Persaudaraan Setia Hati Terate
Jiwa seorang Setia Hati
Bahwa sesungguhnya hakekat hidup itu berkembang menurut kodrat iramanya masing-
masing menuju kesempurnaan, demikianpun kehidupan manusia sebagai makhluk Tuhan yang
terutama, hendak menuju keabadian kembali kepada Causa Prima titik tolak segala sesuatu
yang ada, melalui tingkat ke tingkat namun tidak setiap insan menyadari bahwa apa yang
dikejar-kejar itu telah tersimpan menyelinap di lubuk hati nuraninya.
SETIA HATI sadar meyakini akan hakiki hayati itu dan akan mengajak serta para
Warganya menyingkap tabir/tirai selubung hati nurani dimana "SANG MUTIARA HIDUP"
bertahta.
Pencak Silat salah satu ajaran SETIA HATI dalam tingkat pertama berintikan seni olah
raga yang mengandung unsur pembelaan diri untuk mempertahankan kehormatan,
keselamatan dan kebahagiaan dan kebenaran terhadap setiap penyerang.
Dalam pada itu SETIA HATI sadar dan yakin bahwa sebab utama dari segala rintangan
dan malapetaka serta lawan dari kebenaran hidup yang sesungguhnya bukanlah insan,
makhluk atau kekuatan yang diluar dirinya. Oleh karena itu Pencak Silat hanyalah suatu
syarat untuk mempertebal kepercayaan kepada diri sendiri dan mengenal diri pribadi. Maka
SETIA HATI pada hakekatnya tanpa mengingkari segala martabat-martabat keduniawian, tidak
kandas/tenggelam pada jajaran Pencak Silat sebagai pendidikan ketubuhan saja, melainkan lebih
menyelami kedalam lambang pendidikan kejiwaan untuk memiliki sejauh-jauh kepuasan hidup abadi
lepas dari pengaruh rangka dan suasana.
Sekedar syarat bentuk lahir, disusunlah Organisasi dalam rangka "Persaudaraan Setia Hati
Terate", sebagai ikatan antara saudara "SETIA HATI" dan lembaga yang bergawai sebagai pembawa
dan pemancar cita.
( UKHUWAH )
Pengertian
Ukhuwah berasal dari bahasa arab dengan kata dasarnya adalah "Akh" yang artinya
"Saudara", sedangkan kata Ukhuwah berarti Persaudaraan. Secara istilah Ukhuwah
Islamiyah adalah kekuatan Iman dan spiritual yang di karuniakan oleh Allah SWT kepada
hamba-Nya yang ber-Iman dan ber-Taqwa yang menumbuhkan rasa kasih sayang,
persaudaraan, kemuliaan, dan rasa saling percaya terhadap saudara se-akidah. Sehingga
dengan ber-Saudara akan timbul sikap saling sayang-menyayangi, saling tolong-menolong,
kasih-mengasihi, saling pengertian dan tidak menzhalimi harta maupun kehormatan orang
lain yang semua itu muncul semata karena Allah. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah
SWT yang sekaligus sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain.
Islam adalah agama Rahmatan lil'alamin, sudah menjadi keharusan bagi setiap Muslim untuk
menjaga hubungan dengan baik, baik itu dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, agama,
dan negara.
Dalam ajaran Islam semua manusia memiliki status yang sama di hadapan Allah SWT.
Yang membedakan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya adalah hanya dari
nilai tingkat ketaqwaannya. Islam mendidik umatnya melarang bersifat individualis, akan
tetapi justru selalu menyuruh umatnya untuk selalu menjalin hubungan kepada sesamanya
(hablumminannas), yang dalam Islam di kenal dengan Ukhuwah Islamiyah. Ukhuwah
Islamiyah tersebut seharusnya menjadi penyemangat baru dalam kehidupan beragama,
sehingga dapat menjadikan sebuah suasana yang menyejukkan dan bukan yang menebar
kebencian. Ukhuwah (Persaudaraan) dengan sesama muslim tidak akan menjadi Ukhuwah
Islamiyah ketika di sertai dengan sikap saling merugikan dan mendzhalimi. Namun ketika
persaudaraan terjalin dengan bukan sesama muslim yang meskipun berbeda keyakinan, dapat
terjadi pada saat itu juga persaudaraan itu menjadi Ukhuwah Islamiyah.
Adapun yang menjadi dasar-dasar hukum Persaudaraan adalah sebagai berikut :
1. "Sesungguhnya orang-orang Mukmin adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah kedua
saudara kalian dan bertaqwalah kalian kepada Allah, supaya kalian mendapat
rahmat". (Surah Al-Hujurat ayat 10).
2. "Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allah dan janganlah kamu sekalian
berpecah belah, dan ingatlah nikmat Allah atas kamu semua ketika kamu bermusuh-musuhan
maka Dia (Allah) menjinakkan antara hati-hati kamu maka kamu menjadi
bersaudara". (Surah Ali Imran ayat 103).
3. "Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, saling mengasihi,
dan saling menyayangi adalah bagaikan satu jasad, jika salah satu anggotanya menderita
sakit, maka seluruh jasad juga merasakan ( penderitaannya) dengan tidak bisa tidur dan
merasa panas". (HR. Bukhari dan Muslim ).
4. "Orang muslim adalah saudara muslim lainnya, ia tidak akan menganiayanya dan tidak
akan menyerahkannya (kepada musuh). Barang siapa ada di dalam keperluan saudaranya
maka Allah ada di dalam keperluannya. Barangsiapa menghilangkan suatu kesukaran dari
orang muslim, maka Allah akan menghilangkan satu kesukaran-kesukaran yang ada pada
hari kiamat. Dan barangsiapa yang menutupi (Aib) seseorang muslim, maka Allah akan
menutupi (Aib-nya) pada hari kiamat". ( HR. Bukhari dan Muslim ).
Hikmah dan Manfaat dari Ukhuwah
Hikmah dan manfaat yang dapat di ambil sebagai pelajaran untuk menjalin Ukhuwah
Islamiyah dalam kehidupan sehari - hari sehingga Allah SWT senantiasa menurunkan berkah
di dunia ini antara lain :
a. Terciptanya rasa solidaritas yang kuat antara sesama Muslim
Dengan adanya saling tepa selira, merasakan kebahagiaan ketika orang lain bahagia dan
merasakan kesedihan ketika orang lain di timpa musibah, akan membuahkan sikap solidaritas
yang kuat di antara sesama Muslim. Seorang Muslim akan lebih peduli dan memberikan
perhatian yang lebih kepada saudaranya sesama Muslim. Dari sikap inilah Islam dan muslim
akan makin kuat dalam berbagai hal termasuk secara ekonomi sehingga terhindar dari jurang
kemiskinan.
b. Terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa.
Apabila seorang muslim mampu memberikan kasih sayang terhadap muslim lainnya,
dan kasih sayang itu di wujudkan dalam berbagai aspek kehidupan, kita akan merasakan
betapa nikmatnya kebersamaan sebagai umat Islam dan bangsa yang kuat dan kokoh dan
tidak mudah di adu domba yang akan menimbulkan perpecahan. Apalagi dengan sikap ikhlas
karena mengharap ridha Allah SWT.
C. Terciptanya kerukunan hidup antara sesama umat.
Apabila seorang muslim menghargai dan menghormati orang lain dalam berbagai hal,
termasuk menghormati dan menghargai terhadap adanya perbedaan, baik dalam hal bahasa,
budaya, maupun pemahaman agama yang terdapat perbedaan mazhab dan pendapat, kita
akan merasakan betapa nikmatnya hidup rukun dalam sebuah perbedaan yang di bingkai atas
dasar Ukhuwah Islamiyah dengan menganggap perbedaan sebagai rahmat atas kasih sayang
Allah kepada semua hamba-Nya.
Persaudaraan adalah Anugerah :
• Persaudaraan adalah saling menyayangi, bukan menyaingi.
• Persaudaraan adalah saling mengasihi, bukan menyakiti.
• Persaudaraan adalah saling mendidik, bukan membidik.
• Persaudaraan adalah saling merangkul, bukan memukul.
• Persaudaraan adalah saling membina, bukan menghina.
• Persaudaraan adalah untuk mencurahkan, bukan memurahkan.
• Persaudaraan adalah untuk solusi, bukan untuk mencari sensasi.
• Persaudaraan adalah saling membutuhkan, bukan meruntuhkan.
• Persaudaraan adalah untuk membela, bukan mencela.
Terkadang ada Saudara yang suka mentraktir kita, bukan berarti karena mereka
berlebihan, tetapi karena mereka meletakan Persaudaraan melebihi uang dan karena mereka
menghargai arti sebuah Persaudaraan. Ketika Saudara kita yang sering Share (berbagi)
tentang ilmu yang bermanfaat bagi kita dan Saudara-Saudara kita yang lainnya, bukan berarti
karena mereka merasa pintar, tetapi karena mereka ingat kepada kita.
Jika suatu hari ada Saudara yang mengingatkan kita tentang Agama dan Iman, bukan
berarti karena mereka sudah merasa baik dan sempurna, tetapi itulah wujud Persaudaraan
karena Allah S.WT semata.
Persaudaraan dengan hati yang tulus dan ikhlas berdasarkan keImanan dan keyakinan
kita, suatu saat nanti kita semua akan terpisah baik oleh jarak atau waktu maupun ajal yang
akan menjemput kita. Namun ada Saudara yang akan terus men-do'a-kan kita. Suatu saat
anak-anak dan cucu-cucu kita akan bertemu mereka dan bercerita "dulu kita pernah menjalin
Persaudaraan bersama".Ingat Saudaraku ......
Persaudaraan tidak mencari-cari kesalahan Saudara yang lainnya, akan tetapi justru kita
harus menutupi kesalahan mereka dan memperbaikinya (Pepatah Jawa : "Mikul dhuwur
mendhem jero). Jika Persaudaraan yang kita bina ini benar-benar berlandaskan HATI yang
Tulus dan Ikhlas karena Allah S.W.T. Insya Allah, Persaudaraan ini akan terus berlangsung
walaupun amat banyak halangan dan rintangan yang menghalanginya.
Pada suatu waktu, mungkin sebagian orang cuma memperhatikan kesuksesan kita, akan
tetapi ada sebagian Saudara yang peduli akan kondisi kita, dan itulah hakikat Persaudaraan
yang sejati.
Suatu hari mungkin kita lalai dalam canda dan tawa, tetapi ada yang mengingatkan
agar kita tidak pernah lalai. Itulah Saudara-Saudaraku dimanapun Saudaraku berada,
meskipun kita tidak sering bertemu bahkan tidak pernah bertemu dalam kenyataan, tapi selalu
di ingat mereka itu adalah Saudara kita. Mari Saudaraku, kita bangun dan kita junjung tinggi
Persaudaraan ini dengan penuh keikhlasan, dan semoga keberkahan akan selalu mengiringi
langkah kehidupan kita. Amin yaa robbal 'alamin .....
Hikmah berbagi Ilmu :
Rasullallah S.A.W bersabda : "Barangsiapa yang menyampaikan 1 (Ilmu) saja dan ada orang
yang mengamalkannya, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (wafat), dia akan
tetap memperoleh pahalanya". (HR. Al-Bukhari)
Kurang lebihnya itulah sedikit wawasan mengenai Ukhuwah (Persaudaraan) yang
dapat saya bagikan untuk Saudaraku dimana pun Saudara berada sekedar untuk berbagi dan
menambah wawasan. Sekian dan terima kasih ....., Semoga dapat bermanfaat .....
1. Persyaratan Pendaftaran Siswa Baru :
a. Warga Negara Republik Indonesia (bagi warga negara asing, baik yang berdomisili di dalam
maupun di luar negeri diatur oleh Pengurus Pusat).
b. Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Agama dan Kepercayaan masing-masing.
c. Sehat jasmani dan rohani.
d. Mengisi dan menyerahkan formulir pendaftaran kepada pengurus setempat, dilampiri dengan :
• Pas foto 3×4 sebanyak 3 lembar
• Membayar uang pendaftaran
• Surat keterangan orang tua (bagi Siswa yang belum berkeluarga)
• Bagi calon Siswa minimal berumur 10 tahun keatas disertai dengan surat pernyataan dan
berkelakuan baik.
2. Hak dan Kewajiban Siswa
a. Mengikuti program latihan Siswa sesuai dengan tingkatannya.
b. Menerima materi pendidikan dan latihan dari pelatih/pengurus sesuai dengan tingkatannya.
c. Menerima perlengkapan latihan (pakaian, badge, sabuk, dan lain-lain) sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan oleh organisasi/pengurus.
d. Mengikuti test kenaikan tingkat setelah menyelesaikan materi pendidikan dan latihan sesuai
dengan tingkatannya.
e. Menerima piagam kenaikan tingkat setelah dinyatakan lulus test sesuai dengan tingkatannya.
f. Mengikuti pengesahan Warga baru Tingkat I setelah dinyatakan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dan lulus test tingkat akhir (Tingkat Putih).
g. Berbhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa, Orang Tua dan Guru dengan kesungguhan hati.
h. Saling menghormati kepada sesama Siswa dan Warga, serta mencerminkan hidup guyub rukun
secara lahir dan bathin.
i. Waktu Latihan :
• Berada di tempat latihan dengan mengenakan pakaian latihan lengkap paling lambat 5 menit
sebelum latihan simulai.
• Mengisi daftar hadir/presensi Siswa.
• Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar selama proses latihan berlangsung.
• Membuat surat ijin apabila tidak masuk/mengikuti latihan.
j. Mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan/peraturan Organisasi dan tugas yang diberikan
Organisasi/pengurus/pelatih.
k. Membayar Iuran Wajib Siswa, paling lambat tanggal 10 setiap bulannya dan atau sumbangan
Siswa sesuai dengan ketentuan Organisasi/pengurus.
l. Dalam situasi dan kondisi apapun harus mengutamakan nama/kepentingan Organisasi di atas
kepentingan pribadi.
3. Larangan Siswa
• a. Tidak mematuhi point 2a s/d 2l.
• b. Menjnjukkan kepandaiannya kepada umum dimana tidak berguna.
• c. Mengenakan pakaian latihan lengkap/identitas diluar hari/jam/tempat latihan, selain pada
acara-acara tertentu (demonstrasi, pawai, kejuaraan, dan lain sebagainya, atas perintah dari
Organisasi/pengurus/pelatih).
• d. Berkelahi dengan sesama Siswa atau Warga Persaudaraan Setia Hati Terate.
• e. Berkelahi dengan pihak lain tanpa alasan yang bisa dipertanggungjawabkan.
• f. Membawa nama Organisasi untuk kepentingan pribadi yang dapat merusak citra
Persaudaraan Setia Hati Terate.
4. Sangsi Pelanggaran
Untuk pelanggaran point 3a s/d 3f tersebut di atas, dikenakan sangsi sebagai berikut :
• Tahap I : Diberi peringatan lisan 1 kali.
• Tahap II : Diberi peringatan dengan melaksanakan hukuman fisik di tempat latihan sebanyak
2 kali.
• Tahap III : Diberi peringatan dengan melaksanakan hukuman pembinaan (melaksanakan
kerja bhakti di tempat latihan, rumah pengurus, dan lain sebagainya), maksimal 2 kali.
• Tahap IV : Diturunkan tingkatannya sebanyak 1 tingkat, maksimal 2 kali.
• Tahap V : Di usulkan kepada Pengurus Cabang untuk dikeluarkan.
5. Absensi/Ijin
A. Tidak masuk dengan surat ijin/surat keterangan :
1. Tidak masuk selama 1 kali atau 2 kali berturut-turut :
Diperkenankan mengikuti latihan dengan syarat :
a. Mengejar materi yang ketinggalan dengan jalan penambahan materi diberikan pada waktu Siswa
lain sedang mengulangi materi yang diberikan pada hari sebelumnya.
b. Materi yang diberikan sebanyak materi yang diterima Siswa lain ditingkatnya pada hari
sebelumnya. 2. Tidak masuk selama 3 (tiga) kali berturut-turut atau lebih :
Diperkenankan mengikuti latihan dengan sharat :
Datang ketempat Ketua Rayon/Ranting/setempat untuk ditentukan lebih lanjut mengenai waktu
latihan dan tempat penambahan.
B. Tidak masuk tanpa surat ijin/surat keterangan :
1. Tidak masuk selama 1 kali atau 2 kali berturut-turut :
Diperkenankan mengikuti latihan dengan syarat :
• a. Mendapat peringatan pertama dan hukuman fisik.
• b. Mengejar materi yang ketinggalan dengan jalan penambahan materi diberikan pada waktu
Siswa lain sedang mengulangi materi yang diberikan pada hari sebelumnya.
• c. Materi yang diberikan sebanyak materi yang diterima Siswa lain di tingkatnya pada hari
sebelumnya.
2. Tidak masuk selama 3 kali berturut-turut atau lebih :
• a. Mendapat peringatan kedua dan hukuman fisik.
• b. Mengejar materi yang ketinggalan dengan jalan penambahan materi diberikan pada waktu
Siswa lain sedang mengulang materi yang diberikan pada hari sebelumnya.
• c. Materi yang diberikan sebanyak materi yang diterima Siswa lain di tingkatnya pada hari
sebelumnya.
3. Tidak masuk selama 3 kali berturut-turut lebih dari 1 kali :
a. Pelatih yang bersangkutan melaporkan kepada Ketua Rayon/Ranting setempat dengan tertulis.
b. Ketua Rayon/Ranting membuat surat pemberhentian latihan tertulis sebanyak rangkap 3 , masing-
masing ditujukan kepada :
1. 1 lembar untuk Siswa yang bersangkutan atau Otang Tua/Wali.
2. 1 lembar untuk pengurus Cabang.
3. 1 lembar untuk arsip Rayon/Ranting setempat.
c. Siswa yang bersangkutan tidak diperkenankan memakai atau menggunakan identitas dan
pelajaran Persaudaraan Setia Hati Terate dalam segala bentuk kegiatan.
d. Jika dikemudian hari Siswa tersebut ingin mengikuti latihan lagi :
1. Diwajibkan memenuhi persyaratan pendaftaran sebagai Siswa baru.
2. Penguasaan materi yang pernah diterima di test terlebih dahulu oleh pelatih, untuk ban
pertimbangan Siswa tersebut diyempatkan pada tingkat sesuai dengan kemampuannya.
6. Kepindahan Siswa
a. Pindah keluar wilayah :
Apabila Siswa di suatu tempat latihan akan pindah dan mengikuti latihan ditempat lain, maka wajib
melapor kepada Ketua Rayon/Ranting setempat untuk diberikan surat pengantar.
1. Surat pengantar dari Ketua Rayon/Ranting, apabila Siswa pindah dari satu Rayon/Ranting ke
Rayon/Ranting lain dalam wilayah Cabang setempat.
2. Surat pengantar dari Cabang, apabila Siswa pindah dari satu Cabang lain.
b. Pindah ke dalam wilayah :
Apabila Siswa di suatu tempat latihan akan pindah dan mengikuti latihan di wilayah Cabang, maka :
1. Wajib melapor kepada Ketua Rayon/Ranting setempat sambil menunjukkan surat pengantar
dari Cabang asalnya.
2. Ketua Rayon/Ranting melaporkan kepada Ketua Cabang dilampiri dengan surat pengantar
dari Cabang asal Siswa tersebut.
MAKNA PAKAIAN
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
Bagian-bagian dari pakaian atau baju seragam Persaudaraan Setia Hati Terate, adalah sebagai
berikut :
1. Warna hitam
2. Krah/Gulon
3. Lima lubang kancing
4. Tali kur warna putih
5. Ujung lengan baju longgar
6. Lipatan dibelakang baju
7. Celana gojak gajek
Makna dari pakaian atau baju seragam Persaudaraan Setia Hati Terate, yaitu :
1. Warna hitam
Makna warna hitam pada pakaian sama hal-nya dengan makna warna dasar pada Lambang
PSHT, yakni kekal dan abadi.
Yang dimaksud dengan kekal dan abadi disini adalah, bahwa warna hitam adalah warna yang
tidak mudah kotor. Kalimat tidak mudah kotor bukan berarti tidak bisa kotor. Sekalipun kotor namun
tidak begitu nampak noda kotornya. Ini menunjukkan bahwa warna hitam adalah warna yang tidak
mudah terpengaruh oleh warna apapun. Jika di artikan sedikit lebih jauh ke makna secara filosofinya,
tentunya akan lebih dalam untuk mengenal lebih jauh kepada individu insan Setia Hati Terate
tersebut.
2. Krah/Gulon
3. Lima lubang kancing
Jika dilihat sepintas memang jumlah lubang kancingnya berjumlah bukan 5, tapi 10 lubang
kancing (kanan 5 dan kiri 5). Namun mengapa dikatakan 5 lubang kancing ?.
Dari masing-masing jumlah 5 lubang kancing sebelah kiri dan 5 lubang kancing sebelah kanan,
itu hakikatnya adalah 1 atau 1 garis ketika sudah terhubung dengan tali kur yang berwarna putih,
sehingga hakikatnya adalah 5 lubang kancing.
Sehingga makna dari 5 lubang kancing yang terdapat dibaju dibagian dada adalah
menyimbolkan bahwa ajaran yang diajarkan di Persaudaraan Setia Hati Terate ada 5 ajaran, yakni :
1. Persaudaraan
2. Olahraga
3. Beladiri
4. Kesenian
5. Ke-SH-an
4. Tali kur
a. Mengikat 5 lubang kancing : Dari materi lima dasar yang diajarkan di Persaudaraan Setia Hati
Terate, yakni (persaudaraan,olah raga, beladiri, kesenian, dan ke-sh-an) terdapat dua ajaran
(persaudaraan dan ke-sh-an) dan 3 pelajaran (olah raga, beladiri dan kesenian), merupak satu
kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Artinya setiap siswa Persaudaraan Setia Hati
Terate dalam menjalani latihan, berhak untuk mendapatkan Materi Panca Dasar tersebut, dan
kewajiban seorang Warga adalah untuk menyampaikan materi Panca Dasar tersebut kepada
siswanya.
b. Warna putih : Bagi seorang Warga Setia Hati Terate dalam menyampaikan dan melaksanakan
materi Panca Dasar, tentunya harus di iringi dengan niat yang tulus, hati yang bersih dan sabar serta
keikhlasan.
c. Simpul balik (Tali wangsul) :
5. Ujung lengan baju longgar
6. Lipatan dibelakang baju
Seperti yang sudah dijelaskan dalam ART PSHT (Anggaran Rumah Tangga PSHT 2016) Pasal 13
ayat 2 huruf (a) tentang pakaian, bahwa makna lipatan pada pakaian Warga adalah mengandung
makna, yaitu :
• Lipatan satu, untuk Warga Tingkat I (Warga tersebut adalah Warga PSHT Tingkat I).
• Lipatan dua untuk Warga Tingkat II (Warga tersebut adalah Warga PSHT Tingkat II).
• Lipatan tiga, untuk Warga Tingkat III (Warga tersebut adalah Warga PSHT Tingkat III).