The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari energi yang menyertai perubahan fisika atau reaksi kimia.Tujuan utama termokimia ialah pembentukan kriteria untuk ketentuan penentuan kemungkinan terjadi atau spontanitas dari transformasi yang diperlukan. Dengan cara ini, termokimia digunakan memperkirakan perubahan energi yang terjadi dalam reaksi kimia, perubahan fase, dan pembentukan larutan. Sebagian besar ciri-ciri dalam termokimia berkembang dari penerapan hukum I termodinamika, hukum 'kekekalan' energi, untuk fungsi energi dalam, entalpi, entropi, dan energi bebas Gibbs.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by bellapratiwi, 2022-10-03 22:10:16

TERMOKIMIA

Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari energi yang menyertai perubahan fisika atau reaksi kimia.Tujuan utama termokimia ialah pembentukan kriteria untuk ketentuan penentuan kemungkinan terjadi atau spontanitas dari transformasi yang diperlukan. Dengan cara ini, termokimia digunakan memperkirakan perubahan energi yang terjadi dalam reaksi kimia, perubahan fase, dan pembentukan larutan. Sebagian besar ciri-ciri dalam termokimia berkembang dari penerapan hukum I termodinamika, hukum 'kekekalan' energi, untuk fungsi energi dalam, entalpi, entropi, dan energi bebas Gibbs.

Keywords: TERMOKIMIA,KIMIA,KELAS XI,SMA,CHEMISTRY EDUCTAION,CHEMISTRY EDUCATION,PENDIDIKAN KIMIA

Latihan

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar!

1. Diketahui :

C (s) + ½O2 (g) → CO (g) ∆H = -111 kJ

CO(s) + ½O2(g) → CO2 (g) ∆H = -283 kJ

a. Hitunglah ∆H dari : C(s) + O2(g)→ CO2(g)!

b. Gambarkan reaksi diatas dengan diagram tingkat

energi pembakaran grafit atau C(s)!

2. ∆H pembakaran etanol (C2H5OH) adalah -330 kkal. Bila ∆H
pembentukan CO2 dan H2O adalah -94,3 kkal dan
-68,5 kkal, hitunglah ∆H pembentukan etanol!

E-MODUL TERMOKIMIA Cek Jawaban
91


RANGKUMAN

Hukum Hess berkaitan dengan reaksi-reaksi yang dapat
dilangsungkan menurut dua atau lebih cara (lintasan)

Bunyi hukum Hess:

Jika suatu proses terjadi dalam beberapa tahap atau

langkah, maka perubahan entalpi untuk proses

keseluruhan adalah penjumlahan

perubahan-perubahan entalpi dalam langkah-

langkahnya.

Kalor suatu reaksi dapat juga ditentukan
berdasarkan data entalpi pembentukan zat
pereaksi dan produknya. Zat pereaksi dianggap
terlebih dahulu terurat menjadi unsur-unsurnya,
kemudian unsur-unsur itu bereaksi membentuk
zat produk

E-MODUL TERMOKIMIA 92


Tugas

Lengkapilah bagan berikut

Hukum Hess

dikemukan oleh berbunyi

......... .........

digunakan untuk

......... dinyatakan dalam
bentuk

......... .........

E-MODUL TERMOKIMIA 93


Tes Formatif

1. Berdasarkan siklus

Perubahan entalpi A2B → CD2
A. ∆H1 + ∆H2 + ∆H3
B. - ∆H1 - ∆H2 - ∆H3
C. - ∆H1 + ∆H2 + ∆H3
D. ∆H1 - ∆H2 - ∆H3
E. - ∆H1 + ∆H2 - ∆H3
2. Diagram tahap reaksi pembentukan gas SO3

E-MODUL TERMOKIMIA 94


Berdasarkan diagram tersebut, nilai ∆H2 adalah….
A. 790,4 kJ
B. 593,8 kJ
C. 196,6 kJ
D. – 196,6 kJ
E. – 593,8 kJ

3. Diketahui entalpi pembentukan H2O(l) = - 258 kJ
mol-1, CO2(g) = - 393 kJ mol-1 dan C2H2(g) = +227 kJ
mol-1. Jumlah kalor yang dibebaskan pada
pembakaran 0,52 g gas (Mr = 26) adalah….
A. 25,42 kJ
B. 47,06 kJ
C. 67,49 kJ
D. 90,50 kJ
E. 129,80 kJ

4.Diketahui: ∆H°f CO2(g) =-394 kJ/mol
∆H°f H2O(g) =-285 kJ/mol
∆H°f C2H4(g) =+52 kJ/mol

Kalor yang dilepas pada pembakaran 6,72 liter gas
C2H4 pada suhu 0°C, 1 atm (Ar C = 12, H = 1) ….
A. -423 kJ

E-MODUL TERMOKIMIA 95


B. +432 kJ
C. –523 kJ
D. –532 kJ
D. –623 kJ
E. –632 kJ

5. Diketahui:

∆H°f C3H8(g) = -104 kJ/mol

∆H°f O2(g) = -394 kJ/mol
∆H°f H2O(l) = -286 kJ/mol

Nilai ∆H reaksi C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(l)
adalah….

A.-22,22 kJ

B. -222,2 kJ

C.+2222 kJ

D.+2221 kJ

E.-2222 kJ

E-MODUL TERMOKIMIA Cek Jawaban
96


UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Sesuaikanlah jawabanmu dengan menggunakan
kunci jawaban “Tes” yang terdapat di bagian akhir
e-modul ini. Gunakan rumus dibawah ini untuk
mengetahui tingkat penguasaanmu.

Tingkat = jumlah jawaban yang benar x 100%

5

Arti tingkat dan tindak lanjut yang kamu capai
adalah:

90 — 100% = Excellent

80 — 90% = Good Job

< 79% = Try Again

E-MODUL TERMOKIMIA 97


KEGIATAN
PEMBELAJARAN 4

ENERGI IKATAN dan entalpi
pembakaran berbagai jenis

bahan bakar

TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui e-modul Phenomenon-Based Learning,
diharapkan peserta didik terlibat aktif selama proses belajar
mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam
mengamati serta menafsir fenomena dan bertanggung
jawab dalam menjawab pertanyaan, memberi saran dan
berpikir kritis, serta dapat menentukan perubahan entalpi
berdasarkan energi ikatan serta membandingkan entalpi
pembakaran (∆Hc) beberapa bahan bakar

E-MODUL TERMOKIMIA 98


Mengamati Fenomena

Perhatikan fenomena pada
video tersebut. Menurut
kamu apakah perbedaan
yang menonjol saat berada
di desa dan diperkotaan?

https://www.youtube.com/watch?v=pbrpdUiSYMY

Video 4.1 Polusi Udara

Menyusun Penjelasan Sementara

Jika kamu sedang berjalan-jalan dikota apakah
yang kamu lihat jika berada dijalanan perkotaan?
Apakah kamu mendapatkan udara yang bersih? Coba
bandingkan dengan suasana di pedesaan,
bagaimana keadaan saat berada dipedesaan?
Apakah udara yang kamu hirup bersih? Jelaskan
apa yang menjadi perbedaannya!

E-MODUL TERMOKIMIA 99


1. ENERGI IKATAN

Pada perkotaan terdapat banyak asap kendaraan dan
asap pabrik yang mengakibatkan polusi udara. Salah
satunya adalah pembakaran tidak sempurna yang
menghasilkan partikulat karbon. Pencemaran udara pada
dasarnya berbentuk partikel (debu, aerosol, timah hitam)
dan gas (CO, NOx, SOx, H2S, hidrokarbon).

Suatu unsur atau senyawa kimia terbentuk melalui ikatan
antara atom penyusunnya. Ikatan-ikatan antar atom ini
memiliki nilai energi ikatan tertentu. Energi yang butuhkan
untuk memutuskan suatu ikatan kimia dikenal sebagai
energi ikatan.

Tabel 4.1 Harga Energi Ikatan

Entalpi Ikatan (kJ mol-1)

H-H C-C C=C CΞC N-N N=N NΞN O-O O=O

H 436 413 - - 391 - - 463 -
C 413 348 615 812 292 615 891 351 741
N 391 292 615 891 161 418 946 - -
O 463 351 728 - - - - 139 498
S 339 259 477 - - - - - -
F 563 41 - - 270 - - 185 -
Cl 432 328 - - 200 - - 203 -
Br 366 276 - - - - - - -
I 299 240 - - - - - - -

E-MODUL TERMOKIMIA 100


Menghitung Perubahan Entalpi ∆H Menggunakan
Data Energi Ikatan

Reaksi kimia antara molekul-molekul terjadi akibat adanya
pemutusan ikatan yang ada dan pembentukan ikatan baru
atom-atom. Baik pemutusan maupun pembentukan ikatan
memerlukan energi. ∆H merupakan selisih energi ikatan
pemutusan dengan energi ikatan pembentukan. Berarti ∆H
merupakan selisih dari energi ikatan pereaksi dengan energi
ikatan hasil reaksi.

∆H° reaksi = ∑energi ikatan pereaksi - ∑energi ikatan
hasil reaksi

Contoh:

Persamaan reaksi AB + CD → AD + CB

E A - B = a kJ E A - D = c kJ

E C - D = b kJ E C - B = d kJ

Maka nilai perubahan entalpi reaksi tersebut adalah:

∆H° = (E A - B + E C - D) - (E A - D + E C - B)

∆H° = (a + b) - (c + d)

Atau

∆H° = a + b - c - d E = energi ikatan

E-MODUL TERMOKIMIA 101


Untuk menampak pemahaman kamu simaklah penjelasan
materi pada video berikut.

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=it0HGXhxD-s

Video 4.2 Energi Ikatan

E-MODUL TERMOKIMIA 102


2. ENTALPI PEMBAKARAN BERBAGAI
BAHAN BAKAR

Reaksi kimia yang umum digunakan untuk

menghasilkan energi adalah

pembakaran, yaitu suatu reaksi cepat Pada reaksi
antara bahan bakar dengan oksigen
yang disertai terjadinya api. Sedangkan pembakaran setiap
bahan bakar merupakan suatu senyawa
bahan bakar

menghasilkan

sejumlah kalor

yang bila dibakar menghasilkan kalor

yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

Bahan bakar yang banyak dikenal adalah jenis
bahan bakar fosil, yaitu gas alam, minyak bumi dan
batu bara. Bahan bakar fosil ini terdiri atas senyawa
hidrokarbon, yaitu senyawa yang hanya terdiri atas
karbon dan hidrogen.

Sumber: https://sajiansedap.grid.id/read/10765827/enggak-pake- 103

Gambar 4.1 Bahan Bakar

E-MODUL TERMOKIMIA


Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon
menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O),
sedangkan pembakaran tidak sempurna menghasilkan
karbon monoksida (CO) dan uap air (H2O).

Selain bahan bakar

fosil, bahan bakar sintesis

lain yang banyak

dipertimbangkan adalah

hidrogen. Hidrogen cair

dengan oksigen cair telah

digunakan sebagai bahan

bakar roket. Pembakaran

hidrogen tidak memberi

dampak negatif pada

lingkungan karena Gambar 4.2 Roket
hasil pembakarannya

adalah air. Hidrogen dibuat dari air melalui reaksi

endoterm, dengan reaksi sebagai berikut:

2H2O(l) → 2H2(g) + O2(g) ∆H = 572 kJ

E-MODUL TERMOKIMIA 104


Menginvestigasi / Menyelidiki
Penentuan ∆H Pembakaran Bahan Bakar

A. Tujuan Percobaan
Untuk menentukan dan membandingkan ∆H reaksi
pembakaran bensin dan minyak tanah

B. Alat dan Bahan

1. Gelas Kimia 5. Kalorimeter

2. Pembakar Spiritus 6. Bensin

3. Timbangan 7. Minyak Tanah

4. Termometer 8. Air

C. Langkah Kerja
1. Timbang air yang akan dimasukkan kedalam gelas kimia
2. Isi gelas kimia dengan air, kemudian ukur dan catat suhu

air
3. Isi pembakar spiritus dengan minyak tanah
4. Timbang pembakar spiritus dan minyak tanah
5. Susun alat kalorimter sederhana
6. Nyalakan pembakar spiritus dan panaskan air

sambal diaduk

E-MODUL TERMOKIMIA 105


7. Hentikan pemanasaran saat sebelum air mendidih
(sebelum suhu mencapai 100°C)

8. Catat suhu air pada saat pembakaran spiritus dimatikan
9. Timbang pembakar spiritus setelah pemanasan
10. Ulangi Langkah 1-9 untuk bensin

D. Hasil Percobaan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan,
a. Hitunglah masing-masing Mr dari minyak tanah dan Mr

bensin!
b. Tentukan nilai masing masing ∆H minyak tanah dan ∆H

bensin!

Menyusun Penjelasan Akhir

E. Pembahasan dan Kesimpulan
Berikan penjelasan dan beri kesimpulan dari percobaan
yang telah kalian lakukan serta bandingkan nilai dari ∆H
minyak tanah dan ∆H bensin dalam konsep entalpi
pembakaran bahan bakar!

E-MODUL TERMOKIMIA 106


Memberikan Alasan

F. Evaluasi
Dari hasil pengamatan tersebut, siapakah yang
cenderung melepaskan kalor? Dan jelaskan jenis reaksi
apakah percobaan tersebu!

G. Laporan dan Presentasi
Buatlah laporan dari percobaan yang telah dilakukan dan
presentasikan hasilnya dikelas.

E-MODUL TERMOKIMIA 107


Latihan

1. Diketahui data energi ikatan beberapa ikatan
sebagai berikut :
S-O = 469 kJ/mol
S=O = 323 kJ/mol
O=O = 495 kJ/mol
Hitunglah perubahan entalpi dari reaksi berikut:
SO2(g) + 1/2 O2(g) → SO3(g)!

2. Diketahui energi ikat rata-rata :
O - H = 464 kJ
O = O = 500 kJ
H – H = 436 kJ
Tentukanlah kalor yang diperlukan untuk
menguraikan 9 gram air (Ar H = 1 gmol-1; O = 16
gmol-1) menjadi unsur-unsurnya!

E-MODUL TERMOKIMIA Cek Jawaban
108


RANGKUMAN

Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk
memutuskan 1 mol ikatan dalam suatu molekul gas
menjadi arom-atomnya dalam fasa gas.

Reaksi pembakaran adalah suatu reaksi cepat antara
bahan bakar dengan oksigen yang disertai terjadinya
api.

E-MODUL TERMOKIMIA 109


Tes Formatif

1. Diketahui entalpi pembakaran 1 mol CH4 = -18 kkal,
energi ikatan
O = O = 119 kkal mol-1
C = O = 173 kkal mol-1
O – H = 110 kkal mol-1
Energi ikatan C – H adalah...
A. 6,75 kkal
B. 11,05 kkal
C. 33,13 kkal
D. 66,2 kkal
E. 132,5 kkal

2. Diketahui energi ikatan
O - H = 464 kJ
O = O = 500 kJ
H – H = 436 kJ
Kalor yang diperlukan untuk menguraikan 9 gr air (Mr =
18) adalah….
A. 8 kJ
B. 121 kJ

E-MODUL TERMOKIMIA 110


C. 222 kJ
D. 242 kJ
E. 472 kJ

3. Jika diketahui data energi ikatan sebagai berikut:
H – H = 104,2 kkal/mol
Cl – Cl = 57,8 kkal/mol
H – Cl = 103,1 kkal/mol
Besarnya kalor yang diperlukan untuk menguraikan
146 gram HCl menjadi unsur-unsurnya adalah…
A. 22,1 kkal
B. 44,2 kkal
C. 88,4 kkal
D. 265,1 kkal
E. 825,8kkal.

4. Diketahui energi ikatan rata-rata :
C=C : 147 kkal/mol
C-C : 85 kkal/mol
C-H : 98 kkal/mol
C-Cl : 75 kkal/mol
H-Cl : 105 kkal/mol

E-MODUL TERMOKIMIA 111


Berdasarkan data tersebut, maka perubahan entalpi
pada reaksi C2H4(g) + HCl→ C2H5Cl adalah..
A. – 42 kkal
B. + 6 kkal
C. + 12 kkal
D. – 6 kkal
E. + 3 kkal

5. Diketahui energi ikatan:
H—H = 436 kJ/mol
Br—Br = 192 kJ/mol
H—Br = 366 kJ/mol
Besar ∆H°f HBr adalah ….
A. -34 kJ/mol
B. +43 kJ/mol
C. -43 kJ/mol
D. +52 J/mol
E. -52 J/mol

E-MODUL TERMOKIMIA Cek Jawaban
112


UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Sesuaikanlah jawabanmu dengan menggunakan
kunci jawaban “Tes” yang terdapat di bagian akhir
e-modul ini. Gunakan rumus dibawah ini untuk
mengetahui tingkat penguasaanmu.

Tingkat = jumlah jawaban yang benar x 100%

5

Arti tingkat dan tindak lanjut yang kamu capai
adalah:

90 — 100% = Excellent

80 — 90% = Good Job

< 79% = Try Again

E-MODUL TERMOKIMIA 113


EVALUASI

1. Seorang peserta didik mengisi lima buah gelas
kimia dengan 50 mL air yang suhunya 25°C.
Setelah dimasukkan suatu zat pada masing-
masing gelas terjadi perubahan suhu seperti
gambar berikut:

Berdasarkan gambar tersebut analisislah
manakah reaksi yang menunjukkan reaksi
eksoterm dan endoterm ?

E-MODUL TERMOKIMIA 114


EVALUASI

2. Gambar diatas merupakan contoh peristiwa
perkaratan yang menghasilkan kalor sebesar
+1,65 X 103kJ. Berdasarkan data tersebut
jawablah pertanyaan berikut :
a. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada
peristiwa perkaratan tersebut!
b. Jenis reaksi apa yang terjadi, jelaskan!
c. Gambarlah diagram entalpi berdasarkan reaksi
yang terjadi!
d. Tuliskan persamaan termokimia untuk reaksi
perkaratan!

E-MODUL TERMOKIMIA 115


EVALUASI

3. Di dalam gelas kimia direaksikan amonium klorida
padat dengan barium hidroksida padat sehingga
dihasilkan barium klorida, air, dan gas amonia. Pada
reaksi tersebut ternyata suhu sistem turun dari 25°C
menjadi 12°C. Dari fakta tersebut:
1. Tunjukkan manakah yang menjadi sistem dan
lingkungannya!
2. Temukan apakah reaksi termasuk reaksi endoterm
atau eksoterm!
3. Buatlah diagram tingkat energinya!

4. Perhatikan reaksi berikut:
C2H2(g) + 5/2 O2(g) → 2CO2(g) + H2O(g) ΔH= -1256
kJ/mol
Tentukan massa asetilena yang terbentuk, jika
sistem melepas kalor sebesar 219,8kJ? ( Ar C=
12, Ar H= 1)

E-MODUL TERMOKIMIA 116


EVALUASI

5. Pembakaran glukosa (C6H12O6) dalam tubuh manusia
mengikuti persamaan reaksi berikut:
C6H12O6 + 6O2 → 6H2O + 6CO2 ∆H = -2820 kJ
Dengan menganggap semua glukosa terurai menjadi
air dan karbondioksida, serta semua kalor yang
dihasilkan digunakan menaikkan suhu badan,
seseorang dengan berat badan 75 kg (kapasitas kalor
4 J K-1g-1) yang mengonsumsi 18 gram glukosa (Ar
C= 12, O = 16, H = 1), tentukanlah besar kenaikan
suhu badan orang tersebut!

6. Ke dalam kalorimeter sederhana direaksikan 25
mL larutan HNO3 0,5 M dan 12,5 mL KOH 1,0 M
pada suhu 23°C. Ternyata temperatur naik
menjadi 31°C. Hitunglah perubahan entalpi
reaksi yang terjadi (massa jenis larutan 1 g/mL
dan kalor jenis larutan 4,2 Jg-1K-1) jika dianggap
bahwa kalorimeter tidak menyerap kalor.

E-MODUL TERMOKIMIA 117


EVALUASI

7. Diketahui data entalpi pembentukan standar sebagai
berikut :
ΔH°f CO2 (g) = -394 kJ mol-1
ΔH°f H2O (g) = -286 kJ mol-1
ΔH°f C2H5OH (g) = -266 kJ mol-1
Tentukanlah entalpi pembakaran standar dari
etanol menurut reaksi berikut :
C2H5OH (g) + 3O2(g) → 2CO2(g) + 3H2O(g)

8. Diketahui:
ΔH pembentukan C3H8 (g) = – 24,8 kkal/mol.
ΔH pembentukan CO2 (g) = – 94,7 kkal/mol.
ΔH pembentukan H2O (l) = – 68,3 kkal/mol.
Hitunglah berapa ΔH pembakaran C3H8(g)
berdasarkan hukum Hess?

E-MODUL TERMOKIMIA 118


EVALUASI

9. Gas metanol dapat terbentuk melalui reaksi reduksi
gas formaldehid (HCHO) oleh gas hidrogen menurut
reaksi berikut:
HCHO(g) + H2(g) → CH3OH(g)
Jika diketahui entalpi reaksi reduksi tersebut adalah 9
kJ mol-1 dan energi ikatan rata-rata C-H, C=O, O-H,
dan H-H berturut-turut adalah 416, 799, 463 dan 432
kJ mol-1, Tentukanlah nilai energi ikatan rata-rata C-O!

10. Tabel dibawah ini menunjukkan nilai kalor beberapa
bahan bakar yang umum. Nilai kalor bakar dapat
digunakan untuk memperkirakan harga energi suatu
bahan bakar.

Berdasarkan tabel diatas tentukanlah bahan bakar
mana yang paling efektif efisien dan ramah
lingkungan!

E-MODUL TERMOKIMIA 119


JAWABAN LATIHAN
HALAMAN 44

1. a. 4CH3OH(l) + 6O2(g) → 8H2O(l) + 4CO2(g)
∆H= -2905,6 kJ

b. 4H2O(l) + 2CO2(g) → 2CH3OH(l) + 3O2(g)
∆H= 1452,8 kJ

c. ∆H = 88 Kj

2. Persamaan reaksi 2C(g) + H2(g) → C2H2(g)
ΔH = + 226,7 kJ/mol

E-MODUL TERMOKIMIA 120


JAWABAN LATIHAN
HALAMAN 50

1. ∆H°f dari gas CH4 adalah –74,81 kJ mol-1,

a. Reaksi pembentukan

C + 2H2 → CH4 ΔH = - 74,81 kJ/mol
b. Reaksi penguraian

CH4 → C + 2H2 ΔH = + 74,81 kJ/
mol

c. ∆H= - 18,7025 kJ

d. ∆H= - 18,7025 kJ

2. a. ∆Hf = -156,9 kJ
b. 3C2H4(g) → 6C(s) + 6H2(g) ∆Hd = -156,9 kJ

3. a. ∆Hc = -1299,6 kJ
b. -576,62 kJ

E-MODUL TERMOKIMIA 121


JAWABAN TES
FORMATIF

HALAMAN 54

1. B. (1) dan (5)
2. C. Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm

karena sistem melepas kalor ke lingkungan
3. C. II dan IV
4. C. 2 dan 5
5. C. 23.947,37 kJ

E-MODUL TERMOKIMIA 122


JAWABAN LATIHAN
HALAMAN 72

1. ∆H= -58800 kJmol-1
2. ∆H= -71, 4 kJmol-1
3. ∆H= -62,7 kJmol-1

E-MODUL TERMOKIMIA 123


JAWABAN TES
FORMATIF

HALAMAN 74

1. C. HNO3(aq) + KOH(aq) → KNO3(aq) + H2O(l)
ΔH = -50,4 kJ mol -1

2. C. -71,4 kJ/mol
3. A. 95,3oC
4. D. 386 kJ/mol
5. B. –890 kJ

E-MODUL TERMOKIMIA 124


JAWABAN LATIHAN
HALAMAN 91

1. a. ∆H= -394kJmol-1
b.

2. ∆H= -64,1 kkal

E-MODUL TERMOKIMIA 125


JAWABAN TES
FORMATIF

HALAMAN 94

1. C. - ∆H1 + ∆H2 + ∆H3
2. D. –196,6 kJ
3. A. 25,42 kJ
4. A. –423 kJ
5. E. -2222 kJ

E-MODUL TERMOKIMIA 126


JAWABAN LATIHAN
HALAMAN 108

1. ∆H= -221,5 kJmol-1

2. Kalor untuk 0,5 mol adalah 121 kJ

E-MODUL TERMOKIMIA 127


JAWABAN TES
FORMATIF

HALAMAN 110

1. E. 132,5 kkal
2. B. 121 kJ
3. C. 88,4 kkal
4. D. – 6 kkal
5. E. –52 kJ/mol

E-MODUL TERMOKIMIA 128


DAFTAR PUSTAKA

Atkins, P. W., 1993, Kimia Fisika Edisi Keempat Jilid 1,
Erlangga, Jakarta.

Atkins, P. W., 1993, Kimia Fisika Edisi Keempat Jilid 2,
Erlangga, Jakarta.

Budi Utami., 2009, Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI Program
Ilmu Alam, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, Jakarta.

Chang, Raymod., 2005. Kimia Dasar. Konsep-Konsep Inti,
Erlangga, Jakarta.

Dogra, S. K., 1990. Kimia Fisik dan Soal- Soal, UI Press,
Jakarta.

Lazulva., 2012, Kimia Fisika, Education Matter Most
Publising, Pekanbaru.

Michael Purba., 2006, Kimia untuk SMA Kelas XI, Erlangga,
Jakarta.

E-MODUL TERMOKIMIA 129


DAFTAR PUSTAKA

Muchtaridi., 2017, Kimia SMA Kelas XI, Yudhistira,
Yogyakarta.

Nana Sutresna., 2012, Chemistry 2A, Grafindo Media
Pratama, Bandung.

Nana Sutresna., 2016. Aktif dan Kreatif Belajar Kimia,
Grafindo Media Pratama, Bandung.

S. Syukri., 1999, Kimia Dasar 1, ITB, Bandung.

Unggul Sudarmo., 2017, Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI,
Erlangga, Jakarta.

E-MODUL TERMOKIMIA 130


PENUTUP

Setelah menyelesaikan e-modul phenomenon-based
learning ini, anda berhak untuk mengikuti tes praktek untuk
menguji kompetensi yang telah anda pelajari. Apabila anda
dinyatakan memenuhi syarat kelulusan dari hasil evaluasi
dalam e-modul ini, maka anda berhak untuk melanjutkan
ketopik berikutnya.

Mintalah pada guru melakukan uji kompetensi. Apabila
anda telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap
e-modul, maka hasil yang berupa nilai dari guru dapat
dijadikan sebagai penentu kompetensi kelulusan.

E-MODUL TERMOKIMIA 131


PENULIS

Bella Pratiwi, Lahir di
Pekanbaru pada tanggal 26
November 1995. Anak pertama
dari dua bersaudara, dari Bapak
Zainal Arifin dan Ibu Arnawita.
Pernah mengenyam Pendidikan
di SDN 006 Tampan Pekanbaru
(Lulus tahun 2008), SMPN 21
Pekanbaru (Lulus tahun 2011),
SMAN 4 Pekanbaru (Lulus tahun 2014) serta S1 Pendidikan
Kimia UIN Sultan Syarif Kasim Riau (Lulus tahun 2018).

Penulis sejak Januari 2019 adalah seorang mahasiswi
S2 Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau.

Contact Person:
Email: @[email protected]

E-MODUL TERMOKIMIA 132


Click to View FlipBook Version