E-booklet
Tumbuhan Paku
(Pteridophyta)
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Pendidikan Biologi
Nujul Rahmah
Nurlia Zahara
Nurdin Amin
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan nikmat kesehatan
sehingga penulis dapat menyelesaikan E-Booklet
ini. Kemudian shalawat beserta salam kita
sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW.
E-Booklet ini merupakan media pembelajaran
yang berisi tentang materi tumbuhan paku
(Pteridophyta). Selanjutnya penulis mengucapkan
terimakasih kepada ibu Nurlia zahara, dan bapak
Nurdin Amin serta segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama
penulisan E-Booklet ini.
Penulis menyadari bahwa banyak terdapat
kekurangan dalam penulisan E-Booklet ini, maka
dari itu penulis mengharapkan kritikan dan saran
yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan E-Booklet ini.
Banda Aceh, Maret 2021
Penulis
i
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................i
Daftar Isi...................................................................ii
A. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)............................. 1
B. Ciri-ciri Tumbuhan Paku (Pteridophyta)............... 1
C. Habitat.................................................................. 2
D. Struktur Tubuh Tumbuhan Paku (Pteridophyta).. 5
E . R e p r o d u k s i T u m b u h a n P a k u ( P t e r i d o p h y t a ) . . . . . . . . . 11
F . K l a s i f i k a s i T u m b u h a n P a k u ( P t e r i d o p h y t a ) . . . . . . . . . . . 14
G . P e r a n a n T u m b u h a n P a k u ( P t e r i d o p h y t a ) . . . . . . . . . . . . . . 18
Daftar Pustaka
ii
A. Tumbuhan Paku
(Pteridophyta)
Pteridophyta merupakan tumbuhan
berpembuluh yang tidak berbiji,
memiliki susunan tubuh khas yang
membedakannya dengan tumbuhan
yang lain. Pteridophyta disebut
juga sebagai tracheophyta berspora,
yaitu kelompok tumbuhan yang
berpembuluh dan berkembang biak
dengan spora.
B. Ciri-Ciri Tumbuhan
Paku (Pteridophyta)
Ciri tumbuhan paku meliputi
ukuran, bentuk, struktur dan fungsi
tubuh yang memiliki ukuran
bervariasi. Tumbuhan paku
merupakan suatu tumbuhan yang
hidup ditempat yang lembab,
mempunyai akar serabut berupa
rizoma dan merupakan suatu divisi
yang mempunyai kormus dan dapat
dibedakan dalam tiga organ pokok
yaitu akar, batang, dan daun.
Gambar: Struktur
1 Tumbuhan Paku
2
C. Habitat
Habitat merupakan faktor yang
memainkan peranan penting
dalam menentukan kehidupan
tumbuhan paku, selain dari faktor
abiotik lainnya seperti: cahaya,
hujan, angin dan perubahan suhu.
Secara garis besar terdapat lima
kawasan yang menjadi habitat
utama tumbuhan paku antara lain:
1. Kawasan terbuka/
terdedah
Pada kawasan ini tumbuhan
paku hidup berbentuk
gerombolan atau semak yang
besar. Kawasannya menjadi
habitat golongan ini adalah di
kawasan tanah yang gersang
atau kering dan ditempat yang
lembab atau basah.
3
2. Kawasan terlindung
Golongan paku terestrial di
kawasan terlindung ini
mempunyai faktor lingkunagan
yang sangat berbeda dengan
golongan paku yang hidup di
kawasan terbuka atau terdedah
baik dari segi tanah, suhu udara,
kelembapan udara dan cahaya.
Tumbuhan paku di kawasan ini
memiliki daun yang tipis,
sebagian besar tumbuhan paku
dijumpai ditepi sungai di dalam
hutan primer.
3. Paku memanjat
Golongan paku ini mempunyai
rizoma menjalar di atas tanah
dan apabila menemui pohon-
pohon besar akan terus
memanjat. Kadang-kadang akar
ini bermula pada dasar atau
pangkal pohon kemudian
memanjat.
4. Epifit 4
Golongan tumbuhan paku ini hidup
menumpang di atas pohon-pohon
lainnya namun tidak bersifat
parasit.
a. Epifit dikawasan terlindung
Jenis ini umumnya terdapat pada
pohon yang hidup di hutan.
Golongan paku ini mempunyai
percabangan dan daun yang tipis.
Dibagian pangkalnya ditutupi lumut
yang dapat membantu menahan dan
menyimpan air.
b. Epifit dikawasan terbuka
Jenis paku ini mendapatkan cahaya
matahari yang penuh hampir
sepanjang hari. Udara
disekelilingnya lebih kering dan
mendapat tiupan angin yang kuat.
akar-akarnya dapat menyerap air
semaksimal mungkin diwaktu hujan
dan dapat mengatur untuk menahan
kehilangan air tersebut.
5. Paku berhabitat dibebatuan
dan pinggiran sungai
Golongan paku ini hidup dikawasan bebatuan atau
pinggiran tebing-tebing sungai. tumbuhan ini
mendapatkan air dari udara yang berkelembapan
tinggi ditepi sungai, rizomanya menjalar kuat
dipermukaan batu dengan akar yang banyak.
5
D. Struktur Tubuh
Tumbuhan Paku
(Pteridophyta)
1. Akar (Radix)
Sistem perakaran pada tumbuhan
paku bersifat rizoid (pada generasi
gametofit), akar serabut (pada
generasi sporofit) dan struktur
anatomi akar pada tumbuhan paku
yaitu:
Bagian ujung akar dilindungi
oleh kaliptra.
Di belakang kaliptra terdapat
titik tumbuh akar berbentuk
bidang empat yang aktivitasnya
keluar membentuk kaliptra
sedangkan kedalam membentuk
sel-sel akar.
Pada silender pusat terdapat
fasisi (berkas pembuluh angkut)
bertipe konsentris (xylem
dikelilingi floem)
Gambar: Akar Sporofit
Tumbuhan Paku
6
2. Batang
Batang terdiri dari sumbu tegak
dengan daun-daun yang
melekat padanya yang disebut
dengan buku (nodus) dan
diantara dua buku disebut ruas
(internodus).
Struktur anatomi batang pada
tumbuhan paku yaitu:
Epidermis, pada bagian ini
mempunyai jaringan
penguat yang terdiri atas
sel-sel sklerenkim.
Korteks, pada bagian korteks
banyak mengandung lubang
(ruang antar sel).
Silinder pusat, terdiri dari
xylem dan floem yang
membentuk berkas
pengangkut bertipe
konsentris.
7
3. Daun
Daun adalah organ fotosintesis utama
pada sebagian besar tumbuhan. daun
juga mempunyai fungsi yang sangat
penting bagi tumbuhan yaitu sebagai
pengolah zat-zat makanan pernapasan
dan penguapan.
Berdasarkan ukurannya daun
dibedakan menjadi dua yaitu:
Daun mikrofil yaitu daun berukuran
kecil, hanya setebal selapis sel dan
berbentuk rambut.
Daun makrofil yaitu daun yang
berukuran besar dan tipis, sudah
memiliki bagian-bagian daun
seperti tulang daun, tangkai daun,
mesofil daun dan epidermis.
8
Berdasarkan fungsinya daun dibedakan menjadi
tiga yaitu:
Daun tropofit, berfungsi untuk fotosintesis.
Daun ini hanya mengandung klorofil dan
banyak dimanfaatkan untuk proses
fotosintesis.
Daun sporofit, berfungsi untuk menghasilkan
spora. Pada permukaan daun ini terdapat
bentuk berupa titik-titik hitam yang disebut
sorus, dalam sorus terdapat kumpulan
sporangia yang merupakan tempat atau wadah
dari spora.
Daun trofosporofit, dalam satu tangkai daun
anak-anak daun ada yang menghasilkan spora
dan ada yang tidak menghasilkan spora.
Gambar: Macam-macam Daun
9
4. Spora
Spora tumbuhan paku dibentuk dalam kotak
spora (sporangium). Pada jenis paku yang
berlainan, sporangium memiliki bentuk, ukuran
dan susuan yang berbeda. Kumpulan sporangium
disebut sorus. Sorus terdapat dibagian permukaan
bawah daun. Susunan sorus beraneka ragam,
misalnya berjajar disepanjang tepi daun, sejajar
tulang daun, zig-zag, tersebar merata
membentuk noktah, atau menutup permukaan
bawah daun.
Ditinjau dari macam-macam spora yang
dihasilkan, tumbuhan paku dapat dibedakan
menjadi tiga golongan yaitu:
a. Tumbuhan paku homospora/isospora
Tumbuhan paku homospora menghasilkan spora
dengan ukuran yang sama tidak dapat dibedakan
antara spora jantan dan betina. Misalnya,
Lycopodium sp.
b. Tumbuhan paku heterospora
Tumbuhan paku heterospora menghasilkan spora
berbeda ukuran. Pada heterospora, spora yang
berukuran kecil disebut mikrospora. Mikrospora
merupakan spora berkelamin jantan. Adapun
spora yang berukuran besar disebut megaspora,
yang merupakan spora yang berkelamin betina.
Misalnya Sellaginella sp, Marsilea sp
10
Ditinjau dari macam-macam spora yang
dihasilkan, tumbuhan paku dapat dibedakan
menjadi tiga golongan yaitu:
a. Tumbuhan paku homospora/isospora
Tumbuhan paku homospora menghasilkan spora
dengan ukuran yang sama tidak dapat dibedakan
antara spora jantan dan betina. Misalnya,
Lycopodium sp.
b. Tumbuhan paku heterospora
Tumbuhan paku heterospora menghasilkan
spora berbeda ukuran. Pada heterospora, spora
yang berukuran kecil disebut mikrospora.
Mikrospora merupakan spora berkelamin jantan.
Adapun spora yang berukuran besar disebut
megaspora, yang merupakan spora yang
berkelamin betina. Misalnya Sellaginella sp,
Marsilea sp.
c. Tumbuhan paku peralihan
Tumbuhan paku peralihan adalah tumbuhan
yang menghasilkan spora dengan bentuk dan
ukuran sama, tetapi memiliki jenis yang
berbeda. Jenis spora ini sebagian berkelamin
jantan dan sebagian lagi berkelamin betina.
Misalnya Equisetum debile.
11
E. Reproduksi Tumbuhan
Paku (Pteridophyta)
Tumbuhan paku dapat bereproduksi
secara vegetatif dengan rizoma.
Rizoma tumbuh menjalar kesegala
arah, dan tumbuhan-tumbuhan paku
muda tumbuh darinya membentuk
koloni-koloni tumbuhan paku. Selain
itu, tumbuhan paku bereproduksi
secara metagenesis, artinya
tumbuhan paku memiliki pergiliran
keturunan atau memeliki dua
generasi, yaitu generasi sporifit dan
generasi gametofit dalam siklus
hidupnya.
Gambar: Daur Hidup
Tumbuhan Paku
12
1. Generasi Sporofit
Generasi sporofit atau tumbuhan
penghasil spora adalah tumbuhan
paku itu sendiri, tumbuhan paku
yang biasa kita lihat adalah
tumbuhan paku dalam fase sporofit.
Sporofit paku dapat bereproduksi
secara vegetatif dengan membentuk
tunas. Sporofit paku juga dapat
menghasilkan spora. Spora yang
dihasilkan tumbuhan paku disimpan
dalam sporangium. Sporangium
suata saat akan pecah menghasilkan
spora. Spora akan tersebar mengikuti
angin, jika spora jatuh pada tempat
yang lembab maka akan tumbuh
menjadi individu baru yang disebut
protalium.
Ciri-ciri generasi sporofit:
Terbentuk dari hasil peleburan
gamet jantan (sperma) dengan
gamet betina (ovum).
Tumbuhan paku muda menjadi
paku dewasa yang tumbuh diatas
gametofit.
Tumbuhan paku dewasa
menghasilkan dua jenis daun
yaitu daun sporofit dan daun
trofofit.
Merupakan fase paling dominan,
berumur panjang dan hidup bebas
serta dikenal dengan tumbuhan
paku.
13
2. Generasi Gametofit
Generasi gametofit atau paku
penghasil gamet adalah tumbuhan
yang dikenal dengan nama
protalium. Protalium merupakan
sejenis talus berukuran 1-2 cm,
protalium biasanya tumbuh
dipermukaan tanah lembab, pohon,
batu, dan tempat lembab lainnya.
Gametofit paku hanya berumur
maksimal beberapa minggu.
Protalium membentuk anteridium
sebagai alat kelamin jantan dan
arkegonium sebagai alat kelamin
betina. Anteridium menghasilkan
sperma dan arkegonium
menghasilkan ovum.
Ciri-ciri generasi gametofit:
Spora yang jatuh ditempat yang
lembab akan tumbuh menjadi
protalium.
Protalium menerupakan
lembaran yang berbentuk hati,
pada permukaan bawah terdapat
rhizoid, dipermukaan atas
terdapat gamet (antheridia dan
archegonia).
F. Klasifikasi Tumbuhan 14
Paku (Pteridophyta)
Tumbuhan paku dapat di
klasifikasikan berdasarkan jenis dan
ukuran spora yang dihasilkan, sifat
anulus, letak sporangium, dan
sorusnya pada daun. Divisi
Pteridophyta dibagi menjadi 4 kelas,
yaitu Psilophytinae, Equisetinae,
Lycopodinae, Filicinae yang diuraikan
sebagai berikut :
1. Kelas Psilophytinae
(Paku purba)
Kelompok paku ini dinamakan paku
purba karena sebagian besar telah
punah. Anggota paku purba ada yang
merupakan paku telanjang (tidak
berdaun dan ada yang berdaun kecil
atau mikrofil yamg belum
terdiferensiasi.
Gambar: Psilotum nudum
15
2. Kelas Equisephyta
(Paku Ekor Kuda)
Anggota paku ekor kuda sebagian
sudah banyak yang punah.
Umumnya paku ekor kuda memiliki
batang berupa rizoma. Cabang-
cabang batangnya beruas-ruas. Pada
Cabang batangnya sering ditemukan
badan bulat disebut elatern. Badan
ini merupakan penghasil spora.
Contohnya : Equisetum arvense
Gambar: Equisetum arvense
16
3. Kelas Lycopophyta
(Paku Rambut atau
Paku Kawat)
Paku kelompok ini batang dan
akarnya bercabang-cabang
menggarpu. Daunnya kecil-kecil
(mikrofil), tidak bertangkai, selalu
bertulang saja dan ada beberapa
bangsa yang daunnya memiliki
lidah (lingua). Contohnya :
Licopodium cernum
Gambar: Licopodium cernum
17
4. Kelas Filiciphyta
(Paku Sejati)
Paku sejati adalah tumbuhan paku
yang sering dijumpai disekitar kita,
yamg umumnya disebut pakis.
Berdaun besar (makrofil), daun
muda menggulung, memiliki tulang
daun, sudah memiliki mesofil
(daging daun), dan sporangium
terdapat pada sporofit (daun
penghasil spora). contoh ; paku
tiang (Alsophila glauca), semanggi
(Marcillea crenata)
Gambar: Marcilea crenata
G. Peranan Tumbuhan 18
Paku (Pteridophyta)
1.Peranan Tumbuhan Paku bagi
kehidupan Manusia
Tumbuhan paku (Pteridophyta) memiliki
banyak ragam. Banyak diantaranya
mempunyai tubuh yang menarik
sehingga bagus untuk dipergunakan
sebagai tanaman hias. paku dapat pula
dimanfaatkan sebagai sayuran berupa
pucuk-pucuk paku. Dari segi obat-
obatan tradisional, paku pun tidak
luput dari kehidupan manusia. Ada
jenis-jenis yang daunnya yang dipakai
untuk ramuan obat.
Gambar: Diplazium esculentum
(Contoh Paku Sayuran)
19
Gambar: Asplenium nidus
(Contoh Paku Hias)
2. Peranan Tumbuhan Paku
bagi Ekologi
Peranan ekologi tumbuhan paku
(Pteridophyta) sebagai penyedia habitat
utama bagi hewan tertentu dalam suatu
ekosistem. Tumbuhan paku memiliki
peranan penting bagi keseimbangan
ekosistem hutan yaitu sebagai
pencegah erosi, pengatur tata air dan
membantu proses pelapukan serasah
hutan.
Daftar Pustaka
Campbell. (1983). Biologi Edisi ke 5.
Jakarta:Erlangga
D.A Pratiwi, Dkk. (2017) Biologi Untuk SMA/MA
Kelas X. Jakarta;Erlangga
Hasanuddin dan Mulyadi. (2015). Botani
Tumbuhan Rendah. Banda Aceh:Fkip
Unsyiah Tri Supeni. (1994). Biologi.
Jakarta;Erlangga
Yuni Imrotun khasanah. (2020). Analisis
Vegetasi Tumbuhan Paku di Kawasan
Jeget ayu Kecamatan Jagong Jeget
Kabupaten Aceh Tengah Sebagai Referensi
Praktikum Matakuliah Botani Tumbuhan
Rendah. Skripsi