BAB 11 PENDIDIKAN
WAWASAN NUSANTARA PANCASILA DAN
KEEWARGANEGARAAN
(PPKn)
KELAS X
SENIN, 20 APRIL
2022
Sub Materi :
A. Wawasan Nusantara
B. Aspek Wawasan Nusantara
GURU MAPEL
Budy Dwi Maryanty, S.Pd.
KD Dan Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Dasar :
3.11 Menelaah pentingnya Wawasan Nusantara dalam konteks NKRI
4.11 Mempresentasikan hasil telaah terkait dengan pentingnya Wawasan
Nusantara dalam konteks NKRI
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Memahami Wawasan Nusantara
2. Menjelaskan aspek Wawasan Nusantara
Apersepsi
Indonesia membutuhkan konsepsi berupa Wawasan
Nusantara yang dapat diterapkan, baik pemerintah
maupun rakyatnya. Wawasan Nusantara dimaksudkan
untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilayah,
dan jati diri bangsa Indonesia. Wawasan Nusantara
merupakan sikap dan cara pandang masyarakat
Indonesia yang didasarkan pada Pancasila dan UUD
1945. Wawasan Nusantara bertujuan untuk mencapai
keutuhan nasional ditengah-tengah perbedaan yang ada
dalam masyarakat. Jadi, Wawasan Nusantara
merupakan sikap yang menunjukkan bahwa kita adalah
masyarakat Indonesia yang memiliki peran untuk
memajukan bangsa Indonesia. Untuk memehami lebih
rinci mengenai Wawasan Nusantara , simaklah uraian
materi berikut dengan sungguh-sungguh.
A. Wawasan Nusantara
1. Pengertian Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara secara etimologis berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan
berasal dari kata wawas (bahasa jawa) pandangan, tinjauan dan penglihatan indrawi. Jadi,
wawasan adalah pandangan, tinjauan, penglihatan atau cara pandang atau cara melihat.
Nusantara berasal dari kata Nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan.
Antara artinya menunjukan letak antara dua unsur. Jadi nusantara adalah kesatuan kepulauan
yang terletak antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia, dan dua samudra yaitu
Samudra Hindia dan Samudra pasifik.
Adapun secara etimologi, terdapat beberapa pengertian mengenai Wawasan Nusantara,
sebagai berikut:
a. Menurut GBHN 1998, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengernai diri dan lingkungannya, dengan dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
A. Wawasan Nusantara
1. Pengertian Wawasan Nusantara
b. Menurut kelompok kerja Wawasan Nusantara untuk diusulkan menjadi Tap.
MPR, yang dibuat di Lemhanas tahun 1999, yaitu cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai
strategis dalam mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
c. Menurut Prof. Wan Usman, Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa
Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan
semua aspek kehidupan yang beragam.
A. Wawasan Nusantara
2. Asas Wawasan Nusantara
Asas Wawasan Nusantara adalah ketentuan atau kaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati,
dipelihara dan diciptakan demi tetap taat dan setianya komponen pembentuk bangsa Indonesia
terhadap kesepakatan bersama.
Adapun Asas Wawasan Nusantara adalah sbb:
a. Kepentingan yang sama : ketika menegakkan dan merebut kemerdeaan, kepentingan bersama
bangsa Indonesia adalah menghadapi penjajah secara fisik dengan bangsa lain.
b. Keadilan : kesesuaian pembagian hasil dengan adil.
c. Kejujuran : keberanian berfikir, berkata dan bertindak sesuai dengan realitas.
d. Solidaritas : diperlukan kerja sama, mau memberi dan berkorban.
e. Kerja sama : adanya koordinasi, saling pengertian yang didasarkan atas kesetaraan.
f. Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa dan mendirikan negara
Indonesia.
A. Wawasan Nusantara
3. Unsur dasar Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara terdiri atas beberapa unsur dasar, yaitu wadah (contur), isi (content) dan
tata laku (conduct).
a. Wadah (contur) : wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi
seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan
penduduk serta aneka ragam budaya.
b. Isi (content) : aspirasi bangsa yang dikembangkan di masyarakat dan cita-cita serta tujuan
nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945.
c. Tata laku (conduct) : hasil interaksi antara wadah dan isi Wawasan Nusantara terdiri dari:
1. tata laku batiniah, yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa
Indonesia
2. Tata laku lahiriah, yaitu cermin dalam tindakan, perbuatan, dan perilaku dari bangsa
Indoonesia.
B. Aspek Wawasan Nusantara
1. Falsafah Pancasila
Pancasila adalah dasar dalam terjadinya Wawasan Nusantara dari nilai-nilai yang ada dalam
Pancasila. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain;
a. Penerapan HAM (Hak Asasi Manusia). Contoh pemberian kesempatan dalam menjalankan
ibadah sesuai dengan agama yang diyakininya.
b. Memperioritaskan pada kepentingan masyarakat daripada kepentingan individu serta
golongan.
c. Pengambilan keputusan bedasarkan dalam musyawarah mufakat.
Wawasan Nusantara nusantara menghendaki terciptanya persatuan dan kesatuan dengan tidak
menghilangkan ciri, sifat dan karakter dari kebinekaan unsur-unsur pembentuk bangsa (suku
bangsa, etnis dan golongan)
B. Aspek Wawasan Nusantara
2. Aspek kewilayahan Nusantara
Wilayah perairan laut Indonesia dapat dibedakan tiga macam:
a. Zona laut teritorial, batas laut teritorial adalah garis khayal yang berjarak 12
Mil laut dari garis dasar ke arah laut lepas.
b. Zona landas kontinen, landas kntinen ialah dasar laut yang secara geologis
maupun morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman
lautnya kurang dari 150 meter.
c. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah jalur laut selebar 200 Mil laut ke arah
laut terbuka di ukur dari garis dasar.
B. Aspek Wawasan Nusantara
3. Aspek Sosial Budaya
Aspek sosial budaya dalam hal ini bisa terjadi karena Indonsia mempunyai ratusan
suku bangsa yang keseluruhannya mempunyai adat istiadat, bahasa, agama serta
kepercayaan yang berbeda-beda.
Secara universal kebudayaan masyarakat yang heterogen memiliki unsur-unsur
yang sama sebagai berikut:
a. Sistem religi dan upacara keagamaan
b. Sistem masyarakat dan organisasi kemasyarakatan
c. Sistem pengetahuan
d. Bahasa
e. Keserasian
f. Sistem mata pencaharian
g. Sistem teknologi dan peralatan
B. Aspek Wawasan Nusantara
4. Aspek Sejarah
Aspek sejarah menjadi salah satu acuan dikarenakan Indonesia memiliki banyak pengalaman sejarah
yang tak ingin terulangnya perpecahan dalam bangsa dan negara Indonesia.
Kaidah-kaidah negara modern belum ada seperti rumusan falsafah negara, konsepsi cara pandang
dan sebagainya. Dimana yang ada berupa slogan-slogan seperti yang ditulis oleh Empu Tantular,
yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Penjajahan disamping menimbulkan penderitaan juga menumbuhkan
semangat untuk merdeka yang merupakan awal semangat kebanngsaan yang diwadahi Boedi Otomo
(1908) dan Sumpah Pemuda (1928).
Wawasan Nusantara Indonesia diwarnain oleh pengalaman sejarah yang menginginkan tidak
terulangnya lagi perpecahan dalam lingkungan bangsa yang akan melemahkan perjuangan dalam
mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional sebagai hasil kesepakatan
bersama agar bangsa Indonesia setara dengan bangsa lain.