PERTEMUAN RAYA II PEREMPUAN
GEREJA KALIMANTAN EVANGELIS
“Aku Adalah Alfa dan Omega”
(Bdk. Wahyu 22:13-13)
Peran Perempuan di era Digital dan Kehidupan Tatanan Baru
Menyongsong Perpindahan IKN di Kalimantan Timur
PERTEMUAN RAYA II
PEREMPUAN GKE
“Aku Adalah Alfa dan Omega”
(Bdk. Wahyu 22:13-13)
Peran Perempuan di era digital dan kehidupan tatanan baru
menyongsong perpindahan IKN di Kalimantan Timur
KATA PENGANTAR
Ketua Panitia
Pertemuan Raya II Perempuan GKE
3
KATA PENGANTAR
Shalom
Pujian syukur patut kita panjatkan kepada Tuhan kita
Yesus Kristus Sang Kepala Gereja. Berkat penyertaan-Nya
kegiatan Pertemuan Raya II Perempuan GKE dapat dilaksanakan
hari ini. Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada
kami, Resort-Resort GKE se-Kalimantan Timur dan KPPer-
KPPer Resort GKE se-Kalimantan Timur diberi kesempatan
menjadi tuan dan nyonya rumah pada Pertemua Raya II
Perempuan GKE ini dan secara khusus Resort GKE Samarinda
dan KPPer Resort GKE Samarinda menjadi tempat pelaksanaan.
Atas nama Panitia Pelaksana Pertemuan Raya II
Perempuan GKE, kami mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya atas kerja sama yang baik
dari Panitia, Majelis Sinode GKE, KPPer Sinode GKE,
Perwakilan Majelis Sinode Kalimantan Timur, Resort-Resort
GKE se-Kalimantan Timur, Pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur, Pemerintah Kota Samarinda, para donator dan semua
pihak yang telah bekerja keras untuk mensukseskan acara ini.
Sebagai salah satu sarana untuk mensukseskan kegiatan
ini, maka panitia menerbitkan buku panduan. Harapan kami,
buku panduan ini dapat memandu dan membantu semua peserta
untuk mengikuti kegiatan ini secara utuh, sehingga tujuan akhir
4
dari Pertemuan Raya II Perempuan GKE dapat tercapai dengan
semestinya.
Akhir kata, atas nama Panitia Pelaksana Pertemuan Raya
II Perempuan GKE, kami mengucapkan selamat datang dan
selamat mengikuti seluruh agenda Pertemuan Raya II
Perempuan GKE tahun 2022 di kota Samarinda.
Tuhan Yesus Kristus memberkati.
Samarinda, 11 Oktober 2022
PANITIA PELAKSANA
PERTEMUAN RAYA II PEREMPUAN GKE TAHUN 2022
Arming Rombekila Pnt. Meyke Monica Butarbutar
Ketua Sekretaris
5
ARTI LOGO
Pertemuan Raya II Perempuan GKE
Dibuat oleh:
Sdra. Marshell R.L Koibur, S.Hut
6
PENJELASAN TENTANG MAKNA
DARI SIMBOL LOGO PERTEMUAN
RAYA II PEREMPUAN GKE
A. SIMBOL BERPEGANGAN TANGAN
Orang berpegangan tangan merupakan simbol persatuan,
kebersamaan dan solidaritas seluruh perempuan GKE.
Melambangkan kebersamaan, kerja keras, saling support,
serta saling mengasihi satu sama lain dalam mengerjakan
tugas, pelayanan dan panggilan gereja yang bersaksi,
bersekutu dan melayani. Disisi lain, hal tersebut di
ibaratkan pula sebagai mahkota yang indah. {1 Korintu
12:12}
B. WARNA-WARNI BERPEGANGAN TANGAN
Warna-warni melambangkan setiap anggota SPPer GKE
yang mempunyai karakter, sifat pemahaman yang
berbeda-beda namun tetap saling mendukung dan
menghargai dalam setiap pelayanan dan persekutuan. {1
Korintus 12:4-6}
C. SIMBOL PEREMPUAN BERWARNA EMAS
Warna emas adalah sesuatu yang berharga, jadi
melambangkan perempuan itu istimewa, bernilai dan
berharga.
7
D. SIMBOL DESAIN ISTANA IKN
Artinya kegiatan PR II Perempuan GKE di laksanakan di
Samarinda daerah yang menjadi ibu kota baru negara.
E. SALIB
Salib melambangkan suatu penghubung antara manusia dan
Allah, antara Allah dan perempuan GKE. {Yohanes 14:6}
F. SIMBOL PETA PULAU KALIMANTAN DAN PERAHU
SERTA WARNA MERAH DAN KUNING YANG
BERADA BAGIAN LUAR LOGO PR II PEREMPUAN
GKE ADALAH BERASAL DARI LOGO “GEREJA
KALIMANTAN EVANGELIS” DAN WARNA DASAR
LOGO GKE
1) Gambar peta pulau Kalimantan melambangkan pusat
dan wilayah pelayanan GKE.
2) Perahu yang berada di bawah bagian peta Kalimantan
Selatan dan Kalimantan Tengah.
3) Buku yang terbuka di atas perahu melambangkan
Alkitab sebagai Firman Allah yang selalu siap dibaca,
ditaati, dipraktekkan dan diberitakan.
4) Salib berwarna merah melambangkan darah Kristus
yang menyelamatkan dan melambangkan kemenangan
dari berbagai kuasa jahat dan tantangan. Salib yang
puncaknya memasuki wilayah negara tetangga,
sebagai gambaran cita-cita untuk mengabarkan Injil
sampai ke ujung bumi.
5) Huruf kapital Yunani klasik Alpha “Α” di bagian
8
alkitab kiri dan huruf kapital Yunani klasik Omega
“Ω” di bagian Alkitab kanan melambangkan kasih dan
kuasa Kristus yang tidak berakhir.
6) Lima {5} buah gelombang melambangkan tantangan
yang di hadapi umat dalam menaati Firman Tuhan,
dan melambangkan lima sila Pancasila sebagai azas
bernegara dan bermasyarakat.
7) Warna-warni kuning, hitam, merah, putih, hijau dan
biru melambangkan berbagai makna yang agung dan
positif.
a) Kuning keemasan yang menjadi latar belakang
dan mendominasi lambang berarti kejayaan GKE
b) Merah yang menjadi lingkaran luar bagiandalam
bermakna keberanian menghadapi segala
tantangan.
c) Hijau pada pulau Kalimantan bermakna damai
sejahtera {kemakmuran}.
d) Putih pada pulau Kalimantan bermakna
kehidupan baru bagi Injil dan kesempatan baru
bagi pemberita Kabar Baik.
e) Merah pada salib bermakna kasih, pengorbanan
dan keselamatan Kristus.
f) Putih pada Alkitab bermakna kebenaran dan
kemuliaan yang abadi.
g) Hitam pada tulisan alpha dan omega bermakna
kekekalan.
9
h) Hitam bergaris pada Jukung bermakna
kebersamaan dan persekutuan.
i) Biru pada gelombang air bermakna kegigihan.
10
SELAYANG PANDANG
SAMARINDA
Pertemuan Raya II Perempuan GKE
11
SELAYANG PANDANG KOTA
SAMARINDA
Kota Samarinda merupakan ibukota dari Provinsi
Kalimantan Timur. Samarinda berbatasan langsung dengan
kabupaten Kutai Kartanegara. Luas wilayah Kota Samarinda
adalah 718,00 km2 dan terletak antara 117003’00” Bujur Timur
dan 117018”14” Bujur Timur serta diantara 00019’02” Lintang
Selatan dan 00042’34” Lintang Selatan. Penduduk Kota
Samarinda pada tahun 2016 berjumlah 828.803 jiwa, yang
memiliki semboyan kota TEPIAN (Teduh, Rapi, Aman dan
Nyaman). Dalam sistem perkotaan nasional, Kota Samarinda
12
13
telah ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN). Kota
Samarinda juga termasuk ke dalam Kawasan Strategis Nasional
KAPET Samarinda, Sanga-Sanga, Muara Jawa dan Balikpapan.
Kota Samarinda memiliki wilayah seluas 718 km2 dan
dialiri oleh Sungai Mahakam yang merupakan sungai terbesar
ke-2 di Pulau Kalimantan. Terdapat 10 kecamatan di Kota
Samarinda, yaitu Kecamatan Palaran, Kecamatan Samarinda Ilir,
Kecamatan Samarinda Kota, Kecamatan Sambutan, Kecamatan
Samarinda Seberang, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kecamatan
Sungai Kunjang, Kecamatan Samarinda Ulu, Kecamatan
Samarinda Utara, dan Kecamatan Sungai Pinang.
ASAL - USUL NAMA
“SAMARINDA”
mengenai asal-usul nama Samarinda terbagi menjadi
beberapa versi. Versi pertama menyatakan bahwa nama
“Samarinda” berasal dari ukuran tinggi dan posisi rumah rakit
suku Bugis Wajo di Samarinda Seberang antara rumah yang satu
tidak lebih tinggi dari rumah yang lainnya, sehingga disebut
“sama-rendah” yang melambangkan tatanan masyarakat yang
egaliter.
14
Versi kedua yakni berdasarkan persamaan ukuransungai
Mahakam dengan tepian daratannya yang “sama- rendah”
sehingga ketika air pasang, sebagian besar jalan-jalan di
Samarinda terendam air. Versi ketiga berdasarkan bahasa
Sansekerta “Samarendo” yang berarti selamat sejahtera.
Terakhir versi keempat yakni berdasarkan cerita rakyat bahwa
kata “Samarinda” berasal dari bahasa Melayu, yakni “samar”
dan “indah”.
15
SAMARINDA PADA MASA
KUTAI KUNO
Sebelum dikenal dengan nama Samarinda, kawasan ini
merupakan wilayah kerajaan Kutai Kartanegara yang berdiri
pada tahun 1300 masehi di Kutai Lama. Sebuah kawasan dihilir
sungai Mahakam yang saat ini berada di wilayah tenggara kota
Samarinda.
16
Pusat Kerajaan Kutai Kartanegara di Kutai Lama semula
berada di Jahitan Layar. Kemudian pada tahun 1635 pindah ke
Tepian Batu. Setelah itu pada tahun 1732 pindah lagi ke
Pemarangan, sekarang disebut Jembayan. Terakhir, padatahun
1781-1960 pindah ke Tenggarong. Penduduk awal yang
mendiami wilayah ini adalah suku Kutai Kuno yang disebut
Melanti, yang merupakan ras Melayu Muda (Deutro Melayu)
sebagai hasi campuran ras Mongoloid, Melayu dan Wedoid yang
migrasi dari Semenanjung Kra pada abab ke 2 sebelum masehi.
Pada abad ke 13 masehi, wilayah ini sudah didiami penduduk
yang terdiri dari 6 perkampungan, yaitu Pulau Atas, Karang
Asam, Karamumus (sekarang Karang Mumus), Luah Bakung
(Loa Bakung), Sembuyutan (Sambutan) dan Mangkupelas
(Mangkupalas). Pada tahun 1565 terjadi migrasi suku Banjar dari
Kerajaan Kuripan ke wilayah timur Kalimantan. Rombongan ini
dipimpin oleh Aria Manau. Rombongan ini merintis berdirinya
kerajaan Sadurangas di daerah Paser Balengkong. Selanjutnya
suku Banjar ini menyebar ke wilayah kerajaan Kutai Kartanegara
yang di dalamnya termasuk wilayah Samarinda.
Hal inilah yang melatarbelakangi penggunaan bahasa
Banjar sebagai bahasa dominan di kota Samarinda di kemudian
hari. Suku selanjutnya yang datang ke Kutai Kartanegara ialah
suku Bugis Wajo dari Kesultanan Gowa, Sulawesi Selatan.
Menurut tim penyusun sejarah Samarinda, rombongan Bugis
Wajo pertama kali datang ke Kutai Kartanegara pada tanggal
21 Januari 1668 dipimpin oleh La Mohang Daeng Mangkona.
17
Rombongan ini merantau karena menolak Perjanjian Bongaya
setelah kekalahan Kesultanan Gowa dalam perang melawan
Belanda. La Mohang Daeng Mangkona menghadap danmeminta
izin Raja Kutai Kartanegara yang sedang berkuasa saatitu, yakni
Aji Pangeran Dipati Maja Kusuma ing Martadipura untuk
tinggal di wilayah kekuasaannya. Raja Kutai Kartanegara
memberikan kampung dataran rendah, lokasi yang baik untuk
usaha pertanian, perikanan dan perdagangan untuk rombongan
Bugis Wajo, dengan catatan orang-orang Bugis Wajo harus
bersedia membantu Raja Kutai Kartanegara, terutama jika harus
berperang menghadapi musuh. Semula orang-orang BugisWajo
memilih lokasi sekitar Karang Mumus. Namun karena lokasi itu
memiliki arus berputar dan menyulitkan pelayaran, maka
kemudian Raja Kutai Kartanegara memerintah La Mohang
Daeng Mangkona bersama pengikutnya membuka
perkampungan di tanah rendah, bagian seberang Samarinda. La
Mohang Daeng Mangkona dan pengikutnya membuka wilayah
baru tersebut. Sebagaimana dijelaskan di atas, salah satu versi
menyatakan bahwa nama “Samarinda” diambil dari ukuran
rumah-rumah suku Bugis Wajo ini. Mengenai kedatangan
orang-orang Bugis Wajo ke Kutai Kartanegara ini memiliki
beberapa versi, tetapi semua versi mengakui bahwa Bugis Wajo
adalah suku selanjutnya yang tiba dan mediami wilayah Kutai
Kartanegara.
18
SAMARINDA MASA KINI
Berdasarkan PP 21 tahun 1987, Kota Samarinda terbagi
menjadi 4 Kecamatan. Tahun 1997 dimekarkan menjadi 6
Kecamatan dan 53 Kelurahan. Peraturan Daerah Kota Samarinda
Nomor 02 Tahun 2010 kota Samarinda kembali dimekarkan
menjadi 10 Kecamatan, yakni kecamatan Palaran, Samarinda
Ilir, Samarinda kota, Sambutan, Samarinda Sebarang, Loa Janan
Ilir, Sungai Kunjang, Samarinda Ulu, Samarinda Utara dan
Sungai Pinang. Kemudian pada tahun 2014, berdasarkan Perda
No. 6 Tahun 2014 Kelurahan di Samarinda dimekarkan kembali
menjadi 59 Kelurahan. Kota Samarinda merupakan wilayah
dataran rendah dan perbukitan hijau. Jika sedang berjalan-jalan
di kota Samarinda, maka dengan mudah menemukan daerah-
19
20
daerah rendah, tetapi juga disungguhi pemandangan perbukitan
hijau. Hal ini menjadikan kota Samarinda tetap asri meskipun
sudah menjadi kota modern. Kota Samarinda menjadi kota yang
ramah bagi para pendatang baik yang kemudian menetap di
Samarinda maupun hanya sekedar melancong.
Sebagaimana disebutkan di atas, kota Samarinda
merupakan kota multi etnis. Penduduknya terdiri dari etnis yang
berbeda-beda, namun tetap berpadu satu dalam kebersamaan.
Jumlah penduduk kota Samarinda pada bulan September 2020
menurut hasil sensus penduduk tahun 2020 adalah sebanyak
827.994 jiwa. Kota Samarinda masih dalam masa bonusdemografi
karena 70,91 persen penduduknya masih berada di usia
produktif (15-64 tahun). Persentase penduduk lansia (65 tahun
keatas). Kota Samarinda adalah sebesar 3,57 persen. Jumlah
penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan jumlahpenduduk
perempuan dengan rasio jenis kelamin sebesar 104,26. Selain
sungai Mahakam, masih banyak destinasi wisata di kota
Samarinda. Destinasi-destinasi wisata tersebut dapat
klasifikasikan sebagai berikut: Wisata Budaya dan Sejarah,
seperti Desa Budaya Pampang, Kampung Tenun Samarinda
Seberang, Pusat Kerajinan Sarung, Museum Mulawarman dan
lain-lain. Tidak jauh dari Samarinda, tepatnya di Tenggarong
terdapat banyak destinasi wisata yang sarat dengan nilai sejarah
dan seni budaya. Wisata Alam, seperti Pulau Beras Basah,
Kebun Raya Unmul, Air Terjun Tanah Merah, Air Terjun Pinang
Seribu, Air Terjun Berambai, Air Terjun Kedang Ipil, Pulau
21
Kumala, Taman Tepian Mahakam, Hutan Pinus Samboja, Telaga
Permai Batu Besaung, Bukit Biru, Pantai Pengempang, Pantai
Samboja, Taman Rekreasi Lembah Hijau, Bukit Anggana, Teluk
Lerong Garden dan lain-lain. Wisata Buatan dalam kota, eperti
Water Park, Kolam Renang, Taman Kota, Kolam Pemacingan,
Penangkaran Buaya, Taman dan Kebun Binatang. Wisata Kuliner,
di kota Samarinda menyajikan berbagai jenis kuliner, baik lokal
otentik maupun kuliner-kuliner lain, seperti Indonesian foods,
Korean foods, Western foods dan lain-lain. Kafe-kafe bergaya
vintage menjamur di kota Samarinda. Wisata Belanja, kota
Samarinda menyediakan berbagai fasilitas belanja, baik pasar
tradisional maupun pasar modern. Pasar tradisional seperi Pasar
Pagi, Pasar Segiri, Pasar Rahmat, Pasar Dayak dan lain-lain.
Sedangkan pasar modern seperti Lembuswana Mall, Big Mall,
Plaza Mulia, Plaza Mesra Indah, City Centrum Mall, Samarinda
Central Plaza, Samarinda Square, Citra Niaga, Gogomall Home
Shopping dan lain-lain, Wisata Religi, seperti Christian Center,
Islamic Center, Budhis Center, Klenteng dan lain-lain.
22
SEKILAS GKE DI SAMARINDA
Sekitar tahun 1960-an banyak anggota GKE yang
bermukim di Kalimantan Timur. Berawal dari Samarinda,
kemudian berkembang ke Balikpapan, Sanggata dan Bontang.
Anggota GKE di Kalimantan Timur, khususnya di Hulu
Mahakam bergabung dengan Gereja Pekabaran Injil Indonesia
(GKPII). GKE kemudian melebarkan wilayah pelayanan ke
Kalimantan Timur dan berupaya merangkul anggota GKE yang
telah bergabung dengan GKPII. Melalui dialog yang cukuplama
dengan GPII, akhirnya anggota GKE yang telah bergabung
dengan GKPII ini bersedia kembali ke GKE.
Pada Sinode XIV GKE, tanggal 12-18 Februari 1979
dilaporkan bahwa pernyataan bergabung dari anggota GKE di
Kalimantan Timur tersebut ditindaklanjuti oleh Majelis Sinode
23
GKE dengan mengesahkan jemaat-jemaat tersebut menjadi
Resort GKE Hulu Mahakam dengan ibukota Resort di Tering
Pekan. Resort tersebut terdiri dari 9 jemaat definitif dan 3 calon
jemaat dengan jumlah sekitar 900 jiwa. Setelah Hulu Mahakam,
GKE melebarkan wilayah pelayanan ke Balikpapan. Dari
Catatan Fridolin Ukur ini dapat diketahui bahwa Pelayanan GKE
di Kalimantan Timur dimulai dari Mahakam dan Balikpapan.
Pelayanan GKE di Samarinda berawal dari pelayanan yang
diperuntukkan bagi siswa dan mahasiswa anggota GKE dari
Mahakam yang menempuh pendidikan di Samarinda dan anggota
GKE dari Kalimantan Tengah yang tinggal di Samarinda karena
alasan pekerjaan. Dengan latar belakang keanggotan demikian,
GKE Samarinda kesulitan mendapatkan anggota jemaat yang
tetap. Anggota GKE dari Kalimantan Tengah akan kembali ke
Kalimantan Tengah apabila tugas pekerjaan mereka selesai atau
mengalami mutasi pekerja. Pun demikian dengan siswadan
mahasiswa dari Mahakam apabila telah lulus, maka akan
kembali ke Mahakam. Kendatipun demikian, pelayanan GKE
di Samarinda tetap berkembang. Pada pada tanggal 3 Maret
1981, Majelis Sinode GKE mengeluarkan Surat Keputusan No.
1066/MS-GKE/Kep/3-81 yang menyatakan bahwa Jemaat GKE
Samarinda resmi berdiri secara definitif. Pada hari Minggu, 25
Januari 1981 dilaksanakan peneguhan Majelis Jemaat. Mula-
mula GKE Samarinda berada di wilayah pelayanan Resort GKE
Balikpapan, tetapi dikemudian hari pindah ke wilayah pelayanan
Resort GKE Mahakam hingga tahun 2021. Dalam kurun waktu
24
demikian, Jemaat GKE Samarinda berhasil mendirikan gedung
Gereja, Mess dan Pastori GKE Samarinda serta berhasil pula
merenovasi gedung Gereja Karunia Tanah Merah berikut
membangun pastori GKE Tanah Merah. Keberhasilan dalam
pembangunan fisik ini merupakan buah manis dari kerjasama
yang baik dari seluruh Anggota Jemaat dan peran besar bapak
Yahya Anja dalam kapasitasnya sebagai Anggota DPRD
Provinsi Kalimantan Timur dan ibu Pdt. Analita Migang dalam
memperjuangkan dana hibah dari Provinsi Kalimantan Timur
serta memperjuangkan Izin Mendirikan Bangunan dari
Pemerintah Kota Samarinda. Sehingga walaupun jumlah jiwa
Anggota Jemaat GKE Samarinda tidak terlalu signifikan, tetapi
sudah memiliki fasilitas rumah ibadah yang sangat memadai.
Atas hasil mufakat bersama, pada tanggal 4 April 2017, Majelis
Jemaat GKE Samarinda mengajukan Surat Permohonan No.
19/BPH-MJ.GKE-SMD/U.IV/04/2017 kepada Majelis Sinode
GKE perihal pengajuan agar Jemaat GKE Samarinda dinaikan
statusnya menjadi Resort Persiapan. Permohonan dari Jemaat
GKE Samarinda ini dalam dibahas dalam Rapat Kerja Tahunan
Majelis Sinode di Kuala Kapuas. Selanjutnya dibahas berturut-
turut pada Rapat Kerja Resort GKE Mahakam tahun 2018 dan
Sinode Resort Istimewa GKE Mahakam pada tanggal 19 Januari
2018 di Ligang Bigung. Pada saat Sinode Resort Istimewa GKE
Mahakam inilah Jemaat GKE Samarinda ditetapkan menjadi
Resort Persiapan dan resmi dimekarkan dari Resort GKE
Mahakam. Perkembangan selanjutnya Resort Persiapan GKE
25
Samarinda disahkan menjadi Resort definitif pada Sinode Umum
GKE ke XXIV yang berlangsung pada tanggal 6-9 Juli 2021 di
Kuala Kurun. GKE Samarinda mendapat hak istimewa, karena
tidak melalui mekanisme Calon Resort, melainkan langsung
ditetapkan dan disahkan menjadi Resort definitif. Peresmian
Resort, Pentahbisan Gedung Gereja, Pentahbisan Mess GKE
Samarinda dilaksanakan oleh ibu Pdt. Simpon F. Lion, selaku
Ketua Umum Majelis Sinde GKE pada tanggal 16 November
2021. Dihadiri dan disaksikan oleh utusan Kelurahan Sidodadi,
utusan Wali Kota Samarinda, utusan PGI Kota Samarinda, Ketua
Bamagnas kota Samarinda dan Kepala Bimas Kristen Provinsi
Kalimantan Timur. Hari berikutnya, pada tanggal 17 November
2021 dilaksanakan Peresmian dan Pentabisan Jemaat dan Gereja
GKE Tanah Merah. Ibadah Pentabisan Jemaat dan Gereja
Karunia Tanah Merah dipimpin langsung oleh Ketua Umum
Majelis Sinode GKE, yakni ibu Pdt. Simpon F. Lion. Turut hadir
pula Ketua RT 13 Tanah Merah, Lurah Tanah Merah dan unsur
TNI POLRI. Pada bulan yang sama juga turut diresmikanCalon
Resort GKE Sendawar, pemekaran dari Resort GKEMahakam,
dan calon Resort Sanggata, pemerkaran dari Resort GKE
Balikpapan. Jadi, hingga tahun 2022 ini, di Kalimantan Timur
terdapat 3 Resort dan 2 Calon Resort, yakni Resort GKE
Mahakam, Resort GKE Balikpapan, Resort GKE Samarinda,
Calon Resort GKE Sendawar dan Calon Resort GKE Sanggata.
Dengan disahkannya Resort Samarinda menjadi Resort definitif,
maka tugas dan tanggung jawab pelayanannya pun diharapkan
26
makin meningkat. Ditambah dipilihnya Kalimantan Timur
menjadi Ibu Kota Negara yang baru, tentu menjadi tantangan
tersendiri bagi Resort-Resort GKE di Kalimantan Timur. GKE
perlu hadir dan berkontribusi menjadi saluran berkat Tuhan bagi
Ibu Kota Negara Nusantara.
27
LAPORAN PANITIA PELAKSANA
Arming Rombekila, SE
Pertemuan Raya II Perempuan GKE
28
LAPORAN PANITIA PELAKSANA
PERTEMUAN RAYA II PEREMPUAN GKE
11-13 OKTOBER 2022
DI SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR
Shalom, salam sejahtera dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Selamat datang dan selamat menikmati suasana kota TEPIAN
Samarinda.
Yang kami hormati:
1. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
ibu I Gusti Ayu Bintang Darmawati, SE, M.Si.
2. Gubernur Kalimantan Timur, Bapak Dr. Ir. H. Isran Noor,
M.Si beserta unsur Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
3. Wali Kota Samarinda, Bapak Dr. H. Andi Harun, M.Si
beserta unsur Pemerintah Kota Samarinda.
4. Ketua Umum Majelis Sinode GKE, Ibu Pdt. Dr. Simpon F.
Lion, M.Th dan seluruh unsur MPH Sinode GKE berserta
anggota-anggota Majelis Sinode GKE.
5. MP dan BPP Majelis Sinode GKE.
6. Ketua KPPer Sinode GKE beserta jajarannya.
7. Ibu Ary Egahni, SH, MH.
8. Ketua Perwakilan Majelis Sinode Kalimantan Timur berserta
jajarannya.
9. Ketua-Ketua Resort GKE yang berkesempatan hadir hari ini.
10. Ketua-Ketua KPPer Resort GKE Se-Indonesia.
29
11. Ketua STT GKE Banjarmasin.
12. Para dewan juri.
13. Ketua PGIW Kalimantan Timur beserta jajarannya.
14. Ketua Aras-Aras Gereja Se-Kota Samarinda.
15. Pempimpin-Pemimpin Gereja Se-Kota Samarinda.
16. Ketua MUI dan Ketua FKUB Kota Samarinda bapak KH.
Zaini Naim,
17. Seluruh peserta dan penggembira Pertemuan Raya II
Perempuan GKE Tahun 2022.
18. Seluruh tamu undangan yang dapat hadir pada hari ini.
19. Seluruh panitia Kalimantan Timur , Resort Samarinda,
Resort Balikpapan, Resort Mahakam, Cares Sangatta dan
Cares Sendawar yang saya banggakan.
Bapak dan ibu, saudara-saudari yang terkasih, puji
syukur dan terima kasih patut kita haturkan kepada Tuhan kita
Yesus Kristus Sang Kepala Gereja, berkat kasih karunia dan
penyertaan-Nya acara yang telah kita persiapkan dalam kurun
waktu kurang lebih 7 bulan ini, akhirnya dapat terlaksana pada
hari ini.
Di bawah ini akan saya paparkan beberapa hal terkait
dengan pelaksanaan Pertemuan Raya II Perempuan GKE Tahun
2022 di Kota Samarinda:
30
I. Nama Kegiatan
Pertemuan Raya II Perempuan Gereja Kalimantan
Evangelis Tahun 2022
II. Dasar Pelaksanaan
1. Tata Gereja Pasal 16 berhubungan dengan pembinaan
warga gereja.
2. Garis Besar Tugas Panggilan Gereja (GBTP) GKE
Tahun 2016.
3. Keputusan Pertemuan Raya I Perempuan GKE dan
Cerdas Cermat Alkitab tahun 2017 di Banjarmasin
yang menetapkan Samarinda Kalimantan Timur
menjadi tempat pelaksanaan Pertemuan Raya II
Perempuan GKE Tahun 2022.
4. Keputusan Sidang I Majelis Sinode GKE tanggal 27-
28 Oktober 2021, Program Komisi Pelayanan
Perempuan (KPPer) Sinode GKE.
5. Surat Majelis Resort GKE Samarinda, Nomor 1/
MPHR-GKE/SMD/U.II/1/2022, tanggal 5 Januari
2022, tentang kesediaan menjadi tempat pelaksanaan
Pertemuan Raya II Perempuan GKE Tahun 2022.
6. Surat Mandat Majelis Sinode GKE kepada Majelis
Resort GKE Samarinda Nomor: 86/MPHS-GKE/U.
II/2/2022 untuk membentuk Panitia Pelaksana
Pertemuan Raya II Perempuan GKE Tahun 2022.
7. SK Majelis Sinode GKE Nomor 147 Tahun 2022
31
tentang Penetapan Komposisi dan Personalia Panitia
Pelaksana Pertemuan Raya II Perempuan GKE
Tahun 2022 di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
III. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari Pertemuan Raya II Perempuan
GKE adalah:
1. Mengoptimalkan kaum perempuan GKE dalam
peranannya di tengah tantangan era digitalisasi dan
kehidupan tatanan baru menyongsong IKN di
Kalimantan Timur.
2. Meningkatkan kualitas dan kapasitas diri perempuan
GKE dalam pelayanan gereja dan masyarakat.
3. Memberi masukan yang berhubungan dengan isu-
isu strategis dan menghasilkan keputusan untuk
direkomendasi bersama MPH Sinode GKE yang
dituangkan dalam program kerja yang bersinergi
secara struktural.
IV. Tema dan Sub Tema
Tema : Aku Adalah Alfa Dan Omega
(Bdk. Wahyu 22:12-13).
Sub Tema : Peran Perempuan di Era Digital dan
Kehidupan Tatanan Baru Menyongsong
Perpindahan IKN di Kalimantan Timur
32
V. Kegiatan
1. Seminar/Webinar/Ceramah
2. Sidang Komisi dan Sidang Pleno
3. Perlombaan Cerdas Cermat Alkitab, Lomba Baca
Indah Alkitab, Vokal Group
4. Pameran
5. Ibadah & PA
6. Pembukaan dan Penutupan
VI. Peserta
Peserta yang akan hadir dalam Pertemuan Raya II
Perempuan GKE Tahun 2022 berjumlah 990 orang yang
terdiri dari Peserta, Peninjau, Nara Sumber dan Tamu
Undangan, dengan perincian sebagai berikut :
1. Peserta : 112 Resort/Cares = 860 orang (Peserta
CCA, peserta dan pendamping)
2. Majelis Sinode dan KPPer : 20 Orang
3. Narasumber : 10 orang
4. Tamu Undangan : 40 orang
5. Panitia Pelaksana : 100 orang
VII. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1. Waktu Pelaksanaan : Selasa, 11 – Kamis,
13 Oktober 2022
2. Tempat Pelaksanaan : Hotel MesraInternasional
Samarinda
33
VIII. Narasumber dan Materi
Narasumber Materi
I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Optimalisasi Peran
SE, M.Si Perempuan dalam
(Menteri Pemberdayaan Menyongsong
Perempuan dan Perlindungan Perpindahan IKN di
Anak Republik Indonesia) Kaltim
Biro Perempuan dan Anak PGI Kecerdasan Perempuan di
Era Revolusi Industri dan
Digitalisasi yang semakin
Ary Egahni, SH, MH marak
Peluang dan tantangan
perempuan GKE dalam
Pdt. Rayaniati Djangkan, M.Th peningkatan sumber daya
Pdt. Petrus Sugito, M. Th dan kapasitas diri
Sharing UEM
(Wakil Kepala Depatemen UEM
Asia) Upaya Penyadaran dan
Komisi Pelayanan Perempuan
Majelis Sinode GKE Pemberdayaan Kaum
Perempuan GKE melalui
Program-Program Komisi
Pelayanan Perempuan
GKE.
34
IX. Pembiayaan
1. Sumbangan Pribadi Gubernur Kalimantan Timur
2. Sumbangan Hamba Tuhan dari Murung Raya
3. Kontribusi Peserta
4. Kontribusi Penggembira
5. KPPer Sinode GKE
6. Penggalangan Dana Resort-Resort GKE Se-
Kalimantan Timur
7. Usaha Dana
-Donatur (Proposal)
-Penjualan Baju Kaos
-Penjual Stan Pameran
-Penjualan Papan Ucapan Selamat
-Sumbangan Resort-Resort GKE
Merupakan suatu kebanggaan bagi kami KPPer- KPPer
dan Resort-Resort GKE Se-Kalimantan Timur diberi
kepercayaan dari Majelis Sinode GKE melalui Komisi Pelayanan
Perempuan Sinode GKE untuk menjadi Tuan dan Nyonya Rumah
pelaksanaan Pertemuan Raya II Perempuan GKE Tahun 2022.
Secara khusus bagi kami KPPer dan Resort GKE Samarinda
yang notabenenya baru disahkan menjadi Resort definitif pada
bulan November tahun 2021 lalu. Kami bersyukur karena kami
tidak bekerja sendiri, namun mendapat dukungan penuh dari
Resort GKE Balikpapan, Resort GKE Mahakam, Calon Resort
GKE Sendawar dan Calon Resort GKE Sanggata.
35
Atas nama panitia, izinkan saya menyampaikan terima
kasih dan penghargaan setinggi-tinggi kepada:
1. Majelis Sinode GKE dan KPPer Sinode GKE yang telah
mempercayakan kami menjadi Tuan dan Nyonya Rumah
Pertemuan Raya II Perempuan GKE Tahun 2022 ini. Dalam
proses persiapan selalu setia mendampingi panitia bahkan
hingga pendampingan tatap muka. Hal ini sangat berarti bagi
kami panitia yang merupakan debut pertama melaksanakan
event berskala nasional
2. Ketua Perwakilan Majelis Sinode Kalimantan Timur yang
telah mencurahkan perhatian khusus kepada panitia.
3. Kepada Resort-Resort GKE dan KPPer Resort GKE Se-
Kalimantan Timur.
4. Kepada Gubernur Kalimantan Timur yang telah memberi
apresiasi dan bantuan dana bagi panitia.
5. Kepada Polda Kalimantan Timur dan Polresta Samarinda
yang bersedia membantu kami dalam hal keamanan.
6. Kepada semua pihak yang dengan suka rela memberikan
bantuan dana untuk kegiatan ini. Mulai Pejabat Pemerintah
Pusat, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Walikota dan
Bupati di Kalimantan Timur dan Kalimatan Tengah, donator-
donatur baik perusahaan-perusahaan maupun perorangan,
Resort-Resort dan Jemaat-Jemaat GKE serta semua pihak
yang telah berkontribusi dalam hal dana. Kegiatan ini dapat
berjalan dengan baik tentu berkat bantuan dana tersebut.
7. Kepada semua panitia yang telah bekerja keras sepanjang
36
masa persiapan bahkan hingga acara ini berlangsung. Terima
kasih kepada semua pengisi acara, baik dari Resort-Resort
GKE Kalimantan Timur maupun Resort-Resort GKElainnya,
bahkan anggota-anggota gereja lain yang berkenan
membantu panitia mensukseskan kegiatanan ini.
Harapan kami kegiatan ini dapat berjalan dengan baik serta
seluruh perserta dapat mengikuti kegiatan ini secara utuh.
Sehingga tujuan akhir kegiatan ini dapat tercapai dengan
semestinya. Mengingat kegiatan ini dilaksanakan tatkala pandemi
Covid 19 masih berlangsung, tidak lupa kami menghimbau
supaya kita semua tetap menerapkan protokol kesehatan yang
ketat, sesuai dengan anjuran pemerintah.
Demikian laporan ini kami sampaikan, atas perhatiannya
kami ucapkan terima kasih . Mohon maaf jika ada hal-hal yang
tidak berkenan, Tuhan Yesus Kristus memberkati.
Samarinda, 11 Oktober 2022
Panitia Pelaksana
Pertemuan Raya II
Perempuan GKE Tahun 2022
Arming Rombekila
Ketua
37
SAMBUTAN
Gubernur Kalimantan Timur
Dr. Ir. H. Isran Noor, M.Si
Pertemuan Raya II Perempuan GKE
38
Sambutan
Gubernur Kalimantan Timur
pada Pertemuan Raya II Perempuan GKE,
11-13 Oktober 2022
Salam Sejahtera untuk Kita Semua.
Saya menyambut baik dan mengucapkan selamat atas
dilaksanakannya Pertemuan Raya II Perempuan Gereja
Kalimantan Evangelis (GKE). Semoga terlaksana dengan lancar
dan semua Peserta dapat mengikutinya dengan baik, dan dengan
hasil yang baik pula.
Di era kemajuan Iptek dan keterbukaan informasi
dewasa ini, Pemerintah membuka lebar bagi seluruh perempuan
Indonesia untuk bekerja, berkarya dan mengabdikan dirinya di
berbagai lapangan usaha, organisasi dan profesi sesuai dengan
bidang tugas dan kemampuan masing-masng. Seberapa apapun
yang bisa didedikasikan, akan sangat besar artinya untuk
kemajuan dan kejayaan Bangsa dan Negara.
Karena itu, eksistensi Perempuan GKE sangat penting
dalam rangka turut mewarnai gerak dan langkah pembangunan.
Khususnya pembangunan mental-spiritual kaum perempuan,
maupun sebagai Pelayan Tuhan dan Jemaat menuju insan
paripurna sebagaimana yang kita harapkan bersama.
39
Teruslah membangun dan berkarya memajukan Organisasi
Perempuan GKE, untuk semua Anggotanya, sehingga mereka
memiliki SDM yang baik, unggul, berkualitas dan memiliki daya
saing tinggi yang sangat diperlukan sebagai bekal menjawab
tantangan masa depan di tingkat Nasional dan Global.
Kita bersyukur, Kaltim yang berpenduduk lebih kurang
3,8 juta jiwa dan terdiri dari beragam suku, bahasa, agama, adat-
istiadat, seni dan kebudayaannya, hingga kini dalam kondisi
yang aman dan damai. Semua umat beragama dan antar umat
beragama terjalin kebersamaan, toleransi, gotong-royong dan
saling menghormati. Hal ini perlu terus dijaga dan dipertahankan
sebagai jaminan bagi keberlangsungan pembangunan.
Termasuk pula sebagai dukungan untuk suksesnya
pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kaltim, yang
merupakan kebanggaan semua rakyat dan merupakan
transformasi menuju Indonesia Maju, Indonesia Emas 2045.
Akhirnya sekali lagi selamat atas dilaksanakannya
Pertemuan Raya II Perempuan GKE. Semoga Tuhan Yang Maha
Esa senantiasa melimpahkan keberkahan-Nya kepada kita semua.
Terima kasih.
Gubernur Kalimantan Timur
Dr. Ir. H. Isran Noor, M.Si
40
SAMBUTAN
Menteri Pemberdayaan Perempuan
Dan Perlindungan Anak Republik Indonesia
Pertemuan Raya II Perempuan GKE
41
SAMBUTAN
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Republik Indonesia Pertemuan Raya II Perempuan
Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Tanggal 11 - 13
Oktober 2022
Salam sejahtera untuk kita semua,
Puji syukur kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat rahmat dan karuniaNya, Pertemuan Raya II
Perempuan Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) dapat
terlaksana. Apresiasi setinggi-tinginya saya sampaikan kepada
Perempuan GKE, khususnya atas berbagai kerja nyatanya dalam
mendorong pemberdayaan perempuan dan membumikan
kesetaraan di tanah Kalimantan.
Persamaan derajat antara perempuan dan laki-laki
memang telah menjadi komitmen negara yang tertuang dalam
Konstitusi Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara
RI 1945. Sayangnya, meski perjuangan membumikan kesetaraan
telah dilakukan jauh sebelum Indonesia merdeka, kesetaraan
gender yang kita cita-citakan bersama hingga kini belumlah
tercapai. Perempuan masih tertinggal secara aksesibilitas, masih
mengalami kekerasan dan perlakuan tidak layak, serta masih
belum menerima manfaat pembangunan yang sama dengan
laki-laki.
42
Situasi ini tentunya tidak bisa kita biarkan berlarut.
Apalagi perempuan merupakan salah satu sendi kekuatan
bangsa. Dari segi jumlahnya saja, perempuan mengisi hampir
setengah dari populasi bangsa. Perempuan juga memiliki begitu
banyak potensi dan kontribusi, baik dalam menggerakkan roda
perekonomian bangsa, mempersiapkan generasi penerus yang
unggul dan berkualitas, hingga menjadi bagian penting di setiap
lini pembangunan.
Oleh karenanya, dalam rangka menyongsong perpindahan
Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur, sudah sepatutnya
perempuan Kalimantan diberikan kesempatan sebesar-besarnya
untuk ikut ambil peran dan berkontribusi dalam menyukseskan
pembangunan IKN. Sebagaimana yang kita semua ketahui, IKN
pada nantinya akan menjadi pusat pemerintahan baru dan turut
menjadi kiblat pembangunan yang akan dicontoh di seluruh
daerah. Oleh karenanya, partisipasi perempuan Kalimantan
di bidang ekonomi, sosial, politik, dan budaya sangat penting
dalam membentuk gerak pembangunan IKN yang dilandaskan
pada kesetaraan gender.
Tidak hanya diberikan kesempatan, perempuan-
perempuan di Kalimantan juga perlu didorong untuk bisa turut
serta dan aktif dalam setiap lini pembangunan IKN. Perempuan-
perempuan kita, perlu dibekali dengan motivasi, literasi—
khususnya literasi digital, dan berbagai peningkatan kapasitas
agar dapat mengisi posisi-posisi strategis, dan tidak hanya
sekedar berpartisipasi dari jauh.
43
Maka dari itu, saya sangat menyambut baik dilak-
sanakannya Pertemuan Raya II Perempuan GKE. Pertemuan
Raya II Perempuan GKE ini, tentunya menjadi satu langkah
penting dalam menciptakan peluang bagi perempuan dalam
bersolidaritas dan menciptakan perubahan. Utamanya dalam
menyukseskan pembangunan IKN yang berlandaskan nilai-nilai
kesetaraan, menciptakan tatanan pemerintahan yang adil gender,
dan mencetak perempuan-perempuan yang berdaya, serta anak-
anak yang sejahtera.
Akhir kata, saya berharap kegiatan ini dapat berjalan
dengan baik, dan pada nantinya dapat menghasilkan rekomendasi-
rekomendasi yang besar manfaatnya bagi kehidupan perempuan
dan anak Indonesia.
Perempuan berdaya, anak terlindungi, Indonesia maju.
MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA
I GUSTI AYU BINTANG DARMAWATI
44
SUSUNAN ACARA
PEMBUKAAN DAN
PENUTUPAN
Pertemuan Raya II Perempuan GKE
45
SUSUNAN ACARA PEMBUKAAN
1. Tarian Penyambutan
2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
3. Menyanyikan lagu Mars GKE dan Hymne KPPer GKE
4. Laporan Ketua Panitia PRP II P GKE Tahhun 2022
5. Sambutan Ketua Umum Majelis Sinode GKE
6. Paduan Suara
7. Kata sambutan Gubernur Kalimantan Timur
8. Vocal Solo
9. Kata sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak {PPPA} Republik Indonesia.
SUSUNAN ACARA PENUTUPAN
1. Laporan Ketua Panitia
2. Kesan dan pesan dari peserta
3. Pengumuman hasil lomba
4. Sambutan Ketua Umum Majelis Sinode GKE sekaligus
pengumuman NYONYA RUMAH kegiatan PRP III P
GKE tahun 2027 dan menutup secara resmi kegiatan PRP
II P GKE tahun 2022
46
NARATIVE TARIAN
PEMBUKAAN
Pertemuan Raya II Perempuan GKE
47
NARATIF TARIAN PEMBUKAAN
DALAM KEPERCAYAAN YANG DIPEGANG TEGUH
OLEH MASYARAKAT ADAT DAYAK, ENGGANG
ADALAH SALAH SATU HEWAN SAKRAL YANG DI
MULIAKAN.
BURUNG ENGGANG MENDAPAT TEMPAT YANG
ISTIMEWA DALAM SETIAP KEPERCAYAAN MAS-
YARAKAT ADAT DAYAK.
HAMPIR DALAM SETIAP KISAH YANG DI TUTURKAN,
BURUNG ENGGANG SELALU MENDAPAT BAGIAN
TERPENTING.
TERINSPIRASI OLEH KEINDAHAN SI BURUNG, WALI
TARIAN INI DI GARAP DENGAN SENTUHAN POLA
RAGAM YANG DINAMIS.
SETIAP BENTUK RAGAM GERAK YANG TERTATA
MENGGAMBARKAN TINGKAH POLAH SEKAWANAN
BURUNG ENGGANG YANG TERBANG SEKAN MENARI
DI ANGKASA.....
48
TATA IBADAH
PEMBUKAAN DAN
PENUTUPAN
Pertemuan Raya II Perempuan GKE
49