The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by qshe meeting, 2023-01-26 02:23:50

Golden & Saving Rules

Golden & Saving Rules

DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 1


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 1 PENGANTAR DIREKTUR UTAMA Kebijakan K3 & Lingkungan menyatakan bahwa semua karyawan, mitra kerja dan visitor wajib mengutamakan aspek K3L yang meliputi mematuhi prosedur kerja, tata tertib dan ketentuan yang berlaku lainnya. Hal ini dilakukan agar risiko pekerjaan dapat dikurangi atau dilakukan pencegahan. Aktivitas operasi perusahaan mempunyai risiko tinggi dan berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja yang mengakibatkan cedera, mulai dari cedera ringan hingga fatality. Handbook Golden & Saving Rules ini wajib dilaksanakan oleh semua pihak sebagai salah satu upaya kita dalam pengendalian risiko agar tercipta lingkungan kerja yang aman dan nyaman. Di dalam handbook Golden & Saving Rules ini terdapat 10 (sepuluh) elemen yang ditetapkan berdasarkan hasil evaluasi kinerja K3L di unit kerja, factor issue dan accident yang terjadi di lingkungan kerja WIKA Beton. Saya intruksikan agar seluruh jajaran manajemen dan karyawan dapat mematuhi serta mengimplementasikannya di seluruh unit kerja. Mari kita semua berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan nyaman guna mendukung proses produksi dan operasi WIKA Beton yang excellent. Salam sehat, WIKA Jaya, WIKA Beton Luar Biasa ! Jakarta, Januari 2023


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 2 PENDAHULUAN Dengan upaya mewujudkan kinerja HSE Excellence melalui pengendalian efektif atas potensi bahaya dan risiko kecelakaan, WIKA Beton dapat menjalankan proses operasional dengan lancar dan memiliki bisnis yang berkelanjutan, sehingga WIKA Beton memiliki kinerja yang senantiasa unggul. Kemampuan tersebut mencakup penguatan secara menyeluruh terhadap implementasi MANAJEMEN LEADERSHIP & CULTURE K3L. Adapun bentuk komitmen tersebut meliputi : Menguatkan Kebijakan K3L sebagai pondasi dan penegasan komitmen leadership BoD untuk mengutamakan aspek K3L dalam setiap kegiatan bisnis & operasi ; Menetapkan Golden Rules (KOLABORASI, INTERGRASI & TAAT) sebagai prinsip dasar HSE leadership dan behaviour bagi seluruh insan WIKA Beton, sehingga mewujudkan budaya keselamatan kerja yang berlandaskan value perusahaan (AKHLAK) ; Menetapkan 10 Saving Rules berdasarkan hasil evaluasi kinerja K3L di unit kerja, factor issue dan accident yang terjadi baik di internal WIKA Beton maupun lingkungan kerja WIKA Group 01 02 03 Dengan adanya handbook Golden & Saving Rules ini diharapkan dapat menjadi acuan/panduan bagi manajemen, pekerja dan mitra kerja WIKA Beton dalam menjalankan aktivitasnya berdasarkan prinsip pengelolaan berbasis risiko dan pemenuhan aspek K3L lainnya.


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 3 AMANAH Memegang teguh kepercayaan yang diberikan. PENERAPAN DAN PENYELARASAN VALUE PERUSAHAAN (AKHLAK) SEBAGAI LANGKAH BERBUDAYA K3 HARMONIS Saling peduli dan menghargai perbedaan. ADAPTIF Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi perubahan. KOMPETEN Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. LOYAL Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. KOLABORATIF Membangun kerja sama yang sinergis.


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 4 KEBIJAKAN K3L


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 5 PENDAHULUAN Disusun berdasarkan data statistik kinerja angka kecelakaan yang kerap terjadi dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir baik di lingkungan kerja WIKA Beton maupun di WIKA Group. Sepuluh saving rules pada handbook ini merupakan jenis aktivitas atau pekerjaan yang mempunyai potensi menimbulkan cedera berat s.d. fatality dan berisiko tinggi serta harus dilakukan upaya pengendalian risiko untuk meminimalisir terjadinya insiden/accident Disusun sebagai pedoman praktis dari ketentuan K3L WIKA Beton agar diimplementasikan di seluruh unit kerja secara konsisten, terdokumentasi dan dilakukan evaluasi atas efektivitas pelaksanaannya Surat Instruksi Direksi WIKA Beton No.IN.06.00/ WB-0A.0019/2021 terkait sasaran QHSE Excellence dan SML tahun 2022 dan Surat Intruksi DQHSE WIKA No. IN.09.00/WB0A.0007/2022 tentang Komitmen QHSE tahun 2022


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 6 PERAN DAN TANGGUNG JAWAB UNIT KERJA/ ENTITAS PERUSAHAAN KONSEKUENSI PELANGGARAN SAVING RULES JABATAN TINGKAT DESKRIPSI DAMPAK DAMPAK Manajer Unit / Direksi AP Level I Level II Level III PIC HSE Terkait (HSE / Sekretaris P2K3) PERAN DAN TANGGUNG JAWAB Melaksanakan program dan kebijakan Golden & Saving Rules di masingmasing unit kerja Pelanggaran yang disengaja/ tidak disengaja Pelanggaran berulang Pelanggaran disengaja/tidak sengaja/berulang Tidak/berpotensi menyebabkan cidera/ kerusakan Tidak/berpotensi menyebabkan cidera ringan/ kerusakan properti skala sedang Menyebabkan timbulnya cidera berat/fatality & kerusakan property skala besar Teguran & sanksi administrasi Teguran & sanksi administrasi Surat peringatan (SP) & sanksi administrasi/ proses hukum Melakukan sosialisasi, inspeksi kepatuhan, dan mengevaluasi penerapan Golden & Saving Rules


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 7 HSE GOLDEN RULES KOLABORASI . INTEGRASI . TAAT KIT Kolaborasi dengan semua pihak untuk membangun budaya dan berbagi pengetahuan aspek K3L. Integrasi proses kerja dengan mengacu pada Sistem Manajemen K3L (SMK3L). Taat pada aturan, prosedur dan kebijakan K3L yang berlaku.


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 8 KOLABORASI BERSINERGI Semua pihak yang terkait dalam pekerjaan mampu untuk bersinergi dalam membangun budaya K3L. SELALU KERJA SAMA Mampu bekerja sama dengan rekan kerja atau pihak-pihak lain guna menghasilkan output dari pekerjaannya. Untuk mendukung aspek psikososial di tempat kerja, baik itu manajemen kerja, beban kerja, dsb. SALING BERBAGI Saling berbagi pengetahuan (sharing knowledge) dari setiap individu yang memiliki keahlian dan sertifikasi tertentu di bidang K3L kepada rekan kerja lain ataupun mitra perusahaan sehingga terdapat diseminasi pengetahuan dan informasi yang semakin luas tentang K3L di lingkup perusahaan. MEMBERI MANFAAT Manfaat  lingkungan kerja yang selamat dan sehat adalah agar setiap pekerja mendapatkan jaminan K3L baik secara fisik, sosial, dan psikologis. SALING BERTUKAR PIKIRAN Saling bertukar pikiran dan wawasan seputar budaya K3L. Kolaborasi dengan semua pihak untuk membangun budaya dan berbagi pengetahuan terhadap aspek K3L.


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 9 INTEGRASI INTEGRASI SISTEM MANAJEMEN 1. Mengintegrasikan sistem manajemen menjadi satu kesatuan. 2. Menggunakan satu kesatuan sistem manajemen secara bersama. INTEGRASI ASPEK-ASPEK K3 1. Menggabungkan beberapa aspek dalam satu proses hingga menjadi kesatuan yang utuh. 2. Melibatkan aspek-aspek K3 dalam tiap proses kerja yang dilakukan. SALING BERBAGI 1. Melibatkan aspek K3 dalam tiap proses kerja yang dilakukan agar dapaet beroperasi dalam proses kerja perusahaan. 2. Saling peduli dengan mau mengingatkan dan mau diingatkan. Integrasi proses kerja dengan mengacu pada Sistem Manajemen K3L.


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 10 TAAT PATUH Patuh pada penerapan K3 yang berguna bagi keselamatan dirinya. MENGIKUTI Mengikuti prosedur dan kebijakan yang berlaku. MENERIMA Menerima aturan yang ada dengan sepenuhnya agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar. MELAKSANAKAN Melaksanakan tugas secara baik dan benar. TIDAK BERLAKU CURANG Tidak mengurangi atau mengubah ketentuan yang telah ada. Taat pada aturan, prosedur dan kebijakan K3L yang berlaku.


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 11 SAVING 10 RULES PERLENGKAPAN 5. BERKENDARA AMAN 6. KEGIATAN PENGANGKATAN 7. BEKERJA DI KETINGGIAN 8. ISOLASI KELISTRIKAN 9. ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN 10. PELAPORAN KECELAKAAN 1. APD STANDAR 2. FIT TO WORK 3. IZIN KERJA 4. INSPEKSI ALAT DAN


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 12 APD STANDAR 01


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 13 01. APD STANDAR Alat pelindung diri (APD) meliputi pakaian dan alat pelindung yang dipakai guna melindungi diri pekerja dan orang lain yang berada di sekitarnya dari bahan, proses kerja, mesin/alat, instalasi dan lingkungan yang berbahaya sehingga dapat mencegah dan meminimalkan risiko kecelakaan dan penyakit. MUST & DO : Wajib memakai APD sesuai sifat pekerjaannya, dan berikut standarisasi APD basic WIKA Beton. Detail atribut safety helmet. Detail atribut safety helmet 1.


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 14 Warna Safety Helmet untuk Proyek Warna Safety Helmet untuk Pabrik Produk Beton


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 15 Safety Vest


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 16 Standar/code APD yang digunakan adalah: a. Pelindung kepala/helmet : ANSI Z89.1/SNI 3873:2012. b. Safety shoes : ANSI Z41/ASTM F2413-05/SNI 7037:2009. c. Pelindung tangan: ASTM D120/SNI 06-0652-2005/SNI06-0652-2015. d. Pelindung pendengaran : ANSI S3.19-1974/ANSI S3.19- 1974. e, Pelindung mata: ANSI Z87.1/EN166, EN169, EN175. f. Full Body Harness : ANSI 41 0.14/SNI 8604:2018. g. Safety vest : ANSI 107/EN 471. Penerimaan, perawatan dan pemeliharaan APD Dalam rangka pemeliharaan, APD harus diuji/diperiksa secara berkala dan bila ditemukan kelainan harus segera diperbaiki/diganti. APD sebagai cadangan harus disimpan dalam jumlah yang cukup sesuai kebutuhan, dan disimpan & dipelihara agar tidak rusak. Penggunaan APD khusus disesuaikan dengan jenis dan karakterisitk serta Analisa dari hasil identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian (IBPRP) & identifikasi aspek dan dampak lingkungan (IADL), seperti pemakaian APD full body harness, ear plug, SCBA, dst. 2. 3. 4. 5. (Ref. WB-HSE-PS-11) Setiap penerimaan APD kepada pengguna, harus diperiksa terlebih dahulu bahwa APD yang diterima dalam keadaan layak digunakan dan tidak rusak. Setiap pengguna APD wajib merawat dan memelihara APD yang digunakannya dengan melakukan kegiatan pembersihan APD setiap akan digunakan, meletakkan APD pada tempat yang aman, dan menggunakan APD hanya sesuai dengan peruntukannya.


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 17 FIT TO WORK 02


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 18 Pemeriksaan kesehatan yang diberikan kepada pekerja agar memiliki kemampuan secara fisik, mental dan emosional sehingga pekerjaan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. MUST & DO : 02. FIT TO WORK Melakukan program fit to work sebelum memulai pekerjaan seperti bekerja di ketinggian, area terbatas, pengoperasian alat berat dan lainnya. Program fit to work diantaranya tes tekanan darah, romberg test, fatigue test, dll. Jika hasil tes diluar batas normal, agar segera ditindak lanjuti dengan pengalihan pekerjaan (sesuai analisa risiko yang dapat terjadi) atau beristirahat. Selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti mengonsumsi makanan sehat, olah raga teratur, istirahat cukup, hindari stress, dll. 1. 2. 3.


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 19 IZIN KERJA 03


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 20 Dokumen izin bekerja tertulis bersifat formal yang digunakan untuk mengontrol jenis pekerjaan tertentu yang memiliki risiko tinggi, kritikal dan tidak rutin. Pengajuan izin kerja dilakukan sebelum pekerjaan dimulai dan telah diketahui oleh penanggung jawab masing-masing proses. MUST & DO : 03. IZIN KERJA Melengkapi semua persyatatan dokumen izin kerja (JSA, metode, gambar kerja & sertifikasi SIA/SIO) sesuai dengan jenis izin kerja (sesuai aktivitas pekerjaan). Jenis izin kerja diantaranya : a. Izin kerja umum Izin kerja umum berupa formulir yang berisi checklist sesuai jenis pekerjaan yang akan dilakukan dan lampiran lain pendukung sesuai persyaratan (JSA, metode, gambar kerja & sertifikat SIA/SIO). b. Izin kerja panas Izin kerja panas digunakan untuk setiap jenis pekerjaan yang berkaitan dengan sumber penyalaan, sumber panas, bahan yang mudah terbakar dan penggunaan alat-alat yang berhubungan dengannya (las potong, mesin las, dll.) c. Izin kerja elektrikal Izin kerja listrik digunakan untuk mencegah dan mengurangi kemungkinan terjadinya kebakaran dan kecelakaan selama pekerjaan berlangsung, baik karena pekerjaan maupun faktor lingkungan. 1. 2.


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 21 Izin kerja listrik mencakup pekerjaan yang menggunakan listrik pada perbaikan, penggantian, perawatan, dan modifikasi (MCB, stop kontak, panel listrik, dst.). d. Izin kerja ruang terbatas Izin kerja di ruang terbatas digunakan apabila pekerja, baik seluruh atau sebagian tubuhnya, harus masuk ke dalam ruangan tertutup atau terbatas, seperti tangki, vessel, tower, manhole, bak (pit), lubang galian, dan ruangan lainnya dengan kedalaman lebih dari 1,5 meter serta tempat-tempat yang berpotensi memiliki bahaya gas, debu, dan uap berbahaya lainnya. e. Izin kerja di ketinggian Izin kerja di atas ketinggian digunakan pada aktivitas pekerjaan yang mempunyai risiko atau potensi jatuh dari atas ketinggian. f. Izin kerja pengangkatan Izin kerja yang digunakan untuk pengangkatan kritikal, beban yang diangkat diatas 5 (lima) ton atau pengangkatan dengan menggunakan 2 (dua) crane atau lebih serta terdapat bahaya sekitar meliputi jalan umum, kabel listrik, dll. g. Izin kerja penggalian Izin kerja yang mengatur kegiatan pengerukan, pembuatan gua, parit, dan lain-lain dengan proses memindahkan atau membuang tanah yang dapat berpotensi tertimbun, kekurangan oksigen atau terhirup gas beracun.


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 22 h. Izin kerja di malam hari Pekerjaan malam hari atau lembur yang dimaksud adalah pekerjaan yang dilakukan diluar jam kerja regular yaitu antara jam 6 (enam) sore s.d jam 7 (tujuh) pagi. Izin kerja yang telah diverifikasi/ditandatangani oleh fungsi HSE atau Sekretaris P2K3 agar dicopy untuk didistribusikan oleh pelaksana pekerjaan sebelum aktivitas dimulai. Masa berlaku izin kerja yang telah disetujui/ditandatangani adalah 7 (tujuh) hari. Jika pekerjaan lebih dari 7 (tujuh) hari, pelaksana pekerjaan harus melakukan perpanjangan ulang masa berlaku izin kerja dengan mengajukan kembali perpanjangan izin kerja. Waktu perpanjangan berlaku 7 (tujuh) hari hingga batas maksimal 3 (tiga) kali perpanjangan (total masa permit berlaku 28 hari) dan menginformasikan apabila pekerjaan selesai atau dibatalkan. Status izin kerja Pekerjaan selesai Aktivitas pekerjaan selesai, pelaksana PIC melakukan closing izin kerja ke fungsi HSE/Sekretaris P2K3. Pekerjaan ditunda Aktivitas pekerjaan di hentikan/ditunda sebab tidak terpenuhinya persyaratan K3L, sesuai daftar periksa item izin kerja. Pekerjaan dibatalkan Aktivitas pekerjaan dibatalkan/batal dilakukan karena tidak dapat memenuhi syarat yang telah ditentukan serta masalah teknis terkait design dan pelanggaran aspek K3L. 3. 4. 5. (Ref. WB-HSE-PS-01)


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 23 INSPEKSI ALAT DAN PERLENGKAPAN 04


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 24 Pemeriksaan terhadap peralatan kerja yang memiliki potensi dan risiko bahaya seperti tool electrical dan alat berat/equipment. MUST & DO : 04. INSPEKSI ALAT DAN PERLENGKAPAN Inspeksi dilakukan oleh fungsi HSE yang berkompeten/ personel yang mendapatkan pelatihan dan telah ditunjuk di unit kerja. Inpeksi dilakukan dengan mendasarkan jadwal inspeksi, bahan material metode kerja, peralatan dan lingkungan kerja serta mengacu pada JSA, IBPR-P/HIRADC dan IADL/ ASDAMLING. Inspeksi dilaksanakan secara rutin dan berkala dengan ketentuan periode : • Pabrik Produk Beton : 4 (empat) bulan sekali • Plant atau Proyek : 3 (tiga) bulan sekali Penandaan atau tagging : 1. 2. 3. 4. a. Pemberian safety tag berlaku untuk equipment, peralatan listrik dan peralatan kerja lainnya (yang berpotensi menimbulkan bahaya) dengan tujuan untuk memastikan kelayakan alat sebelum digunakan. b. Equipment yang dimaksudkan seperti crane, excavator, forklift, genset, mesin las, grinding, drilling, jackhammer, dll.


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 25 MERAH Aplikasi terhadap peralatan tidak layak pakai/di gunakan/ reject. BIRU Aplikasi terhadap peralatan layak pakai/digunakan untuk periode : a. Pabrik Produk Beton : bulan Januari s/d April b. Plant atau Proyek : bulan Januari s/d Maret HIJAU Aplikasi terhadap peralatan layak pakai/digunakan untuk periode : a. Pabrik Produk Beton : bulan Mei s/d Agustus b. Plant atau Proyek : bulan April s/d Juni KUNING Aplikasi terhadap peralatan layak pakai/digunakan untuk periode : a. Pabrik Produk Beton : bulan September s/d Desember b. Plant atau Proyek : bulan Juli s/d September PUTIH Aplikasi terhadap peralatan layak pakai/digunakan untuk periode : a. Plant atau Proyek 1 (satu) bulan Oktober s/d Desember BERIKUT KETENTUAN COLOR CODE INSPEKSI c. Alat bantu angkat (rigging) seperti, wire sling, eye bolt, rantai, webbing sling, shackle, turn buckle, chain sling, lever block, dan chain block. d. Pemberian tag alat listrik & alat berat menggunakan safety tag equipment dan untuk alat bantu angkat menggunakan warna cat/bahan pewarnaan lain yang tidak menimbulkan korosi pada alat.


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 26 BERIKUT KETENTUAN COLOR CODE INSPEKSI Diisikan dengan tanda centang (V), tanda tangan pemeriksa dan waktu pemeriksaan sesuai dengan ketentuan waktu color code. Tag yang digunakan untuk peralatan listrik (tool electrical) seperti mesin gerinda, bor, travo, las, dll. Aplikasi tag dapat berupa punch dan diikatkan pada kabel alat. 1. Diisikan dengan spesifikasi alat (jenis, kapasitas, no.seri dan periode tag) dan nomor inventaris alat. 2. Periode tag digunakan mak. 1 (satu) dan dilakukan penggantian apa bila tga mengalami kerusakan/hilang.


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 27 Tag yang digunakan untuk alat berat (heavy equipment) seperti crane, excavator, manlift, dll. Aplikasi tag berupa stiker yang di tempelkan pada body alat yang bisa dilihat dengan jelas. (Ref. WB-HSE-PS-13)


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 28 BERKENDARA AMAN 05


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 29 Perilaku dan ketentuan mengemudi sesuai standar keselamatan dan keamanan yang berkaku. MUST & DO : 05. BERKENDARA AMAN Memiliki dan membawa surat-surat sesuai jenis kendaraan (STNK, SIM dan KTP yang masih berlaku). Menggunakan sabuk pengaman saat berkendara (pengemudi dan penumpang). Posisikan spion mobil sesuai dengan pandangan. Posisikan tubuh pengemudi sejajar dengan stir mobil, upayakan agar tidak terlalu jauh dari jangkauan tangan. Ukur posisi duduk dengan tangan lurus sampai ke atas stir. Untuk batasannya, adalah pergelangan tangan. Mematuhi aturan lalu lintas (marka dan rambu), rute perjalanan, batas kecepatan. Selalu gunakan lampu sein saat akan berpindah jalur atau berbelok. Dan pastikan untuk menoleh sedikit ke arah yang akan dituju sebelum berbelok berpindah jalur, untuk memastikan kendaraan aman dari blind spot. Tetap waspada dan jaga kecepatan berkendara pada musim hujan. Dilarang mengemudikan : • Sambil menggunakan handphone • Saat kondisi tidak fit/ mengantk/ lelah • Pengatuh obat-obata/ alcohol • Mengangkut penumpang/ barang melebihi kapasitas angkut 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Sambil menggunakan handphone. Saat kondisi tidak fit/mengantuk/lelah. Pengaruh obat-obatan/alcohol. Mengangkut penumpang/barang melebihi kapasitas angkut.


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 30 Pastikan untuk menjaga jarak dengan kendaraan yang berada di depan (jangan terlalu dekat). Jarak aman berada antara 2-5 meter ke depan. Jangan melakukan pengereman mendadak. Pastikan melihat ke belakang sesaat setelah melakukan pengereman mendadak. Gunakan klakson mobil untuk memberitahu kendaraan lain bahwa posisi kendaraan sedang berada di samping atau di belakang kendaraannya, jika terlihat pengendara lain ingin melakukan perubahan jalur atau berbelok. Jika ada pengendara yang menyalakan lampu sein untuk berpindah jalur, siap-siap mengurangi kecepatan dan memberikan kesempatan pengendara tersebut untuk berpindah jalur. 9. 10. 11. 12.


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 31 KEGIATAN PENGANGKATAN 06


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 32 Suatu proses pekerjaan pengangkatan/pemasangan/ pemindahan/pengangkutan/penurunan barang/material atau peralatan yang akan dipasang di tempat atau di tempat lainnya dengan menggunakan pesawat angkat, pesawat angkut dan atau manual handling. MUST & DO : 06. KEGIATAN PENGANGKATAN Pekerjaan harus dilakukan oleh operator alat berat yang memiliki Surat Izin Operasi (SIO) yang masih berlaku sesuai dengan klasifikasi nya (kelas I,II & III) dan Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut yang akan digunakan harus memiliki Sertifikat Kelayakan Izin Operasi Alat (SIA). Apabila akan menyewa alat angkat, diharuskan melakukan tahapan Pre Hire dan Pre Mobilization sebelum memutuskan bekerja sama, dan dalam kontrak kerjasama nantinya mencantumkan beberapa Kriteria HSE yang disesuaikan dengan HSE serta sebelum digunakan/dirakit wajib dilakukan inspeksi ulang (Pre Use). Pengangkatan menggunakan 1 (satu) crane minimal beban 20 ton atau menggunakan crane (2 crane atau lebih) dengan cara tandem atau tailing, maka Personil yang terkait kegiatan perlu membuat perhitungan perencanaan pengangkatan (lifting plan) dengan mengikuti standar pengisian (WB-HSEPS-F01 & F02). Pengoperasian Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut harus dilengkapi tanda peringatan (rambu) operasi yang efektif & lampu penerangan yang memadai, jika dioperasikan pada malam hari. 1. 2. 3. 4.


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 33 Menyiapkan work permit (izin kerja) yang telah diverifikasi dan masih berlaku. Dalam proses pekerjaan pengangkutan dan pengangkatan harus memperhatikan diantaranya : • Kondisi alat berat yang digunakan; • Tinggi pengangkatan; • Sudut boom & radius kerja; • Data beban & spesifikasi material; • Alat angkat yang akan digunakan; • Tahapan pelaksanaan; • APD yang digunakan; Semua kegiatan pengangkatan (lifting) harus menggunakan APD, meliputi safety shoes, impact resistand gloves (not cotton), safety google, safety helmet dan untuk signalman/ rigger menggunakan rompi yang mencolok. Tanah di bawah/landasan crane harus stabil, kuat dan datar/rata dan memenuhi standar harus diperhatikan daya dukung tanah pada saat operasi pengangkatan. Melakukan tool box meeting sebelum kegiatan pengangkatan dilakukan, memastikan pembagian tugas kepada anggota yang terlibat dalam pekerjaan sudah berjalan dan semua anggota mengetahui hazard potential (potensi bahaya yang bisa terjadi). Dalam mengoperasikan pesawat angkat dan pesawat angkut dilarang • Mengangkat dan mengangkut melebihi beban maksimum yang diizinkan. • Melakukan gerakan secara tiba-tiba yang dapat menimbulkan beban kejut baik dalam keadaan bermuatan atau tidak. 5. 6. 7. 8. 9. 10.


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 34 Memastikan area pengangkatan/melintas beban, bebas dari pekerja atau orang dibawahnya. Beban harus dalam posisi seimbang saat akan dilakukan pengangkatan dan harus diikat/dilengkapi tagline. Pemeriksaan dilakukan harian dan bulanan, dengan menindak lanjuti temuan yang ada, dan segera mungkin untuk dilakukan perbaikan serta melaksanakan program sistem tagging inspeksi sesuai dengan ketentuan color coding inspeksi (lihat prosedur inspeksi K3L). Pemeriksaan dan pengajuan alat angkat meliputi : • Pemeriksaan dokumen; • Pemeriksaan visual; • Pengukuran teknis/dimensi; • Pengujian tidak merusak pada komponen utama/beban yang menerima; • Pengujian fungsi pesawat angkat dan angkut; • 11. 12. 13. (Ref. WB-HSE-PS-16) Paling sedikit 110% (seratus sepuluh persen) beban kerja aman untuk pesawat angkat dan angkut, kecuali untuk crane angkat yang menggunakan girder atau tidak memiliki tabel beban (load chart paling sedikit 125% (seratus dua puluh lima persen) beban kerja aman;


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 35 07 BEKERJA DI KETINGGIAN


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 36 Semua kegiatan atau aktivitas pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja di atas permukaan tanah atau perairan yang terdapat perbedaan ketinggian dan memiliki potensi jatuh yang bisa menyebabkan cedera atau kematian pada karyawan atau orang lain yang berada di tempat kerja atau menyebabkan kerusakan harta benda. MUST & DO : 07. BEKERJA DI KETINGGIAN Melakukan identifikasi & penilaian risiko pada kegiatan atau aktiitas pekerjaan pada ketinggian. Menyediakan jalur akses masuk dan keluar dengan aman pada pekerjaan di ketinggian. Menyediakan peralatan keselamatan kerja pencegah jatuh (peralatan pencegah jatuh perorangan atau kolektif; mis. sistem restraint, pagar pengaman, fall aresstor, safety net, lifeline dan APD full body harness. Membuat skenario tanggap darurat bekerja di ketinggian. Melengkapi aktivitas di ketinggian dengan izin kerja bekerja di ketinggian. Teknik bekerja dengan aman. a. Bekerja pada lantai kerja tetap • Pemasangan dinding pembatas atau pagar pengaman yang stabil dan kuat yang dapat mencegah pekerja jatuh. • Upaya mengurangi dampak jatuh dari ketinggian dapat menggunakan alat penahan jatuh kolektif berupa jaring atau bantalan. 1. 2. 3. 4. 5. 6.


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 37 Bergerak secara vertical dan horizontal Pergerakan pekerja pada saat menuju atau meninggalkan lantai kerja harus dilengkapi dengan : • Perangkat penahan jatuh perorangan vertikal; • Perangkat penahan jatuh perorangan horisontal; • Alat penahan jatuh perorangan dengan tali ganda pengait (double lanyard) dan peredam kejut (shock absorber); • Perangkat penahan jatuh perorangan dengan tali ulur tarik otomatis; Daerah bahaya & zona jatuh • Memasang perangkat pembatas daerah kerja (misalnya soft baricade, pagar pengaman, rambu-rambu, dll.) untuk mencegah masuknya pekerja yang tidak berkepentingan/potensi bahaya tertimpa. • Zona jatuh yang ditetapkan harus cleareance area dari aktivitas pekerja, alat atau equipment bergerak dan alat statis yang memungkinkan dapat terjatuh. b. Bekerja pada lantai kerja sementara • Pekerja yang bekerja pada permukaan tempat berjalan/lantai kerja dengan tepian yang tidak terlindungi dan berada pada ketinggian 1,2 m (4 feet)/ lebih harus dilindungi dari jatuh dengan sistem pagar pengaman, sistem jaring keselamatan, atau sistem perlindungan jatuh perorangan seperti penahan jatuh perorangan, pembatas pergerakan (restraint). • Pastikan jarak jatuh dan efek ayunan ketika menggunakan tali ulur tarik otomatis (retractable arrester) masih dalam batas aman. • Penggunaan tali ganda dengan pengait dan peredam kejut (double lanyard with hook and absorber), pengait harus ditambatkan pada angkur yang lebih tinggi dari kepala. 7. 8.


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 38 Pasang jaring pengaman, toeboard, atau pembatas lainnya yang mampu menahan beban (sesuai kapasitas perancah) untuk mencegah jatuhnya benda dari ketinggian. Wajib menggunakan APD full body harness dan tali lanyard (work restraint) serta perangkat penahan jatuh seperti pagar pengaman, toeboard dst. Personil yang bekerja di ketinggian wajib : • Memahami risiko bekerja di ketinggian; • Mempunyai kompetensi yang sesuai; • Telah dinyatakan fit to work berdasarkan pemeriksaan pra pelaksaan bekera di ketinggian; 9. 10. 11. (Ref. WB-HSE-PS-22)


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 39 ISOLASI KELISTRIKAN 08


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 40 Sistem pengamanan dalam pekerjaan yang berkaitan dengan arus dan tegangan listrik guna mencegah/ mengurangi terjadinya kecelakaan. MUST & DO : 08. ISOLASI KELISTRIKAN Melengkapi pekerjaan listrik dengan izin kerja dan JSA serta memastikan persyaratan telah terpenuhi. Memasang rambu atau penandaan bahaya listrik pada area/ sekitar pekerjaan listrik. Menerapkan sistem LOTO untuk mengisolasi peralatan listrik yang tidak layak dipakai atau sedang dalam perbaikan. Sebelum memulai pekerjaan, personil yang bertugas harus terlebih dulu melakukan pemeriksaan tegangan dengan alat ukur untuk memastikan bahwa alat listrik yang akan dikerjakan telah bebas dari tegangan/arus. Dilarang merubah settingan peralatan listrik yang sudah ditentukan oleh penggunanya. Koordinasi dengan PIC/ operator listrik jika merasa ragu dalam penggunaan peralatan listrik. Personil yang akan melakukan pekerjaan listrik harus menggunakan APD khusus untuk melindungi dari sengatan listrik diantaranya insulating boots dan sarung tangan elektrikal. Setiap area pekerjaan listrik harus melengkapi alat tanggap darurat kebakaran/pemadam api yang menggunakan bahan dry chemical dan CO2. 1. 4. 2. 5. 3. 6. 7.


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 41 Tag Out Listrik Depan (1) Depan (2) Belakang 8. 9. Semua bagian logam yang tidak bertegangan dari peralatan suplai listrik, misal nya rangka atau badan dari generator, kontrol panel, transformator, saklar dan tuas harus dibumikan atau diberi isolasi pengamanan. Memasang komponen pengaman listrik dari risiko kebocoran lisitrik seperti ELCB/RCBO.


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 42 Confined space Mekanik Depan (1) Depan (1) Depan (2) Depan (2) Belakang Belakang


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 43 ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN 09


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 44 Penanganan terhadap tumpahan bahan berbahaya dan beracun (B3) yang dapat berpotensi pencemaran terhadap lingkungan. MUST & DO : 09. ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN Segera lakukan tindakan pengamanan agar tumpahan tidak menyebar dan mencemari lingkungan tempat kerja. Taburi area tumpahan material admixture dengan pasir secara merata sehingga pasir mengikat/meresap seluruh tumpahan material. Ceceran/tumpahan air dibersihkan dengan adsorben cair atau peralatan lain sesuai volume ceceran/tumpahan untuk dibuang ke saluran air yang tersedia dan dilakukan perbaikan terhadap sumber ceceran/tumpahan. Bersihkan tumpahan material (pasir yang telah mengikat tumpahan admixture) dan pindahkan ke tempat/ drum penyimpanan “tempat pasir terkontaminasi”. 1. 2. 3. 4. (Ref. WB-HSE-PS-06)


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 45 PELAPORAN KECELAKAAN 10


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 46 MUST & DO : 10. PELAPORAN KECELAKAAN Tindakan pertolongan pertama pada korban kecelakaan. Melakukan penanganan/evakuasi dilokasi kejadian. Melakukan pelaporan ASAP (as soon as possible)/laporan yang dibuat jika terdapat kejadian yang mengakibatkan luka berat atau fatality atau yang mengakibatkan terganggunya proses pekerjaan secara signifikan, mengganggu fasilitas umum, atau menjadi konsumsi publik. Pelaporan berupa lisan atau tulisan maksimal 1 (satu) jam setelah kejadian. Membuat laporan dan memberikan info secara lisan maupun tertulis kepada Manajer Divisi QHSE, Manajer Divisi terkait, Sekper, Direktur Teknik dan Produksi. Melakukan penyelidikan atau investigasi terhadap kejadian untuk menemukan root cause (CPK3 & Lap.Investigasi Kecelakaan (WB-HSE-PS-04). Melakukan evaluasi terhadap root cause yang ada, kemudian melakukan tindakan perbaikan serta menyampaikan ke unit kerja lainnya untuk lesson learn. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pelaporan apabila terjadi kecelakaan kerja dan gangguan lingkungan (ringan, berat, meninggal, property damage dan pencemaran lingkungan kerja)


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 47 Pengarah a. Sidiq Purnomo b. Syarifudin Syampera c. Indra Jonsi Penyusun a. Rismawan Muzaky b. Rizki Aripandi B. c. Familia Endah T. KONTRIBUTOR


DIVISI QHSE BIDANG HSE GOLDEN & SAVING RULES 48


Click to View FlipBook Version