Kecamatan Jenis Kelamin Sex Ratio
Gunung Tabur Laki-Laki Perempuan 116,92
Segah 129,33
Teluk Bayur 12.791 10.940 117,59
Batu Putih 121,31
Biatan 6.584 5.091 119,22
Berau 115,93
17.514 14.894
4.993 4.116
4.584 3.845
127.892 110.322
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau.
Distribusi penduduk tidak merata menimbulkan masalah kepada
kepadatan (densitas) penduduk. Terlalu padatnya penduduk dalam suatu
wilayah akan mempengaruhi daya dukung infrastruktur, lingkungan dan sosial
di wilayah tertentu. Daya dukung infrastruktur, lingkungan, sosial dan
kemudahan yang bisa mempermudah kehidupan juga menjadi alasan penduduk
bermigrasi ke perkotaan, sehingga daerah yang menjadi pusat perekonomian
selalu memiliki kepadatan penduduk tinggi. Indikator persebaran penduduk
secara umum digunakan adalah kepadatan penduduk umum (aritmatik).
Ukuran ini dihitung dari perbandingan antara jumlah penduduk total dengan
luas wilayah (km2). Perhitungan kepadatan penduduk digunakan untuk
mengetahui konsentrasi penduduk di suatu wilayah, kemudian dapat dijadikan
sebagai acuan pembuatan kebijakan dalam rangka mewujudkan pemerataan
dan persebaran penduduk (program transmigrasi).
Tabel : 9
Kepadatan Penduduk di Kabupaten Berau (Jiwa/Km2), 2016-2020
Kecamatan 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Kelay 0,87 0,90 0,94 0,97 1,01
Talisayan
Tabalar 10,29 10,48 10,67 10,84 11,01
Biduk-Biduk 4,95 5,13 5,35 5,53 5,74
Pulau Derawan
Maratua 10,11 10,36 10,53 10,68 10,91
Sambaliung 9,86 9,90 9,98 10,06 10,12
Tanjung Redeb 115,15 115,95
Gunung Tabur 107,57 110,16 112,74 17,74 18,51
Segah 15,61 16,30 17,03 2.981,11 2.984,59
Teluk Bayur 11,76 12,28
Batu Putih 2.950,25 2.961,95 2.972,54
Biatan 10,33 10,80 11,27 2,17 2,24
Berau 1,96 2,03 2,10 100,43 104,69
88,37 92,32 96,32
9,03 9,36 9,62 9,88 10,18
7,25 7,61 8,04 8,41 8,83
9,79 10,05 10,32 10,59
10,86
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau.
41
Selama tahun 2016 sampai dengan 2020, kepadatan penduduk di
Kabupaten Berau terus meningkat. Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk
yang terus meningkat setiap tahunnya sedangkan luas wilayah tidak mengalami
perubahan. Kepadatan penduduk Kabupaten Berau tahun 2020 mencapai 10,86
jiwa/km2. Artinya, rata-rata setiap satu kilometer persegi di Kabupaten Berau
didiami oleh 10 sampai 11 jiwa penduduk. Sehingga kepadatan penduduk di
Kabupaten Berau masih cukup jarang mengingat karena sebagian besar
wilayah Kabupaten Berau masih berupa hutan dan lahan perkebunan kelapa
sawit. Angka ini sedikit meningkat dibandingkan kepadatan tahun 2019 yang
sebesar 10,59 jiwa/km2.
Jika dibandingkan tingkat kepadatan penduduk antar kecamatan, maka
memiliki ketimpangan yang sangat tinggi dikarenakan distribusi penduduk
yang tidak merata. Di mana pada daerah pedalaman/terpencil dengan luas
wilayah yang jauh lebih besar dibanding wilayah yang lebih maju memiliki
penduduk relatif sedikit jika dibandingkan wilayah yang lebih maju. Ibukota
Kabupaten Berau (Kecamatan Tanjung Redeb) pada tahun 2020 memiliki
kepadatan penduduk paling tinggi, mencapai 2.984,59 jiwa/km² yang berarti
dalam wilayah seluas satu kilometer persegi, dihuni kurang lebih 2.984 jiwa.
Angka tersebut merupakan yang tertinggi karena peningkatan dari tahun ke
tahun dimana pada tahun 2015 kepadatan penduduk di Kecamatan Tanjung
redeb sebesar 2.950,25 jiwa/km2. dan tahun 2019 kepadatan tersebut turun
menjadi 2.778,21. Adapun Kecamatan Kelay merupakan wilayah dengan
kepadatan penduduk paling rendah, hanya sebesar 1,01 jiwa/km2 pada tahun
2020. Bahkan pada tahun 2016 sampai dengan 2019, kepadatan penduduk di
Kecamatan ini masih kurang dari 1 jiwa/km2.
Selanjutnya, penduduk berdasarkan kelompok umur dapat dibedakan
menjadi penduduk produktif dan penduduk tidak produktif. Berdasarkan tabel
2.14, jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) di Kabupaten Berau tahun
2020 sebanyak 161.230 jiwa, terdiri dari 88.314 laki-laki dan 72.916
perempuan. Sementara itu, penduduk usia muda belum produkti (0-14 tahun)
mencapai 35.057 laki-laki dan 33.571 perempuan. Kelompok penduduk usia
42
muda biasanya masih bergantung pada orang tua atau orang lain yang
menanggungnya, dikarenakan penduduk usia muda sebagian besar belum
bersekolah atau masih mengemban pendidikan dasar atau menengah.
Sementara itu, penduduk usia lanjut tidak produktif (65 tahun ke atas) terdapat
sebanyak 4.521 penduduk laki-laki dan 3.835 penduduk perempuan. Penduduk
pada kelompok usia lanjut ini sudah riskan atau tidak mampu untuk bekerja
secara optimal/produktif lagi karena fakor usia yang sudah tua.
Tabel : 10
Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur dan Dependency Ratio
di Kabupaten Berau, 2016-2020
Kelomp Jeni 2016 2017 2018 2019 2020
ok s
Umur Kelam
in
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
33.275 33.736 34.204 34.649 35.057
Laki-
0- Laki
14 Perempua 31.675 32.159 32.644 33.102 33.571
n
Total 64.950 65.895 66.848 67.751 68.628
79.099 81.400 83.741 86.024 88.314
Laki-
15-64 Laki 64.878 66.881 68.914 70.866 72.916
Perempuan 143.977 148.281 152.655 156.890 161.230
3.147 3.445 3.775 4.134 4.521
Total
Laki-
65+ Laki
Perempu 2.754 2.980 3.231 3.512 3.835
an
Total 5.901 6.425 7.006 7.646 8.356
46,05 45,68 45,35 45,08 44,82
Dependency Laki-
Ratio Laki 53,07 52,54 52,06 51,67 51,30
Perempua
n 49,21 48,77 48,38 48,06 47,75
Total Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau.
Berdasarkan kelompok umur ini juga dapat diperoleh informasi rasio
ketergantungan (dependency ratio) atau angka beban tanggungan. Indikator ini
untuk melihat sejauh mana penduduk usia produktif harus menanggung
penduduk yang bukan usia produktif. Angka beban tanggungan di Kabupaten
Berau pada tahun 2020 mencapai 47,75 persen. Artinya setiap 100 penduduk
produktif masih menanggung beban 47 sampai 48 penduduk tidak produktif
baik berusia dibawah 14 tahun maupun berusia 65 tahun keatas. Jika melihat
43
berdasarkan jenis kelamin, angka beban tanggungan penduduk laki-laki lebih
rendah dibandingkan dengan penduduk perempuan. Pada tahun 2020, angka
beban tanggungan penduduk laki-laki sebesar 44,82 persen sedangkan angka
beban tanggungan penduduk perempuan sebesar 51,30 persen. Selama tahun
2016 sampai dengan 2020, angka beban tanggungan di Kabupaten Berau
menunjukkan trend menurun baik penduduk secara total, penduduk laki-laki
maupun penduduk perempuan.
Tabel : 11
Angka Beban Tanggungan di Provinsi Kalimantan Timur, 2016-2020
Kabupaten/Kota 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
46,77 46,36 46,00 45,71 45,44
Paser 48,23 47,88 47,57 47,36 47,18
Kutai Barat 47,70 47,31 46,98 46,71 46,48
Kutai Kartanegara 45,78 45,37 44,99 44,68 44,36
Kutai Timur 49,21 48,77 48,38 48,06 47,75
Berau 49,48 49,04 48,68 48,39 48,14
Penajam Paser Utara 55,23 54,82 54,51 54,28 54,13
Mahakam Ulu 41,67 41,27 40,91 40,61 40,34
Kota Balikpapan 40,92 40,57 40,27 40,02 39,79
Kota Samarinda
45,37 44,84 44,35 43,92 43,49
Kota Bontang 44,83 44,44 44,09 43,81 43,56
Kalimantan Timur
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau.
Angka beban tanggungan Kabupaten Berau tergolong tinggi bila
dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Kalimantan Timur.
Selama tahun 2016 sampai dengan 2020, Kabupaten Berau menduduki
peringkat ke tiga dengan angka beban tanggungan tertinggi setelah Kabupaten
Mahakam Ulu dan Penajam Paser Utara. Seperti halnya Kabupaten Berau,
semua kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur memiliki angka beban
tanggungan dengan trend menurun dari tahun 2019 sampai dengan 2020.
B. Seni Budaya dan Olahraga
1. Kebudayaan
Sumber daya yang dimiliki Kabupaten Berau selain dari sumber
daya manusia adalah ketersediaan aset-aset yang terkait dengan sarana
dan prasarana pendukung pembangunan dan pengembangan kebudayaan
44
dan pariwisata. Dari sisi aset kebudayaan, Kabupaten Berau memiliki
aset yang cukup beragam. Pada tahun 2020, jumlah situs dan Benda
Cagar Budaya (BCB) di Kabupaten Berau mencapai 635 unit, tidak ada
penambahan sejak tahun 2016. BCB adalah benda bergerak maupun
tidak bergerak hasil karya manusia yang berusia 50 tahun atau lebih,
memiliki arti khusu bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama
dan/atau kebudayaan dan memiliki nilai budaya bagi penguatan
kepribadian bangsa. BCB ini dapat dijadikan sebagai sarana kegiatan
pariwisata, pembelajaran dan penelitian. Jumlah kampung adat/budaya
juga tidak mengalami penambahan dari tahun 2016 sampai dengan 2020
yaitu sebanyak 6 kampung. Sedangkan kampung wisata, yang pada
tahun 2016 hanya sebanyak 1 kampung, jumlahnya terus bertambah
hingga menjadi sebanyak 9 kampung pada tahun 2020.
Tabel : 12
Aset Kebudayaan Kabupaten Berau, 2016-2020
No. Aset Satuan 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) Budaya
(3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Kampung Kampung 6 66 6 6
Adat/Budaya 1 16 9 9
2 Kampung Wisata Kampung
3 Situs Dan Benda Unit 635 635 635 635 635
CagarBudaya
4 Kelompok Kelompok 3 33 3 3
Kesenian - -- - -
3 33 3 3
5 Permainan Jenis
Tradisional
6 Lembaga Budaya Lembaga
7 Upacara Event 1 1 1 2 0
Tradisional
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Berau.
2. Pemuda dan Olahraga
Pemuda sebagai motor penggerak pembangunan mempunyai peran
serta dan arti penting bagi pelaksanaan pembangunan Kabupaten Berau.
Dalam rangka meningkatkan kepedulian dan partisipasi pemuda dalam
pembangunan daerah, dilaksanakan program peningkatan sarana dan
45
prasarana olahraga. Kesadaran akan pentingnya seni, budaya dan
olahraga memberikan arah bagi perwujudan identitas nasional dan daerah
yang sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa serta menciptakan
iklim kondusif dan harmonis. Sedangkan pembangunan dan kemajuan
di bidang olahraga, selain mendukung peningkatan kualitas sumber daya
manusia di bidang kesehatan, juga meningkatkan martabat dan nama baik
negara/daerah dalam kancah nasional dan internasional.
Ketersediaan fasilitas penunjang bagi organisasi pemuda dan
olahraga di suatu wilayah menggambarkan kapasitas pemerintah daerah
dalam memberdayakan pemuda untuk berperan serta dalam
pembangunan daerah. Adapun jumlah sarana dan prasarana pemuda dan
olahraga di Kabupaten Berau pada tahun 2015 dapat terlihat pada tabel
12 yaitu jumlah water boom sebanyak 4 unit, 1 gedung serba guna, 1
lapangan pemuda, 5 lapangan tenis cendana, serta 1 lapangan sepak bola.
Tabel : 13
Sarana Prasarana Pemuda dan Olahraga Kabupaten Berau, 2020
No. Nama Lokasi Jumlah
Aset (3) (4)
(1) (2)
1 Water Boom/Kolam Renang Jl. Gatot Subroto, 4
TanjungRedeb 1
1
2 Gedung Serba Guna/Graha Jl. Mangga I, Tanjung 5
Pemuda Redeb 1
3 Lapangan Pemuda Jl. Mangga I, Tanjung
Redeb
4 Lapangan Tenis Cendana Jl. Cendana, Tanjung
Redeb
5 Lapangan Sepak Bola Jl. Murjani I, Tanjung
Batiwakal Redeb
Sumber: Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Berau.
46
BAGIAN 5
KECAMATAN MARATUA
Pulau Maratua ini terletak di wilayah Kecamatan Maratua, Kabupaten
Berau, Kalimantan Timur. Yang menjadikan pulau ini menjadi pulau terluar
Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Filipina. Pulau ini
tepatnya berada di sebelah selatan Pulau Tarakan dan berada di wilayah lautan
Sulawesi.
Peta Wilayah Kecamatan Maratua
Sumber: BPS Kabupaten Berau
47
Unsur unsur pembentuk kampung
A. Daerah
Pulau Maratua merupakan salah satu pulau kecil berpenghuni yang
terletak di laut Sulawesi. Pulau ini memiliki luas wilayah daratan sebesar
384,36 km² dan wilayah perairan seluas 3.735,18 km². Di pulau ini terdapat
titik dasar TD.039 dan TR.039. Pulau ini mempunyai keanekaragaman hayati
laut yang tinggi, seperti terumbu karang, mangrove, padang lamun, dan ikan-
ikan karang. Pulau Maratua memiliki gugusan karang yang indah, hamparan
pasir yang luas dan berbentuk cincin.
Kecamatan Maratua merupakan gugusan pulau atoll yang secara
astronomis berada pada 2° 15′12″ LU, 118° 38′41″ BT yang memiliki luas
wilayah 4.119,54 Km2 . Berdasarkan posisi geografisnya, Kecamatan Maratua
memiliki batas-batas wialayah sebagai berikut : Sebelah Utara: Laut Sulawesi,
Sebelah Selatan: Selat Makassar, Sebelah Barat: Laut Sulawesi, dan Sebelah
Timur: Kecamatan Pulau Derawan. Kecamatan Maratua terdiri dari 4 (empat)
kampung, yaitu Maratua Teluk Harapan (merupakan Ibu Kota kecamatan),
Maratua Payung-Payung, Maratua Bohe Silian dan Maratua Teluk Alulu.
Pulau Maratua, dapat dijangkau dengan menggunakan beberapa sarana
transportasi yang ada. Awal perjalanan dapat dimulai dari kota Balikpapan
yang merupakan salah satu pintu gerbang utama untuk mencapai wilayah-
wilayah administratif Provinsi Kalimantan Timur. Rute dari Kota Balikpapan
adalah melalui kota Tanjung Redeb, Kabupaten Berau. Perjalanan menuju kota
ini, ditempuh menggunakan pesawat udara selama kurang lebih 1 jam. Jalur
transportasi air (sungai dan laut) merupakan sarana perhubungan paling
penting di Pulau Maratua untuk mobilitas penduduknya ke tempat lain dan
termasuk ke ibukota kabupaten di Tanjung Redeb. Selain laut, jalan desa yang
menghubungkan kampung Bohe Silian, Payung-payung dan Teluk Harapan
juga merupakan sarana transportasi yang penting. Sarana transportasi laut yang
digunakan terdiri dari kapal motor dan perahu motor cepat (speed boat). Perahu
motor atau speed boat ini merupakan pilihan utama untuk menjangkau pulau
Maratua, dengan lama waktu perjalanan sekitar 3 - 4 jam dari Berau.
48
Sedangkan di darat masyarakat menggunakan sepeda atau sepeda motor
untuk mobilisasi ke ketiga kampung. Semua kampung di Pulau Maratua telah
memiliki dermaga yang merupakan akses menuju luar pulau. Ekosistem dan
Sumberdaya Hayati Terumbu Karang Ekosistem terumbu karang merupakan
salah satu potensi laut yang ada di Pulau Maratua. Terumbu karang di pulau ini
sebagian besar merupakan jenis fringing reefs yang ditemukan di seluruh
wilayah tubiran pulau. Berdasarkan pembagian zona, terumbu karang di pulau
Maratua terhampar di zona reef flate dan zona reef edge / reef slope. Rata-rata
terumbu karang pada zona reef edge dalam kondisi baik dengan tingkat
penutupan terumbu karang (life coral). 61 % dengan komposisi Hard Coral
55% dan Soft Coral 6%. Terumbu karang tumbuh bagus pada zona reef flat dan
reef slope hingga mencapai kedalaman 17 meter. Pada kedalaman lebih dari 17
meter, terumbu karang sudah jarang tumbuh dan lebih didominasi oleh substrat
dasar berupa pasir. Ukuran koloni karang di sekitar reef flat rata-rata
berdiameter 20 cm dan letaknya relatif rapat satu sama lainnya. Akan tetapi,
terumbu karang di pulau Maratua juga mengalami tekanan dari beberapa
aktivitas manusia, seperti aktivitas transportasi laut dan kegiatan destructive
fishing (blasting fishing, cyanide fishing) yang dilakukan masyarakat nelayan
setempat dan pendatang. Hal ini terjadi terutama di zona reef flat dan zona reef
slope. Pada zona reef slope, jenis lifeform karang yang umum adalah jenis
massive, sub massive, karang meja, dan karang bercabang. Terumbu karang ini
berada dalam ukuran koloni yang besar, terutama lifeform karang massive dan
sub massive. Jenis lifeform inilah yang relatif tahan terhadap gangguan fisik.
Juga masih dapat ditemukan sponge berukuran besar (tinggi 40 cm diameter
30 cm) di zona ini. Pada sebaran karang di zona reef flate, Penutupan karang
rata-rata sekitar 29,39 %, dengan kalkulasi penutupan karang keras 22,89 %
dan penutpan karang lunak sebesar 6,5 %. Berdasarkan penutupan karang ini,
maka kondisi terumbu karang pada zona reef flate di Pulau Maratua dapat
dikategorikan dalam kondisi sedang. Survei terumbu karang pada tahun 2003
ditemukan total spesies karang yang ditemukan di Pulau Maratua sebanyak 206
spesies. Sedangakn spesies ikan karang ditemukan sebanyak 257 spesies.
49
1. Mangrove
Hutan mangrove (hutan bakau) merupakan komunitas vegetasi
pantai tropis, yang didominasi oleh beberapa jenis pohon mangrove yang
mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantai
berlumpu, berlempung atau berpasir. Hutan mangrove. ditemukan di
daerah pantai yang terlindung dan di muara sungai dengan ekosistem yang
khas sedangkan di pantai-pantai curam yang berdinding batu tidak
ditumbuhi mangrove. Adapun potensi mangrove yang tumbuh dan dapat
dikembangkan seperti kayu api-api. Ekosistem mangrove dan vegetasi
pantai lainnya yang ada di Pulau Maratua seluas 369 ha dan berada dalam
kondisi yang relatif baik. Ditemukan 16 spesies mangrove di Pulau
Maratua. Spesies mangrove yang dapat ditemukan yakni Acanthus
ilcifolius, Acrosthicum aureum, Aegiceras floridum, Bruguiera
cylindrical, Bruguiera gimnorrhiza, Derris trifoliate, Excoecaria agallocha,
Heritiera littolaris, Nypa fruticans, Pongamia pinnata, Rhizpora
mucronata, Rhizophora apiculta, Rhyzophora stylosa, Scyphiphora
hydrophyllacea, Sonneratia alba, dan Terminalia catapa.. Hutan mangrove
dapat ditemui hampir diseluruh kampung yang ada di Pulau Maratua
Lamun Ekosistem padang lamun (sea,grass) dapat ditemukan hampir di
seluruh daerah berpasir Pulau Maratua. Luas padang lamun sekitar 1.549
ha dengan penutupan berkisar antara 5% sampai 80 %, dengan rata-rata 8
%. Spesies yang ditemukan adalah Halodule univervis, Halodule pinifolia,
Cyamodocea rotundata, Syringodium isoetifolium, Enhalus acoroides,
Thallassia hemrichii, Halophila ovata, dan Halophila ovalis. Padang lamun
dapat ditemukan hampir di seluruh daerah pasang surut yang berpasir dan
terdapat pacth reef. Daerah yang memiliki padang lamun dengan kondisi
sangat bagus adalah Teluk Pea yang terdapat di Kampung Payung-payung
2. Perikanan
Ikan karang (ikan-ikan yang berasdosiasi dengan karang) yang
menghuni perairan sekitar pulau Maratua pada umumnya terdiri dari ikan
50
hias dan ikan karang konsumsi. Ikan karang umumnya berukuran kecil
hingga sedang dengan corak warna yang menarik. Jenis-jenis ikan karang
hias yang banyak dijumpai di Kecamatan Pulau Sembilan, Pulau Laut
Barat dan Pulau Laut Selatan seperti ikan badut/giru (Amphiprion
accoelaris dan A, clarki), ikan sersan (Abudefduf bengalensis, A. lorentzi,
A.septemfasciatus, A, sexatilis dan A, sexfasciatus), ikan betok (Chromis,
Cinerascens, C, viridis, C, weberi), ikan kakaktua (Scarus ghobban), ikan
okpis (Bodianus mesothorax), ikan tringger (Rhinechantus verrucosus),
ikan pakol (Arothron immaculatus), ikan angel (Pomacanthus anularis),
ikan kepe-kepe (Chaetodon, Adiergatos, C, baronessa, C. octofasciatus,
Cheilmon rostrarus), ikan layaran (Heniochus acuminatus). Beberapa ikan
karang konsumsi yang banyak dijumpai adalah dari jenis ikan kerapu
(Chomileptes altivelis, Ephinephelus fuscoguttatus), ikan kakap (baroci)
(Luiyanus decussatus), ikan baronang (Siganus coralinus, S. dolainus),
ikan ekor kuning (Caesio kuning), ikan tanda-tanda (Luiyanus
Fulvilamma), ikan pari bintik biru (Halichoeris centriquadrus), ikan
gitaran (Rhynchobatus djiddesis), ikan pari (Rhinotera javanica) dan
beberapa jenis ikan konsumsi lainnya.
3. Aktivitas Pengelolaan
Sumberdaya Sebagian besar penduduk pulau Maratua bekerja di
sektor pertanian dalam hal ini bidang perikanan sebanyak 1.068 jiwa dan
bidang perkebunan sebanyak 110 jiwa. Lainnya dibidang penggalian,
industri, perdagangan dan pemerintahan. Untuk kegiatan perikanan,
dominan masyarakat Maratua adalah pelaku perikanan tangkap atau
nelayan.
4. Lingkungan
Maratua merupakan salah satu pulau dari gugusan pulau-pulau kecil
yang berdekatan di perairan Laut Sulawesi. Pulau ini bersebelahan dengan
wilayah Pulau Derawan, Pulau Samama dan Pulau Sangalaki. Pulau
51
Maratua memiliki bentuk topografi yang bergelombang yang landai
dengan tingkat kemiringan lereng bervariasi, yaitu berkisar antara 4 - 110.
Satuan morfologi yang terdapat di wilayah kepulauan umumnya berupa
dataran pantai, perbukitan rendah dan tinggi. Di Pulau Maratua terdapat 2
tipe pantai, yaitu pantai berpasir dan pantai terjal. Pantai berpasir terbentuk
secara pengendapan di pantai oleh gelombang, yang terbentang di pesisir
barat dan selatan. Sedangkan tipe pantai terjal terbentuk oleh terumbu
karang yang terangkat, terbentang di pesisir utara dan timur.
5. Iklim
Letaknya yang berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik,
menyebabkan kondisi iklim di Pulau Maratua sangat dipengaruhi oleh
kondisi iklim di samudera ini. Faktor oseanografi dipengaruhi pergerakan
arus secara musiman dan Arus Lintas Indonesia (Arlindo) dari Samudera
Pasifik menuju Samudera Hindia yang melewati Selat Makasar. Musim
hujan berlangsung pada bulan Oktober – Mei dengan hari hujan rata-rata
15 - 20 hari perbulan dan curah hujan terbesar terjadi pada akhir atau awal
musim hujan. Musim kemarau berlangsung pada bulan Juli - September
dengan curah hujan terendah pada bulan Juli. Suhu udara rata-rata berkisar
antara 24,8° -27,9° C. Suhu udara minimum berkisar antara 19° -23° C dan
musiman berkisar antara 32° -35,6° C. Suhu udara harian rata-rata tidak
menunjukkan fluktuasi yang signifikan antara siang dan malam hari.
Perbedaan suhu udara maksimum dan minimum berkisar antara 10° - 12°
C.
B. Penduduk
Penduduk kecamatan Maratua dari tahun ke tahun meningkat. Dari tahun
2010 berjumlah 3.200 jiwa terus meningkat hingga di tahun 2020 menjadi
3.664 jiwa, penduduk kecamatan maratua meningkat dengan laju pertumbuhan
sebesar 1,36 persen selama kurun waktu 10 Tahun.
52
Desa yang terpadat penduduknya adalah desa Maratua Teluk Harapan
dengan jumlah penduduknya sebesar 1.184 jiwa dikarenakan desa Maratua
Teluk Harapan merupakan ibukota kecamatan Maratua. Lalu diikuti dengan
desa Maratua Bohesilian dengan jumlah penduduk sebesar 1.081 jiwa dimana
di desa Bohesilian merupakan desa yang memiliki jumlah RT terbanyak di
kecamatan Maratua. Lalu diikuti dengan desa Maratua Teluk alulu yang jumlah
penduduknya sebesar 729 jiwa dan desa Maratua Payung-Payung yang jumlah
penduduknya sebesar 670 jiwa.
Penduduk Pulau Maratua Kabupaten Berau, Kalimantan Timu
merupakan Kelompok dengan latar belakang budaya yang berbeda-‐beda.
Suku Dayak, Suku Banjar, Suku Jawa, Suku Bugis, Suku Madura dan
Tionghoa menjadikan destinasi Pulau Maratua kaya akan keragaman budaya.
Hal ini menjadi kekuatan yang dapat membangun pariwisata Kalimantan
Timur secara umum dan Pulau Maratua secara khusus. Suku Bajau adalah
kelompok masyarakat Mayoritas yang mendiami wilayah Pulau Maratua yang
berprofesi sebagai nelayan. Suku Bajau dengan adat istiadat dan tari-‐tarian
tradisional menjadi penunjang pariwisata Maratua.
Table : 14
Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Desa,
2010 – 2020
Jumlah Laju Pertumbuhan Penduduk
Pemduduk
Desa 2020 2010-2020
2010
(1) (2) (3) (4)
010 maratua payung-payung 565 670 1.72
020 maratua bohesikian 973 1081 1.06
030 maratua teluk alulu 654 729 1.09
040 maratua teluk harapan 1008 1184 1.62
Kecamatan maratua 3200 3664 1.36
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau
53
Table : 15
Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin Menurut Kecamatan, 2020
Desa Jenis kelamin Jumlah Rasio
Laki-laki Perempuan jenis
(1) kelamin
010 maratua payung- (2) (3) (4) (5)
payung … … 670 101.20
020 maratua
bohesikian … … 1081 103.20
030 maratua teluk alulu
040maratua teluk … … 729 94.40
harapan
Kecamatan Maratua … … 1184 103.80
1843 1821 3664 101.20
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau
Table : 16
Distribusi dan Kepadatan Penduduk Menurut Desa, 2020
Desa Distribusi penduduk Kepadatan penduduk
(%) per km2
(1) (2) (3)
010 Maratua payung- 18.29 12.29
payung
020 Maratua Bohesilian 29.50 0.28
030 Maratua Teluk Alulu 19.90 13.67
040 Maratua Teluk 32.31 5.82
Harapan
Kecamatan Maratua 100,00 0.89
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau
1. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan
pembangunan suatu negara. Program – program peemerintah seperti wajib
belajar 9 tahun, bantuan operasional sekolah (BOS), bantuan siswa miskin
54
(BSM) dan program-program pemerintah lainnya adalah upaya- upaya
pemerintah untuk meningkatakan pendidikan penduduk Indonesia.
Pada tahun ajaran 2020/2021, jumlah murid Sekolah Dasar (SD)
mengalami peningkatan dari 509 siswa menjadi 521 siswa. Untuk dengan
anak yang bersekolah SMP juga mengalami penurunan dari 244 menjadi
210 siswa. Sedangkan anak yang bersekolah SMA meningkat dari 133
menjadi 189 siswa.
Untuk bangunan sekolah, kecamatan Maratua memiliki 2 bangunan
sekolah TK, 4 bangunan sekolah SD, 1 bangunan sekolah SMP dan 1
bangunan sekolah SMA.
Table : 17
Jumlah Murid, Guru, dan Rasio Murid Terhadap Guru Taman
Kanak- Kanak (TK) Menurut Desa, Tahun Ajaran 2020/2021
Desa Murid Rasio murid
Guru
terhadap guru
(1) (2) (3) (4)
010 Maratua payung payung - - -
020 Maratua bohesilian 43 4 10,75
030 Maratua teluk alulu 22 4 11
040 Maratua teluk harapan 40 4 10
Kecamatan Maratua 105 10 7.6
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Berau
Table : 18
Jumlah Murid, Guru, dan Rasio Murid Terhadap Guru Sekolah
Dasar (SD) Menurut Desa, Tahun Ajaran 2020/2021
Rasio murid
Desa Murid Guru terhadap
guru
(1) (2) (3) (4)
55
010 Maratua payung payung 86 9 9.5
020 Maratua bohesilian 155 9 17.2
030 Maratua teluk alulu 103 10 10.3
040 Maratua teluk harapan 177 10 17.7
Kecamatan Maratua 521 38 13.7
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Berau
Table : 19
Jumlah Murid, Guru, dan Rasio Murid Terhadap Guru Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Menurut Desa, Tahun Ajaran 2020/2021
Rasio murid
Desa Murid Guru terhadap
guru
(1) (2) (3) (4)
010 Maratua payung payung 210 18 15.25
020 Maratua bohesilian - - -
030 Maratua teluk alulu - - -
040 Maratua teluk harapan - - -
Kecamatan Maratua 210 18 15.25
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Berau
Table : 20
Jumlah Murid, Guru, dan Rasio Murid Terhadap Guru Sekolah
Menengah Atas (SMA) Menurut Desa, Tahun Ajaran 2020/2021
Desa Murid Guru Rasio murid
terhadap guru
(1) (2) (3) (4)
010 Maratua payung 189 12 15.75
payung
020 Maratua bohesilian - - -
56
030 Maratua teluk alulu - - -
040 Maratua teluk harapan - - -
Kecamatan Maratua 189 12 15.75
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Berau
2. Kesehatan
Pembangunan di sektor kesehatan juga merupakan hal yang sangat
penting, karena dengan berhasilnya pembangunan di sektor kesehatan
maka secara tidak langsung berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat.
Untuk kecamatan Maratua sendiri, prasarana kesehatan yang
dimiliki, yaitu 1 puskesmas induk yang terletak di desa Teluk Harapan
yang sudah dilengkapi dengan fasilitas rawat inap dan 3 puskesmas
pembantu yang berada di masing-masing desa lainnya. Setiap desa juga
memiliki kegiatan posyandu untuk membantu menjaga kesehatan ibu dan
balita.
Table : 21
Banyaknya Sarana Kesehatan Menurut Desa/Kelurahan dan Jenis
Sarana Kesehatan di Kecamatan Maratua, 2020
Puskesmas
Desa/Kelurahan Rawat Inap Tanpa Apotek
Rawat Inap
(1) (2) (3) (4)
Maratua payumg 0 00
010
payung
020 Maratua bohesilian 0 00
030 Maratua teluk alulu 0 00
Maratua teluk 1 01
040
harapan
Maratua 1 01
Sumber:BPS, Pendataan Potensi Desa (Podes) 2019
57
Table : 22
Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Jenisnya, 2017 - 2020
Jenis 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5)
Tenaga medis 33 - -
Tenaga keperawatan 15 14 19 18
Tenaga kebidanan 8 7 12 10
Tenaga kefarmasian 111 1
Tenaga Kesehatan masyarakat - - 1 3
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Berau
3. Agama
Sama seperti sebagian besar penduduk Indonesia, di kecamatan
Maratua juga sebagian besar penduduknya beragama Islam. Fasilitas
ibadah yag ada di kecamatan Maratua total sejumlah 6 unit yang terdiri
dari 5 masjid dan 1 buah Musholla. Selain itu, tidak ada tempat peribadatan
bagi penduduk kecamatan Maratua yang beragama selain Islam.
Table : 23
Jumlah Penduduk Menurut Agama, 2015 – 2020
Tahun Islam Agama katolik
Prosestan
2015 3 740 11 11
2016 3 500 10 7
2017 3 419 9 7
2018 3 462 8 2
2019 3 433 8 8
2020 3 759 8 9
Sumber : Kantor Kementrian Agama Tanjung Redeb
58
4. Pertanian
Sektor pertanian yang ada di kecamatan Maratua hanyalah subsektor
perkebunan, peternakan dan perikanan. Tanaman perkebunan yang ada
di kecamatan Maratua adalah kelapa yang pada tahun ini luas tanamnya
menurun dibanding tahun kemarin, yaitu sebesar 276 Ha. Produksi di
sektor perkebunan mengalami penurunan dari tahun kemarin menjadi
996,81 kg. Sedangkan jumlah tenaga kerja perkebunannya tidak
mengalami perubahan dibandingkan tahun kemarin yaitu sebanyak 291
orang.
Untuk hewan ternak, yang ada di kecamatan Maratua tahun 2019
adalah ayam buras. Jumlah populasi ternak ayam buras di kecamatan
maratua pada tahun 2019 menurun dibandingkan tahun 2018 dari 1.462
ekor menjadi 1.345 ekor.
Sarana penangkapan ikan laut Tahun 2018 yang ada di kecamatan
Maratua berjumlah total 258 unit yang terdiri dari 5 perahu tanpa motor,
69 perahu motor tempel dan 184 kapal motor.
C. Tata kehidupan
Eksistensi masyarakat suku Bajau yang mementaskan tari Dalling dalam
konteks pariwisata menjadi peluang pelestarian budaya suku Bajau. Saat ini,
terdapat empat anggota masyarakat yang berperan sebagai penari (aktif sebagai
penari Tari Dalling). Kegiatan pariwisata memungkinkan para penar ini
menampilkan Tari Dalling dalam rangka menyambut wisatawan, tamu ataupun
orang penting lainnya. Hal ini menjadi kekuatan positif bagi upaya
melestarikan tari tradisional. Meskipun media menyebutkan adanya
kemungkinan budaya suku Bajau yang terancam punah dan bahkan telah
dibenarkan oleh Pemerintah setempat, pariwisata diharapkan memberikan
peluanguntuk melestarikan tarian tradisional. Tidak adanya generasi yang ingin
Mempelajari tarian tradisional dapat menjadi ancaman akan keberlanjutan
Tarian tradisional. Sebaliknya jika pariwisata tidak mampu mendorong upaya
pelestarian tari tradisional, maka pariwisata berkelanjutan yang salah satu
59
prinsipnya adalah keberlanjutan (pelestarian) budaya daerah tidak dapat
tercapai. Karena itu, pariwisata dengan konsep keberlanjutan perlu diterapkan
dengan melihat pentingnya pelestaian budaya daerah Pulau Maratua.
Kabupaten Berau Kalimantan Timur. Dalam rangka pelaksanaan
Tridharma Perguruan Tinggi di bidang pengabdian, Tim dosen Sekolah Ilmu
dan Teknologi Hayati (SITH), terdiri dari Dr. Aos, Dr. Agus Dana Permana
dan Dr. Mia Rosmiati, melakukan program pengabdian masyarakat (PPM)
dengan judul: “Membangun Usaha Agribisnis Di Pulau Maratua Kecamatan
Maratua Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur”. Tujuan PPM
(program pengabdian masyarakat) adalah untuk meningkatkan ketersediaan
dan ketahanan pangan khususnya tanaman sayuran di Pulau Maratua.
Kondisi pulau maratua merupakan ekosistem Karst yang tidak
memungkinkan untuk budidaya pertanian dalam skala luas berbasis lahan
dengan kondisi nutrisi tanah yang terbatas. Saat ini kebutuhan sayuran dari
masyarakat di Pulau Maratua diperoleh dari Kabupaten Berau dengan jarak
tempuh sekitar 3 jam dengan menggunakan speedboat. Hal ini menyebabkan
harga sayuran ditingkat konsumen sangat mahal dan jenis sayurannya terbatas.
Pelaksanaan PPM pada tahun pertama ini, dilakukan pelatihan dan
demplot budidaya tanaman pada lahan pekarangan dengan system tanam dalam
pot oleh Dr. Aos, peningkatan motivasi usaha dan pengembangan agribisnis
lahan pekarangan oleh Dr. Mia, dan pendampingan kegiatan budidaya dan
pemeliharaan oleh mahasiswa MBKM SITH Program studi Rekayasa
Pertanian.
Harapan dari kegiatan PPM adalah masyarakat di Pulau Maratua
memiliki motivasi dan mengaplikasikan budidaya sayuran dengan
memanfaatkan lahan pekarangannya sehingga kebutuhan sayuran dapat
terpenuhi dari dalam pulau sendiri, dan selanjutnya dapat dikembangkan
menjadi usaha yang akan menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat.
60
DAFTAR PUSTAKA
Badan pusat statistic kabupaten berau. (2021). Kecamatan Maratua Dalam Angka
2021. Tanjung Redeb: Kabupaten Berau
Dinas Pariwisata Kalimantan Timur. https://dispar.kaltimprov.go.id/portofolio/151/
Junaid.,ilham.,dkk (2019) Implementasi Pariwisata Berkelanjutan di Pulau
Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan timur. Manajemen pariwisata:
Makassar
Maryanto.,Sigit. (2011). Srtagragfi Dan Keterpaduan Batubara Pada Formasi
Lati di daerah Berau, Kalimantan timur. Pusat survei geologi: Bandung
Mendra., Dara. (2022). Borneo. Pulau Kaniungan, Surga Bahari Tersembunyi di
Ujung Berau :Kabupaten Berau https://www.celebes.co/borneo/pulau-
kaniungan-berau
Muhammad.,Saleh. (2019). Dinas Pertanian Dan Peternakan (Distanak) Berau
Menargetkan Berau Menjadi Lumbung Beras Mulai Dua Tahun ke depan
Muharram. (2018). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten. Tanjung
Redeb:Kalimantan timur berau.www.beraukab.go.id
Mutaqin. (2019). Menjelajahi Biduk-Biduk KKN. Pusat Studi Sumberdaya dan
Tekonologi Kelautan Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta
https://pustekkelautan.ugm.ac.id/2019/08/01/menjelajah-biduk-biduk/
Narko., (2021). Membangun Usaha Agribisnis di Pulau Maratua (Kalimantan
Timur) Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB
https://sith.itb.ac.id/2021/11/18 /ppm-membangun-usaha-agribisnis-di-
pulau-maratua-kalimantan-timur/
Pemerintah Kabupaten Berau. Pariwisata Kalimantan Timur https://beraukab.go.id
Pertambangan.Tanjung Redeb :Kabupaten Berau https://beraukab.go.id/v2/?page_id
=56
Pesona Indonesia. Direktori Pariwisata Kementrian Rebuplik Indonesia
https://direktoripariwisata.id/unit/4181