The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ghinaaghniah, 2022-11-17 11:41:15

modul hipotermia

modul hipotermia

Keywords: bahan ajar

MODUL AJAR

HIPOTERMIA

UNTUK SMP/MTS KELAS VIII

MODUL AJAR

UNTUK JENJANG
SMP/MTS

Tim Penyusun :
Annisa Novianti Taufik, M.Pd

Mudmainah Vitasari, M.Pd
Ghina Aghnia Malahayati
Maulidia Esa Abdika Fujiati

Dzul Asfi Warraihanah
Retty Lia Toebing

Titi Dewi Anggraeni

Hak Cipta @2022

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan

rahmatnya kami dapat menyusun buku ajar ini. Sejalan

dengan pelaksanaan tugas dan fungsi seorang guru terkait


dengan pelaksanaan pendidikan, kami telah berhasil

menyusun buku ajar ini dari mata pelajaran IPA yang

disesuaikan dengan kebijakan kurikulum untuk jenjang


Sekolah Menengah Pertama (SMP).





Besar harapan kami agar buku yang dihasilkan ini dapat

dimanfaatkan secara optimal oleh semua pihak terkait,

sehingga pada akhirnya dapat menjadi bagian alternatif

yang dapat membantu sekolah dalam penyelenggaraan


pendidikan.





Kami menyadari bahwa buku yang dihasilkan ini masih

terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat

mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak untuk


perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut. Kami

menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya atas peran serta aktif dari berbagai pihak


dalam penyusunan buku ini.

November 2022
Penulis

Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII || Hipotermia

Daftar Isi

Kata Pengantar

Daftar Isi ................................................................................. i
Petunjuk Pembelajaran ....................................................... ii
Peta Konsep .......................................................................... iii
Kompetensi Inti .................................................................... iv
Kompetensi Dasar ................................................................ v
Model Keterpaduan ............................................................. vi
Materi 1 .................................................................................. 1
Rangkuman ............................................................................ 7
Latihan Soal 1 ........................................................................ 8
Materi 2 .................................................................................. 9
Rangkuman 2 ........................................................................ 17
Latihan Soal 2 ....................................................................... 18
Materi 3 .................................................................................. 19
Rangkuman 3 ........................................................................ 26
Latihan Soal 3 ....................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA

Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII ||Hipotermia i

Petunjuk Penggunaan

Agar para siswa dapat berhasil dengan baik dalam
menguasai modul ini, maka diharapkan mengikuti petunjuk
umum sebagai berikut :

1.Membaca semua bagian dari modul bahan ajar ini dari
awal sampai akhir.

2.Membaca ulang dan pahami sungguh-sungguh prinsip-
prinsip yang terkandung dalam modul ini.

3.Membuat ringkasan dari keseluruhan materi modul bahan
ajar ini.

4.Menggunakan bahan pendukung lain serta buku-buku
yang direferensikan dalam daftar pustaka agar dapat lebih
memahami konsep setiap kegiatan belajar.

5.Setelah dirasa cukup menguasai materi pendukung,
kerjakan soal soal yang ada dalam lembar latihan dari
setiap kegiatan belajar yang ada pada modul.

6.Lakukan diskusi kelompok baik dengan sesama teman
sekelompok atau dengan pihak-pihak yang sekiranya
dapat membantu dalam memahami isi modul ini.

7.Setelah mahasiswa merasa menguasai keseluruhan
materi modul ini, kerjakan soal-soal yang ada dalam
lembar evaluasi dan setelah selesai baru cocokkan
hasilnya dengan lembar kunci jawaban.

Akhirnya penulis berharap semoga mahasiswa tidak
mengalami kesulitan dan hambatan yang berarti dalamm
empelajari modul ini, dan dapat berhasil dengan baik sesuai
Tujuan Akhir yang telah ditetapkan.

Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII ||Hipotermia ii

Peta Konsep

Menyebabkan Berakibat

Penurunan suhu tubuh HIPOTERMIA Jantung tidak
berfungsi
Diukur
menggunakan dengan baik

Termometer
celcius

Penurunan
tekanan darah

Berakibat

Tubuh kekurangan
oksigen

Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII ||Hipotermia iii

Kompetensi Inti

KI-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
KI-2: Menunjukan prilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong,), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
KI-3: Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI-4: Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dalam ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII ||Hipotermia iv

Kompetensi Dasar

Kelas VII KD
3.1 Menerapkan konsep pengukuran berbagai besaran
dengan menggunaan satuan standar (baku)

3.4 Memahami konsep suhu,
pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari termasuk
mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada
manusia dan hewan.

Kelas VIII KD
3.7 Menganalisis sistem peredaran darah pada
manusia dan memahami gangguan pada sistem
peredaran darah, serta upaya menjaga kesehatan
sistem peredaran darah.

Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII ||Hipotermia v

MODEL KETERPADUAN

CONNECTED

KD 3.7 KD 3.1 KD 3.4
Sistem Peredaran Darah Suhu dan Kalor



Pengukuran

Organ peredaran
Besaran Pokok dan Suhu
darah turunan Alat pengukur suhu
Penyakit pada sistem
Satuan baku dan tak Kestabilan suhu

peredaran darah baku tubuh makhluk hidup

dalam kehidupan

sehari-hari

Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII ||Hipotermia vi

materi 1
SUHU DAN KALOR

Perlu diketahui !!

Biasanya, kebanyakan orang masih menggunakan indera
peraba untuk merasakan panas/dingin. Seperti ketika
orang demam lalu dirasakan apakah dahinya terasa
panas. Namun, tidak semua indera peraba manusia
memiliki kesamaan antara satu dengan yang lainnya. Oleh
karena itu, parameter suhu menjelaskan tentang seberapa
panas atau dinginkah sebuah benda secara akurat. Untuk
lebih jelasnya, mari kita simak lebih lanjut mengenai
suhu.

1.1 Suhu Ayo Kita Pelajari
• Berbagai jenis
Suhu sebuah benda adalah tingkat (derajat) termometer
panas suatu benda. Benda yang panas • Skala suhu
mempunyai derajat panas lebih tinggi
daripada benda yang dingin. Hasil kegiatan Mengapa Penting?
penyelidikanmu menunjukkan bahwa indra • Untuk memahami
perasa memang dapat merasakan tingkat suhu dan cara
panas benda. Akan tetapi, indra perasa bukan pengukurannya
pengukur tingkat panas yang andal. Benda
yang tingkat panasnya sama dirasakan
berbeda oleh tangan kanan dan kirimu. Jadi,
suhu benda yang diukur dengan indra perasa
menghasilkan ukuran suhu kualitatif yang
tidak dapat dipakai sebagai acuan. Suhu
harus diukur secara kuantitatif dengan alat
ukur suhu yang disebut termometer.

Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII ||Hipotermia 1

Jenis-jenis Termometer

a. Termometer Zat Cair Gambar 4.2 Termometer Zat Cair
Secara umum, benda-benda di alam akan

memuai (ukurannya bertambah besar) jika
suhunya naik. Kenyataan ini dimanfaatkan
untuk membuat termometer dari zat cair.
Perhatikan Gambar 4.2. Cairan terletak pada
tabung kapiler dari kaca yang memiliki bagian
penyimpan (reservoir/ labu).

Beberapa termometer yang menggunakan zat Gambar 4.3 Termometer

cair akan dibahas berikut ini. Labolatorium
1) Termometer laboratorium
Bentuknya panjang dengan skala dari -10°C

sampai 110°C menggunakan raksa, atau alkohol
seperti ditunjukkan pada Gambar 4.3.

2) Termometer suhu badan Gambar 4.4 Termometer Suhu Badan.

Termometer ini digunakan untuk mengukur Perhatikan pipa kapiler yang

suhu badan manusia. Skala yang ditulis antara menyempit di dekat labu.
35oC dan 42oC. Pipa di bagian bawah dekat labu
dibuat sempit sehingga pengukuran lebih teliti

akibat raksa tidak segera turun ke labu/
reservoir (Gambar 4.4).

Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII ||Hipotermia 2

b. Termometer Bimetal Gambar 4.6 Saat dipanaskan, bimetal

Perhatikan dua logam yang jenisnya melengkung.
berbeda dan dilekatkan menjadi satu
pada Gambar 4.6. Jika suhunya

berubah, bimetal akan melengkung.
Mengapa? Karena logam yang satu
memuai lebih panjang dibanding
yang lain. Hal ini dimanfaatkan
untuk membuat termometer.

Gambar 4.8 Termometer kristal cair
c. Termometer Kristal Cair
untuk mengukur suhu tubuh. Terdapat kristal cair yang
warnanya dapat berubah jika suhu

berubah. Kristal ini dikemas
dalam plastik tipis, untuk
mengukur suhu tubuh, suhu
akuarium, dan sebagainya
(Gambar 4.8).

2. Skala Suhu

Berapa suhu tubuh manusia sehat? Ya, kamu akan menjawab 37 C.
Huruf C Kependekan dari Celcius, salah satu contoh satuan suhu
atau skala suhu. Saat ini, n dikenal beberapa skala suhu, misalnya
Celcius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin.

Tidakah kamu penasaran, bagaimana membuat skala suhu pada
termometer?


Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII ||Hipotermia 3

AYO LAKUKAN

Mencoba Membuat Skala pada Termometer Zat Cair

Apa yang harus disiapkan?

1. Termometer raksa atau alkohol yang belum diberi skala suhu

2. Bejana A berisi es yang sedang melebur

3. Bejana B berisi air yang sedang mendidih

4. Pemanas spiritus

5. Spidol atau benang berwarna

Lakukan langkah-langkah berikut

1. Celupkan termometer dalam bejana A yang berisi es sedang melebur.

2. Tunggu beberapa saat. Setelah raksa dalam pipa termometer berhenti

bergerak turun, tandai letak permukaan raksa dalam pipa dengan

spidol atau benang! Tempat ini dinamakan titik tetap bawah. Beri

angka sesukamu pada titik itu, misalnya 10.

3. Panaskan air dalam bejana B dengan pemanas spiritus sampai air

dalam bejana itu mendidih.

4. Celupkan termometer ke dalam bejana berisi air yang sedang

mendidih.

5. Tunggu beberapa saat. Setelah raksa dalam pipa berhenti bergerak,

tandailah letak permukaan raksa dalam pipa dengan spidol. Titik itu

dinamakan titik tetap atas. Beri angka sesukamu pada titik itu (tetapi

lebih besar dari angka sebelumnya), misalnya 50.

6. Ukur jarak titik terbawah dengan titik teratas ini. Bagi jarak tesebut

dalam bagian-bagian dengan jarak yang sama. Anggap jarak tiap

bagian itu derajat suhu skala yang kalian buat (misalnya, skala Edo).
7. Kamu sudah membuat skala termometer sesuai skala buatan.

Ujilah Termometer Skala Buatanmu

1. Berapa suhu terbawah dan suhu teratas pada skala termometer

buatanmu? Cobalah buat perbandingan antara skala buatanmu

dengan skala Celcius.

2. Coba gunakan termometer skala kamu dan skala Celcius untuk

mengukur suhu air biasa dan air hangat. Kemudian, ukur air panas

dengan termometermu dan prediksikan hasilnya jika diukur dengan

skala Celcius. Uji prediksimu.

Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII ||Hipotermia 4

Kegiatan di atas merupakan metode yang dilakukan untuk
menentukan skala pada termometer. Dengan cara demikian
juga, Celcius, Fahrenheit, dan Reamur membuat skala
termometer. Kelvin merupakan skala suhu dalam SI. Skala
Kelvin menggunakan nol mutlak, tidak menggunakan “derajat”.
Pada suhu nol Kelvin, tidak ada energi panas yang dimiliki
benda. Perbedaan antara skala itu adalah angka pada titik tetap
bawah dan titik tetap atas pada skala termometer tersebut.

1.2 Perubahan Akibat Suhu

Apa yang terjadi pada benda jika suhunya berubah? Salah satu
perubahan yang terjadi pada benda adalah ukuran benda itu berubah.
Jika suhu benda naik, secara umum ukuran benda bertambah. Peristiwa
ini disebut pemuaian.

a. Pemuaian Zat Padat
Zat padat dapat mengalami pemuaian. Gejala ini memang sulit untuk
diamati secara langsung, tetapi seringkali kamu dapat melihat
pengaruhnya. Misalnya, saat kamu menuangkan air panas ke dalam
gelas, tiba-tiba gelas itu retak. Retaknya gelas ini karena terjadinya
pemuaian yang tidak merata pada gelas itu. Kamu akan plajari lebih
dalam tentang pemuaian pada zat padat.

Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VIII ||Hipotermia 5

Perlu diketahui !!

Partikel-partikel zat padat selalu bergerak (bergetar). Gerakan
partikel makin cepat sehingga memerlukan ruangan antara partikel
yang lebih besar. Jarak antara partikel makin besar, zat padat itu
memuai, bertambah panjang, bertambah luas, dan akhirnya
bertambah volumenya.

b. Pemuaian Zat Cair dan Gas

Berbeda dengan zat padat, pemuaian pada zat cair
tidak melibatkan muai panjang dan luas. Hal ini
disebabkan karena sifat zat cair yang
menyesuaikan bentuk wadahnya. Pemuaian pada
zat cair melibatkan muai ruang atau muai volume.
Suhu yang diberikan akan menentukan besar
pemuaian volume zat cair. Karenanya jika zat cair
diberikan suhu yang tinggi, maka semakin tinggi
juga pemuaian volumenya. Air raksa atau alkohol
yang ada di termometer bisa menjadi contoh
pemuaian zat cair. Air raksa akan bereaksi
terhadap perubahan suhu dengan memuai atau
menyusut sesuai dengan suhu yang diberikan.

Sama seperti zat cair, zat gas hanya mengalami pemuaian volume saja.
Volume gas akan meningkat jika diberikan suhu yang tinggi. Contoh
dari pemuaian zat gas adalah pengisian angin pada ban kendaraan. Saat
kita akan mengisi angin ban sepeda motor atau mobil tidak boleh
terlalu penuh. Hal ini dilakukan agar saat kita berkendara di siang hari,
ban sepeda motor tidak meletus. Suhu yang panas di siang hari
membuat gas di dalam ban memuai dan menyebabkan ban meletus.

6Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII || Erupsi Gunung Berapi

RANGKUMAN

1. Suhu adalah salah satu hal yang menjadi pertimbangan saat
menggunakan berbagai benda di sekitar. Misalnya, ketika

memasak, digunakan alat dari kayu atau alat dari aluminium
yang dilapisi bahan tahan panas pada bagian pegangannya.
Penambahan suhu menyebabkan pemuaian, baik padat, cair,
maupun gas. Oleh karena itu, pada pemanfaatan benda juga
harus mempertimbangkan adanya pemuaian. Sebagai contoh
dalam pemasangan jendela, rel kereta api, rangka baja pada
jembatan, dan penyimpanan makanan dalam bentuk cair.
2.Suhu menyatakan tingkat panas dinginnya suatu benda yang
dapat diukur dengan termometer.
3.Berbagai macam termometer :
Termometer Zat Cair
Termometer Kristal Cair
Termometer Bimetal
3. Berbagai skala termometer yaitu Celcius, Kelvin, Fahrenheit,
dan Reamur.
4. Perubahan suhu menyebabkan pemuaian pada benda. Pemuaian
dapat terjadi pada zat padar, cair, maupun gas.

7Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII || Erupsi Gunung Berapi

LATIHAN 1

1. Zat cair apakah yang digunakan dalam termometer zat cair?

2. Mengapa indra perasa bukan pengukur suhu yang andal?

3. Bagaimana persamaaan dan perbedaan cara menentukan titik
terbawah dan titik teratas pada skala Celcius dengan skala
Fahrenheit?

4. Bagaimana prinsip kerja termometer zat cair, termometer
bimetal, dan termometer kristal cair?

5. Perhatikan tabel hasil percobaan tentang pemuaian zat cair
berikut ini !

Jenis Zat Cair PerkiraanVolume pada
Volume pada suhu

suhu 30C (mL) 80C (mL)

Air 400 404,2
Minyak Goreng 400 414,5
400 422,0
Alkohol

Apakah jenis zat berpengaruh terhadap perubahan volumenya
ketika dipanaskan?

8Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII || Erupsi Gunung Berapi

materi 2
PENGUKURAN

2.1 Pengukuran

Mengukur merupakan kegiatan penting dalam kehidupan dan
kegiatan utama di dalam IPA. Contoh, kamu hendak
mendeskripsikan suatu benda, misalnya mendeskripsikan dirimu.
Kemungkinan besar kamu akan menyertakan tinggi badan, umur,
massa tubuh, dan lain-lain. Tinggi badan, umur, dan massa tubuh
merupakan sesuatu yang dapat diukur. Segala sesuatu yang dapat
diukur disebut besaran. Mengukur merupakan kegiatan
membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis
yang dipakai sebagai satuan. Misalnya, kamu melakukan
pengukuran panjang meja dengan jengkalmu. Dengan demikian,
kamu harus membandingkan panjang meja dengan panjang
jengkalmu. Jengkalmu digunakan sebagai satuan pengukuran.
Misalnya, hasil pengukurannya yaitu panjang meja sama dengan 6
jengkal.

Misalnya, ada 3 temanmu melakukan pengukuran panjang meja
yang sama, tetapi dengan jengkal masing-masing.
Hasilnya, sebagai berikut.
» Panjang meja = 6 jengkal Anita.
» Panjang meja = 5,5 jengkal Eka.
» Panjang meja = 7 jengkal Dinda.
Mengapa hasil ketiga pengukuran itu berbeda? Jelaskan.

Gambar 2.1 Mengukur dengan 9
satuan jengkal. Bagaimanakah
kemungkinan hasil pengukuran dua
orang terhadap panjang sebuah
benda jika satuannya jengkal?
Jelaskan.




Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII ||Hipotermia

Sekarang bayangkan, apa yang terjadi jika setiap pengukuran di
dunia ini menggunakan satuan yang berbeda-beda, misalnya
jengkal? Ketika kamu memesan baju ke penjahit dengan panjang
lengan 3 jengkal, kemungkinan besar hasilnya tidak akan sesuai
dengan keinginanmu. Mengapa? Karena penjahit itu menggunakan
jengkalnya. seperti pada Gambar 2.1 diatas. Oleh karena itu,
diperlukan satuan yang disepakati bersama untuk semua orang.
Satuan yang disepakati ini disebut satuan baku.

Mungkin kamu pernah mendengar satuan sentimeter, kilogram,
kelvin dan detik. Satuan-satuan tersebut adalah contoh satuan baku
dalam Sistem Internasional (SI). Setelah tahun 1700, sekelompok
ilmuwan menggunakan sistem ukuran yang dikenal dengan nama
Sistem Metrik. Pada tahun 1960, Sistem Metrik dipergunakan dan
diresmikan sebagai Sistem Internasional. Penamaan ini berasal dari
bahasa Prancis, Le Systeme Internationale d’Unites. Dalam satuan
SI, setiap jenis ukuran memiliki satuan dasar, contohnya panjang
memiliki satuan dasar meter.

2.2. Besaran Pokok

Dalam keseharian kita sering mendengar beberapa pernyataan
seperti berikut: gula 2 kg waktu seorang pelari melewati lintasan
sepanjang 100 meter adalah 10,2 sekon, dan suhu ruangan kelas
30°C. Perhatikan satuan-satuan panjang (meter), massa (kilogram),
dan waktu (sekon), suhu (kelvin), tidak diturunkan dari besaran lain.
Besaran seperti itu dinamakan besaran pokok.

Besaran pokok adalah besaran yang satuannya
didefinisikan sendiri, tidak diturunkan dari

besaran lain.

Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII ||Hipotermia 10

Apabila kamu perhatikan dalam percakapan sehari-hari, kamu
cukup mempergunakan empat besaran saja, yaitu besaran panjang
besaran massa, besaran waktu, dan besaran suhu. Dalam bab ini
hanya akan dibahas empat besaran tersebut. Apabila kamu
mempelajari ilmu fisika selanjutnya, kamu akan mengenal pula
besaran yang lain seperti kuat arus listrik. intensitas cahaya, dan
jumlah zat.

SATUAN DARI BESARAN POKOK

Hasil suatu pengukuran selalu dinyatakan dengan satuan. Satu
besaran dapat dinyatakan secara berbeda-beda, misalnya besaran
panjang dapat dinyatakan dalam yard, inci, dan kaki. Ataupun
besaran suhu, dapat dinyatakan dalam kelvin, fahrenheit, celcius,
dan reamur. Tidak semua satuan dapat digunakan secara umum
sehingga sering membingungkan orang, bahkan dapat
menimbulkan perdebatan. Oleh sebab itu, ditetapkan suatu
rumusan atau definisi tentang satuan baku.

Pada tahun 1960, para ahli Gambar 2.2 Standar meter platina
menetapkan menggunakan satuan iridium disimpan di sevres, Paris
metrik yang disebut satuan Sistem
Internasional (S1). Satuan ST terdiri

atas MKS (meter-kilogram-sekon)
dan CGS (centimeter- gram-sekon).
Berikut contoh satuan yang telah
ditetapkan tersebut. Pada tahun
1960, satu meter didefinisikan
sebagai jarak meter standar platina
iridium. Platina iridium tersebut
disimpan di Sevres, Paris.

Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII ||Hipotermia 11

Kemudian satu meter Gambar 2.3 Silinder massa platina
didefinisikan kembali sebagai jarak iridium disimpan di Sevres, Paris
yang ditempuh cahaya dalam ruang
hampa dengan waktu 1/299.792.458

sekon. Jadi, satuan dari besaran
panjang adalah meter. Pada
awalnya, satu sekon adalah waktu
selama 1/86.400 dari hari rata-rata
perputaran bumi. Kemudian, satu
sekon didefinisikan kembali sebagai
waktu yang diperlukan oleh atom
Cesium-133 untuk melakukan
putaran sebanyak 9.162.631.770 kali.
Jadi, satuan dari besaran waktu
adalah sekon.

Dari rumusan tersebut, dapat disimpulkan bahwa satuan baku
adalah satuan yang sudah didefinisikan terlebih dahulu. Tabel 2.1
menunjukkan besaran pokok dan satuan

Tabel 1. Besaran Pokok dan Satuan S1




Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII ||Hipotermia 12

CONTOH BESARAN POKOK

1. Panjang
Dalam IPA, panjang menyatakan jarak antara dua titik.

Misalnya, panjang papan tulis adalah jarak antara titik pada
ujung-ujung papan tulis, panjang bayi yang baru lahir adalah
jarak dari ujung kaki sampai ujung kepala bayi itu. Mengapa
panjang harus diukur, tidak sekadar diperkirakan? Panjang
menggunakan satuan dasar (SI) meter (m). Satu meter standar
(baku) sama dengan jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang
hampa selama 1/299.792.458 sekon.

Untuk keperluan sehari-hari (a) (b)
telah dibuat alat-alat pengukur


panjang tiruan dari meter
standar, seperti terlihat pada (c) (d) (e)
Gambar 2.4. Beberapa alat



pengukur panjang, misalnya
penggaris atau mistar, jangka Gambar 2.4 . Berbagai alat ukur
sorong, dan meteran Pernahkah panjang, yaitu (a) Jangka sorong; (b)
kamu melihat bahwa alat-alat Penggaris; (c) Meteran (d) Meteran
pengukur panjang tersebut Laser; (e) Mikrometer sekrup.
dipergunakan dalam pekerjaan?
Sebutkan jenis pekerjaan

beserta alat ukur panjang yang
digunakan.

Dalam melakukan pengukuran, perhatikan posisi nol alat
ukur. Untuk pengukuran panjang, ujung awal benda berimpit
dengan angka nol pada alat ukur. Selain itu, posisi mata harus
tegak lurus dengan skala yang ditunjuk.

Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII ||Hipotermia 13

2. Waktu
Waktu adalah selang antara dua kejadian atau dua peristiwa.

Misalnya, waktu hidup seseorang dimulai sejak ia dilahirkan
hingga meninggal, waktu perjalanan diukur sejak mulai bergerak
sampai dengan akhir gerak (berhenti). Waktu dapat diukur
dengan jam tangan atau stopwatch seperti terlihat pada Gambar
2.5

(a) (b)




Gambar 2.5 (a) Jam tangan;
(b) Stopwatch. Alat manakah
yang lebih teliti untuk
mengukur waktu?




Satuan SI untuk waktu adalah detik atau sekon (s). Satu sekon
standar (baku) adalah waktu yang dibutuhkan atom Cesium
untuk bergetar 9.192.631.770 kali. Berdasarkan jam atom ini, hasil
pengukuran waktu dalam selang waktu 300 tahun tidak akan
bergeser lebih dari satu sekon. Untuk peristiwa-peristiwa yang
selang terjadinya cukup lama, waktu dinyatakan dalam satuan-
satuan yang lebih besar, misalnya menit, jam, hari, bulan, tahun,
dan abad.
1 hari = 24 jam
1 jam = 60 menit
1 menit = 60 sekon
Untuk kejadian-kejadian yang cepat sekali, dapat digunakan
satuan milisekon (ms) dan mikrosekon (µs).

Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII ||Hipotermia 14

3. Suhu
Besaran suhu digunakan untuk mengukur panas atau

dinginnya suatu benda. Sistem Satuan Internasional telah
menetapkan adalah Kelvin (K) sebagai Satuan untuk besaran
Suhu. Dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah
termometer. Melalui Termometer, hasil pengukuran derajat suhu
tidak hanya dinyatakan secara kualitatif, yakni panas atau dingin
saja. Sebaliknya, termometer membantu pengukur untuk
menunjukkan hasil derajat suhu secara kuantitatif. Hasil
pengukuran suhu tersebut kemudian dinyatakan dalam satuan
yang telah disepakati secara internasional. Suhu dapat
dinyatakan dengan empat satuan yaitu Celsius, Fahrenheit,
Reaumur, dan Kelvin.

1. Celsius (°C) Gabriel Daniel Fahrenheit. Ia
Celsius adalah satuan yang menetapkan titik beku air
untuk ukuran Fahrenheit
paling banyak digunakan dalam sama dengan 32 derajat dan
kehidupan sehari-hari. Satuan titik didih air sama dengan
ini ditetapkan oleh seorang ahli 212 derajat.
fisika asal Swedia bernama 4. Reaumur (°R)
Anders Celsius. Titik tetap bawah Reaumur
2. Kelvin (K) adalah 0 derajat dan titik
Kelvin ditetapkan oleh seorang tetap atasnya sebesar 80
ilmuwan Inggris bernama Lord derajat. Reaumur, dapat
Kelvin. Kelvin adalah satuan ditulis dengan 40°R untuk
suhu dalam sistem Satuan menyatakan 40 derajat
Internasional. Suhu yang Reaumur.
dinyatakan dengan Kelvin
disebut suhu mutlak (absolute). Gambar 2.6 macam - macam
3. Fahrenheit (°F) satuan dalam besaran suhu
Fahrenheit ditetapkan oleh
seorang ilmuwan fisika
berkebangsaan Jerman yaitu

Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII ||Hipotermia 15

Ayo Lakukan!

Tujuan:
Mengukur suhu air dingin, air keran dan air panas.

Prosedur:

1. Sebelum melakukan pengukuran, salinlah Tabel 2.2,

kemudian isi tabel di bawah ini pada kolom “Perkiraan Suhu

Air” dengan memperkirakan suhu air dingin, air keran dan air

panas.

Tabel 2.2 Suhu Air

Jenis Air dpp.earnGuatesybsyePua(eDrmnri:ksgieriraa.taadnibSSSaeauelthruamuaahnAs)biarusleramdnabruiHStrueahasrduilnsSPAaaeeitlrbnuaa(gaDumuniirk)steurrtaani

Air Es diakibatkan oleh tekanan yang



tinggi dibawah permukaan bumi.

Air Dari KeranGejala ini te
rmasuk berbaha
ya
apabila kita berada didekatnya

Air Panas karena suhu a
ir panas yang ting
gi
serta tanahnya yang rapuh.

2. Masukkan termometer pada gelas yang berisi air dingin
namun jangan sampai menyentuh dasar gelas.
3. Tunggu selama 30 detik agar pengukuran stabil atau tidak
berubah lagi. Catat suhu tersebut dalam tabel di atas kolom
“Hasil Pengukuran Suhu Air”.
4. Ukurlah suhu air keran dan air panas dengan cara yang
sama. Berhatihatilah agar air panas tidak tumpah.
5. Kembalikan semua objek pada tempatnya dan pastikan meja
dalam keadaan bersih, rapi dan kering untuk digunakan oleh
kelompok lainnya.

Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII ||Hipotermia 16

Rangkuman 2

1.Mengukur merupakan kegiatan penting dalam
kehidupan dan kegiatan utama di dalam IPA. Contoh,
kamu hendak mendeskripsikan suatu benda, misalnya
mendeskripsikan dirimu. Kemungkinan besar kamu
akan menyertakan tinggi badan, umur, massa tubuh,
dan lain-lain.

2. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya
didefinisikan sendiri, tidak diturunkan dari besaran
lain. Hasil suatu pengukuran selalu dinyatakan dengan
satuan. Satu besaran dapat dinyatakan secara berbeda-
beda.

3. Contoh besaran pokok diantaranya panjang, waktu, dan
suhu. adapun panjang memiliki satuan baku meter,
waktu memiliki satuan baku sekon, dan suhu memiliki
satuan baku kelvin.

Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII ||Hipotermia 17

LATIHAN 2

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar
dan jelas.

1. Apa yang menjadi objek pengamatan IPA?

2. Mengapa dunia IPA menggunakan satuan-satuan
pengukuran yang baku?

3. Jelaskan cara mengubah satuan panjang dari satu
satuan SI ke satuan SI yang lain. Dapatkah satuan massa
dan volume diubah dengan cara yang sama? Berikan
penjelasanmu.

4. Lakukanlah pengubahan satuan di bawah ini.
a. 2.500 mililiter = ... liter
b. 4 kilometer = ... sentimeter
c. 2 kilogram = ... miligram

5. Pilihlah satuan panjang yang tepat untuk menyatakan
hasil pengukuran benda-benda di bawah ini.
a. Tebal kertas
b. Lebar ruangan kelas
c. Jarak antara dua kota
d. Jarak antara Bumi dan Pluto

6. Ubahlah suhu dibawah ini kepada satuan suhu yang
diperintahkan!
a. 200°K= ...°F
b. 473°C= ... °K
c. 100°F= ... °C
d. 56°C= ... °R

Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII ||Hipotermia 18

materi 3
SISTEM PEREDARAN DARAH

Pernahkah kamu membayangkan suatu sistem pengangkutan
bahan makanan? Misalkan truk atau kontainer milik perusahaan
besar penyalur bahan makanan yang mengangkut bahan makanan
untuk disalurkan ke agen bahan makanan (distributor). Distributor
akan menjualnya kepada pedagang besar. Pedagang besar
menjualnya kepada pedagang eceran dan seterusnya. Baru setelah
itu sampai kepada konsumen atau pembeli. Sistem peredaran darah
juga mirip dengan proses pengangkutan bahan makanan tersebut.
Oleh karena itu sistem peredaran darah disebut juga sistem
transportasi karena mengangkut sari-sari makanan, gas-gas
terlarut, sel-sel darah, air, dan zat-zat sisa metabolisme.

Ketika dalam proses pendistributoran makanan tersebut
mengalami kendala, maka makanan tersebut tidak bisa sampai
kepada konsumen, atau jika sampai kepada konsumen pun pasti
tidaklah dalam keadan yang baik. Begitupun pada sistem peredaran
darah. Jika dalam proses peredarannya mengalami kendala, seperti
terserang penyakit dan lain sebagainya, maka tubuh kita tidak akan
bisa menerima darah dalam keadan yang baik. Maka dipastikan kita
pun tidak akan bisa beraktivitas dengan baik. Untuk itu, pemting
bagi kita menjaga sistem peredaran darah yang ada dalam tubuh
kita.

3.1 Organ Penyusun Sistem Peredaran Darah

1, Jantung
Jantung terletak di dalam rongga dada dan dibungkus oleh dua

lapis kantung selaput yang disebut perikardium. Satu lapis selaput
melekat pada jantung, dan selapis lagi berada di bagian luarnya.

Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII ||Hipotermia 19

Di antara kedua selaput ini terdapat rongga berisi cairan untuk
mengurangi gesekan sewaktu jantung berdenyut. Tampaknya posisi
jantung ini sangat aman karena jantung mempunyai fungsi yang
sangat penting dalam sistem peredaran darah. Besar jantung kira-
kira sebesar kepalan tinju masing-masing, dan letaknya diantara
paru-paru kanan dan paru-paru kiri, tetapi lebih ke arah kiri dada.
Cobalah raba dada sebelah kiri. Apakah kamu dapat meraba detakan
jantungmu? Jantung memompa darah ke seluruh tubuh. struktur
jantung terdiri dari otot jantung.

Gambar 3.1 Organ Jantung

Berdasarkan gambar tersebut, jantung manusia terdiri atas dua
serambi (kiri dan kanan) dan dua bilik (kiri dan kanan). Serambi
menerima darah dari vena. Dinding otot bilik jantung lebih tebal
daripada serambi karena harus memompa darah ke luar melalui
arteri.

2. Pembuluh Darah
Arteri membawa darah ke luar dari jantung, sedangkan vena

membawa darah kembali ke jantung. Sebagian besar arteri
membawa darah yang mengandung oksigen, kecuali arteri
pulmonalis, dan sebagian besar vena membawa darah anoksi,
kecuali vena pulmonalis.

Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII ||Hipotermia 20

Di antara kedua selaput ini terdapat rongga berisi cairan untuk
mengurangi gesekan sewaktu jantung berdenyut. Tampaknya posisi
jantung ini sangat aman karena jantung mempunyai fungsi yang
sangat penting dalam sistem peredaran darah. Besar jantung kira-
kira sebesar kepalan tinju masing-masing, dan letaknya diantara
paru-paru kanan dan paru-paru kiri, tetapi lebih ke arah kiri dada.
Cobalah raba dada sebelah kiri. Apakah kamu dapat meraba detakan
jantungmu? Jantung memompa darah ke seluruh tubuh. struktur
jantung terdiri dari otot jantung.

Gambar 3.2 Pembuluh darah arteri dan vena

Selain vena besar, juga terdapat vena-vana yang terdapat di
permukaan kulit dan vena yang terdapat di dalam di antara otot-otot
rangka. Perhatikanlah lenganmu atau kakimu. Apakah terdapat
pembuluh darah yang berwarna kebiruan? Nah, itulah vena yang
terdapat di bawah kulit. Vena yang terdapat di lengan dan kaki
dilengkapi dengan katup-katup agar darah tidak mengalir balik
menjauki jantung. Di samping itu alirannya juga dibantu oleh
kontraksi otot-otot rangka yang ada di sekeliling vena tersebut.
Tekanan darah di dalam vena lebih rendah dari pada di arteri.
Dinding vena juga lebih tipis dibandingkan dengan arteri.

Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII ||Hipotermia 21

3. Darah
Volume darah yang ada di dalam tubuh seseorang diperkirakan

kuran lebih 8% dari berat badan seseorang. Jadi, bila berat badanmu
45 kg, berapa literkah volume darahmu? Cobalah masing-masing
menghitung perkiraan volume darah yang ada di dalam tubuh. Jika
darah dimasukkan ke dalam alat sentrifuge (pemutar), maka darah
akan terpisah menjadi dua komponen, yaitu:
a. Plasma darah: berwarna kekuningan, yang terdiri atas protein
plasma, sari-sari makanan (nutrien), garam mineral, enzim,
hormon, gas CO2, O2, N2, dan zat-zat organilk misalnya asam urat,
urea, kreatinin .
b. Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah dan sel darah putih.
Dan keping-keping darah. Perhatikan gambar berikut:

(a) (b)

Gambar 3.3 ( a) Sel Darah dan (b) Komposisi
darah dalam tubuh manusia

Sel darah merah Darah berwarna merah karena adanya sel darah
merah (erithrosit). Erithrosit berfungsi untuk mengangkut
haemoglobin, dan haemoglobin berperan dalam pengikatan dan
pengangkutan oksigen.

Sel darah putih atau leukosit mempunyai inti dengan beraneka
bentuk yang tidak beraturan. Beberapa jenis sel darah putih bersifat
fagosit, artinya dapat menyerap benda asing yang ada di
sekelilingnya. Pernahkah kamu terluka lalu mengalami infeksi dan
keluar nanah? Nanah adalah sel darah putih yang telah memakan
mikroorganisme. Jadi sel darah putih sangat diperlukan untuk
melawan bibit penyakit.

Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII ||Hipotermia 22

Sementara itu, keping darah (trombosit) strukturnya sangat
kecil kira-kira ¼ dari diameter erithrosit , tidak berwarna dan
sangat penting untuk pembekuan darah bila terjadi luka. Pernahkah
tanganmu terluka kena pisau atau benda runcing? Bila berdarah
maka tak lama kemudian darah akan membeku di sekitar luka.
Thrombosit dibuat di dalam sumsum merah di dalam tulang. Jumlah
thrombosit + 300.000/mm3 darah. Thrombosit mempunyai
berbagai zat yang berfungsi dalam proses pembekuan darah.

3.2 Kelainan dan Gangguan Dalam sistem
peredaran darah

1. Varises
Varises adalah pelebaran vena yang ada di depak permukaan

kulit terutama di daerah kaki (betis) Akibat pelebaran ini, maka vena
tampak berkelok-kelok dan berwarna biru. Hal ini terjadi karena
katup-katup pada vena menjadi lemah sehingga aliran darah ke
jantung terhambat dan beban vena menjadi berat. Penyebabnya
dapat terjadi karena faktor bawaan sejak lahir, atau karena sering
berdiri, kehamilan dan tumor. Vena bagian dalam jarang terkena
varises karena terlindung oleh otot tulang. Gejalanya pega-lpegal,
panas dan lelah pada tungkai. Bila varises terjadi di daerah anus,
maka disebut ambeien atau wasir atau haemorhoid. Ambeien dapat
disebabkan oleh faktor bawaan, atau sering mengalami sembelit,
sukar buang air besar sehingga mengedan terlalu keras.

Gambar 3.4 Penyakit Varises 23

Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII ||Hipotermia

2. Gagal jantung

Gagal jantung adalah kondisi

menurunnya kekuatan kontraksi

jantung sehingga terjadi

gangguan pada volume peredaran

darah ke seluruh tubuh. Gejalanya

berupa cepat lelah, sesak nafas,

bengkak pada kaki (oedema), dan

pembengkakan pada paru-paru Gambar 3.5 Penderita gagal jantung

dan jantung akibat tertimbunnya Gambar 3.6 dampak penyakit anemia
diantaranya mudah lelah dan sering pusing
darah pada organ-organ tubuh
Gambar 3.7 Penderita Leukimia
tersebut.

2. Anemia

Anemia adalah kondisi

kekurangan haemoglobin atau

kekurangan erithrosit (sel darah

merah) di dalam tubuh. Jumlah

erithrosit normal adalah 5,3

juta/mm3 darah. Anemia dapat

terjadi akibat pendarahan kronis

(menahun) atau karena

kekurangan vitamin B12, Fe,dan

protein dalam makanan. Anemia

dapat juga disebabkan oleh

adanya parasit, misalnya parasit

malaria atau cacing.

3. Leukemia

Leukemia adalah pertumbuhan

leukosit yang abnormal pada

jaringan yang memproduksi sel

darah putih.

Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII ||Hipotermia 24

5. Hipotermia

Secara umum, cuaca dingin Dalam cuaca dingin, utamanya
yang ekstrem, pembuluh darah
yang ekstrem menyebabkan akan menguncup (istilah
medisnya vasokontriksi) untuk
tubuh mengalami hipotermia. memprioritaskan kehangatan
suhu inti tubuh di bagian dada
Kondisi ini adalah penurunan dan kepala. Kondisi tersebut
menyebabkan aliran darah akan
suhu tubuh akibat hilangnya berkurang pada ujung-ujung
jari.
panas tubuh, serta
Selain itu, kondisi di atas akan
ketidakmampuan tubuh meningkatkan tekanan darah,
sehingga tubuh secara alami
menghasilkan panas yang cukup berusaha untuk mengurangi
tekanan tersebut dengan cara
untuk menjalankan metabolisme mengurangi volume darah
melalui urine. Itulah kenapa
sebagaimana mestinya. Adanya seseorang yang kedinginan akan
merasa ingin berkemih lebih
angin dingin yang kencang dapat sering.

memperberat kondisi, karena Gambar 3.8 Penderita Hiportemia

bisa secara cepat menghilangkan

panas tubuh. Dalam cuaca

dingin, seseorang yang sudah

memiliki masalah jantung perlu

waspada. Ini karena perubahan

cuaca menjadi dingin

menyebabkan jantung bekerja

lebih keras, pembuluh darah

cenderung mengecil, sehingga

mengurangi aliran darah ke otot

jantung. Padahal, aliran darah ke

otot jantung ini berfungsi untuk

menghantarkan oksigen dan

nutrisi bagi sel-sel otot, yang

kemudian bekerja untuk

memompa darah ke seluruh

tubuh.

Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII ||Hipotermia 25

Rangkuman 3

1.Organ pada sistem peredaran darah terdiri dari
jantung, pembuluh darah, dan darah itu sendiri.
Jantung terletak di dalam rongga dada dan dibungkus
oleh dua lapis kantung selaput yang disebut
perikardium. Satu lapis selaput melekat pada jantung,
dan selapis lagi berada di bagian luarnya. Sedangkan
pebuluh darah secara umum terdiri dari pembuluh
arteri dan pembunuh vena. Arteri membawa darah ke
luar dari jantung, sedangkan vena membawa darah
kembali ke jantung. Komponen darah yang ketiga
yaitu darah. Volume darah yang ada di dalam tubuh
seseorang diperkirakan kuran lebih 8% dari berat
badan seseorang. Adapun darah dalam tubuh manusia
terdiri dari sel darah merah, sel darah putih dan
keping darah.

2. Pada materi kali ini, kita juga telah mempelajari
mengenai gangguan - gangguan yang terjadi pada
sistem peredarah manusia. Adapun penyakit tersebut
diantaranya; varises, gagal jantung, anemia, leukimia
dan hiportemia

Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII ||Hipotermia 26

LATIHAN 3

1.Darah dari seluruh tubuh yang masuk ke jantung
pertama kali masuk ke ruang . . .

a. Bilik kiri
b. Serambi kiri
c. Bilik kanan
d. Serambi kanan

2. Dalam sistem peredaran darah manusia dikenal
adanya tiga pembuluh darah, yaitu arteri, vena, dan
kapiler. Pernyataan. berikut ini yang berkaitan dengan
vena adalah. . .
a. Jalannya meninggalkan jantung
b. Mengangkut darah di mana kadar darah CO2 tinggi
c. Jalannya menuju jantung
d. Mengangkut darah di mana kadar darah CO2 tinggi
Jalannya menuju jantung.

3. Pernyataan di bawah ini adalah fungsi sistem sirkulasi
pada
manusia, kecuali . . . .
a. Mengangkut zat nutrisi ke seluru jaringan tubuh
b. Menghantarkan rangsang ke organ organ tubuh
c. Mengatur suhu tubuh
d. Mengangkut sisa sisa metabolisme ke alat pengeluaran

4. Warna merah cerah pada darah manusia disebabkan
oleh ….
a. reaksi antara O2 dengan hemoglobin
b. leukosit yang mengandung hemoglobin
c. plasma yang mengandung hemoglobin
d. eritrosit yang mengandung hemoglobin

Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII ||Hipotermia 27

LATIHAN 3

5. Komponen pada darah yang memiliki jumlah paling
banyak adalah ….
a. Eritrosit
b. Leukosit
c. plasma darah
d. trombosit

6. Membesarnya atau melebarnya pembuluh vena yang
berada disekitar
lubang pelepasan (anus) disebut
a. Hemofiliah
b. Anemiah
c. Wasir
d. Varises

7. Jika pada seseorang di ketahui jumlah sel darah
putihnya 26000/mm3, Wajahnya pucat karena darah
merahnya juga berkurang dapat dipastikan orang itu
menderita . . .
a. anemia
b. leukimia
c. leukopenia
d. leukositas

8. Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah
adalah

a. Spigmomanometer
b. Stetoskop
c. Anemometer
d. Termometer raksa

Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII ||Hipotermia 28

DAFTAR PUSTAKA

Inabuy, Victoriani, dkk. 2021. ILMU PENGETAHUAN ALAM
SMP Kelas VII. Jakarta: Kemendikbud
Mundilarto, dkk. 2011. IPA TERPADU 1 untuk SMP Kelas VII.
Jakarta: Quadra
Snyder, S. L., Ralph M. Feather Jr., Dinah Zake. 2005. Glencoe
Science Earth Science. Ohio: McGraw
Widodo, Wahono., Siti Nurul Hidayati., Fida Rachmadiarti. 2016.
Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII Semester 2. Jakarta: Puskurbuk,
Kemdikbud.
Wijaya, Agus F.C., 2020. Bahan Ajar PPG IPA Kelas 7. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.

29Modul IPA Terpadu SMP/Mts Kelas VII || Erupsi Gunung Berapi


Click to View FlipBook Version