Jenis Frasa:
1. Berdasarkan persamaan distribusi dengan unsurnya:
a. Frasa Endosentris
Jenis frasa endosentrik merupakan frasa yang memiliki kedudukan sejajar dan
pada fungsi tertentu dapat diganti oleh unsurnya. Unsur frasa yang dapat menggantikan
fungsi tertentu dalam frasa tersebut dikenal sebagai unsur pusat.
“Sejumlah karyawan di kantor.”
Kalimat ‘sejumlah karyawan di kantor’ tidak dapat menjadi ‘sejumlah di kantor’
karena kata ‘karyawan’ menjadi unsur pusatnya.
Dua pelajar di kelas.
Kalimat ‘dua pelajar di kelas’ tidak dapat menjadi ‘dua di kelas’ karena kata
‘pelajar’ menjadi unsur pusat pada kalimat frasa tersebut.\
b. Frasa Eksosentrik
Frasa eksosentrik merupakan frasa yang tidak memiliki persamaan kedudukan
dengan unsur yang terkandung di dalamnya. Jenis frasa ini berbeda dengan endosentrik,
karena tidak mempunyai unsur pusat di dalamnya.
Terdiri dari 2 kata atau lebih, dan hanya memiliki unsur menerangkan (M), yang
biasanya memiliki preposisi, dan konjungsi yang ditambahkan ke kata benda.
Contoh frasa eksosentrik:
-Kami bertemu di sekolah.
-Ifan dan Syifa ke taman.
-Bunda baru pulang dari Bandung.
-Arie mengirimkan cokelat kepada kekasihnya.
-Mereka bertemu di bioskop.
2. Berdasarkan kategori kata
a. Frasa Preposisional
Frasa preposisi merupakan frasa ditandai dengan adanya preposisi atau kata
depan yang berguna sebagai penunjuk. Frasa ini juga diikuti dengan sebuah atau
beberapa kata yang bukan termasuk klausa dan berdiri sebagai pertanda.
Contohnya di bawah ini:
Dari sekolah.
Dari arah timur.
Di depan kamar.
Di beranda rumah.
b. Frasa Nomina
Frasa nomina adalah frasa yang kedua unsurnya merupakan nomina, kata
benda. Contohnya adalah:
Mobil itu berwarna hijau.
Supermarket itu milik keluarga Hamzah.
Kelengkeng ini manis sekali.
Ban sepedanya kempis.
Kemeja itu berwarna putih.
c. Frasa Pronomina
Frasa Pronomina merupakan frasa yang salah satu unsurnya berupa kata ganti.
Contohnya adalah:
Dia itu seorang dokter.
Kami ini perwakilan kelas.
Mereka itu bersaudara.
Kita itu selalu bergembira.
d. Frasa verba
Frasa verbal merupakan frasa yang memiliki unsur pusat berupa kata verba dan
ditandai oleh adanya afiks verba. Dalam frasa verbal dapat ditambahkan imbuhan kata.
Frasa verbal atau frasa kerja dapat ditambahkan “sedang” untuk kata kerja aktif
dan kata “sudah” untuk menyatakan keadaan. Contohnya, sedang sakit, akan tiba, baru
datang, tidak tidur, sudah selesai dan lain-lain.
e. Frasa Adjektifa
Frasa adjektiva merupakan jenis frasa yang terdapat unsur pusat, berupa kata
adjektiva. Unsur pada frasa ini dapat diberikan imbuhan ‘ter’ sebagai pengganti kata
paling. Frasa adjektiva umumnya menduduki fungsi menjadi predikat dalam sebuah
kalimat. Contoh frasa adjektiva dapat elo pahami, di bawah ini:
Rumahnya terbesar.
Kamu itu seenaknya sendiri.
Dia memang yang terbaik.
Jembatan terpanjang.
Setrika itu sangat panas.
Lapangan itu sangat lebar.
f. Frasa Konjungsi
Frasa konjungsi ditandai dengan adanya kata konjungsi atau yang biasanya
disebut dengan kata penghubung. Frasa ini juga sering disebut sebagai frasa adverbial
atau frasa keterangan.
Berikut ini beberapa contoh frasa konjungsi:
Ketika berjalan.
Terus bergerak.
Terus berjalan.
Kemarin pagi.
Akhir pekan.