MATURITAS PENYELENGGARAAN SPIP TERINTEGRASI
Purworejo, 21-24 Maret 2022
GOALS
Tujuan Pembelajaran
Peserta dapat memahami maturitas
penyelenggaraan SPIP Terintegrasi dan proses
penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP
Terintegrasi
MATERI PENILAIAN MATURITAS SPIP
TERINTEGRASI
1 PENILAIAN MATURITAS
PENYELENGGARAAN SPIP
TERINTEGRASI
HASIL BASELINE PENILAIAN
2 PENYELENGGARAAN SPIP
MATURITAS
TERINTEGRASI
1. PENILAIAN MATURITAS
PENYELENGGARAAN SPIP TERINTEGRASI
A PENETAPAN TUJUAN
Mandat
Pimpinan
Instansi
Pemerintah
DASAR
PEMIKIRAN
PENILAIAN
PENETAPAN
TUJUAN SEBAGAI
KOMPONEN
PENILAIAN
MATURITAS 40% 30%
PENYELENGGARA 30%
AN SPIP
Kerangka Pikir
SPIP
Terintegrasi
TUJUAN PENILAIAN PENETAPAN TUJUAN
• Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan
yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk
memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui
kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset
negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
TUJUAN PENILAIAN PENETAPAN TUJUAN
1. Memastikan tujuan organisasi (K/L/Pemda) telah sesuai dengan mandatnya.
2. Memastikan strategi pencapaian tujuan organisasi telah tepat.
3. Sarana menetapkan konteks pengendalian.
PENETAPAN TUJUAN
P. PEMERINTAH DAERAH
ORGANISASI PROGRAM KEGIATAN
PEMERINTAH PERANGKAT
DAERAH DAERAH SASARAN SASARAN
PROGRAM OPD KEGIATAN OPD
SASARAN
STRATEGIS
OPD SASARAN
KEGIATAN OPD
SASARAN SASARAN
STRATEGIS/ PROGRAM OPD
SASARAN SASARAN
PEMBANGUNAN KEGIATAN OPD
DAERAH
SASARAN
SASARAN
SASARAN
STRATEGIS PROGRAM OPD KEGIATAN OPD
OPD
KUALITAS SASARAN KUALITAS SASARAN KUALITAS SASARAN
KUALITAS SASARAN STRATEGIS OPD, PROGRAM, YAITU: KEGIATAN, YAITU:
STRATEGIS PEMDA, YAITU: 1. KETEPATAN 1. KETEPATAN
YAITU: 1. KETEPATAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
Sumber Dokumen: 1. KETEPATAN SASARAN PROGRAM 2. TARGET KINERJA
STRATEGIS
BAIK
• Perkin Kepala Daerah SASARAN 2. INDIKATOR KINERJA 2. KETEPATAN 3. KETERKAITAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
• Perkin Kepala OPD s.d Pengelola Kegiatan 2. KETEPATAN 3. TARGET KINERJA 3. TARGET KINERJA SASARAN
• DPA OPD INDIKATOR BAIK BAIK KEGIATAN DENGAN
KINERJA 4. KETERKAITAN 4. KETERKAITAN SASARAN
3. TARGET KINERJA SASARAN OPD SASARAN PROGRAM
BAIK DENGAN SASARAN PROGRAM DENGAN 4. RINCIAN KEGIATAN
STRATEGIS PEMDA SASARAN OPD RELEVAN
SASARAN STRATEGIS PEMDA
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Berorientasi hasil atau dampak yang dirasakan masyarakat.
2. Sesuai dengan visi dan misi Pemerintah daerah.
3. Sesuai dengan prioritas daerah.
4. Sesuai dengan isu strategis daerah.
CONTOH SASARAN STRATEGIS
• Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat Kabupaten ABC
• Melaksanakan pembangunan jalan dan jembatan
• Mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kabupeten ABC
MENETAPKAN INDIKATOR KINERJA YANG DAN TARGET
Pentingnya Indikator Kinerja dan Syarat Indikator Kinerja yang baik:
Target, digunakan untuk :
1. Berorientasi Hasil
1. Mengukur keberhasilan
2. Terukur
2. Dasar pemberian Reward and
Punishment 3. Relevan dengan sasaran yang mau
diukur
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
Menurunnya kemiskinan Jumlah paket bantuan sosial
Menurunnya kemiskinan Persentase penurunan jumlah masyarakat miskin
MENETAPKAN TARGET
PERTIMBANGAN DALAM MENETAPKAN TARGET:
• Target Nasional/ Target tingkat yg lebih tinggi
• Trend/ capaian periode sebelumnya
• Standar Nasional
• Ketersediaan sumber daya
B STRUKTUR DAN PROSES
Mandat
Pimpinan
Instansi
Pemerintah
PENILAIAN
STRUKTUR DAN
PROSES SEBAGAI
KOMPONEN
PENILAIAN
MATURITAS
PENYELENGGARAAN
SPIP TERINTEGRASI
Kerangka Pikir
SPIP
Terintegrasi
PENILAIAN STRUKTUR DAN PROSES
MRI
PENILAIAN
RISIKO
(2 SUBUNSUR)
LINGKUNGAN KEGIATAN
PENGENDALIAN PENGENDALIAN
(8 SUBUNSUR) MEMBANGUN (11 SUBUNSUR) IEPK
SISTEM
PENGENDALIAN
INTERN YANG
MEMADAI
INFORMASI DAN
PEMANTAUAN KOMUNIKASI
(2 SUBUNSUR) (2 SUBUNSUR)
Sumber: gambar diolah dari PP 60 Tahun 2008
SUBUNSUR STRUKTUR DAN PROSES
MANAJEMEN RISIKO INDEKS (MRI) Panduan bagi
Unit Pengelola
Risiko (UPR)
dalam
menerapkan
manajemen
risiko di
lingkungan
kerjanya
Implementasi
penanganan
risiko oleh
K/L/D
Menunjukkan
kontribusi
penerapan
1. Kualitas penetapan Komitmen, Bagaimana Dukungan dari Langkah manajemen
tujuan meliputi pendekatan, dan K/L/D sisi kesadaran, yang risiko pada
penilaian keselarasan dorongan mengelola kompetensi, dilakukan pencapaian
2. Ketepatan indicator pimpinan K/L/D risiko yang dan K/L/D tujuan K/L/D
3. Kelayakan target terkait berhubung keterampilan dalam
kinerja sasaran penerapan an dengan terkait pengelola
strategis, program, manajemen mitra kerja manajemen an risiko
dan kegiatan risiko risiko
i EPK Pilar Kapabilitas
i EPK Pilar Penerapan
i EPK Pilar Penanganan
INTEGRASI PARAMETER PENILAIAN
SISTEM PENGENDALIAN INDEKS EFEKTIVITAS
MANAJEMEN RISIKO INDEKS
INTERN PEMERINTAH PENGENDALIAN KORUPSI
Perencanaan A. Penetapan Tujuan
B. Struktur dan Proses
1 Risiko
Kepemimpinan 1 1 Kapasitas
4
Lingkungan Pengendalian Kapabilitas Korupsi
Kebijakan 2 Penilaian Risiko 1 Kompetensi Anti Korupsi Pengelolaan
2
Kapabilitas Sumber Daya Manusia 1 3
Kemitraan 1 Kegiatan Pengendalian 2 Sistem Pencegahan Strategi
4 Pencegahan
Informasi dan Komunikasi Budaya Organisasi Anti
Proses Manajemen 2 1 Korupsi Penerapan
Risiko 5 5
Pemantauan
Aktivitas Penanganan 2 4 Sistem Respon Korupsi
Hasil Risiko C. Pencapaian Tujuan Penanganan
Outcome C C Tingkat Korupsi Kejadian
Adaptasi: HM Treasury Sumber: PP No. 60 Tahun 2008 tentang SPIP Sumber: FRM
ALAT
PENILAIAN STRUKTUR DAN PROSES
MANDIRI
DISIMPULKAN MENJADI
KERTAS KERJA KERTAS KERJA KERTAS KERJA KERTAS KERJA SKOR STRUKTUR DAN
TUJUAN 1 TUJUAN 2 TUJUAN 3 TUJUAN 4 PROSES DI KERTAS
KERJA LEAD II
Efektivitas dan Ketaatan terhadap PARAMETER DALAM
Efisiensi Keandalan Pengamanan Aset Peraturan SETIAP SUBUNSUR
Pencapaian Pelaporan Negara Perundang- DIARAHKAN KE EMPAT
Keuangan
Tujuan Organisasi undangan TUJUAN SPIP
PARAMETER DALAM
SPIP SETIAP SUBUNSUR
SPIP SPIP SPIP MRI MEMUAT KRITERIA-
MRI MRI MRI
IEPK KRITERIA PENILAIAN
MRI DAN IEPK
PILIHAN JAWABAN STRUKTUR DAN PROSES
SPIP MANAJEMEN RISIKO
A A INDEKS
B B INDEKS EFEKTIVITAS
C C PENGENDALIAN
KORUPSI
D D
E E
PENGENDALIAN OPTIMAL A
PERBAIKAN BERKELANJUTAN DAN
EVALUASI ATAS KEBIJAKAN DAN B
IMPLEMENTASINYA Pilihan “A” merupakan
C pilihan yang
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN menggambarkan kondisi
ATAS SUBSTANSI KEBIJAKAN D menurun hingga pilihan “E”
PENGKOMUNIKASIAN & PEMAHAMAN optimal dan digradasi
yang menunjukkan kondisi
KEBIJAKAN E
FORMALITAS DAN KUALITAS pengendalian paling lemah
ALUR PENYIMPULAN
DAFTAR
URAIAN
HASIL URAIAN
PENGUJIAN PARAMETER
PENGUJIAN
WAWANCARA
BANDINGKAN
SIMPULKAN
GRADE YANG
DICAPAI Narasikan hasil pengujian dengan lengkap, runut, dan
rapi, serta mampu menjawab substansi parameter dan
kriteria penilaian
DOKUMEN NILAI/SKOR
A KARAKTERISTIK A
3
B KARAKTERISTIK B
C KARAKTERISTIK C
OBSERVASI D KARAKTERISTIK D
E KARAKTERISTIK E
CONTOH KERTAS KERJA DAN PENYIMPULAN HASIL PENGUJIAN T1
No Uraian Parameter Kode Parameter Grade Kriteria Penjelasan Cara Pengujian Hasil Hasil Hasil Kesimpulan
Pengujian Pengujian Pengujian Akhir
SPIP MRI IEPK
Satker 1 Satker 2 Satker 3 (Y/T)
1.1 Penegakan Integritas dan Nilai Etika 3
1 K/L/D V - - A ………... ………….... Wawancara/
menegakkan Dokumentasi/
integritas dan Observasi
nilai etika dalam V - - B ………... ………….... Wawancara/ (..narasi..)
melaksanakan Dokumentasi/ Simpulan:
tugas dan fungsi Observasi Y
organisasi MODUS
V - - C ………... ………….... Wawancara/ (..narasi..) (..narasi..) Y
Dokumentasi/ Simpulan: Simpulan:
Observasi Y Y
V - - D ………... ………….... Wawancara/
Dokumentasi/
Observasi
V - - E ………... ………….... Wawancara/
Dokumentasi/
Observasi
CONTOH PENILAIAN
STRUKTUR DAN PROSES -
PEMDA
KERTAS KERJA T1 Parameter:
Subunsur 3.2 Pembinaan SDM dilakukan sehingga setiap pegawai dapat memberikan manfaat optimal dalam pencapaian tujuan
Pembinaan SDM organisasi.
Kriteria E: Kriteria D: Kriteria C: Kriteria B: Kriteria A:
Terdapat kebijakan yang Kebijakan terkait pembinaan Pembinaan SDM telah Kebijakan dan implementasi Pembinaan SDM organisasi
mengatur pembinaan SDM SDM telah dikomunikasikan dilaksanakan sesuai terkait pembinaan SDM telah diperbaiki secara
untuk mendukung pelaksanaan dan dipahami oleh pihak yang kebijakan/prosedur yang organisasi telah dievaluasi berkelanjutan dan secara
tugas dan fungsi organisasi berkepentingan ditetapkan organisasi sehingga dapat diketahui optimal mampu mendukung
efektivitasnya pencapaian tujuan organisasi
Penjelasan: Penjelasan: Penjelasan: Penjelasan: Penjelasan:
Kebijakan telah mengatur: - Kebijakan telah dipahami oleh - Pembinaan SDM dilakukan Kebijakan dan implementasi - Pembinaan SDM telah
- Prosedur pendidikan dan penanggungjawab pengelolaan sebagai upaya untuk mencapai telah dievaluasi dengan mampu menyesuaikan dengan
pelatihan pegawai SDM visi, misi, tujuan dan sasaran ketentuan: perubahan lingkungan strategis
- Rencana pengembangan karir - Kebijakan telah organisasi - Berkala - Pembinaan SDM telah
pegawai dikomunikasikan kepada - Pembinaan SDM dilakukan - Terdokumentasi berhasil meningkatkan kinerja
- Sistem penilaian kinerja pimpinan (struktural) dan sesuai dengan perencanaan - Dilakukan untuk menangani yang memberikan dampak bagi
pegawai pegawai yang disusun residual risk pencapaian tujuan organisasi
- Sistem kompensasi, program - Perencanaan pembinaan - Hasil evaluasi telah ditindak - Keberhasilan pencapaian
kesejahteraan, dan fasilitas SDM disusun dengan lanjuti kinerja organisasi dapat
pegawai mempertimbangkan gap - Perbaikan telah menghasilkan dihubungkan dengan
untuk seluruh pegawai baik kompetensi pegawai dan kinerja yang lebih baik pembinaan SDM-nya
pimpinan maupun staf penugasan yang akan
dilaksanakannya
- Pembinaan SDM dilakukan
sebagai upaya untuk
menangani risiko yang
disebabkan kelemahan
SDM/Man
Kondisi Kabupaten Sunagakure:
Pemkab Sunagakure sudah memiliki Perbup No. 17 Tahun 2019 tentang Manajemen SDM yang diantaranya mengatur pelaksanaan C
diklat. Perbup tersebut telah disosialisasikan melalui kegiatan tatap muka dan website. DPMPTSP telah menugaskan pegawainya
untuk mengikuti Diklat Investasi dan Penanaman Modal sebagai upaya mengembangkan SDM-nya dalam rangka mencapai Sasaran
Strategis Pemkab.
KERTAS KERJA T2 Parameter:
Subunsur 3.2 Pembinaan SDM terkait pengelolaan keuangan dilakukan sehingga setiap pegawai dapat memberikan manfaat optimal
Pembinaan SDM dalam pencapaian tujuan organisasi.
Kriteria E: Kriteria D: Kriteria C: Kriteria B: Kriteria A:
Terdapat kebijakan yang Kebijakan terkait pembinaan Pembinaan SDM telah Kebijakan dan implementasi Pembinaan SDM organisasi
mengatur pembinaan SDM SDM telah dikomunikasikan dilaksanakan sesuai terkait pembinaan SDM telah diperbaiki secara
untuk mendukung pelaksanaan dan dipahami oleh pihak yang kebijakan/prosedur yang organisasi telah dievaluasi berkelanjutan dan secara
tugas dan fungsi organisasi berkepentingan ditetapkan organisasi sehingga dapat diketahui optimal mampu mendukung
efektivitasnya pencapaian tujuan organisasi
Penjelasan: Penjelasan: Penjelasan: Penjelasan: Penjelasan:
Kebijakan telah mengatur: - Kebijakan telah dipahami oleh - Pembinaan SDM dilakukan Kebijakan dan implementasi - Pembinaan SDM telah
- Prosedur pendidikan dan penanggungjawab pengelolaan sebagai upaya untuk mencapai telah dievaluasi dengan mampu menyesuaikan dengan
pelatihan pegawai SDM visi, misi, tujuan dan sasaran ketentuan: perubahan lingkungan strategis
- Rencana pengembangan karir - Kebijakan telah organisasi - Berkala - Pembinaan SDM telah
pegawai dikomunikasikan kepada - Pembinaan SDM dilakukan - Terdokumentasi berhasil meningkatkan kinerja
- Sistem penilaian kinerja pimpinan (struktural) dan sesuai dengan perencanaan - Dilakukan untuk menangani yang memberikan dampak bagi
pegawai pegawai yang disusun residual risk pencapaian tujuan organisasi
- Sistem kompensasi, program - Perencanaan pembinaan - Hasil evaluasi telah ditindak - Keberhasilan pencapaian
kesejahteraan, dan fasilitas SDM disusun dengan lanjuti kinerja organisasi dapat
pegawai mempertimbangkan gap - Perbaikan telah menghasilkan dihubungkan dengan
untuk seluruh pegawai baik kompetensi pegawai dan kinerja yang lebih baik pembinaan SDM-nya
pimpinan maupun staf penugasan yang akan
dilaksanakannya
- Pembinaan SDM dilakukan
sebagai upaya untuk
menangani risiko yang
disebabkan kelemahan
SDM/Man
Kondisi Kabupaten Sunagakure:
Pemkab Sunagakure sudah memiliki Perbup No. 17 Tahun 2019 tentang Manajemen SDM yang diantaranya mengatur pelaksanaan diklat. C
Perbup tersebut telah disosialisasikan melalui kegiatan tatap muka dan website. DPMPTSP telah menugaskan pegawainya untuk mengikuti
Diklat Pengelolaan Keuangan dan Diklat Pelaporan Keuangan sebagai upaya mengembangkan SDM-nya dalam rangka mendukung
keandalan pelaporan keuangan.
C PENCAPAIAN TUJUAN
DALAM PP 60 TAHUN 2008
PIMPINAN INSTANSI PEMERINTAH MEMILIKI TANGGUNG JAWAB UNTUK:
1 3
MENYUSUN MENCAPAI TUJUAN
PERENCANAAN PENILAIAN
DAN MENETAPKAN RISIKO ORGANISASI
TUJUAN (2 SUBUNSUR) MELALUI 4 TUJUAN
ORGANISASI SPIP
LINGKUNGAN 2 KEGIATAN
PENGENDALIAN PENGENDALIAN
(8 SUBUNSUR) (11 SUBUNSUR)
MEMBANGUN
SISTEM
SESUAI VISI MISI PENGENDALIAN EFEKTIVITAS & EFISIENSI
INTERN YANG
MEMADAI KEANDALAN
CASCADING SELARAS PELAPORAN KEUANGAN
INFORMASI DAN
PEMANTAUAN KOMUNIKASI PENGAMANAN ASET
ORIENTASI HASIL/ (2 SUBUNSUR) (2 SUBUNSUR) NEGARA
OUTCOME
KETAATAN TERHADAP
PERATURAN
PROGRAM DAN PERUNDANG UNDANGAN
KEGIATAN TEPAT
Sumber: gambar diolah dari PP 60 Tahun 2008
- Capaian Outcome (efektivitas A : >100% PENILAIAN
pencapaian tujuan organisasi) B : ≥90%-100%
A. jumlah temuan ketidakpatuhan BPK ≤5 selama 4th berturut dan C : ≥70%-90%
tidak mempengaruhi opini - Capaian Output (efisiensi pencapaian D : ≥50%-70% PENCAPAIAN
B. jumlah temuan ketidakpatuhan BPK ≤5 selama 3th berturut dan tujuan kegiatan) E : 0-50%
tidak mempengaruhi opini TUJUAN
C. jumlah temuan ketidakpatuhan BPK ≤5 selama 2th berturut dan
tidak mempengaruhi opini
D. jumlah temuan ketidakpatuhan BPK ≤5 dalam TA terakhir dan
tidak mempengaruhi opini EFEKTIVITAS
E. jumlah temuan ketidakpatuhan BPK >5 dalam TA terakhir
DAN EFISIENSI
PENCAPAIAN
TUJUAN
- Pengamanan Administrasi (kualitas
KETAATAN PENGAMANAN penatausahaan);
- Temuan Ketidakpatuhan dalam LHP TUJUAN - Pengamanan Hukum(upaya melindungi
BPK TERHADAP PENYELENGGARAAN ASET NEGARA/ keabsahan kepemilikan);
- Keterjadian Tipikor PERATURAN DAERAH
SPIP - Pengamanan Fisik (upaya mengatasi
penurunan fungsi).
Kejadian Tipikor KEANDALAN
menjadi pengurang A. WTP min. 5x berturut, tidak ada catatan terkait aset,
selama 5th tidak terdapat aset bermasalah hukum dan
skor keseluruhan PELAPORAN 100% BMN/D berfungsi baik dan aman
(veto) jika terjadi KEUANGAN B. WTP min. 3x berturut, tidak ada catatan terkait aset,
selama 3th tidak ada aset bermasalah hukum dan 100%
BMN/D berfungsi baik dan aman
C. WTP min. 1x, masih ada catatan terkait aset, selama 2th
tidak ada aset bermasalah hukum, 100% BMN/D berfungsi
baik dan aman
D. WDP/terdapat catatan terkait aset, terdapat aset
Opini BPK-RI atas LK K/L/P bermasalah hukum namun tidak mempengaruhi opini
A : WTP min. 5x berturut-turut tanpa temuan berulang BPK, 75-99% BMN/D berfungsi baik dan aman
B : WTP 3-4x berturut-turut tanpa temuan berulang E. Tidak Memberikan Pendapat/Tidak Wajar dan/terdapat
C : WTP 1-2x berturut-turut, ada temuan berulang catatan terkait aset, terdapat aset bermasalah hukum
D : WDP/WTP Dengan Paragraf Penjelas yang mempengaruhi opini BPK, <75% BMN/D berfungsi
E : Tidak Memberikan Pendapat/Tidak Wajar baik dan aman
PENILAIAN ATAS PENCAPAIAN TUJUAN – Alur Penilaian
Penilaian atas Simpulan
Pencapaian Sumber Informasi Langkah Kerja Penilaian
Tujuan
• Dapatkan Perkin Kepala K/L/D • Hitung rata-rata pencapaian Indikator Kinerja Utama dari
Efektivitas dan Sasaran Strategis K/L/D. Capaian Outcome
Efisiensi Pencapaian • dan Laporan Kinerja K/L/D
Dapatkan Perkin Kepala Satker
Tujuan • Hitung rata-rata pencapaian indikator output dari kegiatan
dan Laporan Kinerja Satker satuan kerja Capaian Output
Dapatkan Buku I dan Buku II LHP • Capaian subkomponen Keandalan
Keandalan Pelaporan BPK-RI atas LK K/L/D, untuk 5 Identifikasi informasi terkait Opini Laporan Keuangan K/L/D Pelaporan Keuangan;
Keuangan dalam 5 tahun terakhir.
tahun terakhir. • Subunsur SPIP terkait.
• Capaian pengamanan administratif
• Identifikasi catatan pada LHP BPK terkait permasalahan BMN/D;
administrasi BMN/D dalam 5 tahun terakhir;
• Subunsur SPIP terkait.
Dapatkan Buku I dan Buku II LHP • Capaian pengamanan hukum
Pengamanan atas Aset BPK-RI atas LK K/L/D, untuk 5 • Identifikasi catatan pada LHP BPK terkait permasalaha BMN/D;
tahun terakhir. kepemilikan BMN/D dalam 5 tahun terakhir;
• Subunsur SPIP terkait.
• Hitung persentase BMN/BMD dalam kondisi berfungsi baik • Capaian pengamanan fisik BMN/D;
dan aman dalam 5 tahun terakhir. • Subunsur SPIP terkait.
• Capaian ketaatan dalam LHP BPK-
• Dapatkan Buku II LHP BPK-RI • Hitung jumlah butir temuan dalam LHP BPK RI terkait RI;
Ketaatan terhadap atas LK K/L/D, untuk 4 tahun Ketidakpatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan; • Subunsur SPIP terkait.
Peraturan Perundang- terakhir;
undangan • Dapatkan informasi terkait • Identifikasi kasus korupsi yang melibatkan pejabat politik Veto atas hasil penilaian subunsur
keterjadian korupsi di K/L/D. atau minimal pejabat eselon II dalam periode yang dinilai terkait
dan/atau saat penilaian.
PERISTIWA
KORUPSI
PERISTIWA AKTUAL KORUPSI
NEW Digunakan sebagai pengurang nilai (penalti)
SPIP Berlaku bagi skor IEPK maupun SPIP (termasuk MRI)
Kasus korupsi yang telah memasuki tahapan penuntutan sampai dengan putusan (inkracht),
terkecuali kasus hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang langsung dapat dijadikan dasar
penalti
Identifikasi waktu terjadinya korupsi krusial untuk menentukan apakah tindakan korektif telah
dilakukan sehingga mencegah terulangnya kasus yang sama, dan apakah efektivitas
pengendalian pada saat periode penilaian masih dipengaruhi oleh kasus korupsi
PROSES PENALTI
Institusional
Dilakukan secara bersama-sama yaitu melibatkan
pejabat dan staf K/L/D secara lintas hierarki
dan/atau lintas fungsi
Informasi dari APH
• Kasus Korupsi Berjalan S Institusional
U &
M Individual
Aset
Laporan Auditor B Dilakukan oleh pribadi atau individu ASN tanpa
Eksternal E melibatkan pihak lain, baik secara hierarki
maupun lintas fungsi
• BPK R
I
Laporan APIP N
F
• Inspektorat dan BPKP
O Terhadap seluruh pilar
R dari IEPK
Media Massa M
A
• Isu yang berkembang di S Terhadap sub unsur
masyarakat (Informasi I SPIP dan MRI terkait
Tambahan/Penguat) dengan kasus korupsi
METODE PENALTI
Penalti dilaksanakan dengan
menurunkan gradasi per
parameter
Institusional Individual
Penurunan maksimal
adalah sampai dengan
Penalti terhadap MRI kebijakan (Gradasi E)
bergantung pada sub untuk SPIP
unsur SPIP terkait
Penalti terhadap pilar-pilar IEPK
menyesuaikan pada hasil analisis
Catatan: Tabel di atas dapat digunakan sebagai referensi namun tidak membatasi Tim Penjamin Kualitas dalam menganalisis
hubungan kausalitas dan melakukan pengurangan nilai pada sub unsur
PENGURANGAN
Uraian VETO Uraian VETO STRUKTUR DAN PROSES
Kode No Uraian Parameter KESIMPULAN NILAI NILAI AKHIR Kode No Uraian Parameter KESIMPULAN NILAI NILAI AKHIR NILAI
Subunsur (YA/TIDAK) Subunsur (YA/TIDAK) I Lingkungan Pengendalian
1.1 Penegakan Integritas dan Nilai Etika 2,75 TIDAK 2,75 1.1 Penegakan Integritas dan Nilai Etika 2,75 YA 1,75 Penegakan Integritas dan Nilai Etika (1.1) YA
1.1 1 Organisasi menegakkan integritas dan nilai etika dalam melaksanakan tugas 1.1 1 Organisasi menegakkan integritas dan nilai etika dalam melaksanakan tugas Komitmen terhadap Kompetensi (1.2) TIDAK
dan fungsi organisasi dan fungsi organisasi Kepemimpinan yang Kondusif (1.3) TIDAK
Pembentukan Struktur Organisasi yang Sesuai dengan Kebutuhan (1.4) TIDAK
Organisasi menegakkan integritas dan nilai etika dalam pengelolaan Organisasi menegakkan integritas dan nilai etika dalam pengelolaan Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab yang Tepat (1.5) TIDAK
keuangan keuangan Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM
3 3,00 3 1,75
(1.6) TIDAK
Organisasi menegakkan integritas dan nilai etika dalam pengelolaan aset Organisasi menegakkan integritas dan nilai etika dalam pengelolaan aset Perwujudan Peran APIP yang Efektif (1.7) TIDAK
Hubungan Kerja yang Baik dengan Instansi Pemerintah Terkait (1.8) TIDAK
Organisasi menegakkan integritas dan nilai etika dalam pelaksanaan Organisasi menegakkan integritas dan nilai etika dalam pelaksanaan II Penilaian Risiko TIDAK
tugasnya sesuai peraturan yang berlaku tugasnya sesuai peraturan yang berlaku Identifikasi Risiko (2.1) TIDAK
1.1 2 Kebijakan eksplisit atas pengendalian korupsi yang mencakup pernyataan 1.1 2 Kebijakan eksplisit atas pengendalian korupsi yang mencakup pernyataan Analisis Risiko (2.2) TIDAK
kebijakan, penetapan struktur pengelola risiko korupsi, serta standar perilaku 3 3,00 kebijakan, penetapan struktur pengelola risiko korupsi, serta standar perilaku 3 1,75 III Kegiatan Pengendalian TIDAK
antikorupsi antikorupsi Reviu atas Kinerja Instansi Pemerintah (3.1) TIDAK
1.1 3 Organisasi menetapkan dan melaksanakan SOP antikorupsi yang mencakup 1.1 3 Organisasi menetapkan dan melaksanakan SOP antikorupsi yang mencakup Pembinaan Sumber Daya Manusia (3.2) TIDAK
tiga proses prinsip dalam pengelolaan risiko korupsi, yakni cegah, deteksi, 1 1,00 tiga proses prinsip dalam pengelolaan risiko korupsi, yakni cegah, deteksi, 1 1,75 Pengendalian atas Pengelolaan Sistem Informasi (3.3) TIDAK
dan respons. dan respons. Pengendalian Fisik atas Aset (3.4) TIDAK
1.1 4 Unit kerja sebagai lingkungan belajar dikelola untuk memungkinkan pegawai 1.1 4 Unit kerja sebagai lingkungan belajar dikelola untuk memungkinkan pegawai Penetapan dan Reviu atas Indikator dan Ukuran Kinerja (3.5) TIDAK
di semua level berpartisipasi dalam program antikorupsi dengan menghindari 1 1,00 di semua level berpartisipasi dalam program antikorupsi dengan menghindari 1 1,75 Pemisahan Fungsi (3.6) TIDAK
perilaku koruptif dan menunjukkan sikap lugas ketika berhadapan dengan perilaku koruptif dan menunjukkan sikap lugas ketika berhadapan dengan Otorisasi atas Transaksi dan Kejadian yang Penting (3.7) TIDAK
situasi yang memicu perilaku korupsi situasi yang memicu perilaku korupsi
1.1 5 Integritas organisasional yang terwujud dalam transparansi dan akuntabilitas 1.1 5 Integritas organisasional yang terwujud dalam transparansi dan akuntabilitas Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu atas Transaksi dan Kejadian (3.8) TIDAK
telah tercermin dalam visi, misi, tujuan, dan nilai-nilai organisasi/unit kerja 2 2,00 telah tercermin dalam visi, misi, tujuan, dan nilai-nilai organisasi/unit kerja 2 1,75 Pembatasan Akses atas Sumber Daya dan Pencatatannya (3.9) TIDAK
Akuntabilitas terhadap Sumber Daya dan Pencatatannya (3.10) TIDAK
1.1 6 Terdapat persepsi bersama bahwa yang dijadikan acuan utama sebagai 2 2,00 1.1 6 Terdapat persepsi bersama bahwa yang dijadikan acuan utama sebagai 2 1,75 Dokumentasi yang Baik atas SPI serta Transaksi dan Kejadian Penting (3.11) TIDAK
perilaku etis adalah peraturan, SOP, hukum, atau standar profesional perilaku etis adalah peraturan, SOP, hukum, atau standar profesional IV Informasi dan Komunikasi TIDAK
1.1 7 Kejadian korupsi/perilaku koruptif telah ditindaklanjuti oleh orang yang 2 2,00 1.1 7 Kejadian korupsi/perilaku koruptif telah ditindaklanjuti oleh orang yang 2 1,75 Informasi yang Relevan (4.1) TIDAK
kompeten dan independen kompeten dan independen
1.1 8 Atas hasil audit atau investigasi telah diambil langkah dalam rangka 1.1 8 Atas hasil audit atau investigasi telah diambil langkah dalam rangka Komunikasi yang Efektif (4.2) TIDAK
memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan oleh praktik korupsi di dalam 2 2,00 memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan oleh praktik korupsi di dalam 2 1,75 V Pemantauan TIDAK
organisasi berupa pemastian pengenaan sanksi dan perbaikan melalui organisasi berupa pemastian pengenaan sanksi dan perbaikan melalui Pemantauan Berkelanjutan (5.1) TIDAK
pemulihan kerugian dan peningkatan pengendalian. pemulihan kerugian dan peningkatan pengendalian. Evaluasi Terpisah (5.2) TIDAK
• Apabila nilai parameter MRI dan pilar • Apabila nilai parameter MRI dan pilar IEPK
IEPK sebelum dikurangkan adalah sebelum dikurangkan adalah lebih kecil atau sama
lebih besar dari nilai subunsur terkait dengan nilai subunsur terkait setelah diturunkan
setelah diturunkan nilainya, maka nilai nilainya, maka nilai dari parameter MRI dan pilar
dari parameter MRI dan pilar IEPK IEPK tersebut tidak berubah.
tersebut menjadi sama dengan nilai
subunsur.
2. HASIL BASELINE PENILAIAN MATURITAS
PENYELENGGARAAN SPIP TERINTEGRASI
SKOR SPIP
TERINTEGRASI 2,34
PENETAPAN PENCAPAIAN
KOMPONEN STRUPO
TUJUAN TUJUAN
BOBOT 40% 30% 30%
NILAI 1,5 2,36 3,45
MRI & IEPK
1,91 BOBOT NILAI 2,27 BOBOT NILAI
KAPABILITAS
PERENCANAAN 40% 0,60 PENGELOLAAN RISIKO 48% 1,10
MRI KAPABILITAS 30% 0,47 IEPK PENCEGAHAN 36% 0,79
STRATEGI
HASIL 30% 0,84 PENANGAN 16% 0,38
KEJADIAN
PENETAPAN TUJUAN AOI
Indikator kinerja dan
target kinerja Program indikator kinerja kegiatan “Jumlah Koordinasi dan Penyusunan Rencana
dan Kegiatan belum Anggaran Daerah”, target kinerja kegiatannya masih berupa bulan, yaitu “12
spesifik, dapat dicapai bulan”, sehingga kurang spesifik untuk mengukur jumlah yang ingin dicapai
dan relevan
Sasaran Program
dan kegiatan Penetapan indikator tidak
belum Akibatnya akurat
ditetapkan
STRUKTUR DAN PROSES AOI
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo belum menetapkan Kebijakan
Pengendalian Manajemen Risiko Fraud
Pemerintah Kab. Purworejo belum sepenuhnya melaksanakan
identifikasi dan analisis risiko fraud.
Penilaian
Pemerintah Kab. Purworejo belum melaksanakan penilaian risiko strategis.
Risiko
Pemerintah Kab. Purworejo belum melaksanakan penilaian risiko strategis.
Pemda dan OPD sampel belum sepenuhnya memenuhi
Pemantauan bukti parameter MRI dan IEPK terkait pemantauan dan
reviu terhadap pengelolaan risiko.
PENCAPAIAN TUJUAN AOI
LHP BPK RI atas LKPD 5
tahun terakhir masih terdapat
temuan berulang,
ketidakpatuhan, dan masalah
administrasi aset
Terima Kasih