Demonstrasi Kontekstual Nama : Eva Sintia NIM : 2364823034 Kelas/Rombel : IPA/02 Intruksi pada LMS Pada Topik I, Anda telah melakukan observasi pengamatan proses pembelajaran dan hal lain yang terjadi di ruang kelas selama proses pembelajaran. Setelah mengetahui hal-hal yang mendukung terciptanya lingkungan yang aman dan nyaman bagi peserta didik, Anda dapat menganalisis dan menuliskan refleksi terkait lingkungan belajar yang berpihak pada peserta didik dengan menjawab pertanyaan berikut ini: Melakukan Analisis dan Refleksi 1. Bagaimana berlangsungnya proses pembelajaran di dalam kelas? Apakah sudah memenuhi kebutuhan peserta didik akan lingkungan belajar yang aman dan nyaman? Jelaskan. 2. Seberapa besar peran guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman ketika proses pembelajaran berlangsung? Berikan contohnya 3. Apakah guru mengkomunikasikan kepada orang tua hal-hal apa saja yang terjadi selama proses pembelajaran di dalam kelas? Bagaimana cara mengkomunikasikannya? 4. Apakah guru atau pihak sekolah melibatkan masyarakat dan lingkungan sekitar selama proses pembelajaran? Jika ya, apakah peran masyarakat dalam proses pembelajaran tersebut? Jika tidak, apakah yang menjadi alasan guru atau pihak sekolah tidak melibatkan masyarakat dan lingkungan sekitar? 5. Buatlah skenario pembelajaran secara singkat dengan melibatkan keikutsertaan keluarga dan masyarakat dalam membentuk karakter disiplin positif dan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik. Jawaban 1. Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan terkait proses pembelajaran didalam kelas, kebutuhan peserta didik akan lingkungan belajar yang aman dan nyaman sudah terpenuhi. Hal ini dapat dilihat dari fasilitas fisik (ruang kelas yang baik, bersih, rapi, dan terdapat sirkulasi udara serta pencahayaan yang cukup), peran guru (memberikan dukungan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran, menciptakan komunikasi yang baik dengan peserta didik, menghargai, dan memberi apresiasi setiap hal positif yang disampaikan peserta didik), serta peran seluruh warga sekolah seperti adanya petugas kebersihan, keamanan, kantin dan koperasi yang turut berperan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik. 2. Guru memiliki peran sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik. Dalam proses pembelajaran di dalam kelas, guru menjadi rolemodel yang harus bisa memberikan keamanan dan kenyamanan bagi seluruh peserta didik. Sebagai contoh, ketika peserta didik tidak memiliki motivasi tinggi dalam proses pembelajaran, guru dapat memberikan dukungan bagi mereka baik dengan dukungan
Demonstrasi Kontekstual pembelajaran secara intensif, pemberian motivasi, maupun memberikan pengajaran sesuai dengan minat dan bakat peserta didik. Guru juga dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik dengan menciptakan komunikasi yang baik. Hal ini dapat membuat peserta didik nyaman dan tidak canggung dalam mengomunikasikan permasalahan yang mereka sedang alami terkait proses pembelajaran. Selain itu, contoh lainnya yang dapat guru lakukan dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik yaitu dengan menghargai dan memberi apresiasi setiap hal positif yang disampaikan peserta didik. Selama proses PPL I, saya mengamati seluruh guru di SMP N 4 Singaraja sudah berupaya sebaik mungkin dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik. Pemberian dukungan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran selalu dilakukan oleh setiap guru, sehingga dalam proses pembelajaran tercipta komunikasi yang baik antara guru dengan peserta didik. Selain itu, penghargaan dan apresiasi bagi peserta didik yang telah melakukan setiap hal positif juga selalu diberikan oleh kepala sekolah dan guru di sekolah tempat saya PPL. Sehingga saya melihat mereka belajar dengan rasa aman, nyaman dan senang. 3. Iya, sebagai umpan balik dari proses pembelajaran yang sudah dilakukan di dalam kelas, guru mengkomunikasikannya dengan orang tua. Hal ini dilakukan melalui perantara wali kelas. Jadi, setiap wali kelas memiliki grup WhatsApp dengan wali peserta didik. Sehingga tumbuh kembang ataupun permasalahan yang dialami peserta didik dapat dikomunikasikan melalui whatsApp group maupun melalui chat pribadi antara wali kelas dengan wali peserta didik. Selain itu, ada juga satu hal menarik yang saya lihat di tempat PPL, SMP N 4 Singaraja yaitu pengadaan seminar parenting setiap tahunnya. Pada acara seminar ini, orang tua peserta didik diundang untuk menghadiri acara, dan pihak sekolah mendatangkan para ahli di bidang parenting. Di akhir semester gasal ini (tepatnya tanggal 9 Desember 2023), diadakan seminar parenting dengan tema “Penguatan Peran Tri Pusat Pendidikan dalam Upaya Menghindarkan Anak dari Tindakan Kekerasan (verbal, fisik dan seksual), Dampak Negatif Media Sosial dan Pergaulan Bebas. Pengadaan seminar parenting seperti ini juga merupakan bagian dari kerja sama orangtua dengan sekolah dalam mengomunikasikan capaian peserta didik dalam proses pembelajaran. 4. Iya, selama proses pembelajaran berlangsung guru atau pihak sekolah melibatkan masyarakat dan lingkungan sekitar agar tercipta lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik. Adapun peran masyarakat dalam proses pembelajaran yaitu berpartisipasi dalam kegiatan sekolah (ikut serta dalam acara sekolah seperti pertunjukan/ pameran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, atau kegiatan antar kelas yang boleh dihadiri masyarakat seperti marketdays yang diadakan untuk meningkatkan kemampuan wirausaha peserta didik. Selain itu, masyarakat juga sering memberikan dukungan kepada guru dengan memberikan sumber daya tambahan untuk projek-projek khusus, seperti pada penyelenggaraan Pameran P5. Masyarakat juga tidak jarang memberikan umpan balik yang konstruktif kepada sekolah untuk membantu meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan peran aktif masyarakat, proses pembelajaran di dalam kelas dapat menjadi lebih seimbang, terintegrasi dengan kebutuhan masyarakat sekitarnya, dan memberikan dampak positif bagi perkembangan siswa.
Demonstrasi Kontekstual 5. Berikut merupakan contoh skenario pembelajaran yang melibatkan keikutsertaan keluarga dan masyarakat dalam membentuk karakter disiplin positif dan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik: a. Menjalin Komunikasi dengan Keluarga dan Masyarakat Guru dapat menjalin komunikasi dengan keluarga dan masyarakat untuk membangun kesadaran tentang pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik. b. Mengadakan Pelatihan untuk Keluarga dan Masyarakat Mengadakan pelatihan untuk keluarga dan masyarakat tentang cara menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik. c. Mengadakan Kegiatan Bersama Mengadakan kegiatan bersama antara keluarga, masyarakat, dan sekolah untuk memperkuat keterlibatan dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik. d. Menata Ruang Kelas dan Memperhatikan Lingkungan Luar Kelas Menyediakan ruang kelas yang rapi, bersih, dan nyaman dapat membantu siswa lebih fokus dan konsentrasi ketika proses pembelajaran. Selain itu, mengatur lingkungan di luar ruangan seperti area bermain, area waktu, dan jalur lalu yang aman, nyaman, dan menarik juga sangat penting. e. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Nyaman Menyediakan lingkungan belajar yang nyaman, aman, dan menarik dengan mengatur suhu ruangan, pola pemasangan lantai, warna dan hiasan dinding, serta pencahayaan yang baik. f. Mendorong Peserta Didik untuk Berkomunikasi dan Berkolaborasi dengan Baik Untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman, guru perlu mendorong peserta didik untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan baik. Hal ini dapat membantu peserta didik untuk menciptakan komunikasi yang baik antar peserta didik, dengan guru dan orangtua maupun dengan masyarakat sekitar.