The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by rifai.virtualclass, 2021-12-01 17:26:27

KD 3.4 KESETABILAN ATOM (Elektron Valensi & Ikatan Kimia)

KESETABILAN ATOM (Elektron Valensi & Ikatan Kimia)

Keywords: Kestabilan atom,kestabilan atom,ikatan kimia

Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa

4.4.1.1. Melalui tayangan slide mekanisme pembentukan ikatan siswa dengan penuh
tanggung jawab dapat menyajikan proses pembentukan ikatan kimia pada
beberapa senyawaan dalam kehidupan sehari-hari dengan benar –K5

D. Materi Pelajaran
Konsep syarat: struktur atom, teori atom, model atom, struktur elektron, periode dan

golongan, elektron valensi dan valensi, bilok, spesi (ion, atom, dan molekul), formula
kimia.

1. Kestabilan atom
1.1. Elektron Valensi

Definisi : Jumlah elektron yang terdapat pada kulit terluar merupakan penentu sifat
suatu unsur.
Perhatikan tabel sebagai berikut:

Z ATOM STRUKTUR ELEKTRON ELEKTRON VALENSI
K LMN

1 H1 1

2 He 2 2

3 Li 2 1 1

4 Be 2 2 2

5 B 23 3

6 C 24 4

7 N 25 5

8 O 26 6

9 F 27 7

10 Ne 2 8 8

11 Na 2 8 1 1

1.2.Susunan Elektron Stabil
Unsur Gol VIIIA  disebut unsur-unsur gas mulia karena sulit/tak dapat bereaksi

(stabil).

ZX STRUKTUR ELEKTRON EV

KL MNO P 2
8
2 He 2 8
8
10 Ne 2 8 8
8
18 Ar 2 8 8

36 Kr 2 8 18 8

51 Xe 2 8 18 18 8

86 Rn 2 8 18 32 18 8

Lihat elektron valensi (sebagai penentu sifat), ternyata EV penuh = 2 atau 8 (kaidah duplet
dan Oktet). Kaitan antara EV= 2 atau 8 dengan kestabilan atom diterangkan dengan
konsep kestabilan atom.

55

Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa

1.3. Konsep Kestabilan Atom
a. Atom-atom stabil sulit/tidak dapat bereaksi.
b. Kestabilan atom di tentukan oleh harga EV.
c. Struktur atom dengan EV= 2 atau 8 disebut susunan stabil, struktur tersebut paling
disukai.
d. Atom-atom yang belum stabil berusaha mendapatkan keadaan stabil, dengan jalan:
o Membuang semua EV sehingga kulit sebelah dalam yang penuh (2 atau 8)
menjadi EV.
o Menangkap elektron dari luar sehingga EV menjadi penuh (2 atau 8).

Daftar Kecenderungan atom untuk mendapatkan keadaan stabil

Z X KULIT KECENDERUNGAN KULIT STABIL
K LM K LM
MEMBUANG MENANGKAP 28
28
11 Na 2 8 1 1 28
28
12 Mg 2 8 2 2 2 88
2 88
13 Al 2 8 3 3 2 88
2 88
14 Si 2 8 4 4 2 88

-4

15 P 2 8 5 - 3

16 S 2 8 6 - 2

17 Ce 2 8 7 - 1

18 Ar 2 8 8 - -

2. Ikatan Kimia
Dasar teori: guna memperoleh susunan/struktur stabil, masing-masing atom menempuh

jalan membuang/menangkap/menggunakan bersama beberapa/seluruh elektron valensinya.
Proses tersebut terjadi/berlangsung secara bersamaan, selanjutnya berakibat

terbentuknya suatu ikatan antar atom. Ikatan kimia (terutama) dibedakan menjadi 2 jenis:

ikatan ikatan ion
ikatah kovalen

2.1. Ikatan Ion (Elektrovalen/heteropolar)
2.1.1. Pembentukan ion positip

Misal : Atom Nitrium : 11 Na; mempunyai 11 proton dan 11 elektron, dengan

56

Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa

konfigurasi: Na (2, 8, 1) ; (ev = 1), cenderung melepas ev-nya sehingga diperoleh
struktur Na : 2, 8 (stabil).

Na (2, 8, 1) Na (2, 8)

Na (11+, 11-) Na (11+, 10-) :
Na+

Dengan membuang 1 elektron valensinya, atom Na menjadi kelebihan 1 proton,

perubahannya dinyatakan dengan persamaan:
Na Na+ + e-

Selanjutnya atom yang kelebihan proton disebut sebagsi ion positip.

2.1.2. Pembentukan Ion Negatip

Misal: Atom : 17C1 me punyai 17 proton dan 17 elektron, dengan konfigurasi 17 Cl (2,
8, 7);

(ev = 7), cenderung menangkap sebuah elektron dari luar (atom lain) hingga diperoleh

struktur stabil Cl: 2, 8, 8
Analog dengan bagian atas, persamaan: Cl + e- ----> Cl-

Proses penangkapan dan pelepasan elektron seperti di atas, selalu terjadi secara
bersamaan, artinya sebuah atom tidak akan melepaskan elektronya tanpa ada atom lain
yang mererima/menangkap dan sebaliknya,
Sehingga proses serah terima elektron tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Persamaan reaksinya adalah :

Na Na+ + e-p

Cl + e- Cl-

+

Na + Cl Na+ + Cl-

Ion Na+ dan Cl-, tarik menarik dan berikatan membentuk senyawa dengan rumus

57

Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
NaCl.

Berikut ini contoh penyelesaian terbentuknya ikatan antara atom 20Ca dan 9F

20 Ca (2, 8, 8, 2) 20Ca ( 2, 8, 8) + 2e-
Ca2+ + 2e- ......................................... (1)
ditulis Ca

9F (2, 7) + e- 9F (2, 8)
F + e- F- .......................................... (2)
ditulis

persamaan (1), (2) : • ) x1
Ca2+ + 2e- ) x2
Ca F-
F + e-

+

Ca + 2F Ca2+ + 2F-

dalam hal ini satu ion Ca2+ berikatan dengan dua ion F-

rumus: Ca F2

Kesimpulan:
Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk karena adanya serah terima elektron.

2. Ikatan Kovalen
Tinjauan struktur elektron atom F (Struktur Lewis) 9F : 2, 7 ; elektron valensi 7 dengan

kecenderungan menangkap satu elektron dari luar untuk mendapatkan keadaan stabil. Pada
dua buah atom F, tentunya dengan kecenderungan sama (menangkap) dapat saling
menyumbangkan elektron valansinya untuk selanjutnya digunakan bersama seperti gambar
berikut:

Dengan demikian masing-msing atom F punya elektron valensi 8 dengan catatan masing-
masing dengan satu elektron sumbangan dari yang lain.

Bisa ditulis F F atau F F (rumus bangun); atau F2 (rumus
molekul)

58

Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa
Pada ikatan kovalen tiap atom yang berikatan mempunyai 8 elektron di sekeliling tiap
atom kecuali pada atom H hanya mempunyai 2 elektron di sekeliling atomnya. Berikut ini
diberikan beberapa contoh senyawa yang terbentuk melalui ikatan kovalen.

Dalam menuliskan rumus bangun, maka pasangan elektron ikatan dapat diganti 1 garis
ikatan antara 2 atom, sedangkan pasangan elektron bebas pada tiap atom tidak perlu
dicantumkan (dihilangkan).

Elektronvalensi digambarkan menurut cara berikut:
a. Daerah keliling atom dibagi empat diagonal.
b. Setiap daerah memperoleh elektron secara merata masing-masing 1 elektron.
Elektron ke 5 dan seterusnya baru membentuk pasangan elektron.
Contoh menggambarkan elektron valensi:

Jika elektron yang mengelilingi atom-atom di dalam ikatan kovalen dikelompokkan
berpasangan, maka di sekeliling atom-atom O, Cl dan F akan terdapat 4 pasangan elektron.
Dapat dibedakan atas 2 jenis pasangan elektron yaitu:

Pesangan elektron ikatan yang digunakan dalam ikatan (dipakai bersama oleh
atom-atom yang berikatan).
o Pasangan elektron bebas yaitu pasangan elektron yang tidak digunakan untuk
ikatan (digunakan sendiri).
Menurut contoh:
Pada atom C1 dalam molekul Cl2 terdapat 1 pasang elektron ikatan dan 3 pasang
elektron bebas.
o Pada atom F dalam molekul HF terdapat 1 pasang elektron ikatan dan 3 pasang
elektron bebas. Sedang pada atom d hanya terdapat 1 pasang elektron ikatan saja.
o Pada atom O dalam molekul H2O terdapat 2 pasang elektron bebas dan 2 pasang

59

Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa

elektron ikatan. Untuk tiap atom H hanya terdapat 1 pasang elektron ikatan saja.
Pada atom C dalam molekul CH4 hanya terdapat 4 pasang elektron ikatan, tidak
terdapat pasangan elektron bebas. Untuk tiap atom hanya terdapat 1 pasang
elektron ikatan.
Kesimpulan:
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk karena pemakaian elektron secara bersama-
sama, terjadi pada atom-atom yang punya kecenderungan sama (menangkap).

2.1. Ikatan Rangkap

Ikatan kovalen rangkap melibatkan pemakaian bersama 2 atom atau lebih pasangan

elektron secara bersama oleh dua atom yang berkaitan.

a. Rangkap dua    
 

O: + :O O: :O O=O O

O     


b. Rangkap tiga

2.2. Ikatan Kovalen Polar - non Polar
Apabila elektron yang dipakai bersama lebih tertarik kesalah satu unsur disebut kovalen

polar dan sebaliknya. Contoh dalam molekul H2, pasangan elektron dalam ikatan kovalen
digunakan secara imbang (inti sama-sama H/identik) sehingga tidak terjadi pengkutuban,
disebut ikatan kovalen non polar. Sedang pada HC1, pasangan elektron terikat lebih
tertarik kepada Cl, (CI lebih kuat menarik elektron, mengapa?), akibatnya terbentuk dwi
kutub/bersifat polar sehingga disebut ikatan kovalen polar, masing-masing cenderung
membentuk muatan (+) dan (-).

Molekul-molekul unsur (atom-atomnya sejenis) memiliki ikatan kovalen non polar (H2,
O2, N2, dan lain-lain). Untuk molekul-molekul senyawa ikatan kimianya tetap merupakan
kovalen polar tetapi dapat bersifat non polar jika bentuk molekulnya simetris dan atom
pusat tidak mempunyai pasangan elektron bebas (HCl, HF, CH4, BF3, CO2, H20, NH3,
PC1)

2.3. Ikatan Kovalen Koordinat/Semi polar
Adalah ikatan kovalen yang terbentuk karena pasangan elektron dipakai bersama

barasal dari salah satu atom saja.
Contoh: Terbentuknya senyawa NH4C1 dari senyawa NH3 dilarutkan dalam asam, ternyata
atom pusat N mengikat H+ membentuk NH4+. Hal ini terjadi karena H+ punya tempat
kosong sedang N punya pasangan elektron bebas. Kemudian NH4+ berikatan dengan C1-
membentuk NH4C1. Dalam hal ini atom N bertindak sebagai atom donor, dan mekanisme
pembentukan ikatan kovalen koordinasi digambarkan sebagai berikut:

H H H +
 
H : N : + H+ H : N :H+ atau 
  H - N H

H H 
H

60

Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa

Dengan demikian pada NH4C1 terdapat: 3 buah ikatan kovalen, 1 buah ikatan kovalen
koordinasi dan 1 buah ikatan ion.

2.4. Ikatan Logam
Terbentuk akibat penggunaan bersama elektron-elektron valensi antara atom-atom

logam. Atom logam harus berikatan dengan banyak atom lainnya untuk mendapat
konfigurasi elektron gas mulia, misal atom Na harus berikatan dengan 7 atom Na lain.
Kekuatan ikatan logam ditentukan oleh besarnya gaya tarik menarik antara ion positif
dengan elektro bebas, makin besar jumlah muatan positif ion logam berarti makin banyak
jumlah elektron bebasnya, dan makin kuat ikatan logamnya, contoh Na lebih lunak dari
pada Al.

2.4.1. Sifat Fisis Ikatan Logam.
 Padatan pada suhu kamar/ruang
 Keras tapi lentur
 Titik leleh dan didih tinggi karena ikatan yang kuat.
 Penghantar listrik, elektron bebas dapat membawa muatan listrik
jika diberi beda tegangan, bergerak menuju kutub positif.
 Penghantar panas, elektron yang bergerak bebas memiliki energi
kinetik untuk bergerak/vibrasi. Dalam gerakannya akan
bertumbukan dengan elektron lain dan terjadi transfer energi dari
suhu tinggi ke rendah.
 Mengkilap, karena saat ada cahaya jatuh maka elektron bebas akan
melepas kembali dalam bentuk radiasi elektron magnetis dengan
frekuensi sama dengan frekuensi cahaya awal, tampak sebagai
cahaya pantul.

3. Gaya tarik antar molekul
Gaya tarik antar molekul berkaitan dengan sifat-sifat fisis zat, seperti titik leleh dan titik

didih. Semakin kuat gaya tarik antar molekul semakin sulit untuk memutuskanya, semakin
tinggi titik leleh maupun titik didihnya.
3.1. Gaya tarik menarik dipol sesaat/dipol terimbas/gaya dispersi/gaya london.

Gaya dispersi adalah gaya tarik menarik antara molekul-molekul dalam zat non
polar. Secar teoritis menurut Fritz London (selanjutnya disebut gaya london),
dinyatakan bahwa elektron senantiasa bergerak dalam orbital. Perpindahan elektron
dari satu titik ke titik lain dalam molekul menyebabkan suatu molekul yang secara
normal bersifat non polar menjadi polar sesaat, sehingga terbentuk suatu dipol
sesaat. Dipol tersebut dapat berubah milyaran kali dalam satu detik, maka pada saat
berikutnya dipol tersebut dapat hilang atau bahkan berbalik arah. Dipol sesaat pada
suatu molekul dapat mengimbas molekul di sekitarnya sehingga membentuk suatu
dipol terimbas. Hasilnya terjadi suatu gaya tarik menarik antar molekul yang lemah.

3.2. Gaya tarik dipol-dipol
Gaya dipol-dipol adalah gaya antar molekul dalam zat polar. Molekul dengan
distribusi rapatan elektron tidak simetris bersifat polar, mempunyai dua ujung yang
berbeda muatan (dipol). Dalam zat polar, mkolekul-molekulnya cenderung
menyusun diri dengan ujung (pol) positif berdekatan dengan ujung (pol) negatif dari
molekul didekatnya. Susunan molekul yang demikian menimbulkan gaya tarik-

61

Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa

menarik dipol-dipol, sifatnya lebih kuat dari gaya dispersi/gaya london.... mengapa
demikian?.

3.3. Gaya tarik dipol-dipol terimbas
Gaya tarik dipol-dipol terimas terjadi antara molekul polar dengan molekul non
polar. Misal antara HF dengan CCl4. Dalam hal ini dipol dari molekul polar akan
mengimbas molekul non polar sekitarnya sehingga mengalami dipol sesaat.
Hasilnya adalah gaya tarik elektrostatik antara dipol dan dipol sesaat.

3.4. Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen merupakan gaya antar molekul yang relatif kuat, terdapat pada
senyawa hidrogen dengan unsur-unsur yang memiliki keelektronegatifan besar (F,
N, dan O). Contohnya senyawa H2O, HF, NH3, memiliki titik didih mencolok tinggi
dibanding senyawa lain yang sejenis. Silahkan anda cermati data titik didih
kelompok HF, HCl, HBr, HI. Tampak titik didih meningkat dari HCl hingga ke HI.
Fakta tersebut sesuai dengan kondisi yang seharusnya dengan dasar teori bahwa
peningkatan massa molekul relatif tentu memperbesar gaya antar molekul, namun
terjadi penyimpangan pada senyawa HF yang memiliki massa molekul terkecil
justru memiliki titik didih jauh lebih tinggi dari HI. Jika gaya antar molekul dalam
HF hanya gaya dipol-dipol dan gaya dispersi saja, tentu titik didihnya tidak akan
berbeda jauh dari HCl. Hal sama juga ditunjukan oleh H2O terhadap sejenisnya
(H2S, H2Se, H2Te), dan NH3 terhadap kelompoknya yaitu AsH3, SbH3. Fenomena
luar biasa tersebut disebabkan oleh adanya ikatan lain yang sangat kuat (ikatan
hidrogen) yang sangat polar karena adanya perbedaan keelektronegatifan yang
relatif besar. Ikatan hidrogen terbentuk antara atom hidrogen yang terikat pada suatu
atom berkelektronegatifan besar dari molekul lain disekitarnya. Hasil percobaan
menunjukan bahwa ikatan hidrogen jauh lebih kuat dari gaya-gaya van der walls.
Silahkan anda kolaborasi dalam berliterasi untuk menyusun: (a) gambar yang
menunjukan ikatan hidrogen antar molekul HF dan (b) grafik titik didih hidrida
kelompok HF, HCl, HBr, HI ; NH3, AsH3, SbH3 ; H2O, H2S, H2Se, H2Te guna
mempertajam pemahaman perihal ikatan hidrogen.

3.5. Gaya van der walls
Gaya-gaya antar molekul (gaya london, gaya dipol-dipol, gaya dipol-dipol terimbas)
secara kolektif disebut gaya van der walls. Namun ada kebiasaan untuk melakukan
pembedaan dengan tujuan memperjelas gaya antar molekul dalam suatu zat sebagai
berikut:
a. Istilah gaya london digunakan bila gaya antar molekul tersebut satu-satunya
(yaitu untuk zat-zat non polar seperti gas mulia, hidrogen, dan nitrogen)
b. Istilah gaya van der walls digunakan untuk zat yang mempunyai dipol-dipol
diluar gaya london/dispersi.

4. Valensi (daya ikat)
Pengertian valensi/daya ikat: jumlah ikatan suatu atom terhadap atom lain (daya

gabung).
4.1. Penentuan harga Valensi:

a. Pada ikatan ion = jumlah elektron yang dilepas/diterima.
b. Pada ikatan kovalen = jumlah elektron yang disumbangkan untuk dipakai

62

Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa

bersama.

Contoh 1.

Na 2) 8) 1) melepas satu elektron (bervalensi satu).

Cl 2) 8) 7) menangkap satu elektron (bervalensi satu).
Ikatan yang terbentuk : Na – Cl. Dalam hal ini jumlah ikatan/tangan atom Na = 1 (valensi

1) dan jumlah ikatan/tangan atom Cl = 1 (valensi 1)

Contoh 2

Al 2) 8) 3) melepas tiga elektron (bervalensi tiga)

S 2) 8) 6) menangkap dua elektron (bervalensi dua)

Ikatan yang terbentuk/senyawa yang terbentuk: S

Mudah dipahami bahwa masing- Al

masing atom Al punya tiga S

ikatan/tangan dan masing-masing Al

atom S punya 2 tangan/ikatan. S

(rumus bangun)

Rumus kimia senyawa (yang di maksud di sini rumus molekul) secara umum dapat

ditentukan: Jika unsur A bervalensi y berikatan dengan unsur B yang bervalensi x, maka

senyawa yang terbentuk mempunyai rumus molekul AxBy. Dengan demikian senyawa

yang terbentuk pada contoh-2 mempunyai rumus Al2S3, artinya Al bervalensi 3, S

bervalensi 2 dan senyawa tersebut tersusun atas 3 buah atom S dan 2 buah atom Al.

Sedangkan gambar di atas, menyatakan rumus bangun dari senyawa yang terbentuk antara

atom Al (valensi=3) dan atom S (valensi=2). Silahkan melakukan eksplorasi melalui

kegiatan literasi guna mengetahui lebih dalam perihal jenis-jenis rumus kimia. Demikian

pula mengenai konsep bilangan oksidasi (bilok) sebagai penyempurnaan konsep valensi

atas beberapa kelemahanya.

4.1.1. Daftar valensi beberapa unsur

a. Unsur dengan hanya 1 macam valensi.

Valensi 1 : H, F, Na, K, Ag

Valensi 2 : O, Mg, Ca, Ba, Zn, Cc, Ni

Valensi 3 : Au, Al, Bi

Valensi 4 : Si

b. Unsur dengan 2 macam valensi.

Valensi 1 dan 2 : Cu, Hg

Valensi.2 dan 3 : Fe

Valensi 2 dan 4 : C, Sn, Pb

Valensi 3 dan 5 : P, As, Sb

c. Unsur dengan 3 macam valensi

Valensi 2, 3 dan 6 : Cr

Valensi 2, 4 dan 6 : S

d. Unsur dengan beberapa macam valensi

Valensi 1, 2, 3, 4 dan 5 :N

Valensi 1, 3, 5 dan 7 : Cl, Br, I

Valensi 2, 3, 4, 6 dan 7 : Mn

63

Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa

4. Nomen Clatur Trivial
Tata Nama Senyawa IUPAC/Sistematik

4.1. Tata Nama IUPAC
Dibedakan atas:
1. Senyawa dari unsur logam dan non logam
2. Senyawa dari semua non logam
3. Senyawa dari logam dan ion poly atom
4. Senyawa-senyawa yang sudah umum

Ketentuan Umum: Semua senyawa binar diberi akhiran – ida
Ketentuan khusus:

4.1.1. Senyawa dari logam dan non logam
4.1.1.1. Logam bervalensi 1 macam
a. nama logam disebut di depan
b. nama non logam + ida
c. jumlah atom tak disebutkan

Contoh: Na2O = Natrium Oksida; KH = kalium hidrida

4.1.1.2. Logam bervalensi lebih satu macam
1. Cara IUPAC :
a. valensi logam ditulis (angka romawi) di belakang nama logam dalam

bahasa Indonesia.
b. jumlah atom tak disebutkan

Contoh: FeO = Besi (II) oksida; Fe2O3 = Besi (III) oksida
2. Cara Akhiran
a. valensi rendah – o
b. valensi tinggi – i

c. nama logam dalam bahasa latin

d. jumlah atom tidak disebutkan
Contoh: FeO = ferro oksida; Fe2O3 = ferri oksida

4.1.2. Semua Non Logam
1. Cara 1 dengan angka romawi.
a. Bilok unsur dengan harga bilok (+), dituliskan di belakang nama unsur.
b. jumlah atom tidak disebutkan.

Contoh: N2O = Nitrogen (I) oksida ; NO = Nitrogen (II) oksida ; N2O3 = Nitrogen (III)
oksida
2. Cara 2 dengan angka Yunani
a. jumlah atom dinyatakan dengan angka Yunani
b. atom dengan BO positif ditulis di depan

Contoh: N20 = diNitrogen mono oksida; NO = Nitrogen mono oksida

64

Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa

4.1.3. Senyawa dari Logam dan Ion poliatom

4.1.3.1. Logam bervalensi satu macam
a. Sebut nama logam, diikuti nama ion
Contoh: NaNO3 = Natrium nitrat

4.1.3.2. Logam bervalensi lebih dari satu macam
1. Cara lUPAC
a. Sebut nama logam (bahasa Indonesia), diikuti harga valensi (romawi)

dan diikuti nama ion.
Contoh: Fe SO4 = besi (II) sulfat; Fe2 (SO4)3 : besi (III) sulfat

2. Cara akhiran
a. nama logam dalam bahasa latin + i/o + ion
b. valensi rendah (-o)
c. valensi tinggi (-i)
d. diikuti nama ion
Contoh: Fe S04 = ferro sulfat; Fe2 (SO4)3 = ferri sulfat

4.1.4. Senyawa Yang Sudah Umum
Senyawa yang telah dikenal umum dalam masyarakat (familiar), tidak perlu
menggunakan tata nama (nomen clatur) yang ditetapkan oleh IUPAC
Contoh: NH3 = amoniak, tidak disebut sebagai tri hidrogen mono nitride; H2O = air,
tidak perlu disebut dihidrogen mono oksida. Melalui kegiatan literasi digital/buku teks,
anda dapat memperkaya pengetahuan nama-nama senyawa (umum/familiar) dalam
kehidupan sehari-hari.

E. Kegiatan Pembelajaran

1. Tugas terstruktur PTT
a. eksplorasi mengenai kerja ilmiah (pendalaman materi konsep kestabilan atom)
b. pemecahan masalah konfigurasi, valensi dan elektron valensi
1. Tentukan konfigurasi elektron atom-atom berikut berdasar:
a. kulit
b. sub Kulit
Untuk atom-atom: 11Na ; 13Mg ; 17Cl ; 25Mn ; 26Fe ; 27Co ; 28Ni ; 29Ca
2. Perhatikan hasil 1.a dan 1.b, kemudian tentukan harga elektron valensi pada
item soal tersebut.
3. Senyawa berikut:
a. K2Cr2O7
b. Fe2O3
c. KMnO4
d. CuCl2
4. Masing-masing, tentukan:
a. harga valensi
b. harga elektron valensi
c. jumlah kulit yang dimiliki
5. Jika P bervalensi 3 dan Cl bervalensi 5, tentukan senyawa terbentuk (rumus
molekul), beserta rumus bangunya.

65

Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa

2. Tugas Mandiri Tidak Terstruktur PMTT
a. mendiagnosis jenis-jenis ikatan antar molekul
b. telaah permasalahan ikatan dan konsep kestabilan
1. Lakukan kajian terhadap karakteristik dan jenis-jenis ikatan antar molekul
(ikatan hidrogen, vander walls, gaya dipol-dipol) pada proses pembentukan
senyawa melalui berbagai sumber belajar, kemudian susun hasil kajian tersebut
dalam bentuk laporan!
2. Selesaikan permasalahan sebagai berikut:
a. Menurut konsep kestabilan atom dinyatakan bahwa atom-atom stabil
mengikuti kaidah oktet dan duplet, mengapa demikian?
b. Pada kenyataannya ada beberapa persenyawaan yang menyimpang dari
kaidah oktet dan duplet, lakukan diagnosis terhadap fenomena tersebut!

3. Materi diskusi-1.
1. Bagaimana hubungan elektron valensi dan harga valensi terhadap kecenderungan
atom untuk mendapatkan susunan stabil?

2. Mengapa harus menganut kaidah duplet dan okted, bagaimana dengan fenomena
pada senyawaan yang menyimpang dari kaidah okted dan duplet?

4. Materi diskusi-2
1. Bagaimana mengkonsepkan ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, ikatan ion,
kepolaran senyawa, dan ikatan logam?
2. Bagaimana menguraikan hasil diagnosis terhadap jenis ikatan yang terjadi antar
atom pada senyawaan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari?
3. Bagaimana menerapkan ketentuan nomen clatur untuk menentukan penamaan
senyawa berdasar IUPAC dengan memperhatikan harga valensi?

5. Latihan PH-1

1. Tentukan senyawa yang terbentuk (RB dan RM) antara atom-atom berikut:

a. Mg bervalensi 2 dan O bervalensi 2.

b. P bervalensi 3 dan Cl bervalensi 1.

2. Tunjukan pembentukan ikatan sebagai berikut:

a. Mg dan Cl

b. Mg dan O

c. Al dan O

3. Tentukan konfigurasi elektron atom-atom 17Cl ; 25Mn ; 29Ca ; 30Zn berdasar

kulit

4. Tentukan konfigurasi elektron atom-atom 17Cl ; 25Mn ; 29Ca ; 30Zn berdasar

sub kulit.

5. Tentukan nama senyawa berikut:

a. SO3 c. Sn C12

b. P2O3 d. Sn C14

6. Tentukan rumus kimia (rumus molekul) untuk senyawa berikut:

a. besi (II) Oksida c. ferri pospat

b. besi (III) oksida d. bromo penta oksida

66

Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa

7. Jelaskan terjadinya ikatan pada NH3BF3 dan H2SO4!

8. Uraikan konsep kestabilan atom!

9. Konsepkan terjadinya ikatan kovalen!

10. Konsepkan terjadinya ikatan ion!

11. Jelaskan terjadinya ikatan pada

a. HC1O3

b. H2CO3

c. SO3
d. H3O+

12. Tentukan senyawa yang terbentuk (Rumus bangun dan Rumus molekul) antara

atom-atom berikut, jika diketahui:

a. Mg bervalensi 2 dan O bervalensi 2.

b. P bervalensi 3 dan Cl bervalensi 1.

c. Fe bervalensi 3 dan O bervalensi 2.

d. P bervalensi 5 dan Cl bervalensi 1.

e. P bervalensi 3 dan Cl bervalensi 5..

13. Jelaskan yang dimaksud sebagai berikut:

a. Ikatan kovalen

b. Ikatan Ion

c. Ikatan kovalen koordinasi

d. Ikatan logam

e. Ikatan kovalen polar dan nonpolar

14. Harga elektron valensi menentukan harga valensi, namun kenyataanya ada

beberapa unsur memiliki lebih dari satu macam valensi, faktor apa yang

menyebabkan fenomena tersebut.

15. Beri nama penyawaan berikut berdasarkan ketentuan IUPAC.

a. Fe2(SO4)3 c. SnCI4

b. C12O7 e. Cu(OH)

6. Latihan PH-2

1. Unsur X dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 dapat bereaksi dengan unsur
Y yang terletak pada golongan oksigen membentuk senyawa…

a. XY d. X3Y

b. X2Y e. XY2

c. X2Y3

2. Empat unsur A, B, C dan D masing-masing memiliki nomor atom 6, 8, 17 dan 19.

Pasangan unsur-unsur yang dapat membentuk ikatan ion paling kuat adalah…

a. A dan D d. B dan C

b. A dan B e. B dan D

c. C dan D
3. Pasangan unsur yang dapat membentuk ikatan kovalen non polar adalah…

a. 6M dan 19R d. 6M dan 17Q

b. 11N dan 19R e. 17Q dan 19R

c. 11N dan 17Q

4. Unsur X memiliki nomor massa 32 dan inti atomnya mengandung 16 neutron.

Unsur Y dalam intinya mengandung 13 proton dan 14 neutron. Jika X dan Y
berikatan maka senyawa yang terbentuk mempunyai Mr sebesar…

a. 59 b. 89 c. 91 d. 145 e. 150

67

Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa

5. Senyawa berikut antarmolekulnya dapat membentuk ikatan hidrogen, kecuali…

a. CH3CHO d. NH3

b. CH3OH e. CH3NH2

c. HF

6. Jika keelektronegatifan H, Br dan F masing-masing 2,1; 2,8 dan 4,0. Manakah

deret senyawa berikut yang tersusun menurut urutan kepolaran yang menurun?

a. BrF, HF, HBr d. HBr, HF, BrF

b. HF, BrF, HBr e. HBr, BrF, HF

c. BrF, HBr, HF
7. Molekul berikut yang tidak mengikuti kaidah oktet adalah…

a. H2O d. BCl3

b. NH3 e. PH3

c. CCl4

8. Di antara molekul diatomik di bawah ini yang memiliki gaya van der walls
terkuat adalah…

a. H2 dan N2 d. N2 dan O2

b. N2 dan Cl2 e. Cl2 dan O2

c. H2 dan Cl2
9. Unsur X dengan nomor atom 52 tidak dapat membentuk senyawa/ion…

a. X2- e. XO42-

b. H2X e. ZnX

c. XH3
10. Rumus molekul dari dinitrogen trioksida adalah……

a. 2N3O d. 3N2O

b. N2O3 e. 2NO3

c. N3O2
11. Penamaan zat yang tidak benar adalah….

a. BCl3 : boron triklorida

b. MgCl2 : magnesium dikorida

c. Na2SO4 : natrium sulfat

d. Hg2Cl2 : raksa (I) klorida

e. Na2O : natrium oksida

12. Jika ditentukan ion pembentuk senyawa adalah :

SO4 2 ; PO4 3 ;NO  ; NH4 ;Fe2 ; dan...Al3 ,
3

maka rumus kimia senyawa yang benar adalah…

a. Fe3(SO4)2

b. FePO4

c. Al2(SO4)3

d. (NH4)3(NO3)4

e. Al3(NO3)
13. Rumus kimia kalsium fosfat adalah…..

a. K3PO4 d. Ca2(PO4)3

b. CaPO4 e. Ca2(PO4)3

c. Ca3(PO4)2

68

Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa

14. Nama yang benar dari senyawa Cu2S adalah….

a. tembaga sulfat d. tembaga (I) sulfida

b. tembaga (II) sulfat e. dikuprum monosulfida

c. tembaga (II) sulfida

15. Nama yang tidak sesuai dengan rumus kimia zat adalah

a. FePO4 : besi (III) fosfat

b. K2O : dikalium oksida

c. N2O3 : dinitrogen trioksida

d. Mg(OH)2 :magnesium hidroksida

e. FeO : besi (II) oksida

16. Rumus molekul dari asam klorida, asam sulfat, dan asam fosfat berturut-turut
adalah….

a. HClO, H2S, dan H3PO3
b. HCl, H2SO3, dan H3PO4
c. HClO3, H2SO4, dan H2PO4
d. HCl, H2SO4, dan H3PO4
e. HCl, H2SO4, dan H2PO4
17.Senyawa kimia dapat terbentuk karena serah terima elektron dari unsur-unsur

pembentukannya. Hal ini dikemukakan oleh…..

a. Lavoiser d. Langmuir

b. Dalton e. Lewis

c. Kossel
18.Ikatan ion terbentuk dari unsur …..

a. logam dengan logam d. hidrogen dan logam

b. logam dengan ion logam e. gas dengan gas

c. non logam dengan non logam
19. Berikut ini merupakan ciri-ciri senyawa ion, kecuali ….

a. mempunyai bentuk kristal

b. senyawa yang mirip mempunyai bentuk kristal sama

c. reaksi antarsenyawa ion menghasilkan endapan

d. dapat menghantarkan arus listrik dalam bentuk larutan maupun lele-hannya.

e. bentuk kristalnya tidak tentu
20. Senyawa yang terbentuk dari Mg2+ dengan O2 adalah …...

a. Mg2O2 d. Mg2O

b. MgO e. (MgO)2

c. MgO2
21. Senyawa di bawah ini yang berikatan ion adalah ….

a. H2O d. Fe2O3

b. C2H6 e. H2SO4

c. CO2
22. Lambang Lewis menggambarkan ….

a. lambang atom yang berikatan

b. lambang ion positif dan ion negative

c. rumus kimia senyawa

d. lambang isotop, isoton, dan isolar

e. lambang kimia bisa yang dikelilingi titik-titik sebagai elektron valensi

69

Modul Kimia untuk SMK Teknologi dan Rekayasa

23. Sifat mengkilap pada logam disebabkan oleh ……
a. elektron valensi pada logam kaku
b. elektron valensi pada logam mudah bergerak
c. pada logam elektron valensinya sedikit
d. pada logam terjadi ikatan kovalen
e. pada logam terjadi ikatan ion

25. Pernyataan yang tidak tepat mengenai senyawa ion adalah ....
a. terbetuk dari unsur non logam dengan non logam
b. pasangan elektron yang digunakan bersama dapat satu, dua, atau tiga.
c. tidak dapat menghantarkan arus listrik
d. dapat menghantarkan arus listrik
e. elektron yang digunakan berpasangan dapat berasal dari salah satu atom

F. Konfirmasi Orang tua/ Wali Murid

Rekapitulasi Penilaian Kompetensi Dasar Pembelajaran-4

No Komponen Skor Tgl diperiksa Catatan/ Tindaklanjut

1 Diskusi-1

2 Diskusi-2

3 PTT

4 PMTT

5 Latihan PH-1

6 Latihan PH-2

7 Laporan Praktikum

8 ................................

Dokumen/bukti fisik terlampir

Mengetahui, Pendidik,
Orang Tua/Wali,
________________
_____________________ Nama Terang
Nama Terang

70


Click to View FlipBook Version