T O P I K D I F E R E N S I A S I D A L A M P E M B E L A J A R A N Resume Materi Pelatihan Mandiri (PMM) Fitria Dewi Cahyaning Wulan, S.Pd. S M P N E G E R I 2 P E T E R O N G A N J O M B A N G
Guru perlu memahami sejauh mana murid terlibat penuh dalam proses pembelajaran. Guru seharusnya dapat membaca karakteristik dan kebutuhan unik setiap murid untuk mengembangkan potensi mereka. Konsep kebutuhan belajar adalah jarak atau kesenjangan antara sasaran belajar yang diinginkan dengan kondisi murid saat ini. Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kebutuhan belajar, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan ketertarikan murid. Identifikasi karakteristik dan tingkat pemahaman murid terhadap materi adalah kunci untuk memetakan kebutuhan belajar murid. Pengenalan kebutuhan belajar murid membantu guru dan murid mengatasi kesulitan belajar dengan lebih spesifik dan terarah. Guru diharapkan untuk mengamati perilaku murid, seperti siapa yang jarang merespon pertanyaan, tugas sering tidak tuntas, atau sering melamun Modul 1 Memahami Murid PEMETAAN MURID
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN MURID Identifikasi kebutuhan kognitif murid, yang merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan yang berpusat pada murid. Guru perlu memahami kemampuan berpikir murid untuk memberikan bantuan dan bimbingan yang tepat. Identifikasi kebutuhan kognitif murid Identifikasi bahasa murid Tanya Langsung: guru bisa bertanya langsung pada murid bahasa apa yang mereka gunakan sehari-hari. Validasi dengan Pertanyaan; guru bisa mencoba memvalidasi bahasa murid dengan bertanya mengenai topik-topik yang akan dipelajari, mengamati kemampuan berbahasa mereka dalam menyampaikan jawaban. Tulisan Bebas: murid bisa diminta untuk membuat tulisan bebas tentang topik yang mereka minati, dan guru dapat mengamati apakah mereka memasukkan beberapa kosakata bahasa daerah. Melakukan Presentasi: guru bisa membuat pertanyaan tentang topik yang akan dipelajari untuk mengetahui pengetahuan dasar yang telah dimiliki murid.
Guru dapat mengidentifikasi kata-kata sulit dan kosakata baru yang mungkin muncul dalam pembelajaran, agar bisa menjelaskannya dengan perlahan atau diulang-ulang. Identifikasi kosakata sulit Enam indikator penting untuk mengidentifikasi kemampuan membaca awal murid: 1) Mengenal Bentuk dan Melafalkan Bunyi Huruf 2) Membaca Suku Kata 3) Sikap Membaca 4) Pemahaman 5) Jumlah Kosakata 6) Kemampuan Menulis Strategi pengajaran yang efektif seperti contoh yang disebutkan dalam bacaan dapat membantu guru mengidentifikasi kemampuan membaca awal murid. Penting untuk mengukur perkembangan murid dan menggunakan rubrik yang telah disediakan untuk tujuan ini. Semua guru SD harus memahami betapa pentingnya identifikasi kemampuan membaca awal dalam proses pembelajaran murid
MENYELARASKAN KEBUTUHAN MURID DENGAN TP SMP-SMA Saat menemukan kemampuan awal murid yang berbeda, guru dapat menyelaraskannya dengan cara cara melakukan pembelajaran berdiferensiasi. Terdapat 3 modifikasi, yaitu: 1) modifiaksi proses, 2) produk akhir, dan 3) konten. Guru dapat menyesuaikan tujuan pembelajaran, konten, pelajaran, ragam aktivitas, dan produk akhir sesuai dengan kebutuhan, minat, serta kemampuan murid. Asesmen diagnostik kognitif berfungsi untuk melakukan pengecekan penguasaan kompetensi prasyarat dari materi yang akan dipelajari. Hasil asesmen diagnostik dibuat dalam bentuk matrik/tabel dengan beberapa kategori untuk memudahkan pembimbingan yang spesifik dan sesuai kebutuhan untuk melakukan rencana tindak lanjut sesuai kebutuhan murid.
MANAJEMEN KELAS Lima elemen sikap prinsip pelaksanaan manajemen kelas yang baik. 1) Hubungan individu yang erat antara guru dan murid 2)Guru menjadi contoh teladan yang baik 3)Adanya budaya disiplin positif 4)Adanya keyakinan kelas 5)Murid memiliki pengendalian diri dari dalam diri Managenen kelas merupakan usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sehingga murid termotivasi dalam belajar. Ragam Stategi Managemen Kelas Ragam strategi manajemen kelas: 1)Melibatkan murid 2)Penentuan tata ruang kelas 3)Hubungan positif antara guru dan murid 4)Kesepakatan kelas 5)Pengelompokan kelas
Ragam pengelompokan kelas: 1)Kelompok dengan tingkat kesiapan belajar yang bervariasi 2)Kelompok dengan tingkat kesiapan belajar yang sama 3)Kelompok fleksibel berdasarkan kedekatan antar murid, kemampuan bersosialisasi, kebutuhan khusus, dll Ragam Stategi Managemen Kelas Campuran Kelas campuran adalah kelas yang dalam keadaan tatap muka dan daring. Strategi yang dapat dilakukan: 1) Pembentukan keyakinan kelas 2) Pengelompokan murid: Buat kelompok-kelompok kecil untuk memudahkan murid akfif dalam pembelajaran 3)Pelibatan murid dalam menentukan target capaian, langkah yang akan dilakukan murid, dan proses serta gaya belajar Saat tatap muka, guru memberikan umpan balik secara langsung sehingga murid dapat mengetahui tindak lanjut yang harus dikembangkan pada pembelajaran berikutnya.
Modul ajar dimodifikasi berdasarkan hasil pemetaan murid kategori murid berdasarkan hasil asesmen diagnostik Kategori 1: Paham utuh (menjawab hampir semua soal dengan benar) Kategori 2: Paham sebagian (menjawab beberapa soal dengan benar) Kategori 3: Belum paham (menjawab sedikit soal dengan benar) Hal-hal yang harus diperhatikan selain data terkait hasil asesmen: 1)Proses/ketelitian murid saat mengerjaan 2)Proses pembelajaran sebelumnya 3)Kendala materi prasyarat Salah satu cara mengelola kelas berdiferensiasai adalah dengan memberikan pemahaman kepada murid bahwa guru bukan satu-satunya sumber belajar. Modul 2 Persiapan Pembelajaran Terdeferensiasi MEMODIFIKASI MODUL AJAR 1
MEMODIFIKASI MODUL AJAR 2 Apapun kompetensi murid, guru harus menyusun strategi pembelajaran yang tepat sehingga dapat menyesuaikan kompetensi yang berbeda. Guru perlu merancang modul ajar yang membuat strategi pembelajaran berdiferensiasi agar semua murid dapat mencapai kompetensi yang sesuai dengan tahap perkembangannya Dalam pembelajaran berdiferensiasi kita dapat melakukan modifikasi pada konten, proses, dan produk. Strategi diferensiasi pada proses pembelajaran: murid dikelompokkan dalam tiga kelompok sesuai hasil asesmen diagnostik 1. setiap murid akan dipasangkan dengan murid yang berbeda kategori 2. guru menyiapkan sesi khusus dan materi tambahan kepada murid berkembang apabila dibutuhkan 3. guru menyediakan ragam teks sesuai dengan hasil diagnostik murid 4. guru memberikan pendampingan khusus pada kelompok murid 3 untuk menguatkan pemahaman kompetensi prasyarat 5. guru memberikan pilihan pada murid untuk memilih mengerjakan tugas teks dengan tingkat kesulitan yang berbeda 6. Modifikasi dilakukan berdasarkan kebutuhan murid, kondisi kelas, dan pertimbangan guru Modul ajar yang dimodifikasi bisa disesuaikan dari modul ajar yang sudah disiapkan atau membuat sendiri sesuai kebutuhan.
PELIBATAN MURID Pelepasan tanggung jawab bertahap Strategi manajemen kelas bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi murid. Pelepasan tanggung jawab bertahap adalah sebuah proses dimana tanggungjawab berpikir perlu secara bertahap bergeser dari guru hingga akhirnya murid dapat mengaplikasikan sebuah ilmu secara mandiri. Pelibatan murid Guru hanya fasilitator di kelas. Jika ingin melakukan pembelajaran berpusat pada murid, maka guru harus dilibatkan dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran dapat lebih bermakna. Ketertarikan murid merupakan peluang dalam berlibatan belajar. Tahapan pelepasan tanggung jawab murid: 1.Fokus pembelajaran 2.Instruksi terarah 3.Kerja kelompok Pembelajaran mandiri 4. Tahap perencanaan Menyepakati target dan tujuan belajar Menentukan sumber belajar Menentukan produk dan format asesmen Cara dan strategi belajar Tahap pelaksanaan Guru membimbing murid menyepakati beberapa aturan pembagian kelompok / peran tertentu secara bergantian Tahap refleksi Guru memberikan berbagai jenis asesmen agar murid dapat mengevaluasi proses belajarnya BENTUK PELIBATAN MURID
Strategi Literasi di SMP dan SMA Murid tidak saja diharapkan dapat menguasai materi dan meningkatkan keterampilannua, melainkan diharapkan dapat berpikir kritis dan kreatif melalui materi ajar. 3 area penerapan strategi literasi: 1.Lingkungan fisik kaya teks Program ramah literasi (perpustakaan keliling, mading, klub buku, mengundang narasumber, mengunjungi tempat tertentu) 2. 3.Pembelajaran dalam kelas Strategi pembelajaran untuk menguatkan keterampilan literasi murid 1.Jurnal interaktif 2.Rumus kesimpulan 3.Kata kunci Teks tidak hanya berupa buku, teks visual berupa gambar, poster, infografis, teks audio visual berupa film pendek dapat dianalisis murid Modul 3 Penguatan Literasi SMP dan SMA STRATEGI LITERASI
Menata lingkungan fisik kaya teks di SMP/SMA Penataan fisik ruang kelas 1.Memanfaatkan sudut baca kelas Menyediakan papan pajangan karya murid 2. 3.Menyediakan papan bulletin/ Menata kelas dengan pohon buku 4. Penataan di perpustakaan 1.Pengaturan rak buku 2.Papan display Area lain di sekolah: Sudut membaca di gerbang sekolah 1. 2.UKS 3.Kantin 4.Laboratorium 5.Lorong sekolah Menumbuhkan kebiasaan membaca dan menulis yang menyenangkan Cara meningkatkan minat baca murid di sekolah Menumbuhkan motivasi intrinsik: membiarkan murid memilih buku sesuai minat dan membaca dengan cara yang disukainya 1. Merancang aktivitas membaca yang menyenangkan, seperti mendongeng, diskusi buku, atau menggambar. 2. Kriteria koleksi bacaan yang tepat: 1)Menyediakan koleksi bacaan yang beragam 2)Sesuai dengan kemampuan membaca murid Cara menggabungkan kegiatan membaca dan menulis: 1)Membuat kamus mini 2)Menulis surat kepada penulis/tokoh dalam cerita
AKM (asesmen Kompetensi Minimum) menggunakan 3 tingkatan kecakapan berpikir. Menemukan informasi: murid mampu menemukan, mengidentifikasi, dan mendeskripsikan gagasan/informasi eksplisit teks 1. Memahami: murid mampu menguraikan dan mengintegrasikan informasi dengan menyimpulkan, mengelompokkan informasi dalam teks. 2. Mengevaluasi dan merefleksi: murid mampu menganalisis, memprediksi, dan menilai konten dan merefleksikannya dengan kehidupan sehari-hari. 3. Murid SMP/SMA dianjurkan membaca teks fiksi dan non-fiksi dengan perbandingan 30-70 agar dapat menemukan pemahaman dan pengembangan kecakapan berpikir. Murid SMP/SMA juga diperkenalkan teks bacaan berbagai materi dan disiplin ilmu sehingga meningkatkan literasi digital, literasi sains, literasi social budaya, dan literasi finansial. Strategi penguatan litetrasi: 1.Tandai poin penting 2.Projek berbasis masalah dengan tema tertentu MENGEMBANGKAN KECAKAPAN BERPIKIR