PENDIDIKAN KIMIA Kelas
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI 1 XI
UIN WALISONGO SEMARANG _E-MODUL Kimia SMA/MA
Materi Laju Reaksi_
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah
yang tidak terkira sehingga penulis dapat menyelesaikan E-Modul pada materi laju
reaksi berbasis green chemistry. Shalawat seiring salam tak lupa penulis haturkan
kepada junjungan alam, tauladan umat manusia, rahmat bagi alam semesta yaitu
baginda nabi Muhammad SAW yang telah membawa ke zaman yang penuh rahmat ini.
E-Modul ini membahas mengenai materi laju reaksi dan contoh kegiatan
praktikum berbasis green chemistry yang bisa dilakukan peserta didik serta
pengetahuan kepada peserta didik terkait dengan prinsip green chemistry serta latihan
dan contoh soal yang dapat dijadikan evaluasi oleh peserta didik setelah mempelajari E-
Modul. Adapun tujuan penulisan E-Modul adalah untuk memberikan bahan ajar
berbasis elektronik sehingga nantinya mempermudah peserta didik untuk belajar
dimanapun dan kapanpun. Selama penulisan E-Modul, terdapat hambatan yang penulis
alami, namun berkat bantuan, motivasi serta bimbingan dari berbagai pihak, maka E-
Modul ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis telah menyelesaikan E-Modul ini
sebagai karya terbaik yang dapat penulis persembahkan. Tetapi penulis menyadari
bahwa dalam karya berupa E-Modul ini terdapat kekurangan. Oleh karena itu, saran dan
masukan terkait dengan E-Modul dapat diberikan sebagai bahan perbaikan. Akhir kata
semoga E-Modul berbasis green chemistry pada materi laju reaksi dapat bermanfat bagi
pembaca pada umumnya.
Palembang, April 2022
Penulis
_E-MODUL Kimia SMA/MA i
Materi Laju Reaksi_
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................................ i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... ii
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................iii
GREEN CHEMISTRY (GREESTRY) ............................................................................................................ iv
PETA KONSEP..................................................................................................................................................v
KEGIATAN BELAJAR 1 ................................................................................................................................. 1
A. LAJU REAKSI .....................................................................................................................................................2
B. TEORI TUMBUKAN ........................................................................................................................................4
LATIHAN KEGIATAN BELAJAR 1 .............................................................................................................................6
KEGIATAN BELAJAR 2 ................................................................................................................................. 7
Factor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi Berdasarkan Teori Tumbukan ...............................................8
1. Konsentrasi .............................................................................................................................................................8
2. Luas permukaan ....................................................................................................................................................9
3. Suhu .........................................................................................................................................................................11
4. Katalis .....................................................................................................................................................................12
AKTIFITAS ILMIAH.....................................................................................................................................................13
LATIHAN KEGIATAN BELAJAR 2 ..........................................................................................................................19
KEGIATAN BELAJAR 3 ...............................................................................................................................20
A. PERSAMAAN LAJU REAKSI DAN ORDE REAKSI .............................................................................21
B. MAKNA ORDE REAKSI...............................................................................................................................22
C. MENENTUKAN PERSAMAAN LAJU REAKSI......................................................................................23
CONTOH SOAL.............................................................................................................................................................25
LATIHAN ........................................................................................................................................................................26
GLOSARIUM...................................................................................................................................................28
RANGKUMAN ............................................................................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................30
RIWAYAT PENULIS.....................................................................................................................................31
_E-MODUL Kimia SMA/MA ii
Materi Laju Reaksi_
PENDAHULUAN
A. Identitas E-MODUL
Nama Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/ 1 (Satu)
Judul E-MODUL : Laju Reaksi
B. Petunjuk Penggunaan E-MODUL
Agar pembelajaran berjalan dengan lancar, maka perlu diperhatikan petunjuk
penggunaan E-MODUL ini yaitu sebagai berikut:
1. Petunjuk Penggunaan untuk Guru
Perhatikan alokasi jam pelajaran dibagian awal E-MODUL ini
2. Petunjuk Penggunaan untuk Peserta Didik
Ketika pembelajaran dimulai dikelas, maka :
a. Berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran
b. Perhatikan indikator dan tujuan pembelajaran yang ada di setiap awal
materi pokok E-MODUL sebelum menggunakan E-MODUL sebagai media
pembelajaran.
c. Pahami suatu materi sampai mengerti lalu kemudian lanjutkan ke materi
berikutnya
d. Lakukan perobaan pada setiap kegiatan pembelajaran yang terdapat pada E-
MODUL ini.
e. Kerjakan soal-soal latihan pada modul ini baik dalam bentuk pilihan ganda
maupun essay.
f. Tanyakan kepada guru jika ada hal-hal yang kurang dipahami dalam E-
MODUL
_E-MODUL Kimia SMA/MA iii
Materi Laju Reaksi_
GREEN CHEMISTRY (GREESTRY)
Green Chemistry adalah suatu falsafah atau konsep yang mendorong desain dari
suatu produk ataupun proses yang mengurangi dan mengeliminir penggunaan dan
penghasilan zat berbahaya. Pada E-Modul materi laju reaksi berbasis green
chemistry ini merupakan modul elektronik yang menerapkan prinsip-prinsip
green chemistry dengan menggunakan pola kegiatan praktikum dengan
menggunakan bahan-bahan yang aman dan tersedia di lingkungan siswa dan
tidak meninmbulkan limbah berbahaya bagi siswa karena menerapkan
prinsip green chemistry berikut:
Mengurangi terjadinya limbah praktikum
Meminimalkan produk limbah yang berlebihan
dalam kegiatan praktikum
Desain bahan praktikum yang digunakan aman
Desain bahan praktikum terbarukan
Peminimalan potensi kecelakaan kerja pada
kegiatan praktikum
Mengurangi penggunaan bahan praktikum kimia
derivatif
Desain praktikum penghemat energi
Penggunaan bahan praktikum yang ramah
lingkungan
Desain bahan praktikum yang dapat diperbarui
Pencegahan terbentuknya limbah berbahaya
_E-MODUL Kimia SMA/MA iv
Materi Laju Reaksi_
PETA KONSEP
LAJU
REAKSI
Merupakan Dipengaruhi oleh
Perubahan konsentrasi Suhu Luas Katalis
terhadap waktu permukaan
Menurunkan
Meliputi Mempengaruhi
Energi
Bertambahnya Berkurangnya Tetapan aktivas
laju
Konsentrasi hasil Konsentrasi i
reaksi pereaksi
Mempengaruhi
energi
Tumbukan
KATA KUNCI
Hukum Laju reaksi, Teori tumbukan, Konsentrasi, Luas Permukaan, Suhu,
Katalis, Orde reaksi, Tetapan laju reaksi, tumbukan efektif
_E-MODUL Kimia SMA/MA v
Materi Laju Reaksi_
KEGIATAN BELAJAR 1
1 E TEORI TUMBUKAN
KOMPETENSI DASAR
3.6 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
menggunakan teori tumbukan
4.6 Menyajikan hasil penelusuran informasi-informasi cara-cara
pengaturan dan penyimpanan bahan untuk mencegah perubahan
fisika dan kimia yang terkendali
INDIKATOR
3.6.1 Menjelaskan teori tumbukan dalam reaksi kimia
berdasarkan pengaruh suhu terhadap laju rata-rata
partikel zat dan pengaruh konsentrasi terhadap
frekuensi tumbukan
_E-MODUL Kimia SMA/MA 1
Materi Laju Reaksi_
Konsep laju reaksi dapat digunakan diberbagai macam bidang. Salah satunya
pengethauan konsep laju reaksi juga bisa digunakan untuk penyimpanan bahan dan alat
dalam laboratorium kimia. Misalnya penyimpanan logam aktif seperti logam natrium
dalam minyak bumi. Hal ini dapat dipelajari lebih lanjut di materi yang akan didapatkan
pada E-Modul ini. Pada pembahasan E-Modul ini akan dibahas pengertian laju reaksi,
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, dan teori yang dipelajari dari materi laju
reaksi.
A. E LAJU REAKSI
LAJU REAKSI menurut Chang (2005) merupakan materi perhitungan kecepatan yang
menunjukkan persatuan waktu dalam jumlah pereaksi dan hasil reaksi yang
dipengaruhi oleh konsentrasi molar. Sedangkan menurut Keenan (1984) laju reaksi
merupakan tahapan terkait berkurangnya konsentrasi suatu pereaksi dalam
perhitungan kimia terkait dengan materi produk tertentu.
Suatu proses yang dapat mengubah sistem awal pereaksi menjadi keadaan akhir reaksi
dalam kurun waktu tertentu disebut juga dengan laju reaksi. Reaksi kimia yang terjadi
menyangkut perubahan dari suatu pereaksi (reaktan) menjadi hasil reaksi (produk)
yang dinyatakan dengan persamaan reaksi. Maka, laju reaksi dapat dinyatakan sebagai
berkurangnya jumlah pereaksi untuk setiap satuan waktu tertentu atau bertambahnya
jumlah hasil reaksi untuk setiap satun waktu. Secara sistematis dapat ditulis dengan :
∆ [/]
= ± ∆
Keterangan :
v = laju reaksi
∆ [] =Laju reaksi berkurangnya zat A
∆ [] =Laju reaksi berkurangnya zat B
∆t=
Zat pereaksi atau produk reaksi umumnya menggunakan kemolaran. Molaritas
didefinisikan sebagai jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan, dengan satuan mol/L.
Oleh sebab itu, diperlukan ukuran untuk menyatakan laju suatu reaksi kimia. Laju reaksi
_E-MODUL Kimia SMA/MA 2
Materi Laju Reaksi_
ini menyatakan besarnya perubahan konsentrasi zat pereaksi atau produk reaksi per
satuan waktu tertentu. Laju reaksi dapat didefinisikan pada persamaan stoikimoetri
berikut:
mA + nB → pC + qD
berdasarkan persamaan tersebut maka laju reaksi dinyatakan dengan berkurangnya
pereaksi A atau B dan bertambahnya produk C atau D dalam waktu tertentu. Sehingga:
Laju pengurangan B =
Laju Pertambahan C =
Laju Pertambahan B =
Contoh Soal
Berikut adalah persamaan reaksi pada pembentukan zat tertentu
yaitu:
A2 (g) + 2C (g) → 2AC(g)
Jika diketahui pada suatu t, laju pertambahan 2AC adalah 0,05 M/s,
maka tentukan:
a. Perbandingan laju reaksi ketiganya
b. Laju pengurangan A2 dan C
JAWAB:
Diketahui v 2AC = 0,05 M/s
a. Perbandingan laju ketiga zat dapat dinyatakan dengan:
11
2 = 2 = 2
b. Laju pengurangan A2 adalah
11
2 = 2 = 2 0,05 = 0,025 /
Laju pengurangan C adalah
22
C = 2 = 2 0,05 = 0,05 /
_E-MODUL Kimia SMA/MA 3
Materi Laju Reaksi_
B. E TEORI TUMBUKAN
Teori tumbukan menyatakan jika suatu zat akan bereaksi satu sama lain jika partikel-
partikelnya saling bertumbukan. Terjadinya tumbukan antar partikel ini dibantu
dengan adanya energi kinetik yang membantu partikel tersebut untuk bergerak hingga
akhirnya saling bertabrakan. Suatu reaksi akan saling bertumbukan jika memenuhi
syarat-syarat berikut ini:
1. Tumbukan efektif
Tumbukan efektif menjadi tumbukan yang memungkinkan adanya tumbukan yang
menghasilkan reaksi. Keadaan partikel yang bertumbukan dengan arah orientasi
yang tepat menjadi syarat adanya tumbukan efektif ini. Ketika partikel yang saling
bertumbukan tidak mengalami tumbukan dengan orientasi tumbukan yang tepat,
maka tumbukan tidak akan menghasilkan reaksi kimia dan akan menghasilkan
senyawa baru lainya.
2. Energi tumbukan yang cukup
Pada dasarnya, untuk menuju suatu tujuan yang kita tuju tentu memerlukan energi
agar kita mencapai tujuan yang sudah kita tetapkan. Meskipun dalam menuju tujuan
tersebut, kita dihadapkan dengan halangan maupun cobaan yang akan kita hadapi.
Hal ini berarti, agar kita mencapai tujuan tersebut, kita harus memiliki energi yang
cukup untuk melewati rintangan tersebut.
Pada teori tumbukan, adanya halangan atau cobaan tersebut menjadi contoh dari
yang dimaksud dengan Energi aktivasi (Ea). Energi aktivasi ini, merupakan energi
penghalang yang harus kita lewati agar kita mencapai tujuan kita. Energi aktivasi
ini memiliki kegunaan sebagai energi terendah yang dibutuhkan agar membentuk
molekul kompleks teraktivasi yang akan menyebabkan suatu reaksi dapat terjadi.
Teori tumbukan dan energi aktivasi akan bermanfaat untuk menjelaskan faktor-
faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Dimana kita dapat menaikkan energi kinetik
suatu molekul, atau kita dapat menurunkan energi aktivasinya, maka kita dapat
membuat laju reaksi itu dapat berlangsung dengan cepat. Sehingga kita dapat
menyimpulkan bahwa, jika semakin kecil energi aktivasi sautu reaksi, maka kita
akan mempermudah suatu reaksi itu terjadi.
_E-MODUL Kimia SMA/MA 4
Materi Laju Reaksi_
Gambar 1. Tumbukan atom H dan I Gambar 2. Tumbukan atom H dan I
yang tidak menghasilkan reaksi yang menghasilkan reaksi
James C. Maxwell dan Ludwig Boltzmann telah
melaksanakan percobaan dengan membuat hubungan
matematis antara jumlah molekul dengan kecepatanya
yang disebut Maxwell-Boltzmann. Distribusi kecepatan
tersebut menunjukkan energi kinetik molekul
bergantung pada massa partikel dan suhu
_E-MODUL Kimia SMA/MA 5
Materi Laju Reaksi_
LATIHAN KEGIATAN BELAJAR 1
1. Berdasarkan reaksi : 2N2O5 (g) → 4 NO2 (g) + O2 (g), diketahui bahwa N2O5
berkurang dari 10 mol/liter menjadi 5 mol/liter dalam waktu 20 detik.
Berapakah laju reaksi berkurangnya N2O5 ?
2. Jika diketahui suatu reaksi: 2X + Y → X2Y,diperoleh laju reaksi v sebesar
0,8 [A] [B]2. Dimasukan kedalam wadah 4 L sebanyak 4,8 mol zat A dan
3,4 mol zat B. laju reaksi setelah 25% zat A bereaksi adalah…
3. Sebanyak 0,4 mol gas NO2 dipanaskan dalam ruangan dengan volume
8 liter sehingga membentuk dinitrogen pentaoksida menurut
persamaan: 4NO2 (g) + O2 (g) → 4N2O5 (g)
Pada 25 detik pertama ditemukan 0,5 mol N2O5. Maka laju
pengurangan NO2 adalah…
_E-MODUL Kimia SMA/MA 6
Materi Laju Reaksi_
KEGIATAN BELAJAR 2
2 E FAKTOR PENGARUH LAJU REAKSI
KOMPETENSI DASAR
3.6 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
menggunakan teori tumbukan
4.6 Menyajikan hasil penelusuran informasi-informasi cara-cara
pengaturan dan penyimpanan bahan untuk mencegah perubahan
fisika dan kimia yang terkendali
INDIKATOR
3.6.2 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Laju
reaksi
_E-MODUL Kimia SMA/MA 7
Materi Laju Reaksi_
A. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
BERDASARKAN TEORI TUMBUKAN
Konsentrasi
Sumber : Brilio.net Sumber : bobo-Girl.ID
Coba kalian perhatikan perbedaan dari kedua teh diatas !
Teh yang pertama memiliki warna lebih terang/encer dibandingkan teh
kedua yang memiliki warna lebih pekat/gelap. Teh yang lebih pekat
(konsentrasi besar) ini mengindikasikan bahwa didalamnya memiliki
kandungan molekul yang lebih banyak dibandingkan dengan teh yang
encer/terang. Sehingga ketika kita meminum teh yang kedua dengan warna
lebih pekat maka akan memiliki rasa pahit dibandingkan dengan teh yang lebih
terang (konsentrasi kecil).
Umumnya, laju reaksi akan semakin cepat ketika konsentrasi pereaksi
bertambah begitu juga sebaliknya. Logikanya dengan bertambahnya jumlah
partikel pereaksi maka akan semakin mempermudah terjadinya proses
tumbukan antar partikel sehingga kemungkinan terjadinya reaksi yang
semakin besar. Jumlah partikel ini berbanding lurus dengan bertambahnya
jumlah konsentrasi pereaksi.
_E-MODUL Kimia SMA/MA 8
Materi Laju Reaksi_
Luas Permukaan
Pernahkah kalian mengamati, mengapa pagar rumah kalian harus di cat ? apakah akan
terjadi perbedaan ketika padar rumah tidak di cat ataupun dicat ?
Sumber : 22laser.com Sumber : Endang Widjajanti
Pengecetan pagar rumah yang kalian mati tersebut merupakan salah satu cara agar
pagar rumah kalian tidak cepat berkarat dan dapat bertahan lama. Proses pengecetan
ini menjadi salah satu contoh untuk memperkecil kemungkinan bidang sentuh pada
permukaan pagar besi dengan udara dan air yang ada di sekitar pagar tersebut. Sehingga
proses terjadinya reaksi oksidasi pada pagar besi di umah kalian akan terhalangi dengan
cat yang telah diberikan pada pagar besi tersebut.
Pada dasarnya luas permukaan mempengaruhi laju reaksi. Luas permukaan bidang
sentuh zat yang bereaksi akan memudahkan terjadinya tumbukan efektif yang akan
menyebabkan terjadinya reaksi kimia sehingga mempercepat laju reaksi pada zat
tersebut. Sehingga berlaku bahwa semakin luas permukaan partikel suatu zat, maka
frekuensi tumbukan akan semakin besar.
Pengaruh luas permukaan untuk mempercepat laju reaksi ini dapat juga dilakukan
dengan memperkecil ukuran zat. Reaksi kimia yang menggunakan pereaksi dalam
bentuk serbuk (wujud yang lebih kecil) akan dapat menghasilkan laju reaksi yang lebih
cepat jika dibandingkan dalam bentuk kepingan (wujud yang lebih besar) jika akan
dilakukan pelarutan dengan larutan yang memiliki konsentrasi sama. Sehingga semakin
kecil ukuran satu partikel maka kemungkinan terjadinya suatu tumbukan untuk
menghasilkan suatu reaksi akan semakin besar.
_E-MODUL Kimia SMA/MA 9
Materi Laju Reaksi_
UJI PEMAHAMAN
Perhatikan data hasil percobaan berikut ini!
Percobaan Pereaksi Waktu Suhu
A B (detik) (℃)
1 2 gram serbuk 2M 10 27
2 2 gram larutan 2M 8 27
3 2 gram padatan 2M 20 27
4 2 gram larutan 4M 4 27
5 2 gram larutan 2M 4 37
Berdasarkan data percobaan 1 dan 3, faktor apa yang mempengaruhi kecepatan
reaksinya adalah…
Jawaban:
Berdasarkan data percobaan 1 maka pereaksi yang digunakan yaitu serbuk, sedangkan
data percobaan 3 pereaksi yang digunakan berbentuk padatan. Sehingga laju reaksi
pada percobaan 1 dan 3 dipengaruhi oleh luas permukaan. Hal ini dikarenakan, semakin
kecil ukuran partikel suatu zat maka frekuensi terjadinya tumbukan semakin besar dan
mengakibatkan laju reaksi semakin cepat terjadi.
_E-MODUL Kimia SMA/MA 10
Materi Laju Reaksi_
Suhu
Apakah kalian pernah mengamati bagaimana proses pelarutan gula ketika kalian
membuatkan teh atau kopi untuk kedua orang tua kalian? Jika kalian mengamati
perbedaan proses pelarutan gula akan lebih cepat jika dilarutkan dengan air panas
dibandingkan dengan air dingin. Mengapa demikian ?
Pelarutan Gula Pelarutan gula menggunakan air
panas menjadi contoh dalam pengaruh
suhu terhadap laju reaksi. Karena semakin
tinggi suhu yang digunakan, akan semakin
meningkat laju reaksinya.
Hal ini terjadi ketika partikel-partikel pereaksi semakin aktif bergerak diakibatkan
karena suhu yang dinaikkan. Ketika partikel-partikel pereaksi ini bergerak bebas maka
kemungkinan terjadinya tumbukan antar partikel semakin sering terjadi. Sehingga
menyebabkan nilai laju reaksi yang semakin besar. Begitu juga sebaliknya.
Suhu menyatakan derajat panas dinginnya suatu benda. Kalor (panas) yang dimiliki
suatu benda bersuhu tinggi menyebabkan energi kinetik partikelnya juga semakin tinggi
yang menyebabkan bergerak lebih cepat. Hal ini dikarenakan suhu berkaitan dengan
energi kinetik suatu partikel yang saling bertumbukan efektif. Semakin banyak suatu
partikel yang memiliki energi kinetik yang tinggi maka kemungkinan akan semakin
banyak terjadi tumbukan efektif.
Sumber :Keenan, 1984
_E-MODUL Kimia SMA/MA 11
Materi Laju Reaksi_
Katalis
Apakah kalian suka makan roti ? apa kalian pernah mengamati proses pembuatan roti ?
kenapa ya roti bisa mengembang ? yuk coba kita amati
Adonan Roti Penambahkan ragi pada adonan
bertujuan untuk membuat adonan lebih
kalis dan mengembang. Hal ini merupakan
salah satu contoh penggunaan katalis
dalam pembentukan adonan roti.
Katalis dapat mempengaruhi laju reaksi dengan mempercepat laju reaksi pada suhu
tertentu tanpa adanya perubahan pada reaksi tersebut. Terdapat perbedaan mengenai
katalis ini. Terdapat katalis yang dapat mempercepat suatu reaksi yang disebut dengan
katalisator. Ada juga yang dapat memperlambat laju reaksi yang disebut dengan
inhibitor. Peran katalis dalam mempengaruhi laju reaksi berkaitan dengan energi
aktivasi (Ea). Katalis yang digunakan untuk mempercepat reaksi akan memberikan
suatu mekanisme reaksi alternative dengan menunjukkan nilai Ea yang lebih rendah
jika dibandingkan dengan Ea reaksi tanpa diberikan katalis.
Sumber : petrucci, 1987
_E-MODUL Kimia SMA/MA 12
Materi Laju Reaksi_
AKTIFITAS ILMIAH BERBASIS GREESTRY
Lakukan kegiatan praktikum berikut untuk membuktikan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi menggunakan limbah bahan sederhana yang ada di sekitar
kalian!
WARNING !!
Sebelum melaksanakan praktikum, kalian wajib menggunakan sarung tangan dan
masker agar meminimalisir kecelakaan kerja yang akan kalian lakukan!
Siapkan alat dan bahan berikut ini
ALAT BAHAN
Gelas kimia Tablet eferseven
Lumpang H2O
Alu Tablet vitamin C (asam askorbat)
Termometer H2O2 3%
Iodium tincture
Pati
Hati ayam (enzim katalase)
A. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
Langkah kerja
1. Larutkan stok vitamin C dalam 60 mL akuades dengan menggerus 1000 mg tabel
vitamin C. beri label sebagai larutan stok vitamin C
2. Ambillah 5 mL stok larutan vitamin C dan campurkan dengan 5 mL larutan
iodium, kemudian tambahkan dengan 15 mL larutan aquades. Beri label A pada
gelas kimia tersebut
3. Siapkan larutan B dengan menambahkan 15 mL aquades kedalam 15 mL larutan
Hidrogen Peroksida 3% dan 3 mL larutan pati
4. Tuangkan larutan A kedalam larutan B
5. Mulailah catat waktu segera setelah kedua larutan tercampur sampai ada
perubahan warna
_E-MODUL Kimia SMA/MA 13
Materi Laju Reaksi_
6. Ulangi percobaan prosedur 1-4 dengan menggunaka 30 mL aquades ketika
menyiapkan larutan A dan B
B. Pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi
Langkah kerja
1. Sediakan 2 gelas kimia 100 mL
2. Ukur sebanyak 50 mL air kemudian masukkan kedalam masing-masing gelas
kimia
3. Masukkan satu tablet eferseven ke dalam gelas kimia pertama. Catat perubahan
waktu reaksi
4. Gerus satu tablet eferseven menggunakan lumpang dan alu kemudian masukkan
gerusan tablet eferseven kedalam delas kimia kedua dan catat perubahan waktu
reaksi
C. Pengaruh suhu terhadap laju reaksi
Langkah kerja
1. Ambil 5 mL larutan vitamin C dan campurkan dengan 5 mL larutan iodium,
kemudian tambahkan lagi dengan 30 mL aquades. Beri label A pada larutan
tersebut
2. Siapkan larutan B dengan menambahkan 30 mL aquades kedalam 15 mL larutan
H2O2 3% dan 3 mL larutan pati
3. Tempatkan larutan A dan B di dalam penangas es sampai suhu 15℃
4. Setelah didinginkan, tuangkan larutan A kedalam larutan B
5. Catat waktu segera setelah kedua larutan bercampur sampai ada perubahan
warna
6. Ulangi percobaan dari prosedur nomor 1-5, namun pada prosedur nomor 3 ganti
suhu 15℃dengan suhu 30℃
7.
D. Pengaruh katalis terhadap laju reaksi
Langkah kerja
1. Siapkan 2 buah gelas kimia, kemudian masukkan 25 mL larutan H2O2 3%
kedalam kedua gelas tersebut
2. Tambahkan 5 mL ekstrak hati ayam ke dalam gelas kimia nomor 1, sedangkan
dalam gelas kimia nomor 2 tanpa ditambahkan ekstrak hati ayam
3. Amati gelembung yang terjadi dan catat waktu terbentuknya gelembung
_E-MODUL Kimia SMA/MA 14
Materi Laju Reaksi_