BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL
( BIAN )
UPTD PUSKESMAS JATIWARNA
KOTA BEKASI JAWA BARAT
TAHUN 2022
puskesmasjatiwarna
LATAR BELAKANG
KEGIATAN BIAN
Adanya pademi covid-19
mengakibatkan pelaksanaan
imunisasi rutin tidak dapat
berjalan optimal, untuk
imunisasi dasar ataupun
imunisasi lanjutan
Akibatnya penyakit campak
rubella dan difteri
meningkat di beberapa
wilayah
Terjadi peningkatan 3x lipat
jumlah kasus tetanus pada
anak usia <28 hari pada
tahun 2021 dibandingkan
tahun 2020 dengan tingkat
kematian mendekati 90%
Penanganan masalah diatas
adalah dengan
melaksanakan KEGIATAN
BIAN
Sudah Taukah
Apa itu BIAN ?
BIAN
Bulan Imunisasi Anak
Nasional
Adalah pemberian
imunisasi TAMBAHAN
Campak-Rubela serta
imunisasi KEJAR
(melengkapi imunisasi
Polio, IPV, dan DPTHB-
Hib yang terlewat)
IMUNISASI DALAM
KEGIATAN BIAN
Imunisasi TAMBAHAN
•Pemberian satu dosis imunisasi
Campak – Rubela (MR) tanpa
memandang status imunisasi
sebelumnya
Imunisasi KEJAR
•Pemberian satu atau lebih jenis
imunisasi untuk MELENGKAPI
STATUS imunisasi dasar maupun
lanjutan bagi anank yang belum
menerima dosis vaksin sesuai usia
•Polio sebanyak 4 kali
•IPV sebanyak 1 kali
•DPTHB-Hib sebanyak 4 kali
Sasaran
Kegiatan BIAN
Imunisasi •Usia 9 – 59 Bulan
TAMBAHAN
•Vaksin Campak-
Imunisasi Rubela (MR)
KEJAR
•Usia 12 – 59 Bulan
•Vaksin Polio
•Vaksin IPV
•Vaksin DPTHB-HIB
Waktu Pelaksanaan
BIAN
Pelaksanaan BIAN
di Provinsi Jawa
Barat mulai bulan
AGUSTUS 2022
Persyaratan Vaksinasi
BIAN
❑Fotocopy AKTE/ KK,
Jika Ada
❑Membawa catatan
imunisasi sebelumnya,
Jika Ada
Tempat Pelaksanaan
BIAN
Ayo kunjungi….
Posyandu atau Puskesmas
wilayah masing-masing…..
CAMPAK
MANFAAT DAPAT RUBELA
BIAN MENCEGAH
KESAKITAN DAN POLIO
KECATATAN
DIFTERI
AKIBAT
HEPATITIS B
PERTUSISI
(batuk rejan)
PNEUMONIA
(radang paru)
MENINGITIS
VAKSIN
CAMPAK-
RUBELA (MR)
Manfaat
• Melindungi anak dari penyakit campak yang
dapat menyebabkan komplikasi seperti
radang paru, radang otak, diare, radang
telinga, dehidrasi, hingga berakibat kematian
serta mencegah penyakit rubela.
• Rubela bila menulari ibu hamil pada trimester
pertama atau awal kehamilan, dapat
menyebabkan keguguran atau kecacatan
pada bayi yang dilahirkan yang dikenal
sebagai Sindroma Rubela Kongenital.
Efek Samping
• Tidak ada efek samping dalam imunisasi.
Demam ringan, ruam merah, bengkak ringan
dan nyeri di tempat suntikan setelah
imunisasi adalah reaksi normal yang akan
menghilang dalam 2-3 hari. Kejadian ikutan
pasca imunisasi yang serius sangat jarang
terjadi.
Sasaran
• Usia 9 bulan – 59 bulan
• Untuk wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Jawa Timur
Vaksin
DPTHB-Hib
Manfaat
• Mencegah penyakit Difteri, Pertusis
(Batuk Rejan), Tetanus, Hepatitis B,
serta Meningitis (radang selaput otak)
dan Pneumonia (radang paru) yang
disebabkan oleh kuman Haemophilus
Influenzae tipe B.
Efek Samping
• Tidak ada efek samping dalam
imunisasi.
• Demam ringan, ruam merah, bengkak
ringan dan nyeri di tempat suntikan
setelah imunisasi adalah reaksi normal
yang akan menghilang dalam 2-3 hari.
• Kejadian ikutan pasca imunisasi yang
serius sangat jarang terjadi.
Sasaran
• Anak usia 12-59 bulan
• Belum lengkap mendapatkan imunisasi
DPT-HB-Hib lengkap (sebanyak 4 kali)
Vaksin OPV
Manfaat
• Melindungi anak dari penyakit lumpuh
layu yang disebabkan oleh virus
polio.
• OPV diberikan dengan tetesan ke
mulut anak.
• Vaksin OPV dan IPV diberikan untuk
mengoptimalkan perlindungan
terhadap polio.
Efek Samping
• Vaksin OPV aman
• Reaksi pasca pemberian imunisasi
OPV sangat jarang.
Sasaran
• Anak usia 12-59 bulan
• Belum lengkap mendapatkan
imunisasi OPV lengkap (Sebanyak 4
kali)
Vaksin IPV
Manfaat
• Melindungi anak dari penyakit
lumpuh layu yang disebabkan oleh
virus polio.
• IPV diberikan dengan suntikan.
• Vaksin OPV dan IPV diberikan untuk
mengoptimalkan perlindungan
terhadap polio.
Efek Samping
• Vaksin IPV aman,
• Reaksi pasca pemberian imunisasi
IPV sangat jarang.
Sasaran
• Anak usia 12-59 bulan
• Belum lengkap mendapatkan 1
dosis imunisasi IPV.