The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Sistematika Laporan P5 Gaya Hidup Berkelanjutan SMAN 3 Blitar

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by gitarevi43, 2022-12-09 07:25:44

Sistematika Laporan P5 Gaya Hidup Berkelanjutan SMAN 3 Blitar

Sistematika Laporan P5 Gaya Hidup Berkelanjutan SMAN 3 Blitar

Laporan Pelaksanaan Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila

Gaya Hidup Berkelanjutan
Hidup Sehat dengan Tumbuhan Hijau

Diajukan sebagai Tugas Akhir P5 Gaya Hidup Berkelanjutan
Yang diampu oleh Bapak / Ibu ……. (Koordinator Kelas P5)

Kelas X-1 / Kelompok 5
Angela Sekar Kartika S. / 03

Danial Afizful Rafli / 07
Devi Martha A. / 08
Revi Mei Sagita / 29
Salwa Alysa / 30

SMAN 3 Blitar
Tahun Pelajaran 2022-2023

Blitar, 2022

1


Halaman Pengesahan

Laporan Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Gaya Hidup Berkelanjutan
Hidup Sehat dengan Tumbuhan Hijau ini telah diperiksa dan disetujui di Blitar pada tanggal
……………………. 2022

Penyusun: Kelompok 5 / Kelas X-1 Tanda Tangan
Angela Sekar Kartika Sari / Kelas X1 / 03 …………………………..
Danial Afizful Rafli / Kelas X1 / 07 …………………………..
Devi Martha Aurellia / Kelas X1 / 08 …………………………..
Revi Mei Sagita / Kelas X1 / 29 …………………………..
Salwa Alysa Ramadhani / Kelas X1 / 30 …………………………..

Mengesahkan, Penyusun,
Koordinator P5 Kelas X….. Ketua Kelompok

ISMAWATI, S.Pd. ANGELA SEKAR KARTIKA SARI
NIP 197403132006042020

2


Daftar Isi
(Disesuaikan…….)

3


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka menyongsong kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang pertama,
SMAN 3 Blitar mengambil tema Gaya Hidup Berkelanjutan (GHB) yang pada dasarnya sangat relevan
dengan satuan pendidikan khususnya di SMAN 3 Blitar. Tema ini dimaksudkan untuk memahami dampak
dari aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun panjang, terhadap kelangsungan kehidupan di dunia
maupun lingkungan sekitarnya. Hal yang ditekankan di sini adalah membangun kesadaran untuk bersikap
dan berperilaku ramah lingkungan serta mencari jalan keluar untuk masalah lingkungan (Kemdikbud, 2022).

Topik spesifik yang dibawakan ialah Hidup Sehat dengan Sayuran Hijau. Berdasarkan topik beserta tema
tersebut maka kegiatan P5 ini diharapkan dapat mengupayakan peningkatkan kepedulian lingkungan peserta
didik melalui kegiatan menanam sayuran berwawasan lingkungan hidup sekitar. Sayuran yang akan
dibudidayakan oleh siswa antara lain: sawi, pakcoy, bayam, kangkung, dan selada. Setiap kelas menanam
sayuran yang berbeda-beda. Dan menurut pembagian jenis tanaman yang akan ditanam, sekolah menetapkan
kelas X-1 untuk menanam sayuran sawi daging (pakcoy) atau dengan nama latin Brassica rapa subsp.
chinensis.

Siswa melaksanakan penanaman sayuran tersebut dengan sistem budidaya tanaman melalui media polybag
dengan diameter sekitar 20-30 cm yang cocok untuk kategori lahan sempit karena proses penanaman hingga
panen nanti akan sepenuhnya dilaksanakan di sekolah. Pemanfaatan lahan sekitar untuk menanam sayur
mendatangkan manfaat yang besar. Tanaman pakcoy yang sudah siap jual akan dipanen, dikemas rapi, dan
diberi label produk. Mengetahui sekarang ini kita sedang berada di era digital, maka produk dapat
dipasarkan melalui toko online maupun media social seperti Instagram atau facebook untuk pelayanan lebih
modern dan cepat.

B. Tujuan
Tujuan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Gaya Hidup Berkelanjutan

Hidup Sehat dengan Tumbuhan Hijau, antara lain:
1. Dapat menghasilkan lingkungan yang sehat, karena tumbuhan adalah sumber daya yang hebat
bagi kehidupan manusia sebab memberikan oksigen dan menghirup karbon dioksida. Tanaman
juga akan memberi perasaan segar dan membantu melepaskan kelembapan di udara.
2. Mampu menghasilkan makanan organik dengan menanam sayuran hijau yang sangat bermanfaat
bagi kesehatan, karena kita bisa menanam tanpa menggunakan pestisida ataupun zat berbahaya
lainnya. Yang perlu dilakukan hanyalah melakukan pemeliharaan dengan baik dan mengontrol
hama dengan menggunakan bahan alami.
3. Mampu melatih ketekunan dalam merawat tanaman hingga hari saat siap panen nanti.
Pertumbuhan tanaman harus konsisten dan sehat.
4. Dapat belajar berwirausaha dari tahap produksi 100% alami hingga pemasaran yang
membutuhkan kreativitas dalam proses promosi seperti pembuatan label/logo dan brosur
penjualan yang mampu menarik konsumen.
5. Mampu bekerja sama dengan solidaritas tinggi dan secara kekeluargaan yang erat antar
kelompok satu sama lain dalam proses penanaman pakcoy yang dapat meningkatkan daya
dukung lingkungan.

C. Profil Pelajar Pancasila

Bergotong Royong.
Kreatif.
Bernalar Kritis.

4


2. Sub Elemen

Dimensi Sub-elemen Target Pencapaian di akhir Fase E (SMA, 15-18
tahun)

Gotong Kolaborasi (kerja Siswa dapat membentuk kelompok serta bekerja sama
royong sama) dengan baik dalam merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, hingga merefleksi kegiatan projek yang
dilaksanakan

Memperoleh dan Siswa dapat mencari informasi atau memunculkan

Memproses informasi gagasan dari sumber yang relevan tentang pengetahuan

Bernalar gagasan tentang projek yang dilaksanakan
kritis
Mengambil keputusan Siswa bersama kelompoknya dapat mengambil keputusan
yang efektif dan efisien untuk melaksanakan projek
dengan baik

Menghasilkan Menghasilkan gagasan yang orisinal berdasarkan diskusi

gagasan yang orisinal atau pemikiran melalui aktivitas mandiri maupun

Kreatif kelompok

Menghasilkan karya Mempraktikkan gagasan atau ide ke dalam aktivitas
dan tindakan yang maupun hasil karya yang orisinal
orisinal

5


D. Alat dan Bahan Jumlah / Kuantitas
5
No. Nama Alat / Bahan 5
Pollybag 2

Bibit pakcoy secukupnya
Cetok secukupnya
Sekam secukupnya
Tanah secukupnya

Cocopeat 5
Pupuk

Sarung tangan

6


E. Rencana Projek dan Realisasi Aksi

Kelas: / Kelompok:

No. Kegiatan Renca
1 2 34 5 6
1 Sosialisasi dan Perencanaan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5): V
Hidup Sehat dengan Sayuran Hijau

2 Pengenalan tanaman sayuran melalui prinsip V
klasifikasi: V
Informasi tentang sayuran yang dipilih, V
syarat hidup, masa penanaman, dan
sebagainya

3 Persiapan Pelaksanaan P5 “Gaya Hidup
Berkelanjutan topik spesifik Hidup Sehat
dengan Sayuran Hijau”:
Menyiapkan cara kerja penanaman,
pemeliharaan, sampai dengan panen

4 Melaksanakan proses pembenihan,
penanaman dan pemeliharaan awal tanaman
sayur sesuai kelompok masing-masing

5 a. Pemeliharaan tanaman (menyiram air, V
memupuk, menyulam, dll).

b. Melaksanakan pengukuran pertumbuhan
tanaman (panjang, lebar daun, dll).

c. Mengamati hama, gulma, dan penyakit
pada tanaman yang dirawat

7


ana Pekan ke- Realisasi Paraf Paraf
7 8 9 10 11 12 Siswa Guru
(Tulis Tanggal & Keterangan)


Rencana

No. Kegiatan

123456

6 a. Pemeliharaan tanaman (menyiram air,

memupuk, menyulam, dll).

b. Melakukan pengukuran pertumbuhan

tanaman (panjang, lebar daun, dll). V
c. Mengamati hama, gulma, dan penyakit

pada tanaman yang dirawat

d. Merancang desain label dan kemasan

produk tanaman

7 a. Pemeliharaan tanaman (menyiram air,

memupuk, menyulam, dll).

b. Melakukan pengukuran pertumbuhan

tanaman (panjang, lebar daun, dll).

c. Merancang strategi dan media

pemasaran/promosi produk

8 a. Pemeliharaan tanaman (menyiram air,

memupuk, menyulam, dll).

b. Melakukan pengukuran pertumbuhan

tanaman (panjang, lebar daun, dll).

c. Melaksanakan pemanenan (bagi tanaman

yang sudah siap panen)

9 a. Pemeliharaan tanaman sayuran yang

belum panen

b. Pemeliharaan bibit tanaman keras

c. Melaksanakan pemanenan

d. Persiapan menyusun laporan kegiatan

10 Tahap Evaluasi dan Refleksi

Catatan Khusus:

8


a Pekan ke- Realisasi Paraf Paraf
7 8 9 10 11 12 Siswa Guru
(Tulis Tanggal & Keterangan)

V

V
V
V


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

(Isi silakan dikembangkan)

A. Profil Pelajar Pancasila

Struktur kurikulum jenjang SMA/MA/sederajat terdiri atas pembelajaran

intrakurikuler dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dialokasikan sekitar

30% dari totap jam pelajaran per tahun. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar

Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun secara waktu pelaksanaan.

Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai

dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata

pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan

menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran (Kepmendikbudristek

Nomor 262/M/2022). Terdapat 6 Profil Pelajar Pancasila terdiri dari:

1) Beriman bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia,

2) Berkebinekaan Global,

3) Gotong Royong,

4) Mandiri,

5) Bernalar Kritis,

6) Kreatif.

(https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/profil-pelajar-pancasila/)

Profil pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam
keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu peserta didik melalui budaya satuan
pendidikan, pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan pro l pelajar Pancasila, dan
ekstrakurikuler. “Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten,
berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.” Profil pelajar Pancasila dirancang
untuk menjawab satu pertanyaan besar, yakni peserta didik dengan profil (kompetensi)

9


seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia. Kompetensi profil pelajar
Pancasila memperhatikan faktor internal yang berkaitan dengan jati diri, ideologi, dan cita-
cita bangsa Indonesia, serta faktor eksternal yang berkaitan dengan konteks kehidupan dan
tantangan bangsa Indonesia di Abad ke-21 yang sedang menghadapi masa revolusi industri
4.0. Selain itu, Pelajar Indonesia juga diharapkan memiliki kompetensi untuk menjadi warga
negara yang demokratis serta menjadi manusia unggul dan produktif di Abad ke-21. Oleh
karenanya, Pelajar Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi dalam pembangunan global
yang berkelanjutan serta tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan (Kemdikbudristek,
2022).

Sejak beberapa dekade terakhir, pendidik dan praktisi pendidikan di seluruh dunia
mulai menyadari bahwa mempelajari hal-hal di luar kelas dapat membantu peserta didik
memahami bahwa belajar di satuan pendidikan memiliki hubungan dengan kehidupan
seharisehari. Jauh sebelum itu, Ki Hajar Dewantara sudah menegaskan pentingnya peserta
didik mempelajari hal-hal di luar kelas, namun sayangnya selama ini pelaksanaan hal tersebut
belum optimal. Projek penguatan profil pelajar Pancasila, sebagai salah satu sarana
pencapaian profil pelajar Pancasila, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
“mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk
belajar dari lingkungan sekitarnya (Kemdikbudristek, 2022).

Projek penguatan profil pelajar Pancasila adalah “pembelajaran lintas disiplin ilmu
dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar untuk
menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila”. Penguatan projek profil
pelajar Pancasila diharapkan dapat menjadi sarana yang optimal dalam mendorong peserta
didik menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila (Kemdikbudristek, 2022). Pada jenjang SMA peserta didik
mengikuti P5 sekitar 3 (tiga) sampai dengan 4 (empat) projek dengan tema berbeda,
diantaranya: (a) Gaya Hidup Berkelanjutan, (b) Kearifan Lokal, (c) Bhinneka Tunggal Ika,
(d) Bangunlah Jiwa dan Raganya, (e) Suara Demokrasi, (f) Rekayasa dan Teknologi, dan
Kewirausahaan.

B. Gaya Hidup Berkelanjutan dan Peduli Lingkungan

Permasalahan di Kota Blitar salah satunya yaitu semakin berkurangnya lahan

pertanian yang produktif. Berdasarkan paparan data Dinas Ketahanan Pangan dan pertanian

Kota Blitar, Luas lahan pertanian Kota Blitar berkurang rata - rata 10 hektare tiap tahun. Data

dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar menyebutkan, di 2016 luas lahan

pertanian masih mencapai 1.085 hektare. Di 2018, luas lahan pertanian tinggal 1.065 hektare.

Selama dua tahun (2016 - 2017) terjadi penyusutan lahan pertanian seluas 20 hektare. Tiga

faktor itu diantaranya lahan pertanian kering dan tidak produktif, pembangunan untuk

kepentingan umum dan alih fungsi lahan untuk perumahan. Penyusutan lahan pertanian

paling banyak digunakan untuk pembangunan gedung yang berkaitan dengan kepentingan

umum, seperti di Kelurahan Tanggung, sebagian lahan pertanian yang menjadi aset milik

Pemkot Blitar digunakan untuk pembangunan gedung SMPN 3. Sementara itu, lahan

pertanian yang dialihfungsikan untuk pembangunan perumahan, kebanyakan milik pribadi

dan masuk kategori lahan kering dan tidak bisa ditanami lagi.Pembangunan gedung yang

berkaitan dengan kepentingan umum, seperti pembangunan gedung sekolah dan kantor juga

ikut berperan mengurangi luas lahan pertanian termasuk pembangunan perumahan milik

pribadi (https://blitarkota.go.id/id/berita/luas-lahan-pertanian-di-kota-blitar-menyusut;

https://blitarkota.go.id/id/berita/tiga-faktor-picu-luas-lahan-pertanian-di-kota-blitar-

berkurang).

Tema P5 pertama di SMAN 3 Blitar yaitu Gaya Hidup Berkelanjutan (GHB) yang

relevan dengan karakteristik dan kondisi sekitar satuan pendidikan. Tema ini dimaksudkan

10


untuk memahami dampak dari aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun panjang,
terhadap kelangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya. Hal yang
ditekankan di sini adalah membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah
lingkungan serta mencari jalan keluar untuk masalah lingkungan (Kemdikbud, 2022).
Kegiatan spesifik pada projek yang dilaksanakan yaitu gaya hidup sehat dengan sayuran
hijau.

Tujuan utama dari P5 tema Gaya Hidup Berkelanjutan dengan tema spesifik hidup
sehat dengan sayuran hijau yaitu meningkatkan kepedulian lingkungan peserta didik melalui
kegiatan menanam sayuran berwawasan lingkungan hidup sekitar. Siswa melaksanakan
penanaman sayuran dengan sistem budidaya tambulampot dengan media polybag yang sesuai
dengan kondisi lahan perkotaan (Kementan, 2016). Pemanfaatan lahan sekitar untuk
menanam sayur mendatangkan manfaat yang besar. Cara budidaya tanaman menggunakan
polybag cocok untuk kategori lahan sempit dengan diameter sekitar 20-30 cm (Kementan &
IPB, 2021). Sayuran yang akan dibudidayakan oleh siswa antara lain: sawi, pakcoy, bayam,
kangkung, dan selada.

Pemetaan dimensi dan elemen profil pelajar Pancasila dalam P5 tema Gaya Hidup
Berkelanjutan dengan tema spesifik hidup sehat dengan sayuran hijau yaitu:

Dimensi Sub-elemen Target Pencapaian di akhir Fase E (SMA)

Gotong Kolaborasi (kerja Siswa dapat membentuk kelompok serta bekerja sama
royong sama) dengan baik dalam merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, hingga merefleksi kegiatan projek
yang dilaksanakan

Memperoleh dan Siswa dapat mencari informasi atau memunculkan

Memproses informasi gagasan dari sumber yang relevan tentang

Bernalar gagasan pengetahuan tentang projek yang dilaksanakan
kritis
Mengambil keputusan Siswa bersama kelompoknya dapat mengambil
keputusan yang efektif dan efisien untuk
melaksanakan projek dengan baik

Menghasilkan Menghasilkan gagasan yang orisinal berdasarkan

gagasan yang orisinal diskusi atau pemikiran melalui aktivitas mandiri

Kreatif maupun kelompok

Menghasilkan karya Mempraktikkan gagasan atau ide ke dalam aktivitas
dan tindakan yang maupun hasil karya yang orisinal
orisinal

C. Beberapa Hal tentang Budidaya Sayuran di Polybag
1. Budidaya Tanaman di Perkotaan: Tabulampot dengan Media Polybag

Sistem budidaya tanaman apabila hanya memiliki lahan yang sempit, membuat
kegiatan berkebun kurang leluasa. Namun dengan menggunakan metode/inovasi tertentu
berkebun menjadi lebih menyenangkan, efektif dan efisien dalam pelaksanaannya. Metode
atau hasil inovasi melalui pemanfaatan tempat tanam untuk lahan sempit dapat berupa pot,
polybag, dan vertikultur. Tujuan utama dari metode/inovasi tersebut adalah untuk
memanfaatkan lahan yang sempit secara optimal. Bisa menjadi alternatif bagi warga

11


perkotaan yang tidak memiliki lahan yang luas untuk bercocok tanam (Sulistyowati & Ilhami,
2018).

Polybag merupakan plastik yang berwarna hitam (tak jarang pula berwarna putih biru
dan lainnya) yang terdapat lubang-lubang kecil sebagai sirkulasi dan biasanya digunakan
untuk bertanam sebagai pengganti pot atau lebih sering digunakan sebagai tempat
pembenihan tanaman perkebunan. Anda pun pasti sudah tidak asing lagi dengan benda
bernama polybag ini. Menanam dengan menggunakan polybag tergolong cukup mudah dan
dapat dilakukan di rumah. Sebagai pengganti pot yang murah meriah, polybag banyak
digunakan dalam pemanfaatan halaman rumah untuk menanam sayuran
(cybex.pertanian.go.id, Kementan, 2020).

Kelebihan Menanam di Polybag yaitu praktis dan murah polybag Plastik tidak
semahal pot, memanfaatkan ruang kosong untuk bertanam, tanpa melakukan olah tanah
(membajak/mencangkul), dapat diusahakan dalam skala kecil atau menengah, pemeliharaan
tanaman mudah, hemat dalam pemakaian pupuk, menghemat penggunaan lahan karena dapat
disusun pada rak bertingkat, anti-banjir, selain itu dengan ukurannya yang kecil, polybag
dapat dengan mudah dipindah-pindahkan (fleksibel). Kemudian kekurangan menanam di
polybag yaitu: daya tahan terbatas sekitar 2 hingga 3 kali masa panen, kurang cocok untuk
budidaya skala besar, produktivitas tanaman kurang maksimal (orami.co.id; Sulistyowati &
Ilhami, 2018; Kementan, 2020).

Jenis tanaman yang dapat dibudidayakan dalam tabulampot (pot atau polybag)
(Sulistyowati & Ilhami, 2018), yaitu:

a) Tanaman sayuran daun (selada, sawi, pakcoy, bayam, kangkung, dll.);
b) Tanaman sayuran buah (cabai, terong, tomat, dll.);
c) Jenis buah-buahan (jambu air, sawo, manga, jeruk, dll.)
d) Tanaman Obat atau Biofarmaka (jahe, kencur, kunyit, dll.)

Menanam Sayuran Menggunakan Polybag
(https://www.orami.co.id/magazine/polybag)

2. Macam-Macam Media Tanam di Polybag
Menurut Kementan (2019) supaya tanaman tetap tumbuh dengan maksimal, maka

media tanam harus betul-betul diperhatikan. Faktor terpenting untuk tumbuh sebuah tanaman
yaitu media tanam yang berkualitas dan baik. Secara garis besar, media tanam dibedakan
menjadi dua, yaitu media tanam organik dan anorganik. Media tanam organik adalah media
tanam yang menggunakan bahan organik yang pada umumnya menggunakan komponen dari
organisme hidup. Sementara itu, media tanam anorganik merupakan media tanam yang

12


menggunakan bahan yang memiliki kandungan unsur mineral tinggi dan berasal dari proses
pelapukan yang ada terdapat di inti bumi. Media tanam organik , antara lain:
a) Sabut Kelapa (Coco Peat)

Sabut kelapa atau coco peat merupakan bahan organic alternative yang dapat digunakan
sebagai media tanam. Sabut kelapa untuk media tanam sebaiknya berasal dari buah
kelapa tua karena memiliki serat yang kuat. Penggunaan sabut kelapa sebagai media
tanam sebaiknya dilakukan didaerah yang bercurah hujan rendah. Air hujan yang
berlebihan dapat menyebabkan media tanam ini mudah lapuk. Selain itu, tanaman pun
menjadi cepat membusuk sehingga bisa menjadi sumber penyakit. Untuk mengatasi
pembusukan, sabut kelapa perlu direndam terlebih dahlulu di dalam larutan fungisida.
Jika dibandingkan dengan media lain, pemberian fungisida pada media sabut kelapa harus
lebih sering dilakukan karena sifatnya yang lapuk sehingga mudah ditumbuhi jamur.
Kelebihan sabut kelapa sebagai media tanam lebih dikarenakan karakteristiknya yang
mampu mengikat dna menyimpan air dengan kuat, sesuai untuk daerah panas, dan
mengandung unsure-unsur hara esensial, seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg), kalium
(K), natrium (N), dan fosfor (P) (Kementan, 2019
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/83187/Macam-Macam-Media-Tanam/).

b) Sekam Padi
Sekam padi adalah kulit biji padi (Oryza sativa) yang sudah digiling. Sekam padi yang
biasa digunakan bisa beruap sekam bakar atau sekam mentah (tidka dibakar). Sekam
bakar dan sekam mentah memiliki tingkat porositas yang sama. Sebagai media tanam,
keduanya berperan penting dalam perbaikan struktur tanah sehingga system aerasi dan
drainase di media tanam menajdi lebih baik. Penggunaan sekam bakar untuk media tanam
tidka perlu disterilisasi lagi karena mikroba pathogen telah mati selama proses
pembakaran. Selain itu, sekam bakar juga memiliki kandungan karbon (C) yang tinggi
sehingga membuat media tanam ini menjadi gembur. Namun, sekam bakar cenderung
mudah lapuk.nSementara kelebihan sekam mentah sebagai media tanam yaitu mudah
mengikat air, tidak mudah lapuk, merupakan sumber kalium (K) yang dibutuhkan
tanaman, dan tidak mudah menggumpal atau memadat sehingga akar tanaman dapat
tumbuh dengan sempurna. Namun, sekam padi mentah cenderung miskin akan unsure
hara (Kementan, 2019 http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/83187/Macam-Macam-
Media-Tanam/).

c) Humus
Humus adalah segala macam hasil pelapukan bahan organic oleh jasad mikro dan
merupakan sumber energy jasad mikro tersebut. Bahan-bahan organic tersebut bisa
berupa jaringan asli tubuh tumbuhan atau binatang mati yang belum lapuk. Biasanya,
humus berwarna gelap dan dijumpai terutama pada lapisan tanah (top soil). Humus sangat
membantu dalam proses penggemburan tanah dan memiliki kemampuan daya tukar ion
yang tinggi sehingga bisa menyimpan unsure hara.oleh karenanya, dapat menunjang
kesuburan tanah. Namun, media tanam ini mudah ditumbuhi jamur, terlebih ketika terjadi
perubahan suhu, kelembapan, dan erasi yang ekstrim. Humus juga memiliki tingkat
porousitas yang rendah sehingga akar tanaman tidka mampu menyerap air. Denagn
demikian, sebaiknya penggunaan humus sebagai media tanam perlu ditambahkan media
lain yang memiliki porousitas tinggi, misalnya tanah dan pasir (Kementan, 2019
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/83187/Macam-Macam-Media-Tanam/).

13


d) Kompos
Kompos merupakan meid tanam organic yang baha dasarnya berasal dari proses
fermentasi tanaman atau limbah organic, seperti jerami, sekam, daun, rumput, dan
sampah kota. Kelebihan dari penggunaan kompos sebagai media tanam adalah sifatnya
yang mampu mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-sifat tanah, baik
fisik, kimiawi, maupun biologis. Selian itu, kompos juga menjadi fasilitator dalam
penyerapan unsure nitrogen (N) yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Kandungan bahan
organik yang tinggi dalam kompos sangat penting untuk memperbaiki kondisi tanah.
Berdasarkan hal tersebut, dikenal 2 peranan kompos yakni soil conditioner dan soil
ameliorator. Soil conditioner yaitu peranan kompos dalam memperbaiki struktur tanah,
terutaam tanah kering. Sedangkan soil ameliator berfungsi dalam memperbaiki
kemampuan tukar kation pada tanah. Kompos yang baik untuk digunakan sebagai media
tanam yaitu yang telah mengalami pelapukan secara sempurna, ditandai dengan
perubahan warna dari bahan pembentuknya (hitam kecoklatan), tidak berbau, memiliki
kadar air yang rendah, dan memilik suhu ruang (Kementan, 2019
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/83187/Macam-Macam-Media-Tanam/).

e) Pupuk Kandang
Pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan disebut sebagai pupuk kandang.
Kandungan unsur haranya yang lengkap seperti natrium (N), fospor (P), dan kalium (K)
membuat pupuk kandang cocok untuk dijadikan sebagai media tanam. Unsur-unsur
tersebut penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain itu, pupuk
kandang memiliki kandungan mikroorganisme yang diyakini mampu merombak bahan
organic yang sulit dicerna tanaman menjadi komponen yang lebih mudah untuk diserap
oleh tanaman. Komposisi kandungan unsur hara pupuk kandang sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain jenis hewan, umur hewan, keadaan hewan, jenis makanan,
bahan hamparan yang dipakai, perlakuan, serta penyimpanan sebelum diaplikasikan
sebagai media tanam. Pupuk kandang yang digunakan sebagai media tanam harus yang
sudah matang dan steril. Hal itu ditandai dengan warna pupuk yang hitam pekat.
Pemilihan pupuk kandang yang sudah matang bertujuan untuk mencegah munculnya
bakteri atau cendawan yang dapat merusak tanaman (Kementan, 2019
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/83187/Macam-Macam-Media-Tanam/).

3. Budidaya Sayuran Daun
a) Sawi Daging (Pakcoy) (Cara budidaya dikutip dari Susila, 2006; Setiawati, dkk.,
2007):
 Pakcoy (Brassica rapa / Brassica sinensis L.) nama dalam bahasa Inggris:
Pakchoy termasuk dalam famili Brassicaceae, berumur pendek ± 45 hari setelah
tanam. Sayuran ini umumnya digunakan untuk bahan sup, untuk hiasan
(garnish), tapi jarang dimakan mentah
 Persyaratan tumbuh: Cocok ditanam di dataran tinggi (1000-1200 m dpl), cukup
sinar matahari, aerasi sempurna (tidak tergenang air) dan pH tanah 5,5–6. Suhu
optimal untuk pertumbuhan pakchoi 20-250 C.
 Pembibitan: Media tumbuh dibasahi secukupnya secara merata, kemudian benih
disebar secara merata dan ditutup dengan tanah halus setebal ± 1 cm. Setelah
benih disebar kemudian ditutup dengan daun pisang/plastik hitam. Penutup
dibuka setelah benih tumbuh merata (2-3 hari setelah sebar) dan baki diletakkan
pada naungan plastik. Kurang lebih 7 hari setelah sebar (berdaun 3-4 helai)
tanaman dibumbun dalam pot daun pisang/plastik. Bumbunan diletakkan di

14


lahan persemaian yang diberi naungan atap plastik berwarna putih. Bibit siap
tanam di lapangan ± 10- 15 hari setelah dibumbung.

(https://gdm.id/cara-menanam-pakcoy/)
 Penanaman dan Pemeliharaan: Penanaman bibit 1 tanaman per lubang dengan

jarak tanam yang telah ditentukan. Adapun pemeliharaannya meliputi
pengairan, pemupukan susulan, penyiangan, pembumbunan dan Pengendalian
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Pakchoi memerlukan pengairan
yang cukup selama pertumbuhannya, dan dilakukan penyiangan apabila banyak
tumbuh gulma. Organisme Pengganggu Tanaman yang menyerang pakcoy
adalah ulat daun kubis. Penyiraman dilakukan secara teratur terutama pada
musim kemarau.
 Panen dan Pacsapanen: Pakchoi dapat dipanen pada umur ± 45 hari setelah
tanam. Sayuran ini tidak tahan disimpan lama dan pengangkutan jarak jauh. Jika
disimpan pada suhu 00 C dan RH 95%, pakchoi mempunyai umur simpan
sekitar 10 hari. Untuk mempertahankan kualitas, pakchoi sebaiknya
ditempatkan dalam wadah yang berlubang.

(youtube.com)
 Panen dan pascapanen: Panen dapat dilakukan setelah tanaman berumur 45–50

hari dengan cara mencabut atau memotong pangkal batangnya. Pemanenan yang
terlambat dilakukan menyebabkan tanaman cepat berbunga. Tanaman yang baru
dipanen ditempatkan di tempat yang teduh, dan dijaga agar tidak cepat layu
dengan cara diperciki air. Kemudian dilakukan sortasi untuk memisahkan
bagian yang tua, busuk atau sakit. Penyimpanan bisa mengggunakan wadah
berupa keranjang bambu, wadah plastik atau karton yang berlubang-lubang
untuk menjaga sirkulasi udara.

15


D. Teknik Pembibitan Tanaman Keras / Tanaman Hutan

Metode pembibitan dapat dilakukan menurut dua cara, yaitu secara generatif (dari

benih) dan vegetatif. Untuk melakukan pembibitan secara vegetatif diperlukan keterampilan

khusus, sehingga jika masyarakat belum memiliki pengalaman metode vegetatif, ada baiknya

pada tahap awal pembibitan dilakukan secara generatif. Jika metode generatif yang dipilih,

maka langkah selanjutnya yang sangat penting dilakukan adalah pengadaan benih, karena

tanpa tersedianya benih pembibitan tidak akan berjalan. Untuk mengadakan benih harus

mengetahui musim benih. Oleh sebab itu bibit yang akan diproduksi harus disesuaikan

dengan ketersediaan benih (Irawan, dkk., 2020).

Cara vegetatif misalnya dengan stek akar, okolasi, dan sebagainya. Seperti pada

tanam sukun yang tidak menghasilkan biji dalam buahnya atau partinokarpi, sehingga hanya

dapat dibiakkan secara vegetatif. Teknik pembibitan dengan cara pemindahan tunas akar

yang tumbuh secara alami merupakan cara tradisional yang sampai sekarang masih dilakukan

oleh masyarakat. Pembibitan dengan menggunakan tunas akar alami dapat dilakukan dengan

cara memotong akar yang memiliki tunas akar kemudian ditanam pada media dalam polibag

dan cara kedua adalah tunas tersebut dicangkok dan setelah berakar ditanam pada polybag.

Selain itu tunas akar dapat langsung ditanam di tempat lain tanpa melalui persemaian terlebih

dahulu, namun keberhasilan tumbuhnya sekitar 25- 30 % saja. Panjang stek akar 10-20 cm

dengan diameter optimum 1-3 cm. Potongan stek akar kemudian dicuci dalam air yang diberi

zat pengatur tumbuh akar untuk memacu pertumbuhan akar baru stelah ditanam (Adinugraha,

dkk., 2014).

Pembibitan cara generatif yaitu dengan menanam biji pada media tanam yang

digunakan. Tanaman keras yang memiliki biji antara lain: petai, keluwih, alpukat, asam,

jambu biji, mangga, nangka, dan sebagainya. Biji dapat disortir dengan sesuai ukurannya

yaitu biji kecil (0,5 – 1 cm), seperti: sengon, surren, akasia, gaharu), dan halus (< 0,5 cm,

seperti: jabon, ekaliptus, duabanga) dengan cara disemai dahulu pada media

semai/perkecambahan; biji sedang (1-2 cm, seperti: mahoni, khaya, kayu afrika, mindi); dan

biji besar (ukuran > 2 cm, seperti: nangka, durian, alpukat, mangga) dengan cara disemai

langsung pada media di polybag (Irawan, dkk., 2020).

Tanaman harus memiliki cahaya dan suhu yang optimal, air, nutrisi dan udara yang

memadai agar dapat tumbuh dengan baik. Air merupakan persyaratan penting dalam sebuah

persemaian/kebun bibit. Sistem penyiraman yang baik merupakan hal yang penting untuk

produksi tanaman di persemaian. Daun membutuhkan cahaya, karena dari cahaya tanaman

mendapatkan energi untuk pertumbuhan. Sebagian spesies membutuhkan banyak, sebagian

spesies membutuhkan sedikit. Nutrisi penting untuk pertumbuhan tanaman. Terdapat banyak

jenis nutrisi. Nitrogen penting untuk membuat protein, fosfor penting untuk proses energi,

dan potasium penting untuk transportasi sel tanaman. Naungan mengurangi evaporasi dan

melindungi tanaman dari pengeringan. Namun, terlalu banyak naungan mencegah fotosintesis

dan pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, pengaruh dari naungan harus disesuaikan

terhadap kebutuhan dan toleransi dari masing-masing spesies atau kelompok spesies (Irawan,

dkk., 2020).

16


BAB III
PELAKSANAAN
Lampirkan LK yang Telah Dikerjakan (Boleh Diketik atau Dilampirkan Manual Tulisan

Tangan)

LEMBAR KERJA KELOMPOK
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5)

TEMA GAYA HIDUP BERKELANJUTAN
PEKAN PERTAMA

A. Identitas Kelompok
Nama Kelompok:

Nomor Nama Siswa Kelas
1 Angela Sekar Kartika Sari X-1
2 Danial Afizful Rafli
3 Devi Martha A.
4 Revi Mei Sagita
5 Allisya

B. Projek yang Direncanakan

Tema Gaya Hidup Berkelanjutan

Topik Spesifik Hidup Sehat dengan Sayuran Hijau

Tanaman yang

Ditentukan Sawi Daging (pakcoy)

Jumlah Jumlah / Kuantitas
Polybag per 5 5
Kelompok 5
C. Alat dan Bahan yang Direncanakan 1
No. Nama Alat / Bahan 2
1. Pollybag Secukupnya
2. Bibit Pakcoy 1
3. sekam 2
4. Kompos Secukupnya
5. Pupuk
6. Sekam Bakar
7. Cetok
8. Air

17


LAMPIRAN: INSTRUMEN PENILAIAN
INSTRUMEN PENGAMATAN DISKUSI

Nama Guru :
Mata Pelajaran :
Fase/Kelas :
Materi/tema :
Nama Sekolah :

Nama Aspek Pengamatan Nilai
No. Siswa (Rata-
Kerja Komunikasi Keaktifan Menghargai Kreativitas rata)
1 Sama pendapat
2
3
4
5
6
7

Nama Guru INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI
Mata Pelajaran
Fase/Kelas :
Materi/tema :
Nama Sekolah :
:
:

No. Nama Siswa Aspek Pengamatan Presentasi

1 Kualitas Konten / Orisinalitas Bahasa Kerja Nilai
2 Media Isi Gagasan sama/ (Rata-
3 Presentasi Kekom- rata)
4 pakan
5
6
7
8

18


LK P5 PEKAN KEDUA
Kelebihan dan Kekurangan Cara Budidaya Sayuran Menggunakan Polybag

A. Identitas Kelompok
Nama Kelompok:

Nomor Nama Siswa Kelas
1 X-1
2 Angela Sekar Kartika S
3 Danial Afizful Rafli
4 Devi Martha A.
5 Revi Mei Sagita
Salwa Alysa R.

B. Hasil diskusi Kelebihan cara budidaya tanaman sayuran menggunakan polybag di
lingkungan perkotaan

C. Hasil diskusi Kelemahan cara budidaya tanaman sayuran menggunakan polybag di
lingkungan perkotaan

19


INSTRUMEN PENGAMATAN DISKUSI / PRESENTASI (PERFORMA)

Nama Guru :
Mata Pelajaran :
Fase/Kelas :
Materi/tema :
Nama Sekolah :

No. Nama Siswa Aspek Pengamatan Nilai
(Rata-
1 Kerja Komuni- Keaktifan Menghargai Kreati- rata)
2 Sama kasi pendapat vitas
3
4
5
6
7

Catatan Guru:

INSTRUMEN PENGAMATAN DISKUSI / PRESENTASI (PERFORMA)

Nama Guru :
Mata Pelajaran :
Fase/Kelas :
Materi/tema :
Nama Sekolah :

No. Nama Siswa Aspek Pengamatan Nilai
(Rata-
1 Kerja Komuni- Keaktifan Menghargai Kreati- rata)
2 Sama kasi pendapat vitas
3
4
5

20


6
7
Catatan Guru:

21


LK P5 PEKAN KETIGA DAN KEEMPAT
Strategi Budidaya Sayuran dengan Polybag

A. Identitas Kelompok
Nama Kelompok:

Nomor Nama Siswa Kelas
1 Angela Sekar Kartika S. X-1
2 Danial Afizful Rafli
3 Devi Martha A.
4 Revi Mei Sagita
5 Salwa Alysa R.

“Silakan membentuk tim dan jadwal piket pemeliharaan tanaman seperti jadwal penyiraman

tanaman”

B. Media Tanam yang Digunakan

Deskripsi Dokumentasi

(diisi ketika pekan keempat)

1. Tanah dengan campuran :

kompos: sekam: abu sekam= 2:1:1

2. Pollybag ukuran 30x30, dan 25x25 yang sudah

dilubangi.

3. Bibit pakcoy

C. Deskripsi Cara Penanaman Dokumentasi
(diisi ketika pekan keempat)
Deskripsi

1. Siapkan polybag yang disi dengan campuran
kompos, sekam, dan abu sekam 2:1:1

2. Basahi bibit pakcoy.
3. Setelah itu, pindahkan bibit pakcoy ke dalam

polybag.
4. Tanam, dan ratakan bibit pakcoy kedalam

polybag. Pastikan akarnya menyatu dengan
tanah, dan tertanam dengan baik.
5. Jaga medianya agar tidak kering, dan tidak
terlalu basah.
6. Semprotkan air halus 1-2x sehari.
7. Pakcoy dapat di panen 30-45 hari.

22


D. Deskripsi Rencana dan Langkah Pemeliharaan/Perawatan
Deskripsi

Jadwal penyiraman :
Hari ke-1 Angelina Sekar Kartika Sari
Hari ke-2 Danial Afizful Rafli
Hari ke-3 Devi Martha Aurellia
Hari ke-4 Revi Mei Sagita
Hari ke-5 Salwa Alysa Ramadhani
Penyiraman dilakukan secara rutin dan secukupnya sampai pakcoy dapat
dipanen

E. Deskripsi Rencana, Perkiraan Panen, dan Pascapanen
Deskripsi

Pakcoy dapat dipanen kurang lebih 45 hari setelah tanam. Sayuran ini tidak tahan
disimpan lama dan pengangkutan jarak jauh. Pakcoy mempunyai umur simpan sekitar
10 hari. Untuk mempertahankan kualitas, pakcoy sebaiknya ditempatkan dalam wadah
yang berlubang.

23


F. Deskripsi Dimensi dan Elemen Profil Pelajar Pancasila dari Kegiatan yang
Dilaksanakan

Dimensi Sub-elemen Deskripsi Pekan Ketiga dan Keempat

Kolaborasi (kerja
sama)

Gotong
royong

Memperoleh dan
Memproses
informasi gagasan

Bernalar
kritis

Dimensi Sub-elemen Deskripsi Pekan Ketiga dan Keempat

Mengambil
keputusan

Bernalar
kritis

Menghasilkan
gagasan yang
orisinal

Kreatif

24


Menghasilkan
karya dan tindakan
yang orisinal

25


LK P5 PEKAN KELIMA
Pengamatan dan Pemeliharaan Tanaman Sayuran

dan Penanaman Tanaman Keras

A. Identitas Kelompok
Nama Kelompok:

Nomor Nama Siswa Kelas
1 Angela Sekar Krtika S. X-1
2 Danial Afizful Rafli
3 Devi Martha A.
4 Revi Mei Sagita
5 Salwa Alysa R.

B. Media Tanam yang Digunakan untuk Tanaman Keras Dokumentasi
Deskripsi (diisi ketika pekan keempat)

1. Polybag
2. Media tanam perbandingan kompos :

sekam : abu sekam adalah 2 : 1 : 1
3. Tanaman keras pohon asam, pohon

sukun,pohon alpukat
4. Pupuk sesuai kebutuhan
5. Air sesuai kebutuhan

C. Deskripsi Cara Penanaman tanaman keras Dokumentasi
(diisi ketika pekan keempat)
Deskripsi

1. Pilihan jenis pohon atau bibit yang ingin
ditanam.
Contoh : pohon asam, pohon sukun, dan
pohon alpukat.

2. Siapkan polybag lalu isi dengan media tanam
⅓ bagian.

3. Masukkan bibit ke dalam polybag
4. Atur posisi bibit tepat di tengah dan tegak.
5. Tambahkan media tanam di sekitar pangkal
bibit tanaman.
6. Siram hingga basah dan letakkan bibit di
tempat yang terbuka dan teduh

26


D. Deskripsi Pemeliharaan Tanaman Sayuran Dokumentasi
Deskripsi (diisi ketika pekan keempat)

1.) Setiap hari dilakukan penyiraman saat pagi dan
sore 2.) Tanaman sudah tumbuh setinggi 9-10 cm
dengan lebar daun 4-5 cm dan panjang daun 6 cm

E. Deskripsi Hasil Pengamatan Tanaman Sayuran Dokumentasi
Deskripsi (diisi ketika pekan keempat)

Tanaman pakcoy tumbuh dengan subur
Rata-rata Tinggi: 4-6cm

Panjang daun: 3-4cm
Lebar daun: 2-3cm

27


F. Deskripsi Pengamatan Hama, Gulma, dan Penyakit Tanaman Sayuran

Deskripsi Dokumentasi

(diisi ketika pekan keempat)

Rata-rata tanaman pakcoy terhindar dari hama,
gulma, penyakit
Namun, beberapa tanaman pakcoy masih ada yang
belum tumbuh terlalu tinggi dan daunnya masih kecil.

28


LK P5 PEKAN KEENAM
Pengamatan dan Pemeliharaan Tanaman Sayur dan Bibit Tanaman Keras

A. Identitas Kelompok
Nama Kelompok:

Nomor Nama Siswa Kelas
1 Angela Sekar Kartika S. X-1
2 Danial Afizful Rafli
3 Devi Martha A.
4 Revi Mei Sagita
5 Salwa Alysa R.

B. Deskripsi Pemeliharaan Tanaman Dokumentasi
Deskripsi (diisi ketika pekan keempat)

1.) Tanaman pakcoy yang sudah ditanam ,disiram
setiap hari secara teratur (baiknya ketika sore
disaat cuaca tidak terlalu panas)

2.) Meletakkan tanaman pakcoy di tempat yang
terkena sinar matahari cukup

C. Deskripsi Hasil Pengamatan Tanaman Dokumentasi
Deskripsi (diisi ketika pekan keempat)

Tanaman pakcoy tumbuh dengan subur
Rata-rata Tinggi: 5-7cm

Panjang daun: 4-5cm
Lebar daun: 3-4cm

D. Deskripsi Pengamatan Hama, Gulma, dan Penyakit Tanaman

Deskripsi Dokumentasi

(diisi ketika pekan keempat)

Rata-rata tanaman pakcoy terhindar dari hama, gulma,
penyakit
Namun, beberapa tanaman pakcoy masih ada yang
belum tumbuh terlalu tinggi dan daunnya masih kecil.

29


INSTRUMEN PENILAIAN PORTOFOLIO

Nama Guru :
Mata Pelajaran :
Fase/Kelas :
Materi/tema :
Nama Sekolah :

Nama Aspek Pengamatan Produk Nilai
No. Siswa (Rata-
Kualitas Kesesuaian Sistematika Kreativitas Manfaat rata)
1 Sampel dgn & desain
2 Karya
3 tema/materi
4
5
6
7
8
9
10

INSTRUMEN PENILAIAN PRODUK

Nama Guru :
Mata Pelajaran :
Fase/Kelas :
Materi/tema :
Nama Sekolah :

Nama Aspek Pengamatan Produk Nilai
No. Siswa (Rata-
Rancangan Kesesuaian Inovasi Penggunaan Manfaat rata)
1 Produk dgn materi waktu
2
3
4
5
6
7
8

KONVERSI NILAI:

RENTANG NILAI KUALIFIKASI KETERANGAN
< 69 BB Belum berkembang
70 - 80 MB Mulai berkembang
81 – 90 BSH Berkembang sesuai harapan
91 – 100 SB Sangat berkembang

30


LK P5 PEKAN KETUJUH
Pengamatan dan Pemeliharaan Tanaman Sayuran dan Bibit Tanaman Keras

A. Identitas Kelompok Nama Siswa Kelas
Nama Kelompok:

Nomor
1
2
3
4
5

B. Deskripsi Pemeliharaan Tanaman Dokumentasi
Deskripsi (diisi ketika pekan keempat)

C. Deskripsi Hasil Pengamatan Tanaman Dokumentasi
Deskripsi (diisi ketika pekan keempat)

D. Deskripsi Pengamatan Hama, Gulma, dan Penyakit Tanaman

Deskripsi Dokumentasi

(diisi ketika pekan keempat)

31


INSTRUMEN PENILAIAN PORTOFOLIO

Nama Guru :
Mata Pelajaran :
Fase/Kelas :
Materi/tema :
Nama Sekolah :

Nama Aspek Pengamatan Produk Nilai
No. Siswa (Rata-
Kualitas Kesesuaian Sistematika Kreativitas Manfaat rata)
1 Sampel dgn & desain
2 Karya
3 tema/materi
4
5
6
7
8
9
10

INSTRUMEN PENILAIAN PRODUK

Nama Guru :
Mata Pelajaran :
Fase/Kelas :
Materi/tema :
Nama Sekolah :

Nama Aspek Pengamatan Produk Nilai
No. Siswa (Rata-
Rancangan Kesesuaian Inovasi Penggunaan Manfaat rata)
1 Produk dgn materi waktu
2
3
4
5
6
7
8

KONVERSI NILAI:

RENTANG NILAI KUALIFIKASI KETERANGAN
< 69 BB Belum berkembang
70 - 80 MB Mulai berkembang
81 – 90 BSH Berkembang sesuai harapan
91 – 100 SB Sangat berkembang

32


LK P5 PEKAN KEDELAPAN
Promosi dan Strategi Pemasaran

A. Identitas Kelompok Nama Siswa Kelas
Nama Kelompok:

Nomor
1
2
3
4
5

B. Hasil Karya Label Dokumentasi
Deskripsi (diisi ketika pekan keempat)

C. Deskripsi Hasil Karya Label Dokumentasi
Deskripsi (diisi ketika pekan keempat)

D. Deskripsi Pengamatan Hama, Gulma, dan Penyakit Tanaman

Deskripsi Dokumentasi

(diisi ketika pekan keempat)

33


LK P5 PEKAN KESEMBILAN
Pengamatan dan Pemeliharaan Tanaman Sayuran dan Bibit Tanaman Keras

A. Identitas Kelompok Nama Siswa Kelas
Nama Kelompok:

Nomor
1
2
3
4
5

B. Deskripsi Pemeliharaan Tanaman Dokumentasi
Deskripsi (diisi ketika pekan keempat)

C. Deskripsi Hasil Pengamatan Tanaman Dokumentasi
Deskripsi (diisi ketika pekan keempat)

D. Deskripsi Pengamatan Hama, Gulma, dan Penyakit Tanaman

Deskripsi Dokumentasi

(diisi ketika pekan keempat)

34


LK P5 PEKAN KESEPULUH
INSTRUMEN PENILAIAN PORTOFOLIO LAPORAN P5

LK Laporan Kegiatan

Nama Kegiatan: …
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
D. Alat dan Bahan
E. Langkah Kerja
F. Data
G. Analisis Data
H. Kajian Pustaka
I. Pembahasan
J. Simpulan
K. Daftar Pustaka

INSTRUMEN PENILAIAN PRODUK

Nama Guru :
Mata Pelajaran :
Fase/Kelas :
Materi/tema :
Nama Sekolah :

Nama Aspek Pengamatan Produk Nilai
No. Siswa (Rata-
Rancangan Kesesuaian Inovasi Penggunaan Manfaat rata)
1 Produk dgn materi waktu
2
3
4
5
6
7
8

KONVERSI NILAI:

RENTANG NILAI KUALIFIKASI KETERANGAN
< 69 BB Belum berkembang
70 - 80 MB Mulai berkembang
81 – 90 BSH Berkembang sesuai harapan
91 – 100 SB Sangat berkembang

35


BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tuliskan kesimpulan dari kegiatan yang telah dilaksanakan, manfaat, dan sebagainya.

B. Refleksi Kegiatan

LEMBAR REFLEKSI PESERTA DIDIK

Nama: Pilihan (berikan tanda centang pada kolom
Kelompok: yang sesuai)
No. Kelas:
Sangat Setuju Tidak Sangat
Aspek Refleksi Setuju Setuju Tidak
setuju

1 Saya terlibat aktif dalam projek P5 ini

2 Suasana projek P5 membuat saya
bersemangat untuk belajar dan tahu lebih
banyak tentang lingkungan

3 Saya nyaman untuk mengungkapkan
pendapat selama projek P5 ini

4 Pembelajaran dalam projek P5 ini membekali
diri saya sebagai warga masyarakat yang baik

5 Waktu projek P5 memadai bagi saya untuk
memahami isu yang ada di lingkungan sekitar

6 Diskusi kelompok kami berjalan lancar dan
memperkaya pengetahuan

7 Fasilitator/Guru P5 membantu saya dalam
belajar dan berproses

8 Metode yang digunakan pada projek P5 ini
dapat saya laksanakan dengan baik

9 Keterampilan saya bertambah pada projek P5
ini

10 Pendapat lain untuk projek P5 ini

Koordinator Kelas/Guru P5, Peserta didik,

(_______________________________) (________________________________)

36


DAFTAR PUSTAKA

(Silakan ditambahkan Daftar Pustaka yang Telah Dikutip)

Adinugraha, H.A., Kartikawati, N.K., Setiadi, D., & Prastyono. 2014. Pengembangan
Teknik Budidaya Sukun (Artocarpus altilis) untuk Ketahanan Pangan. Bogor: IPB
Press dan Kementerian Kehutanan.

Irawan, U.S., Arbainsyah, Ramlan, A., Putranto, H., & Afifudin, S. 2020. Manual
Pembuatan Persemaian dan Pembibitan Tanaman Hutan. Bogor: ELTI, Tropenbos
Indonesia, dan Goodhope Asia Holdings Ltd.

Kemdikbudristek. 2022. Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila. Jakarta: Kemdikbudristek.

Kemdikbud. 2022. Tema Umum Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
(https://ditsmp.kemdikbud.go.id/tema-umum-proyek-penguatan-profil-pelajar-
pancasila/).

Kemdikbud. tt. Buku Teks Bahan Ajar Siswa Agribisnis Tanaman Sayuran untuk SMK
Kelas X Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Kementan. 2016. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
12/KPTS/KN.210/K/02/2016 tentang Petunjuk Teknis Gerakan percepatan
Penganekaragaman Konsumsi Pangan Tahun 2016.

Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tentang Perubahan atas
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor
56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran.

Kementan & IPB. 2021. Beragam Sayuran dari Pekarangan. Bogor: Balai Besar
Pengakjian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP).

Setiawati, W., Murtiningsih, R., Sopha, G.A., & Handayani, T. 2007. Petunjuk Teknis
Budidaya Tanaman Sayuran. Bandung: Balai Penelitian Tanaman Sayuran
Kementerian Pertanian.

Sulistyowati, D.& Ilhami, W.T. 2018. Buku Petunjuk Ptaktikum Pertanian Perkotaan.
Jakarta: Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDM Pertanian Kementerian Pertanian.

Susila, A.D. 2006. Panduan Budidaya Tanaman Sayuran. Bogor: Institut Pertanian Bogor
& SANREM-CRSP-USAID.

Kementan, 2019. Macam-Macam Media Tanam.

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/83187/Macam-Macam-Media-Tanam/

Kementan, 2020. Teknik Menanam Sayur di Polybag.
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/92889/Teknik-Menanam-Sayur-Di-
Polybag/

https://blitarkota.go.id/id/berita/luas-lahan-pertanian-di-kota-blitar-menyusut

https://blitarkota.go.id/id/berita/tiga-faktor-picu-luas-lahan-pertanian-di-kota-blitar-
berkurang

https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/profil-pelajar-pancasila/

https://jatim.antaranews.com/berita/163683/warga-blitar-masih-kesulitan-air-bersih

https://mayangkaranews.com/lima-sumber-air-di-kota-blitar-masuk-kategori-kritis/

https://www.orami.co.id/magazine/polybag

37


Lampiran Dokumentasi Beberapa Foto Kegiatan
Semoga lancar dan berkah ilmunya.

38


Click to View FlipBook Version