PENCEGAHAN
KORUPSI
ANTARA SPIP, RB, ZI WBK, MCP KPK, IEPK, & FCP
SUTIKNO, SH, M.Acc
Auditor Inspektorat Daerah Kabupaten Purworejo
Penyuluh AntiKorupsi Muda – LSP KPK Reg. 915.1.00021.2021
Disajikan pada Diklat SPIP Terintegrasi
Purworejo, 21 Maret 2022
S2 – Magister Akuntansi UGM Diklat/Kursus:
S1 – Fakultas Hukum UGM Integrity Short Course (ADB - UITM Malaysia)
SMA Taruna Nusantara Magelang ToT Pengelolaan Keuangan Daerah (Kemenkeu - UGM)
ToT New Adult Learning Method (ADB - UPI)
Audit PNPM-MPd (Kemendagri - BPKP)
Sertifikasi: Audit Kinerja (UNDIP – BPK - BPKP)
Ahli Akuntansi Pemerintahan (IAI) Pengadaan Barang Jasa (Kemenkeu – LKPP)
Ahli Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP – BNSP) Audit Investigatif (KPK - LKPP - BPKP)
Penyuluh Anti Korupsi Muda (LSP KPK – BNSP) Audit Investigatif (Kemendagri - BPKP)
Auditor Pertama (BPKP) Siswaskeudes (Bank Dunia – BPKP)
Auditor Muda (BPKP) Data Analytics (BPKP)
Auditor Madya (BPKP) Penilaian Maturitas SPIP (BPKP)
Certifed Government Accounting Associate (IAI) Bimtek SPIP Terintegrasi (BPKP)
Organisasi Profesi
Aktivitas: Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
Auditor pada Inspektur Pembantu V (Investigasi & RB) Association of Certified Fraud Examiners (ACFE)
Koordinator Divisi Profesi PAK APIP Jawa Tengah Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI)
Kelompok Penyuluh Anti Korupsi Jawa Tengah
Demi Allah saya bersumpah:
Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan,
akan menjunjung etika jabatan, bekerja
dengan sebaik baiknya,dan penuh
tanggungjawab.
Bahwa saya, akan menjaga integritas, tidak
menyalahgunakan kewenangan serta
menghindari diri dari perbuatan tercela
SUMPAH JABATAN
( Perka BKN NO.7 Th 2017)
INTEGRITAS
bertindak secara konsisten antara apa yang dikatakan dengan
tingkah lakunya sesuai nilai-nilai yang dianut (nilai-nilai dapat
berasal dari nilai kode etik di tempat dia bekerja, nilai masyarakat
atau nilai moral pribadi)
Sumber: Kamus Kompetensi Perilaku KPK
Apakah
INTEGRITAS =
ANTIKORUPSI ???
Seseorang yang berintegritas,
belum tentu antikorupsi,
j i k a :
“nilai-nilai yang diyakini atau Kode Etik-nya
bertentangan dengan prinsip-prinsip
antikorupsi”
Sudahkah kita berintegritas?
1. Mengakui secara terbuka kepada orang lain bahwa telah
melakukan kesalahan yang tidak sesuai dengan nilai integritas
yang Anda anut/yakini terkait antikorupsi
2. Mengingatkan, menegur, dan menyatakan kepada orang lain
adanya ketidaksesuaian dengan nilai-nilai/norma walaupun hal
tersebut sulit
3. Menyampaikan kebenaran dengan komitmen yang tinggi
meskipun sulit dan berisiko mengorbankan kepentingan pribadi
01
apakah
KORUPSI
itu?
PENGERTIAN KORUPSI
Transparansi Internasional:
Korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus politisi maupun pegawai negeri, yang secara
tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya,
dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.
World Bank & UNDP:
The Abuse of public office for private gain.
Penyalahgunaan kekuasaan publik untuk kepentingan pribadi atau privat yang merugikan
publik dengan cara-cara bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Korupsi menurut UU No 31 Tahun 1999 jo. UU No 20 Tahun 2001:
“Setiap orang yang dengan sengaja melawan hukum untuk melakukan perbuatan
dengan tujuan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang
mengakibatkan kerugian keuangan negara atau perekonomian negara.”
Sumber: https://aclc.kpk.go.id/materi/berpikir-kritis-terhadap-korupsi/infografis/apa-itu-korupsi
JENIS TINDAK PIDANA KORUPSI
Titik Rawan Korupsi di Pemerintah Daerah
Uang Ketok
Pembahasan dan Pembahasan dan
Pembagian dan Pengesahan APBD Pelaksanaan PBJ Pengesahan Regulasi
Pengaturan Jatah Mark up, penurunan
Proyek APBD Pengenaan tarif atas
spek/kualitas, proses pendaftaran
pemotongan oleh pengelolaan
Bendahara pendapatan daerah
Dana Aspirasi Rekruitment,
promosi, mutasi dan
Meminta/menerima hadiah Rotasi Kepegawaian
pada proses perencanaan
APBD
Perizinan dan
Pelayanan Publik
Proses Penegakan
Pokir yang Tidak Hukum
Sah
KENALI DAN HINDARI
• Mempengaruhi Contoh:
Suap pengambilan keputusan Pengusaha menyuap pejabat
pemerintah untuk mendapatkan
dari penerima suap
• Ada kesepakatan proyek
• Pegawai Negeri/ Contoh:
Penyelenggara Negara Pejabat memaksa calon peserta
Pemerasan berperan aktif melakukan tender untuk memberikan sejumlah
uang dengan ancaman akan
pemerasan
• Ada unsur “pemaksaan”) menggugurkan calon peserta
• Penyalahgunaan kekuasaan tersebut
Contoh: Laporkan kepada
• Berhubungan dengan jabatan Pengusaha memberi Unit Pengendalian
Gratifikasi • Bersifat tanam budi hadiah voucher belanja Gratifikasi
• Tidak membutuhkan kepada PNS karena
kesepakatan merasa terbantu dalam
pengurusan perizinan
https://aclc.kpk.go.id/materi/berpikir-kritis-terhadap-korupsi/infografis/perbedaan-gratifikasi-uang-
pelicin-pemerasan-dan-suap
Apakah
akibat dari
KO
RUP
SI
itu?
PENYEBAB KORUPSI
TRIANGLE FRAUD (Donald R. Cressey)
Adanya kesempatan karena control
yang lemah, SOP atau sistem tidak
berjalan dengan kondusif
Ada motivasi/ dorongan untuk
melakukan fraud
• Menutup celah korupsi dengan
pembangunan sistem/ tata
Pembangunan/ kelola pemerintahan
internalisasi nilai integritas • Membangun sistem
pengendalian dan pengawasan
PEMBENARAN (RATIONALIZE)
Mencegah korupsi dg
Alasan rasional sebagai pembelaan diri menutup peluang korupsi
sehingga kesalahan (fraud) menjadi wajar melalui pembangunan
dilakukan sistem
Pemberian kompensasi yang layak; kecukupan
anggaran; pembangunan sistem yang mencegah korupsi
STRATEGI PEMBERANTASAN KORUPSI
Pendekatan pendidikan Pendekatan Pencegahan Pendekatan Penindakan
Masyarakat (Preventif approach) (Law enforcement approach)
(public education approach)
Membangun dan internalisasi nilai- Pembangunan sistem yang dapat Penindakan sebagai efek jera
nilai integritas/ antikorupsi mencegah korupsi
02
KONSEP
SPIP TERINTEGRASI
FRAMEWORK PENILAIAN MATURITAS PENYELENGGARAN SPIP TERINTEGRASI
PENETAPAN TUJUAN STRUKTUR DAN PROSES PENCAPAIAN TUJUAN SPIP
Penilaian Kualitas Penilaian Struktur dan Proses (Unsur SPIP) Penilaian Capaian 4 Tujuan SPIP
Perencanaan
LINGKUNGAN Efektivitas dan Efisiensi
PENGENDALIAN
Sasaran Strategis
K/L/D Keandalan Pelaporan
PENILAIAN Keuangan
PEMANTAUAN
RISIKO
Pengamanan Aset Negara
Strategi Pencapaian
Sasaran Strategis
Ketaatan Terhadap
INFORMASI DAN KEGIATAN Peraturan Perundang-
INFORMASI DAN
KOMUNIKASI PENGENDALIAN undangan
KOMUNIKASI
MANAJEMEN KUALITAS SEKTOR PUBLIK
NILAI MATURITAS SPIP
MANAJEMEN RISIKO INDEKS IEPK LEVEL KAPABILITAS APIP
PERENCANAAN/PENETAPAN TUJUAN MEMBANGUN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENCAPAIAN TUJUAN
CAPAIAN KINERJA
PROV/KAB/KOTA: (OUTCOME DAN OUTPUT):
………………………. ………………………………..
PENURUNAN/KENAIKAN JUMLAH
TUJUAN: KEPEMIMPINAN TEMUAN DALAM LAPKEU:
……………………….. YANG KONDUSIF …………………………………
SASARAN: HUBUNGAN
……………………….. KERJA/ KONDISI KEAMANAN ASET
KEMITRAAN (FISIK DAN ADMINISTRASI):
INDIKATOR: ………………………………….
……………………….. KETEPATAN
STRUKTUR PENURUNAN/KETERJADIAN
STRATEGI PENCAPAIAN ORGANISASI
FRAUD/TIPIKOR:
…………………………………..
PROGRAM:
………………………..
KEGIATAN: PERAN APAKAH TERCAPAI?
……………………….. APIP
INDIKATOR: BPKP MELAKUKAN
……………………….. PEMANTAUAN PENILAIAN TATA KELOLA
DENGAN MENGKAITKAN
3 ASPEK TERSEBUT
APAKAH SUDAH TEPAT? APAKAH TERUS DITINGKATKAN ASSESS TO ASSIST
DALAM RANGKA
KUALITASNYA?
03
SPIP & REFORMASI BIROKRASI
SPIP & ZONA INTEGRITAS WBK
SASARAN REFORMASI BIROKRASI 2020-2024
1 Birokrasi yang ❖ Deregulasi
❖ Akuntabilitas
bersih dan
akuntabel ❖ Pengawasan
2 Birokrasi yang ❖ Manajemen
Perubahan
❖ Organisasi
kapabel
❖ Tatalaksana
❖ SDM Aparatur
3 Pelayanan ❖ Pelayanan Publik
Publik yang
Prima
LKE PMPRB PEMDA
SPIP & ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK
Permenpan RB Nomor 10 Tahun 2019 Permenpan RB Nomor 90 Tahun 2021
SYARAT
Menuju WBK Menuju WBBM Menuju WBK Menuju WBBM
Opini BPK minimal “WTP” Opini BPK minimal “WTP”
Predikat SAKIP minimal “B” Predikat SAKIP minimal “B” Predikat SAKIP minimal “BB”
Tingkat
- - Indeks RB Minimal CC Indeks RB Minimal B untuk
Instansi
untuk Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah
SYARAT pemerintah Indeks RB Minimal B untuk Indeks RB Minimal BB untuk
kementerian/lembaga kementerian/lembaga
PENGUSULAN - - Level Maturitas SPIP Minimal Level 3
SATUAN KERJA Memiliki peran dan penyelenggaraan fungsi Unit kerja/satuan kerja yang diajukan merupakan core layanan utama
pelayanan strategis dari instansinya
WBK DAN Dianggap telah melaksanakan program- Memberikan dampak yang signifikan terhadap persepsi masyarakat
WBBM program reformasi birokrasi secara baik; tentang kualitas birokrasi
Mengelola sumber daya yang cukup besar -
Tingkat unit
- - Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan dari
kerja/satuan
APIP/BPK 100%
kerja
- - LHKASN dan LHKPN 100%
- - Sudah melakukan
pembangunan ZI menuju Sudah melakukan pembangunan ZI
WBK minimal satu tahun menuju WBBM minimal satu tahun
- - Predikat SAKIP dari evaluasi Predikat SAKIP dari evaluasi internal
internal minimal “B” minimal “BB”
NILAI SPIP TAHUN 2018 NILAI SPIP TAHUN 2021
04
SPIP & MCP KPK
MCP - KPK
TATA KELOLA
KEUANGAN PERENCANAAN DAN
DESA PENGANGGARAN APBD
MANAJEMEN ASET PENGADAAN
DAERAH BARANG DAN JASA
OPTIMALISASI
PENDAPATAN PELAYANAN TERPADU
DAERAH SATU PINTU
MANAJEMEN ASN PENINGKATAN
KAPABILITAS APIP
KETERKAITAN
Penilaian Kualitas Perencanaan
Perencanaan dan
1
Sasaran Strategis K/L/D Penganggaran
PENETAPAN
TUJUAN
Strategi Pencapaian
Sasaran Strategis 3 Perizinan M
- Pendelegasian Wewenang &
Tanggung Jawab yang Tepat
Penilaian Struktur & Proses - Hubungan Kerja yang Baik C
(25 Subunsur SPIP)
dengan IP Terkait
S Lingkungan Pengendalian - Perwujudan Peran APIP yang 4 Pengawasan APIP
Efektif P
P Penilaian Risiko - Komitmen thd Kompetensi 5 Manajemen ASN
STRUKTUR - Penyusunan Penerapan
Kebijakan Pembinaan SDM
I DAN PROSES Kegiatan Pengendalian - Pemisahan Fungsi
- Pembinaan SDM
Pengadaan
Informasi dan Komunikasi - Otorisasi atas Transaksi 2 Barang & Jasa K
P Tepat Waktu
- Pencatatan yang Akurat dan
Pemantauan - Akuntabilitas Pencatatan atas P
Transaksi & Kejadian Penting Optimalisasi
- Dokumentasi yang baik atas 6 PAD
SPI
Penilaian Pencapaian 4 Tujuan SPIP K
- Pengendalian Fisik atas Aset
Tata Kelola
Efektivitas dan Efisiensi 7 Keuangan Desa
PENCAPAIAN PROGRAM
TUJUAN SPIP Keandalan Pelaporan Keuangan KORSUPGAH
Pengamanan Aset Negara Manajemen Aset
8
Ketaatan terhadap Per-UU Daerah
GAMBARAN IMPLEMENTASI SPIP, MR, PENCEGAHAN KORUPSI, DAN PENINGKATAN KAPABILITAS APIP PADA PEMDA
Manajemen Risiko Indeks
(MRI) menilai kualitas DITINGKATKAN
penerapan Manajemen DAN DINILAI
Risiko pada pemda KAPABILITASNYA
APIP KOMITMEN
PIMPINAN
Risiko fraud dimitigasi melalui
OPD berbagai macam upaya
pencegahan yang terus dipantau
8 area perbaikannya melalui
Monitoring Centre for Prevention
OPD SASARAN OPD (MCP)
STRATEGIS
PEMDA
Kualitas perencanaan,
pengendalian yang dibangun, dan KEPALA DAERAH DAN WAKIL
hasil yang dicapai dinilai melalui
penilaian maturitas
OPD P E N C A P A I A N
OPD penyelenggaraan
SPIP TERINTEGRASI S A S A R A N
OPD R P J M D
TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4 TAHUN 5
Indeks Efektivitas AOI AOI AOI AOI
Pengendalian Korupsi
(IEPK) menilai upaya
pengendalian korupsi PENILAIAN MATURITAS SPIP MELAKSANAKAN PERBAIKAN BERKELANJUTAN
yang dibangun pemda SECARA TAHUNAN
IDENTIFIKASI TITIK RAWAN KORUPSI
PADA 8 AREA INTERVENSI MCP
01 02 03 04
Perencanaan dan Pengawasan APIP
Penganggaran APBD Pengadaan Barang dan Jasa Perizinan
❑ Mark up anggaran ❑ UKPBJ tidak independen dan permanen ❑ Perizinan yang tidak transparan dan ❑ Kurangnya jumlah APIP
❑ Alokasi pokir yang tidak sah ❑ PBJ yang tidak transparan dan akuntabel akuntabel ❑ Kompetensi APIP yang kurang
❑ Keterlambatan pengesahan APBD ❑ Adanya kepentingan tertentu dalam ❑ Pelayanan yang tidak memadai/ memadai
❑ Praktik suap/ pemerasan/ gratifikasi pelaksanaan PBJ representatif ❑ Peran APIP belum optimal dalam
dalam pengesahan anggaran ❑ Persekongkolan pelelangan ❑ Pendelegasian kewenangan perizinan melakukan pendampingan kepada
belum sepenuhnya dilaksanakan Perangkat Daerah
05 06 07 08
Tata Kelola Keuangan
Manajemen ASN Optimalisasi Pajak Daerah Manajemen Aset Daerah Desa
❑ Standar pengelolaan ASN belum ❑ Database pajak kurang optimal dan tidak ❑ Rendahnya komitmen pengelolaan aset ❑ SDM Desa yang masih belum
diimplementasikan (ANJAB ABK, up to date ❑ Tidak dilaksanakan/optimal pelaksanaan memahami tata kelola keuangan
kompetensi) koordinasi dan rekonsiliasi aset sampai pertanggungjawaban
❑ Belum ada mekanisme penilaian ❑ Data pajak belum sesuai dengan potensi ❑ Pengamanan aset tidak menjadi prioritas ❑ Tingginya potensi digunakan pihak
sebenarnya
kinerja dan pemberian reward & ❑ Tidak ada inovasi peningkatan pajak sehingga banyak aset belum bersertifikat tertentu
punishment ❑ Tunggakan pajak yang tidak tertagih bahkan bermasalah ❑ Belum dimanfaatkan sesuai dengan
❑ Jual beli jabatan tujuan alokasinya
05
IEPK - SPIP &
FCP - MCP
iEPK indeks EFEKTIVITAS
PENGENDALIAN KORUPSI
ADALAH KERANGKA PENGUKURAN ATAS KEMAJUAN
SEGALA UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
RISIKO KORUPSI DI DALAM ORGANISASI (Perban
Kepala BPKP No.5/2021 Pasal 1 butir 7)
Pilar 1: Kapabilitas Pengelolaan
Risiko Korupsi
Pilar 2: Penerapan Strategi
Pencegahan
Pilar 3: Penanganan Kejadian
Korupsi
PENJABARAN
PILAR KE
DALAM
DIMENSI DAN
INDIKATOR
FRAUD CONTROL PLAN
RENCANA PENGENDALIAN KECURANGAN
FCP adalah keseluruhan strategi pengendalian kecurangan yang diikhtisarkan dalam
suatu dokumen dan disahkan oleh Pimpinan Entitas Pemilik Risiko Kecurangan.
Menetapkan kebijakan pengelolaan risiko Lindal
fraud sbg bagian dari tata kelola
organisasional
Monev
Memonitor proses pengelolaan risiko fraud, Melaksanakan asesmen risiko fraud
melaporkan hasilnya & melakukan perbaikan komprehensif
Penris
Menyelenggarakan proses pelaporan fraud dan Memilih, mengembangkan, dan menerapkan
pendekatan terkoordinasi untuk investigasi & aktivitas pengendalian preventif & detektif
tindakan korektif
Kendal
Inkom
KETERKAITAN FCP dan SPIP
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH
Lingkungan Penilaian Kegiatan Informasi dan
Pengendalian Risiko Pengendalian Komunikasi Monitoring
Kebijakan Makro Penilaian Kepedulian Sistem
Terintegrasi Risiko Fraud Prosedur Investigasi Karyawan Pelaporan
Fraud
Struktur
Perlindungan
Pelapor Pertanggungjawaban Kepedulian
Pelanggan
dan
Standar Perilaku dan Masyarakat
Disiplin
Pelaporan
Eksternal
FRAUD CONTROL PLAN
KETERKAITAN IEPK DENGAN FCP
No Indikator IEPK Atribut FCP
1Kebijakan Antikorupsi Kebijakan Antikecurangan;
2Seperangkat Sistem Antikorupsi Struktur Antikecurangan;
3Dukungan Sumber Daya Manajemen Sumber Daya Manusia;
4Power (Kuasa dan Wewenang) Standar Perilaku dan Disiplin;
5Pembelajaran Antikorupsi Standar Perilaku dan Disiplin;
6Asesmen dan Mitigasi Risiko Korupsi Penilaian Risiko Kecurangan;
7Saluran Pelaporan Internal Sistem Whistleblowing;
8Kepemimpinan Etis Standar Perilaku dan Disiplin;
9Integritas Organisasional Standar Perilaku dan Disiplin;
Manajemen Pihak Ketiga;
10Iklim Etis Prinsip Standar Perilaku dan Disiplin;
Manajemen Pihak Ketiga;
11Investigasi Investigasi
Deteksi Proaktif;
12Tindakan Korektif Tindakan Korektif.
"Gerakan budaya antikorupsi
harus terus kita galakkan.
Masyarakat harus tahu apa itu korupsi.
Kita semua tahu apa itu gratifikasi.
Masyarakat harus menjadi bagian untuk
mencegah korupsi,
anti korupsi kepantasan dan kepatutan
yang harus menjadi budaya“
Terima Kasih
Bunga Kertas, Bunga Melati, Saatnya Bersama Tumbuhkan Integritas dan Lawan Korupsi
coffee break