DISTILASI JENIS TRAY (PLATE) DAN DISTILASI JENIS MENARA
ISIAN (PACKING)
PENYUSUN :
DYAH ROSITA HENY, M.T
SMKNEGERI 1 SRAGI
TAHUN 2021
1
KATA PENGANTAR
Puji kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan anugerahNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan modul yang berjudul pengoperasian distilasi jenis menara isian
(packing column)
Modul ini disusun sebagai sumber belajar peserta didik dalam penguasaan
pemahaman dan peningkatan kompetensi pengoperasian distilasi tray dan
distilasi jenis menara isian (packing column)
Penyusun menyadari bahwa didalam penyusunan modul masih banyak
kekurangan, untuk itu penyusun sangat membuka saran dan kritik yang
sifatnya membangun. Semoga modul ini bermanfaat bagi pembaca.
Pekalongan, 05 Agustus 2021
Penyusun
i2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .……………………………………………………………..i
Daftar Isi ……………………………………………………………..ii
Daftar Gambar …………………………………………………………….iii
1. Pendahuluan …………………………………………………………….1
2. Inti …..……………………………………………………………………....2
Tujuan Pembelajaran……………………………………………………….2
Pokok Materi…………………………………………………………………2
Uraian Materi………………………………………………………………..3
Distilasi jenis tray(plate) ……………………………………………….5
Distilasi jenis bahan isian………………………………………...…...11
Dasar pemilihan kolom………………………………………………..12
Pemilihan tipe plate (Tray)…….……………………………………...13
Neraca massa distilasi………………………………………………...14
Forum Diskusi……………………………………………………………...17
3. Penutup ……………………………………………………...……………18
Rangkuman ……………………………………………………….…..18
Tes Formatif ……………………………………………………….…..19
4. Daftar Pustaka ……………………………………………………….…..28
i3i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Distilasi air laut…………………………………………………..3
Gambar 2 Skema jenis distilasi ,,,,,…………………………………..........3
Gambar 3 Unit Distilasi………………………………………………………4
Gambar 4 Distilasi Bertingkat Minyak Bumi………………………………6
Gambar 5 sieve tray …………………………..…………………………….6
Gambar 6 Valve tray ……………………………………………………7
Gambar 7 Bubble tray……………………………………………...………..7
Gambar 8 Bahan Isian………………. ……………………………….….....8
Gambar 9 Distilasi Jenis Packing Column…………………………….…..9
ii4i
iiii
ii
1. PENDAHULUAN
Seringkah anda menggunakan aquades atau air suling? Kebutuhan akan
aquades terutama pada laboratorium dipastikan mutlak diperlukan seperti
membuat larutan atau proses lainnya dalam praktikum. Aquades diperoleh
dari proses distilasi. Untuk memahami prinsip kerja distilasi sederhana
silahkan klik https://youtu.be/y9F6FGzMlsg
Selain dilaboratorium, air murni juga dibutuhkan sebagai sumber air.
Misalnya penyulingan air laut dengan proses distilasi untuk sumber air
minum. Selain itu, penyulingan air laut masih banyak penerapan proses
distilasi dalam skala laboratorium dan skala industri.
Dalam menggunakan modul ini, peserta didik sebaiknya membaca petunjuk
sebagai berikut:
1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan modul ini sehingga anda
memahami benar apa, untuk apa, dan bagaimana caranya mempelajari
modul ini.
2. Sepintas bacalah keseluruhan modul ini untuk menangkap gambaran
lengkap apa yang ingin disampaikan.
3. Pelajarilah secara berurutan tiap kegiatan belajar. Pada bagian akhir
kegiatan belajar disediakan beberapa soal tes formatif. Kerjakanlah soal
tersebut, untuk mengukur kemampuan anda menguasai modul.
Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar.
1
5
Jika nilai lebih dari 80%, lanjutkanlah ke kegiatan belajar berikutnya
secara berurutan. Jika tidak, maka kembalilah pada penjelasan modul,
terutama bagian-bagian yang anda anggap sukar. Setelah cobalah
sekali lagi anda kerjakan soal tes formatif sampai Anda menguasai
materi dengan baik.
2. INTI
2.1. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik mampu menyebutkan dan menjelaskan fungsi bagian
alat unit distilasi dengan tepat
b. Peserta didik mampu menentukan jenis tray dan membedakan
jenis tray dengan tepat
c. Peserta didik mampu menjelaskan fungsi tray dan packing dengan
tepat
d. Peserta didik mampu menjelaskan penerapan distilasi dalam dunia
industri.
e. Peserta didik mampu menghitung neraca massa pada unit distilasi.
f. Peserta didik mampu mengoperasikan peralatan distilasi sesuai
prosedur.
g. Peserta didik mampu menganalisis hasil proses distilasi
2.2. Pokok Materi
Bagian Peralatan Unit Distilasi
Distilasi Jenis Tray (Plate)
Distilasi Jenis Menara Isian (Packing Column)
Pemilihan Kolom
Pemilihan Jenis Tray
Neraca Massa
26
2.3. Uraian Materi
Distilasi adalah proses pemisahan campuran dua zat atau lebih
berdasarkan titik didih. Dalam proses distilasi, larutan cair-cair akan
menjadi komponen yang mempunyai karakteristik mudah menguap
(volatil) dan mempunyai perbedaan tekanan uap.
Air tawar dapat dihasilkan dari air laut dengan menggunakan teknik ini.
Seperti yang diketahui bahwa rasa asin pada air laut terjadi karena
adanya mineral garam, NaCl. Untuk memisahkan mineral ini maka air
laut dipanaskan sehingga terjadi penguapan air. Karena mineral garam
memiliki titik didih yang jauh lebih besar maka mineral tidak menguap
melainkan tetap pada larutan tersebut. Akibatnya, uap yang dihasilkan
ini dapat dikatakan sebagai uap air murni. Selanjutnya uap air ini
dikondesasikan sehingga berubah fasa dari uap menjadi cair yang
disebut dengan distilat. Distilat inilah produk dari proses distilasi yang
merupakan air murni atau sering disebut dengan aquadest.
Gambar 1. Distilasi air laut
Gambar 1 menunjukan skema sederhana proses distilasi. Air laut yang
mengandung banyak garam awalnya berada dalam tabung. Kemudian
air dalam tabung ini dipanaskan sehingga terjadilah penguapan tanpa
37
membawa mineral garam. Uap ini kemudian diarahkan ke kondeser
yang terdiri dari pipa diameter kecil untuk jalannya uap air dan pipa
berdiamater lebih besar untuk jalannya fluida pendingin. Di kondenser,
energi kalor yang dimiliki oleh uap air diserap oleh fluida pendingin
sehingga uap air mengalami pelepasan kalor sampai terjadi
pengembunan (kondensasi). Air dalam bentuk cair (hasil
pengembunan) ini merupakan air tawar.
Berdasarkan prosesnya, distilasi juga dapat dibedakan menjadi :
1. Distilasi batch (batch distillation)
Disebut distilasi batch jika dilakukan satu kali proses, yakni bahan
dimasukkan dalam peralatan, diproses kemudian diambil hasilnya
(distilat dan residu)
2. Kontinyu (continuous distillation).
Disebut distilasi kontinyu jika prosesnya berlangsung terus-
menerus. Ada aliran bahan masuk sekaligus aliran bahan keluar.
Dalam skala industri, jenis distilasi yang sering dilihat ada dua jenis
yaitu :
1. Distilasi Jenis Tray
2. Distilasi Jenis Menara Isian (Packing Column)
48
TRAY (PLATE) BUBBLE CAP
TRAY
VALVE TRAY
KOLOM SIEVE TRAY
DISTILASI RANDOM/ACAK
TERSTRUKTUR
PACKED
COLUMN
Gambar 2. Skema Jenis Distilasi
1. Distilasi Jenis Tray (Plate)
Distilasi jenis tray atau fraksionasi (disebut juga distilasi kolom atau
distilasi bertingkat) adalah kolom distilasi yang mempunyai pelat-
pelat (tray) didalam kolom. Distilasi fraksionasi (distilasi jenis tray)
dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3. Unit Distilasi
95
Secara garis besar, kolom distilasi terbagi 2 (dua) bagian yaitu :
a. Enriching (rectifiying) section adalah semua plate diatas plate
umpan merupakan daerah dimana uap perkaya dengan refluks.
Bagian ini berfungsi untuk memurnikan atau semakin
memperbanyak komponen volatile yang mempunyai titik didih
rendah.
b. Stripping section adalah semua plate yang berada dibawah plate
umpan. Bagian ini berfungsi melucuti komponen yang titik
didihnya lebih rendah agar terbawa uap ke atas, sahingga
komposisi komponen yang nonvolatil semakin besar.
Pada Unit Distilasi seperti digambarkan diatas terdiri dari :
1. Reboiler, berfungsi sebagai alat untuk menguapkan cairan dan
mengembalikannya ke kolom distilasi.
2. Kondensor, berfungsi untuk mendinginkan uap menjadi
kondensat.
3. Akumulator (refluks drum), berfungsi untuk mengumpulkan
cairan hasil distilat.
4. Kolom distilasi (kolom rektifikasi), berfungsi untuk memisahkan
antara uap dan cairan.
Pada suatu kolom distilasi, suatu tahapan dalam suatu menara
distilasi diatur secara vertikal. Umpan memasuki kolom pada bagian
tengah kolom. Bila umpan merupakan suatu cairan, maka akan
mengalir ke bagian bawah sieve-tray. Uap akan memasuki tray dan
gelembung-gelembung terbentuk saat melewati cairan yang
mengalir ke bawah tray. Uap dan cairan yang meninggalkan tray
pada dasarnya berada dalam kesetimbangan. Uap berlanjut ke tray
di atas berikutnya, yang mana akan kembali mengalami kontak
160
dengan cairan yang mengalir ke bawah. Dalam hal ini konsentrasi
komponen yang lebih mudah menguap (komponen A yang
mempunyai titik didih lebih rendah) dalam fasa uap akan meningkat
dari bawah ke atas tray, sedangkan dalam fasa cair konsentrasinya
akan menurun dari atas ke bawah tray. Produk uap akhir yang volatil
pada bagian atas dikondensasikan dalam kondensor dan sebagian
produk cair (distilat) dipindahkan, yang mengandung konsentrasi A
yang tinggi. Cairan sisa dari kondensor dikembalikan (direfluks)
sebagai umpan cairan ke tray bagian atas. Cairan yang menuju tray
paling bawah memasuki suatu reboiler, yang mana akan diuapkan
secara parsial, dan cairan yang tersisa (yang mengandung sedikit
A dan kaya akan B), dipisahkan sebagai produk cair. Uap dari
reboiler dikirim kembali ke tray paling bawah.
Aliran pada kolom distilasi terdapat refluks (sebagian zat cair hasil
kondensasi yang dikembalikan ke kolom distilasi). Dilakukan refluks
bertujuan agar mendapatkan kontak secara lawan arah dengan uap
sehingga diperoleh hasil atas dengan kemurnian yang tinggi.
Salah satu contoh jenis distilasi tray adalah pada penerapan industri
minyak bumi, dimana membutuhkan proses distilasi bertingkat
minyak bumi menjadi fraksi-fraksinya.
7
11
Gambar 4. Distilasi Bertingkat Minyak Bumi
Destilasi bertingkat (fraksinasi) merupakan proses pemisahan fraksi-
fraksi pada minyak bumi. Pemisahan fraksi berdasarkan pada
perbedaan titik didih sehingga diperoleh kelompok-kelompok
komponen dalam rentang titik didih tertentu, proses ini disebut
dengan fraksi-fraksi.
Proses destilasi biasanya dilakukan pada wadah berbentuk tabung
tinggi kedap udara. Awalnya minyak mentah dialirkan ke tabung
tersebut lalu dipanaskan dengan tekanan 1 atmosfer pada suhu 370
derajat celcius.
Setelah itu, hasil dari fraksi-fraksi tersebut akan dipisahkan. Pada
kolom destilasi, fraksi dengan titik didih terendah akan bergerak
182
menempati bagian atas tabung dan dikondensasi menjadi gas bumi
cair (LPG), sedangkan frakasi dengan titik didih tertinggi akan
menguap pada suhu yang sesuai dengan kolom-kolom destilasi.
Jenis tray yang digunakan dalam menara distilasi bertingkat (jenis
tray), yaitu
a. sieve tray
Sieve tray berupa kolom dengan pelat-pelat yang terdapat
lubang-lubang kecil dalam jumlah yang banyak. Ukuran diameter
berkisar 3/16-1/4 inchi dan ditempatkan sejauh 1-2 inci terhadap
lubang yang lain.
Gambar 5. Sieve tray
b. valve-tray
Pada valve tray, kolom terdiri dari pelat-pelat dengan lubang yang
bagian atasnya terdapat katup/valve. Katup ini akan membuka
lebih besar jika kecepatan uap bertambah besar dan akan
menutup jika kecepatan turun.
193
Gambar 6. Valve Tray
c. bubble-cap tray
Kolom ini mempunyai sejumlah pelat horoizontal. Pada setiap
pelat terdapat sejumlah lubang-lubang atau cerobong-cerobong
yang ditutup dengan bubble cap. Bubble cap biasanya berbentuk
sirkuler dengan diameter 3-6 inchi atau berbentuk segiempat
dengan lebar 3-6 inchi dan panjang 12 inchi.
Gambar 7. Bubble Cap Tray
1104
2. Distilasi Jenis Bahan Isian (Packing Colum)
Kolom packing adalah kolom distilasi yang diisi dengan bahan
pengisi dengan makasud memperluas muka kontak antara fase uap
dan fase cairan.
Berdasarkan cara pengisiannya :
a. Acak / random
b. Terstruktur
Bahan pengisi (packing) dapat dibuat dari berbagai macam bahan
seperti baja, plastik, keramik atau karbon. Bahan keramik biasanya
tahan terhadap bahan – bahan kimia kecuali alkali dan asam flourida.
Bahan karbon tidak dapat digunakan dalam udara yang bersifat
mengoksidasi.
Berbagai macam jenis packing (bahan isian)
a. Rasching Ring
b. Pall ring
c. Berl saddle
d. Intalox saddle
Gambar 8. Bahan Isian (Packing)
1151
Distilasi jenis menara isian dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 9. Distilasi Jenis Packing Column
3. Dasar Pemilihan Kolom
Pemilihan kolom antara packing column dan tray column didasarkan
pada hal berikut :
a. Ukuran
Jika diameter kolom < 3 meter dipakai packing column.
b. Fouling sistem
Sistem yang mengandung suspended solid atau sludged
sehingga dipilih tray column.
1162
9
c. Corrosive system
Jika bahan yang ditangani korosif, untuk packing column
digunakan keramik lebih tahan, sedangkan untuk tray column
harus dengan bahan khusus.
d. Pressure drop
Pressure drop (ΔP) pada packing column lebih kecil
dibandingkan ΔP pada tray column, disebabkan karena fluida
melalui celah-celah dalam bahan isian, sedangkan pada tray
column disebabkan karena tinggi cairan.
e. Maintenance
Perawatan pada packing column lebih sulit karena harus
mengeluarkan packing, sedangkan pada tray column hanya
melewati manholes.
f. Berat
Menggunakan packing dari bahan keramik atau logam lebih berat
dibandingkan dengan tray (plate).
g. Side Stream
Jika kolom perlu arus samping, dipilih tray column.
h. Ukuran dan Harga
Harga packing column lebih murah.
Ukuran : diameter dan tinggi packing colum lebih rendah.
Flowrate pada tray column lebih rendah.
4. Pemilihan Tipe Plate (Tray)
a. Biaya
Bubble cap jauh lebih mahal dibandingkan dengan lainnya.
Biaya bergantung pada bahan kontruksi.
Bubble : Valve : Sieve = 3 : 1 ½ : 1
b. Kapasitas
Kapasitas Sieve > Kapasitas Valve > Kapasitas Bubble cap
1137
c. Rentang pengoperasian
Bubble Cap : mempunyai positive liquid seal sehingga dapat
bekerja secara efisien pada kecepatan uap yang
rendah.
Sieve Tray : Tidak dapat bekerja dengan kecepatan uap
rendah.
Valve Tray : memberikan fleksibilitas yang tinggi.
d. Efisiensi
Efisiensi hamper sama untuk ketiga tipe tray (plate)
e. Pressure Drop (ΔP)
ΔP sieve tray < ΔP valve tray < ΔP bubble cap tray
Untuk memahami perbedaan distilasi jenis tray dan distilasi jenis
menara isian, silahkan klik https://youtu.be/6Zqe-rHf2v0
5. Neraca Massa Distilasi
Hukum kekekalan massa menjadi dasar pada apa yang kita sebut
sebagai neraca massa (atau sebagian literatur menyebutnya
neraca materi).
Massa masuk = Massa keluar + Massa yang tersimpan
Bahan baku = Produk + Limbah + Bahan yang tersimpan
∑mR = ∑mP + ∑mW + ∑mS
Perhatikan gambar dibawah ini :
D Neraca Massa Total :
F=D+B
F
Neraca Massa Komponen :
XF.F = XD.D + XB.B
B
1148
Contoh soal 1:
Suatu kolom distilasi diberikan umpan sebesar 1 ton/jam, umpan
mengandung 60%(m) komponen etanol dan sisanya air. Distilat
yang diperoleh mengandung 80%(m) komponen etanol. Sedangkan
kandungan air bagian residu adalah 90%(m). Hitung residu yang
dihasilkan.
Penyelesaian: D = ……
Etanol = 80%
F = 1 ton/jam Air = 20%
=1000kg/jam
Etanol = 60%
Air = 40%
B = ……?
Etanol = 10%
Air = 90%
Neraca Massa Total :
F=D+B
1000 = D + B
D = 1000 – B ……………………………………pers 1
Neraca Massa Komponen (etanol):
XF.F = XD.D + XB.B
0,60 . 1000 = 0,80.D + 0,10 . B ………………………..pers 2
Substitusi persamaan 1 ke dalam persamaan 2
0,60.1000 = 0,80 (1000 – B) + 0,10.B
600 = 800 – 0,80B + 0,10B
0,70 B = 200
B = residu = 200/0,70 = 285,7 Kg/jam
D = distilat = 1000 – B = 1000 – 285,7 = 714,3 Kg/jam
1195
Contoh soal 2 :
Campuran bensin-kerosin dipisahkan dengan distilasi. Apabila
campuran yang mengandung 20% bensin dan 80% kerosin
dimasukkan ke dalam kolom distilasi dengan umpan masuk 4000
lbmol/jam dan hasil bawahnya 3500 lbmol/jam yang mengandung
10% bensin. Hitung kandungan dari hasil atas (distilat).
Penyelesaian: D = ……?
bensin = …….%
F =4000 lbmol/jam kerosin = ……%
bensin = 20%
kerosin = 80%
B = 3500 lbmol/jam
bensin = 10%
kerosin = 90%
Neraca Massa Total :
F=D+B
4000 = D + 3500
D = 4000 – 3500 = 500 lbmol/
Neraca Massa Komponen (bensin):
XF.F = XD.D + XB.B
0,20 . 4000 = XD. 500 + 0,10 .3500
800 = XD. 500 + 350
XD. 500 = 800 – 350 = 450
XD = 450/500 = 0,90 = 90% bensin
Hasil Distilat = 90 % bensin dan 10% kerosin
2106
2.4. FORUM DISKUSI
Perhatikan gambar dibawah ini
Diskusikan dengan temanmu.
1. Minyak bumi merupakan bahan bakar fosil yang berbentuk cairan
kental dan mengandung senyawa hidrokarbon golongan alkana,
sikloalkana dan senyawa lain, Jelaskan bagaimana minyak mentah
dapat berubah menjadi fraksi-fraksinya
2. Minyak bumi dapat diolah menjadi fraksi-fraksinya dengan
menggunakan proses distilasi Selain menggunakan kolom distilasi
seperti diatas, Dapatkah dilakukan dengan menggunakan jenis
kolom yang lain? Jelaskan.
3. Diskusikan pengaruh suhu dan komposisi hidrokarbon terhadap
produk-produk yang dihasilkan dalam pengolahan minyak bumi.
2117
3. PENUTUP
3.1 Rangkuman
a. Distilasi adalah proses pemisahan campuran dua zat atau lebih
berdasarkan titik didih.
b. Distilasi jenis tray atau fraksionasi (disebut juga distilasi kolom
atau distilasi bertingkat) adalah kolom distilasi yang mempunyai
pelat-pelat (tray) didalam kolom.
c. Enriching (rectifiying) section adalah semua plate diatas plate
umpan merupakan daerah dimana uap perkaya dengan refluks.
d. Stripping section adalah semua plate yang berada dibawah
plate umpan. Bagian ini berfungsi melucuti komponen yang titik
didihnyan lebih rendahagar terbawa uap ke atas, sahingga
komposisi komponen yang nonvolatil semakin besar.
e. Reboiler, berfungsi sebagai alat untuk menguapkan cairan dan
mengembalikannya ke kolom distilasi.
f. Kondensor, berfungsi untuk mendinginkan uap menjadi
kondensat.
g. Akumulator (refluks drum), berfungsi untuk mengumpulkan
cairan hasil distilat.
h. Kolom distilasi (kolom rektifikasi), berfungsi untuk memisahkan
antara uap dan cairan.
i. Sieve tray berupa kolom dengan pelat-pelat yang terdapat
lubang-lubang kecil dalam jumlah yang banyak. Ukuran
diameter berkisar 3/16-1/4 inchi dan ditempatkan sejauh 1-2
inci terhadap lubang yang lain.
j. Pada valve tray, kolom terdiri dari pelat-pelat dengan lubang
yang bagian atasnya terdapat katup/valve. katup ini akan
membuka lebih besar jika kecepatan uap bertambah besar dan
akan menutup jika kecepatan turun.
k. Pada bubble cap terdapat sejumlah lubang-lubang atau
cerobong-cerobong yang ditutup dengan bubble cap. Bubble
18
22
cap biasanya berbentuk sirkuler dengan diameter 3-6 inchi atau
berbentuk segiempat dengan lebar 3-6 inchi dan panjang 12
inchi.
l. Kolom packing adalah kolom distilasi yang diisi dengan bahan
pengisi dengan makasud memperluas muka kontak antara fase
uap dan fase cairan.
m. Berdasarkan cara pengisiannya yaitu acak / random dan
terstruktur
n. Bahan pengisi (packing) dapat dibuat dari berbagai macam
bahan seperti baja, plastik, keramik atau karbon.
o. Jenis bahan isian (packing) yaitu rasching ring, pall ring, berl
saddle dan intalox saddle
p. Hukum kekekalan massa menjadi dasar neraca massa.
q. Massa masuk = Massa keluar + Massa yang tersimpan
r. Neraca Massa Distilasi : F = D + B
1.2. Tes Formatif
1. Kolom distilasi yang banyak dipakai di industri dibagi menjadi
dua yaitu :
A. Bubble cap dan ballast tray
B. Plate column dan packed column
C. Bubble cap dan menara isian
D. Valve tray dan sieve tray
E. Rasching ring dan pall ring
2. Perhatikan pernyataan dibawah ini :
(1). Mendinginkan uap cairan
(2). Mendinginkan umpan
(3). Menghasilkan distilat
(4). Mengumpulkan hasil distilat
19
23
Yang merupakan fungsi kondensor adalah ….
A. Pernyataan 1 dan 2
B. Pernyataan 1 dan 3
C. Pernyataan 2 dan 4
D. Pernyataan 2 dan 3
E. Pernyataan 2 dan 4
3. Semua plate/tray yang berada dibawah plate umpan masuk
termasuk platenya sendiri disebut…
A. Plate column
B. Feed plate
C. Stripping section
D. Enriching section
E. Reflux
4. Perhatikan gambar dibawah ini :
Berdasarkan gambar alat diatas, yang berfungsi
membangkitkan steam ditunjukkan pada gambar nomor…
20
24
A. 1
B. 2
C. 6
D. 9
E. 11
5. Perhatikan pernyataan dibawah ini :
(1).mengumpulkan kondensasi uap hasil distilasi
(2).meningkatkan kemurnian hasil distilasi
(3).meningkatkan kemurnian umpan distilasi
(4).memperlambat kontak uap dan cairan
Yang merupakan tujuan refluks dan fungsi tray adalah .....
A. Pernyataan 1 dan 4
B. Pernyataan 1 dan 2
C. Pernyataan 1 dan 3
D. Pernyataan 2 dan 3
E. Pernyataan 2 dan 4
6. Cairan dari kondensor yang diumpankan kembali ke atas kolom,
disebut….
A. Reflux ratio
B. Reflux
C. Overhead product
D. Bottom product
E. Feed
7. Pemisahan komponen didalam kolom distilasi terjadi karena
adanya kontak antara uap d2a1n cairan. Kolom distilasi terbagi dua
25
yaitu kolom tray dan kolom jenis packing. Tray dan Packing
digunakan dalam distilasi bertujuan…
A. memperlambat jatuhnya cairan dalam distilasi
B. meningkatkan kuantitas uap dalam reboiler
C. menurunkan kuantitas uap dalam reboiler
D. memperbesar kontak antara uap dan cairan
E. mengurangi kontak antara uap dan cairan
8. Pernyataan dibawah ini yang benar adalah…
A. Sieve tray memiliki lubang-lubang yang dilindungi capnya.
B. Valve tray memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi
C. Bubble cap adalah jenis tray paling murah
D. Sieve tray dapat bekerja pada kecepatan uap yang rendah.
E. Bubble cap dapat bekerja pada kecepatan yang tinggi.
9. Perhatikan gambar dibawah ini:
Jenis tray yang ada pada gambar diatas adalah....
A. pall rings
B. feed tray
C. sieve tray
D. bubble cap tray
E. valve tray
22
26
10. Kolom distilasi yang mempunyai sejumpah pelat horizontal dan
setiap pelat terdapat sejumlah lubang-lubang yang dilengkapi
dengan katub, merupakan ciri-ciri jenis tray....
A. Bubble cap tray
B. Perforated tray
C. Valve tray
D. Sieve tray
E. Packed column
11. Berikut adalah jenis bahan isian pada menara distilasi packed
coumn, kecuali....
A. Rasching ring
B. Pall ring
C. Tellerette
D. Intalox ring
E. Berl saddle
12. Jenis packing pada gambar dibawah ini adalah.....
A. pall rings
B. raschig rings
C. intalox saddle
D. valve rings
E. berl saddle
2273
13. Perhatikan gambar alat distilasi dibawah ini.
Kolom distilasi menggunakan bahan isian untuk memperlambat
kontak antara uap dan cairan. Alat tersebut adalah jenis
distilasi...
A. distilasi uap
B. packing column (kolom packing)
C. valve tray column
D. sieve tray column
E. bubble cap tray colum
14. Yang membedakan antara distilasi bertingkat (tray) dengan
distilasi jenis menara isian (Packing column ) adalah ….
1. Ukuran distilasi tray lebih kecil dibandingkan distilasi jenis
menara isian.
2. Pressure drop (ΔP) pada packing column lebih besar
dibandingkan ΔP pada tray column.
3. Distilasi tray cocok untuk campuran yang mengandung zat
padat (kental) dengan dibandingkan distilasi packing
column
4. Perawatan pada distilasi jenis tray lebih sederhana.
2248
A. Pernyataan 1 dan 3
B. Pernyataan 1 dan 4
C. Pernyataan 2 dan 1
D. Pernyataan 2 dan 4
E. Pernyataan 3 dan 4
15. Minyak bumi tersusun dari berbagai macam senyawa
hidrokarbon dari sederhana sampai kompleks. Kisaran jumlah
karbon komponen minyak bumi dan titik didihnya sebagai berikut
:
Jumlah Titik didih (oC)
atom C <25
C1 – C4 25 – 200
C5 – C10 200 – 250
C11 – C13 250 – 300
C14 – C17 300 – 400
C18 – C36 400 – 500
C36 – C60
Berdasarkan data diatas, untuk memisahkan minyak bumi
menjadi fraksi-fraksinya dilakukan dengan cara....
A. Distilasi bertingkat karena senyawa hidrokarbon
mengandung rantai karbon yang berbeda sehingga titik
didihnya juga berbeda.
B. Distilasi bertingkat karena senyawa hidrokarbon
mengandung senyawa kompleks sehingga sulit diuraikan.
C. Distilasi bertingkat karena membutuhkan suhu yang sangat
tinggi.
2259
D. Distilasi packing column karena senyawa hidrokarbon
mengandung rantai karbon panjang
E. Distilasi packing column karena senyawa hidrokarbon
mudah diuraikan.
16. Campuran biner benzena-toluena dengan kadar 50 % massa
benzena yang akan dipisahkan dengan distilasi kontinyu untuk
memperoleh hasil atas berkadar 95% benzena dan hasil bawah
berkadar 95% toluena. Jika massa umpan 200 kg/jam, maka
massa distilat dan bottom adalah .... kg/jam
A. 120 dan 80
B. 100 dan 100
C. 80 dan 120
D. 75 dan 125
E. 72 dan 128
17. Kolom distilasi digunakan untuk memisahkan umpan sebanyak
5000 kg/jam dengan komposisi 60% massa n-pentana dan 40 %
massa n-heksana. Distilat yang diharapkan mengandung 98%
n-pentana dan residu mengandung 95% n-heksana. Residu
yang diperoleh adalah....
A. 4000 kg/jam
B. 3820 kg/jam
C. 3742 kg/jam
D. 2043 kg/jam
E. 1765 kg/jam
18. Campuran methanol-water yang terdiri dari 50% metanol dan
50% air diumpankan sebesar 5000 kg/jam, jika hasil atas
(overhead) yang diinginkan 2000 kg/jam yang mengandung 92%
2360
metanol maka komposisi metanol dan air yang terkandung di
dalam hasil bawah adalah....
A. 40 % metanol dan 60 % air
B. 35 % metanol dan 65 % air
C. 22 % metanol dan 78 % air
D. 20 % metanol dan 80 % air
E. 18 % metanol dan 82 % air
Kunci Jawaban
1. B
2. B
3. C
4. D
5. E
6. B
7. D
8. B
9. D
10. C
11. C
12. C
13. B
14. E
15. A
16. B
17. D
18. C
3217
DAFTAR PUSTAKA
Fitriyani, dkk, 2020, Operasi Teknik Kimia C3 Kelas XII, Quantum Book,
Jakarta.
Dr. Budiman Anwar, M.Si, 2019, Modul 1 Azas dan Operasi Teknik Kimia,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Distillation column working guide details of packing and tray columns,
Youtube, https://youtu.be/6Zqe-rHf2v0
2382