The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by olfahmegasari, 2021-12-22 10:14:06

Jurnal Refleksi Minggu ke-8

Jurnal Refleksi Minggu ke-8

Jurnal Refleksi

Minggu ke-8




Model Round Robin
SODlfNaehgMerei g5asSaerlai,tSH.Pudlu

CGKPaAb.nKgkaaptuaans 4

Fasilitator : Rukmana, S.Pd.,M.Pd

Yang saya kuasai :
1.Posisi guru sebagai manajer di kelas dapat
dilihat dari kemampuan mengarahkan dan
menuntun murid dalam pembuatan
kesepakatan kelas.
2. Hukuman memang bisa menyelesaikan
masalah dalam jangka pendek, tetapi
berpotensi memberikan dampak negatif
dalam proses beljar jangka panjang.
3. Disiplin akan membentuk budaya positif.
Disiplin positif berarti membekali murid
dengan keterampilan sosial dan mendukung
pertumbuhan karakter yang baik seperti
rasa hormat, peduli, komunikasi yang efektif,
pemecaha masalah, tanggung jawab,
kontribusi dan kerjasama.

Alasan saya
menguasainya :

Materi yang disajikan di LMS, pemaparan
fasilitator dan kolaborasi virtual dengan CGP
lainnya memberikan gambaran yang jelas dan
nyata dalam membentuk budaya positif di
sekolah. Sehingga saya semakin tahu langkah-
langkah yang harus diambil dalam menciptakan
budaya positif di sekolah

Hal yang belum saya kuasai : Hal yang membingungkan :

Setelah membuat kesepakatan kelas masih Pada saat membiasakan budaya positif harus
dimungkinkan ada murid yang melanggarnya. menghindari hukuman agar tidak meninggalkan kesan
Disisi lain memberi hukuman bukan cara yang negatf pada anak. Di tempat lain, apa yang harus
diberikan seorang guru sebagai tanda apresiasi pada
tepat. Dari pengalaman yang saya alami
misalkan ada murid yang belum mengerjakan murid yang sudah mengikuti kesepakatan kelas ?
PR, maka saya memberikan hukuman menulis Bagaimana cara guru untuk bisa membuat anak
tugas tersebut sebanyak 1 halaman. Memulai merasakan kodrat alam dan zamannya saat anak
dapat membangun budaya positif? Sementara dalam
kebiasaan baru untuk tidak memberikan modul ini pemberian hadiah bukan sesuatu yang
hukuman, tetapi dengan disiplin positif yang
disarankan.
belum banyak saya kuasai. Bagaimana menghumanismekan anak ? Membuat anak
merasa bahwa hadirnya dan apa yang dilakukannya
menjadi sesuatu yang baik dan harus dipertahankan?

Cara saya Berdikusi dengan sesama rekan
mengatasinya : guru dan CGP tentang langkah apa

yang sebaiknya diambil agar
membentuk budaya positif. Hasil

diskusinya adalah dengan
memberikan contoh nyata pada
murid serta memberi nasihat
dengan biicara dari hati ke hati
mengenai manfaat dan dampak
buruk jika tidak membiasakan

budaya positif.

Ki Hadjar Dewantara menganut sistem among, yang
menganggap murid seperti anak kandung sendiri. Membangun

budaya positif tidak dengan hukuman tetapi harus
menanamkan disiplin positif. Saya setuju dengan ini karena
membuat murid merdeka dan tumbuh rasa takut pada diri

mereka.



Sistem among KHD dan pemberian hadiah saat ini masih
membingungkan saya. Tetapi setelah melakukan kolaborasi
dengan rekan CGP lainnya dan penjabaran dari fasilitator
barulah saya menemukan titik terang. Cara guru memberi
apresiasi dengan pujian ataupun pemberian gestur tanda
jempol merupakan cara yang diperbolehkan sebagai bentuk
penghargaan dari apa yang sudah dilakukan murid murid dalam

menjalankan kesepakatan kelas.


Click to View FlipBook Version