Hey, Beauty Soul
Aku mau cerita tentang sahabatku, dan aku sangat-sangat bangga dan kagum sama dia. Namanya
Sonia Rizka Safitri. Namanya cantik, kan? Ditambah kepribadian dan auranya yang sangat
positif. Dia punya senyuman yang cantik banget, gak percaya? Yaudah wkwk.
Aku kenal dia sejak 6 tahun yang lalu. Dan aku pikir, no one know her better than me.
Sonia yang aku tau, dia adalah figur tokoh perempuan yang sangat kuat yang Tuhan pertemukan
padaku. Aku menjadi salah satu saksi betapa kuatnya jiwa dia menghadapi cobaan yang silih
berganti.
Tapi, aku rasa dari semua cobaan yang Tuhan beri, cobaan kehilangan orang tersayangnya lah
yang paling menyayat hatinya. Ternyata skenario Tuhan tidak seindah bayangannya. Kita sebagai
manusia bisa apa? Kita tidak punya kuasa apa-apa karena memang semua milik Tuhan yang akan
diambil sewaktu-waktu. Tapi, kehilangan sosok ibu adalah hal paling menyakitkan yang aku
bayangkan. Aku pun menyadari bahwa akan ada waktu dimana perpisahan terjadi. Hari itu akan
menjadi hari terburuk yang pernah ada. Tapi kita bisa apa? Kita hanya manusia fana yang akan
rusak dan mati.
Jadi, kupikir, orang yang masih memiliki ibu di sisinya itu merupakan previllege. Seburuk-
buruknya hal yang terjadi, kalau masih ada ibu semua rasanya akan lebih ringan. Karena itu, aku
juga ingin belajar memanfaatkan waktu yang ada untuk menikmati setiap momen yang Tuhan
masih berikan.
Okay, back to the story. Sonia berjuang dengan mati-matian bertahan menahan semuanya
sendirian. Dia sudah tidak punya 'rumah' buat dia kembali. Tidak ada lagi tempat aman di mana
dia bisa lari dari kerasnya dunia luar. Tapi, DIA MASIH BERTAHAN HINGGA SAAT INI.
Walau jiwanya rapuh, tapi dia tetap berjuang untuk kehidupannya. Mungkin dia hilang arah,
tidak tau caranya bahagia lagi. TAPI DIA MASIH BERTAHAN.
Sayangnya, Sonia tidak mendapat kehangatan dari kakaknya, justru dia banyak berkorban dan
berujung pada sakit hati yang amat perih. Dia tak punya keluarga yang menghangatkan hatinya.
TAPI, WALAU BEGITU SONIA TIDAK PUTUS ASA MENJADI ORANG BAIK.
Ya Allah, hatinya ini dibuat dari apa? Kenapa bisa semulia itu? Dia tidak pernah berlaku keji atau
jahat ke orang lain. Justru, dia yang selalu terluka karena kebaikannya.
Sonia, aku ingin memberitahumu sesuatu, baca seksama, ya!
Son, aku tahu kamu merasa sangat kesepian, tidak ada yang bisa kamu jadikan rumah.
Keluargamu sendiri pun juga tidak bisa menjadi rumahmu. Tapi, kamu punya teman yang sangat
peduli padamu, ya walaupun temanmu tidak bisa menggantikan posisi ibumu, setidaknya masih
ada yang peduli padamu dengan tulus. Aku tahu kamu trauma akan kehilangan, makanya kamu
buat jarak ke orang-orang dan memilih memendam masalahmu sendirian. Tapi, bukan kah
semuanya juga akan hilang pada akhirnya? Harusnya kamu hargai setiap momen yang dapat
kamu habiskan agar kamu tidak menyesal nantinya? Masih ada orang yang peduli padamu. Aku
misalnya. Aku tidak menjamin aku akan selalu ada di sisimu selamanya, tapi aku menjamin
bahwa aku bersedia menjadi tempatmu berkeluh kesah tentang bangsatnya dunia ini. Kita semua
memiliki masalah masing-masing, tapi akan lebih baik jika kita saling mengobati luka satu sama
lain, saling menguatkan satu sama lain, menjadi support system satu sama lain. Aku ingin kamu
jangan lagi memendam masalah sendirian, aku takut hatimu akan membusuk kesakitan dan
jiwamu mati dalam kesendirian. Aku tidak mau kamu seperti itu. Ayo genggam tanganku,
menghangatlah hatimu bersamaku karena kamu tidak sendiri, ada aku yang sama-sama berjuang
melawan kerasnya dunia ini.
Son, kalau kamu masih bingung bagaimana cara untuk bahagia, atau apa tujuan hidupmu,
kurasa itu karena semua cobaan dan masalah yang sudah kamu hadapi menjadi benang kusut
yang sulit untuk dibetulkan. Kamu terlalu banyak mengalami kesulitan yang kamu pendam
sendiri, sehingga hatimu sulit merasa bebas. Terlalu banyak hal yang kamu pikul sendiri sehingga
membuatmu terlalu banyak berpikir. Tak ada ruang untukmu merasakan kebahagiaan yang
seutuhnya. Alih-alih fokus pada permasalahan yang kamu hadapi, cobalah melihat hal-hal kecil
lain yang bisa membuatmu bersyukur/senang, seperti kasih makan kucing di jalan, menonton
anime mungkin, atau berkhayal menjadi anime? Gak, bercanda. Walaupun mungkin seperti
fafifuwasweswos, tapi ini bisa sedikit membantumu agar tidak terlalu fokus pada masalah yang
terjadi. Kalau kamu mencari kebahagiaan, kamu akan kelelahan sendiri. Aku ingat satu buku
yang aku baca "kebahagiaan sejati itu tidak dicari, melainkan diciptakan oleh diri sendiri." Well,
bahagia itu tentang mindset, semua yang terjadi itu sifatnya netral, cuma persepsi kita yang
membuatnya bernilai positif dan negatif. Sayangnya, kita cenderung berpikiran negatif. Misalnya,
aku ketahuan kerjasama ngerjain laprak. Sebenernya itu kejadian netral, cuma persepsi ku
menyimpulkan bahwa hal itu negatif karena nantinya aku gabisa kerjasama lagi, bakal kerepotan
karena ga dibantu, kena marah aslab, dll. Kan bisa aja aku mikir, ini adalah cara Tuhan ngasih
tau aku buat jadi orang yang lebih percaya diri dengan kemampuan sendiri, nyatanya aku bisa
ngerjain 5 laprakku sendirian, dan bikin aku jadi lebih memahami materi malah. Pola pikir gini
memang perlu dibiasakan, aku pun masih belajar buat menerapkan itu. Aku berusaha melihat
sisi positif dari kejadian yang terjadi di luar kendali aku. Makanya, ayo kita belajar bareng-bareng
buat coba lebih berpikir positif. Ini juga buat kesehatan jiwa kita kok, biar pikiran toksik yang
kita ciptakan ga merusak perasaan dan pola pikir kita. Kalau dirasa omonganku seperti bullshit
para motivator, copot semua ego yang ada dan lihat dengan tanpa judgement apapun kayak
"Alah, Putri mah ga ngerasain, jadi gampang ngomong gini". Aku harap omonganku bisa bikin
kamu bertahan lebih baik lagi.
Sonia, kalau kamu ngerasa kehidupanmu terlalu berat karena cobaan Tuhan. Ingat ini, gak ada
orang baik satupun di dunia ini yang gak Tuhan kasih cobaan. Bahkan kekasih Allah, Nabi
Muhammad yang paling disayang Allah, Allah kasih cobaan yang sangat berat di antara manusia
lainnya. Kehilangan ayah ibu diusia belia, dibenci oleh seluruh kaum Quraish di Mekkah,
dijadikan buronan untuk dibunuh, dan banyak penderitaan yang Tuhan kasih ke Rasulullah.
Intinya, cobaan yang Allah kasih ke hamba-Nya adalah bentuk cara Allah ingin menaikkan
derajatnya di sisi-Nya. Banyak ganjaran besar yang Allah selipkan pada setiap cobaan kepada
hamba-Nya yang tidak berputus asa. Dengan cobaan yang Allah kasih, jangan pernah berburuk
sangka atas apapun kehendak-Nya. Kalau kata Habib Jafar, hidup ini adalah sebuah drama
pertunjukkan. Kita diberi waktu dan tempat untuk berusaha 'menampilkan' yang terbaik untuk
Tuhan. Kita tidak berhak menentukan garis hidup yang kita inginkan, semua adalah atas
kehendak-Nya. Pada akhirnya ketika pertunjukkan usai, 'panggung' itu akan dihancurkan. Dan
pada kesimpulannya, tujuan hidup kita ya hanya untuk beribadah kepada Allah. Ibadah tidak
melulu tentang sholat 5 waktu, tetapi apapun yang diniatkan karena Allah pasti akan menjadi
sebuah ibadah. Jadi dari hal ini, semua yang kamu lalui adalah bentuk kasih sayang Allah karena
ingin menaikkan derajatmu. Jangan berputus asa, Allah memberikan kesulitan pasti juga akan
memberikan kemudahan.
Kamu orang baik, pasti orang baik sepertimu hak-hakmu akan dirampas oleh orang-orang tamak.
Itu sudah jadi kehendak Tuhan. Kita tidak bisa menghilangkan ketamakan mereka. Tapi, Allah
selalu bersama orang-orang yang bersabar.
Maaf kalau tiba-tiba bahasannya jadi menyenggol hal spiritual. Tapi, inilah solusi yang terbaik,
kita pasrahkan semua kepada Allah. Karena kita didesain bukan untuk menyelesaikan masalah,
kita hanya didesain untuk selalu berusaha agar tidak berputus asa. Jalan masalah itu Tuhan yang
akan berikan, kita nanti pasti melewati itu, hanya saja untuk saat ini jalannya masih belum
menemukan titik terangnya. Jadi, bisakah kamu bertahan lagi? Kalau capek, gak papa untuk
berhenti sejenak, tapi pastikan kamu jalan lagi. Oke?
Sonia, kamu anak yang sangat luar biasa. Aku adalah pengagum mu yang pertama! Kamu itu
salah satu sosok yang Allah kenalkan ke aku agar aku tahu arti perjuangan. Aku bersyukur
dikenalkan dengan orang yang sebaik dan sehebat dirimu! Aku yakin kamu bisa ngelewatin
semua kebangsatan itu! Kalahkan semua dengan buktikan dirimu mampu bertahan hingga akhir!
Sincerely,
Puput:3