The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

modul berisikan bahan ajar beserta soal materi kehati

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by srikhairunisa.92, 2023-06-03 10:22:56

modul keanekaragaman hayati

modul berisikan bahan ajar beserta soal materi kehati

Keywords: biodiversitas,kehati,flora fauna indonesia

1 MODUL KEHATI DISUSUN OLEH : SRI KHAIRUNISA, S.Pd SMA NEGERI 1 TELUK KERAMAT TAHUN PELAJARAN 2022/2023


2 LEMBAR PENGESAHAN MODUL PEMBELAJARAN / HAND OUT KEANEKARAGAMAN HAYATI NAMA MAPEL : BIOLOGI KELAS / SEMESTER : XI / GANJIL SEKOLAH : SMA NEGERI 1 TELUK KERAMAT TAHUN PELAJARAN : 2022/2023 DISAHKAN OLEH : TANGGAL : AGUSTUS 2022 DI : SEKURA Sekura, Agustus 2022 Mengetahui Kepala SMAN 1 Teluk Keramat Guru Mata Pelajaran Suhadi Ali, S. Pd Sri Khairunisa, S.Pd NIP. 19711209 1994021 001 NIP. 19920715 202221 202


3 KATA PENGANTAR Puji syukur mari kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memerikan kesehatan dan nikmat yang tak terhingga kepada penulis. Dan tak lupa pula kita panjatkan salawat dan taslim atas junjungan Nabi besar Muhammad SAW, nabi yang membimbing hambanya dari yang tak berakal menjadi manusia yang beradap. Penulisan modul ini materi ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada peserta didik dan sebagai media dan sarana belajar peserta didik utamanya dalam bentuk modul. Materi ajar ini ditulis dengan pemaparan yang sederhana, namun mudah untuk dimengerti, dipahami, dan dipelajari oleh setiap kalangan pembaca. Dalam modul ini dihadirkan pula beberapa gambar untuk lebih mudah memahami dan mendukung kelengkapan pembahasan. Dengan hadirnya modul ini, penulis berharap mampu memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca tentang modul keanekaragaman hayati di indonesia dan dunia sehingga dapat menjadi ilmu dan referensi yang berharga di kalangan pembaca lainnya. Mohon maaf jika masih banyak kekurangan, penulis berharap saran dan masukan pembaca akan menjadi penyempurna penulisan modul ini, semoga dapat bermanfaat. Sekura, Agustus 2022 Penulis, Sri Khairunisa


4 DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... 2 KATA PENGANTAR................................................................................. 3 DAFTAR ISI .............................................................................................. 4 GLOSARIUM ............................................................................................. 5 PETA KONSEP .......................................................................................... 6 PENDAHULUAN ...................................................................................... 7 A. Identitas Modul .......................................................................... 7 B. Kompetensi Dasar....................................................................... 7 C. Deskripsi Singkat Materi ............................................................ 7 D. Petunjuk Penggunaan Modul ..................................................... 8 Keanekaragaman Hayati ............................................................................ 10 A. Tingkat Keanaekaragaman Hayati.............................................. 10 B. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia ................................... 14 C. Konservasi Flora dan Fauna di Indonesia................................... 27 RANGKUMAN ......................................................................................... 32 EVALUASI................................................................................................. 33 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 38


5 GLOSARIUM Biodiversitas Variasi organisme hidup pada berbagai tingkatan Bioma Bagian dari Biosfer yang merupakan bentang lahan darat (landscape) yang mempunyai karakteristik khas berdasarkan keadaan iklimnya didominasi oleh flora dan fauna tertentu Biosfer Lapisan yang ada di permukaan bumisebagai tempat tinggal mahluk Cagar alam Sebuah kawasan suaka alam yang memiliki kekhasan berupa flora, Ekosistem Suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik Endemik Spesies lokal yang unik dan hanya ada pada daerah tertentu dan tidak ditemukan di daerah lain Habitat Tempat tinggal populasi satwa atau spesies tertentu Konservasi Upaya pelestarian atau perlindungan terhadap lingkungan dan Plasma nutfah Bagian tubuh tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme yang mempunyai fungsi dan kemampuan mewariskan sifat Variasi Perbedaan-perbedaan sifat yang terdapat pada makhluk hidup


6 PETA KONSEP


7 PENDAHULUAN A. Identittas Modul Mata Pelajaran : Biologi Kelas : X Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit (3 Pertemuan) Judul Modul : Keanekaragaman Hayati B. Kompetensi Dasar 3.2 Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya beserta ancaman dan pelestariannya. 4.2 Menyajikan hasil observasi berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia dan usulan upaya pelestariannya C. Deskripsi Singkat Materi Pada modul pembelajaran biologi kelas X kali ini, kita akan mempelajari tentang Keanekaragaman hayati, yang meliputi; 1. Tingkat keanekaragaman Hayati 2. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia 3. Konservasi Flora dan Fauna di Indonesia Memahami materi pada pembelajaran ini menjadi penting karena akan membuka wawasan kita mengenai persebaran flora dan fauna di Indonesia. Seperti dibahas pada pertemuan sebelumnya, ruang lingkup biologi terdiri dari objek formal dan material. Objek tersebut berkaitan erat dengan makhluk hidup dan interaksinya di lingkungan. Berdasarkan Tingkat struktural kehidupan terdapat salah satu tingkatan mengenai ekosistem, bioma, biosfer yang kaitannya dengan materi keanekaragaman hayati ini . ndonesia dengan keanekaragaman baik itu flora maupun faunanya, Keanekaragaman Hayati atau sering dikenal juga sebagai biodiversitas. Biodiversitas adalah suatu tingkat yang ada di dalam bumi dan hal ini menjadi patokan atau ukuran dalam penentu kesehatan bumi. Keanekaragaman hayati yang ada di lingkungan suatu ekosistem darat memiliki jumlah yang lebih tinggi daripada biodiversitas lingkungan di kutub. Hal ini disebabkan oleh iklim atau cuaca karena biodiversitas merupakan fungsi dari iklim.


8 Perubahan yang terjadi pada suatu lingkungan dapat berdampak buruk bagi spesies, hal itu ialah akan terjadinya kepunahan masal suatu spesies. Suatu catatan sejarah menunjukkan bahwa telah terjadi lima kepunahan masal selama kehidupan berlangsung di bumi. Sekitar 540 juta tahun yang telah lalu, eon fanerozoikum terjadi pertumbuhan biodiversitas yang sangat cepat. Pertumbuhan spesies yang sangat cepat disebabkan oleh suatu ledakan pada saat filum multiseluler dengan mayoritas besar pertama kali muncul. Lalu sekitar 400 juta tahun yang lalu, kepunahan masal terjadi atau kerap dikatakan sebagai suatu kerugian yang besar bagi bidiversitas. Dikatakan pula hutan hujan menjadi salah satu penyebab kepunahan masal karena adanya suatu karbon yang berlebih. Indonesia merupakan negara yang memiliki sumberdaya alam hayati yang tinggi dan tersebar di seluruh pelosok tanah air baik yang terdapat di darat, laut maupun udara. Kekayaan sumber daya alam hayati menjadi tumpuan baru bagi pembangunan nasional selain penggunaan sumber daya alam tak terbarukan seperti minyak bumi dan gas alam. Terlebih lagi Indonesia merupakan negara agraris. Sehingga sumberdaya alam hayati yang meliputi keanekaragaman flora dan fauna mempunyai fungsi dan manfaat yang tidak dapat diganti serta memiliki kedudukan serta berperan penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia.Hal tersebut menjadikan upaya konservasi sumber daya alam hayati flora dan fauna menjadi kewajiban mutlak bagi setiap generasi. D. Petunjuk Penggunaan Modul Agar menguasai 5 (lima) materi pada modul ini, kalian diharapkan mengikuti petunjuk belajar pada modul dengan baik, yaitu dengan memahami isi bahan belajar dengan baik membaca isi modul dengan teliti dan menjawab evaluasi pada akhir modul, diantaranya sebagai berikut; 1. Berdo’alah sejenak sesuai agama dan keyakinan sebelum memulai pelajaran 2. Baca dan pahami deskripsi isi dari setiap bahan belajar, agar anda dapat mengetahui apa yang harus dipelajari dari isi bahan belajar. 3. Baca dan pahami secara mendalam tujuan yang harus dicapai setelah melakukan pembelajaran.


9 4. Bacalah uraian materi secara seksama. Tandai dan catat materi yang belum/kurang anda paham 5. Diskusikan materi-materi yang belum dipahami dengan teman, guru 6. Kerjakan soal latihan dengan jujur, untuk mengukur pemaham belajar.


10 KEANEKARAGAMAN HAYATI A. TINGKAT KEANEKARAGAMAN HAYATI Keanekaragaman hayati merupakan istilah yang digunakan untuk keanekaragaman sumber daya alam, meliputi jumlah maupun frekuensi dari ekosistem, spesies, maupun gen di suatu tempat. Pada dasarnya keanekaragaman melukiskan keadaan yang bermacam-macam terhadap suatu benda yang terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal, ukuran, bentuk, tekstur maupun jumlah. Sedangkan kata hayati itu sendiri berarti sesuatu yang hidup, jadi Keanekaragaman Hayati dapat di artikan sebagai keanekaragaman atau keberagaman mahluk hidup yang bisa terjadi akibat adanya Perbedaan-perbedaan mulai dari perbedaan bentuk, ukuran, warna, jumlah tekstur, penampilan dan juga sifat-sifatnya. Keanekaragaman hayati terjadi dengan tingkatan mulai dari organisme yang rendah hingga tingkat organisme yang tinggi. Tingkatan tersebut ialah sebagai berikut: 1. Tingkat Gen Keanekaragaman tingkatan ini disebabkan variasi gen atau struktur gen dalam suatu spesies makhluk hidup. Gen sendiri merupakan faktor pembawa sifat keturunan yang dapat dijumpai di dalam kromosom. Setiap susunan gen akan memberi penampakan, baik anatomi ataupun fisiologi, pada setiap organisme. Bila susunannya berbeda, maka penampakannya pun akan berbeda pada satu sifat atau bahkan secara keseluruhan. Keanekaragaman ini cukup mudah dikenali dengan ciri-ciri yang memiliki variasi, nama ilmiah yang sama, serta perbedaan morfologi yang tidak terlalu mencolok. Biasanya, keanekaragaman hayati tingkat gen disebut sebagai varietas. Contoh keanekaragaman hayati tingkat gen pada tumbuhan: Padi (Oryza sativa) dengan varietas Padi rojolele, padi ciherang, padi ciliwung, dan lain-lain Mangga (Mangifera indica) dengan Varietas Mangga arumanis, mangga manalagi, mangga golek, dan lain-lain Durian (Durio zibethinus) dengan Varietas Durian petruk, durian bawor, durian monthong, dan lain-lain. Contoh keanekaragaman hayati tingkat gen pada hewan: Anjing (Canis familiaris) dengan ras anjing golden retrieve, anjing bulldog, anjing german shepherd, dan lain-lain


11 Kucing (Felis catus) dengan ras kucing anggora, kucing persia, kucing sphinx, dan lain-lain Sapi (Bos taurus) dengan ras sapi bali, sapi madura, sapi fries holland, dan lain-lain. Dalam keanekaragaman hayati tingkat gen, peningkatan dapat terjadi lewat persilangan alias hibridisasi antarorganisme atau spesies dengan sifat berbeda serta pembudidayaan hewan dan tumbuhan liar oleh manusia alias domestikasi. Gambar 1. Keanekaragaman Gen pada bunga mawar 2. Tingkat Jenis Jenis (spesies) diartikan sebagai individu yang mempunyai persamaan morfologis, anatomis, fisiologis dan memiliki kemapuan untuk melakukan perkawinan dengan sesamanya sehingga meghasilkan keturunan yang subur (fertile) untuk melanjutkan generasinya. Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada mahluk hidup antar jenis. Perbedaan antar jenis pada mahluk hidup yang termasuk pada satu keluarga (family) lebih mencolok sehingga lebih mudah diamati daripada perbedaan individu dalam satu spesies. Contoh keanekaragaman jenis dapat dilihat dari keluarga kacang-kacangan. Ada kacang kapri, kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, kaang kedelai dan kacang panjang. Gambar 2. Keanekaragaman Jenis Kacang 3. Keanaekaragaman Ekosistem Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam aktivitas kehidupannya makhluk hidup selalu berinteraksi dan bergantung pada lingkungan sekitarnya.Ketergantungan ini berkaitan dengan kebutuhan akan oksigen, cahaya matahari, air, tanah, cuaca, dan faktor abiotik


12 lainnya. Komponen abiotik yang berbeda menyebabkan adanya perbedaan cara adaptasi berbagai jenis makhluk hidup (komponen biotik). Hal ini menunjukkan adanya keanekragaman ekosistem. Keanekaragaman ekosistem merupakan keanekaragaman suatu komunitas yang terdiri dari hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme di suatu habitat. Keanekaragaman ekosistem ini terjadi karena adanya keanekaragaman gen dan keanekaragaman jenis (spesies).contoh keanekargaman ekosistem : sawah, hutan, pantai. Tipe-Tipe ekosistem a. Ekositem Perairan (Akuatik) Ekosistem perairan adalah komponen abiotiknya sebagian besar terdiri atas air. Makhluk hidup (komponen biotik) dalam ekosistem perairan dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut. Plaknton terdiri atas fitoplanktoon dan zooplankton. Organisme ini dapat berpindah tempat secara pasif karena pengaruh arus arus air, misalnya ganggang uniseluler dan protozoa Nekton merupakan organisme yang bergerak aktif (berenang) misalnya ikan dan katak Neuston merupakan organisme yang mengapung dipermukaan air misalnya serangga, air, teratai, eceng gondok dan ganggang. Bentos merupakan organisme yang berada didasar perairan misalnya, udang, kepiting, cacing, dan ganggang. Perifiton merupakan organisme yang melekat pada organisme lain misalnya ganggang dan siput. b. Ekosistem Daratan Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Ekosistem darat meliputi area yang sangat luas yang disebut bioma. Tipe bioma sangat dipengaruhi oleh iklim sedangkan iklim dipengaruhi oleh letak geografis garis lintang dan ketinggian tempat dari permukaan air laut. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut: 1) Hutan Hujan tropis Hutan hujan tropis terdapat dalam wilayah Khatulistiwa, misalnya dalam lembah sungai Amazon, Amerika selatan, Asia tenggara (Malaysia, Indonesia, Thailand), dan lembah sungai kongo. Hutan hujan tropik mempunyai spesifikasi abiotik seperti di bawah ini. Memiliki siraman hujan yang sangat deras antara 200-450 cm/tahun. Setiap tahun Matahari bercahaya dengan temperatur lingkungan antara 21-30 derajat Celsius.


13 2) Bioma Gurun Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu siang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking. 3) Bioma Padang Rumput Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herba) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular. 4) Bioma Hutan Gugur Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang. Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak). 5) Bioma Taiga Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur. 6) Bioma Tundra Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum sp, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang


14 dingin. Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam. 7) Sabana/Savana Sabana merupakan padang rumput yang diselingi pohon-pohon. Sabana terdapat didaerah tropis, dengan curah hujan 90- 150cm/tahun, misalnya di Kenya (Afrika) dan Australia Utara. Sabana dibedakan menjadi 2 macam yaitu sabana murni (satu jenis pohon) dan sabana campuran (beberapa jenis pohon) Indonesia memiliki keragaman flora dan fauna (keanekaragaman hayati) yang sangat besar. Bahkan, keanekaragaman hayati Indonesia termasuk tiga besar di dunia bersama-sama dengan Brazil di Amerika Selatan dan Zaire di Afrika. Besarnya keanekaragaman hayati di Indonesia berkaitan erat dengan kondisi iklim dan kondisi fisik wilayah. Suhu dan curah hujan yang besar memungkinkan tumbuhnya beragam jenis tumbuhan. Gambar 3. Aneka bioma di muka bumi Sumber : https://www.dosenpendidikan.co.id B. PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA Indonesia memiliki flora dan fauna yang sangat variatif. Tidak sedikit pula tumbuhan maupun satwa endemik yang hanya ditemukan di Indonesia.Secara umum, persebaran flora dan fauna di Indonesia dipengaruh oleh letak geologis Indonesia sehingga menampakan kepulaun Indonesia seperti sekarang. Berdasarkan keadaan geologinya, kepulauan di Indonesia dapat dibagi menjadi 3 daerah, yaitu daerah dangkalan Sunda sebuah dataran atau paparan Indonesia disebelah barat yang dahulunya tersambung satu daratan dengan Benua Asia meliputi Pulau Kalimantan, Pulau Sumatera, dan pulau-pulau serta dasar laut transgresi (laut Jawa, Laut Natuna, di bagian selatan Laut Cina Selatan dan Selat Malaka), daerah peralihan di bagian tengah yang relatif


15 sudah terisolasi dan terpisah yang mencakup sekelompok pulau-pulau dan kepulauan di wilayah Indonesia bagian tengah, terpisah dari paparan Sunda dan Sahul oleh selat-selat yang dalam,dan daerah dangkalan Sahul membentang dari Australia utara, meliputi Laut Timor menyambung ke Timur di laut Arafura yang menyambung dengan Pulau Papuadi bagian timur yang dahulunya satu daratan dengan Benua Australia. Kondisi geologis tersebut menyebabkan terbentuknya tiga kelompok besar persebaran flora fauna di Indonesia, yaitu Asitik (Barat), Wallacea (tengah), dan Australis (Timur). Gambar 4. Zona Sebaran Flora Fauna Indonesia Sumber: https://www.starfish.ch dengan perubahan Garis Wallace adalah garis yang memisahkan wilayah geografi hewan Asia dengan hewan Australia.Garis ini dimulai dari Selat Lombok yang ditarik menuju ke utara melewati Selat Makassar dan kemudian membelok ke Laut Sulawesi, akhirnya ke Samudera Pasifik melewati celah antara Mindanao (Filipina) dan Kepulauan Sangihe. Pembagiannya adalah sebelah barat mendapat pengaruh dari Asia dan sebelah timur mendapat pengaruh dari Australia. Garis Weber merupakan garis khayal berdasarkan kedalaman laut sebagai pembagi antara persebaran fauna di Asia dan Australia. Hasilnya menunjukkan bahwa sebelah barat Garis Weber seacara lebih dari 50% mendapat pengaruh dari fauna Asia, sedangkan sebelah timur lebih dari 50% mendapat pengaruh dari Australia. 1. Persebaran Flora di Indonesia a. Flora di Indonesia bagian Barat Gambar 5. Hutan Hujan Tropis Sumber : https://imunitas.or.id


16 Jenis flora maupun fauna di Indonesia bagian barat ini disebut dengan flora dan fauna tipe Asiatis. Hal ini tentu saja karena Indonesia bagian barat ini berada dekat dengan Benua Asia, sehingga disebut dengan Asiatis. Tidak hanya wilayahnya saja yang dekat dengan benua Asia, namun karena tipe flora dan fauna di Indonesia bagian barat ini dipengaruhi atau mirup dengan flora dan fauna di benua Asia pada umumnya. Flora yang terdapat di Indoenesia bagian barat ini didominasi oleh vegetasi hutan hujan tropis yang lebat. Hal ini dikarenakan karena wilayah Indonesia bagian barat mempunyai tingkat curah hujan dan juga kelembaban yang tinggi. jenis flora di kawasan ini memiliki kesamaan ciri dengan flora yang ada di benua Asia. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai flora yang berada di wilayah Indoensia bagian barat, kita akan melihat dari ciri- ciri yang dimiliki oleh flora tersebut. Beberapa ciri dari flora tipe Asiatis ini antara lain sebagai berikut: 1) Mempunyai jenis- jenis kayu yang berharga Kita mengetahui bahwa di dunia ini ada tumbuhan yang mempunyai kayu sangat berharga. Kayu- kayu dari tumbuhan tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kepentingan manusia, mulai dari memasak atau sebagai bahan penyedap masakan hingga sebagai obat. Nah, flora tipe Asiatis ini merupakan flora yang mempunyai banyak jenis kayu- kayuan yang sifatnya penting. Namun flora tipe Asiatis ini mempunyai kayu yang ukurannya besar dan biasa digunakan sebagai konstruksi bangunan dan semacamnya. Beberapa tanaman kayu yang diambil manfaatnya dan termasuk dalam flora tipe Asiatia antara lain adalah Pohon Jati, Pohon Meranti, Pohon Mahoni, Pohon Kruing dan lain sebagainya. 2) Selalu hijau sepanjang tahun Selain mempunyai berbagai jenis pohon dengan sifat kayu yang penting, flora tipe Asiatis juga memiliki ciri yakni selalu berwarna hijau sepanjang tahun. Di atas sudah disebutkan bahwa salah satu flora di wilayah Asia atau tipe Asiatis ini mempunyai hutan hujan tropis yang lebat. Dan hutan hujan tropis selalu terlihat hijau sepanjang tahun meskipun berada di musim kemarau Dengan demikian, flora Asiatis atau yang berada di Indonesia Timur ini tampak berwarna hijau sepanjang tahun, meskipun sedang berada di tengah- tengah musim kemarau. 3) Jenis pohon yang tumbuh bersifat heterogen Masih berkaitan dengan jenis hutan hujan tropis yang menjadi icon flora Indonesi bagian timur. bahwa hutan hujan tropis merupakan jenis hutan berdasarkan


17 iklimnya yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman yang berada di dalam satu kawasan hutan. tanaman- tanaman inipun hidup saling berdampingan antara satu dengan lainnya. Beberapa jenis tanaman yang hidup di wilayah Indonesia bagian barat antara lain: Pohon Cempaka, Pohon Jati, Pohon Meranti, Pohon Kruing, Pohon Karet, Pohon Mahoni, Pohon Kamper, pohon Beringin, Pakis, dan lain sebagainya. 4) Terdapat spesies flora endemik Di wilayah Indonesia bagian barat juga hidup sebuah spesies flora endemik, yakni bunga Rafflesia Arnoldi yang berada di wilayah Sumatera. Bunga ini merupakan bunga langka dan hanya terdapat di beberapa tempat saja, bahkan hanya terdapat di wilayah indonesia bagian barat saja. Nah, itulah beberapa ciri dari flora tipe Asiatis yang hidup atau terdapat di wilayah Indonesia bagian barat. Tipe- tipe yang telah disebutkan di atas telah mewakili juga tipe flora di wilayah benua Asia pada umumnya. Beberapa contoh dari flora tipe Asiatis ini antara lain sebagai berikut: a) Rafflessia Arnoldi Gambar 6. Rafflessia Arnoldi Sumber: https://worldoffloweringplants.com Tumbuhan padma raksasa yang bernama Rafflesia Arnoldi merupakan tumbuhan parasit yang terkenal karena ukuran bunga yang sangat besar, bahkan bunga ini merupakan bunga yang paling besar di dunia. Bunga ini tumbuh di jaringan merambat dan tidak mempunyai daun, sehingga tidak mampu untuk berfotosintesis. Rafflesia Arnoldi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1818 di hutan tropis Bengkulu (Sumatera) di dekat Sungai Manna, Lubuk tapi, Kapbupaten Bengkulu Selatan. Karena penemuan bunga ini di Bengkulu, maka Bengkulu dijuluki sebagai The Land of Rafflessia.


18 b) Anggrek Gambar 6. Anggrek Sumber: https://www.khasiat.co.id Bunga Anggrek mempunyai nama latin Orchidaceace. Bunga ini merupakan jenis bunga dengan spesies yang paling banyak di Indonesia. Habitat bunga Anggrek banyak tersebar di daerah tropis, namun bunga Anggrek ini juga terdapat di daerah Sirkumpolar sampai ke wilayah tropika basah. c) Bunga Bangkai Gambar 7 Bunga Bangkai Sumber: ttps://id.wikipedia.org Bunga Bangkai juga disebut dengan Suweg, dalam bahasa latin disebut dengan Amorphophallus titanum Becc. Bunga bangkai ini merupakan jenis tumbuhan dari jenis talas- talasan endemik dari Sumatra yang juga disebut dengan bunga majemuk terbesar. Bunga bangkai ini dinamakan demikian karena bunga ini mengeluarkan bau yang busuk. Padahal aroma busuk tersebut berfungsi mengundang serangga kumbang atau lalat untuk menyerbuki bunganya.


19 d) Daun Sang Gambar 8. Daun sang Sumber: https://keposiasi.com/2019 Jenis tumbuhan atau flora tipe Asiatis yang selanjutnta adalah Daun Sang. Daun Sang juga dikenal dengan nama latin Johannestijsmania Altifrons. Daun ini mempunyai ukuran yang sangat besar, bahkan hingga mencapai enam meter.lebar daunnya mencapai 1 meter. Daun Sang ini merupakan salah satu dari empat spesies anggota genus Johannestijsmania yang hanya ditemukan di wilayah Asia Tenggara saja. e) Kantung Semar Gambar 9. Kantung Semar Sumber: http://baktimuguru.blogspot.com/2018 Flora tipe Asiatis yang selanjutnya adalah Kantung Semar. Kantung Semar, pasti kita sudah sering mendengar tentangnya bukan? kantung semar merupakan tumbuhan yang tumbuh di daerah tropis yang mempunyai bentuk yang sangat unik. Keunikan bentuk tumbuhan ini berada pada kantungnya yang menggantung pada seutas sulur yang berbentuk spiral, dan keluar dari ujung daun. Selian bentuknya, keunikan lainnya juga dilihat dari corong yang berisi cairan. Di dalam cairan tersbeut kita bisa menemukan beragam serangga. Hal ini karena kantong semar menggunakan


20 keistimewaan tersebut untuk menarik perhatian serangga. Apabila ada serangga yang berada di atas kantong semar, maka secara otomatis kantong semar akan megatupkan mulut kantungnya, seringga serangga tersebut terperangkap di dalam kantungnya. Dengan demikian serangga tersebut pasti akan mati di dalam kantong tersebut. Nah, itulah beberapa jenis atau contoh dari flora yang merupakan flora tipe Asiatis. Flora tipe Asiatis yang telah kita sebutkan di atas, apabila kita amati maka kebanyakan mempunyai ukuran raksasa atau besar. Tumbuh- tumbuhan raksasa tersbeut biasanya kita jumpai di dalam hutan hujan tropis. b. Flora di Indonesia bagian Tengah Flora dan juga fauna yang berada di wilayah Indonesia bagian tengah ini disebut juga dengan flora tipe Peralihan. Mengapa dinamakan tipe peralihan? Hal ini tetu saja karena letaknya yang berada di antara tipe Asiatis dan juga tipe Australis. Perilohan yang berada di tengah- tengah pun terpenagruh oleh kedua kubu yang berada di kanan kirinya. Flora di wilayah Indonesia tengah juga mempunyai ciri khusus yang berbeda dengan flora di wilayah Indonesia Timr dan juga wilayah Indonesia barat. Adapun ciri- ciri dari flora yang berada di wilayah Indonesia bagian barat antara lain sebagai berikut: Memiliki ukuran daun yang kecil Salah satu ciri yang menonjol dari flora atau tumbuhan yang hidup di Indonesia bagian tengah, atau kita sebut sebagai flora tipe peralihan adalah memiliki ukuran daun yang relatif kecil. Daun tumbuhan atau flora tipe peralihan ini termasuk berukuran kecil apabila dibandingkan dengan flora tipe Asiatis. Tumbuhannya memiliki ukuran kecil Selain mempunyai ukuran daun yang kecil, yang menjadi ciri dari flora tipe peralihan ini adalah ukuran batang atau ukuran pohonnya yang juga kecil. Tidak hanya ukurannya saja, namun tinggi flora tipe peralihan ini juga tidak akan sama dengan tipe Asiatis. Tumbuhannya memiliki daun yang pendek Daun yang dimiliki oleh flora atau tanaman wilayah Indonesia bagian tengah ini tidak hanya ukurannya yang kecil saja, namun juga mempunyai ukuran pendek. Tumbuh di Indonesia


21 Dan saah satu yang pasti dari ciri- ciri flora tipe peralihan ini adalah tumbuh di Indonesia. Flora dan fauna tipe peralihan ini mempunyai tipe- tipe tertentu yang terkadang sama dengan yang lainnya. Ya, karena pada dasarnya wilayah peralihan sendiri merupakan wilayah Indonesia bagian tengah. Nah, itulah beberapa ciri dari flora yang tumbuh di Indonesia bagian barat. Flora di Indonesia bagian barat ini berbeda dan mempunyai ke khas an tersendiri. Beberapa contoh dari flora tipe peralihan ini antara lain adalah sebagai berikut: 1) Gofasa, gupasa atau Vitex cofassus Gambar 10. Gofasa Sumber : http://www.thecolourofindonesia.com/2015 2) Eboni atau Diospyros Celebica Gambar 11 Eboni Sumber: http://sultengexploride.blogspot.com/2012) 3) Anggrek serat atau Dendrobium utile Gambar 12. Anggrek serat Sumber: https://id.wikipedia.org


22 4) Cempaka hutan kasar atau Elmerrilia Ovalis Gambar 13. Cempaka Hutan Kasar Sumber : https://id.wikipedia.org 2) Cengkeh atau Cyxygium aromaticum Gambar 14. Cengkeh Sumber: https://www.ciriciripohon.com/2020 Itulah beberapa jenis dari flora Indonesia bagian tengah atau tipe peralihan. Floraflora yang telah disebutkan di atas biasanya dapat kita temukan di hutan- hutan sekitaran Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Pulau Tomor, dan juga Maluku. c. Flora di Indonesia bagian Timur Setelah penjelasan mengenai flora Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian tengah, sekarang tiba giliran flora bagian Indonesia Timur. flora dan fauna yang berada di wilayah indonesia bagian Timur dikenal dengan nama tipa Australis. Mengapa Australis? Hal ini tentu saja tidak lepas dari letaknya. Jika Indonesia bagian barat terkenal dekat dengan benua Asia sehingga nama tipenya adalah Asiatis, maka Indonesia Timur ini terletak di dekat Benua Australia sehingga dikenal dengan tipe Australis. Sama seperti fauna Tipe Asiatis yang mirip dengan flora fauna di Asia, maka flora fauna tipa Australis juga dipengaruhi oleh flora dan fauna yang berada di benua Australia Flora di wilayan ini juga mempunyai ciri- ciri khusus. adapun ciri- ciri flora tipe Australis ini antara lain adalah sebagai berikut :


23 Terletak di dangkalan Sahul atau paparan Sahul Ciri- ciri flora tipe Australis yang pertama adalah terletak di sekitar Paparan Sahul. Paparan Sahul ini merupakan paparan atau dangkalan yang terletak di wilayah Indonesia bagian Timur. Terdapat di sekitar wilayah Papua dan Maluku Flora tipe Australis, karena merupakan flora khas Indonesia bagian timur, maka flora ini hanya terdapat di sekitar wilayah Papua dan sebagain wilayah Maluku saja. Flora ini tidak akan kita temukan di wilayah lainnya. Memiliki daun paralel Ciri- ciri dari flora Australis ini adalah memiliki daun yang paralel. Maksudnya daun paralel adalah daun yang memiliki banyak pembuluh darah. Australis ini adalah memiliki daun yang paralel. maksudnya di wilayah Maluku saja. Memiliki daun yang panjang Selain memiliki daun paralel, flora tipe Australis juga memiliki daun yang panjang. Daun flora tipe ini lebih panjang dari pada dedaunan milik flora dari wilayah lainnya. Nah, itulah beberapa ciri dari flora tipe Australis. Flora tipe Australis memiliki karakteristik yang sangat berbeda apabila dibandingkan dengan flora tipe Australis dan juga tipe peralihan. Beberapa contoh dari flora tipe Australis antara lain sebagai berikut: 1) Matoa Gambar 15. Matoa Sumber: https://rimbakita.com Matoa merupakan salah satu contoh dari spesies flora tipe Australis. Matoa merupakan buah khas Papua yang memiliki pohon besar. Pohon Matoa ini mempunyai tinggi hingga 18 meter. Pohon Matoa akan tumbuh baik di daerah yang mempunyai kondisi tanah kering dengan lapisan tanah yang ukurannya tebal. Pohon Matoa ini


24 mempunyai daun majemuk berseling, bersirip genap, dan memiliki tangkai daun yang panjang, yakni sekitar 1 meter. Pohon Matoa juga memiliki anak daun 4 hingga 13 dengan bentuk yang bundar memanjang dan bergerigi. Buah Matoa memiliki bentuk bulat denganukuran yang tidak terlalu besar. Buah ini bisa berwarna hijau maupun berwarna kecoklatan. 2) Cendana Gambar 16. Cendana Sumber: https://hiasantanamanbunga.blogspot.com/2019 Kayu Cendana atau pohon Cendana merupakan salah satu jenis dari flora tipe Australis. Pohon ini dapat diolah dan menghasilkan minyak Cendana yang banyak fungsinya. Kayu Cendana dijadikan sebagai rempah- rempah, bahan dupa, aromaterapi, dan juga campuran parfum.kayu atau pohon Cendana ini banyak kita temukan di wilayah Nusa Tenggara Timur, khususnya adalah Pulau Timor. Karena kayu Cendana merupajan kayu yang penting dan mempunyai fungsi banyak, maka sekarang ini populasi pohon Cendana tidak hanya kita temui di Pulau Timor saja, namu bisa kita temui di Pulau Jawa dan juga Pulau Sumatera. 3) Kayu Eboni Gambar 17. Kayu Eboni Sumber: https://www.satuharapan.com Kayu Eboni juga merupakan kayu yang banyak mepunyai manfaat. Pohon Eboni merupakan salah satu jenis pohon yang dapat menghasilkan kayu mahal dari suku Eboni- ebonian. Pohon Eboni ini banyak kita temukan di wilayah Sulawesi. Pohon


25 Eboni ini memiliki batang yang lurus dan tegak dan tingginya bisa menapai hingga 40 meter. Pohon Eboni mempunyai daun tunggal, tersusun berseling, berbentuk joring memanjang dengan ujungnya yang meruncing. Permukaan daun ini mengkilap seperti kulit dan berwarna hijau tua. Sementara permukaan bawah daun ini berbulu dan berwarna hijau keabu- abuan. 4) Siwalan Gambar 18. Siwalan Sumber: http://www.satuharapan.com Siwalan merupakan jenis tumbuhan palma yang tumbuh di wikayah Asia Selatan dan juga Asia Tenggara. Pohon Siwalan ini memiliki batang yang kuat dan tingginya bisa mencapai hingga 30 meter. Pohon ini mempunyai daun yang lebar yang terkumpul di ujung batang membentuk tajuk dan membulat. Nah, itulah beberapa contoh flora tipe Australis. Jika kita perbandingkan antara flora tipe Aistis, tipe peralihan dan tipe Australis, tentu saja terdapat beberpa perbedaan atau justru perbedaan yang sangat mencolok diantara ketiganya. Yang pasti, masing- masing flora tersebut mempunyai karakteristik berdasarkan tempat tinggalnya. 2. Persebaran Fauna di Indonesia Indonesia terletak antara dua kawasan persebaran fauna dunia,yaitu kawasan Oriental di bagian utara dan kawasan Australia di bagian selatan. Dengan kondisi seperti ini, Indonesia memiliki sebagian kekayaan jenis hayati Asia dan Australia. Jenis fauna di Indonesia sangat banyak dan kehidupannya dipengaruhi oleh keadaan tumbuh-tumbuhan dan iklim daerahnya. Indonesia terletak di daerah tropika yang merupakan salah satu sasaran migrasi satwa dari belahan bumi utara dan selatan. Adapun persebaran fauna di Indonesia adalah sebagai berikut;


26 a. Indonesia Bagian Barat Gambar 19 Gambar Fauna Indonesia Bagian Barat Sumber : https://newstempo.github.io/2021 Di wilayah Indonesia bagian barat terdapat fauna yang mirip fauna di daerah Asia. Beberapa contoh fauna di Indonesia bagian barat adalah harimau di Jawa, Madura, dan Bali, beruang di Sumatera dan Kalimantan, gajah di hutan-hutan Sumatera, badak di Sumatera dan Jawa, banteng di Jawa dan Kalimantan, berbagai jenis primata seperti orang utan, siamang, monyet ekor panjang, owa, terdapat di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan, tapir di Sumatera dan Kalimantan, kera gibon di Sumatera dan Kalimantan. b. Indonesia Bagian Tengah Gambar 20. Gambar Fauna Indonesia Bagian Tengah Sumber : https://andimanwno.wordpress.com/2009 Fauna yang terdapat di wilayah Indonesia bagian tengah bersifat khas dan berbeda dengan fauna lainnya. Contoh fauna di wilayah Indonesia bagian tengah adalah biawak dan komodo, terdapat di Pulau Komodo, NTT, anoa di Sulawesi, babi rusa di Sulawesi dan bagian barat Kepulauan Maluku, burung maleo di Sulawesi dan Kepulauan Sangihe. c. Indonesia Bagian Timur Fauna di wilayah Indonesia bagian timur mirip dengan fauna Australia. Beberapa contoh fauna Indonesia bagian timur adalah kanguru pohon di Pulau Papua, tikus


27 berkantong di Pulau Papua dan Kepulauan Aru, burung kasuari di Pulau Papua Kepulauan Aru dan Pulau Seram, burung Cendrawasih di Pulau Papua dan Kepulauan Aru, burung kakatua berjambul merah dan berjambul putih di Maluku. Wilayah fauna Indonesia bagian barat dan timur dibatasi oleh garis Weber. Gambar 21. Gambar Fauna Indonesia Bagian Timur Sumber : https://andimanwno.wordpress.com/2009 C. KONSERVASI FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA Konservasi adalah sebuah usaha pelestarian flora dan fauna dengan tujuan agar tetap terjaga populasinya dan bisa tetap ada hingga nanti. Konservasi sebuah kawasan meliputi kriteria kawasan yang memiliki kekhasan tertentu misalnya memiliki spesies langka dan endemik, kawasan yang memiliki keterancaman dari kepunahan dan membutuhkan penanganan, dan kawasan yang memiliki kegunaan atau potensi sehingga perlu prioritas konservasi. Berdasarkan UU No, 5 Tahun 1990 dan UU No.23 Tahun 1997, Indonesia melakukan dua metode konservasi, yaitu metode Insitu dan metode Eksitu. Berikut ini penjelasan secara rincinya: 1. Konservasi In Situ Konservasi In Situ merupakan konservasi sumber daya genetic dalam populasi alami flora atau fauna misalnya sumber daya genetik hutan dalam populasi alami spesies pohon. Hal ini merupakan proses dalam melindungi spesies tanaman atau hewan yang terancam punah di habitat aslinya. Cara konservasi In Situ ialah dengan mendirikan cagar alam, taman nasional dan suaka marga satwa. Contoh daerah konservasi In Situ: a. Taman nasional ujung kulon, tempat populasi badak jawa. b. Taman nasional tanjung putting, pusat rehabilitasi orang utan dan terdapat tiga vegetasi dominan yaitu pandan-pandanan, palem-paleman dan berbagi jenis epifit. 2. Konservasi Ek Situ Konservasi Ek Situ merupakan konservasi yang melindungi spesies hewan dan tumbuhan langka dengan mengambil dari habitat aslinya yang tidak aman atau terancam dengan ditempatkan ke perlindungan manusia (di luar habitat aslinya). Cara konservasi Ek Situ ialah dilakukan dengan mendirikan taman safari, kebun binatang, kebun raya, dan kebun koleksi. Contoh daerah konservasi Ek Situ: a. Taman safari puncak b. Kebun raya bogor


28 Kekayaaan alam Indonesia harus tetap terjaga dan terlindungi dari berbagai kerusakan. Untuk itu diperlukan upaya dan langkah-langkah konservasi untuk menjaga kelestarian flora dan fauna. • Kawasan Konservasi Flora dan Fauna Berdasarkan UU No. 26 Tahun 2007, kawasan yang dilindungi bagi pelestarian alam dibagi menjadi dua yaitu kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam. 1. Kawasan Suaka Alam Kawasan suaka alam adalah sebuah kawasan yang memiliki ciri khas tertentu baik yang ada di daratan maupun di perairan. Bentuk kawasan suaka alam terdiri dari: a) Cagar Alam Cagar alam adalah sebuah kawasan suaka alam yang memiliki kekhasan berupa tumbuhan, satwa dan ekosistem. Keadaan alamnya masih terlihat asli belum banyak tersentuh tangan manusia, memiliki keanekaragaman baik tumbuhan maupun satwa.Sebagaimana fungsinya kawasan ini dapat dimanfaatkan untuk kawasan penelitian, pengetahuan ilmu pengetahuan, pendidikan. Dapat juga dijadikan sebagai tempat kegiatan pariwisata. Contoh cagar alam yang terkenal sebagaimana berikut: Cagar alam Cibodas di kaki Gunung Gede Jawa barat, merupakan Cadangan hutan di daerah basah. Cagar alam Pananjung-Pangandaran di Jawa Barat, tempat ini selain untuk melestraikan hutan, juga merupakan tempat untuk melindungi rusa, banteng, dan babi hutan. Cagar alam Taba Penanjung di Bengkulu, khusus untuk melindungi bunga rafflesia yang merupakan bunga terbesar di dunia. Gambar 22. Cagar Alam Pananjung-Pangandaran Sumber : https://www.mypangandaran.com/2018 2. Suaka Margasatwa Suaka margasatwa merupakan kawasan yang ditetapkan untuk melindungi satwa tertentu dan habitatnya. Kawasan ini memiliki keanekaragaman dan populasi satwa


29 yang tinggi, atau sebagai habitat salah satu jenis satwa dikhawatirkan punah. Kawasan ini merupakan tempat berkembang biaknya jenis satwa atau tempat tinggal dari salah satu jenis satwa migrant. Berikut suaka margasatwa yang ada di Indonesia: Suaka margasatwa Gunung Leuser di aceh, merupakan suaka mmargasatwa terbesar di Indonesia. Hewan-hewan yang mendapat perlindungan di tempat ini antara lain gajah, badak sumatera, orang utan, tapir, harmau, kambing hutan, rusa, dan burung. Suaka margasatwa Baluran di Jawa Timur, adalah tempat untuk melindungi banteng, macan tutul, kancil, kucing bakau dan anjing hutan. Suaka margasatwa Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur, terutama untuk melindungi biawak komodo. Satwa-satwa lain yang dilindungi di tempat ini adalah burung kakaktua, ayam hutan, kerbau liar, babi hutan, dan rusa. Gambar 23. Suaka margasatwa Pulau Komodo Sumber : https://muffingraphics.com 3. Cagar Biosfer Cagar biosfer adalah kawasan yang dilestarikan untuk melindungi flora dan fauna termasuk hasil budaya manusia yang ada di dalamnya, termasuk suku–suku terasing. Suku terasing ini harus dijaga kelestariannya karena penduduk ini menginginkan hidup yang serasi, harmonis dan seimbang dengan alam. Salah satu contoh cagar biosfer antara lain, cagar biosfer pulau siberut di Sumatera Barat, Cagar biosfer Tanjung Putting di Kalimantan Tengah, Cagar biosfer Cibodas jawa Barat.


30 Gambar 24. Cagar biosfer Tanjung Putting Sumber : https://rimbakita.com 2. Kawasan Pelestarian Alam Kawasan pelestarian alam memiliki fungsi yang hampir sama dengan kawasan suaka alam, namun ada nilai lebih karena dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya alam hayati dan ekosistemnya secara lestari. Kawasan pelestarian alam terdiri dari taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam. a. Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli, dikelola dengan zonasi, serta dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, pendidikan, serta menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Taman nasional memiliki kriteria ciri khas yang unik, yaitu memiliki kawasan yang luas serta dapat dikembangkan untuk tujuan lain dalam kehidupan sehari- hari. Sedangkan manfaat yang dapat dirasakan dari adanya taman nasional dapat menjaga keseimbangan kehidupan, baik biotik maupun abiotik di daratan maupun perairan. Contoh Taman Nasional Lorentz Papua, Taman Nasional Gunung Leuseur, Taman Nasional Gede Pangrango, Taman Nasional Bromo, dan Taman Nasional Way Kambas. Gambar 25. Taman Nasional Bromo Sumber : https://www.wartagaluh.com/2022 b. Taman Hutan Raya adalah kawasan pelestarian alam untuk koleksi tumbuhan atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli atau bukan asli. Kriteria wilayah yang ditetapkan sebagi kawasan hutan raya adalah kawasan yang memiliki ciri khas, baik asli maupun buatan, memiliki keindahan serta cukup luas untuk mengkoleksi tumbuhan dan satwa. c. Taman Wisata Alam adalah kawasan pelestarian alam yang ditetapkan untuk melindungi alam, tetapi dimanfaatkan untuk tujuan wisata. Kriteria suatu wilayah ditetapkan sebagai kawasan taman wisata alam antara lain kawasan yang memiliki


31 daya tarik baik flora dan fauna atau ekosistem serta formasi geologi. Memiliki luas untuk menjamin kelestarian populasi dan daya tarik untuk pariwisata dan rekreasi alam. d. Kebun Raya dan Kebun Binatang merupakan kawasan untuk koleksi hidup yang berfungsi untuk melestarikan jenis flora dan fauna. Biodiversitas atau keanekaragaman hayati di bumi memiliki manfaat yang vital bagi berlanjutnya hidup seluruh makhluk. Keragaman hewan dan tumbuhan serta organisme di bumi memenuhi segala macam kebutuhan yang diperlukan oleh kita sebagai manusia. Kebutuhan yang dipenuhi oleh ketiganya tak hanya mencakup kebutuhan primer, tetapi juga kebutuhan sekunder. Adapun manfaat keanekaragaman hayati dalam bidang pangan dan sandang, ekologi, farmasi, serta ilmu pengetahuan dan teknologi.


32 RANGKUMAN 1. Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman pada makhluk hidup yang menunjukkan adanya variasi bentuk, penampilan, ukuran, serta ciri-ciri lainnya. Secara garis besar keanekaragaman hayati dibagi menjadi 3 tingkat yaitu keanekaragaman tingkat gen, tingkat jenis, dan tingkat ekosistem. 2. Keanekaragaman gen adalah keanekargaman individu dalam satu jenis atau spesies makhluk hidup. Keanekaragaman gen menyebabkan bervariasinya susunan genetik sehingga berpengaruh pada genotip (sifat) dan fenotip (penampakan luar) suatu makhluk hidup. 3. Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada mahluk hidup antar jenis. 4. Keanekaragaman ekosistem merupakan keanekaragaman suatu komunitas yang terdiri dari hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme di suatu habitat. 5. Kawasan Suaka Alam: Kawasan suaka alam adalah sebuah kawasan yang memiliki ciri khas tertentu baik yang ada di daratan maupun di perairan. Bentuk kawasan suaka alam terdiri dari: Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Cagar Biosfer 6. Kawasan Pelestarian Alam Kawasan pelestarian alam memiliki fungsi yang hampir sama dengan kawasan suaka alam, namun ada nilai lebih karena dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya alam hayati dan ekosistemnya secara lestari. Kawasan pelestarian alam terdiri dari taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam.


33 EVALUASI A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada huruf A,B,C,D, atau E berikut ini. 1. Berikut ini yang tidak termasuk ke dalam manfaat keanekaragaman hayati bagi manusia adalah … a. Sumber plasma nutfah b. Sumber hasil pertanian c. Sumber perikanan d. Sumber pengairan e. Sumber penghasil energy 2. Faktor penyebab munculnya keanekaragaman makhluk hidup salah satunya adalah … a. Habitat hidup yang berbeda b. Persaingan antar individu c. Penyesuaian diri oleh makhluk hidup d. Perbedaan tingkah laku antar individu e. Variasi makanan 3. Pisang ambon, pisang kepok, pisang biji, pisang raja menunjukan keanekaragaman hayati tingkat …. a. gen b. jenis c. populasi d. ekosistem e. komunitas 4. Keanekaragaman hayati terbangun oleh tiga tingkatan keanekaragaman, yaitu keanekaragaman …. a. individu, populasi, komunitas b. gen, genotif, fenotif c. gen, jenis, ekosistem d. gen, jenis populasi e. sel, jaringan, organ 5. Tanaman kelapa, aren, pinang dan lontar menunjukan keanekaragaman pada tingkat ….


34 a. gen b. jenis c. kelas d. populasi e. ekosistem 6. Garis Weber dan Garis Wallace membagi Indonesia menjadi tiga wilayah antara lain... a. Peralihan, Australian, neotropis. b. Indonesia bagian timur, tengah, dan barat. c. Peralihan, neotropis, dan oriental. d. Australian, peralihan dan oriental. e. Peralihan, tropis, dan subtropics. 7. Faktor yang membentuk keanekaragaman adalah.... a. Gen b. Kromosom c. Gen dan lingkungan d. Perilaku e. Variasi gen dan perilaku 8. Perhatikan tabel di bawah ini! I II III IV V Gajah Banteng Siamang Babi rusa Beruang madu Badak Rangkong Maleo Babi rusa Maleo Komodo Anoa Kanguru pohon Walabi Orang utan Merak Cenderawasih Kasuari Komodo Kuskus Dari tabel di atas, fauna endemik di Indonesia terdapat pada kolom …. a. I b. II c. III d. IV e. V 9. Salah satu manfaat dari hutan bakau (mangrove) adalah .... a. Dapat diambil hasilnya b. Habitat pohon pinus c. Habitat lumut


35 d. Pencegah abrasi pantai e. Tempat berlindng hewan besar 10. Berbagai jenis flora dan fauna dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan bagi manusia. Akan tetapi, tidak semua jenis fauna dapat dikonsumsi, seperti…. a. Babi b. Bebek c. Kalkun d. Kerbau e. orang utan 11. Industri kelapa sawit cukup kontroversial setelah beberapa kali dikaitkan terhadap berbagai kasus kebakaran hutan yang ada di Sumatra dan Kalimantan beberapa tahun terakhir. Akan tetapi, terlepas dari kontroversinya diketahui bahwa tanaman kelapa sawit masih tersebar dengan luas. Salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah…… a. Ekspansi industri kelapa sawit didukung penuh oleh pemerintah b. Permintaan pasar yang tinggi akan produk hasil olahan kelapa sawit c. Banyaknya lahan potensial yang dapat dimanfaatkan khususnya di Sumatra dan Kalimantan d. Kurangnya pengawasan dari institusi terkait khususnya yang berkaitan dengan lingkungan hidup e. Tanaman kelapa sawit tidak membutuhkan waktu yang lama dari masa tanam awal ke masa produktif 12. Indonesia merupakan salah satu negara yang dikenal sebagai paru-paru dunia. Hal ini disebabkan oleh keberadaan hutan hujan tropis yang ada di negara ini. Hutan hujan tropis memiliki banyak manfaat bagi kehidupan, yaitu sebagai habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna, penghasil oksigen, dan lain-lain. Namun, luas hutan hujan tropis di Indonesia terus mengalami penurunan dan bisa menyebabkan berbagai dampak buruk bagi kehidupan. Upaya yang tepat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah…. a. meningkatkan pertahanan di wilayah perbatasan b. meminta bantuan negara lain untuk mengamankan hutan hujan tropis c. merehabilitasi dan memulihkan hutan hujan tropis d. memindahkan penduduk pedalaman agar tidak merusak hutan


36 e. menutup industri yang menggunakan hasil hutan sebagai bahan baku 13. Ekosistem darat dengan ciri-ciri: - Curah hujan rendah - Evaporasi tinggi - Flora berdaun kecil dan berbentuk jarum - Fauna berupa reptile Maka bioma tersebut adalah... a. Hutan b. Gunung c. Gurun d. Savan e. Tundra 14. Keanekaragaman hayati yang memiliki kecenderungan petumbuhan yang tinggi terdapat pada habitat … a. Tundra b. Hutan hujan tropis c. Savana d. Taiga e. Hutan homogeny 15. Terjadinya penurunan keanekaragaman hayati yang diakibatkan oleh adanya eksploitasi sumber daya alam (SDA) dengan teklonologi atau peralatan canggih disebabkan oleh adanya … a. penyebab tidak langsung b. faktor buatan c. faktor alami d. penyebab tidak langsung e. faktor aktivitas manusia


37 KUNCI JAWABAN EVALUASI: NO JAWABAN 1 D 2 C 3 B 4 C 5 B 6 D 7 C 8 C 9 D 10 E 11 B 12 C 13 C 14 B 15 E


38 DAFTAR PUSTAKA Artanti .2020. Modul Biologi Kelas X. Kemendikbud. Jakarta. Wiguna, Cipta Suhud. 2020. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia dan di Dunia. Gramedia, Jakarta. Sumber Internet : Gramedia (2019) Keanekaragaman hayati (online). Tersedia : https://www.gramedia.com/literasi/keanekaragaman-hayati/ [10 Agustus 2022] Newstempo (2021) Fauna Bagian Barat. [Online]. Tersedia: https://newstempo.github.io/news/post/fauna-bagian-barat/. [10 Agustus 2022]. Hidayat, Andi (2009) Fauna Indonesia Tengah [Online]. Tersedia: https://andimanwno.wordpress.com/2009/03/13/fauna-indonesia-tengah/. [10 Agustus 2022]. Pengertian, Sumber (2020) Pengertian Bioma, Ciri-Ciri, Fungsi, Jenis, dan Faktor yang Mempengaruhi Bioma. [Online]. Tersedia: https://www.sumberpengertian.id/pengertianbioma. [10 Agustus 2022]. Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Barat. [Online]. Tersedia: https://www.bksdakalbar.com/. [10 Agustus 2022]. Rangkong Indonesia. [Online]. Tersedia: https://rangkong.org/enggang-diindonesia/rangkong-gading. [10 Agustus 2022]. Afrillia, Dian (2021) Orangutan Kalimantan Terancam Punah, Perlindungan Apa yang Bisa Dilakukan?. [Online]. Tersedia: https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/12/03/orangutan-kalimantan-terancam-punahperlindungan-apa-yang-bisa-dilakukan. [10 Agustus 2022]. Wicaksono, Satrio (2022) Empat Tanaman Endemik Indonesia Yang Terancam Punah. [Online]. Tersedia: https://www.validnews.id/kultura/empat-tanaman-endemik-indonesiayang-terancam-punah. [10 Agustus 2022].


Click to View FlipBook Version