Kelompok 1 PENERAPAN MEDIA ALAT BANTU TEKNIK NON FARMAKOLOGI PADA ANAK DENGAN GANGGUAN TIDUR
Meet Our Team Elisabet Natalia Siti Hardianti Syifa Fithrotul Lulu maulia mentari Neng Seli Fitriani
Jenis alat bantu FOOT REFLEXOLOGY Definisi: Penerapkan beberapa tekanan pada titik tertentu di kaki dan tangan berdampak pada kesehatan bagian tubuh yang terkait. Setiap titik tekanan bertindak sebagai sensor pada kaki dan tangan dan terkait dengan bagian tubuh yang berbeda secara khusus (Haryani, 2020). 01 Evidance: pemijatan refleksi kaki menghasilkan hormon endorphin yang memberikan efek yag menenangkan dan memeberika rasa nyaman dan dapat berpengaruh terhadap kualitas tidur (Sleep, 2019). 02 Haryani, L., & Rhamaida, F. (2020). Complementary Alternativr Medicine (CAM) pada Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah. PIN-LITAMAS, 2(1), 233-239. SLEEP, O. (2019). Pengaruh Pijat Refleksi Kaki Terhadap Kualitas Tidur Anak 6-10 Tahun. Jurnal Borneo Cendekia Vol, 3(1), 36.
Indikasi Anak yang mengalami gangguan tidur Tidak terdapat luka pada bagian kaki yang akan di pijat Pastikan anak menyukai bahan dan aroma yang dipakai untuk pemijatan 1. 2. 3. Kontra Indikasi Terdapat luka pada bagian kaki yang akan di pijat Tidak memiliki penyakit kulit Tidak mengalami penyakitkelainan pembekuan darah Anak yang mengalami demam Anak yang memiliki alergi / tidak suka dengan aroma minyak esensial yang digunakan untuk memijat 1. 2. 3. 4. 5.
Teknik Penggunaan Next Slide
Liceria & Co. Teknik Berjalan (Walking Techniques) Tekuk dan luruskan ibu jari (atau jari) pada sendi distal interphalangeal (DIP) untuk menciptakan aksi berjalan. Berikan tekanan dalam peningkatan kecil untuk memastikan semua titik refleks dirangsang. Sementara Ibu jari satu tangan sedang melakukan teknik berjalan. Jari-jari di tangan yang sama mendukung kaki yang menerima perawatan. Tangan yang tidak bekerja juga mendukung perawatan kaki Teknik berjalan digunakan untuk merangsang titik refleks dalam seluruh zona atau area di antara landmark. Teknik ini biasanya diterapkan dengan ibu jari di bagian bawah kaki atau dengan jari di bagian atas kaki, antara lain: Salvo, SG (2022). Terapi pijat E-book: Prinsip dan praktik . Ilmu Kesehatan Elsevier.
Liceria & Co. Teknik Kerja Titik (Point Work Techniques) Tekanan bolak-balik terkonsentrasi pada satu titik refleks, dan gerakan jari atau ibu jari yang bekerja mendorong jaringan ke samping; klien mungkin mengalami peningkatan tekanan. Teknik ini dapat digunakan untuk titik refleks seperti hipofisis. katup ileocecal, dan kolon sigmoid, hanya untuk menyebutkan sedikit Untuk teknik tekanan langsung, ahli refleksi menemukan titik refleks dengan ibu jari atau jari dan menerapkan tekanan langsung. Untuk meningkatkan tekanan, ahli refleksi berputar, berputar, atau melenturkan kaki klien sementara ibu jari (atau jari) ahli refleksi tetap diam. Pekerjaan titik digunakan untuk merangsang titik refleks tertentu. Dua jenis pekerjaan titik adalah teknik tekanan langsung dan teknik hook-in dan backup. 01 02 Untuk teknik hook-in dan cadangan, ahli refleksi menemukan titik refleks dengan jari dan ibu jari dan memberikan tekanan. Selanjutnya, ahli refleksi melenturkan atau menekuk sendi DiP dari jari atau ibu jari serak sambil mempertahankan kontak dengan titik refleks. Terakhir, ahli refleksi memperpanjang atau meluruskan sendi DIP dari jari atau ibu jari yang bekerja sambil mempertahankan kontak. Tindakan gabungan ini mirip dengan teknik berjalan tetapi pada dasarnya berjalan di tempat. 03 04 Salvo, SG (2022). Terapi pijat E-book: Prinsip dan praktik . Ilmu Kesehatan Elsevier.
Teknik Relaksasi (Relaxation Techniques) Liceria & Co. Teknik relaksasi, kadang-kadang disebut makanan penutup, digunakan untuk merilekskan klien sebelum, selama, dan setelah refleksologi Sesi. Teknik termasuk kegagalan kaki; kegagalan pergelangan kaki; dan menggerakkan kaki dan pergelangan kaki menjadi dorsifleksi, fleksi plantar, inversi, dan pengalihan atau peras kaki. (A). Teknik termasuk kegagalan kaki (B). kegagalan pergelangan kaki Menggerakkan kaki dan pergelangan kaki menjadi dorsifleksi, fleksi plantar inversi, dan pengalihan atau peras kaki. Salvo, SG (2022). Terapi pijat E-book: Prinsip dan praktik . Ilmu Kesehatan Elsevier.
Refleksi Kaki untuk Tidur Nyenyak Kepala/otak (di atas setiap jari kaki) meningkatkan kejernihan dan pemikiran positif Hipofisis atau "master gland" (pusat jempol kaki) merangsang/menyeimbangkan sekresi hormon dari semua kelenjar lainnya Kelenjar pineal (sisi luar jempol kaki) mengeluarkan melatonin, yang mengontrol ritme sirkadian/siklus tidur kita Tiroid (pangkal jempol kaki) menyeimbangkan metabolisme Leher/bahu (punggung jari kaki) melepaskan ketegangan Dada/paru-paru (bola kaki) menenangkan pernapasan Solar plexus/diafragma (di bawah bola kaki di tengah) mendorong relaksasi dan kedamaian yang mendalam 1. Duduklah dalam posisi yang nyaman di ruangan yang tenang. Dengan menggunakan lotion tanpa lemak yang ringan dan menyerap, pijat kaki dengan gerakan meremas, membelai, menguleni, dan meremas. 2. Selanjutnya, silangkan kaki di atas lutut dan pegang pergelangan kaki dengan kuat. Letakkan ibu jari tangan yang lain di telapak kaki itu. 3. Di bagian bawah kaki, "jalankan" ibu jari ke atas dari pangkal tumit ke masing-masing jari kaki (bayangkan ibu jari adalah ulat yang merayap ke atas kaki), lalu tekan titik-titik refleks ini dengan tepi luar kaki. ibu jari atau ujung jari telunjuk: Jika memiliki area khusus lain di tubuh yang tertekan, dapat menekan area atau titik refleks yang sesuai menggunakan bagan di atas. 4. Akhiri dengan menekan ibu jari lagi pada titik ulu hati kaki. 5. Akhiri dengan "hembusan angin". Gerakkan ujung jari dengan ringan ke bagian atas, bawah, dan samping setiap kaki dengan gerakan seperti bulu, hampir tidak menyentuh kulit. Ulangi ini beberapa kali. Ini sangat menenangkan saraf. 6. Ulangi rutinitas pada kaki yang lain.
Serotonin Dopamin Cortisol Norepinephrine Depresi Anxiety Mekanisme Kerja Massage Kualitas tidur meningkat
Cara Penilaian Efektifitas SUL IT TIDUR TE KANAN DARAH MENING KAT F O O T MASSAG E TE KANAN DARAH MENURUN / N O RMAL ADANYA RASA R ELAK S PADA TUBUH KURANGNYA PE R SEPSI NYE R I MENING KATNYA KUAL ITAS TIDUR Robby, A., Agustin, T., & Hanifan Azka, H. (2022). Pengaruh Pijat Kaki (Foot Massage) Terhadap Kualitas Tidur. Healthcare Nursing Journal, 4(1), 206–213. https://doi.org/10.35568/healthcare.v4i1.1845
SLEEP DISTUR BANCE SCALE F O R CHI LDR EN (SDSC) Kuisioner yang mudah diisi oleh orangtua bersama anak, dapat mendeteksi gangguan tidur dan jenis gangguan tidur yang sering dialami oleh anak. Natalita, C., Sekartini, R., & Poesponegoro, H. (2016). Skala Gangguan Tidur untuk Anak (SDSC) sebagai Instrumen Skrining Gangguan Tidur pada Anak Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Sari Pediatri, 12(6), 365. https://doi.org/10.14238/sp12.6.2011.365-72
S KALA GANG GUAN TIDUR PADA ANAK (SDSC) Jawablah dengan melingkari atau memberi tanda silang pada salah satu dari nomor 1 – 5 yang dianggap mewakili kebiasaan tidur anak. Natalita, C., Sekartini, R., & Poesponegoro, H. (2016). Skala Gangguan Tidur untuk Anak (SDSC) sebagai Instrumen Skrining Gangguan Tidur pada Anak Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Sari Pediatri, 12(6), 365. https://doi.org/10.14238/sp12.6.2011.365-72
S KALA GANG GUAN TIDUR PADA ANAK (SDSC)
S KALA GANG GUAN TIDUR PADA ANAK (SDSC)
S KALA GANG GUAN TIDUR PADA ANAK (SDSC)
S KALA GANG GUAN TIDUR PADA ANAK (SDSC) Natalita, C., Sekartini, R., & Poesponegoro, H. (2016). Skala Gangguan Tidur untuk Anak (SDSC) sebagai Instrumen Skrining Gangguan Tidur pada Anak Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Sari Pediatri, 12(6), 365. https://doi.org/10.14238/sp12.6.2011.365-72
S KALA GANG GUAN TIDUR PADA ANAK (SDSC) Total skor gangguan tidur didapatkan dengan menjumlahkan seluruh nilai faktor tidur. Standarisasi digunakan untuk menghitung angka T (M=50, SD=10), dengan angka T lebih besar dari 70 maka dinyatakan terdapat gangguan tidur (Schurman dkk, 2012). Schurman, Jennifer V.Sleep problems and functional disability in children with functional gastrointestinal disorders: An examination of the potential mediating effects of physical and emotional symptoms.BMC Gastroenterology, 2012; 12:142
Thank You