Aprilian Epti Wahyuni, S.Pd.
SMK NegeriSI1JA NPEWu2n02g2 gei lan
Jl. Raya Pasar Manis, Punggelan, Banjarnegara
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas semua rahmat dan rida-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan bahan ajar ini. Bahan ajar ini disusun untuk peserta didik Sekolah
Menengah Kejuruan Kompetensi Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Materi dalam
buku ini telah disesuaikan dengan deskripsi Kompetensi Dasar Akuntansi dan Keuangan
Struktur Kurikulum SMK Kelas XII.
Adanya kekurangan dalam penulisan bahan ajar ini membuka peluang kepada para
pembaca untuk memberikan saran, kritik dan arahan yang membangun untuk perbaikan kami
ke depannya.
Banjarnegara, September 2022
Penulis,
SIJA NEW 2022 ii
Halaman sampul......................................................................................................... i
Kata pengantar ........................................................................................................... ii
Daftar isi..................................................................................................................... iii
Pendahuluan
1
A. Kompetensi Inti..................................................................................... 1
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi................... 1
C. Deskripsi ............................................................................................... 2
D. Waktu.................................................................................................... 2
E. Tujuan Pembelajaran ............................................................................ 2
F. Prasyarat ...............................................................................................
Chapter 15 Pengeluaran Aset Tetap 3
A. Peta Konsep .......................................................................................... 3
B. Glosarium.............................................................................................. 4
C. Uraian Materi ........................................................................................ 15
D. Rangkuman .......................................................................................... 16
E. Latihan Soal .......................................................................................... 17
F. Kunci Jawaban...................................................................................... 18
Daftar Pustaka............................................................................................................
SIJA NEW 2022 iii
Pendahuluan
A. Kompetensi Inti
KI 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, procedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
KI 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Mata pelajaran : Akuntansi Keuangan
Jenjang : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Kelas/Semester : XII/ Gasal
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.15. Mengevaluasi pengeluaran untuk 3.15.1 Mengevaluasi pengeluaran untuk
pendapatan/modal asset tetap dan pendapatan asset tetap untuk
penghentian asset tetap
3.15.2 Mengevaluasi pengeluaran
modal asset tetap
4.15. Melakukan pencatatan beban deplesi 4.15.1 Membuat jurnal untuk mencatat
aset tetap berupa sumber daya alam. pengeluaran pendapatan mencatat
Membuat keputusan pengeluaran
untuk pendapatan/modal asset tetap 4.15.2 Membuat jurnal untuk
dan penghentian asset tetap pengeluaran modal
C. Deskripsi
Bahan ajar ini membahas mengenai pengeluaran-pengeluaran pada masa penggunaan
asset tetap. Ruang lingkup dalam modul ini dibatasi, hanya memuat hal-hal berikut ini:
1. Pengeluaran pemeliharaan
2. Pengeluaran reparasi
3. Pengeluaran untuk mengganti komponen yang rusak
4. Pengeluaran perbaikan
5. Pengeluaran penambahan
SIJA NEW 2022 1
D. Waktu
Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari kompetensi dasar ini adalah 2 x
pertemuan dengan durasi waktu masing-masing pertemuan adalah 3 JP (1 JP = 45
menit)
E. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi dan menggali informasi (C), peserta didik (A) dapat menganalisis
pengeluaran pemeliharaan dan pengembangan aset tetap (B) dengan teliti,
bertanggung jawab dan mandiri (D).
2. Melalui diskusi dan menggali informasi (C), peserta didik (A) dapat mengevaluasi
pengeluaran untuk pemeliharaan dan pengembangan aset tetap (B) dengan teliti dan
mandiri (D).
3. Melalui diskusi dan presentasi (C), peserta didik (A) dapat membuat jurnal untuk
mencatat pengeluaran pemeliharaan (B) dengan tepat, mandiri dan bertanggung
jawab (D).
4. Melalui diskusi dan presentasi (C), peserta didik (A) dapat membuat jurnal untuk
mencatat pengeluaran pengembangan (B) dengan tepat dan bertanggung jawab (D).
F. Prasyarat
Untuk dapat mempelajari kompetensi dalam bahan ajar ini, peserta didik diharapkan
telah menguasai materi perhitungan dan jurnal depresiasi asset tetap.
SIJA NEW 2022 2
CHAPTER
15
PENGELUARAN ASET TETAP
Pengeluaran
Aset Tetap
Pengeluaran Pengeluaran
Pendapatan Modal
Pemeliharaan Reparasi Mengganti Perbaikan Penambahan
Komponen
yang Rusak
Pengeluaran pemeliharaan bertujuan untuk mempertahankan asset tetap pada
kondisi tetap baik.
Pengeluaran reparasi bertujuan untuk mengembalikan asset tetap pada kondisi
semula.
Pengeluaran untuk mengganti komponen yang rusak bertujuan untuk
mengganti seluruh atau Sebagian komponen yang rusak.
Pengeluaran untuk perbaikan bertujuan untuk meningkatkan asset tetap dari
kondisi semula menjadi kondisi yang lebih baik.
Pengeluaran penambahan bertujuan untuk perluasan atau peningkatan fasilitas yang
sudah ada.
SIJA NEW 2022 3
PENGELUARAN ASET TETAP
Dalam perlakuan akuntansi terhadap aset tetap, ada fase penggunaan aset
tetap (utilization) setelah fase perolehan aset tetap. Pada fase penggunaan aset
tetap ini, aset tetap diharapkan menghasilkan output dan memberikan hasil
kembali atas biaya biaya yang pernah dikeluarkan pada saat masa perolehannya.
Sudah seharusnya aset tetap yang dibeli mulai menghasilkan sesuatu untuk
perusahaan. Tapi, Setiap output yang dihasilkan oleh aset tetap, tentunya
memerlukan pengorbanan yang dalam akuntansi biasa disebut sebagai
beban/biaya (expenses) ataupun cost (harga pokok).
Agar bisa berproduksi untuk menghasilkan output yang diharapkan, aset
tetap harus dijalankan atau dipekerjakan dengan maksimal. Atas aktivitas yang
dilakukan pada suatu aset tetap saat dijalankan, ada dua kemungkinan yang akan
timbul.
1. Adanya pengeluaran (expenditure) untuk perbaikan maupun untuk pemeliharaan
aset tetap (maintenance)
2. Adanya penurunan fungsi, juga berkurangnya umur ekonomis aset tetap yang
dioperasikan, dalam akuntansi bisa kita kenal sebagai penyusutan (depreciation)
Pengeluaran – pengeluaran kas yang berhubungan dengan penggunaan aset tetap
secara garis besar dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Pengeluaran Modal (Capital Expenditures)
Pengeluaran yang mempunyai manfaat dalam waktu jangka lebih dari satu
periode akuntansi. Karena masa manfaatnya lebih dari satu periode akuntansi,
pengeluaran modal diakui sebagai aset (dikapitalisasi). Dalam hubungan dengan
penggunaan aset tetap, pengeluaran modal dicatat sebagai penambah harga
perolehan; artinya dicatat secara debit akun aset tetap yang bersangkutan atau debit
akun akumulasi penyusutan.
2. Pengeluaran Penghasilan (Revenue Expenditures)
Pengeluaran yang mempunyai manfaat dalam waktu tidak lebih dari satu
periode akuntansi. Dalam pengertian di atas, masa manfaat pengeluaran menjadi
kriteria untuk menentukan apakah suatu pengeluaran diberlakukan sebagai
SIJA NEW 2022 4
pengeluaran modal atau sebagai pengeluaran penghasilan. Kriteria tersebut, relatif
mudah diterapkan apabila manfaat dari pengeluaran dapat diukur.
Dalam praktik, bisa terjadi kesulitan dalam menentukan apakah suatu
pengeluaran diakui sebagai pngeluaran modal atau sebagai pengeluaran
penghasilan. Pengakuan pengeluaran dalam PSAK disebutkan “Pengeluaran setelah
perolehan awal suatu aset tetap yang memperpanjang masa manfaat atau
kemungkinan besar memberi manfaat keekonomian di masa yang akan datang
dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja, harus
ditambahkan pada jumlah tercatat aset yang bersangkutan”. Dalam pernyataan
tersebut kriteria pengeluaran modal lebih ditekankan pada manffat pengeluaran.
A. BIAYA DAN BEBAN PENGGUNAAN ASET TETAP
Dalam hubungannya dengan penggunaan aset tetap, pengeluaran pada dasarnya
dapat dibedakan menjadi pengeluaran sebagai biaya dan pengeluaran sebagai beban.
Pengeluaran sebagai biaya disebut juga dengan pengeluaran modal, karena sifatnya tidak
bisa diperlakukan sebagai beban pada periode terjadinya. Pengeluaran sebagai beban,
disebut juga pengeluaran pendapatan karena sifatnya mengurangi pendapatan, atau bisa
secara langsung dihubungkan dengan pendapatan yang diperoleh dalam periode terjadinya.
Dipandang dari sudut manfaatnya, pengeluaran modal merupakan pengeluaran
yang menimbulkan manfaat ekonomi dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi,
sehingga harus di alokasikan menjadi beban pada periode-periode selama usia manfaatnya.
Pengeluaran pendapatan hanya memberikan manfaat ekonomi dalam periode terjadinya,
sehingga pengeluaran yang bersangkutan seluruhnya diakui sebagai beban.
Dalam hubungannya dengan penggunaan aset tetap, pengeluaran modal
diperlakukan sebagai penambah harga perolehan. Dicatat debit akun aset tetap yang
bersangkutan, atau debit akun akumulasi penyusutannya. Pengeluaran-pengeluaran yang
tidak memenuhi syarat seperti disebutkan di atas, merupakan pengeluaran yang harus
diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Artinya, pengeluaran-pengeluaran tersebut
dicatat debit pada akun Beban yang bersangkutan dan kredit pada akun Kas atau akun
Utang.
Sebagai contoh,sebuah mesin memiliki harag perolehan Rp 50.000.000,00. Dua
tahun menjelang masa habis masa manfaatnya, sebagai komponen mesin tersebut diganti
SIJA NEW 2022 5
dengan tujuan meningkatkan kualitas produksi dan menambah usia penggunaannnya.
Jumlah pengeluaran kas untuk pembelian komponen dan pemasangan Rp 10.000.000,00.
Setelah komponen mesin digant, mesin bersangkutan dapat meningkatkan kualitas
produksi yang ditaksir dapat dioperasikan selama tiga tahun. Pengeluaran tersebut
diberlakukan sebagai pengeluaran modal, dicatat dengan mendebit akun Akumulasi
Depresiasi Mesin dan mengkredit akun Kas.
B. PERLAKUAN AKUNTANSI PENGELUARAN ASET TETAP
Akibat dari penggunaan aset tetap adalah adanya beberapa pengeluaran pengeluaran
yang dilakukan. Pengeluaran tersebut ada yang dibebankan atau dikapitalisasi. Ada beberapa
kegiatan atau aktivitas yang biasa terjadi pada saat aset tetap digunakan. Pengeluaran-
pengeluaran yang berhubungan dengan penggunaan aset tetap pada umumnya terdiri atas hal—
hal berikut ini.
1. Pengeluaran untuk Pemeliharaan (Maintenance)
Pemeliharaan atau Maintenance aset tetap adalah tindakan yang bertujuan
hanya untuk membuat aset tetap berfungsi normal seperti biasanya
Segala bentuk pengeluaran sebaiknya dijadikan biaya atau dibebankan diperiode pada
saat biaya maintenance tersebut di keluarkan. Biaya reparasi dapat merupakan biaya
yang jumlahnya kecil jika reparasinya biasa, dan jumlahnya cukup besar jika
reparasinya besar. Biaya reparasi kecil seperti penggantian baut, mur, sekering mesin
merupakan biaya yang sering terjadi. Biaya pemeliharaan merupakan biaya.
Pengeluaran untuk pemeliharaan, bertujuan untuk mempertahankan aset tetap
pada kondisi baik, tidak mengakibatkan penambahan terhadap usia manfaat atau
peningkatan kapasitas aset tetap. Misalnya, penggantian oli pelumas mesin,
penggantian baut yang using, pembersihan, dan pengecatan. Pengeluaran-pengeluaran
yang bersangkutan diperlakukan sebagai beban dan dicatat dalam akun Beban
Pemeliharaan.
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Beban Pemeliharaan dan xxxx
Reparasi
xxxx
Kas
SIJA NEW 2022 6
Contoh Kasus Biaya Maintenance :
Untuk memberikan Oli pada mesin produksinya seperti biasanya, PT ABC
mengeluarkan uang sebesar Rp 400.000 serta membersihkan mesinnya.
Pada kasus tersebut, transaksi sudah sangat jelas, bahwa PT ABC mengeluarkan
kas untuk menjaga agar mesin produksinya bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Pengeluaran ini dicatat dengan jurnal sebagai berikut :
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Beban Pemeliharaan dan Rp400.000
Reparasi
Rp400.000
Kas
2. Pengeluaran untuk Perbaikan Aset Tetap (Repair)
Perbaikan (repair) adalah tindakan terhadap aset tetap dimana aktivitas ini lebih
besar daripada aktivitas pemeliharaan (maintenance). Bila aset tetap tersebut bisa
berfungsi secara maksimal jika dilakukan tindakan perbaikan (repair) terlebih dahulu.
Seperti ada bagian atau komponen pada aset tetap tersebut menurun fungsinya tetapi
masih belum diperlukan pergantian menyeluruh atas aset tetap tersebut.
Pengeluaran untuk reparasi bertujuan untuk mengembalikan aset tetap pada
kondisi semula. Misalnya, pengeluaran untuk mengganti komponen-komponen kecil
yang sering mengalami kerusakan yang sifatnya biasa dan nilainya tidak cukup berarti
dibanding dengan harga aset tetap yang bersangkutan, perbaikan komponen mesin yang
sering mengalami kerusakan yang sifatnya biasa dan nilainya tidak cukup berarti
dibanding dengan harga aset tetap yang bersangkutan, perbaikan komponen mesin yang
aus karena mesin telah lama dipakai, serta penggantian busi dan ban kendaraan.
Manfaat pengeluaran yang bersangkutan hanya untuk kelangsungan jalannya operasi.
Kadang-kadang sulit untuk membedakan antara pengeluaran untuk beban pemeliharaan
dengan pengeluaran untuk beban reparasi. Oleh karena itu, kedua jenis beban tersebut
dalam akuntansi sering digabungkan dalam akun Beban Reparasi dan Pemeliharaan.
SIJA NEW 2022 7
Jurnal pencatatannya
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Beban Pemeliharaan dan xxxx
Reparasi
xxxx
Kas
Contoh Kasus Reparasi :
Dari kasus PT ABC diatas, saat teknisi mulai akan memasukkan atau mengganti Oli
akan tetapi diketahui komponen saluran Oli mesinnya diketahui bocor terkena korosi
sehingga oli mesin tak bisa bekerja dengan semestinya.
Untuk itu PT ABC harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mengelas bagian mesin
tersebut sebesar Rp 600.000,-
Dari contoh kasus di atas, kita dapat melihat bahwa tindakan ini bukan hanya sekedar
aktivitas melakukan pemeliharaan (maintenance) melainkan sudah terjadi aktivitas
perbaikan (repairs) pada aset tetap mesin yang dimiliki PT ABC.
Maka, PT ABC harus melakukan pencatatan sebagai berikut :
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Beban Pemeliharaan dan Rp600.000
Reparasi
Rp600.000
Kas
3. Pengeluaran untuk Mengganti Komponen yang Rusak (Replacment)
Pengeluaran untuk mengganti sebagian atau seluruh komponen aset tetap yang
rusak berat biasanya jarang terjadi. Pengeluaran ini mengakibatkan penambahan
terhadap usia penggunaan aset tetap yang bersangkutan. Besarnya pengeluaran
biasanya cukup berarti, sehingga harus diperlakukan sebagai pengeluaran modal.
Pengeluaran demikian dicatat dalam akun Aset Tetap yang bersangkutan, atau dalam
akun Akumulasi Penyusutan.
SIJA NEW 2022 8
Jurnal pencatatannya
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Akumulasi Depresiasi xxxx
Aset Tetap yang
bersangkutan
Kas xxxx
Contoh Kasus :
Ditemukan bahwa wiper kaca mobil rusak dan ban mobil operasional pecah, wiper
tidak bisa dipakai lagi sedangkan ban pecah.
Maka PT ABC perlu melakukan penggantian terhadap komponen yang sudah tidak
berfungsi tersebut secara terpisah.
Dari nota pembelian. tertera harga ban Rp 1.475.000,- dan harga wiper kaca mobil
adalah Rp 70.000,- .
Atas transaksi tersebut, dilakukan pencatatan sebagai berikut :
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Akum Depr Kendaraan Rp1.545.000
Kas
Rp1.545.000
4. Pengeluaran untuk Perbaikan (Betterment)
Pengeluaran untuk perbaikan adalah pengeluaran untuk perbaikan suatu aset
tetap (yang mungkin tidak mengalami kerusakan) dengan maksud tidak hanya sekedar
agar aset tetap tersebut dapat menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya saja,
melainkan juga untuk menambah nilai atau memperpanjang umur penggunaan aset
tetap itu. Pengeluaran semacam ini tidak dibukukan sebagai biaya, akan tetapi
dibukukan sebagai tambahan nilai ke dalam perkiraan aset tetap yang bersangkutan
(jika menambah nilai), atau dibukukan sebagai pengurangan jumlah cadangan
penghapusan ke dalam perkiraan Allowance for Depreciation dari aset tetap yang
bersangkutan (jika memperpanjang umur penggunaan).
Selain itu perusahaan melakukan pengeluaran untuk perbaikan yang bertujuan
untuk meningkatkan aset tetap dari kondisi semula ke kondisi yang lebih baik.
SIJA NEW 2022 9
Perbaikan yang dilakukan bukan disebabkan aset tetap dalam keadaan rusak, melainkan
dirancang untuk meningkatkan kapasitas, atau untuk memperpanjang usia penggunaan
aset tetap. Pengeluaran demikian merupakan modal, harus dicatat debit pada akun Aset
Tetap yang bersangkutan.
Jurnal pencatatannya :
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Aset Tetap yang xxxx
bersangkutan
xxxx
Kas
Contoh Kasus Perbaikan (Betterment)
PT. ABC, yang bergerak dalam usaha pakan ternak, akhir akhir ini mengalami
permintaan pesanan, omzet terus bertambah. Untuk itu PT. ABC memutuskan untuk
menambah kapasitas mesin Boiler yang dimiliki saat ini. Pemanas boiler ini
menggunakan bahan bakar kayu dan ingin di ubah menjadi bahan bakar batu bara agar
kinerja boiler meningkat.
Dalam peningkatan kapasitas tersebut, PT. ABC mengeluarkan kas dengan rincian
sebagai berikut :
- Pembelian Besi 17.000.000
- Biaya Pasang Teknisi 7.000.000
- Penadah Batu Bara 6.000.000
- Biaya Lain Lain 2.000.000
Transaksi tersebut dicatat :
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Mesin Rp32.000.000
Kas
Rp32.000.000
SIJA NEW 2022 10
5. Pengeluaran untuk penambahan (Addition)
Pengeluaran untuk penambahan bertujuan untuk perluasan atau peningkatan
fasilitas yang sudah ada, misalnya untuk menambah bangunan sayap dari sebuah
pabrik, perluasan tempat parker kendaraan, penambahan suatu komponen tertentu pada
mesin, atau untuk mengurangi pengaruh pencemaran. Pengeluaran demikian
merupakan pengeluaran modal dan harus dicatat debit pada akun Aset Tetap yang
bersangkutan.
Jurnal pencatatannya :
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Aset tetap yang xxxx
bersangkutan
xxxx
Kas
Contoh Kasus Turun Mesin
PT ABC melakukan pembelian Mesin baru untuk menambah produksinya.
Mesin yang di beli diperoleh dengan harga Rp 50.000.000. Mesin tersebut diestimasi
memiliki masa waktu selama 10 tahun dengan menggunakan metode penyusutan garis
lurus. Setelah dilakukan pembelian mesin tersebut, mesin tersebut diperkirakan akan
mampu produktif hingga 5 tahun kedepan.
Maka dilakukan pencatatan sebagai berikut :
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Mesin Rp8.000.000
Kas
Rp8.000.000
Contoh Penerapan Kasus Pengeluaran
PT. ABC Melakukan perbaikan pada salah satu mesin produksinya. Mesin yang
di beli 9 tahun lalu diperoleh dengan harga Rp 50.000.000. Saat itu, mesin tersebut
diestimasi memiliki masa waktu selama 10 tahun dengan menggunakan metode
penyusutan garis lurus. Setelah dilakukan turun mesin tersebut, mesin tersebut
diperkirakan akan mampu produktif hingga 5 tahun kedepan.
SIJA NEW 2022 11
Perusahaan menghabiskan dana hingga Rp. 8.000.000 untuk turun mesin tersebut :
Maka dilakukan pencatatan sebagai berikut :
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Akumulasi Penyusutan Rp8.000.000
Kas
Rp8.000.000
Catatan :
Jurnal diatas untuk mengkapitalisasi pengeluaran atas perbaikan sebesar Rp8.000.000
Masalah berikutnya :
• Berapa akumulasi penyusutan setelah perbaikan?
• Berapa besarnya Nilai Buku mesin setelah perbaikan?
• Berapa biaya penyusutan yang akan dibebankan pada tahun ke 9 ?
• Berapa Nilai Buku Tutup Tahun ke 9 nanti ?
Maka perlu kita lakukan perhitungan awal sebagai berikut :
Sebelum Perbaikan
Harga Perolehan 50.000.000
Umur Ekonomis 10 Tahun
Biaya Penyusutan Per Tahun 5.000.000
Akumulasi Penyusutan Tahun ke 9
Nilai Tutup Buku Tahun ke 9 45.000.000
5.000.000
Selanjutnya perhitungan seperti dibawah ini :
Setelah Perbaikan
Akumulasi Penyusutan 37.000.000
Nilai Buku 13.000.000
Tambahan Umur Ekonomis
Penyusutan Tahun ke 10 5
Akumulasi Penyusutan Tahun ke 10 2.600.000
Nilai Tutup Buku Tahun ke 10 2.600.000
10.400.000
SIJA NEW 2022 12
Keterangan
Akumulasi Penyusutan 45.000.000 - 8.000.000
Nilai Buku 50.000.000 - 37.000.000
Penyusutan Tahun ke 10 13.000.000 :
Akumulasi Penyusutan Tahun ke 10 2.600.000 x 5
Nilai Tutup Buku Tahun ke 10 13.000.000 - 1
2.600.000
Dari sana kita lihat :
Setelah pengeluaran atas turun mesin di kapitalisasi sebesar Rp 8,000,000 dengan cara
mendebit rekening Akumulasi penyusutan sebesar Rp 8,000,000,00.
Maka Akumulasi Penyusutan berkurang sebesar Rp 8,000,000, sehingga Akumulasi
Penyusutan setelah turun mesin adalah :
Rp 45.000.000 - Rp 8.000.000 = Rp 37.000.000
Nilai Buku menjadi Rp 50.000.000 - 37.000.000 = Rp 13.000.000
Penyusutan yang dibebankan pada tahun ke-10 adalah sebesar :
Rp 13.000.000 : 5 Tahun = 2.600.000
5 Tahun adalah umur ekonomis setelah turun mesin, selama 5 tahun ke depan mesin
tersebut dapat beroperasi
Nilai Buku tutup tahun ke-8 ini pun menjadi bisa kita hitung, yaitu :
Rp 13.000.000 – Rp 2.600.000 = 10.400.000
Berikut adalah faktor-faktor yang PERLU dipertimbangkan untuk
mendeterminasi apakah suatu pengeluaraan di masa penggunaan aset “dibebankan
atau di kapitalisasi” :
1. Tingkat Keseringan
Jika jenis pengeluaran tersebut sering terjadi dan sifatnya rutin,
sebaiknya pengeluaran tersebut dijadikan biaya saja pada saat periode
terjadinya pengeluaran atas aset tersebut.
2. Materialitas
Apabila suatu pengeluaran dirasa cukup material, hendaknya
pengeluaran tersebut dikapitalisasi, sedangkan bila tidak, berarti di bebankan.
Cara mengetahui material tidaknya dengan membandingkan pengeluaran yang
terjadi dengan harga perolehan aset tetapnya. Tingkat materialitas dari toko
bangunan tentu berbeda dengan perusahaan tambang. 5 juta mungkin nilai yang
material bagi toko bangunan. tapi bisa jadi recehan bagi perusahaan tambang.
SIJA NEW 2022 13
3. Lama Manfaat
Jika pengeluaran terhadap aset tetap tersebut diprediksi akan
memberikan manfaat yang lama atau lebih dari satu tahun buku. Maka
sebaiknya pengeluaran atas aset tersebut hendaknya di kapitalisasi, dan jika
kurang dari satu buku, hendaknya tidak. Tapi sangkut pautkan juga dengan
materialitasnya.
4. Pengaruhnya terhadap Lama Manfaat atau Kapasitas Aset Tetap
Apabila pengeluaran atas aset tetap tersebut di perkirakan
memperpanjang umur atau meningkatkan kapasitas aset, hendaknya di
kapitalisasi. Dan demikian sebaliknya.
SIJA NEW 2022 14
RANGKUMAN
1. Pengeluaran – pengeluaran kas yang berhubungan dengan penggunaan aset tetap
secara garis besar dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Pengeluaran Modal (Capital Expenditures)
Pengeluaran yang mempunyai manfaat dalam waktu jangka lebih dari satu
periode akuntansi.
b. Pengeluaran Penghasilan (Revenue Expenditures)
Pengeluaran yang mempunyai manfaat dalam waktu tidak lebih dari satu
periode akuntansi.
2. Pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan penggunaan aset tetap pada
umumnya terdiri atas hal—hal berikut ini :
a. Pengeluaran untuk Pemeliharaan (Maintenance)
b. Pengeluaran untuk Reparasi (Repair)
c. Pengeluaran untuk mengganti komponen yang rusak (Replacement)
d. Pengeluaran untuk Perbaikan (Betterment)
e. Pengeluaran untuk Penambahan (Addition)
SIJA NEW 2022 15
LATIHAN
Petunjuk:
Kerjakanlah soal-soal ini dengan tepat!
1. Apa yang dimaksud dengan pengeluaran pendapatan? Berikan contohnya!
2. Apa yang dimaksud pengeluaran untuk mengganti komponen yang rusak? Berikan
contohnya!
3. Pada tanggal 3 September 2022 PT Prima mengeluarkan biaya sebesar Rp70.000 untuk
membayar pembelian oli kendaraan. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi tersebut!
4. Karena kendaraan perusahaan mengalami kecelakaan, pengeluaran untuk mengganti
beberapa komponen yang rusak menjadi salah satu perhatian khusus. Besarnya biaya yang
dikeluarkan untuk mengganti komponen yang rusak adalah Rp9.400.000. Bagaimana
seorang akuntan harus mencatat pengeluaran ini dalam jurnal?
5. Perusahaan membangun sebuah fasilitas mushola di dalam Gedung yang menghabiskan
dana Rp21.000.000. Dalam kaitannya dengan asset tetap, bagaimana akuntan harus
membuat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut?
SIJA NEW 2022 16
KUNCI JAWABAN
1. Pengeluaran pendapatan adalah pengeluaran yang mempunyai manfaat dalam waktu tidak
lebih dari satu periode akuntansi.
2. Pengeluaran untuk Mengganti Komponen yang Rusak (Replacment) adalah pengeluaran
untuk mengganti sebagian atau seluruh komponen aset tetap yang rusak berat biasanya
jarang terjadi. Pengeluaran ini mengakibatkan penambahan terhadap usia penggunaan aset
tetap yang bersangkutan. Besarnya pengeluaran biasanya cukup berarti, sehingga harus
diperlakukan sebagai pengeluaran modal. Pengeluaran demikian dicatat dalam akun Aset
Tetap yang bersangkutan, atau dalam akun Akumulasi Penyusutan.
3. Jurnal pencatatannya
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2022
Sept 3 Beban Pemeliharaan dan Rp70.000
Reparasi
Kas Rp70.000
4. Jurnal pencatatannya
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Akumulasi Depresiasi Rp9.400.000
Kendaraan
Kas Rp9.400.000
5. Jurnal pencatatannya
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Gedung Rp21.000.000
Kas
Rp21.000.000
SIJA NEW 2022 17
DAFTAR PUSTAKA
Aulia, Riri. 2016. Apa saja yang menjadi beban pengeluaran untuk aset tetap?. Link website:
https://www.kompasiana.com/ririaulia/56942a96f27a61480cf5ae1f/apa-saja-yang-
menjadi-beban-pengeluaran-untuk-aset-tetap
Hendi Somantri. 2016. Akuntansi Keuangan untuk SMK/MAK. Bandung. ARMICO
Reivaldy. 2020. Pengeluaran dalam penggunaan aset tetap. Link website:
https://fixedasset.id/2020/04/21/pengeluaran-dalam-penggunaan-fixed-asset/
SIJA NEW 2022 18