IKA MAYA SHOPA CGP.A.7-158-A Kabupeten Malang Jawa Timur Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4
Untuk membuat refleksi pada Modul 2.1 ini saya menggunakan model 1 yaitu 4F. 4F merupakan model refleksi yang dikembangkan oleh DR. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P. Dalam pendidikan guru, jurnal refleksi dipandang sebagai salah satu elemen kunci pengembangan keprofesian karena dapat mendorong guru untuk mengaitkan teori dan praktik, serta menumbuhkan keterampilan dalam mengevaluasi sebuah topik secara kritis (bain dkk, 1999). Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.1 Pembelajaran Untuk Memenuhi Kebutuhan Murid Teacher IkaMayaShopa
Menuliskan jurnal refleksi secara rutin akan memberikan ruang bagi seorang praktisi untuk mengambil jeda dan merenungi apakah praktik yang dijalankannya sudah sesuai, sehingga ia dapat memikirkan langkah berikutnya untuk meningkatkan praktik yang sudah berlangsung (driscoll & teh, 2001). Jurnal ini juga dapat menjadi sarana untuk menyadari emosi dan reaksi diri yang terjadi sepanjang pembelajaran (denton, 2018), sehingga anda dapat semakin mengenali diri sendiri. @ikamayashopa Description Des ription cription
Program Guru Penggerak angkatan 7 setelah jeda waktu kurang lebih Satu bulan modul 1 dibuka kembali dengan kegiatan PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 7 pada Hari Senin, tanggal 6 Pebruari 2023 mulai pukul 08.00 – 12.30 bertempat di Tempat Lab Multimedia Lantai 3 Gedung Kamus Biru SMP PGRI 01 KARANGPLOSO oleh Pengajar Praktik (PP) : Arif Tri Cahyono, S.S. dari SMA N 1 Lawang. Dalam kegiatan Pendampingan Individu 2 (PI2) bertema Pendampingan “Perubahan paradigma pemimpin pembelajaran” . Fokus Pendampingan Individu 2 (PI2) ini adalah : 1.Diskusi refleksi diri tentang lingkungan belajar di sekolah 2.Diskusi refleksi perubahan diri setelah mempelajari modul 1.1, 1.2 dan 1.3 3.Diskusi rencana merintis komunitas praktisi di sekolah, berdasarkan hasil pemetaan di lokakarya 1 4.Mengkomunikasikan visi dan prakarsa perubahan ke KS dan warga sekolah dengan dimoderasi oleh PP Dengan bimbingan Bapak Arif Tri Cahyono, S.S. selaku Pengajar Praktik, saya merasa kegiatan ini menjadi sangat menyenangkan. Beliau juga memberikan motivasi dan semangat kepada CGP agar tidak putus asa jika mengalami kendala. saya mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman tentang pendidikan guru penggerak. FACT Fact (Peristiwa) Pendampingan Individu 2 (PI2)
https://youtu.be/XuVGzUlv-zk
Pembelajaran pada modul 2.1 diawali dengan tes awal paket modul 2 yakni Rabu tanggal 8 Pebruari 2023 pada LMS (learning manejemen system). Pembelajaran masih menggunakan alur "MERDEKA" (mulai dari diri, eksplorasi konsep, ruang kolabolasi, demonstrasi kontekstual, elaborasi pemahaman, koneksi antar materi, dan aksi nyata). Pada modul 2. 1 ini pembelajaran dimulai dari kegiatan mulai dari diri. Lalu dilanjutkan dengan eksplorasi konsep modul 2.1 tentang materi memenuhi kebutuhan belajar murid melalui pembelajaran berdiferensiasi. FACT (Peristiwa) ALUR MERDEKA
M e R D E K A Mulai ALUR dari diri Eksplorasi Konsep Ruang Kolaborasi Demonstrasi Kontekstual Elaborasi Pemahaman Koneksi Antar Materi Aksi Nyata
Alur Merdeka Modul 2.1 Mulai dari Diri (2 JP) 8 Pebruari 2023 Eksplorasi Konsep (4 JP) 9-13 Pebruari 2023 Demonstrasi Kontekstual (4 JP) 14-16 Pebruari 2023 Elaborasi Pemahaman (2 JP) 20 Pebruari 2023 Koneksi Antarmateri (2 JP) 21 Pebruari 2023 Aksi Nyata 22 Pebruari 2023
Sebagaimana telah dilewati sebelumnya, pada Rabu dan Kamis tanggal 8 dan 9 Pebruari 2023 calon guru penggerak (CGP) dilibatkan dalam forum diskusi eksplorasi konsep yang kemudian diminta mengunggah tugas eksplorasi konsep di LMS. Pada Jumat, 10 Pebruari 2023 merupakan akhir kegiatan di eksplorasi konsep. Calon guru penggerak diminta menyimpulkan pemahaman tentang pembelajaran berdiferensiasi dengan menggunakan diagram frayer yang kemudian diunggah ke LMS 23 Pada Selasa, 14 Pebruari 2023 pada sesi 2 mulai pukul 18.30 s.d 22.00 saya bergabung di ruang kolaborasi bersama bapak Fasilitator CGP A.7 158, yaitu Bapak Purwo Suryono dan sesama CGP Angkatan 7 (Tujuh) Kabupaten Malang. di ruang kolaborasi pertama ini Tugasnya adalah mengamati dan analisa sekenario pembelajaran dalam mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi. Setelah itu bersama kelompok membuat bahan presentasi untuk kegiatan ruang kolaborasi 2
Pada hari Kamis 16 Pebruari 2023 kembali bergabung di ruang kolaborasi 2. Bersama kelompok dan fasilitator melakukan presentasi berikut tanya jawab. Hasil dari ruang kolaborasi kelompok lalu di unggah dalam LMS. Masih di hari berikutnya, yakni Jumat 17 Pebruari 2023, tugasnya adalah demonstrasi kontekstual. Yakni, membuat Rencana Program Pembelajaran (RPP) berdiferensiasi dan mengunggahnya ke dalam LMS. Tak hanya itu, tugas lainnya adalah memberikan kritik, saran dan tanggapan terkait RPP berdiferensiasi yang dibuat oleh rekan CGP lainnya 23
23 Selang beberapa hari berikutnya, yakni Senin, 20 Pebruari 2023 bergabung dalam ruang elaborasi pemahaman bersama Ibu Anastasia Ang selaku instruktur dengan didampingi oleh fasilitator, pengajar praktik, dan rekan CGP lainnya. Kegiatan yang dilakukan adalah menyimak pemaparan instruktur, tanya jawab, dan memperdalam materi pembelajaran berdiferensiasi Tugas berikutnya pada Selasa, 21 Pebruari 2023 adalah membuat video yang memuat tentang koneksi antar materi; keterkaitan modul 2.1 pembelajaran berdiferensiasi dengan modul 1.1 filosofi Ki Hajar Dewantara, modul 1.2 nilai dan peran guru penggerak, modul 1.3 visi guru penggerak, dan modul 1.4 budaya positif. Dilanjutkan kegiatan akhir modul 2.1 adalah membuat Rencana Tindakan Aksi Nyata (RTA) tentang pembelajaran berdiferensiasi.
MULAI DARI DIRI CGP akan melakukan refleksi terhadap pengalaman pribadi saat bersekolah dulu, terkait dengan bagaimana tindakan gurunya di masa lalu membantu dirinya belajar dengan yang lebih baik.
https://youtu.be/Zd3oT7fcBNo
Pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar semua murid; Pengertian pembelajaran berdiferensiasi dan alasan mengapa pembelajaran berdiferensiasi diperlukan; Kebutuhan belajar murid yang berbeda dan konsekuensinya dalam proses pembelajaran; Penerapan diferensiasi konten, proses, dan produk dalam pembelajaran; Peran Penilaian dalam Pembelajaran Berdiferensiasi. CGP akan mengeksplorasi materi-materi berikut ini: 1. 2. 3. 4. 5. EKSPLORASI KONSEP
https://youtu.be/c4VdO4ENnx0
CGP akan melakukan kerja kelompok untuk membaca, mendiskusikan dan kemudian menganalisis beberapa skenario implementasi pembelajaran berdiferensiasi dan melakukan refleksi kolaboratif dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan pemandu yang tersedia. RUANG KOLABORASI
https://youtu.be/FJ0ogFYnEEs
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL CGP akan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi.
https://youtu.be/B-ZtqAQtXNY
CGP akan mengelaborasi pemahaman tentang pembelajaran berdiferensiasi dengan membuat pertanyaanpertanyaan yang akan dielaborasi bersama instruktur. ELBORASI PEMAHAMAM
KONEKSI ANTAR MATERI CGP akan membuat sintesa pemahaman dengan mengkoneksikan semua materi yang telah dipelajari sebelumnya untuk menjelaskan pemahamannya tentang pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana mengimplementasikannya.
https://youtu.be/pXqpCRcn7xQ
AKSI NYATA CGP akan mengimplementasikan dan melakukan refleksi terhadap implementasi pembelajaran berdiferensiasi di kelas.
RENCANA TINDAKAN AKSI NYATA JUDUL MODUL 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi NAMA PESERTA : IKA MAYA SHOPA CGP-A.7- 158-A KAB. MALANG Prepare Sebelum memulai pembelajaran, yang dilakukan adalah 01 02 03 04 05 Menyusun Rencana Pembelajaran Membuat Media Pembelajaran (ppt, pdf /vidio) LCD proyektor, Kamera Hp atau kamera digital Analisa Kebutuhan Belajar Murid Menentukan Materi & Tujuan Pembelajaran
Selama dua minggu mengikuti pendidikan guru penggerak ini berbagai macam perasaan yang saya rasakan, antara senang, bangga, dan juga ada rasa khawatir tidak dapat melaksanakan pendidikan ini dengan baik dan maksimal, bahkan merasa minder karena melihat teman-teman calon guru penggerak yang hebat. Semua terasa bercampur aduk dengan keinginan dan tekad yang kuat untuk dapat menyelesaikan Program Guru Penggerak ini dengan sebaik-baiknya. Banyak hal yang didapat saat belajar dan merefleksikan modul 2.1. tentang Pembelajaran Untuk Memenuhi Kebutuhan Murid, Semangat memenuhi kebutuhan belajar anak didik terus membuncah, yaitu melalui pembelajaran berdiferensiasi. Artinya, materi ini sangat bermanfaat untuk diterapkan di kelas. Melalui pembelajaran berdiferensiasi ini, pencerahan dan penguatan strategi maupun metode belajar mendapat tempat yang tepat. Keinginan yang kuat pun muncul untuk segera menerapkan pembelajaran berdiferensiasi ini di kelas. Feelings (perasaan)
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan serangkaian keputusan masuk akal yang dilakukan oleh guru yang berorientasi pada kebutuhan belajar murid. Keputusan masuk akal ini berlandaskan pada tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. Guru harus mampu merespon kebutuhan belajar murid dengan menerapkan strategi pembelajaran berdiferensiasi. Yakni; diferensiasi konten, proses, dan produk. Selain itu, guru juga musti mampu menciptakan lingkungan belajar yang "mengundang" murid untuk belajar, manajemen kelas yang efektif, dan penilaian yang berkelanjutan. Seperti telah disebut di atas, ada pelajaran berharga yang didapat dalam mempelajari modul ini, yaitu pembelajaran berdiferensiasi. Banyak hal baru sebagai modal penting untuk menggali dan meningkatkan minat, bakat dan potensi anak didik dikelas. Berikut beberapa hal mendasar dan penting dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi: a. Setiap murid memiliki kebutuhan belajar yang berbeda. Tugas guru adalah memfasilitasi dan melayani kebutuhan belajar murid dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. b. Untuk tahap awal, tugas guru adalah melakukan pemetaan kebutuhan belajar murid. Terdapat 3 (tiga) aspek dalam memetakan kebutuhan belajar murid yaitu: (1) kesiapan belajar, (2) minat belajar, dan (3) profil belajar murid. Findings ( pembelajaran )
Agar pembelajaran berdiferensiasi dapat diselenggarakan secara efektif, maka langkah awal yang harus dilakukan adalah memetakan kebutuhan belajar murid berdasarkan kesiapan, minat dan profil belajar murid. Dengan memetakan kebutuhan belajar murid guru dapat menentukan perbedaan konten, proses, serta produk dalam kegiatan pembelajaran. Data pemetaan bisa diperoleh dari data murid pada tahun/semester sebelumnya baik melalui angket, pengamatan maupun wawancara dengan sesama rekan guru dan wali murid. Memang, pembelajaran berdiferensiasi ini bukan sesuatu yang baru namun sudah juga di laksanakan oleh semua guru. Hanya saja terkadang guru mengabaikan dan tidak melakukan pengembangan serta peneguhan dalam implemtasinya. Dan pada akhirnya guru tidak mampu memahami kebutuhan belajar murid. Oleh karena itu, dengan mempelajari modul pembelajaran berdiferensiasi makan guru seolah di ingatkan kembali agar selalu semangat dalam mewujudkan merdeka belajar dengan pembelajaran yang berpihak pada murid Future (penerapan)
Dalam pengalaman saya, upaya penerapan pembelajaran berdiferensiasi telah saya lakukan. Yakni, menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di SMP PGRI 01 Karangploso Kelas 7 dengan Kegiatan diskusi dan observasi pola interaksi komponen biotik (rantai makanan dan jaring-jaring makananan). Sebelum melakukan pembelajara berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh guru: a. Identifikasi karakteristik belajar siswa: Sebelum memetakan siswa, guru perlu memahami karakteristik belajar siswa terlebih dahulu. Hal ini dapat dilakukan dengan mengamati bagaimana siswa belajar, berinteraksi dengan lingkungan belajar, menyelesaikan tugas, dan sebagainya. b. Identifikasi preferensi belajar: Setelah memahami karakteristik belajar siswa, guru perlu mengidentifikasi preferensi belajar siswa. Misalnya, siswa yang lebih suka belajar dengan visual, lebih suka menggunakan gambar, diagram, atau video dalam pembelajaran. Siswa yang lebih suka belajar dengan pendekatan kinestetik, lebih suka belajar dengan aktivitas fisik atau tangan. Future (penerapan)
c. Identifikasi kebutuhan belajar: Selanjutnya, guru perlu mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa, yang dapat berkaitan dengan tingkat pemahaman atau keahlian siswa dalam suatu topik. d. Klasifikasikan siswa: Berdasarkan preferensi belajar dan kebutuhan belajar, guru dapat memetakan siswa ke dalam tiga kategori, yaitu berdiferensiasi konten, berdiferensiasi proses, dan berdiferensiasi produk. Future (penerapan) Siswa berdiferensiasi konten: Siswa ini lebih suka mempelajari topik dengan materi yang berbeda-beda, seperti dengan menggunakan teks, video, presentasi, atau infografis. Siswa berdiferensiasi proses: Siswa ini lebih suka mempelajari topik dengan berbagai macam aktivitas, seperti diskusi kelompok, eksperimen, atau membuat model. Siswa berdiferensiasi produk: Siswa ini lebih suka mempelajari topik dengan membuat berbagai macam produk, seperti poster, sketsa, atau video. 1. 2. 3.
e. Pilih strategi pembelajaran yang sesuai: Setelah memetakan siswa, guru dapat memilih strategi pembelajaran yang sesuai untuk setiap kelompok siswa. Hal ini dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa dan memberikan pengalaman belajar yang lebih positif bagi siswa. Future (penerapan) Pemetaan siswa berdiferensiasi konten, proses, dan produk dapat membantu guru dalam merencanakan pembelajaran yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa. Namun, penting bagi guru untuk terus mengamati dan mengevaluasi hasil belajar siswa agar dapat menyesuaikan strategi pembelajaran di masa depan.
Semangat untuk kita semua bapak dan ibu guru! Mari sama sama turut berkontribusi dalam ikhtiar dalam menerapakn model pembelajaran yang transformatif demi kebaikan dan masa depan anak didik Indonesia agar lebih maju dan bermartabat yaitu pembelajaran Berdiferensiasi. Sekian pemaparan saya dalam Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.1 tentang Pembelajaran Untuk Memenuhi Kebutuhan MuridPendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 7 semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi untuk semuanya, ada kurang lebihnya saya mohon maaf jika ada salah kata yang terucap, dan atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
-Guru Bergerak Indonesia MajuSAMPAI JUMPA, SALAM GURU PENGGERAK TERGERAK, BERGERAK, MENGGERAKKAN SALAM BAHAGIA TERIMA KASIH