The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

menceritakan mengenai prilaku sex belalang sembah

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by aditfian97, 2022-03-31 10:42:37

ARTI CINTA DARI SEBUAH BELALANG SEMBAH

menceritakan mengenai prilaku sex belalang sembah

Keywords: belang sembah

1|Page

Belalang sembah

Klasifikasi Belalang Sembah

Kingdom : Animalia

Subkingdom : Invertebrata

Filum : Arthropoda

Kelas : Insect

Subkelas : Pterygota

Infrakelas : Neoptera

Superordo : Dictyoptera

Ordo : Mantodea

Genus : Mantis

Spesies : Mantis religiosa

Belalang Sembah atau Belalang Sentadu merupakan serangga dalam ordo
Mantodea. Serangga yang dalam bahasa Inggris disebut Praying Mantis ini
mempunyai kebiasaan mengatupkan kedua kaki depannya seperti orang yang
sedang menyembah. Selain itu, serangga ini juga mempunyai kebiasaan yang
menyeramkan dalam bercinta. Belalang betina segera memakan kepala belalang
jantan begitu mereka selesai kawin. Jika Burung Maleo setia dan anti poligami,
Sang belalang sembah jantan ini bahkan rela mati demi cinta.

1|Page

Belalang Sembah terdiri atas sekitar 2.000-an spesies yang terkelompokkan dalam
9 Famili yang tersebar di seluruh dunia. Indonesia sendiri memiliki sekitar 200
spesies salah satu yang paling dikenal di Indonesia adalah spesies Hierodula
vitrea. Belalang Sembah selain disebut sebagai belalang sentadu juga disebut
sebagai congcorang (Sunda dan Betawi), walang kadung atau walang kekek
(Jawa) dan mentadak (Melayu). Dalam bahasa Inggris disebut sebagai praying
mantis. Kata mantis berasal dari kata Mantes (bahasa Yunani) yang berarti “nabi”
atau “peramal nasib”.

Ciri-ciri yang dimiliki belalang sembah adalah memiliki 3 pasang kaki. Dua
pasang kali belakang digunakan untuk berjalan sedangkan sepasang kaki depan
berguna untuk menangkap mangsa. Kaki depannya sangat kuat dan berukuran
paling besar dengan sisi bagian dalamnya berduri tajam yang berguna untuk
mencengkeram mangsanya. Belalang sentadu adalah salah satu dari segelintir
serangga yang dapat memutar kepalanya hingga 180 derajat.

Belalang sembah adalah serangka pemangsa tingkat tinggi dan merupakan
serangga karnivora yang makan segala macam serangga dan terkadang bersifat
kanibal. Mereka biasanya diam dan menunggu korban mereka dengan tungkai-
tungkai depan dengan posisi yang diangkat ke atas. Serangga ini mempunyai cara
kamuflase atau penyamaran yang baik, ada yang mirip seperti daun, ranting,
bunga dan sebagainya, sehingga tidak dikenali oleh mahluk yang lainnya,
termasuk mangsanya.

Belalang sembah atau belalang sentadu sangat selektif dalam memakan
mangsanya. Serangga ini tidak memakan semua bagian tubuh mangsanya dan
seringkali menyisakan kaki, sayap dan beberapa bagian tubuh lain yang tidak
disukai.

Belalang sembah sangat berguna sebagai pengontrol biologik, sering digunakan
sebagai predator di kebun-kebun untuk mengendalikan serangga-serangga yang
bersifat hama.

2|Page

Yang paling unik sekaligus menyeramkan adalah kebiasaannya dalam bercinta.
Sang belalang sembah betina akan segera memakan kepala sang belalang jantan
begitu perkawinan usai. Jadi seekor belalang sembah jantan selama hidupnya
hanya akan mengalami satu kali perkawinan dan satu kali seks untuk kemudian
mati menjadi mangsa sang belalang betina. Demi cinta, walang kekek (belalang
sembah) ini rela mati di tangan pasangannya.

Morfologi Belalang Sembah

Belalang sembah dapat di morfologi berdasarkan pengamatan fisiologisnya,
secara umumnya belalang sembah memiliki bentuk tubuh memanjang dengan
panjang mencappai 3-5 cm bahkan lebih tergantung varietesnya, memiliki warna
dominan hijau mudah, memiliki tandung dibagian kepala dua dan kecil, memiliki
kaki empat dan dua di depan dengan memiliki duri halus yang tajam.
Bagian tubuh dilengkapi dengan sayap yang berfungsi untuk terbang atau
menghindari serangan musuh sekitarnya. Selain itu, belalang sembah juga
memiliki dua mata yang cukup besar dan mulut yang cukup unik dan tajam
berfungsi untuk mencabik atau sebagai penghancur makanan.
Untuk makanan belalang sembah biasanya mengkonsumsi serangga kecil seperti
jangkrik, kupu-kupu, lebah hingga hewan vertebrata seperti ular, tikus, kadar,
katak dan burung kecil.

3|Page

Fakta Fakta belalang sembah

1. Belalang Sembah adalah hewan pemakan daging

Tak seperti Belalang pada umumnya yang memakan rumput serta daun, Belalang
Sembah justru merupakan hewan pemakan daging (Karnivora). Mangsa utama
Belalang Sembah adalah Ulat daun, Kupu-kupu, Ngengat, Jangkrik, Capung dan
Lebah.

2. Memiliki kemampuan memutar kepala

Belalang Sembah sanggup memutar kepalanya hingga 180 derajat. Ia dapat
memeriksa sekelilingnya dengan baik hingga jarak 60 kaki.

3. Rela mati demi reproduksi

Belalang Sembah betina akan segera memakan kepala Belalang Sembah jantan
begitu mereka selesai melakukan senggama atau kopulasi. Meski sang jantan tahu
bahwa ia akan mati dimakan betinanya, ia tetap melakukannya demi menjaga
kelangsungan hidup Belalang Sembah. Sedangkan Belalang Sembah betina juga
akan mati tak lama setelah ia bertelur.

4. Memiliki kemampuan menyamar yang sangat baik

Warna tubuh Belalang Sembah sangat mirip dengan warna daun atau ranting. Hal
tersebut memberi kemampuan menyamar yang sangat baik bagi Belalang Sembah.

4|Page

Dengan penyamaran atau kamuflase yang baik, Belalang Sembah dapat dengan
mudah memperdaya mangsanya sekaligus menghindar dari ancaman predator.

5. Belalang Sembah dapat dijadikan sebagai pembasmi hama

Karena sifatnya yang Karnivora, kehadiran Belalang Sembah dapat dijadikan
sebagai pembasmi hama, seperti ulat daun dan wereng yang sering merusak
tanaman milik para petani.

Sistem Reproduksi Pada sistem reproduksi ini terbagi menjadi :
1. Alat reproduksi betina

Berupa ovarium yang terdiri dari beberapa tabung ovariol. bagian-bagian ovariol
adalah filament terminal,germarium, vitelarium, tangkai ovariol. pelengkap alat
reproduksi betina: reseptakulumseminalis,kopulatoris, kelenjar pelengkap,
connective

5|Page

Alat reproduksi betina

2. Alat reproduksi jantan

Berupa testis yang terdiri tabung-tabung. Tabung dari tabung ini terdiri dari
beberapa bagian yaitu: germarium, daerah spermatosit, daerah pemasakan dan
reduksi, daerah perubahan, vas deverensia. alat pembantu, yang terdiri atas :
semacam penis yang disebut denganaedogus dan klasper, alat penjepit, dan
kelenjar pembantu pada maraejakulatori.

Alat reproduksi jantan

6|Page

Sistem Fisiologi Reproduksi Belalang Sembah
1. Fisiologi Reproduksi pada Belalang Sembah Jantan

Sistem reproduksi jantan terdapat di bagian belakang abdomen, terdiri dari
dari sepasang gonad yang disebut sebagai testes (ganda; testis tunggal), yang
dihubungkan oleh tabung-tabung yang bermuara dalam aedeagus atau penis. Pada
dasarnya sistem ini sama pada semua serangga, meskipun bervariasi menurut
jenisnya. Tiap testis terdiri dari sejumlah folikel, terbungkus oleh jaringan alat
(connective tissue). Mantis hidup soliter, terkadang territorial, predator, dan
berukuran 10mm - lebih 15cm. Memiliki sepasang kaki depannya membesar dan
berperan sebagai alat penangkap dan pencengkeram yang kuat.
Tiap folikel terbungkus oleh selapis sel-sel epitel. Spermatogenesis atau produksi
spermatozoa terjadi di dalam folikel, oleh sel-sel lembaga (germ cells) melalui
pembagian sel meiosis. Tiap folikel dari ujung sampai pangkalnya dapat dibagi
dalam beberapa zona yang menunjukkan fase-fase spermatogenesis:

a. Bagian paling ujung adalah germarium atau zona spermatogenia terdiri dari
sel-sel lembaga atau spermatogenia.

b. Zona pertumbuhan atau zona spermatosit: pada bagian ini spermatogenia
membagi secara mitosis beberapa kali membentuk spermatosit primer
berkelompok-kelompok terbungkus oleh sel-sel somatik

c. Zona reduksi dan pematangan di bagian ini spermatosit primer (2n)
mengalami meiosis (2n menjadi n) menjadi sel-sel haploid, menghasilkan
spermatosit sekunder. Spermatosit sekunder ini kemudian menjadi
spermatid.

d. Zona terakhir (pangkal folikel) adalah zona transformasi di sini spermatid
berkembang menjadi spermatozoa.

e. Sperma matang yang keluar dari testis melewati saluran pendek (vas
deferens) dan mengumpul di ruang penyimpan (vesikula seminalis). Vas
deferens mengarah keluar dari vesikula seminalis, bergabung satu sama lain
di sekitar pertengahan tubuh, dan membentuk saluran cjakulasi tunggal yang
mengarah keluar dari tubuh melalui organ kelamin jantan (nedeagus).

7|Page

f. Satu atau lebih pasangan kelenjar aksesori (accessory glands) biasanya
berhubungan dengan sistem reproduksi jantan, yaitu organ-organ sekretori
yang terhubung dengan sistem reproduksi melalui saluran pendek - beberapa
mungkin menempel dekat testis atau vesikula seminalis, yang lainnya
mungkin berhubungan dengan saluran cjakulasi. Diujung anterior duktus
ejakulatori terdapat kelenjar asesori yang fungsinya menghasilkan cairan.
Cairan itu berfungsi membantu dalam proses memindahkan spermatozoa ke
hewan betina (Anonim 2017-1)

2. Fisiologi Reproduksi pada Belalang Sembah Betina

Sistem reproduksi betina terdiri dari sepasang gonand atau ovari (ovary),
yang dihubungkan oleh tabung-tabung ke vagina yang mempunyai bukan di luar.
Ovari memproduksi telur dan terdiri dari beberapa ovariol, yang merupakan unit
yang fungsional. Satu ovarium dapat mengandung puluhan ovariol, umumnya
sejajar satu sama lain. Pada ujung ovari terdapat benang terminal (terminal
filament) yang merupakan kumpulan dari benang-benang ovariol.

Pada dasar ovariol ada saluran pendek-kecil disebut pedisel (pedicel). Tiap
ovariol dari ovari (satu ovari) bermura di kaliks (calyx) dan kaliks berhubungan
dengan saluran telur lateral (lateral duct). Dua saluran telur lateral, masing-masing
dari ovari kiri dan kanan, bertemu menyatu di saluran telur bersama (common
oviduct). Saluran telur bersama berhubungan dengan bursa kopulatriks (bursa
copulatrix) atau vagina yang mempunyai bukaan di luar, selanjutnya menuju ke
lubang kelamin yang terletak diantara lempeng-lempeng ovipositor. Ateka
(spermatheca) atau kantung sperma umumnya tidak berpasangan, bermuara di
vagina atau saluran telur bersama.

Kelenjar penyerta dapat berpasangan atau hanya satu bermuara di vagina
atau di saluran telur bersama. Umumnya spermateka (spermatheca) memproduksi
bahan likat untuk menempelkan telur pada substrat atau bahan pembungkus telur-
telur menjadi paket telur, memproduksi enzim (untuk mencerna lapisan protein
spermatophore) dan nutrisi (untuk mempertahankan sperma sementara berada di
Sperma dapat hidup di spermatheca selama berminggu-minggu, bulan, atau
bahkan bertahun-tahun. Selama kopulasi, jantan menyimpan spermatophore di

8|Page

bursa copulatrix. Kontraksi peristaltik menyebabkan spermatophore masuk ke
dalam spermatheca betina, sebuah ruang kantong penyimpanan sperma
spermatheca membuka ke arah vagina.

Fungsi organ tersebut adalah menerima spermatozoa selama kopulasi,dan
spermatozoa tersebut akan dilepaskan kembali saat membuahi sel telur. Kelenjar
akseson betina memasok pelumas untuk sistem reproduksi dan mengeluarkan
kulit telur kaya protein (chorion) yang mengelilingi seluruh telur. Kelenjar ini
biasanya dihubungkan dengan saluran kecil ke saluran telur umum atau bursa
copulatrix. Oogenis merupakan pembentukan telur terjadi di dalam ovariol.

Proses oogenesis ini dapat terselesaikan sebelum atau sesudah serangga
menjadi imago.Germarium terdapat di ujung ovariol dan vitelarium di
pangkalnya. Germarium mengandung sel-sel lembaga disebut oogonia yang
membagi diri secara mitosis dan menjadi oosit nantinya. Tiap oosit yang sedang
berkembang diselubungi oleh sel epitel. folikel; oosit dan lapisan sel epitel itu
adalah folikel. Jika sel telur telah matang maka telur itu bergerak ke luar dari
ovariol; proses ini disebut ovulasi. Sel-sel epitel tertinggal di dalam ovariol dan
akhirnya hancur (Anonim.2017:1).

Proses Memilih Pasangan Belalang Sembah

Saat pemilihan calon pasangan betina, belalang sembah jantan akan
bergerak ke arah betina yang terlihat kurang agresif (yaitu, belalang sembah yang
tidak baru saja mereka lihat memakan jantan lain) dibandingkan dengan betina
yang lebih agresif.

Jantan juga cenderung lebih suka kawin dengan betina yang tampak lebih
gemuk dan lebih banyak makan dari pada yang lain, karena belalang yang lebih
kurus dan lebih lapar lebih cenderung memakan pasangannya selama atau setelah
kawin. Ini juga bisa menunjukkan bahwa belalang sembah jantan lebih tertarik
pada betina yang lebih sehat, demi kemajuan keturunannya.
Proses Perkawinan Belalang Sembah

Belalang sembah dimasukkan ke dalam ordo tersendiri, discbut Mantodea,
yang hanya mempunyai satu farnili, yaitu Mantidae (belalang sembah). Hampir
semua spesies yang termasuk ke dalam ordo ini adalah predator atau pemangsa

9|Page

artropoda lain. Belalang sembah mempunyai daya reproduksi cukup tinggi.
Seekor belalang betina mampu meletakkan telur sebanyak 10-400 ekor butir yang
dikemas di dalam kantung telur (ootheca) yang mirip buih yang mengeras. Nimfa
yang keluar mirip dengan belalang dewasa, hanya saja mereka belum mempunyai
sayap yang berkembang sempurna, dan alat reproduksi. Seekor nimfa mampu
berganti kulit lima sampai 10 kali tergantung spesiesnya. Proses reproduksi pada
mantis disebut dengan mating. Proses mating terdiri dari 3 tahap, yakni:

Tahap Gambar Penjelasan

I Mantis betina
Mantis betina memproduksi
dan
akan memencarkan
memproduksi chemical
attractant
chemical berupa feromon
attactant berfungsi untuk
menari
perhatian mantis
jantan
untukmelakukan
mating.

10 | P a g e

II Manti jantan
Mantis jantan akan
mentransfer memasukan alat
kopulasinya
sperma kedalam alat
kepada kopulasi betina.
mantis betina Sperma mantis
jantan akan
III disimpas di
Mating dapat spermateka,
berlangsung yaitu ruang
khusus di dalam
abdomen mantis
betina..
Mantis jantan
dapat mati
karena setelah
proses mating
oleh karena itu
Mantis jantan
dapat dianggap
sebagai mangsa
oleh mantis
betina

Proses Kanibalisme Seksual
Salah satu ciri biologi paling menarik dari belalang sembah adalah

perilaku kanibalisme belalang betina terhadap pasangannya, yang lazim disebut
kanibalisme seksual, yaitu perilaku menyerang dan memakan individu satu
spesies yang berlainan jenis kelamin. Biasanya, kanibalisme seksual dilakukan
oleh organisme betina terhadap organisme jantan, meskipun pada beberapa kasus
terjadi pula sebaliknya.

11 | P a g e

Para ahli biologi sangat berminat untuk mempelajari perilaku unik ini,
terutama pada alasan belalang sembah ini melakukan kanibalisme seksual, dan
keuntungan atau kerugian yang mereka dapatkan ketika melakukan kanibalisme
seksual. Sebagai informasi tambahan, di antara sekian banyak golongan serangga,
golongan belalang sembah ini mungkin merupakan satu-satunya golongan
serangga yang menerapkan kanibalisme seksual sejati. Artinya, kanibalisme tipe
ini merupakan salah satu sifat yang melekat pada belalang sembah.

Perilaku ini diketahui ketika para ilmuwan mengamati proses kawin
belalang sembah di laboraturium. Belalang sembah betina akan diberikan
pasangan untuk proses perkawinan. Kemudian ketika kawin, belalang betina akan
menggigit kepala atau kaki jantan yang berukuran lebih kecil.

Namun setelah para ilmuwan mengamati proses perkawinan belalang
sembah di alam liar, perilakunya ternyata berubah. Menurut hasil pengamatan,
perlakuan tersebut terjadi pada kurang dari 30% belalang sembah di alam liar.
Umumnya, belalang sembah jantan akan memilih betina yang dinilai kurang
agresif. Jantan juga cenderung lebih suka melakukan proses perkawinan dengan
yang lebih gemuk, karena betina yang kurus cenderung memakan pasangannya
setelah kawin. Namun ternyata ketika belalang sembah betina memakan jantan
setelah kawin, ada keuntungan yang didapatkan.

12 | P a g e

Ketika kepala jantan putus, syaraf ganglion pun akan ikut terputus.
Dengan begitu, hambatan seksual belalang sembah jantan akan terputus dan terus
kawin untuk membuahi lebih banyak telur betina.
Jadi, kanibalisme seksual ini memberikan keuntungan evolusi bagi belalang
sembah betina dan jantan. Sehingga, belalang sembah jantan akan menurunkan
lebih banyak gen ke generasi berikutnya karena membuahi lebih banyak telur.

13 | P a g e

14 | P a g e


Click to View FlipBook Version