DINAS KESEHATAN
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
Jakarta, 14 November 2017
Kepada
Yth 1. Para Kepala Suku Dinas Kesehatan
KotalKabu paten Ad m i nistrasi
Provinsi DKI Jakarta
2. Para Kepala Puskesmas Kecamatan
Provrnsi DKI Jakarta
Jakarta
SURAT EDARAN
NoMoR 36 rcEnu7
TENTANG
AUTOPSI VERBAT SURVEILANS KEMATIA-N
Dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan diperlukan data kematian dan
penyebab kematian yang belum dapat diperoleh secara akurat dan tepat waktu. Data
tersebut dibutuhkan pula untuk menyusun kebijakan, prioritas dan pengembangan
program kesehatan. Untuk mendapatkan data kematian dan penyebab kematian yang
akurat :
1. Setiap kenratian yang terjaeji dili:ar fasiiiias pelayanan kesehaian harus dilakukan
p,-.e^-"it.letu5utiilr peilye-t-u-t-iru IKernaua-.^n u-J-e---r--rgiril rile-at-uu.!-e A4 u-tr-o..-p5r: \vr--eL*rl uirr,
2. Autopsi Verbal dilakukan oleh petugas puskesmas (dokter, bidan atau perawat)
melalui wawancara dengan keluarga almarhum atau pihak lain yang mengetahui
penyebab kematian paling lambat 2 sampai 4 minggu setelah kematian.
3. Puskesmas wajib mencetak form kuesioner Autopsi Verbal.
4. Pencatatan dan pelaporan Surat Keterangan Penyebab Kematian (SKPK) wajib
diinput keciaiam website surveiians setelah seiesai cjiiakukan Autopsi Verbai.
5. Hasii Kuesiorter Auiopsi Verbai wajib cjiserahkan ke Puskesrrras Kecamatarr
untuk direkapitulasi dan validasi setiap tanggal 5.
6. Suku Dinas Kesehatan wajib melakukan validasi dan pembinaan, pengawasan
dan pengendalian (Binwasdat) hasil autopsi verbal ke puskesmas di wilayahnya
dan meliporkan autopsi verbal ke Dinas Kesehatan setiap tanggal 10.
Surat edaran ini dibuat untuk menjadi perhatian dan agar dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab.
Provinsi
Jakarta,
R. 5, SpOT, M.Kes
7031007