UNSUR PERIODE
KE-4
KELOMPOK 7 :
1. Felix Octaniel Telaumbanua
2. Laurensia Ndraha
3. Hermin Novita Ndruru
4. Yestarina Gea
UNSUR-UNSUR PERIODEN KE-4
Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan elektron pada
kulit terluar dan kulit pertama terluar untuk berikatan dengan unsur-
unsur yang lain.
Unsur transisi yang elektronnya valensinya pada subkulit d (unsur
transisi luar), sedangkan unsur transisi yang elektron valensi pada
subkulit f (unsur transisi dalam).
Pada sisterm periodik unsur, yang termasuk dalam golongan transisi
adalah unsur golongan B, dimulai dari IB – V IIB dan VIIIB.
Unsur transisi periode keempat umumnya memiliki elektron valensi pada
subkulit 3d yang belum terisi penuh (kecuali unsur Seng (Zn) pada
Golongan IIB). Unsur transisi periode keempat terdiri dari sepuluh unsur,
yaitu Skandium (Sc), Titanium (Ti), Vanadium (V), Kromium (Cr), Mangan
(Mn), Besi (Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn).
SIFAT UNSUR PERIODE KE-4
A. SIFAT FISIS
1. SIFAT LOGAM
Unsur transisi memiliki ikatan logam yang kuat antara sesama
atomnya. Hal ini disebabkan karena dalam strukturnya, setiap atom
logam mampu melepaskan sejumlah elektron sehingga atom logam
menjadi bermuatan positif, sedangkan elektron dapat bergerak bebas
sepanjang struktur logam. Proses pelepasan elektron ini disebut dengan
delokalisasi elektron.
2. SIFAT MAGNET
Didasarkan atas perilaku suatu zat dalam bidang magnet, zat – zat
dibagi menjadi tiga golongan yaitu:
Diamagnetik = tidak tertarik/terpengaruh oleh medan magnet
Paramagnetik = tertarik sebagian oleh medan magnet
Feromagnetik = sangat tertarik oleh medan magnet.
3. TITIK LELEH DAN TITIK DIDIH
Titik didih dan titik leleh unsur transisi meningkat dari 1.541°C (Skandium) sampai
1.890°C (Vanadium), kemudian turun sampai 1.083 °C (Tembaga) dan 420 °C (Seng).
4. JARI-JARI ATOM
Sesuai dengan aturan jari – jari atom dalam satu perioda (dari kiri ke kanan), jari
jari unsur – unsur transisi akan semakin kecil dari ScScSc ke ZnZnZn. Namun
kenyataanya, besar jari – jari atom unsur transisi ini relatif sama. Hal ini disebabkan
karena adanya penambahan elektron yang mengisi orbital 3d di bagian dalam.
Peristiwa ini bertindak sebagai perisai terhadap bertambahnya tarikan inti pada
orbital elektron 4s. Sehingga pengecilan ukuran atom menjadi tidak efektif. Oleh
karena itulah, ukuran jari – jari atom unsur transisi dalam satu perioda cenderung
relatif sama.
5. ION KOMPLEKS
Semua unsur transisi dapat membentuk ion kompleks,yaitu suatu struktur dimana
kation logam dikelilingi oleh dua atau lebih anion atau molekul netral yang disebut
ligan. Antara ion pusat dengan ligan terjadi ikatan kofalen koordinasi,dimana ligan
berfungsi sebagai basa Lewis (penyedia pasangan electron).
B. SIFAT KIMIA
1. ION UNSUR TRANSISI BERWARNA
Salah satu yang menarik dari unsur logam transisi adalah bahwa mereka dapat
membentuk senyawa yang memiliki warna – warna yang menarik. Warna – warna ini muncul
sebagai akibat tidak penuhnya pengisian elektron pada orbital 3d, sehingga ada elektron
yang menyendiri (tidak berpasangan). Elektron menyendiri ini dapat tereksitasi dengan
menyerap energi dari cahaya sinar tampak ke tingkat energi yang lebih tinggi. Di tingkat
energi yang lebih tinggi ini, elektron cenderung tidak stabil sehingga akan kembali lagi ke
posisi semula.
2. KEREAKTIFAN
Berdasarkan daya potensial elektroda, unsur-unsur transisi periode ke 4
memiliki harga potensial elektroda negative kecuali Cu (E˚ = +0,34 volt). Ini
menunjukkan logam-logam tersebut dapat larut dalam asam kecuali tembaga.
Kebanyakan logam transisi dapat bereaksi dengan unsur-unsur non logam,
misalnya oksigen dan halogen 2Fe2O3(s)
2Fe(s) + 3O2(g)
Skandium dapat bereaksi dengan air menghasilkan gas hydrogen.
2Sc(s) + 6H2O(i) 3H2(g) + 2Sc(OH)3(aq
Unsur periode keempat adalah unsur-unsur yang berada pada baris keempat dalam tabel periodik
unsur kimia Periode keempat tersusun atas 18 unsur dimulai dari Kalium (K) hingga Kripton (Kr) . Berikut
fungsi dari unsur-unsur periode keempat
1. Kalium (K) digunakan sebagai komponen dalam pembuatan sabun, pupuk, dan bahan peledak,
seperti mercon dan kembang api. Kalium juga berfungsi bagi tubuh kita untuk meningkatkan
penyerapan kalsium pada tulang.
2. Kalsium (Ca) digunakan sebagai komponen dalam pembuatan gips, kapur tulis, gigi palsu, dan baja.
Kalsium juga terdapat didalam tubuh kita dan berperan dalam menjaga kesehatan tulang dan gigi.
3. Skandium (Sc) berfungsi sebagai bahan dalam pembuatan lampu listrik yang berintensitas tinggi.
4. Titanium (Ti) digunakan sebagai bahan dalam pembuatan berbagai benda logam seperti stik golf
dan pesawat terbang yang membutuhkan logam yang kuat namun ringan.
5. Vanadium (V) digunakan sebagai katalis dalam pembuatan asam sulfat dan anhidrida maleat, serta
digunakan juga dalam industri keramik dan kaca.
6. Krom (Cr) digunakan sebagai pigmen dan penyamakan kulit, selain itu juga digunakan dalam
penyepuhan peralatan logam.
7. Mangan (Mn) digunakan dalam proses pembuatan baja .
8. Besi (Fe) digunakan dalam pembuatan baja, berbagai perangkat elektronik, dan memori
komputer.
9. Kobalt (Co) dan Nikel (Ni) merupakan paduan logam (alloy). Nikel juga dapat digunakan sebagai
bahan campuran stainless steel. Sedangkan kobalt juga bisa digunakan sebagai bahan sintesis
vitamin B-12.
10. Tembaga (Cu) digunakan sebagai bahan pembuatan alat-alat elektronik.
11. Seng (Zn) sebagai logam pelapis antikarat, paduan logam, bahan pembuatan cat putih,
antioksidan dalam pembuatan ban mobil.
12. Galium (Ga) digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan logam paduan galinstan.
13. Germanium (Ge) umumnya digunakan sebagai semikonduktor, selain itu juga banyak digunakan
dalam transistor dan sirkuit.
14. Arsen (As) digunakan dalam keperluan pertambangan.
15. Selenium (Se) banyak digunakan sebagai katalis dalam reaksi kimia, selain itu juga digunakan
sebagai komponen dalam shampoo.
16. Bromin (Br) digunakan sebagai pestisida, zat warna, senyawa pemurnian air, dan penghambat
api
dalam plastik.
17. Kripton (Kr) digunakan untuk mengisi bola lampu listrik.