STRATEGI KOMUNIKASI PENYULUH AGAMA ISLAM PADA MASA PANDEMI COVID 19 Mardiana, SHI, MH Penyuluh Agama Islam Kampar Timur PENDAHULUAN A. Latar Belakang Historiografi Islam Indonesia tidak lagi dilihat dari perspektif lokal, tetapi dalam perspektif global dan total, yang melihat sejarah Islam di Indonesia dalam kaitan dengan perkembangan historis Islam di beberapa kawasan (Yakub:2013). Masuknya Islam di Indonesia ada beberapa perspektif yang beragam. Dekade sekarang perkembangan agama Islam sangat pesat. Pada era sekarang menuntut berbagai inovasi dan kreatifitas dalam berdakwah. Banyak para pemuka agama Islam ialah ulama, kiai, habaib, da’i dan mubaligh berdakwah langsung terjun ke masyarakat. Berbagai strategi dilakukan dalam berdakwah mulai di rumah, majelismajelis, surau, langgar, tajug, musola dan masjid. Adapaun bentuk kegiatan keagamaan lain seperti di pesantren, sekolah, dan madrasah diniyah. Memberikan berbagai pelajaran keagamaan kepada para peserta didik dan santri. Selain itu, para pemuka agama tidak sebatas peserta didik dan santri saja. Tetapi, mencakup beberapa masyarakat berbagai tingkatan sosial. Tidak hanya terkait agama tetapi menyangkut sosial kemasyarakatan serta membimbing para jamaah dalam setiap rona kehidupan. Dinamika sosial masyarakat yang terjadi dihadapkan dengan berbagai persoalan kehidupan sosial keagamaan. Banyak masyarakat yang selalu berkonsultasi dan mendapat arahan dan bimbingan dari para pemuka agama. Menurut Kusnawan (2011) Kegiatan dakwah sudah berlangsung lama sejak masuknya Islam di Indonesia. Pemuka agama mempunyai pengaruh yang kuat dalam masyarakat, sehingga apa
yang dianjurkan dan dimintanya biasanya dilaksanakan oleh masyarakatnya. Jadi, para jamaah sangat hormat dan menuruti apa yang disampaikannya Berbagai model dakwah yang dilakukan oleh para pemuka agama terkadang masih belum jelas dan terukur. Sehingga terkadang membingungkan dan membuat para Jamaah hanya mengikuti arahan saja tanpa adanya output jelas. Dakwah tidak dilakukan dari filosofi dakwah yang jelas, belum ada parameter yang dijadikan alat ukur dari keberhasilan dakwah yang dilakukan (Basit: 2014). Oleh karena itu, pemerintah terutama Kementerian Agama membuat kebijakan dengan merekrut penyuluh agama untuk menjadi tangan kanannya dalam berdakwah langsung di masyarakat. Memberikan bentuk pendampingan dan pembimbingan baik dalam bidang agama maupun sosial kemasyarakatan Pasca reformasi bentuk usaha bimbingan kepada masyarakat terus dilaksanakan. Penyuluh ada yang PNS ada yang honorer di lingkungan Kementerian Agama. Banyak penyuluh diterjunkan dengan berbagai program di masyakarakat. Baik dari penjuru pelosok perdesaan sampai perkotaan sehingga prosentase penyuluh disesuaikan. Hal ini, dalam rangka membangun bangsa yang religious, cerdas, merdeka dan sejahtera. Adapun bentuk kegiatannya berupa bimbingan keagamaan serta kemasyarakatan. Para penyuluh dalam memberikan bimbingan biasanya dengan model langsung dan tidak langsung. Langsung dengan terjun ke majelis, musola atau masjid. Sedangkan tidak langsung dengan online melalui sosial media atau grup di WhatsApp. Para penyuluh agama Islam mengubah kebiasaan tatap muka mereka dengan memanfaatkan teknologi aplikasi WhatsApp untuk berdakwah (Muchlis: 2020). Alinea keempat dari Undang-undang Dasar 1945 menyebutkan bahwa pemerintah Negara Republik Indonesai wajib “mencerdaskan kehidupan bangsa”, kemudian diperjelas lagipada pasal 31 ayat 1 “bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”. Menurut Siddik & Ghola (2019) Pendidikan adalah alat
paling penting untuk mengembangkan potensi kehidupan manusia, baik intelegensia, kreativitas, maupun akhlak al-karimah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan. Adapun aktivitas pendidikan dengan tujuan pembentukan manusia dalam rangka memajukan peradaban. Tertuang dalam undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, Bab II, pasal 3 dirumuskan bahwa: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia; sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 34 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Urusan Agama (KUA) menjadi cermin keseriusan pemerintah merevitalisasi penyuluh. Menurut Prayitno (1999), penyuluhan Islam ialah suatu aktifitas memberikan pelajaran dan pedoman kepada pikirannya, kejiwaanya, keimanan dan keyakinan. Serta bisa menanggulangi persoalan kehidupan dengan baik dan benar, secara mandiri yang berpegang teguh kepada Quran dan Sunnah. Penyuluh juga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat tidak pada ranah spiritual tapi juga emosional. Ismail (2019) mengatakan perlu pembinaan ditingkatkan kualitasnya serta menyentuh keperluan baik yang menyangkut keperluan mental spritual maupun fisik material Model dakwah yang sederhana serta bisa langsung terjun ke masyarakat membuat para penyuluh mempunyai kedekatan dengan masyarakat. Penyuluh agama kemudian mempunyai posisi unik. Satu sisi adalah pelaku komunikasi public yang harus melayani masyarakat terhadap permasalahan keagamaan yang melibatkan pemerintah dan warganya (Nurkholis, dkk, 2020). Dengan demikian, tugas yang
dilaksanakan oleh penyuluh begitu sangat terasa karena menjadi jembatan antara pemerintah kepada warganya. Era pandemi Covid 19 mempengaruhi segala tatanan yang ada baik ekonomi kehidupan sosial sampai dengan keagamaan. Seperti dalam model dakwah ketika pandemijuga beralih dari konvensional ke virtual. Para pemuka agama dituntut untuk bisa menguasai teknologi informasi yang kekinian. Dengan segala keterbatasan dan kelebihannya teknologi juga berdampak pada efektifitas dalam berdakwah yang dilakukan oleh para penyuluh di masyarakat. Pembatasan sosial dan mengedepankan protocol kesehatan juga merubah mindset para warga masyarakat dalam memperoleh akses penyuluhan era pandemi. kesehatan. Mungkin adanya pandemi para orang tua, remaja dan anak berpikir keras sehingga menjadi beban hidup. Gangguan kesehatan mental dapat berupa split personality yang menyebabkan seseorang sulit untuk menemukan ketenangan dan kebahagiaan hidup, kecemasan-kecemasan dan ketegangan jiwa sehingga menyebabkan menurunnya produktifitas dalam menjalankan roda perekonomian mereka (Firdaus, 2016). Dampak pandemi memang membuat tatanan kehidupan sosial keagamaan dan masyarakat berubah. Berimbas kepada ketenangan jiwa baik jasmani dan ruhani. Oleh karena itu, tugas berat penyuluh adalah mendampingi dan membimbing agar menuju kehidupan yang aman dan sejahtera baik secara spiritual dan emosional. Bagaimana peran para penyuluh memberikan pelayanan kepada masyakarat di era pandemi, dengan berbagai pendekatan dan teknik yang dimilikinya. Sehingga di era pandemi seperti ini program penyuluhan agama Islam tetap berjalan dengan baik di masyarakat. Berdasarkan latar belakang di atas terkait dinamika penyuluhan di masyarakat. Butuh strategi khusus dalam memberikan pelayanan yang terbaik oleh penyuluh agama yang bisa memberikan moral keagamaan dan motivasi hidup. Perlunya dibekali laku spiritual emosional bentuk ketenangan jiwa selama era
pandemi. Bagaimana memberikan pelayanan terbaik terutama terkait memberikan penyuluhan agama dan sosial kemasyarakatan. Rumusan masalahnya bagaimana peran para penyuluh agama Islam dalam memberikan pelayan pembangunan mental spiritual masyarakat di era pandemi Covid 19 B. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif denganpendekatan kepustakaan atau library research. Data penelitian kualitatif merupakan datapenelitian mentah yang dikumpulkan dalam bentuk catatancatatan dan bidang yangdikaji. C. TEORI 1. Komunikasi Strategi komunikasi pada dasarnya adalah penyampaian pesan yang disampaikan oleh komunikator, sehingga peran komunikator dalam menyampaikan pesan memegang peranan penting dalam keberhasilan komunikasi. Komunikator yang handal, kompeten dan berkredibilitas memegang peranan penting dalam proses komunikasi. Seorang. Aristoteles menyatakan bahwa good sense, good moral and good character yang kemudian diformulasikan menjadi tikad baik (good intentions), dapat dipercaya (trustworthness) dan keahlian (expertness) dimana hingga sekarang konsep ini masih dipakai. Strategi komunikasi pada dasarnya merupakan penyampaian pesan yang disampaikan oleh komunikator, karena itu peran komunikator dalam menyampaikan pesan mempunyai peranan penting dalam berhasilnya komunikasi. Seorang komunikator yang berkredibiltas, yang ahli dan dapat dipercaya memegang peranan penting. Komunikator yang berkredibiltas merupakan komunikator yang
memiliki etos pada dirinya. Aristoteles mengatakan komunikator memiliki good sense, good moral and good character yang kemudian diformulasikan menjadi tikad baik (good intentions), dapat dipercaya (trustworthness) dan keahlian (expertness) dimana hingga sekarang konsep ini masih dipakai. Komunikasi digital adalah hasil perkembangan dan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang belum lama dikenal. Komunikasi ini baru-baru ditemukan pada tahun 1969 di Amerika Serikat, ARPA Agency Project yang mengembangkan jaringan yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), menunjukkan cara menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak komputer berbasis UNIX. Strategi komunikasi disini dimaksudkan yaitu bagaimana upaya atau cara yang dilakukan oleh Penyuluh Agama Islam dalam pembinaan keagamaan dimasa pandemic 2. Penyuluh Agama Islam Penyuluh diambil dari kata “suluh” yang searti dengan obor dan berfungsi sebagai penerang bagi masyarakat.13 Penyuluh Agama Islam sebagaimana yang sudah tercantum dalam Keputusan Menteri Agama yaitu sebagai pembimbing umat beragama dalam rangka pembinaan mental, moral dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Penyuluh agama Islam memiliki peran yang strategis dan penting di masyarakat dalam menjalankan tugasnya dan menjadi ujung tombak Kementerian Agama, yang diharapkan mampu menjalankan tugasnya
secara bersama-sama dan berkesinambungan di bidang kegiatan yang dibutuhkan. Yaitu bimbingan dan konseling, konsultasi agama dan pembangunan dengan bahasa agama. D. PEMBAHASAN Penyuluh agama sejak awal berperan sebagai pengarah dan pembimbing umat. Penuh dedikasi, tulus, ikhlas, sabar dan rasa tanggung jawab. Para penyuluh agama Islam menuntun untuk membawa warga masyarakat kepada kehidupan yang penuh kedamaian, aman, bahagia dan sejahtera. Penyuluh agama sebagai pemuka agama selalu membina, membimbing, mengajarkan, mengayomi dan menggerakan masyarakat. Terutama membenahi akhlak kepada masyarakat untuk selalu berbuat baik dengan menjauhi perbuatan terlarang. Serta mengajak bersama untuk kebaikan yang nanti bisa menjadi bekal dunia maupun diakhirat. Menurut Kusnawan (2011) Penyuluh agama menjadi tempat bertanya bagi masyarakatnya untuk memecahkan dan menyelesaikan dengan nasihatnya. Artinya bahasa pesan yang disampaikan penyuluh adalah dengan bentuk nasehat yang membawa kepada pencerahan kepada para jamaah. Penyuluh mempunyai peran yang begitu penting untuk memberikan pembinaan dan pendampingan secara berkelanjutan. Bagaimana penyuluh bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat terutama di tengah arus globalisasi yang serba pragmatis sekarang ini. Apalagi sekarang adanya wabah pandemi yang sedikit membatasi gerak dan ruang dalam berdakwah. Oleh karena itu, pembahasan hasil penelitian mengungkap dan menggambarkan peran serta dan kegiatan penyuluhan di era Pandemi. Pemilihan media yang tepat dalam kegiatan pembinaan keagamaan selama pandemi covid-19 sangat penting. Dengan adanya kemajuan
teknologi saat ini menjadi salah satu faktor pendukung dalam kegiatan pembinaan keagaam di masa pandemi, karena dengan menggunakan media, komunikasi menjadi lebih fleksibel tanpa mengenal batasan waktu dan juga tempat. Contohnya penggunaan media sosial seperti WhatsApp, Instagram,Zoom Meeting, Youtube, dan lain sebagainya. Zoom meeting merupakan salah satu media pembelajaran daring yang digunakan dengan tujuan untuk mencapai pemahaman binaan di tengah pandemi covid-19 (Putri H. & Wulandari, 2021). Aplikasi zoom meeting dikembangkan sebagai sarana komunikasi tatap muka virtual dalam waktu bersamaan. Zoom meeting menjadi salah satu aplikasi populer dimanfaatkan sebagai media pembelajaran daring khususnya pembelajaran virtual synchronous di masa pandemi Covid-19. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah download pada google play store mencapai 3.1 juta download dengan rating 4.0. Pembelajaran synchronous bersifat langsung, waktu, instruksi yang difasilitasi, dan interaksi yang berorientasi pada pembelajaran, pengalaman belajar bersifat langsung dan real-time (Shahabadi & Uplane, 2015). Pembelajaran virtual synchronous merupakan pembelajaran tatap muka yang dilaksanakan secara virtual secara bersamaan dengan tempat dan lokasi yang berbeda antara penyuluh dan peserta binaan (Chaeruman, 2020). Dengan demikian pembelajaran virtual synchronous menggunakan zoom meeting merupakan proses pembelajaran tatap muka langsung secara maya dengan memanfaatkan perangkat yang memiliki fitur video dan terhubung dengan internet. Kegiatan penyuluhan daring yang telah dilaksanakan selama pandemi Covid19 secara tidak langsung merubah paradigma penyuluh dan binaan tentang proses pembelajaran. Binaan lebih mandiri dalam menggunakan teknologi sebagai media pembelajaran daring. Teknologi dalam pembelajaran memungkinkan terbangunnya konteks makna umum untuk mensosialisasikan pengetahuan individu dan
menciptakan jaringan antara pendidik dengan peserta didik (Simarmata & Mujiarto, 2019, p. 79). Zoom meeting saat ini telah mendukung pelaksanaan penyuluhan secara daring khususnya media pembelajaran virtual synchronous. Berikut merupakan fitur zoom meeting yang dapat dimanfaatkan dan dioptimalkan dalam proses penyuluhan daring untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. 1. Breakout Room Fitur Breakout Room (Ruang kelompok) dalam pembelajaran daring dapat digunakan untuk membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan tugas kelompok pada saat melaksanakan pembelajaran. Pendidik sebagai host (tuan rumah) dapat membagi kelompok peserta Binaan hingga 50 sesi secara terpisah memungkinkan pendidik membagi hingga 50 sesi terpisah baik secara otomatis maupun secara manual. Pendidik yang bertindak sebagai host juga dapat mengizinkan peserta untuk memilih dan memasuki sesi breakout sesuai kebutuhan dan pendidik dapat beralih antar sesi kapan saja. Penggunaan breakout ini akan berfungsi dengan baik apabila pengguna baik pendidik maupun peserta didik menggunakan aplikasi zoom meeting versi 5.2. atau lebih tinggi. Penggunaan fitur ini juga dapat difungsikan ketika ujian, wawancara yang memerlukan penilaian otentik secara rahasia tanpa harus diketahui Binaan, dan Binaan tidak harus keluar (leave) dari zoom meeting. 2. Focus Mode Fitur focus mode memungkinkan pengguna lebih fokus saat melaksanakan pembelajaran tatap muka secara virtual synchronous. Ketika melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring, fitur ini bisa diaktifkan dan difungsikan oleh pendidik. Berdasarkan penjelasan pada situs resmi zoom.us bahwa mode fokus (Focus Mode) ini dirancang atas dasar pertimbangan lingkungan pembelajaran digital, yang memungkinkan peserta didik untuk tetap fokus memperhatikan atau mengerjakan tugas mereka saat berada di bawah pengawasan, tanpa terganggu oleh
orang lain dan tugas mereka. Fitur ini dapat membantu pendidik memberikan suatu tugas atau suatu penjelasan secara virtual dan privasi sehingga tidak dapat diketahui oleh peserta didik lainnya. Fitur ini memungkinkan pendidik selaku host dapat melihat dan beralih di antara layar bersama setiap peserta didik, sementara peserta didik hanya dapat melihat konten mereka sendiri. Saat fitur focus mode diaktifkan, pendidik masih dapat melihat semua peserta didik pada kelas virtual dalam pembelajaran daring. Tapi, peserta didik tidak dapat melihat peserta lainnya. Dengan adanya fitur ini peserta didik diharapkan dapat lebih fokus mempelajari materi yang disajikan oleh pendidik dan tidak saling mengganggu satu sama lain. Video kamera yang akan terlihat ketika mode fokus diaktifkan adalah sebagai berikut. 3. Immersive View Immersive view merupakan bentuk ruang kelas secara virtual, Binaan akan terlihat duduk secara berurutan sebagaimana tatap muka di dalam kelas konvensional, sehingga tercipta suasana kelas seolah-olah peserta didik berada di dalam suatu ruang kelas. Ruang kelas virtual ini dapat diisi maksimal 25 orang peserta termasuk pendidik. Dengan immersive view Binaan secara otomatis akan mengisi bangku kosong yang tersedia pada ruang tersebut. Pendidik sebagai host juga dapat menggunakan latar belakang ruang kelas sesuai kebutuhan agar peserta didik merasa nyaman berada pada ruang virtual ketika proses pembelajaran berlangsung. Akan tetapi, jika ruangan telah memenuhi batas maksimal maka binaan lain akan ditempatkan di luar kelas immersive view yakni di deretan thumbnail yang ditampilkan di atas tampilan immersive view. Immersive view juga akan berhenti ketika pendidik berbagi layar dan akan kembali ke posisi semula setelah berbagi layar selesai dilakukan oleh penyuluh
4. Lock meeting Lock meeting merupakan fitur pembatasan peserta yang dapat bergabung dalam sebuah kegiatan virtual yang sedang berlangsung. Dengan mengaktifkan fitur lock meeting ini maka peserta didik tidak akan dapat bergabung walaupun telah memiliki ID dan kata sandi kegiatan. Fitur ini dapat dioptimalkan oleh pendidik untuk memberikan batasan bagi Binaan yang terlambat hadir atau ketika proses pembelajaran sudah berlangsung. Pembatasan ini sebagai bentuk sanksi bagi peserta didik yang terlambat masuk kelas virtual. Pemberian sanksi ini merupakan salah hal penting dalam pembentukan karakter dan disiplin peserta didik (Rahmawati & Idatul Hasanah, 2021). KESIMPULAN Penyuluh agama Islam mempunyai fungsi sebagai penggerak berbagai kegiatan keagamaan dan sebagai penggerak dalam berbagai pembangunan. Penyuluh dalam melakukan pembinaan tidak hanya sebatas memberikan pemahaman keagamaan saja. Tetapi, juga memberikan penyuluhan berhubungan dengan individu dan sosial kemasyarakatan. Karena penyuluh sebagai penasehat terbaik yang mampu memberikan solusi kehidupan. Adapun peran penyuluh agama Islam sebagai pelayan masyarakat di era pandemi Covid 19 adalah sebagai berikut. Bagaimana peran para penyuluh memberikan pelayanan kepada masyakarat di era pandemi, dengan berbagai pendekatan dan teknik yang dimilikinya. Sehingga di era pandemi seperti ini program penyuluhan agama Islam tetap berjalan dengan baik di masyarakat. Para penyuluh dalam memberikan bimbingan biasanya dengan model langsung dan tidak langsung. Langsung dengan terjun ke majelis, musola atau masjid. Sedangkan tidak langsung dengan online melalui sosial media atau grup di WhatsApp Sesuai uraian di atas pemanfaatan zoom meeting sebagai media pembelajaran virtual synchronous merupakan salah satu pilihan dalam pelaksanaan penyuluhan di
masa pandemi Covid-19. Hal ini dilakukan agar proses penyuluhan tetap berlangsung dan upaya bersama dalam menekan penyebaran virus corona di lingkungan binaan. REFERENSI Bayu Tejo Samporno, Muchammad. Dkk. 2020. Buaya Media Sosial, Edukasi Masyarakat dan Pandemi Covid-19. SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar’i, Vol 7, No 6. Antika Marhayani, D. (2021). Persepsi Mahasiswa STKIP Singkawang Terhadap Penggunaan E-Learning Berbasis Zoom Meeting. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(10), 1– 208. Chaeruman, U. A. (2020). Ruang Belajar Baru dan Implikasi Terhadap Pembelajaran di Era Tatanan Baru. Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan, 08(01), 142–153. Aziza, A. (2017). Profesi Penyuluh Agama diantara Dinamika Realita Sosial Keagamaan. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 13(26), 1-6. Hakim dan Winda Kustiawan. 2019. Peerkembangan Teori Komunikasi Kontemporer. Jurnal Komunika Islamika, Vol 6, No 1. Basit, A. (2014). Tantangan profesi penyuluh agama islam dan pemberdayaannya. Jurnal Dakwah, 15(1), 157-178. file:///C:/Users/MSII/Downloads/3859-11945-1-PB.pdf