The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by melisaputri2202, 2021-05-05 20:56:25

Pembelajaran Abad 21

Article summary

Keywords: Class A

Nama : Melisa Putri Febriyanti

NIM : 2002101002007

Kelas : A Pendidikan Fisika

Tugas : PTIK

APLIKASI PEMBELAJARAN ABAD 21

A. Poin-poin yang terdapat pada masing-masing artikel
1. Artikel “Desain Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap 4C”
• Telah dirancang model pembelajaran berbasis proyek (projeck based learning
PJBL) pada pembelajaran fisika untuk dapat meningkatkan 4C.
• Indikator keterampilan berpikir kritis: memberi penjelasan sederhana
(elementary clarification), membangun keterampilan dasar (basic support),
menyimpulkan (inference), membuat klarifikasi/penjelasan lebih lanjut
(advanced clarification), dan strategi dan taktik (strategies and tactics).
• Indikator berpikir kreatif kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), keaslian
(originality), merinci/penguraian (elaboration).
• Indikator keterampilan berkolaborasi: bertanggung-jawab terhadap diri sendiri,
membantu kelompok, menghormati orang lain, membuat dan mengikuti
perjanjian, mengatur pekerjaan, bekerja sebagai kelompok yang utuh.
• Indikator komunikasi yang dikembangkan berdasarkan indikator komunikasi
saintifik, yaitu: mengambil informasi, membaca secara saintifik, mendengar
dan mengobservasi, menulis secara saintifik, mempresentasikan informasi.
• keterampilan 4C dapat dilatih dengan menggunakan model berbasis proyek
(projeck based learning-PjBL). Pembelajaran PjBL dapat melatih keterampilan
4C karena siswa disajikan dengan masalah-masalah autentik yang menuntut
pemecahan masalah melalui pembuatan proyek.
• Pembelajaran fisika dengan penerapan model PjBL lebih memudahkan melatih
keterampilan 4C siswa karena dalam pembelajaran PjBL didesain dengan
mengkonfrontasi pebelajar dengan masalahmasalah kontekstual berhubungan
dengan materi pembelajaran yang disajikan

2. Artikel “E-Learning Moodle, Media Pembelajaran Fisika Abad 21”
• E-learning merupakan bagian dari Integrated Learning Design Framework
(ILDF). Model ILDF adalah model desain pembelajaran yang khusus
dikembangkan untuk proses belajar masa depan, yaitu online e-learning atau
web-based learning yang mengoptimalkan pemanfaatan teknologi
telekomunikasi.
• Ciri-ciri E-Learning, antara lain, memiliki konten yang relevan dengan
tujuan pembelajaran, menggunakan metode instruksional, misalnya
penyajian contoh dan latihan untuk meningkatkan pembelajaran,
menggunakan elemen-elemen media seperti kata-kata dan gambar-gambar
untuk menyampaikan materi pembelajaran, memungkinkan pembelajaran
langsung berpusat pada pengajar (synchronous elearning) atau di desain
untuk pembelajaran mandiri (asynchronous e-learning), membangun
pemahaman dan keterampilan yang terkait dengan tujuan pembelajaran baik
secara perseorangan atau meningkatkan kinerja pembelajaran kelompok.
• Moodle merupakan perangkat lunak open source yang mendukung
implementasi e-learning dengan paradigma terpadu dimana berbagai fitur
penunjang pembelajaran dengan mudah dapat diakomodasi dalam suatu
portal elearning.
• Alasan yang menjadikan moodle sebagai salah satu LMS yang digunakan
oleh banyak institusi pendidikan, antara lain, Free and open source, moodle
bernaung dibawah bendera open source; ukuran kecil, kemampuan
maksimal; dilandasi oleh Educational Philosophy; mempunyai komunitas
yang besar dan saling berbagi.
• Adapun komponen pembelajaran yang diaplikasikan kedalam program
pembelajaran berbasis moodle, diantaranya materi pembelajaran dalam
moodle, media pembelajaran berbasis moodle, evaluasi dan Penugasan
dalam Moodle.

3. Artikel “Implementasi Pembelajaran Abad 21 dalam Kurikulum 2013”
• Perencanaan Pembelajaran Abad 21 dalam Kurikulum 2013, meliputi
ketersediaan silabus, pengembangan Rencana Pelaksanaa Pembelajaran

(RPP), prinsip-prinsip penyusunan RPP, dan pemilihan bahan ajar atau
materi pembelajaran
• Pelaksanaan Pembelajaran Abad 21 dalam Kurikulum 2013, meliputi,
kegiatan pendahuluan pembelajaran, pengelolaan kegiatan inti dan
penguasaan materi pelajaran, pemanfaatan sumber dan media/alat
pembelajaran, penguatan keterampilan Abad 21 (Communication,
Collaboration, Critical Thinking, & Creativity/ 4C), dan kegiatan
penutupan pembelajaran.
• Penilaian Pembelajaran Abad 21 dalam Kurikulum 2013, meliputi
perancangan penilaian, prinsip penilaian, pelaksanaan evaluasi belajar,
pelaporan hasil belajar, dan instrumen penilaian.
• Pengawasan Pembelajaran Abad 21 dalam Kurikulum 2013, khususnya
dari sisi guru, meliputi dua indikator yaitu prinsip pengawasan dan
pelaksanaan supervisi; dan tindak lanjut.
• Penggunaan mixed method bertujuan untuk mengurangi kelemahan pada
penelitian kuantitatif. Kedua, responden penelitian dapat melibatkan unsur-
unsur selain guru yang secara langsung bersentuhan dengan pembelajaran,
sehingga informasi yang didapatkan tidak hanya dari satu jenis sumber
sehingga dapat memperluas temuan penelitian.

4. Artikel “Impelementasi Pembelajaran Abad 21 di Imdonesia”
• Kurikulum 2013 diimplementasikan di abad ke-21 saat perkembangan
teknologi berkembang dengan sangat pesat dan kemudahan mengakses
informasi. Abad ke-21 merupakan era berkompetisi, siswa dituntut untuk
memiliki kemampuan bagaimana belajar dan berfikir dengan cerdas dan
selektif dalam memilih informasi yang valid dan relevan.
• Pada tahun 2013 kurikulum di revisi demi meningkatkan kualitas
pendidikan nasional Indonesia yang memiliki perhatian terhadap 3 hal
spesifik yaitu mempersiapkan populasi anak muda Indonesia yang besar
untuk pasar tenaga kerja di masa depan, memperkuat kesadaran siswa dan
apresiasi terhadap masalah sosial budaya dan lingkungan di Indonesia, dan
meningkatkan kinerja siswa Indonesia pada berbagai perbandingan
internasional.

• Pemerintah indonesia juga mengimplementasikan pembelajaran abad 21
dari program penguatan pendidikan karakter disekolah yang diharapkan
dapat menumbuhkan karakter siswa untuk dapatberpikir kritis, kreatif,
mampu berkomunikasi, dan berkolaborasi, yang mampu bersaing di abad
21.

• Guru-guru membutuhkan beberapa latihan untuk mengembangkan
intrumen keterampilan berfikir kritis dan instrumen keterampilan
memecahkan masalah. Beberapa Kendala krusial yang dihadapi pendidikan
Indonesia dalam penerapan pembelajaran abad-21 berasal dari kualitas
siswa dan kualitas guru-gurunya.

• Dari segi kualitas siswa, berdasarkan data Hasil PISA 2015 kualitas siswa
Indonesia menempati ranking 64 dari 72 negara yang mengikuti seleksi pisa
data lainnya yang dapat menjadi indikator kualitas pendidikan Indonesia
yaitu dari hasil pencapaian rata-rata nilai UNBK nasional tahun 2019 pada
tingkat SMP hanya sebesar 53,18 dari 100, dan tingkat sma sebesar 53,16
dari 100. Dari data-data tersebut terlihat jelas bagaimana kondisi pendidikan
Indonesia. Relevansi pendidikan dalam hal substansial terhadap kebutuhan
masyarakat masih dianggap rendah.

5. Artikel “Pengembangan Kerampilan Abad 21 dalam Pembelajaran Fisika di
Sekolah Menengah Atas Menggunakan Model Creative Problem Solving”
• Sumber daya manusia yang berkualitas, telah terkandung secara jelas dalam
tujuan pendidikan nasional. Langkah yang perlu dilakukan untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional yaitu dengan memaksimalkan penyampaian
materi pelajaran dan tujuan pembelajaran. Salah satu caranya yaitu dengan
pemilihan model pembelajaran yang tepat, dan ini merupakan salah
satustrategi yang harus diterapkan oleh pendidik selama proses
pembelajaran.
• Pentingnya penguasaan terhadap keterampilan abad 21 dikarenakan pada
masa ini peserta didik dituntut untuk dapat mengembangkan life skill dan
soft skills, meliputi kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah,
kreativitas, berkomunikasi,serta berkolaborasi, disamping penguasaan
terhadap materi dan konsep pembelajaran disekolah.

• Abad 21 dikenal dengan masa pengetahuan (knowledge age), dalam era ini,
semua alternatif upaya pemenuhan kebutuhan hidup dalam berbagai konteks
lebih berbasis pengetahuan. Upaya pemenuhan kebutuhan bidang pendidikan
berbasis pengetahuan (know ledge based economic), pengembangan dan
pemberdayaan masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge based social
empowering), dan pengembangan dalam bidang industripun berbasis
pengetahuan (knowledge based industry).

• Pada abad ke-21 Bangsa Indonesia menghadapi tantangan global yang sangat
banyak. Tuntutan tersebut diantaranya adalah peserta didik membutuhkan
pikiran, komunikasi verbal dantulis, teamwork, kreativitas, keterampilan
meneliti, dan problem solving untuk bersaing dan tumbuh dengan baik di masa
depan. Selain itu, peserta didik juga menggunakan kemampuan yang
dimilikinya untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, menyusun dan
mengungkapkan, menganalisa, untuk menyelesaikan masalah, akan tetapi
lingkungan pendidikan tidak memposisikan untuk mengajarkan kemampuan
tersebut kepada peserta didik.

• Dalam keterampilan abad 21 ini ada beberapa hal yang perlu dikembangkan,
sebagaimana yang tedapat dalam Permendikbud nomor 21 tahun 2016
menyatakan bawa Standar Kompetensi Lulusan dalam pembelajaran kurikulum
2013 berbasis pada kompetensiAbad 21, kompetensi tersebut mengandung
kompetensi soft skill.

• Learning to know, pendidikan sudah semestinya mengarahkan peserta didik
agar memiliki pengetahuan yang luas. Penguasaan terhadap materimenjadi hal
yang sangat penting yang harus diupayakan oleh peserta didik.

• Learning to do yaitu pendidikan semestinya dapat mendorong peserta didik
untuk terus berkarya. Pendidikan tidak cukup dengan memberikan pengetahuan
yang luas, namun pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta
didik harus diaktualisasikan kedala sebuah karya yang dapat mencerminkan
sesuatu yang bermakna dalam kehidupannya.

• Leaning to be yaitu melalui pendidikan, peserta didik seharusnya mampu
mengenal jati dirinya dengan berbekal penguasaan pengetahuan dan
keterampilan yang telah ia peroleh. Mengenal jati diri artinya mengetahui
kebutuhan pribadinya sebagai individu ataupun sebagai bagian dari

masyarakat,yakni mampu berperilaku sesuai norma dan kaidah yang berlaku di
masyarakat.
• Learnig to live together, peserta didik sebaiknya dibiasakan untuk hidup

secara kooperatif dalam lingkungan belajar.
• Salah satu model yang sesuai dengan daya kreatif siswa yaitu dengan Creative

Poblem Solving. Creative problem solving adalah suatu model pembelajaran
yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan
masalah yang diikuti dengan penguatan keterampilan. Ketika dihadapkan
dengan suatu pertanyaan, peserta didik dapat melakukan keterampilan
memecahkan suatu masalah untuk memilih dan mengembangkan
tanggapannya. Tidak hanya dengan cara menghapal, keterampilan
memecahkan masalah dapat juga memperluas proses berpikir.

6. Artikel “Pengembangan Kerampilan Abad 21 dalam Pembelajaran Fisika di
Sekolah Menengah Atas Menggunakan Model Creative Problem Solving”
• Cara untuk membawa keterampilan dunia nyata ke dalam kursus fisika
tersier yaitu membatasi deskripsi pada pendekatan SCALE-UP di North
Carolina State University.
• SCALE-UP “Lingkungan Pembelajaran Aktif yang berpusat pada Siswa
dengan Pedagogi Terbalik,” menggunakan ruang kelas dan desain
kurikulum untuk mendorong pembelajaran aktif dan kolaboratif dalam
lingkungan laboratorium, "kuliah", dan tutorial yang terintegrasi.
• Siswa memecahkan masalah yang tidak jelas yang membutuhkan estimasi,
evaluasi informasi di internet, membuat koneksi dan pengajaran kolaboratif,
baik dalam kelompok maupun lintas kelompok
• Di masa mendatang, mengusulkan untuk membawa pengajaran gaya
SCALE-UP ke Universitas Auckland di Selandia Baru untuk mengurangi
masalah tipikal dalam kursus fisika berbasis kalkulus mereka, termasuk
kinerja yang buruk di kelas, retensi informasi yang rendah pada tahun kedua,
dan kehadiran yang rendah.
• Selain itu, secara eksplisit memasukkan pengembangan keterampilan dalam
tujuan pembelajaran yang dinyatakan dari dua rangkaian kursus.
Mengembangkan urutan lab tahun pertama dengan peralatan sederhana

tetapi tantangan eksperimental terbuka, di mana siswa harus merancang
prosedur dalam lingkungan tim.
• Siswa meringkas pendekatan dan temuan mereka dalam satu halaman, laporan
berbasis argumen. Ide ini, sains sebagai argumen, memulai percakapan
mendalam tentang bagaimana sains terjadi, siapa yang mendanai sains, dan
siapa yang mengerjakan sains.
• Bagi banyak orang, format baru ini secara signifikan menyimpang dari
laboratorium sekolah menengah atas yang terstruktur dan membutuhkan upaya
untuk menghasilkan laporan yang bukan merupakan regurgitasi manual
laboratorium atau buku teks.
• Ketika siswa menulis tentang fisika, menerapkan ide-ide ke masalah yang tidak
jelas dan bekerja dalam tim, siswa mengembangkan pemahaman yang lebih
bernuansa, relevan, dan lebih dalam tentang konten sambil menjadi lebih mudah
beradaptasi dan menyeluruh sebagai manusia.
• Ketika memberi siswa kesempatan untuk terlibat dengan fisika dengan cara
non-tradisional, ingatkan siswa tentang keterampilan apa yang mereka
praktikkan dan mengapa. Kemudian, mereka akan lebih cenderung memiliki
kesadaran akan kekuatan dan kemampuan mereka serta contoh untuk
disuarakan dalam wawancara kerja.

B. 10 Nama Aplikasi Pembelajaran Fisika
1. Physics Formula
Dalam Tool ini menggabungkan semua Rumus Fisika dan persamaan yang
diperlukan untuk Memecahkan numerik, seperti aspek Mekanika, Fisika
Termal, Elektrostatik dan arus listrik, magnetisme, Optik Ray, Optik gelombang
dan Fisika Modern.
2. Bank Soal Fisika
Tool ini berisi database yang mengandung kumpulan soal soal fisika,
diantaranya Vektor, Suhu dan Kalor, Rangkaian Listrik, Listrik Statis, Listrik
Dinamis, Momentum dan Tumbukan, Usaha dan Kalor, Teori Kinetik Gas,
Gelombang Stationer, GLB dan GLBB, Dinamika Rotasi, Dinamika I gerak
tinjauan gaya gesek, Dinamika II gerak tinjauan gaya gesek, Dinamika

tikungan, Gerak melingkar, Teropong bintang, Pipa organa dan dawai,
Elastisitas Gaya gesek, dan masih banyak lagi.
3. Fisika Asik
Tool pembelajaran fisika lengkap mengenai fluida statis, fluida dinamis dan
gerak parabola. Isi Tool -nya lengkap, mulai dari Pendahuluan hingga Latihan
Soal Menggunakan Waktu.
4. Gwyddion
5. Elmer finite element software
6. GMAT (General Mission Analysis Tool)
7. Asymptot (2D and 3D TeX-Aware Vector Graphics Language)
8. LAMMPS (Large-scale Atomic / Molecular Massively Parallel Simulator)
9. Frame3DD (Static and Dynamic Structural Analysis of 2D and 3D frames)
10. JaxoDraw (Feynman Diagrams made easy)


Click to View FlipBook Version