Area Kontemplasi Publik Nogosui
Area Kontemplasi Publik Nogosui
karya Sri Hardana
Karya seni instalasi Area Kontemplasi Publik Nogosui yang saya ciptakan ini merupakan penggabungan antara seni, tradisi budaya, dan refleksi filosofis dalam bentuk sebuah permainan interaktif. Sebagai seorang seniman yang lahir dan besar di Klaten, Jawa Tengah, saya memiliki kedekatan yang mendalam dengan konsep petungan dalam primbon, sebuah warisan budaya yang mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat Jawa. Pengalaman dan pengetahuan tentang primbon yang saya peroleh dari keluarga sejak kecil ini telah menjadi sumber inspirasi utama dalam penciptaan karya seni saya.
Primbon, yang mencakup berbagai aspek kehidupan seperti ramalan nasib, astrologi, dan simbolisme, masih digunakan oleh sebagian masyarakat Jawa, khususnya dilingkungan keluarga saya sebagai panduan dalam berbagai aktivitas sehari-hari. Dalam dunia yang terus bergerak, saya mengajak publik seni/masyarakat umum untuk kembali merenungi kearifan lokal melalui karya saya. Area Kontemplasi Publik Nogosui mengundang pengunjung untuk berpartisipasi dalam sebuah permainan yang menggabungkan elemen-elemen dari primbon dan keindahan batu Nogosui (sebuah batu yang hanya ada di sungai Klawing, daerah Purbalingga, Jawa Tengah). Bagi sebagian masyarakat Purbalingga, khususnya para pecinta batu akik nusantara, batu Nogosui yang memiliki beragam motif-motif tertentu dipercaya memiliki khasiat tertentu seperti kewibawaan, pengasihan, penglarisan, tolak bala, untuk menjaga keharmonisan hubungan suami-istri dan seterusnya. Penggabungkan primbon dan keindahan batu Nogosui menciptakan pengalaman yang unik untuk mengeksplorasi aspek-aspek kehidupan melalui pengalaman dalam permainan ramalan.
Pengalaman dalam Permainan
Setidaknya ada beberapa pengalaman yang bisa kita rasakan di dalam karya seni ini. Dalam Konteks budaya dan tradisi, Area Kontemplasi Publik Nogosui menawarkan pengalaman yang berakar dalam tradisi budaya Jawa. Primbon telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Jawa selama berabad-abad, dalam permainan ini ditawarkan kembali melalui konsep petungan dalam berbagai aspek kehidupan keseharian yang menghibur. Saya menggunakan simbol-simbol dan konsep-konsep dari primbon untuk menghadirkan kembali kearifan lokal yang sarat dengan makna dan nilai.
Setiap elemen dalam karya instalasi ini mencerminkan kedalaman dan kompleksitas primbon. Pengunjung diundang untuk merenungkan makna-makna tersembunyi dalam simbolisme dan ramalan yang disajikan, memperdalam pemahaman mereka tentang warisan budaya Jawa. Melalui interaksi dengan karya ini, pengunjung dapat merasakan bagaimana kebijaksanaan lokal masih relevan dalam kehidupan modern, sekaligus memperkaya wawasan mereka tentang tradisi dan budaya yang mungkin terlupakan.
Pengalaman menarik lain yang dapat dirasakan dalam permainan ini terkait dengan interaksi sosial dan identitas. Salah satu aspek paling menarik dari Area Kontemplasi Publik Nogosui adalah interaktivitasnya. Karya ini tidak hanya menyajikan pengalaman estetis, tetapi juga mengajak publik untuk berpartisipasi dalam sebuah permainan yang saya rancang untuk merangsang refleksi dan kontemplasi. Melalui interaksi ini, pengunjung tidak hanya bermain, tetapi juga terlibat dalam pengalaman reflektif yang mendalam. Interaktivitas ini menciptakan ruang bagi publik untuk berinteraksi satu sama lain, berbagi pengalaman, dan mendiskusikan makna yang mereka temukan. Ini bukan hanya tentang bermain, tetapi juga tentang membangun identitas dan hubungan sosial melalui seni. Dengan demikian, karya ini berfungsi sebagai medium untuk mempertemukan individu dengan identitas budaya mereka, serta mengajak mereka untuk merenungkan hubungan mereka melalui tradisi dan warisan leluhur.
Selanjutnya, terkait dengan simbolisme dan makna, setiap elemen dalam Area Kontemplasi Publik Nogosui mengandung makna filosofis yang merujuk pada aspek-aspek kehidupan seperti nasib, takdir, dan hubungan manusia dengan alam semesta. Batu Nogosui, yang menjadi pusat dari instalasi ini, tidak hanya merupakan objek estetis tetapi juga simbol dari kekuatan alam dan kebijaksanaan yang tersembunyi. Batu ini sering dianggap memiliki kekuatan tertentu yang tercermin melalui motif dan karakternya.
Permainan yang saya rancang ini melibatkan proses memadukan kode batu Nogosui dan kode anak panah, dalam proses bermainnya pengunjung diminta untuk merenungkan dan memilih satu pertanyaan pada panel pertanyaan, setiap pertanyaan tersebut terdapat kode angka Romawi. Selanjutnya pengujung dipersilahkan mengambil anak panah dan fokus melemparkanya pada panel panahan, dari hasil lemparan tersebut pengunjung akan mendapatkan kode anak panah dan pengujung akan mendapatkan jawaban dengan mengurutkan kode anak panah dengan kode angka Romawi yang terdapat pada setiap motif batu Nogosui. Setelah menemukan titik jawaban tersebut pengunjung akan melakukan praktek seni grafis murni dengan teknik cetak tinggi yang akan dipandu oleh seorang penjaga/juru kunci dengan mengunakan tinta, kertas dan roll cetakan. Jawaban dari pertanyaan pengunjung kemudian akan tercetak pada selembar kertas tersebut dan bisa dibawa pulang sebagai bahan renungan.
Melalui aspek “ketidakpastian” dan “keberuntungan” dalam permainan karya seni ini seolah-olah meminta publik untuk merenungkan sejauh mana mereka memiliki kendali atas nasib mereka sendiri, dan sejauh mana takdir telah ditetapkan. Ini adalah refleksi tentang kebebasan manusia dalam menghadapi nasib dan bagaimana mereka bisa menemukan kebijaksanaan dalam setiap keputusan yang mereka ambil. Karya ini, dengan demikian, tidak hanya menjadi sebuah instalasi seni yang menarik secara visual, tetapi juga sebuah jendela yang mengundang kita untuk memahami dan merenungkan kearifan lokal dalam warisan budaya kita.
Pengalaman Kontemplatif
Setiap interaksi dengan elemen-elemen Area Kontemplasi Publik Nagasui mendorong sebuah perjalanan introspektif, di mana publik diajak untuk menjalani proses kontemplasi yang mendalam. Karya ini menciptakan ruang di mana seni, budaya, dan filsafat bertemu, memberikan pengalaman yang kaya dan bermakna bagi setiap pengunjung. Melalui permainan ramalan yang saya dihadirkan ini tidak hanya memperkenalkan kembali tradisi petungan dalam primbon tetapi juga mengundang kita untuk menyelami lebih dalam makna-makna yang terkandung di dalamnya.
Setiap interaksi dalam permainan ini juga memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk merenungkan aspek-aspek kehidupan mereka sendiri, memahami hubungan mereka dengan alam semesta, dan menemukan kebijaksanaan dalam setiap langkah yang mereka ambil.. Melalui interaksi dan permainan karya ini tidak hanya menjadi sebuah karya seni instalasi yang memukau, tetapi juga sebuah medium refleksi mengajak kita untuk menghargai dan memahami kearifan lokal yang telah menjadi bagian dari identitas budaya yang ada di Nusantara.
Sebagai penutup, mari kita merenungkan Kembali pertanyaan mendasar yang saya sampaikan melalui karya seni “Area Kontemplasi Publik Nogosui”,: Sejauh mana kita memiliki kendali atas nasib kita sendiri, dan sejauh mana pengaruh takdir yang telah ditetapkan? Dalam perjalanan hidup yang penuh dengan “keputusan” dan “ketidakpastian”, dapatkah kita menemukan kebijaksanaan dan makna melalui refleksi terhadap kearifan lokal dan tradisi budaya kita? Bagaimana permainan interaktif ini mengubah pemahaman kita tentang hubungan antara manusia, nasib, dan alam semesta?.
Selamat Mengapresiasi.