JURNAL REFLEKSI Kata Pengantar Assalamu’alaikum wr.wb Salam sehat selalu, Salam Guru Penggerak Bismillahirrohmanirrohiim Perkenalkan nama saya Sari Kurniasih, M.Pd. Saya merupakan calon guru penggerak (CGP) Angkatan 9 Tahun 2023 dari SMP Negeri 2 Sukamulya Kabupaten Tangerang, Banten. Disini saya akan menuliskan jurnal refleksi sebagai bentuk aksi nyata penerapan modul 1.1 Pemikiran Ki Hadjar Dewantara di kelas dan sekolah sebagai pusat pengembangan karakter bagi siswa yang diawali oleh diri saya terlebih dahulu. Jurnal refleksi dwi mingguan merupakan sebuah tulisan tentang refleksi diri saya setelah mengikuti kegiatan pelatihan Guru Penggerak (upgrading skill) yang ditulis secara rutin dua mingguan dan menjadi kewajiban saya sebagai Calon Guru Penggerak. Jurnal ini menjadi saksi perjalanan perubahan yang terjadi dalam diri saya seperti perubahan emosi perasaan, gagasan, ide, pengalaman, dan terutama praktik baik sebagai guru dalam menerapkan filosofis pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Jurnal yang saya tulis berpedoman pada model 4F merupakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P terdiri dari: 1) Facts (Peristiwa) 2) Feelings (Perasaan) 3) Findings (Pembelajaran) 4) Future (Penerapan) Bagaimana perjalanan perubahan dalam jurnal refleksi yuk Simak.
Saya menerima kabar pengumuman hasil Seleksi Tahap 1. Calon Guru Penggerak Angkatan 8, melalui Surat Keputusan Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor : 3515/B3/GT.00.08/2022 tanggal 18 desember 2022, perasaan saya sangat bangga dan termotivasi untuk bisa lulus tahap 2. Maka segala persiapan saya lakukan dengan maksimal untuk mengikuti seleksi tahap 2 yaitu seleksi simulasi mengajar dan wawancara. Kemudian melalui Surat Keputusan Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor : 1045/B3/GT.00.08/2023 tanggal 7 April 2023 saya sangat bersyukur alhamdulillah dinyatakan lulus sebagai calon guru penggerak Angkatan 9 dan diberikan kesempatan untuk mengikuti program Pendidikan guru penggerak. Semua kawan-kawan menunggu dan sangat antusias kapan dimulainya program Pendidikan guru penggerak tersebut, tapi berbeda dengan yang saya rasakan, semula saya sangat antusias dan sama seperti kawan kawan saya bertanya tanya kapan ya mulainya??? Tapi di bulan Juni saya sudah mulai galau, resah, khawatir, apakah saya bisa mengikuti program CGP ini?, apakah saya sanggup?, apakah saya punya masa depan? (dalam hati segala rasa berkecamuk) Kenapa hal itu saya alami? karena di bulan ini juga saya memperoleh hasil pemeriksaan IHT hasil operasi Tumor payudara yang menyatakan saya positif kanker payudara grade 2. Saya sangat bingung keputusan apa yang saya harus ambil, kemudian saya dapat info terbaru tentang Jadwal Pelaksanaan PGP Angkatan 9 Tahun 2023-2024 dari surat Keputusan Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan nomor 2278/B3/GT.03.00/2023 tanggal 8 agustus 2023 dan ini membuat saya tambah galau (kata anak zaman now). Saya bercerita kegalauan saya kepada kepala Sekolah yang sudah seperti orangtua, kepada orangtua saya sendiri, kepada suami, kepada sahabatsahabat termasuk kepada guru ngaji saya. Dan ternyata mereka sangat mendukung mereka mendoakan dan mereka yakin saya mampu. Mereka berpikir bahwa program GP ini kalo dijalankan dengan “bismillah” dan saya tetap menjaga kesehatan serta tetap mengatur waktu untuk pengobatan maka semuanya insyallah bisa. Sari sehat, sari kuat, sari cerdas, sari guru hebat dan yakin jalanin takdir ini dengan niat ibadah. Maka saya putuskan siap mengikuti program Pendidikan GP ini dengan pastinya niat ibadah, dan ilmu yang saya terima bisa merubah saya menjadi guru dan pribadi yang lebih baik dan bisa saya tularkan kepada anak didik saya serta kepada kawan sejawat.
Alhamdulillah, saya mengikuti kegiatan pembukaan PGP Angkatan 9 tanggal 16 Agustus 2023, dan kemudian mengerjakan pre-test paket Modul 1 tanggal 18 agustus 2023 di hari jumat. Lokakarya orientasi dilaksanakan secara daring selama 2 hari (19-20 Agustus 2023) hari sabtu dan minggu yang dihadiri juga oleh Pengawas sekolah dan kepala sekolah. Bagi saya, kedatangan Bapak Pengawas Sekolah dan Ibu Kepala Sekolah merupakan motivasi, dukungan, arahan, serta dorongan untuk saya dalam melaksanakan Program Guru Penggerak ini. Gambar 1. Pembukaan PGP Dalam lokakarya itu saya banyak bertemu dengan guru-guru hebat, dikenalkan oleh instruktur, fasilitator, dan pengajar praktik hebat yang memberi banyak ilmu dan selalu memotivasi GP. Dalam kegiatan Lokakarya Orientasi kami membuat kesepakatan kelas, menuliskan harapan dan kekhawatiran kami, melihat perjalanan CGP Angkatan sebelumnya, membuat rencana pengembangan diri, mengenal portofolio serta melakukan refleksi. Gambar 2. Kegiatan Lokakarya Orientasi
Pada tanggal 21 -22 Agustus 2023, seluruh CGP belajar mandiri modul 1.1 Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara yaitu mulai dari diri, eksplorasi konsep, eksplorasi konsep secara virtual di forum diskusi dengan fasilitator ibu Raden Rara Sri Murni, M.Pd dan pengajar praktik ibu Sri rahayu, M.Pd. Saya kemudian dapat menyimpulkan dalam bentuk tulisan Gambar 3. Tulisan refleksi Ki Hadjar Dewantara Tanggal 23 Agustus 2023 dalam kegiatan ruang kolaborasi, kami dibagi menjadi dua kelompok untuk berdiskusi terkait menemukenali nilai-nilai luhur kearifan budaya local yang ada di lingkungan sekolah bapak ibu CGP. Ruang Kolaborasi memberikan kesempatan saya untuk berkolaborasi sesama CGP dalam menemukenali nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter murid sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat untuk menebalkan laku murid dan menuntun kekuatan kodrat murid yang dapat diimplementasikan pada konteks lokal (budaya) daerah asal Anda. Kelompok kami mengambil tema budaya local marawis dan salim menyalim antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa, serta sesame kawan sejawat guru lainnya. Buday aitu
akan membentuk karakter anak dan memunculkan budi pekerti yang baik pada siswa. Selanjutnya di hari berikutnya tanggal 24 agustus 2023, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya melalui ruang virtual dan terjadi diskusi, saling mengajukan pertanyaan, saling memberi komentar dan solusi terhadap permasalahan yang muncul. Sungguh pengalaman yang sangat luar biasa. Gambar 4. Tulisan refleksi Ki Hadjar Dewantara Hasil diskusi kemudian ditampilkan secara menarik dan di unggah dengan di LMS. Berikut hasil diskusi kelompok saya dapat ditonton di https://youtu.be/zzsRQzKkccw. Pada hari rabu, tanggal 30 agustus 2023 saya membuat karya untuk 1.1.a.6 Demonstrasi Kontekstual Pendidikan yang Berpihak pada Murid sesuai dengan Konteks Diri Murid dan Sosial Budaya di daerah asal saya. Karya demonstrasi itu saya tuangkan dalam bentuk music, liriknya saya karang sendiri dari hasil pemikiran Ki Hajar Dewantara. Dalam menciptakan
music saya dibantu rekan sejawat saya bapak Rizal Nurmansyah untuk mengiringi dalam instrument lagu yang menarik, kemudian saya masukkan kebiasaan local yang ada di sekolah saya, video pembelajaran yang menarik di kelas yang berpihak pada siswa, bisa ditonton di https://youtu.be/pyBnM2BI1Hc. Ini pengalaman yang sangat menyenangkan dan luar biasa, saya belajar bagaiman memunculkan sebuah ide yang menarik yaitu menciptakan lirik lagu dari materi yang sudah saya terima di modul 1.1, saya belajar berkolaborasi (belajar Bersama) dengan kawan sejawat saya pak Rizal seorang guru seni. Pada hari kamis, tanggal 31 Agustus 2023, adalah aksi nyata. Saya belajar menerapkan semua ilmu yang saya peroleh dari modul 1.1 Filosofi Ki Hadjar Dewantara dalam setiap aktivitas di sekolah, saat pembelajaran, bahkan aktivitas lain yang melibatkan guru lain, kepala sekolah, dan siswa saya sendiri. Saya tuangkan dalam sebuah buku online dengan menggunakan aplikasi https://app.bookcreator.com saya berjudul “Aksi Nyata Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Proses Pembelajaran di SMP Negeri 2 Sukamulya. Ini link yang bisa di saksikan dan mohon saran dan kritik yang mebangunya! https://read.bookcreator.com/NcfZpwAfb8dTkm7AZ5KpoCr5tYE2/WbvWm esJQ-SOD4ExWw4sdQ Pada hari jumat tanggal 1 September, modul 1.1 sudah berakhir banyak manfaat yang saya peroleh dari modul ini dengan rasa yang nano nano juga. Kemudian dilanjutkan pada modul 1.2, kegiatan hari itu adalah “Mulai dari Diri dan Eksplorasi Konsep – Mandiri”. Modul 1.2 ini membahas tentang nilai dan peran guru penggerak. Nilai-nilai guru pengerak disini adalah nilai-nilai yang perlu diyakini seorang pendidik itu dipengaruhi oleh interaksi antara cara kerja pikiran serta emosi sebagai aspek intrinsik dengan aspek ekstrinsik dalam suatu lingkungan pembelajaran. Pembahasan pertama adalah membahas "TRAPESIUM USIA". Saya pada trapezium usia mengerjakan tugas untuk lebih memahami makna trapezium usia. Ini tugas saya bisa dilihat https://docs.google.com/presentation/d/172TT9baRVkdw7q0UwiGiqNgwa4 KazcYLPfCptt697W4/edit?usp=sharing Pada hari sabtu ini saya masih mengeksplorasi berselancar materi di modul 1.2. semoga banyak hal yang lebih menarik lagi di kegiatan selanjutnya.
Modul 1.1 telah berakhir, banyak perasaan yang muncul disepanjang perjalanan dari hari pertama pembukaan GP sampai saat ini. “NANO-NANO” rasanya. Awalnya perasaan saya takut, malah bertanya tanya dalam hati“maju atau mundur ya??” Saya berpikiran ingin mengundur karena penyakit saya. Saat mengikuti kegiatan guru penggerak ini, selain saya aktif mengajar, saya juga ikhtiar mengobati penyakit kanker payudara yang saya idap. Berpikiran untuk apa semua nanti ilmu yang saya peroleh kalo saya seperti ini. Tapi dengan ada banyak orang yang sayang, bapak kepala sekolah, sahabat guru, orangtua, suami dan anak yang mendukung bahwa yakin ALLOH menakdirkan sesuatu pasti ada baik nya untuk saya di kemudian hari. Akhirnya saya mengikuti segala kegiatan GP ini dengan baik, sanggup belajar sambil berobat bolak balik RS. Malah kegiatan GP ini menjadi pendorong diri saya, pengalih perhatian saya dari meratapi penyakit saya, membuat saya berjuang melawan penyakit ini sambil ibadah supaya menjadi guru yang lebih baik, menyadari kesalahan kesalahan saya saat dulu menjadi pendidik yang belum tahu. Saya jalanin pendidikan guru penggerak ini dengan bahagia bertemu kawan-kawan baru, bertemu PP saya bu rahayu, yang ikut memberikan motivasi saya, begitupula dengan ibu fasilitator saya bu Roro yang selalu mengingatkan agar dapat mengelola waktu dengan baik dan mengajarkan bagaimana menjadi guru yang baik sesuai dengan Filosofi Ki hadjar Dewantara.
Dari pembelajaran modul 1.1 banyak yang saya peroleh mulai memahami makna Pemikiran Filosofis Ki Hadjar dewantara, bahwa guru harus bisa memahami dan menerapkan semboyan beliau yaitu “ING NGARSO SING TULODHO, ING MADYA MANGUN KARSO, TUT WURI HANDAYANI”. Artinya sebagai pendidik, saya harus bisa menjadi tauladan bagi siswa saya dan orang-orang di sekitar saya, mampu membangun diri sendiri dan juga siswa untuk mnmunculkan ide-ide dan bakat yang selama ini anak pendam, mampu melakukan berbagai inovasi-inovasi pembelajaran yang menarik, pembelajaran yang menghamba pada siswa, dan aktif kreatif. Tutu wuri handayani arinya sebagai pendidik mampu menuntun siswa kea arah yang baik jika siswa karena pengaruh zaman mudah sekali berbelok arah, maka peran guru adalan menuntun siswa menjadi manusia Merdeka. Guru tidak lagi menuntut melainkan menuntun anak sesuai kodrat alam dan kodrat zamannya. Kodrat alam anak adalah bakat yang dimilki anak dalam dirinya secala alami, anak bukan lah kertas kosong yang harus kita isi denga napa kehendak kita. Bakat anak harus kita galih sebagai pendidik sehingga anak sadar bahwa dia memiliki bakat yang berbeda dengan kawan lainnya. Dan kodrat zaman, artinya anak itu dapat berubah karena zamannya yaitu lingkungan, dan kemajuan teknologi digitalnya. Nah disini kerja keras pendidik agar si anak yang sudah baik dapat terus baik dan apabila si anak yang tidak baik harus menjadi sadar akan sikap dan tingkah lakunya menjadi baik Kembali. Namun bukan hanya guru saja yang harus bekerja keras, orangtua dan Masyarakat harus saling berkolaborasi untuk menjaga anak (Azas Trikon). Modul ini juga membahas pembelajaran yang menghamba pada siswa artinya kita sebagai guru harus siap memfasilitasi dan mencari gaya mengajar yang disukai oleh siswa, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan tidak menegangkan, mengetahui karakter belajar masing-masing siswa. Dari modul ini selain saya banyak memperoleh wawasan dan pengetahuan, saya juga memperoleh kawan-kawan yang banyak yang saling mendukung saling berempati dan memiliki kolaborasi yang baik dalam sebuah kelompok. Saya juga belajar banyak tentang media pembelajaran dan presentasi yang menarik, belajar animasi, belajar membuat lagu, belajar canva, belajar membuat buku, dan membuat tulisan.
Dalam mempelajari modul 1.1 Filososfis Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara saya termotivasi melakukan perubahan-perubahan dalam proses Pendidikan dan pengajaran di sekolah saya yang saya awali terlebih dahulu dari diri saya dengan mulai tergerak melakukan proses Pendidikan dan pengajaran dengan menerapkan pemikiran-pemikiran filosofis Ki Hadjar dewantara. Saya menyadari diri bahwa selama ini saya melakukan kesalahan atau berdosa kepada siswa-siswa saya, saya hanya sekedar menuntut bukan menuntun. Maka hal pertama saya menyadari (intropeksi diri), lalu merubah mindset (pemikiran) saya dan saya menerapkan di proses pembelajaran di sekolah dan kelas. Saya merubah gaya pembelajaran saya yang semula Teacher centered menjadi student centered (pembelajaran berpihak pada siswa), menumbuhkan budi pekerti dengan pembiasaan-pembiasaan baik di sekolah membentukmkarakter siswa yang baik. Dalam pembelajaran student centered, saya mulai menggunakan media pembelajaran yang bervariasi, pembelajaran bisa dilakukan dimanapun tidak harus selalu di kelas, siswa bisa saya ajak ke kantin, ke lapangan, berkunjung ke lingkungan Masyarakat sekitar, merubah tempat duduk siswa, menggunakan metode metode yang bervariasi, kreatif dan memanfaatkan teknologi sesuai dengan zaman siswa (seperti menggunakan Quiziz, games). Dalam pemberian tugas, saya tidak lagi menekankan tugas dalam Batasan-batasan tertentu, tapi siswa diberikan kebebasan untuk mengerjakan tugas sesuai dengan keinginan siswa (bebas tapi tetap disiplin terhadap waktu dan Batasan materi). Berikut beberapa foto-foto penerapan yang sudah saya lakukan dalam pembelajaran : Gambar 5. Pembiasaan baik menyambut siswa (salim)
Gambar 6. Kegiatan Pramuka di sekolah Gambar 7. Kegiatan Upacara Bendera Gambar 8. Kegiatan Jumat Dzikir Bersama
Gambar 8. Kegiatan Sholat berjamaah Gambar 9. Kerbakti kelas
Dan setiap proses pembelajaran di kelas perubahan perubahan saya tuangkan dalam jurnal refleksi saya yang dapat dilihat di aksi nyata modul 1.1 https://read.bookcreator.com/NcfZpwAfb8dTkm7AZ5KpoCr5tYE2/WbvWm esJQ-SOD4ExWw4sdQ
Demikian jurnal refleksi ini saya buat, semoga bermanfaat bagi pembaca. Saya mohon masukan saran dan kritik yang membangun dalam penulisan ini. Wabillahtaufik walhidayah wassalamualaikum wr.wb Salam Guru Penggerak Tergerak, bergerak, menggerakkan Pendidikan Indonesia maju menciptakan generasi manusia Merdeka berbudi pekerti yang baik.