The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

E-book ini untuk bahan referensi mata Kuliah pengantar manajemen

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ahmad muslih, 2020-09-22 09:42:31

E-book pengantar Manajement

E-book ini untuk bahan referensi mata Kuliah pengantar manajemen

Keywords: Makul Semester 4 STIT AL-HIKMAH Kampus B Pakuan Ratu

2015

PENGANTAR MANAJEMEN

David Indra Gunawan
Akuntansi A 2015
7211415003

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat hidayah dan
inayahNYA, penulis dapat menyelesaikan modul yang berjudul “Pengantar Manajemen”
ini tanpa halangan yang berarti. Modul ini merupakan suatu ringkasan mata kuliah
pengantar manajemen, adapun tujuan penggunaan modul ini adalah untuk mempermudah
mahasiswa (khususnya mahasiswa baru) dalam mempelajari mata kuliah pengantar
manajemen. Ada beberapa bab yang akan dibahas dalam modul ini mulai dari dasar-dasar
manajemen hingga pembahasan mengenai pelaksanaan manajemen dalam dunia usaha.

Dalam penyusunan modul ini tentu tidak terlepas dari adanya halangan dan rintangan,
maka penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Ibu Nina OktariA, S.Pd. M.Pd. dan Ibu Hana Neti Purasani, S.Pd. M.Pd selaku dosen
pengantar manajemen yang telah membimbing selama proses pembelajaran pengantar
manajemen di dalam kelas

2. Orang tua yang telah mendukung proses perkuliahan baik materi maupun nonmateri
sehingga proses perkuliahan berjalan tanpa halangan

3. Teman yang telah membantu dalam penyusunan modul sehingga modul ini dapat
diselesaikan dengan baik
Penulis berharap modul ini dapat mempermudah mahasiswa dalam mempelajari mata

kuliah pengantar manajemen, tentunya modul ini masih jauh dari kesempurnaan maka kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

Semarang, 8 Desember 2015

Penulis

i

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii
BAB 1 Pengertian Manajemen dan Manajer serta Evolusi Teori Manajemen. .................... 1
BAB 2 Menganalisis Kekuatan Lingkungan, Globalisasi dan Manajemen serta Tanggung

Jawab Sosial dan Etika Manajemen ....................................................................... 10
BAB 3 Fundamental (Dasar-Dasar) Perencanaan............................................................... 21
BAB 4 Pembuatan Keputusan Manajerial .......................................................................... 29
BAB 5 Dasar-Dasar Pengorganisasian ............................................................................... 40
BAB 6 Desain Pekerjaan dalam Manajemen ..................................................................... 53
BAB 7 Manajemen Sumber Daya Manusia serta Mengelola Perubahan Organisasi dan

Inovasi .................................................................................................................... 60
BAB 8 Dasar-Dasar Kepemimpinan .................................................................................. 78
BAB 9 Motivasi Kerja dalam Manajemen.......................................................................... 86
BAB 10 Komunikasi dan Ketrampilan Interpersonal ........................................................... 93
BAB 11 Tim dan Teamwork ............................................................................................... 105
BAB 12 Prinsip-Prinsip Pengendalian ................................................................................ 115
BAB 13 Sistem Informasi dalam Pengendalian ................................................................. 121
BAB 14 Manajemen Operasi dan Jasa. .............................................................................. 127

ii

1

BAB 1
PENGERTIAN MANAJEMEN, MANAJER

DAN EVOLUSI TEORI MANAJEMEN
A. Pengertian Manajemen

Seperti ilmu-ilmu yang lain manajemen sulit didefinisikan, adapun pengertian
yang ada hanya pengertian dari para ahli manajemen. Dalam kenyataannya tidak ada
pengertian manajemen yang dapat diterima secara umum di masyarakat. Berikut ini
diuraikan pengerian manajemen dari para ahli:
1. Marry Parker Follet

Manajemen merupakan seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Pengertian ini memberikan penjelasan bahwa manajemen dapat dilaksanakan
dengan adanya campur tangan orang lain, tanpa bantuan orang lain manajemen
sulit untuk dilaksanakan.
2. Stoner
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
3. George R. Terry
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan
atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan
organisasional maksud yang nyata.
4. Hilman
Manajemen ialah sebuah fungsi yang bertujuan untuk mendapatkan sesuatu
dengan kegiatan orang lain & mengawasi berbagai usaha individu agar mencapai

tujuan yang sama. Manajemen merupakan kolektivitas dari berbagai orang yang
melakukan suatu aktivitas manajemen. Jadi bisa dikatakan, bahwa beberapa orang
yang sedang melakukan suatu aktivitas manajemen dalam suatu organisasi
tertentu disebut manajemen.
Dari pengertian beberapa ahli di atas kita dapat menyimpulkan bahwa manajemen
merupakan suatu proses yang terdiri dari empat unsur pokok yaitu: perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan yang dilakukan kepada orang-
orang dan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa dalam manajemen ada 4 unsur pokok
yaitu:
1. Perencanaan (Planning)

Para manajer memikirkan perencanaan-perncanaan terlebih dahulu sebelum
melaksanakan suatu kegiatan. Tentunya perencanaan ini adalah hasil
pemikiran yang mendalam dan bukan merupakan suatu firasat tertentu.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Orang-orang, sumber daya dan hal lain yang ada dalam suatu perusahaan harus
diorganisasikan sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
3. Pengarahan (Actuating)
Manajer tidak dapat mencapai tujuan dengan usaha yang dilakukan oleh
seorang diri akan tetapi manajer membutuhkan orang lain dalam artian tenaga
kerja dalam mencapai tujuan. Tujuan akan tercapai apabila ada pengarahan
dari manajer, pengarahan ini berguna sebagai panduan dasar bagi para tenaga
kerja dalam melaksanakan tugasnya dalam rangka pencapaian tujuan.

2

4. Pengawasan (Controlling)
Suatu usaha membutuhkan pengawasan dari manajer, pengawasan ini
bertujuan untuk membatasi kegiatan/tindakan yang menyimpang dari tujuan
perusahaan. Bila ada satu unsur yang menyimpang manajer harus
membetulkannya.

B. Konsep Dasar Manajemen
1. Manajemen sebagai ilmu
Dalam Ilmu Pengetahuan (science) manajemen selalu berusaha secara sistematis
agar dapat memahami bagaimana dan mengapa manusia harus bekerja bersama
agar dapat mencapai tujuan & membuat sebuah sistem kerjasama ini bisa
bermanfaat bagi kepentingan kemanusiaan.
2. Manajemen sebagai seni
Manajemen merupakan sebuah seni untuk tercapainya suatu hasil yang optimal
dengan usaha yang standar, dan juga agar tercapainya sebuah kebahagiaan dan
kesejahteraan yang optimal bagi sebuah pemimpin maupun pekerja serta mampu
memberikan layanan yang sangat baik bagi masyarakat.
3. Manajemen sebagai profesi
Ialah suatu bidang pekerjaan atau kegiatan yang dikerjakan oleh banyak orang
yang mempunyai keterampilan dan keahlian sebagai pemimpin, manajer atau
leader pada sebuah perusahaan atau organisasi tertentu.
4. Manajemen sebagai proses
Manajemen merupakan sebuah proses khas yang terdiri dari sebuah tindakan
yang direncanakan, diorganisasikan, dilaksanakan dan dikendalikan dimana pada
masing-masing bidang tersebut menggunakan ilmu pengetahuan dan skill yang

3

diikuti secara urut dalam usaha untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah
ditentukan
C. Pengertian Manajer

Manajer berarti setiap orang yaang mempunyai tanggung jawab atas bawahan
dan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya. Manajer ini sebagai pusat dari
unsur-unsur manajemen yang telah dijelaskan. Manajemen dapat ditemukan di semua
organisasi manusia begitu juga dengan manajer, manajer ada di berbagai organisasi
dengan peran utama memimpin dan menggerakan unsur-unsur manajemen agar tujuan
erusahaan/organisasi tercapai.
Dalam suatu organisasi terdapat tiga tingkatan manajemen antra lain sebagai berikut:
1. Manajemen lini-pertama. Tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang

memimpin dan mengawasi tenaga operasional. Para manajer yang menduduki
posisi ini biasanya disebut kepala, mandor, penyelia (supervisor). Contoh: mandor
dalam suatu pabrik, kepala seksi yang membawahi tenaga pengetik dan
pembukuan
2. Manajer menengah. Manajemen menegah dapat membawahi dan mengarahkan
kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan terkadang juga berperan sebagai
karyawan operasional. Pada kenyataannya manajer yang berada pada posisi ini
disebut sebagai manajer departemen, kepala pengawas, dan sebagainnya. Contoh:
kepala bagian yang membawahi beberapa kepala seksi, kepala sub divisi yang
membawahi beberapa bagian.
3. Manajemen puncak. Tingkat manajemen tertinggi dalam suatu organisasi.
Manajer yang berada pada posisi ini bertanggung jawab atas keseluruhan

4

manajemen organisasi. Sebutan untuk manajer pada posisi ini yaitu: direktur,
presiden, kepala devisi, dan sebagainnya.
Apa yang dikerjakan manajer? Manajer mmbuat rencana, mengorganisasikan,
mengarahkan dan mengawasi kegiatan-kegiatan orgaisasi. Fungsi-fungsi ini
dilakukan dalam bbentuk kegiatan-kegiatan organisasi yang saling tegantung,
saling berinteraksi, dan saling berhubungan dari penetapn tujuan sampai
pengawasan. Berikut ini beberapa kegiatan manajer:
a) Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain
b) Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling

bertentangan dan menetapkan prioritas-prioritas
c) Manajer bertanggung jawab dan memepertanggungjawabkan
d) Manajer harus berpiir analitis dan konsepsual
e) Manajer adalah seorang mediator
f) Manajer adalah seorang politisi
g) Manajer adalah seorang diplomat
h) Manajer mengambil keputusan-keputusan sulit\

Agar semua kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, seorang manajer
perlu memiliki keterampilan-keterampilan manajerial antara lain :

ManMajaenmaejenmpeunncpaukncak TingTkiantgaknamtaannmajaenmaejenmen
ManMajaenmaejenmmeennmenegnaehngah

ManMajaenmaejenmlienni (lpineir(tpaemrata)ma)

5

1. Keterampilan konsepsual (Consepsual Skills)
Kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh
kepentingan dan kegiatan organisasi. Ini mncakup kemampuan manajer untuk
melihat organisasi sebagai suatu keseluruhan dan memahami bagian-bagian
organisasi yang saling bergantung serta mendapatkan, menganalisa dan
mengintrepetasikan informasi yang diterima dari bermacam-macam sumber.

2. Keterampilan kemanusiaan (Human Skills)
Kemampuan untuk bekerj dengan memahami dan memotivasi orang laain baik
sebagai individu maupun kelompok. Manajer membutuhkan keterampilan ini
agar dapat memperoleh partisipasi dan mengarahkan kelompoknya dalam
pencapaian tujuan

3. Keterampilan administratif (administratve Skills)
Seluruh keterampilan yang berhubungan denagn perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan kepegawaian dan pengawasan. Keterampialn
ini mencakup kemampuan untuk mengikuti kebijaksanaan dan prosedur,
mengelola dengan anggaran terbatas dan sebagainya. Manajer melaksanakan
keputusan-keputusan melalui penggunaan keterampilan administratif

4. Keterampilan teknik (Technical Skills)
Kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur-prosedur, atau
suatu teknik dari suatu bidang tertentu seperti akuntansi, produksi, penjualan
permesinan dan sebagainnya.
Kemampuan mana yang lebih penting? Kemampuan yang paling penting
untuk dimiliki seorang manajer tergantung pada posisi manajer tersebut,
apakah berada pada posisi manajemen lini pertama, menegah atau puncak.

6

Manajer lini pertama lebih cenderung menggunakan keterampilan teknik
karena fungsinya yang berhubungan langsung dengan proses pengorganisasian
organisasi. Mengapa manajer lini pertama tidak cenderung menggunakan
keterampilan konsepsual? Jawabannya adalah bahwa keterampilan konsepsual
lebih tepat digunakan oleh manajer yang berada pada posisi manajemen
puncak, karena tugas manajer puncak meliputi pengambilan-pengambilan
keputusan dalam suatu organisasi.
D. Perkembangan Toeri Manajemen
Dalam modul ini akan dibahas tiga aliran pemikiran manajemen yaitu: aliran klasik
(yang dibagi menjadi aliran manajemen ilmiah dan aliran manajemen teori organisasi
klasik), aliran hubungan manusiawi (aliran neoklasik) dan aliran manajemen modern.
1. Teori manajemen klasik
a) Perkembangan awal teori manajemen
Robert Owen pada permulaan tahun 1800-an menekankan pentingnya unsur
manusia dalam produksi. Dia mengemukakan bahwa melalui perbaikan kondisi
karyawanlah yang akan menaikkan produksi dan keuntungan serta investasi
yang paling menguntungkan adalah karyawan. Charles Babbage (1792-1871)
mencurahkan waktunya untuk membuat operasi-operasi pabrik menjadi lebih
efisien. Dia prcaya bahwa aplikasi-aplikasi prinsip ilmiah dalam proses kerja
akan meningkatkan produktifitas dan menurunkan biaya.
b) Manajemen ilmiah
Frederick W. Taylor (1856-1915) mengembangkan manajemen ilmiah pertama
kali sekitar tahun 1900-an. Dia mengartikan manajemen ilmiah sebagai
penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-masalaah

7

organisasi, manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme-mekanisme atau
teknik-teknik untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.
c) Teori organisai klasik
Henri Fayol (1841-1925) dalam teori administrasinya Fayol merinci manajemen
menjadi lima unsur yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah,
pengkoordinasian dan pengawasan. Fayol membagi operasi-operasi perusahaan
menjadi enam kegiatan, yang semuanya saling tergantung satu dengan yang
lain. Kegiatan-kegiataan tersebut adalah: teknik; produksi dan manufacturing
produk, komersial; pembelian bahan baku dan penjualan produk, keuangan;
perolehan dan penggunaan modal, keamanan; perlindungan karyawan dan
kekayaan, akuntansi; pelaporan dan pencatatan biaya, laba dan utang, pembuata
neraca dan pengumpulan data statistik.
2. Aliran hubungan manusiawi

Aliran ini muncul karena ketidakpuasan atas apa yang dikemukakan mengenai
pendekatan klasik karena pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan
efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Para manajer masih menghadapi
kesulitan-kesulitan karena karyawan tidak selalu mengikuti pola-pola perilaku
yang rasional. Sehingga pembahasan “sisi perilaku manusia” dalam organisasi
menjadi penting.

Hugo Munsterbeg (1863-1916) sebagai pencetus psikologi industri
menguraikan penerapan peralataan-peralatan psikologi untuk membantu
pencapaian tujuan produktifitas. Dia menyarankan penggunan teknik-teknik
teknologi eksperimen. Sebagai contoh berbagai metode tentang psikologi dapat
digunakan untuk memilih karakteristik tertentu yang cocok dengan kebutuhan

8

suatu jabatan. Untuk mencapai peningkatan produktifitas dapat dilakukan melalui
penemuan best possible person, penciptaan best possible work, penggunaan best
possible effect untuk memotivasi karyawan.
3. Aliran manajemen modern
Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda. Jalur
pertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal
sebagai perilaku organisasi, dan yang lain dibangun atas dasar manajemen ilmiah,
dikenal sebagai aliran kuantitatif (operation search dan management science atau
manajemen operasi.
EVALUASI
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Jelaskan pengertian manajemen secara umum
2. Sebutkan unsur-unsur manajemen yang anda ketahui
3. Jelaskan pengertian manajemen sebagai ilmu
4. Jelaskan pengertian manajer menurut pendapat anda
5. Sebut dan jelaskan 3 keterampilan yang harus dimiliki seorang manajer

9

BAB 2
MENGANALISIS KEKUATAN LINGKUNGAN, GLOBALISASI DAN

MANAJEMEN SERTA TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA
MANAJEMEN

A. Pengertian Analisis Lingkungan, Lingkungan Global dan Globalisasi
Analisis lingkungan merupakan proses pengawasan terhadap lingkungan yang

ada di sekitar organisasi, dari analisis ini akan ditemukan peluang (opportunities)
dan tantangan (threats) yang mempengaruhi kemampuan organisasi untuk mencapai
tujuannya. Lingkungan global adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan
perusahaan untuk melakukan bisnis global untuk menjual barang dan jasa guna
mencapai tujuan perusahaan. Globalisasi dapat diartikan sebagai suatu pergeseran
kegiatan ekonomi kearah yang lebih terintegrasi dan saling ketergantungan dalam
dunia ekonomi.
B. Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur di luar organisasi, yang mana
lingkungan eksternal ini tak dapat dikendalikan dan mempengaruhi pembuatan
keputusan oleh manajer. Dengan adanya faktor eksternaal organisasi mendapatkan
masukan-masukan yang dibutuhkan seperti bahan baku, dana tenaga kerja dan
energi dari lingkungan eksternal, mentransformasikan menjadi produk dan jasa, dan
kemudian memberikan sebagai keluaran-keluaran kepada lingkungan eksternal
1. Lingkungan ekstern mikro

Beberapa komponen penting dalam lingkungan eksternal mikro antara ain sebagai
berikut:

10

a. Para pesaing (comeptitors)
Memahami para pesaing merupakan hal yang penting daalam suatu
perusahaan. Dengan pemahaman akan lingkungan persaingan yang
dihadapinya, organisasi dapat mengetahui posisi persaingannya, sehingga
lebih mampu mengoptimalkan operasi-operasinya. Pemahaman arena, sifat
persaingan serta kekuatan dan kelemahan para pesaing memungkinkan
perusahaan dapat mempergunakan kekuatan bersaingnya lebih efektif dan
efisien

b. Langganan (customers)
Langganan dan situasi pasar berpengaruh terhadap strategi, kebijaksanaan dan
taktik-taktik pemasaran perusahaan. Analisa langganan ini berguna untuk
mengantisipasi perubahan perilaku pasar atau langganan dan mengarahkan
pengalokasian sumber dayanya sesuai kebutuhan dan keinginan langganan.

c. Pasar tenagaa kerja
Suatu organisasi membutuhkan para pekerja dengan berbagai macam
keterampilan semakin berdiferensiasi keterampilan yang dimiliki semakin
cepat pula pencapaian tujuan, maka dari itu diperlukan suatu cara untuk
merekrut karyawan. Kemampuan menarik dan mempertahankan karyawan
yang cakap merupakan kebutuhan prasyarat bagi perusahaan yang sukses. Ada
tiga faktor yang berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan karyawan
perusahaan, yaitu :
1) Reputasi perusahaan di mata angkatan kerja
2) Tingkat pertumbuhan angkatan kerja
3) Tersedianya tenaga kerja sesuai persyaratan yang dibutuhkan.

11

d. Lembaga-lembaga Keuangan
Organisasi/perusahaan dalam usahanya bergantung pada lembaga keuangan
dalam rangka peminjaman dana. Perusahaan akan meminjam sejumlah dana
dari lembaga keuangan seperti bank-bank komersial, bank-bank instansi, dan
perusahaan-perusahaan asuransi termasuk pasar modal, untuk membeli bahan
baku, perlatan, menjaga dan memperluas kegiatan-kegiatannya.

e. Para penyedia (suppliers)
Setiap organisasi sangat tergantung pada sumber daya-sumber dayanya untuk
memenuhi kebutuhan bahan baku (mentah), bahan pembantu, pelayanan,
energi dan peralatan, yang digunakan untuk memproduksi keluaran. Oleh
karena itu setiap organisasi tergantung pada penyedia bahan-bahan dan
peralatan-peralatan diatas.

f. Perwakilan-perwakilan pemerintah.
Hubungan organisasi dengan perwakilan-perwakilan pemerintah berkembang
semakin kompleks. Perwakilan-perwakilan pemerintah ini biasanya
menetapkan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi organisasi dalam
operasinya, prosedur-prosedur perijinan, dan pembatasan-pembatasan lainnya
untuk melindungi masyarakat. Di samping itu perwakilan-perwakilan
pemerintah sering merupakan atau menjadi para penyedia dan kreditur besar
bagi perusahaan.

2. Lingkungan ekstern makro
a. Perkembangan teknologi
Tingkat kemajuan teknologi memainkan peranan berarti dalam penentuan
produk dan jasa yang akan diproduksi, peralatan yang akan digunakan, dan

12

bagaimana bermacam-macam operasi akan dikelola. Kemajuan teknologi dapt
menjadi penyebab persaingan dalam industri-industri yang berbeda. Misalnya :
1. Pengembangan produksi jam digital elektronik telah menimbulkan

persaingan baru bagi perusahaan-perusahaan jam mekanik tradisional;
2. Kemajuan industri mesin fotocopy menimbulkan kesukaran-kesukaran bagi

perusahaan-perusahaan kertas karbon.
Dengan demikian Manajer perlu senantiasa menaksir arah perkembangan
teknologi dan memperkirakan pengaruhnya pada organisasi atau melakukan
peramalan teknologi.
b. Variabel-variabel ekonomi
Manajer senantiasa perlu menganalisa dan mendiagnosa faktor-faktor
ekonomi seperti kecenderungan inflasi atau deflasi harga barang-barang dan
jasa-jasa, kebijaksanaan-kebijaksanaan moneter, devaluasi atau revaluasi, dan
yang menyangkut tingkat bunga, kebijaksanaan-kebijaksanaan fiskal,
keseimbangan neraca pembayaran, dan harga-harga yang ditetapkan oleh
pesaing dan penyedia. Jadi, manajer-manajer perusahaan harus mencurahkan
waktu dan sumber daya-sumber daya untuk melakukan peramalan ekonomi
dan antisipasi perubahan-perubahan harga.
c. Lingkungan sosial kebudayaan
Lingkungan ini mencakup kepercayaan, nilai-nilai, sikap, pandangan serta
pola kehidupan yang dibentuk oleh tradisi, pendidikan, kelompok ethnis,
ekologi, demografis, geografis, serta agama dan kepercayaan dari sekelompok
atau seluruh masyarakat tertentu. Manajer perlu menyadari dan mengantisipasi

13

perubahan-perubahan iklim sosial dan mengembangkan cara-cara
mengembangkannya.
d. Variabel-variabel poitik-hukum
Manager tidak mungkin mengabaikan iklim politik, peraturan-peraturan
pemerintah maupun konsekuensi-konsekuensi atau dampaknya terhadap
pemerintah dalam pembuatan keputusan. Batasa-batasan yang ditetapkan
pemerintah bermaksud melindungi konsumen, lingkungan, ataupun
perusahaan, dan menghilangkan perlakuan tidak adil dalam pembayaran
kepada karyawan dan sebagainya. Beberapa contoh adalah kebijaksanaan-
kebijaksanaan pemerintah dalam bidang perdagangan, undang-undang antitrus,
undang-undang perpajakan, upah minimum, undang-undang hak paten, dan
lain-lain
e. Dimensi internasional
Kekuatan-kekuatan internasional ini berpengaruh melalui perkembangna
poitik dunia, ketergantungan ekonomi, penularan nilai-nilai dan sikap hidup
serta transfer teknologi. Lebih sempit lagi, kekuatan-kekuatan ini berwujud,
misal ketergantungan suber daya import, keadaan resesi atau recovery
perekonomian dunia, persaingan dengan perusahaan-perusahaan mitinational,
perubahan pola kehidupan menjadi lebih materialistik dan individualistik,
tingkat pertukaran mata uang asing dan sebagainya. Manager hendaknya
mampu menganalisa dan mengantisipasi untuk kemudian meletakan dasar
yang kuat dalam menghadapi perkembangan dunia internasional.

14

C. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social

Responsibility adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan eksternal
perusahaan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan
lingkungan, norma masyarakat, partisipasi pembangunan, serta berbagai bentuk
tanggung jawab sosial lain.

Sebagai bagian dari masyarakat, maka organisasi bisnis perlu memiliki
tanggung jawab bahwa kegiatan yang dilakukannya membawa kearah perbaikan
lingkungan masyarakat pada umumnya, dan bukan sebaliknya.Sebagai contoh,
perusahaan yang membuang limbah sembarangan pada dasarnya kurang
bertanggung jawab terhadap lingkungan masyarakat. Dengan demikian, sudah
semestinya organisasi bisnis atau perusahaan perlu menyadari bahwa dirinya
memiliki apa yang dinamakan tanggung jawab sosial.tanggung jawab social ini
dapat berupa tanggung jawab kebersihan, dan kesehatan lingkungan, keadaan
ekonomi masyarakat pada umumnya , partisipasi perusahhan dalam pembangunan
lingkungan dan sebagainya. Terdapat dua pandangan tentang kepada siapa
organisasi bertanggung jawab social, yaitu sebagai berikut :
1. Model pemegang saham (Shareholder)

Pandangan tentang tanggung jawab social yang menyebutkan bahwa sasaran
organisasi yang utama adalah memaksimalkan keuntungan bagi manfaat para
pemegang saham. Lebih spesifik lagi, apabila keuntungan meningkat, maka nilai
saham perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham akan meningkat juga.
2. Model pihak yang berkepentingan (Stakeholder)

15

Teori tentang tanggung jawab social perusahaan yang mengatakan bahwa
tanggung jawab manajemen yang terpenting, kelangsungan hidup jangka panjang
(bukan hanya memaksimalkan laba), dicapai dengan memuaskan keinginan
berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan (bukan hanya
pemegang saham).
3. Strategi pengelolaan tanggung jawab sosial perusahaan
a. Strategi reaktif

Kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam tanggung jawab sosial
cenderung menolak atau menghindarkan diri dari tanggung jawab social.
Contohnya, perusahaan tembakau di masa lalu cenderung untuk
menghindarkan diri dari isu yang menghubungkan konsumsi rokok dengan
peluang penyakit kanker. Akan tetapi, karena adanya peraturan pemerintah
unuk mencantumkan bahaya rokok setiap iklan, maka hal tersebut dilakukan
oleh perusahaan rokok
b. Strategi defensif
Strategi defensif dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan
terkait dengan penggunaan pendekatan legal atau jalur hukum untuk
menghindarkan diri atau menolak tanggung jawab sosial .Perusahaan yang
menghindarkan diri dari tanggung jawab limbah saja berargumen melalui
pengacara yang disewanya untuk mempertahankan diri dari tuntutan hukum
dengan berargumen bahwa tidak hanya perusahaannya saja yang membuang
limbah ke sungai ketika lokasi perusahaan tersebut beroperasi, terdapat juga
perusahaan lain yang beroperasi.
c. Strategi Akomodatif

16

Strategi Akomidatif merupakan tanggung jawab sosial yang dijalankan
perusahaan dikarenakan adanya tuntutan dari masyarakat dan lingkungan
sekitar akan hal tersebut.Tindakan seperti ini terkait dengan strategi
akomodatif dalam tanggung jawab sosial. contoh lainnya,perusahaan
perusahaan besar pada era orde baru dituntut untuk memberikan pinjaman
kredit lunak kepada para pengusaha kecil, bukan disebabkan karena adanya
kesadaran perusahaan, akan tetapi sebagai langakah akomodatif yang diambil
setelah pemerintah menuntut para korporat untuk lebih memperhatikan
pengusaha kecil.
d. Strategi proaktif
Perusahaan memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian dari
tanggung jawab untuk memuaskan stakeholders. Jika stakeholders terpuaskan,
maka citra positif terhadap perusahaan akan terbangun. Dalam jangka panjang
perusahaan akan diterima oleh masyarakat dan perusahaan tidak akan khawatir
akan kehilangan pelanggan, justru akan berpotensi untuk menambah jumlah
pelanggan akibat citra positif yang disandangnya. Langkah yang dapat diambil
oleh perusahaan adalah dengan mengambil inisiatif dalam tanggung jawab
sosial, misalnya dengan membuat khusus penanganan limbah, keterlibatan
dalam setiap kegiatan sosial lingkungan masyarakat atau dengan membarikan
pelatihan terhadap masyarakat di sekitar lingkungan masyarakat.
D. Manfaat Tanggung Jawab Perusahaan
1. Manfaat bagi Perusahaan
Kegiatan perusahaan dalam jangka panjang akan dianggap sebagai kontribusi
positif di masyarakat. Selain membantu perekonomian masyarakat, perusahaan

17

juga akan dianggap bersama masyarakat membantu dalam mewujudkan keadaan
lebih baik di masa yang akan datang. Akibatnya, perusahaan justru akan
memperoleh tanggapan yang positif setiap kali menawarkan sesuatu kepada
masyarakat. Perusahaan tidak saja dianggap sekedar menawarkan produk untuk
dibeli masyarakat, tetapi juga dianggap menawarkan sesuatu yang membawa
perbaikan masyarakat
2. Manfaat bagi masyarakat
Selain kepentingan masyarakat terakomodasi, hubungan masyarakat
dengan perusahaan akan lebih erat dalam situasi win-win solution. Artinya
terdapat kerjasama yang saling menguntungkan ke dua pihak. Hubungan bisnis
tidak lagi dipahami sebagai hubungan antara pihak yang mengeksploitasi dan
pihak yang tereksploitasi, tetapi hubungan kemitraan dalam membangun
masyarakat lingkungan kebih baik. Tidak hanya di sektor perekonomian, tetapi
juga dlam sektor sosial, pembangunan dan lain-lain.
3. Manfaat bagi pemerintah
Memiliki partner dalam menjalankan misi sosial dari pemerintah dalam hal
tanggung jawab sosial. Pemerintah pada akhirnya tidak hanya berfungsi sebagai
wasit yang menetapkan aturan main dalam hubungan masyarakat dengan dunia
bisnis, dan memberikan sanksi bagi pihak yang melanggarnya. Pemerintah
sebagai pihak yang mendapat legtimasi untuk mengubah tatanan masyarakat agar
ke arah yang lebih baikakan mendapatkan partner dalam mewujudkan tatanan

18

masyarakat tersebut. Sebagian tugas pemerintah dapat dilaksanakan oleh anggota

masyarakat,dalam hal ini perusahaan atau organisasi bisnis.

E. Etika manajemen

Etika (ethic) adalah kode prinsip dan nilai moral yang membangun perilaku
seseorang atau sebuah kelompok yang berhubungan dengan benar dan salah. Etika
adalah penentu standar-standar dari mana yang baik atau buruk dalam tindakan atau
keputusan. Perilaku manusia terbagi dalam tiga kategori, yaitu :
1. Wilayah hukum yang ada (standar hukum)

Dimana nila-nilai dan standar-standar ditulis dalam sistem hukum dan
diselenggarakan di pengadilan. Dalam area ini, pihak pembuat undang-undang
membuat peraturan-peraturan yang harus dipatuhi semua orang dan perusahaaan
dengan cara tertentu, seperti mendapatkan surat izin mengemudi atau membayar
pajak perusahaan.
2. Wilayah etika (standar sosial)
Wilayah ini tidak memiliki hukum yang spesifik, tetapi terdapat standar-standar
tingkah laku berdasarkan prinsip dan nilai yang dipegang tentang tingkah laku
moral yang menuntun individu atau sebuah perusahaan.
3. Wilayah pilihan bebas (standar pribadi)
Banyak perusahaan dan individu bermasalah dengan pandangan yang
disederhanakan bahwa pilihan-pilihan dibangun baik oleh hukum atau oleh
pilihan bebas. Pandangan ini membuat orang-orang memiliki asumsi yang salah
bahwa jika suatu hal tidak ilegal maka pastilah hal itu tidak melanggar etika,
seakan wilayah ketiga tidak ada. Pilihan yang lebih baik adalah mengenali

19

wilayah etika dan menerima nilai-nilai moral sebagai daya yang kuat untuk
kebaikan yang dapat mengatur perilaku baik di dalam maupun di luar organisasi.
EVALUASI
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Jelaskan pengertian etika manajemen
2. Sebutkan faktor eksternal makro yang mempengaruhi analisis lingkungan
3. Apa manfaat dari corporate social responsibility (CSR)
4. Bagimana manfaat tanggung jawab perusahaan terhadap pemerintah
5. Sebutkan program corporate social responsibility (CSR) dari salah satu

perusahaan yang anda ketahui

20

BAB 3
DASAR-DASAR PERENCANAAN
A. Pengertian Perencanaan
Perencanaan merupakan langkah atau unsur pertama dalam pengelolaan
manajemen, perencanaan merupakan hal yang penting karena hasil-hasil dalam
perencaan akan dilakukan dengan kegiatan pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan. Perencanaan merupakan pemilihan sekumpulan kegiataan dan
pemutusan selanjutnya mengenai apa yang harus dilakukan, kapan, bagimana dan
oleh siapa. Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi
di waktu yang akan datang dalam mana perencanaan dan kegiatan yang diputuskan
akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat.
Mengapa perlu adanya perencanaan? Ada dua alasan dasar perlunya
perencanaan yaitu untuk mencapai protective benefits yang dihasilkan dari
pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan dan
positive benefits dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.
Adapun manfaat perencanaan antara lain :
1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
lingkungan
2. Membantu dalam pembentukan kesesuaian pada masalah-masalah utama
3. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
4. Membantu penempatan tanggung jawab lebih cepat
5. Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi
6. Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi
7. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami

21

B. Tujuan Perencanaan
Tujuan perencanaan antara lain:
1. Untuk mengurangi ketidakpastian
Untuk mengurangi ketidakpastian seorang manajer harus membuat rencana
dengan memandang jauh kedepan, kemudian harus mampu meramalkan
perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana
untuk menghadapinya
2. Untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan
nonmanajerial.
Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai,
dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin
akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi
kurang efesien
3. Untuk meminimalisir pemborosan
Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien
dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga
dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan
inefesiensi dalam perusahaan
4. Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang
digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan
pengevalusasian.

22

Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana
dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat
menilai kinerja perusahaan.

Dalam suatu organisasi rencana diperinci melalui tingkatan-tingkatan yang
membentuk hierarki dan paralel dengan struktur organisasi. Pada setiap
tingkatan, rencana mempunyai dua fungsi: menyediakan peralatan untuk
pencapaian serangkaian sasaran dari rencana tingkatan di atasnya, dan
sebaliknya menunjukan sasaran yang harus dipenuhi rencana tingkatan
dibawahnya. Rencana dari manajemen puncak akan dibuat menjadi rencana-
recana yang lebih terperinci oleh satuan-satuan manajemen menengah dan ini
pertama.
Ada dua tipe rencana utama antara lain:
1. Rencana strategik

Rencana yang dirancang untuk memenuhi tujuan-tujuan organisasi yang lebih
luas mengimplementasikan misi yang memberikan alsan khas keberadaan
organisasi
2. Rencana-rencana operasional
Rencana yang menguraikan secara lebih terperinci bagaimana rencanarencana
strategik akan dicapai. Rencana operasional dibagi
menjadi dua tipe:
a) Rencana sekali pakai

Rencana sekali pakai merupakan serangkaian kegiatan terperinci yang
keungkinan tidak berulang dalma bentuk yang sama di waktu mendatang.
Contoh rencana perusahaan membuat gudang baru karena adanya

23

perluasan usaha akan memerlukan rencana sekali pakai khusus untuk
proyek tersebut, walaupun perusahaan telah membangun sejumlah gudang
lain di waktu yang lalu.
b) Rencana tetap
Wujud umum rencana tetap adalah kebijaksanaan, prosedur dan aturan.
Rencana-rencana ini sekali ditetapkan akan terus diterapkan sampai perlu
diubah (modifikasi) atau dihapuskan. Sekali ditetapkan, rencana tetap
memungkinkan para manajer menghemat waktu yang digunakan untuk
perencanaan dan pembuatan keputusan karena situasi-situasi yang sama
ditangani secara konsisten.
C. Empat Tahap Dasar perncanaan
Ada beberapa tahap dasar perencanaan yang dapat dilaksanakan oleh seorang
manajer antara lain :
Tahap pertama adalah menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. Perencanaan
dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi
atau kelompok kerja. Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan
menggunakan tujuan sumber daya-sumber daya nya secara tidak efektif
Tahap kedua adalah merumuskan keadaan saat ini. Pemahaman akan posisi
perusahaan sekarang dari tujuan, yang hendak dicapai atau sumber-sumber daya
yang tersedia untuk pencapaian tujuan merupakan hal yang penting, karena tujuan
dan rencana menyangkut waktu yang akan datang. Setelah keadaan perusahaan
dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih
lanjut. Tahap kedua ini memerlukan informasi terutama keuangan dan data statistik
Yang didapat melalui komunikasi dalam organisasi.

24

Tahap ketiga mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan. Kekuatan,
kelemahana, kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasi untuk mengukur
kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui
faktor-faktor lingkungan intern dan ekstern yang dapat membantu organisasi
mencapai tujuannya atau yang mungkin menimbulkan masalah.

Tahap keempat adalah mengembangkan rencana atas serangkaian kegiatan
untuk pencapaian tujuan . Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi
pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian
alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik (paing memuaskan) di
antara berbagai alternatif yang ada
D. Hambatan-hambatan perencanaan efektif

Ada dua jenis hambatan pengembangan rencana-rencana efektif. Pertama
adalah penolakan internal dari para perencana terhadap penetapan tujuan dan
pembutan rencana untuk mencapainya. Dengan kata lain hambatan ini bersumber
pada ketidaksediaan dan ketidakmampuan individu–individu perencana utuk
melakukan kegiatan-kegiatan perencanaan. Hambatan yang kedua berasal dari
eksternal suatu organisasi yaitu keengganan umum para anggota organisasi untuk
menerima perencanaan dan rencana-rencana karena perubahan-perubahan yang
ditimbulkannya.
Karena penetapan tujuan merupakan langkah esensi pertama dalaam perncanaaan,
para manajer yang tidak dapat menetapkan tujuan yang cukup berarti akan tidak
mampu membuat rencana-rencana efektif. Ada sejumlah alasan mengapa banyak
manajer ragu-ragu atau gagal menetapkan tujuan dan membuat rencana bagi
organisasi atau kelompok /satuan kerja mereka, yaitu :

25

1. Kurang pengetahuan dalam organisasi. Dengan kurangnya pengetahuan akan
organisasi menyebabkan para manajer tidak dapat menetapkan tujuan-tujuan yang
berarti bagi satuan-satuan kerja .

2. Kurang pengetahuan tentang lilngkungan. Pengetahuan tentang lingkungan
tersebut antara lain pengetahuan mengenai persaing, penyedia, lembaga-lembaga
pemerintah, langganan dan sebagainya. Dengan kurangnya pengetahuan akan
lingkungan membuat para manajer bingung tentang arah yang diambil dan
enggan menetapkan tujukan yang pasti.

3. Ketidakmampuan melakukan peramalan secara efektif. Rencana-rencana dibuat
tidak hanya didasarkan pada pengalaman masa lalu tetapi juga peramalan
kondisi-kondisi di masa yang akan datang.

4. Biaya. Perencanaan memerlukan banyak biaya penggunaan sumber daya
keuangan , fisik dan manusia.

5. Takut gagal. Para manajer sering memandang kegagalan sebagai ancaman
terhadap keamanan jabatannya, penghargaan dan respek orang lain
terhadapdirinya. Hal ini membuat para manajer enggan mengambil resiko dan
menetapkan tujuan tertentu.

6. Kurang peraya diri. Dengan kurangnya percaya diri menjadikan para manajer
ragu-ragu menetapkan tujuan yang menantang. Manajer harus merasa bahwa
mereka dan kelompok kerjanya atau organisasi mempunyai kemampuan untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut.

7. Ketidaksediaan untuk menyingkirkan tujuan-tujuan alternatif. Yang dimaksud
tujuan alternatif adalah tujuan-tujuan lain selain tujuan pokok usahanya, manajer

26

sering sulit menghilangkan tujuan-tujuan alternatif tersebut sehingga tujuan
pokok tidak tercapai.
E. Kriteria penilaian efektivitas rencana
Beberapa kriteria dapat digunakan untuk menilai efektivitas perencanaan, yaitu
mencakup : kegunaan, ketepatan dan obyektivitas, ruang lingkup, efektivitas,
akuntabilitas dan ketepatan waktu. Kesemuanya diuraikan sebagaai berikut:
1. Kegunaan. Agar berguna bagi manajemen dalam pelaksanaan fungsi-fungsinya
yang lain, suatu rencana harus fleksibel, stabil, berkesinambungan, dan
sederhana. Fleksibilitas adalah esensi bagi kesuksesan perencaan strategik. Hal
ini memerlukan analisa, peramalan, pengembangan rencana dengan
mempertimbangkan segalaa sesuatu dan pembuatan perencanaan sebagai proses
yang berkesinambungan. Rencana hendaknya dapat melakukan penyesuaian
secara cepat dan lancar terhadap perubahan kondisi lingkungan tanpa kehilangan
efektivitas.
2. Ketepatan dan obyektivitas. Rencana-rencana harus dievaluasi untuk mengetahui
apakah jelas, ringkas, nyata dan akurat. Berbagai keputusan dan kegiatan
manajemen lainnya hanya efektif bila didasarkan atas informasi yang tepat
3. Ruang lingkup. Perencanaan memerlukan prinsip-prinsip kelengkapan, kepaduan
dan konsistensi. Berapa luas cakupan rencana? Menyngkut kegiatan-kegiatan apa
saja? Bagaimana kerangka hubungan antar kegiatan? Satuan-satuan kerja atau
departemen-departeman mana yang terlibat?
4. Efektivitas biaya. Efektivitas dalam perencanaan ini menyangkut waktu, usaha
dan aliran emosional. Salah satu pedoman pedoman penting dalam perencaan:

27

jangan lakukan perncanaan bila hasil-hasil meningkatkan penghasilan atau
mengurangi biaya lebih kecil daripada niaya perencanaaan dan implementasinya
5. Akuntabilitas. Ada dua aspek akuntabilitas perencanaan: tanggung jawa atas
pelaksanaan perencanaaan dan tanggung jawab atas implementasinya rencana.
Suatu rencana harus mencakup keduanya
6. Ketapatan waktu. Para perencana harus membuat berbagai perencaanaan.
Berbagai perubahan yang terjadi sangat cepat akan dapat menyebabkan rencana
tidak tepat atau sesuai untuk berbagai perbedaaan waktu.
EVALUASI
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Jelaskan pengertian perencanaan menurut pendapat anda
2. Sebutkan manfaat perencanaan bagi proses usaha suatu perusahaan
3. Apa perencanaan anda selama 5 tahun ke depan?
4. Bagaimana pendapat anda jika perencanaan yang dibuat tidak terlaksana?
5. Sebutkan hambatan perencanaan efektif

28

BAB 4
PEMBUATAN KEPUTUSAN MANAJERIAL
Pembuatan keputusan merupakan bagian penting dari kegiataan manajer.
Kegiatan ini memiliki peran penting ketika seorang manajer membuat
perencanaan. Dalam perencanaan, manajer memutuskan tujuan-tujuan organisasi
yang akan dicapai, sumber daya-sumber daya yang akan digunakan dan siapa
yang akan melaksanakan setiap tugas yang dibutuhkan . Seluruh proses
perencanaan itu melibatkan para manajer dalam serangkaian situasi pembuatan
keputusan . Kualitas keputusan-keputusan manajer akan menentukan efektivitas
rencana yang disusun.
A. Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai suatu proses penilaian
dan penentuan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melakukan beberapa
perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan , ada
beberapa tahap yang dapat dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan itu bisa
saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusun alternatif yang akan dipilih
dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik. Pengertian pengambilan
keputusan adalah sebagai berikut :
1. Claude S. George, Jr
Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan
manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk
pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif.

29

2. G. R. Terry
Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan
yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin

3. P. Siagian
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu
masalah, pengumpulan fakta dan data, penilaian yang matang atas alternatif
dan tindakan.

4. Horold dan Cyril O‟Donnell
Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan
diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari
perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak
terdapat keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau
reputasi yang telah dibuat

B. Tipe-tipe keputusan
Manajer akan membuat tipe-tipe keputusan yang berbeda sesuai perbedaan
kondisi dan situasi yang ada. Salah satu metode pengklasifikasian yang banyak
digunakan adalah dengan menentukan apakah keputusan itu diprogram atau
tidak. Keputusan-keputusan juga dapat dibedakan antara keputusan yang
dibuat di bawah kondisi kepastian, risiko dan ketidakpastian.
1. Keputusan-keputusan yang diprogram
Keputusan yang diprogram adalah keputusan yang dibuat menurut
kebiasan, aturan atau prosedur. Keputusan ini rutin dan berulang-ulang.
Setiap organisasi mempunyai kebijaksanaaan-kebijaksanaan tertulis atau
tidak tertulis yang memudahkan dalam pengambilan keputusan dalam

30

situasi yang berulaang dengan membatasi dan menghilangkan alternatif-
alternatif. Sebagai contoh: manajer tidak perlu memikirkan penetapan gaji
karyawan baru, karena organisasi mempunyai proporsi gaji tersendiri
untuk semua posisi, Manajer juga tidak perlu memikirkan masalah-
masalah harian yang akan dihadapi karena prosedur-prosedur untuk
menangani masalah-masalah rutin telah tersedia.
2. Keputusan-keputusan yang tidak diprogram

Keputusan ini merupakan keputusan yang berkenaan dengan masalah-
masalah khusus, khas atau tidak biasa. Bila suatu masalah yang timbul
tidak dapat diselesaikan oleh satu kebijakan atau sangat penting sehingga
perlu penanganan khusus , maka masalah tersebut dapat diselesaikan
dengan keputusan yang tidak terprogram. Beberapa contoh masalah yang
memerlukan keputusan-keputusan yang tidak diprogram antara lain: cara
pengalokasian sumber daya organisasi, penenganan lini produk yang jatuh
di pasaran atau cara perbaikan hubungan masyarakat.

Teknik-teknik pembuatan keputusan

Tipe-tipe Tradisional Modern
keputusan 1. Kebiasaan 1. Teknik-teknik riset
Diprogram:

Keputusan rutin 2. Kegiatan rutin opersi : analisa

dan berulang. (prosedur-prosedur matematik, model-

Organisasi pengoperasian model simulasi

mengembangkan standar komputer

proses-proses 3. Struktur organisasi, 2. Pengolahan data

31

khusus bagi pengharapan umum, elektronik
penanganannya sistem tujuan,
saluran-saluran
informasi yang
disusun dengan
baik.

Tidak 1. Kebijakan intuisi Teknik pemecahan

diprogram: dan kreatifitas masalah yang

Keputusan- 2. Coba-coba diterapkan pada :

keputusan sekali 3. Seleksi dan latihan a. Latihan membuat

pakai, disusun para perencana keputusan

tidak sehat, b. Penyusunan

kebijaksanaan program-program

ditangani komputer

dengan proses

pemecahan

masalah umum

C. Proses pembuatan keputusan
Proses pembuatan keputusan terdiri dari dua tahapan yaitu: tahapan

perumusan keputusan dan tahapan implementasi keputusan. Setiap tahapan
terdiri dari berbagai langkah atau kegiatan yang secara sistematik dan runtun

32

perlu diikuti oleh setiap pembuat keputusan. Keseluruhan rincian tahapan dan
kegiatan pembuatan keputusan tersebut tercantum di bawah ini.
1. Perumusan Keputusan

a. Identifikasi masalah
Keputusan diperlukan untuk memecahkan masalah-masalah.

Langkah pertama harus diputuskan. Menurut Peter Drucker, seorang
eksekutif yang efektif tidak membuat keputusan untuk setiap masalah.
Masalah yang harus mendapat perhatian adalah masalah-masalah
mendasar yang mempunyai dampak luas dan menyeluruh bagi anggota
biasa tidak perlu diputuskan oleh eksekutif, tapi cukup oleh pimpinan
tingkat yang lebih rendah berdasarkan aturan organisasi yang berlaku.
Identifikasi masalah generik ini tidak perlu ditunjang oleh data yang
lengkap, sebab bila data yang lengkap harus terkumpul dahulu, maka
tidak akan ada suatu keputusan. Keputusan dapat dimulai dari
judgment rasional dari pemimpin.

b. Perumusan tujuan
Tujuan apakah yang harus dicapai melalui pemecahan suatu
masalah? Asumsi dasar untuk setiap keputusan adalah bahwa suatu
keputusan dibuat oleh seorang pemimpin untuk mencapai tujuan
tertentu. Ini berarti tidak hanya masalah yang dipecahkan saja yang
perlu jelas, tapi juga tujuan yang akan dicapainya harus labih jelas lagi.
Kejelasan tujuan ini diperlukan sebagai pedoman untuk menentukan
pilihan-pilihan keputusan yang paling tepat untuk suatu masalah.
Keberhasilan suatu keputusan ditentukan oleh “apakah tujuan yang

33

sudah ditetapkan itu akhirnya dapat dicapai atau tidak”. Tujuan untuk
masalah-masalah yang generik harus dirumuskan secara umum dan
mendasar, yang kemudian diterjemahkan kedalam tujuan-tijuan yang
lebih operasional yang disebut dengan objektif. Setiap objektif perlu
pula dijabarkan kedalam target-target baik yang bersifat kuantitatif
maupun kualitatif. Suatu “decision tree” perlu dikembangkan sehingga
jangkauan dampak dan lingkup suatu keputusan dapat diketahui dengan
jelas.
c. Identifikasi Alternatif Solusi

Alternatif solusi atau pemecahan untuk suatu masalah sangat penting
karena setiap masalah tidak mungkin dipecahkan hanya oleh suatu cara
pemecahan saja. Alternatif-alternatif ini diperlukan untuk sampai
kepada pilihan keputusan yang tepat dengan resiko yang sangat
minimal. Identifikasi alternatif solusi ini ditentukan oleh: latar
belakang pendidikan, pengalaman hidup, tingkat kecerdasan,
kemampuan antisipatif, kemampuan berfikir kedepan, imaginasi,
cita-cita, kreativitas, dan kemampuan untuk melihat secara jeli setiap
resiko dan dampak serta peluang yang mungkin diciptakan oleh suatu
alternatif keputusan tertentu.

1.4 Penentuan Kriteria Pemilihan Alternatif Solusi

Kriteria suatu alternatif pemecahan sangat sulit dikembangkan secara
pasti, karena sangat bergantung kepada kondisi dan visi pembuat dan
pelaksana keputusan untuk mencapai tujuan yang telah

34

ditentukan. Namun demikian kriteria umum dapat diungkap seperti
dibawah ini:
a. Alternatif solusi itu harus tepat untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan
b. Altertnatif solusi itu harus jelas dampak, resiko dan peluang yang

mungkin diciptakan

c. Alternatif solusi itu harus feasible untuk dilaksanakan
d. Alternatif solusi itu harus tidak bertentangan dengan nilai, etika,

moral yang dipegang oleh anggota organisasi dan oleh organisasi.
e. Alternatif solusi itu harus membawa perubahan bagi organisasi

menuju yang lebih baik dari keadaan sekarang

Secara operasional akhirnya kriteria ini sangat ditentukan oleh
pembuat keputusan. Alternatif solusi yang dipilih mungkin
mempunyai resiko tinggi dan sulit dilaksanakan, tapi dapat membawa
perubahan yang diinginkan. Dalam manajemen acapkali ditemukan
suatu alternatif solusi yang sangat mahal yang harus diambil untuk
suatu hasil yang mempunyai nilai sangat tinggi.

1.5 Penentuan Pilihan Alternatif Solusi (Keputusan)
Penentuan pilihan solusi atau keputusan ini dalam tahapan

pembuatan keputusan merupakan tahapan yang sangat kritis dan
sangat menentukan. Pembuat keputusan atas dasar semua pilihan yang

35

tersedia, dengan berbagai resiko, dampak dan peluang akhirnya harus
sampai pada suatu titik pilihan keputusan. Pilihan ini harus diambil
dengan kecermatan, kejelian, keberanian, tanggung jawab, dan
komitmen yang besar. Tanpa sikap-sikap seperti itu suatu keputusan
tidak akan mempunyai makna apa-apa. Sikap seperti inilah yang
menciptakan berbagai dinamika dan perubahan dalam suatu
organisasi.

D. Keterampilan dalam Pembuatan Keputusan

Pembuatan keputusan sebagai unsur utama dalam manajemen dan fungsi
esensial dalam kepemimpinan menuntut keterampilan tertentu sehingga
keputusan yang dihasilkan memiliki kualitas sebagai produk pemimpin yang
professional. Keterampilan pembuatan keputusan semakin terasa amat
strategik dalam pembuatan keputusan, pada abad informasi, karena
teknologi informasi dapat menyediakan peluang untuk memperoleh data
yang relevan, yang diperlukan oleh pembuat keputusan yang professional.
Tuntutan kualitas manajemen yang mendorong untuk mengembangkan
kekuatan organisasi dan manajemen dan dalam peran pemimpin dalam proses
tersebut. Karena itu keterampilan yang diperlukan oleh pembuat keputusan
adalah sebagai berikut:

1. Keterampilan kognitif

2. Keterampilan menghimpun dan mengolah data

3. Keterampilan komunikasi

36

4. Keterampilan mempengaruhi

5.. Keterampilan managerial
Berikut uraian mengenai masing-masing keterampilan:

1. Keterampilan kognitif

Keterampilan ini mencakup: keterampilan dalam mengindentifikasi
masalah, mengidentifikasi berbagai alternatif solusi, keterampilan
memutuskan dengan cepat dan tepat, keterampilan analisis, keterampilan
antisipatik, dan keterampilan berikfir kreatif terutama dalam
mengidentifikasi berbagai alternatif solusi.

2. Keterampilan menghimpun dan mengolah data
Keterampilan ini terutama mencakup keterampilan menguasai

teknologi dengan sistem informasi yang dapat menghimpun dan
mengolah serta memanfaatkan data yang relevan dengan kebutuhan untuk
membuat keputusan. Ada tiga keterampilan utama yang perlu dikuasai oleh
pembuat keputusan: keterampilan mengembangkan sistem informasi,
keterampilan retrieval data, dan keterampilan seleksi dan utilisasi data
untuk mendukung pembuat keputusan

3. Keterampilan komunikasi
Keterampilan komunikasi mencakup: keterampilan menjelaskan

dengan tepat dan menarik tentang keputusan yang diambil kepada
masyarakat, keterampilan membaca aspirasi dan kecenderungan
masyarakat, keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis untuk
memaparkan keputusan-keputusan baik secara lisan maupun tertulis

37

4. Keterampilan Mempengaruhi
Keterampilan mempengaruhi adalah keterampilan untuk menjual

keputusan kepada masyarakat dan anggota dengan meyakinkan sehingga
terjadi perubahan untuk mendukung dan ikut melaksanakan keputusan
yang telah diambil. Keterampilan ini biasanya didukung oleh keterampilan
untuk bersosialisasi, keterampilan untuk bergaul dan mendekati orang
lain, keterampilan membaca aspirasi orang lain, keterampilan berbicara
dan berpidato dengan meyakinkan, dan keterampilan membuat orang lain
tertawa, gembira dan menangis sedih.

5. Keterampilan Managerial
Keterempilan managerial yang mendukung prses pembuatan

keputusan adalah: keterampilan pemimpin terutama dalam implementasi
keputusan, keterampilan teknis operasional terutama dalam merumuskan
keputusan, kererampilan hubungan manusia, terutama dalam proses
sosialisasi keputusan, keterampilan konseptual yang diperlukan untuk
merumuskan masalah, identifikasi alternatif solusi, dan memilih keputusan
yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ketrampilan lain
yang mendukung pembuatan keputusan ini terutama dalam tahapan
implementasi adalah keterampilan mengembangkan rencana dan program
dan keterampilan memecahkan konflik yang terjadi sebagai akibat
benturan kepentingan. Keseluruhan keterampilan managerial ni merupakan
perangkat esensial untuk keberhasilan keputusan yang bermutu dan

38

generik serta mempengaruhi secara mendasar dan menyeluruh masa depan
organisasi
EVALUASI
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan?
2. Keterampilan apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pembuat

keputusan?
3. Sebutkan tipe-tipe keputusan yang anda ketahui
4. Jelaskan secara singkat proses pengambilan keputusan
5. Keputusan apa yang anda akan ambil jika anda sebagai seorang

pembuat keputusan (decision maker) ketika terjadi penuntutan kenaikan
upah ?

39

BAB 5

DASAR-DASAR PENGORGANISASIAN

A. Pengertian organisasi dan pengorganisasian

Pengorganisasiaan merupakan fungsi kedua dalam manajemen.
“Pengorganisasian” merupakan kata yang berasal dari kata “organisasi” yang
mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertaama organisasi merupakan
lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan, rumah sakit,
perwakilan pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga Pengertian kedua
berkenaan dengan proses pengorganisasian yang merupakan suatu cara yang mana
kegiataan organisasi dialokasikan dan ditugaskan di antara para anggotanya agar
tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien. Pengertian organisasi menurut
Stoner, organisasi merupakan suatu pola hubungan-hubungan melalui orang-orang
di bawah pengarahan manajer untuk mengejar tujuan bersama. Dalam
pengorganisasian ada dua batasan, yaitu “organization” sebagai kata benda,
“organizing”sebagai kata kerja yang menunjuk pada serangkaian kegiatan yang
dilakukan secara sistematis. Pengorganisasian merupakan proses penyusunan
struktur organisasi dan pelaksanaaan struktur tersebut diman kedua hal itu sesuai
dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimiliki dan lingkungan
yang melingkupinya. Pengertian pengorganisasian menurut Terry pengorganisasian
merupakan kegiatan dasar dari manajemen dilaksnakan untuk mengatur seluruh
sumber-sumber yang dibutuhkan termasuk unsur manusia, sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan dengan sukses.

40

B. Unsur-unsur pengorganisasian
Dalam organisasi ada tiga komponen penting yaitu orang, kerjasama dan tujuan
bersama yang mana ketiga komponen tersebut tidak berdiri sendiri melainkan saling
mendukung sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh. Unsur- unsur organisasi
diuraikan sebagai berikut :
1. Man (orang-orang) dalam kehidupan organisasi atau ketata lembagaan sering
disebut dengan istilah pegawai atau personel. Pegawai atau personnel terdiri dari
semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya
terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur tertinggi dalam
organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan
fungsinya masing-masing dan para pekerja (non management/workers). Semua
itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
2. Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan
yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh
karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-
tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer, dan pekerja (workers),
secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
3. Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan
tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik
akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang
apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan
(policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation)
yang telah ditetapkan

41

4. Peralatan (Equipment), merupakan unsur yang keempat yaitu peralatan atau
equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin- mesin, uang
dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor)

5. Lingkungan(Environment), faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya,
ekonomi dan teknologi.

6. Kondisi atau situasi yang secara langsung maupun secara tidak langsung
berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan organisasi, karena kondisi atau
situasi akan selalu mengalami perubahan

7. Tempat atau lokasi sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi dan
transportasi yang harus dilakukan oleh organisasi.

8. Wilayah operasi yang dijadikan sasaran kegiatan organisasi. Wilayah operasi
dibedakan menjadi :
a. Wilayah kegiatan yang menyangkut jenis kegiatan atau macam kegiatan apa
saja yang boleh dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi
b. Wilayah jangkauan atau wilayah geografis atau wilayah teritorial, menyangkut
wilayah atau daerah operasi organisasi.
c. Wilayah personil menyangkut semua pihak (orang-orang, badan-badan) yang
mempunyai hubungan dan kepentingan dengan organisasi

C. Struktur organisasi
Struktur organisasi merupakan mekanisme-mekanisme formal dari organisasi yang
dikelola. Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola
tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi. Bagian-bagian atau posisi –posisi
maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung
jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.

42

1. Bentuk struktur organisasi
a) Organisasi lini
Struktur organisasi lini yang diciptakan oleh Henry Fayol ini merupakan
bentuk yang paling sederhana dan paling tua dalam organisasi. Struktur ini
menggambarkan tekanan bahwa wewenang organisasi dipegang langsung oleh
manajemen puncak atau manajer atas yang di terapkan pada karyawannya
untuk mencapai keberhasilan. Namun demikian manajer-manajer departemen
masih diberi kesempatan untuk membuat pengambilan keputusan bagi
departemennya, tetapi tetap dalam komando manajen puncak.
Atau, bisa juga didefinisikan sebagai bentuk organisasi yang
menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak
dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah yang
dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering
disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam
organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun
tetangga.
Organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Jumlah karyawan sedikit
2) Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
3) Belum terdapat spesialisasi
4) Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab
penuh atas segala bidang pekerjaan
5) Struktur organisasi sederhana dan stabil
6) Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil

43

7) Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)

Keuntungan penggunaan organisasi lini antara lain :

1) Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik
2) Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan)
3) Koordinasi lebih mudah dilaksanakan
4) Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat
5) Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung

berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat
dimengerti dan dilaksanakan
6) Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi
7) Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat
8) Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-
bakat pimpinan.
9) Adanya penghematan biaya
10) Pengawasan berjalan efektif
Kelemahan penggunaan organisasi lini :
1) Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan
tujuan organisasi
2) Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri
3) Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor,
cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).
4) Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk
mengabil inisiatif sendiri
5) Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan

44

6) Kurang tersedianya staf ahli
b) Organisasi Lini dan Staff

Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asas komando dipertahankan
tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff
berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data informasi
yang dibutuhkan. Ciri-ciri dari bentuk oganisasi ini antara lain : Hubungan
atasan dan bawahan tidak bersifat langsung, pucuk pimpinan hanya satu orang
dibantu staff, terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff, jumlah
karyawan banyak, organisasi besar, bersifat komplek, adanya spesialisasi.
Keuntungan bentuk organisasi ini kelemahan tersebut antara lain:

1) Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
1) Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana
2) Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan

pada organisasi besar maupun kecil.
3) Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat

bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
4) Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas.
5) Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan

spesialisasinya
6) Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
7) Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli
Selain memiliki kelebihan, organisasi ini juga memiliki kelemahan.
Kelemahan tersebut antara lain:

45

1) Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan
bantuan nasihat

2) Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling
mengenal

3) Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap
tugas yang dilaksanakannyalah yang penting

4) Pimpinan lini mengabaikan nasehat staf
5) Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis

dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam
menjalankan wewenang
6) Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar
7) Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga

menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini
8) Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan

staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga
menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.

c) Organisasi fungsional
Organisasi fungsional adalah suatu organisasi dimana wewenang dari

pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai
jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai
keahlian khusus. Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor.
Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai
bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi
perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi

46

atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih dari satu orang
atasan yang berberda-beda. Di lembaga pendidikan khususnya di Indonesia,
pada umumnya menggunakan struktur organisasi fungsional Struktur
organisasi ini sangat cocok diterapkan karena dapat memudahkan melakukan
pengawasan. Bentuk organisasi ini memiliki ciri-ciri: pembidangan tugas
secara tegas dan jelas dapat dibedakan, bawahan akan menerima perintah dari
beberapa atasan, pekerjaan lebih banyak bersifat teknis, target-target jelas dan
pasti, pengawasan ketat, penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi
Keuntungan dari penggunaan struktur organisasi ini antaraa lain:
1) Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal
2) Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing-masing
3) Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan
4) Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga

berjalan lancar dan tertib
5) Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang

sama biasanya cukup tinggi.
6) Pembidangan tugas menjadi jelas
Kelemahan dari penggunaan struktur organisasi ini antara lain:
1) Pekerjaan seringkali sangat membosankan
2) Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke

bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi
sendiri saja
3) Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga
koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan

47


Click to View FlipBook Version