_E-Modul Kimia SMA/MA
Materi Laju Reaksi_
KATA PENGANTAR
Allhamdullilah, Puji Syukur kami haturkan kepada Allah SWT untuk rahmat dan hidayah
yang tidak terkira.Shalawat seiring salam kami haturkan kepada Rasullulah SAW, Semoga kita
mendapat syafaatnya di yaumil akhir nanti, Aamiin. Sehingga kami bisa menyelesaikan E-Modul
pada materi Laju Reaksi berorientasi Green Chemistry untuk siswa SMA/MA kelas XI sebagai
salah satu sumber belajar bagi peserta didik.
Tersusunya E-Modul ini tidak lepas dari dorongan dan bantuan dari berbagai pihak
sehingga terlselesaikanlah E-Modul ini dengan baik. Oleh karena itu kami menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak terkait terutama ibu Sri Mulyanti selaku Dosen Pembimbing,
Bapak/Ibu dosen dan guru reviewer serta teman-teman peer reviewer, Semoga dengan adanya
E-Modul ini mampu mempermudah peserta didik untuk memahami materi kimia khusunya
materi Laju reaksi
Palembang, April 2021
Penulis
_E-Modul Kimia SMA/MA
Materi Laju Reaksi_
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR........................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................................ ii
PENDAHULUAN . ..............................................................................................................................................iii
PETA KONSEP .................................................................................................................................................... v
GLOSARIUM....................................................................................................................................................... vi
KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan .....................................................................................................................................................................1
B. Uraian Materi .......................................................................................................................................................2
C. Teori Tumbukan.................................................................................................................................................2
D. Factor yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan teori tumbukan ........................................4
1. Konsentrasi ..................................................................................................................................................5
2. Luas permukaan .........................................................................................................................................6
3. Suhu .................................................................................................................................................................7
4. Katalis..............................................................................................................................................................8
KEGIATAN PRAKTIKUM
A. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi..................................................................................................9
B. Pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi ...................................................................................9
C. Pengaruh suhu terhadap laju reaksi ...................................................................................................... 10
D. Hasil Percobaan praktikum ........................................................................................................................ 10
E. Pertanyaan......................................................................................................................................................... 12
GREEN CHEMISTRY (GREESTRY)...............................................................................................................13
RANGKUMAN.................................................................................................................................................................... 14
CONTOH SOAL.................................................................................................................................................................. 15
LATIHAN............................................................................................................................................................................. 16
JAWABAN LATIHAN....................................................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
_E-Modul Kimia SMA/MA
Materi Laju Reaksi_
PENDAHULUAN
A. Identitas E-Modul : Kimia
Nama Mata Pelajaran : XI/ 1 (Satu)
Kelas/Semester : Laju Reaksi
Judul E-Modul
B. Kompetensi Dasar
3.6 Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan reaksi kimia
3.7 Menganalisis factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
4.6 Menyajikan hasil pemahaman terhadap teori tumbukan untuk menjeaskan
reaksi kimia
4.7 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percoban
factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
C. Deskripsi Singkat
Ilmu kimia merupakan ilmu yang berhubungan langsung dengan kehidupan
sehari-hari yang memuat konsep abstrak dan sistematis [1]. Perkembangan ilmu
kimia diperoleh dari adanya pengamatan dan percobaan ilmiah terhadap
fenomena-fenomena yang terjadi di alam. Ilmu kimia yang dipelajari di sekolah
merupakan salah satu cara untuk membuat peserta didik memahami konsep ilmu
kimia dalam kehidupan sehari-hari, salah satu materi yang dipelajari di sekolah oleh
siswa kelas XI SMA adalah materi laju reaksi dan factor yang memengaruhinya [2].
Hal ini ditandai dengan pencapaian kompetensi inti dan kompetensi dasar alam
meningkatkan pendidikan dan mencapai tujuan pembelajaran berdasarkan
kurikulum 2013 secara efektif dan efisien [3]. Maka dengan adanya pengembangan
E-Modul berbasis Green Chemistry sebagai satu alternative bahan ajar produktif
E-Modul berbasis Green Chemistry dapat digunakan oleh siswa untuk
mempermudah belajar mandiri dimanapun dan kapanpun [4]. E-Modul ini
dikembangkan dengan menggunakan bahasa, contoh dan pembahasan yang mudah
dipahami serta mencakup pengaplikasian dalam kehidupan sehari-har[5].
Penggunaaan E-Modul ini berisi materi dasar pada setiap kegiatan pembelajaran
_E-Modul Kimia SMA/MA i
Materi Laju Reaksi_
pada materi laju reaksi untuk siswa untuk mempermudah dan mengharapkan agar
ilmu kimia yang dikembangkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
terutama dalam factor-faktor yang mempegaruhi laju reaksi.
D. Petunjuk Penggunaan E-Modul
Modul ini merupakan salah satu bahan ajar yang dikembangkan untuk membantu
kegiatan-kegiatan belajar siswa yang disajikan dalam bentuk penjelasan materi,
latihan, rangkuman, dan latihan diri [6]. Masing-masing bagian itu memiliki
hubungan satu sama lain untuk saling berkontribusi dalam kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
Agar pembelajaran berjalan dengan lancar, maka perlu diperhatikan petunjuk
penggunaan E-Modul ini yaitu sebagai berikut:
1. Petunjuk Penggunaan untuk Guru
Perhatikan alokasi jam pelajaran dibagian awal E-Modul ini
2. Petunjuk penggunaan untuk Siswa
Ketika pembelajaran dimulai dikelas, maka :
a. Berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran
b. Perhatikan indicator dan tujuan pembelajaran yang ada di setiap awal materi
pokok E-Modul sebelum menggunakan E-Modul sebagai media belajar.
c. Pahami suatu materi sampai mengerti lalu kemudian lanjutkan ke materi
berikutnya
d. Kerjakan soal-soal latihan pada modul ini baik dalam bentuk Pilihan ganda
maupun Essay
e. Lakukan perobaan pada setiap kegiatan pembelajaran pada modul ini
disetiap pertemuan pembelajaran yang dilaksanakan
f. Tanyakan kepada guru jika ada hal-hal yang kurang dipahami dalam E-
Modul ini
_E-Modul Kimia SMA/MA ii
Materi Laju Reaksi_
PETA KONSEP
LAJU
REAKSI
Konsentrasi
Konsentrasi berbanding
lurus terhadap laju reaksi
Luas
Permukaan
Semakin luas permukaan partikel
kedua reaktan akan berpengaruh
terhadap kecepatan laju reaski
Suhu
Suhu berbanding lurus
terhadap laju reaksi
Katalis
Konsentrasi berbanding
lurus terhadap laju reaksi
_E-Modul Kimia SMA/MA iii
Materi Laju Reaksi_
GLOSARIUM
Laju reaksi Kecepatan proses pemakaian reaktan dan pembentukan
Teori Tumbukan produk dalam suatu reaksi kimia
Tumbukan efektif
Energy aktivasi Menurut teori tumbukan, reaksi kimia terjadi akibat adanya
Konsentrasi partikel-partikel dalam suatu zat saling bertumbukan atau
bertabrakan satu sama lain.
Suhu
Tumbukan yang terjadi akibat adanya dua zat pereaksi
Luas permukaan dengan arah tumbukan yang disertai dengan energy yang
Katalis cukup.
Energi aktivasi merupakan energy minimum yang wajib
dimiliki agar suatu reaksi dapat berlangsung.
Konsentrasi memiliki satuan molaritas yang menunjukkan
jika semakin besar molaritas suatu reaktan dalam larutan
maka akan semakin cepat pula laju reaksinya yang di
dalamnya terkandung banyak molekul.
Semakin tinggi suhu dalam suatu reaksi, maka akan
semakin cepat pula laju reaksi dalam suatu reaksi kimia.
Suhu ini menyebabkan gerakan antar partikel semakin
cepat sehingga menyebabkan kemungkinan terjadinya
suatu tumbukan yang efektif.
Luas permukaan bidang sentuh suatu zat yang bereaksi
dapat memudahkan suatu tumbukan efektif yang berakibat
pada laju reaksi yang semakin cepat.
Katalis merupakan zat yang digunakan untuk mempercepat
suatu reaksi kimia.
_E-Modul Kimia SMA/MA iv
Materi Laju Reaksi_
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Factor – factor yang mempengaruhi
LAJU REAKSI menggunakan
TEORI
TUMBUKAN
KATA KUNCI
Teori tumbukan, Konsentrasi,
Luas Permukaan, Suhu,
Katalis
A. TUJUAN
Tujuan pembelajaran pada kegiatan ini, kalian diharapkan dapat:
Menyimpulkan pengaruh konsentrasi, luas permukaan, dan suhu serta katalis pada
laju reaksi menggunakan teori tumbukan berdasarkan data percobaan hasil
observasi kegiatan praktikum
_E-Modul Kimia SMA/MA 1
Materi Laju Reaksi_
B. URAIAN MATERI
1. Teori Tumbukan
Sumber: radarkediri.jawapos.com
Apa yang kalian ketahui dari kegiatan di atas? Iya betul!
Kegiatan di atas merupakan kejadian tumbukan dari para petani untuk
menumbuk padi. Kegiatan ini merupakan salah satu contoh dari penerapan teori
tumbukan. Para petani tersebut melakukan kegiatan itu bertujuan untuk
memisahkan beras dari kulitnya. Kegiatan ini biasanya dilakukan sebelum
adanya alat modern yang dapat memisahkan secara langsung padi untuk menjadi
beras. Semakin besar tenaga yang digunakan untuk menumbuk padi, maka akan
semakin cepat pula beras terpisah dari kulitnya. Untuk lebih memahami kegiatan
di atas dengan baik, maka kita perlu mempelajari teori tumbukan untuk
mengetahui alasan dari kegiatan di atas.
a. Pengertian teori tumbukan
Teori tumbukan menyatakan jika suatu zat akan bereaksi dengan zat
yang lainya jika partikel-partikelnya saling bertumbukan. Disebut dengan
tumbukan jika partikel-partikel di dalam zat tersebut bersentuhan satu sama
lain. Terjadinya tumbukan antar partikel ini dibantu dengan adanya energy
kinetic yang membantu partikel tersebut untuk bergerak hingga akhirnya
saling bertabrakan[7].
_E-Modul Kimia SMA/MA 2
Materi Laju Reaksi_
Gambar 1. Tumbukan atom H dan I Gambar 2. Tumbukan atom H dan I
yang tidak menghasilkan reaksi yang menghasilkan reaksi
Suatu reaksi akan saling bertumbukan jika memenuhi syarat-syarat
berikut ini:
1. Tumbukan efektif
Tumbukan efektif menjadi tumbukan yang memungkinkan adanya
tumbukan yang menghasilkan reaksi. Keadaan partikel yang
bertumbukan dengan arah orientasi yang tepat menjadi syarat adanya
tumbukan efektif ini. Ketika partikel yang saling bertumbukan tidak
mengalami tumbukan dengan orientasi tumbukan yang tepat, maka
tumbukan tidak akan menghasilkan reaksi kimia dan akan menghasilkan
senyawa baru lainya.
2. Energy tumbukan yang cukup
Pada dasarnya, untuk menuju suatu tujuan yang kita tuju tentu
memerlukan energy agar kita mencapai tujuan yang sudah kita tetapkan.
Meskipun dalam menuju tujuan tersebut, kita dihadapkan dengan
halangan maupun cobaan yang akan kita hadapi. Hal ini berarti, agar kita
mencapai tujuan tersebut, kita harus memiliki energy yang cukup untuk
melewati rintangan tersebut.
Pada teori tumbukan ini, adanya halangan atau cobaan tersebut
menjadi contoh dari yang dimaksud dengan Energi aktivasi (Ea). Energy
aktivasi ini, merupakan energy penghalang yang harus kita lewati agar
kita mencapai tujuan kita. Energy aktivasi ini memiliki kegunaan sebagai
energy terendah yang dibutuhkan agar membentuk molekul kompleks
teraktivasi yang akan menyebabkan suatu reaksi dapat terjadi.
Teori tumbukan dan energy aktivasi akan bermanfaat untuk
menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Dimana kita
dapat menaikkan energy kinetic suatu molekul, atau kita dapat
_E-Modul Kimia SMA/MA 3
Materi Laju Reaksi_
menurunkan energy aktivasinya, maka kita dapat membuat laju reaksi itu
dapat berlangsung dengan cepat. Sehingga kita dapat menyimpulkan
bahwa, jika semakin kecil energy aktivasi sautu reaksi, maka kita akan
mempermudah suatu reaksi itu terjadi.
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi berdasarkan teori
tumbukan
Coba kita kembali lagi ke bumbu kacang siomay yuk !
Sumber : Titiknol.co.id Sumber: kompas.com
Sebelum menjadi bumbu kacang siomay, tentunya bumbu kacang itu
menjalani beberapa proses sebelum bisa dinikmati. Salah satu proses yang
terjadi adalah proses pengulekan kacang goring agar menjadi halus. Pengulekan
ini duigunakan agar mempercepat proses pengenceran pada bumbu kacang. Hal
ini terjadi juga ketika kalian mengamati ibu kalian memasak di dapur. Pasti
kalian pernah melihat ibu kalian memasak kolak pisang maupun ubi kan?
Kemudian kalian melihat ibu kalian menambahkan gula merah kedalam kolak
tersebut.
Sebelum ditambahkan kedalam kolak, tentunya gula merah diiris terlebih
dahulu untuk membuat bentuknya lebih kecil agar tidak membutuhkan waktu
lama gula merah ini mencair kedalam larutan kolak yang dimasak. Begitu juga
dengan laju reaksi. Terdapat 4 faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
_E-Modul Kimia SMA/MA 4
Materi Laju Reaksi_
Konsentrasi
Sumber : Brilio.net Sumber : bobo-Girl.ID
Coba kalian perhatikan perbedaan dari kedua teh diatas !
Teh yang pertama memiliki warna lebih terang/encer dibandingkan teh
kedua yang memiliki warna lebih pekat/gelap. Teh yang lebih pekat
(konsentrasi besar) ini mengindikasikan bahwa didalamnya memiliki
kandungan molekul yang lebih banyak dibandingkan dengan teh yang
encer/terang. Sehingga ketika kita meminum teh yang kedua dengan warna
lebih pekat maka akan memiliki rasa pahit dibandingkan dengan teh yang lebih
terang (konsentrasi kecil).
Umumnya, laju reaksi akan semakin cepat ketika konsentrasi pereaksi
bertambah begitu juga sebaliknya. Logikanya dengan bertambahnya jumlah
partikel pereaksi maka akan semakin mempermudah terjadinya proses
tumbukan antar partikel sehingga akan memungkinkan terjadinya reaksi yang
semakin besar. Jumlah partikel ini berbandng lurus dengan bertambahnya
jumlah konsentrasi pereaksi.
Sumber : Purwanti Widhya Hastuti
_E-Modul Kimia SMA/MA 5
Materi Laju Reaksi_
Luas Permukaan
Pernahkah kalian mengamati, mengapa pagar rumah kalian harus di cat ?
apakah akan terjadi perbedaan ketika padar rumah tidak di cat ataupun dicat ?
Sumber : 22laser.com Sumber : Endang Widjajanti
Pengecetan pagar rumah yang kalian amati tersebut merupakan salah
satu cara agar pagar rumah kalian tidak cepat berkarat dan dapat bertahan
lama. Proses pengecetan ini menjadi salah satu contoh untuk memperkecil
kemungkinan bidang sentuh pada permukaan pagar besi dengan udara dan air
yang ada di sekitar pagar tersebut. Sehingga proses terjadinya reaksi oksidasi
pada pagar besi di umah kalian akan terhalangi dengan cat yang telah diberikan
pada pagar besi tersebut.
Pada dasarnya luas permukaan mempengaruhi laju reaksi. Luas
permukaan bidang sentuh zat yang bereaksi akan memudahkan terjadinya
tumbukan efektif yang akan menyebabkan terjadinya reaksi kimia sehingga
mempercepat laju reaksi pada zat tersebut. Sehingga berlaku bahwa semakin
luas permukaan partikel suatu zat, maka frekuensi tumbukan akan semakin
besar.
Pengaruh luas permukaan untuk mempercepat laju reaksi ini dapat juga
dilakukan dengan memperkecil ukuran zat . reaksi kimia yang menggunakan
pereaksi dalam bentuk serbuk (wujud yang lebih kecil) akan dapat
menghasilkan laju reaksi yang lebih cepat jika dibandingkan dalam bentuk
kepingan (wujud yang lebih besar) jika akan dilakukan pelarutan dengan
larutan yang memiliki konsentrasi sama.
_E-Modul Kimia SMA/MA 6
Materi Laju Reaksi_
Suhu
Apakah kalian pernah mengamati bagaimana proses pelarutan gula ketika
kalian membuatkan teh atau kopi untuk kedua orang tua kalian? Jika kalian
megamati perbedaan proses pelarutan gula akan lebih cepat jika dilarutkan
dengan air panas dibandingkan dengan air dingin. Mengapa demikian ?
RofaYuliaAzhar.com Pelarutan gula menggunakan air
panas menjadi contoh dalam pengaruh
suhu terhadap laju reaksi. Karena semakin
tinggi suhu yang digunakan, akan semakin
meningkat laju reaksinya.
Hal ini terjadi ketika partikel-partikel pereaksi semakin aktif bergerak
diakibatkan karena suhu yang dinaikkan. Ketika partikel-partikel pereaksi ini
bergerak bebas maka kemungkinan terjadinya tumbukan antar partikel
semakin sering terjadi. Sehingga menyebabkan nilai laju reaksi yang semakin
besar. Begitu juga sebaliknya.
Sumber :Keenan, 1984
_E-Modul Kimia SMA/MA 7
Materi Laju Reaksi_
Katalis
Apakah kalian suka makan roti ? apa kalian pernah mengamati proses
pembuatan roti ? kenapa ya roti bisa mengembang ? yuk coba kita amati
Sumber : tokowahab.com Penambahkan ragi pada adonan
bertujuan untuk membuat adonan lebih
kalis dan mengembang. Hal ini merupakan
salah satu contoh penggunaan katalis
dalam pembentukan adonan roti.
Katalis dapat mempengaruhi laju reaksi dengan mempercepat laju reaksi
pada suhu tertentu tanpa adanya perubahan pada reaksi tersebut. Terdapat
perbedaan mengenai katalis ini. Terdapat katalis yang dapat mempercepat
suatu reaksi yang disebut dengan katalisator. Ada juga yang dapat
memperlambat laju reaksi yang disebut dengan inhibitor. Peran katalis dalam
mempengaruhi laju reaksi berkaitan dengan energy aktivasi (Ea). Katalis yang
digunakan untuk mempercepat reaksi akan memberikan suatu mekanisme
reaksi alternative dengan menunjukkan nilai Ea yang lebih rendah jika
dibandingkan dengan Ea reaksi tanpa diberikan katalis.
Sumber : petrucci, 1987
_E-Modul Kimia SMA/MA 8
Materi Laju Reaksi_