The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Sugeng Wibowo, 2024-02-26 07:39:00

SISTEM EKSKRESI MANUSIA fix

SISTEM EKSKRESI MANUSIA fix

Keywords: SMP kelas 8 Sisitem Ekskresi

MODUL AJAR SISTEM EKSRESI PADA MANUSIA INFORMASI UMUM IDENTITAS SEKOLAH Penulis Modul Sugeng Wibowo Kelas/Fase VIII / D Sekolah SMP Negeri 1 Telaga Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Sistem Ekskresi pada Manusia Alokasi Waktu 2x40 Menit PROFIL PELAJAR PANCASILA Gotong Royong Mandiri Bernalar Kritis KOMPETENSI AWAL Capaian Pembelajaran Pemahaman IPA Pada akhir fase D, peserta didik mampu melakukan identifikasi serta analisis untuk menemukan keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ tertentu misalnya sistem ekskresi Keterampilan Proses Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang ditunjang dengan argumen,bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks penyelidikan. Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format yang ditentukan SARANA DAN PRASARANA Media Sumber Belajar LKPD, Video, Gambar Laptop, dan Infocus, Bahan Ajar, Youtube, Internet dan berbagai sumber yang relevan


KOMPONEN INTI TUJUAN PEMBELAJARAN Melalui kegiatan diskusi dengan model pembelajaran problem based learning, peserta didik di harapkan mampu : - Pertemuan 1 1. Mengidentifikasi organ-organ penyusun sistem pengeluaran (Ekskresi) pada Manusia 2. Mengidentifikasi struktur dan fungsi organ-organ sistem ekskresi pada manusia 3. Menganalisis keterkaitan struktur dan fungsi organ sistem ekskresi pada manusia - Pertemuan 2 1. Menganalisis kelainan atau gangguan organ sistem ekskresi pada manusia 2. Menganalisis upaya pencegahan gangguan organ sistem ekskresi pada manusia Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran 1) Peserta didik mampu menyebutkan organ ekskresi 2) Peserta didik mampu menjelaskan fungsi organ ekskresi 3) Peserta didik mampu menjelaskan proses berkeringat yang terkait dengan fungsi organ ekskresi kulit 4) Peserta didik mampu menjelaskan proses pembentukan urin yang terkait dengan fungsi organ ekskresi ginjal 5) Peserta didik mampu menjelaskan proses pemecahan asam amino menjadi urea yang terkait fungsi organ eksresi hati 6) Peserta didik mampu menganalisis kelainan atau gangguan organ sistem ekskresi pa da manusia 7) Peserta didik mampu menganalisis upaya pencegahan gangguan organ sistem ekskresi ASESMEN Jenis Penilaian : Formatif Penilaian sikap: Teknik penilaian : Observasi Bentuk penilaian : Lembar Observasi Aspek penilaian : Sikap spiritual Penilaian Pengetahuan Jenis Penilaian : Sumatif Teknik Penilaian : Tes tertulis dan Penugasan Penilaian Keterampilan : Teknik penilaian : Praktek Bentuk penilaian : Rubrik penilaian kinerja STRATEGI, METODE & MODEL PEMBELAJARAN Strategi Metode Pembelajaran Model Pembelajaran Pembelajaran Berdiferensiasi Tanya jawab, Diskusi Kelompok Problem Based Learning (PBL) PEMAHAMAN BERMAKNA Dengan mempelajari materi ini, peserta didik dapat memahami konsep sistem ekskresi pada makhluk hidup ( Manusia ).


PERTANYAAN PEMANTIK Anak- anak setelah olah raga apa yang kalian rasakan? Gerah? Kalau iya apa yang keluar dari tubuh kalian saat kalian merasa gerah sehabis olah raga? Biasanya habis olah raga kalian minum kan? kira-kira berapara gelas rata-rata kalian minum air putih sehari? Kenapa harus minum 8 gelas sehari? Apa yang terjadi bila kalian kurang minum air putih? Apa yang terjadi jika sistem ekskresi kita tidak bekerja dengan baik ? Apa yang akan terjadi jika organ ekskresi kita sakit ? Apa saja upaya yang perlu kita lakukan agar sistem ekskresi kita terjaga ?


LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Pertemuan ke- : 1 Materi : Sistem Ekskresi Tujuan Pembelajaran : Mengidentifikasi organ-organ penyusun sistem pengeluaran (Ekskresi) pada Manusia Mengidentifikasi struktur dan fungsi organ-organ sistem ekskresi pada manusia Menganalisis keterkaitan struktur dan fungsi organ sistem ekskresi pada manusia Tahapan Kegiatan Aktivitas Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan (10 Menit) Problem Based Learning (Tahap 1) Guru membuka pembelajaran dengan menyampaikan salam dan menanyakan kondisi peserta didik Peserta didik melakukan doa sebelum belajar (meminta seorang peserta didik untuk memimpin doa) Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik untuk mempersiapkan murid untuk melakukan kegiatan pembelajaran (kesadaran diri, manajemen diri) Guru meminta murid untuk menuliskan perasaan pada kertas kemudian menempelkan di karton lingkaran hati (kesadaran diri) Guru mengingatkan kembali dengan keyakinan kelas yang telah disepakati (kesadaran diri) Sebelum masuk ke dalam topik mengenai sistem ekskresi, guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang mater sebelumnya, yaitu tentang “sistem pernapasan” siapa yang masih ingat, apa saja organ pernapasan ? apa yang kalian keluarkan ketika kalian bernapas ? Peserta didik menjawab pertanyaan tersebut. Guru menyampaikan informasi mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh peserta didik dan pentingnya pembelajaran pada hari ini. Orientasi Peserta didik pada Masalah Guru memberikan pertanyaan pemantik : Anak- anak setelah olah raga apa yang kalian rasakan? Gerah? Kalau iya apa yang keluar dari tubuh kalian saat kalian merasa gerah sehabis olah raga? Biasanya habis olah raga kalian minum kan? kira-kira berapara gelas rata-rata kalian minum air putih sehari? Kenapa harus minum 8 gelas sehari? Apa yang terjadi bila kalian kurang minum air putih?


Problem Based Learning (Tahap 2) Kegiatan Inti (60 Menit) Problem Based Learning (Tahap 3) Problem Based Learning (Tahap 4) Mengorganisasi peserta didik untuk belajar Guru mengelompokkan peserta didik menjadi beberapa kelompok berdasarkan kemampuan awal peserta didik sesuai dengan hasil asesmen diagnostik awal, dan gaya belajar mereka sebagai pendukung kegiatan pembelajaran. (diferensiasi proses) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok Guru memfasilitasi peserta didik berdasaran Gaya Belajar (Audio, Visual dan Kinestetik) (diferensiasi proses) Guru memfasilitasi dan meminta peserta didik untuk melakukan studi literatur dengan membaca buku peserta didik, bahan ajar, mengingat pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, penjelasan dari guru, serta menyaksikan video pembelajaran tentang sistem ekskresi. (diferensiasi konten) Guru membagikan LKPD dan memastikan setiap anggota memahami tugasnya masing-masing Peserta didik berdiskusi dalam kelompok dan memecahkan masalah yang ada di LKPD dengan difasilitasi sesuai gaya belajar dan kemampuan literasi mereka tentang sistem ekskresi. Peserta didik diminta untuk memperhatikan waktu yang telah ditentukan dalam penyelesaian masing-masing LKPD sambil memonitoring kegiatan peserta didik mengisi LKPD dan menanyakan apakah terdapat kesulitan dalam mengerjakan LKPD, kemudian memberikan bimbingan agar peserta didik dapat menemukan solusinya. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Diferensiasi Proses (minat belajar peserta didik : membaca, melihat model peraga/gambar, dan menonton vidio) Guru membimbing peserta didik untuk melakukan teknik stop sebagai persiapan siswa sebelum melakukan presentasi Guru membimbing peserta didik untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok Guru memberikan apresiasi, umpan balik, serta penegasan Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya jika ada yang mereka rasa belum jelas Kegiatan Penutup ( 10 Menit) Problem Based Learning (Tahap 5) Guru membimbing peserta didik menyimpulkan pembelajaran bersamasama Menganalisis dan mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah Guru memberikan evaluasi pembelajaran terkait apa yang telah dipelajari pada materi sistem ekskresi pada manusia Guru menyampaikan topik pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya. Guru menutup pembelajaran dengan salam dan berdoa. REFLEKSI GURU 1. Apakah kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik ? 2. Apa yang harus diperbaiki dari kegiatan pembelajaran ? REFLEKSI PESERTA DIDIK 1. Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti pembelajaran hari ini? 2. Apa hal menarik dari pembelajaran hari ini ? 3. Apa harapan kalian untuk pembelajaran selanjutnya ? LAMPIRAN


LKPD : Terlampir BAHAN AJAR : Terlampir PENGAYAAN DAN REMEDIAL PENGAYAAN Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang menguasai materi ini dengan sangat baik, yaitu dengan cara memberikan ragam soal yang tingkatannya lebih tinggi. REMEDIAL Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai materi dengan baik, yaitu dengan cara memberikan pengulangan materi dasar serta materi spesifik yang kurang dikuasai oleh peserta didik . GLOSSARIUM Sistem Ekskresi Manusia, Kulit, Ginjal, Augmentasi, Filtrasi, Nefron, Reabsorbsi, Paru-paru, Hati. DAFTAR PUSTAKA Tim Abdi Guru.2023.Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta: Erlangga Link youtube dengan alamat https://www.youtube.com/watch?v=APN0RgxiXeI


LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Pertemuan ke- : 2 Materi : Sistem Ekskresi Tujuan Pembelajaran : 1. Menganalisis kelainan atau gangguan organ sistem ekskresi pada manusia 2. Menganalisis upaya pencegahan gangguan organ sistem ekskresi pada manusia Tahapan Kegiatan Aktivitas Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan (10 Menit) Problem Based Learning (Tahap 1) Kegiatan Inti (60 Menit) Problem Based Learning (Tahap 2) Guru membuka pembelajaran dengan menyampaikan salam dan menanyakan kondisi peserta didik Peserta didik melakukan doa sebelum belajar (meminta seorang peserta didik untuk memimpin doa) Guru mengecek kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik untuk mempersiapkan murid untuk melakukan kegiatan pembelajaran (kesadaran diri, manajemen diri) Guru meminta murid untuk menuliskan perasaan pada kertas kemudian menempelkan di karton lingkaran hati (kesadaran diri) Guru mengingatkan kembali dengan keyakinan kelas yang telah disepakati (kesadaran diri) Sebelum masuk ke dalam topik mengenai sistem ekskresi, guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang materi sebelumnya, yaitu tentang “fungsi sistem ekskresi” siapa yang masih ingat, apa fungsi sistem ekskresi? Apa yang kalian rasakan jika kalian menahan rasa ingin buang air besar ? Apa yang kalian rasakan jika kalian menahan buang air kecil ? Peserta didik menjawab pertanyaan tersebut. Guru menyampaikan informasi mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh peserta didik dan pentingnya pembelajaran pada hari ini. Orientasi Peserta didik pada Masalah Apa yang terjadi jika sistem ekskresi kita tidak bekerja dengan baik ? Apa yang akan terjadi jika organ ekskresi kita sakit ? Apa saja upaya yang perlu kita lakukan agar sistem ekskresi kita terjaga ? Mengorganisasi peserta didik untuk belajar Guru mengelompokkan peserta didik menjadi beberapa kelompok berdasarkan kemampuan awal peserta didik sesuai dengan hasil asesmen diagnostik awal, dan gaya belajar mereka sebagai pendukung kegiatan pembelajaran. (diferensiasi proses)


Problem Based Learning (Tahap 3) Problem Based Learning (Tahap 4) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok Guru memfasilitasi peserta didik berdasaran Gaya Belajar (Audio, Visual dan Kinestetik) (diferensiasi proses) Guru memfasilitasi dan meminta peserta didik untuk melakukan studi literatur dengan membaca buku peserta didik, bahan ajar, mengingat pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, penjelasan dari guru, serta menyaksikan video pembelajaran tentang sistem ekskresi. (diferensiasi konten) Guru membagikan LKPD dan memastikan setiap anggota memahami tugasnya masing-masing Peserta didik berdiskusi dalam kelompok dan memecahkan masalah yang ada di LKPD dengan difasilitasi sesuai gaya belajar dan kemampuan literasi mereka tentang sistem ekskresi. Peserta didik diminta untuk memperhatikan waktu yang telah ditentukan dalam penyelesaian masing-masing LKPD sambil memonitoring kegiatan peserta didik mengisi LKPD dan menanyakan apakah terdapat kesulitan dalam mengerjakan LKPD, kemudian memberikan bimbingan agar peserta didik dapat menemukan solusinya. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Diferensiasi Proses (minat belajar peserta didik : membaca, melihat model peraga/gambar, dan menonton vidio) Guru membimbing peserta didik untuk melakukan teknik stop sebagai persiapan siswa sebelum melakukan presentasi Guru membimbing peserta didik untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok Guru memberikan apresiasi, umpan balik, serta penegasan Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya jika ada yang mereka rasa belum jelas Kegiatan Penutup ( 10 Menit) Problem Based Learning (Tahap 5) Guru membimbing peserta didik menyimpulkan pembelajaran bersamasama Menganalisis dan mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah Guru memberikan evaluasi pembelajaran terkait apa yang telah dipelajari pada materi sistem ekskresi pada manusia Guru menyampaikan topik pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya. Guru menutup pembelajaran dengan salam dan berdoa. REFLEKSI GURU 3. Apakah kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik ? 4. Apa yang harus diperbaiki dari kegiatan pembelajaran ? REFLEKSI PESERTA DIDIK 4. Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti pembelajaran hari ini? 5. Apa hal menarik dari pembelajaran hari ini ? 6. Apa harapan kalian untuk pembelajaran selanjutnya ?


LAMPIRAN LKPD : Terlampir BAHAN AJAR : Terlampir PENGAYAAN DAN REMEDIAL PENGAYAAN Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang menguasai materi ini dengan sangat baik, yaitu dengan cara memberikan ragam soal yang tingkatannya lebih tinggi. REMEDIAL Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai materi dengan baik, yaitu dengan cara memberikan pengulangan materi dasar serta materi spesifik yang kurang dikuasai oleh peserta didik . GLOSSARIUM Sistem Ekskresi Manusia, Kulit, Ginjal, Augmentasi, Filtrasi, Nefron, Reabsorbsi, Paru-paru, Hati. DAFTAR PUSTAKA Tim Abdi Guru.2023.Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta: Erlangga Link youtube dengan alamat https://www.youtube.com/watch?v=APN0RgxiXeI


MATERI AJAR Sistem Ekskresi pada Manusia Proses pembuangan zat sisa metabolisme tubuh disebut proses pembuangan atau ekskresi. Sistem ekskresi pada manusia meliputi ginjal dan kulit dan hati, dan paru-paru. A. Ginjal Ginjal merupakan organ penyaring darah untuk mengeluarkan urea, amonia, dan air yang akan dibuang bersama berupa urine. Proses penyaringan darah hingga menjadi urine untuk dikeluarkan melalui tiga tahap dalam ginjal meliputi: Filtrasi, pada tahap ini darah disaring di glomerulus sehingga hanya zat-zat yang terlarut dalam darah seperti air, garam, amonia, urea,dan gula yang masih tersisa. Reabsorpsi, pada tahap ini terjadi penyerapan kembali zat-zat yang masih berguna bagi tubuh seperti air tanah garam, dan gula di tubulus kontortus proksimal dan lengkung henle. Hasil akhir dari tahap ini berupa urine primer. Augmentasi, pada tahap ini terjadi penambahan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh ke dalam urine primer di tubulus kontortus distal sehingga membentuk urine sekunder yang akhirnya akan dikeluarkan tubuh melalui uretra. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada ginjal adalah sebagai berikut: a. Anuria, yaitu kegagalan ginjal menghasilkan urine. b. Albuminuria, yaitu terdapatnya albumin maupun protein lain di dalam urine karena terdapat kerusakan pada glomerulus. c. Diabetes melitus, yaitu terdapatnya glukosa dalam urine yang disebabkan karena kekurangan hormon insulin. d. Diabetes insipidus, yaitu produksinya urine berlebih dikarenakan kekurangan hormon antidiuretik. e. Batu ginjal, yaitu terbentuknya garam kalsium pada ginjal sehingga menghambat keluarnya urine. f. Hematuria, yaitu radang pada ginjal disebabkan oleh adanya batu ginjal. g. Nefritis, yaitu peradangan pada nefron dikarenakan infeksi bakteri Streptococcus. Mengakibatkan protein keluar bersama urine. B. Kulit Pada permukaan kulit terdapat kelenjar keringat yang mengekskresikan zat-zat sisa berupa keringat. Keringat tersusun dari air dan garam mineral hasil dari metabolisme protein. Gangguan pada kulit meliputi panu, kadas dan kurap dan jerawat, dan kanker kulit. a. Jerawat, Jerawat adalah masalah kulit yang umumnya terjadi pada wajah, meskipun juga dapat muncul di bagian tubuh lain. Jerawat terjadi ketika folikel rambut tersumbat oleh minyak dan sel-sel kulit mati. Hal ini biasanya disebabkan oleh perubahan hormonal, seperti yang sering terjadi selama masa remaja, kehamilan, atau menstruasi. Jerawat disebabkan oleh produksi kelenjar minyak yang yang berlebihan, sehingga terjadi penyumbatan folikel rambut dan perkembangan jerawat.


b. Biang Keringat, adalah suatu kondisi kulit yang terjadi ketika kelenjar keringat tersumbat atau terblokir, sehingga keringat tidak dapat keluar dari pori-pori kulit. Hal ini sering terjadi pada daerah yang cenderung lembap dan tertutup, seperti lipatan kulit, seperti di leher, ketiak, selangkangan, dan area lipatan kulit lainnya. Biang keringat dapat terjadi pada orang dari segala usia, tetapi seringkali lebih umum pada bayi, anak-anak kecil, atau orang yang tinggal di daerah dengan iklim panas dan lembap. Biang keringat sering terjadi saat seseorang terpapar panas dan kelembapan yang tinggi. Saat keringat tidak dapat menguap dengan baik dari kulit karena pori-pori tersumbat, itu dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan ruam. c. Dermatitis, adalah kondisi umum yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk alergi, iritasi, infeksi, atau penyakit kulit tertentu. Dermatitis seringkali disebut sebagai "ruam kulit" dan dapat muncul dalam berbagai bentuk, termasuk kemerahan, gatal, bengkak, bersisik, dan bahkan dapat membentuk lepuhan atau kerak. Hal ini dapat disebabkan oleh kontak dengan alergen atau iritan seperti produk kimia, tumbuhan, logam, atau bahan-bahan dalam pakaian. C. Hati Hati sebagai alat ekskresi mengeluarkan cairan empedu. Empedu sendiri mengandung zat sisa dari penghancuran sel darah merah yang telah rusak. Gangguan pada hati dapat disebabkan tidak bekerjanya hati dengan benar dan juga dapat disebabkan karena infeksi virus. Contoh gangguan pada hati adalah penyakit kuning dan hepatitis. a. Penyakit kuning : kondisi berupa berubahnya warna beberapa bagian tubuh, seperti permukaan kulit, sklera mata, dan membran mukosa, menjadi berwarna kekuningan. Penyakit kuning disebabkan oleh meningkatnya kadar bilirubin di dalam darah b. Hepatitis : penyakit peradangan hati yang paling umum menyerang organ satu ini. Hepatitis A, B, C, D, E, serta hepatitis autoimun merupakan jenis yang umum terjadi yang umumnya disebabkan oleh adanya infeksi virus pada hati. gejala yang muncul meliputi muah, muntah, demam, mengalami kelemasan, feses berwarna pucat, nyeri perut, penurunan berat badan, warna urine menjadi lebih gelap, serta kehilangan nafsu makan. c. Sirosis : merupakan kondisi ketika organ hati rusak akibat terbentuknya jaringan parut, karena infeksi virus hepatitis atau kecanduan alkohol. Infeksi virus atau kecanduan alkohol dapat mencederai organ hati secara perlahan. Kemudian, organ hati akan memperbaiki cedera dengan membentuk jaringan parut yang akan mengganggu fungsi hati jika tumbuh semakin banyak. d. Abses hati merupakan penyakit pada hati, ketika terbentuknya lubang-lubang kecil pada hati yang berisi nanah. Hal ini terjadi karena adanya infeksi bakteri atau parasit. Abses hati ditandai dengan gejala demam, menggigil, berkeringat, mual, muntah, diare, dan sakit perut bagian atas kanan. e. Hemokromatosis : terjadi ketika kadar zat besi dalam tubuh terlalu berlebihan. Akibatnya, zat besi akan menumpuk dalam organ tubuh dan memicu timbulnya penyakit serius, seperti gagal jantung


Paru-paru Paru-paru merupakan alat ekskresi karena mengeluarkan karbondioksida dan uap air dari hasil metabolisme karbohidrat dan lemak dalam tubuh. Gangguan pada paru-paru dapat berupa asma yang disebabkan karena adanya penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru, otot, TBC yang disebabkan bakteri tuberkulosis, dan fenomena yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur yang menginfeksi paru-paru. a. Asma: Asma adalah penyakit kronis yang menyebabkan penyempitan saluran napas. Penyebab utama asma adalah reaksi alergi terhadap debu, serbuk sari, polusi udara, infeksi saluran pernapasan, atau faktor genetik. b. Bronkitis: Bronkitis adalah peradangan bronkus (saluran udara besar dalam paruparu) yang dapat akut atau kronis. Penyebabnya umumnya adalah infeksi virus atau paparan asap rokok dan polusi udara. c. Pneumonia: Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Bakteri Streptococcus pneumoniae adalah penyebab pneumonia yang paling umum. d. Kanker Paru-paru: Kanker paru-paru terutama disebabkan oleh paparan jangka panjang terhadap asap rokok. Namun, faktor risiko lain termasuk paparan asap rokok pasif, polusi udara, dan faktor genetik. e. Tuberkulosis (TBC) TBC (tuberkulosis) adalah penyakit menular dan mematikan dengan tingkat pasien tinggi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, TBC adalah salah satu penyakit infeksi pada paru yang penularannya disebabkan oleh droplet atau percikan ludah. Sistem ekskresi sangat penting untuk dijaga karena fungsinya yang mengeluarkan zat-zat sisa yang tidak lagi diperlukan oleh tubuh keluar dari tubuh. Sistem ekskresi pada manusia adalah bagian yang sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh dengan cara membantu menjaga keseimbangan internal dan menghilangkan limbah yang tidak dibutuhkan. Untuk menjaga sistem ekskresi dapat dilakukan dengan cara: a. Makan makanan yang sehat b. Perbanyak minum air putih c. Rajin berolahraga d. Hindari mengkonsumsi makanan instant terlalu sering e. Hindari minum minuman yang mengandung alkohol f. Menghindari rokok


DAFTAR PUSTAKA Inabuy Victoriani dkk (2021). Ilmu Pengetahuan Alam Buku Siswa kelas VIII. Jakarta Pusat: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Pusat Kurikulum dan perbukuan. Dwi Hardanie Budiyanti , dkk (2021). Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam kelas VII. Jakarta Pusat: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Pusat Kurikulum dan perbukuan. Wahyudin. 2008. 99 Percobaan Sehari-hari: Bereksperimen dengan Bahan-bahan Sederhana. Seri 2. Jakarta: Armandelta Selaras. Zubaidah, Siti, dkk. 2017. Buku IPA kelas 7. Jakarta: Kemdikbud RI. Assad, M. 2017. 25 Kisah Ilmuwan Indonesia yang Mendunia. Jakarta: Elexmedia Komputindo


RUBRIK PENILAIAN SIKAP Pedoman Penilaian observasi Profil Pelajar Pancasila Petunjuk : Berilah tanda cek list pada kelompok skor sesuai sikap spiritual yang di tampilkan oleh peserta didik dengan kriteria sebagai berikut : 3 = Sering. Apabila sering melakukan sesuai pernyataan 2 = Kadang-Kadang , Apabila kadang-kadang melakukan sesuai pernyataan 1 = Tidak Pernah, Apabila tidak pernah melakukan sesuai pernyataan No Indikator Profil Pelajar Pancasila Kriteria Penilaian Skor 1 2 3 1 BerGotong Royong Aktif dalam diskusi kelompok 2 Bernalar Kritis Mengemukakan pendapat/ ide dengan kritis dan tepat 3 Mandiri Mampu menyelesaikan tugas dan permasalahan Keterangan BR : Bergotong Royong BK : Bernalar Kritis M : Mandiri Petunjuk Penskoran ℎ × 100 KKTP Kelulusan Belum Berkembang Layak Cakap Mahir Skala Nilai ≤69 70 – 82 83 – 90 91 - 100 DAFTAR HASIL OBSERVASI PROFIL PELAJAR PANCASILA No Nama Peserta didik Aspek yang di Nilai Jumlah Skor Skor Sikap BB L C M BR BK M 1 Cintami 3 3 3 90 100


RUBRIK PENILAIAN TES SUMATIF Kriteria Jawaban SKOR Benar 1 Salah 0 Skor Maksimun = 5 Petunjuk Penskoran Rentang Keterangan Tindak Lanjut 0 – 40% Belum Mencapai Remedial diseluruh bagian 41 – 69% Belum Mencapai ketuntasan Remedia di bagian yang diperlukan 70 – 85% Sudah Mencapai ketuntasan Tidak perlu remedial 86 – 100% Sudah Mencapai ketuntasan Perlu Pengayaan RUBRIK PENILAIAN TES FORMATIF (PRESENTASI) Fase Aspek yang di nilai Kriteria Penilaian Belum Berkembang (1) Layak (2) Cakap (3) Mahir (4) Pendahuluan Menyampaikan tujuan dari presentasi Menghubungkan topik dengan pengetahuan lain yang relevan Inti Signifikansi [Kesesuaian/kebermaknaan topik yang dibahas] Pemahaman [Pemahaman terhadap hakikat dan ruang lingkup masalah yang disajikan] Argumentasi [Alasan yang diberikan terkait permasalahan yang dibicarakan] Resposifness [Kesesuaian jawaban yang diberikan dengan pertanyaan yang muncul] Penampilan [Rasa percaya diri dalam mempresentasikan makalahnya] Penyajian [Menyajikan materi secara sistematis dan runtut] Penutup Memberikan Rangkuman/kesimpulan Memberikan Penguatan


KKTP Kelulusan Belum Berkembang Layak Cakap Mahir Skala Nilai ≤69 70 – 82 83 - 90 91 - 100 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS DISKUSI PESERTA DIDIK Lembar Penilaian Diskusi (Individu) Petunjuk Penilaian : Beri tanda centang (√)ya atau tidak pada tabel untuk memberikan informasi penilaian terhadap aktivitas peserta didik dalam diskusi kelompok Nama Peserta Didik : No. Aspek yang dinilai Ya Tidak 1. Aktif dalam diskusi kelompok 2. Bekerjasama 3. Berani mengungkapkan pendapat 4. Berani mengajukan pertanyaan 5. Berani menjawab pertanyaan 6. Menghargai pendapat teman 7. Inisiatif, berpikir kritis Catatan:


Click to View FlipBook Version