(V2) bila dibandingkan laju reaksi pada T1(V1) dapat
dirumuskan:
V2 = V1. ( )( 2 − 1)
Contoh soal:
Laju suatu reaksi menjadi dua kali lebih cepat
pada setiap kenaikan suhu 100 C. Bila pada suhu 200 C
reaksi berlangsung dengan laju reaksi 2 L-1 s-1 berapa laju
reaksi yang terjadi pada suhu 500C ?
Jawab: V2 = V1 (n) ( 2 − 1)
V2 = 2 L-1 s-1 (2) (501−020)
= 2 L-1 s-1. 23
= 2 L-1 s-1. 8
= 16 L-1 s-1
Saat panen buah pisang, sebagian besar dari kita akan
memeram pisang tersebut dalam wadah yang tertutup
dan menunggunya beberapa hari sampai matang
sempurna. Tetapi tahukah kalian bahwa ada cara yang
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi 38
lebih singkat untuk mendapatkan pisang masak? Benar,
dengan menambahkan karbit, waktu pemeraman pisang
akan menjadi lebih singkat.
Katalis merupakan zat yang mampu mempengaruhi
laju reaksi. Dalam kerjanya katalis akan ikut bereaksi
dengan zat-zat reaktan, tetapi diakhir proses reaksi
katalis tersebut akan memisah kembali. Katalis ada dua
macam, yaitu katalis yang bersifat positif dan katalis
negatif. Katalis bersifat positif dapat mempercepat laju
reaksi. Katalis bersifat negatif merupakan katalisator
yang memperlambat laju reaksi, katalisator ini
dinamakan inhibitor.
Prinsip dasar peranan katalis dalam reaksi kimia
adalah meningkatkan laju sebuah reaksi melalui
penurunan energi pengaktifan reaksi. Melalui penurunan
Energi pengaktifan, reaktan akan dapat melampaui
dengan lebih mudah keadaan transisi untuk
pembentukan produk. Berdasarkan wujudnya, terdapat 2
jenis katalisator yaitu katalis homogen dan katalis
heterogen. Katalis homogen adalah katalis yang
mempunyai fase sama dengan reaktan. Sedangkan
katalis heterogen adalah katalis yang mempunyai fase
yang berbeda dengan reaktan. Katalisator Karbit atau
Kalsium karbida adalah senyawa kimia dengan rumus
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi 39
kimia CaC2. Karbit digunakan dalam proses las karbit dan
juga dapat mempercepat pematangan buah.
Persamaan reaksi Kalsium Karbida dengan air adalah:
CaC2 + 2 H2O → C2H2 + Ca(OH)2
Untuk mempercepat proses pematangan, dibutuhkan
karbon dioksida dan gas etilen. Mungkin kamu pernah
mendengar, gas etilen adalah hormon tanaman yang
mempercepat pertumbuhan tanaman. Namun, setelah
dipetik, buah tidak lagi mencapatkan gas etilen sehingga
buah harus mendapatkan gas etilen dari lingkungan. Hal
ini akan memperlama proses pematangan.
Namun hal ini juga memberikan keuntungan.
Meski lebih lama, namun pematangan buah melalui
proses ini bisa diperkirakan waktunya, sehingga buah
tidak membusuk selama dilakukannya distribusi hingga
sampai ke tangan konsumen. Hal ini dapat
memperlambat proses produktifitas namun menghemat
biaya distribusi. Buah yang membusuk ketika sampai di
tangan konsumen terjadi karena buah dipetik dalam
keadaan benar-benar matang.
Nahhh bagaimana teman-teman? Apakah
pemahaman kalian bertambah dengan membaca modul
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi 40
ini? Untuk memantapkan konsep yang telah kalian
pelajari, sekarang kita akan melakukan percobaan 2.1.
.
Dapat juga kalian simak di
https://youtu.be/KVEWYSXCZYM
SCAN HERE
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi 41
1. Alat dan Bahan
a. 3 botol plastik
b. Soda kue
c. Balon
d. Cuka dapur
e. Stopwatch (timer pada HP)
f. Sendok
g. Spidol
h. Corong (dapat dibuat dari kertas)
2. Langkah Kegiatan
a. Ambil ketiga botol plastik, beri nomor serta
tanda untuk batas volume air pada masing-
masing botol.
b. Tuangkan cuka pada ketiga botol, sampai
garis batasnya.
c. Sendokkan soda kue pada balon
menggunakan corong dengan ketentuan: 1
sdm untuk balon 1; 2 sdm untuk balon 2; 3 sdm
untuk balon 3.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi 42
d. Pasang ujung balon pada ujung botol secara
kuat dan pastikan soda kue jangan sampai
masuk ke dalam botol.
e. Kemudian secara bersamaan, angkat balon
sampai soda kue bereaksi dengan cuka secara
bersamaan.
f. Lihatlah 1 per 1, bandingkan hasil dan waktu
antara ketiganya.
g. Tulis waktu yang diperlukan masing-masing
balon untuk berdiri, tuliskan pada Data
Pengamatan.
3. Data Pengamatan
No Balon Ke Waktu Ukuran Balon
1
2
3
4. Hasil Pengamatan
-------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi 43
1. Alat dan Bahan
a. 3 gelas plastik
b. 3 tablet efferfescant (tablet penyegar)
c. 3 gelas air pada suhu yang sama.
d. Stopwatch (Timer pada HP)
e. Sendok.
2. Langkah Kegiatan
a. Haluskan 1 tablet efferfescan sehingga menjadi
serbuk (Tablet C).
b. Belah 1 tablet efferfescant hingga menjadi 3
bongkahan (Tablet B).
c. Ambil ketiga gelas plastik dan beri nomor pada
masing-masing gelas.
d. Setelah itu beri air pada semua gelas dengan
jumlah yang sama.
e. Kemudian secara bersamaan, masukkan tablet
utuh pada gelas A, masukkan tablet
bongkahan pada gelas B, kemudian masukkan
tablet serbuk pada gelas C, sambil nyalakan
stopwatch (Timer pada HP).
f. Lihat reaksi kimia yang terjadi pada ketiga
botol tersebut, bandingkan waktu yang
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi 44
diperlukan dan masukkan dalam data
pengamatan.
3. Data Pengamatan Waktu
No Gelas ke
1
2
3
4. Hasil Pengamatan
-------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------
1. Alat dan Bahan
a. 3 gelas bening yang sudah diberi nama A, B,
dan C
b. 3 buah tablet penyegar.
c. Air panas untuk mengisi gelas A, air suhu ruang
untuk mengisi gelas B dan air es untuk C.
d. Stopwatch (Timer pada HP).
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi 45
2. Langkah Kegiatan
a. Masukkan air panas pada gelas A, air suhu
ruang pada gelas B dan air dingin pada gelas
C.
b. Masukkan tablet effervescan secara
bersamaan pada masing-masing gelas sambil
menyalakan stopwatch.
c. Hitung waktu pada masing-masing gelas dan
catat pada data pengamatan.
3. Data Pengamatan Waktu
No Gelas Ke
1
2
3
4. Hasil Pengamatan
-------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi 46
1. Alat dan Bahan
a. 4 gelas plastik
b. Pemutih
c. Cuka
d. Air
e. Klip kertas
f. Sendok
2. Langkah Kegiatan
a. Beri nama gelas dengan spidol untuk Cuka (A),
Pemutih (B), Cuka + Pemutih (C), Cuka + Pemutih
+ Air (D).
b. Isi masing-masing gelas sesuai keterangan
menggunakan sendok makan.
c. Masukkan klip kertas dan tunggu apa yang
terjadi.
d. Catat pada data pengamatan.
3. Data Pengamatan
No Gelas ke Waktu Reaksi
1
2
3
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi 47
4. Hasil Pengamatan
---------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi 48
7 Cara Alami Mengempukkan Daging
Jendela Informasi Masakan enak, jika dagingnya alot, tentu akan
menjadi kurang istimewa. Selain pilihan bagian
daging harus tepat, ada berbagai cara
mengempukkan daging. Mulai dari yang mekanis
hingga yang alami. Apa saja?
Daging bisa dilembutkan dengan cara dipukul-
pukul menggunakan pemukul daging atau dimasak
dengan panci bertekanan. Bisa juga dilumuri dengan
bumbu khusus atau baking soda, namun masakan
Anda akan jadi tinggi sodium dan kalori karena
memakai bahan kimia. Coba bahan-bahan alami
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi 49
berikut yang bisa mengempukkan sekaligus
memperkaya rasa hidangan daging.
1. Daun pepaya
Daun pepaya merupakan salah satu bahan yang
paling umum digunakan untuk membuat daging empuk.
Enzim papain di dalamnya dapat memecah protein
daging. Bungkus daging dengan bumbu pepaya yang
sudah diremas, lalu diamkan 10 menit. Jangan terlalu
lama, nanti daging bisa jadi terlalu empuk.
2. Nanas Jendela Informasi
Dalam hal mengempukkan daging, nanas punya
kemiripan dengan daun pepaya. Sebelum digunakan,
nanas diparut terlebih dahulu agar enzimnya keluar.
Setelah itu lumuri daging dengan nanas lumat dan
biarkan 10 menit. Gunakan nanas jika buah ini akan
dimasak bersama daging karena rasanya bisa berubah.
3. Kiwi
Kiwi bisa membuat daging empuk karena
mengandung actinidin. Haluskan kiwi hingga menjadi
pasta, lalu balurkan ke daging. Diamkan selama 30 menit,
lalu cuci bersih.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi 50
4. Sari apel
Daging yang diempukkan dengan sari apel akan
terasa asam manis, empuk, dan juicy. Hmm… Mau coba?
Tinggal lumuri daging dengan jus apel segar beberapa
jam sebelum dimasak. Bisa juga menggunakan cuka apel.
Jendela Informasi 5. Air lemon
Air lemon yang asam bisa mengempukkan dan
memberi rasa kecut segar pada daging. Balurkan sedikit
air lemon pada permukaan daging, lalu simpan dalam
kulkas sebelum dimasak.
6. Jus tomat
Bumbui daging dengan jus tomat kalengan atau
tomat lumat, lalu panggang atau masak daging. Selain
menjadi empuk, dagingpun akan terasa lebih nikmat.
7. Kopi
Ternyata, kopi juga bisa dipakai untuk membuat
daging empuk! Rendam daging dalam kopi pekat sejam
sebelum dipanggang. Cara ini cocok untuk steak, karena
rasanya akan menjadi smoky. Butiran kopi pun akan
menambahkan tekstur crunchy pada daging.
(Sumber : detik.com) 51
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
PILIHLAH JAWABAN YANG PALING TEPAT
A. SOAL
1. Faktor-faktor yang dapat mempercepat laju reaksi
... .
2. Yang termasuk pernyataan yang salah ... .
B. PILIHAN JAWABAN
a. Suhu dinaikkan
b. Ditambah katalisator
c. Konsentrasi diperbesar
d. Ditambah inhibitor
e. Luas permukaan diperbesar
f. katalisator dapat mempercepat laju reaksi
g. makin besar konsentrasi pereaksi makin besar
frekuensi tumbukan
h. makin besar energi pengaktifan makin cepat reaksi
berlangsung
i. luas permukaan makin besar frekuensi tumbukan
makin banyak
j. suhu dinaikkan maka energi kinetik menjadi besar
dan laju reaksi makin cepat
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi 52
C. Data percobaan reaksi antara seng dengan asam
klorida berikut digunakan untuk mengerjakan soal no.
3 dan 4.
Percobaan Bentuk seng Konsentrasi
HCl
1. Serbuk
2. Lempeng 2,5 M
3. Serbuk 2,5 M
4. Lempeng 2,0 M
5. Serbuk 2,0 M
1,5 M
3. Reaksi yang berlangsung paling cepat adalah
percobaan ….
4. Reaksi yang berlangsung paling lambat adalah … .
PILIHLAH JAWABAN YANG PALING TEPAT
5. Reaksi : 2NO (g) + Cl2 (g) 2NOCl (g), mempunyai
persamaan laju reaksi : V=k[NO]2[Cl2]. Apabila pada
suhu tetap konsentrasi NO diperkecil dua kali,
sedangkan konsentrasi Cl2 tetap maka laju reaksinya….
a. lebih besar 2 kali
b. lebih kecil 2 kali
c. sama seperti semula
d. lebih besar 4 kali
e. lebih kecil 4 kali
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi 53
Dari pernyataan berikut, tentukan BENAR atau SALAH.
1. Kenaikan suhu dapat meningkatan energi kinetik,
sehingga reaksi menjadi lebih cepat.
2. Energi kinetik molekul pereaksi dapat diturunkan
dengan menambahkan katalis.
3. Dengan menggerus batu kapur, luas permukaan
akan tetap, sehingga reaksi berlangsung lebih
lambat.
4. Enzim papain yang terdapat pada pepaya tua lebih
banyak dibanding pada pepaya muda, sehingga
pepaya tua dapat digunakan sebagai katalis
pengempuk daging.
5. Semakin banyak konsentrasi reaktan yang
ditambahkan, maka laju reaksi akan berkurang
sehingga reaksi berlangsung lambat.
UMPAN BALIK
Anda yang sudah mendapat skor:
1. 70 ke atas dapat menyelesaikan
kegiatan Belajar 2.
2. 60-70 mengulang Latihan Soal 2.
3. Kurang dari 60 harus mengulang
Kegiatan Belajar 2..
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi 54
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
antara lain: konsentrasi, luas permukaan,
suhu, katalis.
2. Semakin tinggi konsentrasi semakin banyak
molekul sehingga reaksi berlangsung semakin
cepat.
3. Semakin luas permukaan zat padat, semakin
banyak tempat terjadinya tumbukan antar
partikel yang bereaksi, sehingga reaksi
berlangsung semakin cepat.
4. Semakin tinggi kenaikan suhu maka molekul-
molekul yang bereaksi akan bergerak lebih
cepat, sehingga energi kinetiknya semakin
tinggi, sehingga reaksi berlangsung semakin
cepat.
5. Katalisator merupakan zat yang mampu
mempercepat jalannya reaksi, tetapi di akhir
proses reaksi, katalisator akan memisah
kembali.
6. Inhibitor merupakan zat yang menghambat
jalannya reaksi.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi 55
Setelah menyelesaikan modul ini, Anda berhak
mengikuti tes evaluasi yang diadakan oleh
Guru, untuk menguji kompetensi yang telah
Anda pelajari. Apabila Anda dinyatakan
memenuhi syarat kelulusan evaluasi, maka
Anda berhak melanjutkan ke standar
kompetensi selanjutnya. Jika Anda belum
dinyatakan memenuhi syarat kelulusan, maka
Anda wajib mempelajari modul ini kembali.
56
Daftar Pustaka
1. Bodner, G. M. And Pardue HL., 1995. Chemistry
in Experimental Science2/e. Singapore: John
Willey & Sons.
2. Brady, James E. 1990. General Chemistry,
(Principles & Structure), New York: John Willey &
Sons.
3. Daintith, John.1994. Oxford Kamus Lengkap
Kimia. Jakarta: Erlangga.
4. Emi Erawati dan Dyah Saptarini. 2009. Kimia 3
untuk SMK Kelas XII Kelompok Teknologi dan
Kesehatan. Solo: Yudhistira.
5. Is Fatimah. 2012. Kinetika Kimia. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
6. Unggul Sudarmo. 2007. Kimia untuk SMA Kelas
XI. Surakarta: Phibeta.
57
58
1. Deterjen : Zat yang ditambahkan ke
dalam air untuk meningkatkan
daya pembersihnya, contoh:
sabun.
2. Effervescence : Pembentukan gelembung gas
Tablet dalam cairan oleh reaksi kimia.
3. Energi Kinetik : Energi yang diperlukan untuk
bergerak atau kerja yang
dapat dilakukan sistem jika
dibiarkan diam.
4. Energi : Selisih energi keadaan transisi
Pengaktifan dengan energi reaktan/
produk yang harus dilampaui
untuk terjadinya suatu reaksi.
5. Enzim : Protein yang bertindak
sebagai katalis dalam reaksi
biokimia.
6. Hukum Laju : Laju reaksi bergantung pada
Reaksi konsentrasi awal zat pereaksi
dirumuskan v = k [P]m[Q]n.
58
59
7. Inhibitor : Katalis yang berfungsi
memperlambat jalannya laju
reaksi.
8. Katalis : Zat yang mempercepat laju
reaksi, tetapi di akhir proses
reaksi katalis tersebut akan
memisah kembali.
9. Konsentrasi : Perbandingan jumlah zat
terlarut terhadap jumlah zat
larutan (kepekatan larutan).
10. Laju Reaksi : Cepat lambatnya suatu reaksi
kimia berlangsung,
dirumuskan dengan
perubahan konsentrasi per
satuan waktu.
11. Luas : Luas permukaan zat padat
Permukaan yang digunakan untuk
Sentuh bereaksi.
12. Orde Reaksi : Pangkat dari konsentrasi
reaktan dalam persamaan
reaksi.
13 Reaksi Orde : Laju reaksi berbanding lurus
Dua dengan pangkat dua suatu
pereaksi.
60
14. Reaksi Orde : Laju reaksi tidak bergantung
Nol dari konsentrasi pereaksi.
15. Reaksi Orde : Laju reaksi berbanding lurus
Satu dengan pangkat satu hanya
dari satu pereaksi.
16. Teori : Teori yang menjelaskan
Tumbukan tentang sifat fisis bahan yang
berkaitan dengan gerak
partikel-partikel penyusunnya.
Bunyinya:
“dalam benda yang panas,
partikel-partikel bergerak
lebih cepat dan karena itu
memiliki energi yang lebih
besar daripada partikel-
partikel dalam benda yang
lebih dingin”.
10. Laju Reaksi : Cepat lambatnya suatu reaksi
kimia berlangsung,
dirumuskan dengan
perubahan konsentrasi per
satuan waktu.
11. Luas : Luas permukaan zat padat
Permukaan yang digunakan untuk
Sentuh bereaksi.
61
A. Latihan 1
1. ‘Penentuan Orde reaksi pada proses yang
dapat diamati dipilih pada tahap reaksi yang
berjalan lambat. Sehinnga pada pembuatan
asam sulfat (H2SO4) dengan proses kontak
diperoleh data sesuai reaksi sebagai berikut:
Tahap I : S(g) + O2(g) SO2(g) (cepat)
Tahap II : 2SO(g) + O2(g) 2SO2(g) (lambat)
Tahap III : 3SO(g) + O2(g) 2SO2(g) (cepat)
a. Orde reaksi terhadap SO = Orde reaksi SO
=2
b. Orde reaksi terhadap O2 = Orde reaksi O2
=1
c. Orde reaksi total= Orde reaksi SO+Orde
reaksi O2 = 2 + 1 = 3
2. Dari persamaan reaksi: A + B → C + D, dapat
ditentukan orde reaksi A dan B sebagai berikut:
a. untuk mencari orde reaksi A pilih data
konsentrasi B yang sama. (data 1 dan 2).
Perhatikan penentuan orde reaksi A
berdasarkan data 1 dan 2.
61
62
v1 k1 A1 X B1 Y
v2 k2 A2 B2
, harga k1 = k2 dan B1 =B2
sehingga k1 dan B1 dapat dihilangkan
k2 B2
(bernilai 1).
1 = 1X
4 2
x=2
b. untuk mencari orde reaksi B pilih data
konsentrasi A yang sama. (data 3 dan 4).
Perhatikan penentuan orde reaksi B
berdasarkan data 3 dan 4.
V3 k3 A3 X B3 Y
V4 k4 A4 B4
, harga k3 = k4 dan A3 = A4
sehingga k3 dan A3 dapat dihilangkan
k4 A4
(bernilai 1).
v3 B3 y
v4 B4
63
0.18 0.20 y
0.36 0.40
1 1 y
2 2
Y=1
c. x + y = 2 + 1 = 3
d. V = k [A]x[B]y = k [A]2 [B]1
e. k ..?
Contoh:
Ambil salah data percobaan. (misal data 1).
Dari data 1 diket: [A] =0.1 M [B] = 0.2 M dan V=
0.02 M/s.
Masukan ke persamaan laju reaksi yg telah
diperoleh (d).
V = k . [A]2 [B]1
0.02 M/s = k . [0.1 M]2[0.2 M]1
0.02 M/s = k . 1x10-2 M2 2x10-1 M
0.02 M/s = k . 2x10-3M3
64
k = 2x102 Ms 1
2x103 M 3
k = 1x101 M-2s-1 = 10 M-2s-1
3. V1 = k [P] [Q]2 ==> laju reaksi semula (V1),
dimisalkan [P] = 1 dan [Q] = 1 dan harga k
konstan, sehingga dapat diabaikan. Maka
V1 =[P] [Q]2 ===> V1 =[1] [1]2 ===> V1 = 1
V2 = [P] [Q]2 ==> laju reaksi 12 x semula maka V2
= 12 V1 = 12 (1) = 12
12 = [3] [2]2
12 = 12, maka [P] x 3 semula dan [Q] x 2 semula.
4. V = k [H2][I2] laju reaksi awal V1 dimisalkan [H2]
= a [I2] = a ,harga k konstan, sehingga dpt
diabaikan.
Maka V1 = k [H2][I2] V1 = [a][a] = a2. Bila [H2]
dinaikkan 2x [H2] = 2a, [I2] dinaikkan 3x [I2] =
3a
65
V2 = k [H2][I2] laju reaksi V2 = [2a][3a] = 6a2, V2
=6a2 sedangkan V1 = a2
V2 = 6V1 ,maka laju reaksi menjadi 6x semula.
Cara cepat:
jika konsentrasi suatu zat dinaikkan a kali,
maka laju reaksinya menjadi b kali; sehingga
orde reaksi terhadap zat tersebut adalah :
dimana x = orde reaksi
[H2] [I2] = b
[2] [3] = 6 (maka laju reaksi menjadi 6 kali
semula).
B. Latihan 2
1. A, B, C, E 6. B
2. H 7. S
3. 1 8. S
4. 4 9. S
5. E 10. S