah harga beli sebuah
jeruk tersebut!
Jawab:
Harga jual 350 buah jeruk adalah Rp.500,00 per buah, maka harga keseluruhan adalah 350
x Rp.500,00 = Rp.175.000,00
Harga jual 250 buah jeruk adalah Rp.300,00 per buah, maka harga keseluruhan adalah 250
x Rp.300,00 = Rp.75.000,00
Banyak buah jeruk tersisa adalah 650 – (350 + 250) = 650 – 600 = 50 buah. Jika keadaanya
busuk maka harga jual Rp.0,00.
Harga jual keseluruhan (J) adalah Rp.175.000,00 + Rp.75.000,00 = Rp.250.000,00.
Besar keuntungan (U) adalah Rp.25.000,00, maka harga beli keseluruhan (B) adalah
B = J – U = Rp.250.000,00 – Rp.25.000,00 = Rp.225.000,00
Harga beli sebuah jeruk = Rp.225.000,00 Rp.346,15 Rp.350,00
650
Jadi harga beli sebuah jeruk adalah Rp.350,00
3. Suatu barang dibeli dengan harga Rp.27.500,00. kemudian dijual lagi. Tentukan kerugian
yang diderita pedagang itu jika barang tersebut dijual lagi dengan harga Rp.20.500,-!
Jawab:
Harga beli (B) = Rp.27.500,00
Harga jual (J) = Rp.20.500,00
Maka besarnya kerugian adalah:
R = B – J = Rp.27.500,00 – Rp.20.500,00 = Rp.7.000,00
Jadi besarnya kerugian yang diderita pedagang tersebut adalah Rp.7.000,00