dipersembahkan oleh 9B Kumpulan Cerita Rakyat
Kisah putri ular The EL 9B/01 Kisah Putri Ular adalah cerita rakyat yang sangat terkenal. Cerita ini menceritakan sebuah kisah kegagalan seorang putri cantik jelita yang dijadikan permaisuri oleh ayahnya yang merupakan seorang raja. Putri yang tersohor akan kecantikannya akan dilamar oleh seorang raja muda dan tampan. Namun, sang putri mengalami sebuah masalah. Ia dengan tidak sengaja melukai hidungnya ketika sedang mandi. Hal ini membuat dia merasa gagal dan ingin mengutuk dirinya sendiri karena telah melanggar janjinya untuk menjaga dirinya dengan baik sebelum pernikahan. Hal ini membuat sang Putri putus asa dan memohon kepada Tuhan agar ia dihukum, dan ia menjadi ular karena kegagalannya. Menjelang hari pernikahan tersebut, Sang Raja berpesan kepada Sang Putri untuk menjaga dirinya dengan baik agar tidak ada hal yang dapat membatalkan pernikahan mereka terjadi. Sejak itu, setiap pagi Sang Putri selalu ditemani dayang-dayangnya ketika mandi di kolam yang berada di belakang istana. Suatu hari, Sang Putri duduk di atas sebuah batu di tepi kolam sambil membayangkan betapa bahagia dirinya nanti ketika ia duduk di pelaminan bersama Raja Muda yang gagah dan tampan. Tanpa ia sadari, angin bertiup kencang yang menyebabkan sebuah ranting kering jatuh di ujung hidungnya. Hidung Sang Putri pun terluka dan tangannya penuh dengan darah. Sang Putri memerintahkan dayangnya untuk mengambilkan cermin dan Sang Putri kaget ketika melihat hidungnya yang semulanya mancung menjadi terlihat konyol. Ia pun menangis karena ia merasa kecantikannya sudah berkurang sekarang dan Raja Muda akan mencari putri lain yang tidak memiliki fisik yang cacat. Ia juga merasa malu dan kecewa karena tidak bisa memenuhi janjinya dengan Sang Raja untuk menjaga dirinya dengan baik menjelang hari pernikahan. Tidak tahu harus berbuat apa, Sang Putri yang sudah putus asa berdoa kepada Tuhan untuk menghukum dirinya. Petir kemudian menyambar-nyambar menandakan bahwa doa Sang Putri didengar oleh Tuhan. Tidak lama setelah itu, muncul sisik di kaki Sang Putri yang awalnya mulus. Dayang-dayang kaget dan sisik tersebut pun merambat ke dada. Sang Putri menyuruh para dayang untuk memanggil ayah dan ibunya di istana. Betapa kagetnya Sang Raja dan Permaisuri ketika melihat putrinya yang berubah menjadi ular besar yang hanya dapat menjulurkan lidahnya dan menatap kedua orang tuanya dengan tatapan yang sayu. Permaisuri memanggil nama Sang Putri berkali-kali namun Sang Putri tidak dapat berkata apa-apa. Tidak ada yang dapat dilakukan oleh Sang Raja, Permaisuri dan para dayang. Mereka hanya dapat menangis melihat nasib Sang Putri yang menjelma menjadi seekor ular. PENERBITANJAKARTA : BHUANA ILMU POPULER, 2017 © 2017 BHUANA ILMU POPULER ASAL CERITA : SIMALUNGUN, SUMATERA UTARA PENULIS : DIAN KRISTIANI
SANGKURIANG Almyra Cahjono 9B/02 Suatu hari di kerajaan Jawa Barat, hiduplah seorang putri bernama Dayang Sumbi. Dayang Sumbi saat itu sedang asyik menenun, namun tempat kainnya jatuh dan ia malas untuk mengambilnya. Karena malas, Dayang Sumbi berujar siapapun yang mengambilkannya adalah laki-laki akan dijadikan suaminya dan jika perempuan akan di jadikan saudarinya. Namun ternyata yang mengambilkan tempat kain tersebut adalah Tumang si anjing. Tumang akhirnya menikah dengan Dayang Sumbi karena janji tersebut. Atas pernikahan tersebut lalu lahirlah seorang putra yang tampan bernama Sangkuriang. Setelah cukup remaja Sangkuriang di tugaskan untuk berburu oleh ibunya ke hutan untuk membawa hati rusa. Berangkatlah Sangkuriang dan Tumang ke hutan. Di hutan Sangkuriang ingin memburu babi hutan karena tidak menemukan rusa. Saat Tumang di suruh untuk mengejar dan membunuh babi hutan ia menolak dan malah diam tak bergerak karena Tumang tahu bahwa babi itu adalah Wayung Hyang yang merupakan ibu dari Dayang Sumbi. Sangkuriang marah dan akhirnya membunuh Tumang dan membawa hati anjing itu untuk di berikan ibunya. Dayang Sumbi menerima hati tersebut membersihkan dan memasaknya. Saat tengah makan tiba-tiba Dayang Sumbi teringat kemana Tumang dan ditanyakanlah kepada Sangkuriang. Lalu Sangkuriang menceritakan telah membunuh Tumang karena ia tidak menaati perintahnya. Sontak hal tersebut membuat Dayang Sumbi marah dan mengatakan Tumang itu adalah ayahmu dan kamu adalah pembunuhnya. Dari kemarahan itu Dayang Sumbi memukulkan centong ke kepala Sangkuriang hingga berdarah-darah dan Sangkuriang kabur ke hutan. Beberapa tahun kemudian Sangkuriang tumbuh menjadi pemburu yang lihai dan pemuda yang sangat tampan. Dayang Sumbi yang tidak bisa menua karena keturunan dewi, namun, ia mengetahui bahwa pemuda itu adalah Sangkuriang Putranya. Sangkuriang yang tengah jatuh cinta pun melamar Dayang Sumbi. Dan Dayang Sumbi membuat persyaratan yang tak mungkin Sangkuriang penuhi agar menghindari pernikahan tersebut. Mengetahui hal tersebut Dayang Sumbi pun memukulkan palu ke lesung sebagai pertanda bahwa fajar telah tiba. Alhasil makhluk suruhan Sangkuriang ketakutan dan pergi sebelum tugasnya selesai. Karena gagal memenuhi syarat Sangkuriang mengamuk dan menendang perahu yang di buatnya ke arah utara. Dan dalam sekejap, perahu yang jatuh menelungkup itu berubah menjadi gunung Tangkuban Perahu. Penerbit: SERBA JAYA Surabaya Asal Daerah: Jawa Barat Penulis: Yudhistira Ikranegara
Timun Mas 9B/03 Aletta Asal daerah: Jawa Tengah Penulis: Trifia Astuti Penerbit: DUA MEDIA Sinopsis: Mengisahkan seorang perempuan tua bernama Mbok Rondo yang ingin memiliki anak. Suatu malam, ia bermimpi didatangi seorang raksasa yang menyuruhnya untuk mengambil sebuah bungkusan di bawah pohon. Keesokan harinya, ia pergi ke tempat yang diberitahukan oleh sang raksasa dan menemukan sebutir biji timun. Mbok rondo merawat biji timun itu hingga besar lalu dibelah dan di dalamnya terdapat anak perempuan yang diberi nama Timun Mas, ia harus diserahkan kembali kepada raksasa saat ia berumur 17 tahun. Namun setelah dewasa, Timun Mas dan ibunya berniat untuk melawan sang raksasa. Mbok Rondo pergi ke bukit Gandul untuk menemui pertapa tua dan meminta bantuan agar Timun Mas bisa melawan raksasa tersebut. Pertapa tua tersebut memberikan tiga bungkusan kecil kepada Mbok Rondo. Bungkusan kecil ini pun kemudian diserahkan kepada Timun Mas. Untuk menggunakan isi dari bungkusan tadi dalam melawan raksasa, Timun Mas melemparkan setiap bungkusan ke arah raksasa yang mengejarnya. Hal ini dilakukan Timun Mas untuk menyelamatkan diri dari raksasa yang mengejar dan ingin memakannya.
Hulu balang 9B/05/astrella Penulis : Reni Elvina Judul: Hulubalang Penerbit: Pustaka MediaGuru sinopsis: Negeri Bungo Setangkai adalah sebuah kampung yang memiliki hutan yang sangat rimbun dan di huni oleh Datuk Sutan Lawik Api. Datuk Sutan, begitu biasa dipanggil,hidup mencari makan di hutan. Di seberang sungai hidup pula seorang datuk yang bernama Datuk Godang. Kedua datuk itu berselisih memperebutkan siapa yang terlebih dahulu menghuni kampung tersebut. Meski demikian,kedua datuk sama - sama pernah menyelamatkan seorang gadis cilik bernama Puti Majo. Sang Putri tumbuh menjadi gadis yang cantik jelita. Kedua datuk pun jatuh hati.Dongeng dalam buku ini merupakan cerita rakyat yang menceritakan asal usul Desa Lipatkain
SI PITUNG 9B/06/Putra Penulis: Soekanto SA Judul: Si Pitung Penerbit: Jakarta : Elex Media Komputindo, 2006 sinopsis: Cerita ini berlangsung pada abad ke-19, pada masa pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia. Si Pitung adalah seorang pemuda yang berasal dari keluarga miskin di daerah Betawi. Ia tumbuh dalam lingkungan yang penuh ketidakadilan, di mana rakyat jelata sering diperlakukan dengan tidak adil oleh para bangsawan dan pejabat kolonial. Si Pitung tumbuh menjadi seorang pria yang kuat, cerdas, dan pemberani. Ia menjadi pelindung bagi rakyat kecil yang sering menjadi korban eksploitasi dan penindasan. Dengan keberanian dan keahliannya dalam berkelahi, Si Pitung memutuskan untuk melawan ketidakadilan yang terjadi di sekitarnya. Si Pitung memakai keahliannya dalam ilmu bela diri dan strategi untuk menentang para bangsawan yang memeras rakyat. Ia menjadi sosok pembela yang disegani oleh masyarakat Betawi. Ia sering kali menggunakan akal cerdasnya untuk mengelabui musuh dan membantu rakyat yang membutuhkan. Namun, akhirnya, Si Pitung tertangkap oleh Belanda dan dijebloskan ke penjara. Meskipun terkurung, ketenarannya sebagai pahlawan rakyat tetap berlanjut, dan rakyat Betawi terus mengenang jasanya dalam memerangi ketidakadilan. Beberapa versi cerita juga menyebutkan bahwa Si Pitung berhasil melarikan diri dari penjara dan melanjutkan perjuangannya.
Suatu hari, saat Bawang putih sedang mencuci baju disungai, selendang kesayangan ibu tirinya terhanyut oleh aliran sungai. Bawang Putih panik dan langsung lari mengejar selendang tersebut, sayangnya ia tidak berhasil mengambil selendang tersebut. Ia mencari selendang itu dimana-mana sampai pada akhirnya ia bertemu dengan seorang nenek tua di hutan. Nenek itu sedang memegang selendang milik ibu tiri Bawang Putih. Bawang Putih kemudian mengejar nenek tersebut dan memintanya untuk mengembalikan selendang itu. Nenek tersebut ingin memberikan selendang tersebut tetapi dengan satu syarat, yaitu Bawang Putih harus membantu nenek tersebut sehari penuh. Setelah membantu nenek tersebut sehari penuh, Bawang Putih akhirnha diberikan selendang itu lalu dia diberi pilihan antara labu besar dan kecil. Bawang Putih memilih labu yang kecil lalu dibawalah pulang bersamanya. Sesampai dirumah ketika ia membuka labu tersebut, didalam labu tersebut terdapat harta yang sangat banyak. Ibu dan saudara tiri Bawang Putih merasa iri dan akhirnya mereka melalui proses yang sama dengan Bawang Putih, tapi karena keserakahan mereka. Mereka memilih labu yang lebih besar, padahal ketika dibuka, labu tersebut berisikan binatangbinatang yang berbahaya. Akhirnya mereka semua meninggal dihutan saat perjalanan pulang. Bawang Putih dan ayahnya hidup bahagia berdua dirumah mereka selamanya. BAWANG MERAH BAWANG PUTIH dan 9B/07/Irene. . Bawang Merah dan Bawang Putih adalah dua watak yang muncul dalam cerita rakyat Melayu yang terkenal di Indonesia. Cerita ini menceritakan tentang keluarga Bawang Putih. Pada awalnya, Bawang Putih tinggal bersama kedua orang tua nya. Namun, pada suatu hari ibu Bawang Putih jatuh sakit dan meninggal. Ayah Bawang Putih menikah lagi dengan seorang janda beranak satu yang bernama Bawang Merah. Ibu dan saudara tiri Bawang Putih sang~at membenci Bawang Putih. Suatu hari, ayah Bawang Putih pergi beberapa minggu untuk bekerja. Selama ayah Bawang Putih pergi, Bawang Putih selalu disiksa dan dijadikan pembantu oleh ibu dan saudara tirinya. Bawang Putih selalu memasak untuk mereka dan mencuci baju mereka di sungai. Asal Daerah : Riau Penulis : Yustitia Angelia Penerbit : BINTANG INDONESIA Jakarta
Kisah ini berputar pada kehidupan tokoh utama yang bernama Jaka Tarub ("pemuda dari Tarub"). Setelah dewasa ia digelari Ki Ageng Tarub . Ki Ageng Tarub adalah tokoh yang dianggap sebagai leluhur dinasti Mataram, dinasti yang menguasai politik tanah Jawa - sebagian atau seluruhnya - sejak abad ke-17 hingga sekarang. Menurut sumber masyarakat di desa Widodaren, Gerih, Ngawi, peristiwa ini terjadi di desa tersebut. Sebagai buktinya, terdapat petilasan makam Jaka Tarub di desa tersebut. Rata-rata masyarakat setempat yang sudah lanjut usia tahu jalan cerita Jaka Tarub dengan 7 bidadari. Nama desa Widodaren itu dipercaya masyarakat setempat berasal dari kata widodari yang dalam bahasa Indonesia berarti bidadari. Di desa ini juga terdapat sendang (mata air) yang konon dulu adalah tempat para bidadari mandi dan Jaka Tarub mengambil selendang salah satu bidadari. JAKA TARUB Penerbit: Gin Subiharso
COVER BUKU: By Edwardus Bryan S/9B/10 • Judul Buku: Asal Usul Kota Salatiga • Penulis: Miharja, A. ST • Asal Daerah: Bandung, Jawa Tengah • Penerbit: PT. CV Pionir Jaya, 1993 • Sinopsis: Nama Salatiga Berasal dari Tiga Kesalahan Setelah kawanan perampok tadi pergi sambil membawa perhiasan milik Nyai Ageng, Sunan Kalijaga pun berkatan bahwa dirinya akan menamakan daerah itu sebagai Salatiga. Nama ini berdasarkan dari tiga kesalahan yang sudah dibuat oleh Ki Ageng dan istrinya, Nyai Ageng. Kisah Asal usul nama Kota Salatiga, Jawa Tengah, berkaitan erat dengan Ki Ageng Pandanaran yang merupakan Bupati ke-2 Kota Semarang. Saat zaman Kesultanan Demak masih berkuasa penuh di Jawa Tengah, Kabupaten Semarang masuk ke dalam wilayah kesultanan.
MALIN KUNDANG Si anak durhaka Michele 9B/11 Cover buku Judul buku : Malin Kundang Asal Daerah : Sumatera Barat Penulis : Dede Firmansyah Penerbit : Depok : Keira Publishing, 2017 Sinopsis Alkisah, di pesisir pantai daerah Sumatera Barat, hiduplah seorang ibu bersama anak kesayangannya yang bernama Malin. Sejak suaminya meninggal, Ibu Malin harus berjuang mati-matian untuk menghidupi Malin. Meskipun begitu, ia tetap merasa bahagia karena Malin merupakan anak yang penyayang. Dia juga sangat manja. Malin akan selalu menemani ibunya bekerja menjual ikan. Semakin hari, Malin semakin beranjak dewasa. Ia merasa sudah saatnya untuk menggantikan ibunya bekerja. Namun, Malin memiliki keinginan lain ketika melihat banyak teman sebayanya bisa kaya raya dalam waktu cepat setelah berjualan di kota. Mak, Malin ingin merantau ke kota seberang. Ibu Malin sangat terkejut mendengar keinginan putra kesayangannya itu. Malin berupaya meyakinkan ibunya bahwa ia akan baik-baik saja di kota. Dengan hati yang gelisah, Ibu Malin melepaskan putranya yang hendak merantau. Ibu Malin memeluk Malin dengan sangat erat. Dia melambaikan tangan di tepi Pantai Air Manis untuk mengantarkan kepergian Malin. Beberapa lama kemudian, Malin tidak kunjung pulang ke rumah. Bertahun-tahun, ibunya hanya hidup sendirian. Hingga pada suatu hari, Ibu Malin mendapatkan kabar dari salah satu anak temannya yang juga merantau di kota seberang. “Malin sudah menikah dengan putri seorang bangsawan, Bu. Dia tidak mungkin akan kembali ke sini,” jelas anak teman Ibu Malin yang baru saja kembali dari kota seberang. Tidak, Malin pasti akan kembali.” Dua bulan kemudian, Istri Malin yang sedang hamil mengidamkan berlibur ke Pantai Air Manis. Karena sangat menyayangi istrinya, Malin mengabulkan permintaan istrinya itu. Di dalam perjalanan, Malin teringat dengan ibunya. Malin merasa malu jika ia harus mengenalkan ibunya kepada istrinya. Saat kapal mereka sudah menepi di pinggir pantai, Ibu Malin yang sedang berjualan ikan melihat anaknya dari kejauhan. Ia sangat yakin itu adalah Malin. Sang ibu bergegas berlari dan memeluk tubuh Malin. “Lepaskan! Siapa kau?” Ibu Malin terkejut ketika tubuhnya didorong oleh Malin. “Malin, ini aku, ibumu.” “Ibu? Apa perempuan lusuh ini ibumu? Kenapa kau berbohong, Malin? Kau bilang kau anak bangsawan sepertiku!” Istri Malin sangat marah menemukan kebohongan Malin yang terungkap. “Tidak, dia bukan ibuku!” Malin bersikeras tidak mengakui ibunya. Ia bahkan menarik tubuh istrinya untuk meninggalkan pantai. Ibu Malin merasa sangat sedih sekaligus marah. Iapun berdoa kepada Tuhan dan menyumpahi Malin agar dikutuk menjadi batu. Langit bergemuruh setelah doa itu terdengar. Malin menyesali perbuatan yang ia lakukan kepada ibunya. “Ibu maafkan anakmu yang durhaka ini!” Teriakan Malin sia-sia karena tidak lama setelahnya, kapal Malin terombang-ambing oleh ombak hingga karam dan terpecah. Keesokan paginya, semua orang di Pantai Air Manis terkejut menemukan banyak kepingan kapal yang berserakan. Namun, mereka lebih terkejut saat menemukan batu berbentuk manusia tengah bersujud. Kutukan Ibu Malin menjadi nyata. Ia menemukan anaknya yang ia kutuk menjadi batu. Ibu Malin menangis dan menyesali ucapannya.
Batu Menangis Meviantoro Arthama Dwi Prawira/9B/24 Asal: Kalimantan Barat Penulis: Sekar Larasati & Astrid Savitri Penerbit: Bright Publisher Pada suatu hari, tinggalah seorang gadis yang bernama Darmi. Darmi adalah seseorang yang rupawan namun sifatnya tidak secantik dirinya. Darmi adalah gadis yang pemalas dan juga suka sekali bersolek di depan cermin. Setiap hari ia mematut dirinya di depan cermin. "Ah aku memangjelita, lebih pantas bagiku untuk tinggal di istana daripada di gubuk reot ini" ucapnya. "Sampai kapan aku akan hidup seperti ini?" keluh Darmi dalam hati. Darmi bukanlah anak orang kaya, ayahnya sudah meninggal dan ibunya yang sudah lanjut usia pun harus bekerja banting tulang demi menyukupi kebutuhan mereka. Selain itu Darmi juga merupakan anak yang manja. Ia tidak iba melihat ibunya yang bekerja tiap hari dan jika adasesuatu yang sangat ia inginkan, ia selalu merengek. Seperti minggu lalu, ia di undang oleh temannya dari desa di Utara sungai.. Ia ingin sekali membeli pakaian baru dan ia beregegas mencari ibunyauntuk membelikannya. "Ibu, tolong belikan aku pakaian baru untuk pesta dan aku tak punya pakaian yang pantas" ucapnya. Sang Ibu hanya bisa menghela nafas mendengar permintaan anaknya tersebut. Besok mereka ke pasar. Ketika di pasar, Darmi berjalan mendahului ibunya. Lalu i a bertemu dengan orang banyak dan orang orang tersebut bertanya kepada Darmi. "Siapa nenek di belakang mu itu apakah itu ibumu?". Darmi mengatakan bahwa itu bukan ibunya. Lama lama ibunya kesal dan bertanya kepada Darmi. " Mengapa kamu mengatakan hal tersebut nak". Lalu Darmi membentak Ibunya. Lalu Ibunya menangis dan ia pun berdoa kepada Tuhan untuk mengutuk Darmi menjadi batu. Permintaan tersebut di kabulkan dan lama lama Darmi berubah menjadi batu dan ia merasa ketakutan sehingga ia mengalirkan air mata. karena orang orang disana melihat batu tersebut mengeluarkan air mata maka orang orangmenjulukinya sebagai batu menangis.
Judul: Joko Bodo Asal Daerah: Jawa Tengah Penulis: Slamet Riyanto Penerbit: Pustaka Pelajar Sipnosis:Kisah ini menceritakan tentang si Joko pergi ke hutan. Tiba-tiba dia melihat wanita yang sedang tidur nyenyak.Kemudian dia membawa ke ibunya untuk mengasih tempat yang enak. Namun, gadis itu tidak terbangun. Si Joko cemas tentang kesehatan gadis tersebut. Si ibu teriak ternyata gadis tersebut yang tidur nyenyak itu sudah meninggal dunia dan Joko tidak percaya hal tersebut. 9B/23/Kimora Joko Bodo
penerbit: Banda aceh Asal daerah ACEH Sinopsis Alue Naga Pada suatu hari Sultan Meurah mendengar rakyatnya mengeluh karena banyak hewan ternak mereka hilang di Bukit Lamyong. Dan juga, dalam kurun waktu belakangan ini gempa bumi kerap terjadi tanpa ada tanda-tanda dari alam sekitar. Sultan Meurah kemudian memerintahkan sahabatnya, Renggali, putra dari Raja Linge, untuk menyelidiki bukit itu. Renggali pun melaksanakan tugas tersebut dengan penuh tanggung jawab dan rasa hormatyang sangat tinggi terhadap sang sultan. Setelah menelusuri seluruh bukit, ia merasakan ada sesuatu yang aneh pada bukit tersebut. Ia kemudian menaiki bagian tertinggi dari bukit tersebut, dan tiba-tiba merasakan kemunculan air hangat di permukaan tanah yang ia injak. Renggali kaget kemudian turun sambil berguling-gulingdi tanah bukit tersebut. Tiba-tiba muncullah suara permintaan maaf yang entah dari mana datangnya. Renggali mencari asal dari suara permintaan maaf tersebut disekitarnya, dan ia menemukan suara itu berasal dari bukit yang ia pijak yang ternyata adalah seekor naga. Si Naga Hijau memperkenalkan diri dan mengatakan bahwa ia adalah sahabat dari ayahnya. Selama ini Raja Linge hilang, dan ia terakhir kali diketahui bersama dengan Si NagaHijau. Ketika Renggali bertanya di mana ayahnya, naga meminta Renggali untuk memanggilkan Sultan Alam. Renggali kembali ke istana dan menceritakan kejadian tersebut kepada Sultan Meurah. Sultan Merah pun setujumenemui naga di bukit Lamyong. Sesampainya di sana si naga menceritakan kejadian yang sebenarnya, bahwa iatelah membunuh Raja Linge dan jasad sang raja ada di bawah tubuhnya. Saat itu naga tidak bisa menggerakkan tubuhnya karena ada pedang Raja Linge yang terhunus di tubuhnya. Renggali tidak mau menghukum Naga Hijau.Ia lalu menarik pedang yang terhunus di tubuh naga dan meminta sang naga kembali ke kampung halamannya. Sambil menangis naga tersebut menggeser tubuhnya dan perlahan menuju laut. Maka terbentuklah sebuah alur atau sungai kecil akibat pergerakan naga tersebut. di kemudian hari daerah di pinggiran Kuta Raja itu disebut Alue Naga, disana terdapat sebuah sungai kecil yang disekitarnya dipenuhi rawa-rawa yang selalu tergenang dariair mata penyesalan seekor naga yang telah mengkhianati sahabatnya. Pada ‘bukit’ bekas tubuh naga terbentuknyasebuah sungai kecil yang dipenuhi rawa-rawa dengan genangan air. Kemudian Sultan Meurah memberi nama wilayah tersebut Alue Naga. Kisah Alue Naga merupakan legenda dari daerah Aceh tentang penyelidikan SultanMeurah terhadap kejadian aneh yang terjadi di sebuah desa dekat Kuta Raja. Penduduk desa kehilangan ternak dan bukit Lamyong menyebabkan gempa bumi dan tanah longsor. Sultan Meurah mengirim sahabatnya Renggali untuk menyelidiki dan Renggali mendaki bukit dan menemukan bahwa sebenarnya naga yang menyebabkan masalah. Naga itu adalah abdi Sultan Alam yang telah mengkhianati dan membunuh sahabat Sultan Alam, Raja Linge. Bella 9B/18
Si Tua Bongkok Asal: Jawa Barat Penulis: Makbul Ramen Penerbit: Grasindo Sinopsis: Cerita ini menyeritakan tentang seorang kakek petani bungkuk yang didatangi seirang bangau. Siang itu, petani bungkuk yang bekerja di sawah didatangi seorang bangau yang meminta untuk ditangkap. Awalnya petani itu menghiraukan, namun setelah diminta berkali-kali petani itu menangkap bangau dengan perangkap. Saat akan kembali ke sawah, bangau itu memintanya lagi untuk dibawa ke rumahnya. Namun bangau itu kembali meminta untuk dicabuti bulunya setelah petani yang hendak kembali ke sawah. Petani itu pun jengkel terhadap bangau yang terus meminta dilayani, hingga akhirnya bangau itu meminta dicabuti seluruh bulu dan dipotong paruhnya. Hingga akhirnya petani itu terpeleset oleh tunpukan buku-bulu yang ducabuti, sehingga tubuh bungkuknya menjadi tegap. By: Rain-9B-28 Si Tua Bongkok
JUDUL: KEONG MAS ASAL DAERAH: JAWA TIMUR PENULIS: ARNI WINDANA PENERBIT: YOGYAKARTA BENING 2010 Cerita keong mas merupakan cerita rakyat yang berbentuk legenda. Cerita ini menceritakan Raja Daha yang mempunyai dua orang puteri. Nama sang putri adalah Dewi Galuh dan Candra Kirana. Sang raja menjodohkan masingmasing putri dengan lelaki pilihan. Tetapi ada sifat ini dari sang putri bernama Dewi Galuh terhadap adiknya Candra Kirana. Rasa iri tersebut karena Dewi Galuh menaruh hati kepada laki-laki yang dijodohkan untuk adiknya, Candra Kirana. Rasa ini tersebut menumbuhkan niat buruk di hati Dewi Galuh. Dewi Galuh mendatangi seorang g nenek sihir dan memintanya untuk mengutuk Candra Kirana. Sebelumnya Dewi Galuh telah memfitnah adiknya sehingga Candra Kirana diusir dari istana. Di perjalanan, Candra Kirana bertemu dengan nenek sihir dan dikutuk sehingga menjadi seekor keong mas. Setelah menjadi keong mas, nenek sihir itu membuangnya ke laut. Sebelum dibuang, nenek sihir mengatakan bahwa kekuatan sihir akan hilang kalau keong mas bertemu dengan tunangannya. Pada saat itu ada seorang nenek pencari ikan menjaring di laut dan keong mas ikut terbawa dalam jaring. Keong mas pun dibawa pulang dan diletakkan di tempayan. Pada saat nenek mencari ikan lagi, saat pulang ia heran karena di rumah sudah ada tersedia makanan yang lengkap. Nenek tersebut heran dan bertanya-tanya, siapa yang telah memberikan makanan untuknya. Karena penasaran, nenek itu mengintai siapa yang menyediakan semua itu. Nenek pura-pura ke laut. padahal ia mengintai ke dapur rumahnya. Ia terkejut ternyata keong mas menjelma menjadi gadis cantik. Gadis cantik tersebut mengerjakan pekerjaan dapur dan mempersiapkan makanan untuknya. Si nenek menegur sang gadis sehingga ia tidak sempat menjadi keong mas lagi. Lalu, keong mas menceritakan kondisi yang sesungguhnya bahwa ia difitnah dan diusir dari istana oleh saudaranya sendiri. Lalu, dikutuk oleh nenek sihir menjadi keong mas. Ia dapat terbebas dari kutukannya jika bertemu dengan tunangannya. Ternyata tunangan Candra Kirana tidak tinggal diam. Tunangan Candra Kirana adalah Pangeran Inu Kertapati. Ia tahu bahwa Candra Kirana menghilang, maka ia menyamar sebagai rakyat biasa untuk mencarinya. Tapi, niatnya ketahuan nenek sihir sehingga mengubah diri menjadi gagak hitam. Talisa/9B/30
Danau Toba Cerita ini menceritakan tentang seorang pemuda bernama Toba yang merupakan yatim piatu.Toba bekerja diladang untuk mencukupi kehodupannya, saat dia selesai bekerja di ladang dia pergi ke sungai dimana dia menangkap ikan untuk dijadikan lauk. Saat ia menangkap ikan dia telah menangkap ikan yang besar, namun terlihat aneh karena warna ikan tersebut kuning keemasan. Saat fToba melepaskan ikan tersebut dari kailnya, dia kaget karena ikan itu berubah menjadi seorang wanita yang cantik, wanita itu bernama Putri. Toba pun berpikir untuk menikahi wanita itu namun dengan syarat, Toba harus merahasiakan wujud wanita itu yang awalnya adalah seekor ikan yang berubah wujud menjadi manusia. Setelah mereka menikah, mereka diberikan anak laki-laki yang mereka namai Samosir. Samosir bertumbuh menjadi anak yang sehat dan kuar, namun dia juga bertumbuh menjadi anak yang nakal. Dia selalu bermalasmalasan,suatu hari ibunya meminta Samosir untuk mengantarkan makanan dan minuman ke ayahnya yang sedang bekerja di ladang. Dia terpaksa untuk mengantarnya, saat ditengah perjalanan dia terasa lapar dan memakan bekal ayahnya itu. Dia hanya menyisahkan sedikit untuk ayahnya, dia melanjutkan perjalanannya ke ladang dan memberikan bekal tersebut ke ayahnya, Toba yang sudah lapar membuka bekal itu. Dia kaget karena makanan nya tinggal sedikit, dia pun marah kepada Samosir dan mengatai nya anak keturunan ikan. Dia telah melanggar janjinya dan pada saat itu air keluar dari permukaan tanah dan karena air itu terbuatlah danau yang dinamai warga sekitar Danau Toba, dan pulau yang ada di tengah danau tersebut dinamai Pulau Samosir Asal: Sumatra Utara Penulis: Dede Firmansyah Sidney 9B/29Penerbit: Keira Publishing, 2017 Sinopsis:
Lutung kasarung Judul : Lutung Kasarung Cerita Rakyat dari Jawa Tengah Penulis:Kustri Sumiyardana Penerbit:Badan Pengembangan dan Pembinaan bahasa Lutung Kasarung yang artinya Lutung yang Tersesat adalah cerital rakyat yang mengisahkan legenda masyarakat Sunda tentang perjalanan Sanghyang Guruminda dari Kahyangan yang diturunkan ke Buana Pancal Tengah dalam wujud seekor lutung. Dalam perjalanannya di Bumi, sang lutung bertemu dengan putri Purbasari Ayuwangi yang diusir oleh saudaranya yang pendengki, Purbararang. Lutung Kasarung adalah seekor mahkluk yang buruk rupa. Pada akhirnya ia berubah menjadi pangeran dan mengawini Purbasari, dan mereka memerintah Kerajaan Pasir Batang dan Kerajaan Cupu Mandala Ayu bersama-sama. Sipnosis Winola 9B/31
SI KANCIL DAN BUAYA SI KANCIL DAN BUAYA Richard/9B/27 kancil tiba di tepi sungai ada seekor buaya yang mengamatinya diam-diam. Kancil yang terlalu serius memikirkan caranya agar sampai ke seberang sungai, sontak terkejut saat buaya langsung membuka moncongnya dan siap melahapnya. Kancil yang sigap mampu menghindar dengan mundur beberapa langkah. Ia semakin berpikir keras bagaimana caranya agar bisa selamat dari terkaman buaya dan mampu menyeberangi sungai menuju padang rumput subur yang dilihatnya tadi. Tak butuh waktu lama, kancil mendapatkan ide cerdik. “Wahai buaya, apakah kau tidak kasihan padaku? Aku belum makan sejak kemarin. Jika kau ingin menjadikanku santapanmu, aku rela menyerahkan diri. Namun izinkanlah aku untuk makan terlebih dahulu. Bukankah jika aku sudah makan maka nanti dagingku akan lebih banyak?” kata kancil memelas. “Kau tidak sedang mengerjaiku kan, Kancil?” tanya buaya tidak percaya dengan rencana kancil. “Bukan begitu buaya, kau jangan khawatir. Saat ini tubuhku terlalu kurus. Jika aku makan terlebih dahulu di padang rumput di seberang sungai maka tubuhku akan menggemuk. Nantinya kau bisa membagi dagingku dengan teman-temanmu yang lain.” kata kancil. “Namun bagaimana caraku membawamu ke seberang sana? Aku tidak akan kuat menggendongmu sendiri.” ujar buaya. “Bukankah nanti akan memakanku bersama dengan kawan-kawanmu? Kalau begitu, panggillah mereka. Minta mereka berjajar dari sini hingga ke seberang sungai.” pinta kancil. “Untuk apa hal itu?” tanya buaya lagi. Kancil lalu menjelaskan. “Aku perlu tahu berapa banyak buaya yang akan memakanku. Jadi di sana, aku akan memakan rumput sebanyak itu pula. Kalau aku makan terlalu sedikit, maka ada kawankawanmu yang tidak kebagian dagingku.” jelas kancil. asal: Jawa Barat penulis: Ari Wulandari
Cindelaras berkisah tentang seorang permaisuri Kerajaan Jenggala yang difitnah oleh selirnya. Permaisuri tersebut pun diusir oleh raja dan diasingkan ke hutan. Namun, raja tidak mengetahui kalau sang permaisuri tengah mengandung. Berbulan-bulan tinggal di hutan, permaisuri pun melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Cindelaras. Sang anak pun tumbuh menjadi anak yang pemberani. Hingga pada suatu masa, Cindelaras mendatangi kerajaan Jenggala untuk menuntut kebenaran atas ibunya. Sang Raja yang mengetahui hal tersebut pun murka dan mengusir sang selir. Cindelaras dan ibunya pun kembali tinggal di kerajaan Jenggala. Cindelaras Jojo/9B/14
Nyi Roro Kidul Asal: Jawa Pengarang: Yuliadi Soekardi Cerita ini merupakan mitos dan kepercayaan masyarakat yang tinggal di sepanjang pesisir laut selatan pulau Jawa. Setiap kecelakaan yang terjadi di pantai di sepanjang pesisir selatan pulau Jawa pasti dikaitkan dengan Nyi Roro Kidul, sebagai Ratu Pantai Selatan Pulau Jawa. Dipercayai, Nyi Roro Kidul hidup di abad ke-13, yang merupakan keturunan Raja Airlangga yang masih keturunan Raja Jayabaya dari Kerajaan Kediri. Ada juga yang menyampaikan bahwa Nyi Roro Kidul merupakan Putri dari Raja Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pakuan Pajajaran. Sederhananya, banyak versi persoalan Nyi Roro Kidul, terutama terkait asalusulnya. Kisahnya turun-temurun diceritakan kepada masyarakat di pulau Jawa, terutama yang tinggal di pesisir selatan pulau Jawa. Nyi Roro Kidul dipercaya memiliki tentara laut selatan yang berbentuk siluman dan dedemit. Oleh karena itu, banyak aturan yang tidak boleh dilanggar selama Sedulur berkunjung ke pantai selatan pulau Jawa. Salah satunya adalah tidak boleh menggunakan baju berwarna hijau. Namun, mitos dan larangan yang tersebar terkait Nyi Roro Kidul, bisa dimaknai sebagai sebuah bagian penting untuk menjaga etika, sopan santun dan juga kebersihan lingkungan, terutama di daerah sekitar pantai selatan di pulau Jawa. Tidak ada yang bisa membuktikan kebenaran dari keberadaan Nyi Roro Kidul itu sendiri, hanya sebagai bagian dari cerita rakyat belaka. Jayden 9B/19
LEGENDA DANAU TOBA MENGISAHKAN SEORANG PEMUDA BERNAMA TOBA, YANG MENIKAH DENGAN SEORANG GADIS CANTIK JELMAAN SEEKOR IKAN, DENGAN SYARAT TIDAK MEMBERITAHU KEPADA SIAPAPUN ASAL-USUL WANITA TERSEBUT. SINGKAT CERITA, MEREKA DIKARUNAI SEORANG ANAK YANG DIBERI NAMA SAMOSIR. SUATU HARI, KETIKA TENGAH BEKERJA DI LADANG, SAMOSIR DISURUH IBUNYA MENGHANTAR MAKAN SIANG UNTUK BAPAKNYA DI KEBUN. NAMUN, SAMOSIR MERASA LAPAR LANTAS MEMAKAN NASI YANG DIBAWANYA. SESAMPAINYA DI KEBUN, SANG BAPAK MARAH KARENA NASI UNTUKNYA TELAH HABIS DIMAKAN OLEH PUTRA SEMATA WAYANGNYA ITU. DITENGAH RASA MARAH, TOBA PUN MELONTARKAN KALIMAT PANTANGAN TERSEBUT, DENGAN BERUCAP BAHWA TOBA ADALAH ANAK IKAN. DANAU TOBA ASAL : SUMATERA BARAT DAGNA 9B/9
Joko Kendil 9B/25/Michael Cerita rakyat "Joko Kendil" berasal dari Jawa Tengah dan dikenal sebagai legenda populer di Nusantara. Raja Asmawikana memiliki permaisuri dan selir yang merasa iri. Selir berusaha menggagalkan kehamilan permaisuri dengan racun. Permaisuri melahirkan anak yang jelek seperti kendil, diakibatkan sihir. Seorang peramal mengatakan anak ini akan menjadi tampan setelah sihir hilang, asalkan diasuh oleh janda di tepi sungai perbatasan. Raja dan permaisuri menemukan Mbok Rondo, janda yang menerima anak tersebut. Joko Kendil, anak itu, diasuh dengan penuh cinta oleh Mbok Rondo, tumbuh menjadi anak yang baik. Joko Kendil jatuh cinta pada putri kerajaan seberang, ingin menikahinya, dan pergi bersama Mbok Rondo. Di negeri seberang, raja bermimpi tentang pangeran tampan dari kendi ajaib. Rombongan mereka tiba, raja menawarkan putrinya kepada Joko Kendil. Putri bungsunya menikah dengan Joko Kendil. Saat pesta pernikahan, tampilan Joko Kendil tiba-tiba berubah menjadi tampan, mengakhiri sihir. Cerita ini menggambarkan bagaimana cinta dan ketulusan mengalahkan penampilan fisik.
Timun Mas Asal Daerah: Jawa Tengah Penerbit: HKK MEDIA Sinopsis cerita Di sebuah desa hiduplah seorang janda yang bernama Mbok Randa. Ia tidak tinggal seorang diri. Pada suatu hari, ketika ia sedang berkebun, datanglah seorang raksasa yang memberinya biji mentimun. Raksasa berkata bahwa akan meminta balasannya suatu hari kelak. Mbok Randa menanam biji mentimun tersebut hingga berbuah. Ketika ia memanen buah tersebut, di dalamnya terdapat seorang bayi perempuan. Mbok Rondo sangat senang dan memberinya nama Timun Mas. Ketika Timun Mas berumur 17 tahun, datanglah raksasa itu meminta Timun Mas. Mbok Rondo berusaha agar Timun Mas tidak diambil oleh raksasa, tetapi raksasa menagih balas budi. Timun Mas berkata bahwa ia akan menyerahkan diri. Mbok Rondo menyuruhnya melarikan diri dengan membawa biji mentimun, jarum, garam, dan terasi. Ketika raksasa mendekat, Timun Mas melempar biji mentimun. Lalu muncullah kebun mentimun. Raksasa memakan mentimun-mentimun tersebut. Kemudian Timun Mas melempar jarum. Tumbuhlah hutan bambu yang menghalangi raksasa. Kemudian Timun Mas melempar garam Tiba-tiba tampak lautan. Tetapi raksasa dapat berenang dan mengejarnya. Terakhir, Timun Mas melempar terasi dan lautan lumpur. Karena sudah lelah dan terluka, raksasa tersebut tenggelam di dalam lumpur. Timun Mas selamat dan kembali ke Mbok Rondo. Tasya/9B/15
Suatu hari di Bali, hiduplah seorang brahmana yang kuat bernama Sidi Mantra dan istrinya. Setelah beberapa tahun menikah, mereka memiliki anak lelaki bernama Manik Angkeran. Manik Angkeran tumbuh menjadi pemuda yang suka berjudi. Dia sering kalah saat berjudi, dan dipaksa untuk menempatkan barangbarang orang tuanya sebagai taruhan. Karena tidak mampu membayar hutang dari kebiasaan berjudi, Manik Angkeran meminta bantuan ayahnya. Sidi Mantra berpuasa dan berdoa memohon bantuan para dewa. Tiba-tiba, dia mendengar suara bahwa ada harta yang dijaga oleh Naga Besukih di kawah Gunung Agung dan dia diminta untuk pergi kesana. Setelah Sidi Mantra telah mendapatkan sebagian harta dari naga tersebut, ia kembali dan memberikan harta yang dia dapatkan ke Manik Angkeran, berharap dia tidak akan berjudi lagi. Namun, Manik Angkeran tibatiba menghabiskan semua harta yang diberikan Sidi Mantra kepadanya dan ia kembali meminta bantuan ayahnya. Namun, Sidi Mantra kecewa dan menolak permintaan putranya. Manik Angkeran tidak tinggal diam. Dia menemukan dari mana ayahnya mendapatkan harta itu. Manik Angkeran tahu bahwa untuk sampai ke sana, dia harus membaca mantra. Namun, dia tidak pernah belajar tentang doa dan mantra. Karena itu, ia hanya membawa bel yang dicuri dari ayahnya. Setelah tiba di kawah Gunung Agung, Manik Angkeran membunyikan bel. Ingin mendapatkan lebih banyak harta, Manik Angkeran menebas ekor Naga Besukih saat naga itu membalikkan tubuhnya. Manik Angkeran segera melarikan diri dari tempat itu dengan ketakutan. Namun, Manik Angkeran tidak tahu bahwa naga itu adalah makhluk yang sangat kuat. Ketika sang naga menjilat kaki Manik Angkeran di tanah, Manik Angkeran terbakar menjadi abu. Sidi Mantra menjadi sangat sedih. Dia segera mencari Naga Besukih dan memohon putranya untuk hidup kembali. Naga Besukih mengabulkan permintaan Sidi Mantra, dengan syarat Sidi Mantra mengembalikan ekor naga kembali normal. Setelah syarat tersebut dilaksanakan oleh Sidi Mantra, naga tersebut menghidupkan kembali Manik Angkeran dan Manik meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulangi tindakannya lagi. Sidi Mantra tahu bahwa putranya telah bertobat, tetapi dia memutuskan bahwa dia tidak bisa hidup bersama dengan Manik Angkeran lagi dan dengan kekuatannya, terbentuklah selat Bali 9B/16/Grace
Kevin 9B-22 PE S U T M A H A K A M KALIMANTAN TIMUR Cerita ini mengisahkan tentang seorang pria bernama Pak Pung yang tinggal di desa dengan dua anaknya setelah istri pertamanya meninggal. Pak Pung hidup sederhana dengan pekerjaan bercocok tanam dan menangkap ikan. Suatu hari, ia jatuh cinta pada seorang gadis cantik di sebuah pesta panen dan mereka menikah. Namun, kebahagiaan tidak berlangsung lama. Sang istri baru berubah menjadi sosok yang kasar dan kejam terutama pada anak-anak tiri Pak Pung. Ia menghukum dan kelaparan anak-anak tersebut. Suatu kali, anak-anak tersebut bertemu dengan kakek tua yang memberi mereka petunjuk untuk mengambil buah dari pohon yang hanya bisa diambil sekali. Setelah kedua anak tersebut melanggar aturan dengan mengambil buah tersebut dua kali, mereka pulang dan menemukan bahwa orang tua mereka sudah pindah ke rumah baru di tengah ladang. Karena lapar, mereka masuk dan menemukan makanan nasi ketan yang dimasak. Setelah makan, mereka pergi mandi di sungai. Ketika orang tua mereka pulang dan menemukan makanan habis serta jejak di sungai, mereka menyadari bahwa anak-anaknya telah berubah menjadi ikan pesut akibat perbuatan mereka yang kasar dan kejam. Sang istri menyesali tindakannya. Cerita ini merupakan legenda asal-usul pesut Mahakam dari Kalimantan Timur. LEGENDA
SI PITUNG 9B/26/Mikaella Penulis: Soekanto SA Judul: Si Pitung Penerbit: Jakarta : Elex Media Komputindo, 2006 sinopsis: Cerita ini berlangsung pada abad ke-19, pada masa pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia. Si Pitung adalah seorang pemuda yang berasal dari keluarga miskin di daerah Betawi. Ia tumbuh dalam lingkungan yang penuh ketidakadilan, di mana rakyat jelata sering diperlakukan dengan tidak adil oleh para bangsawan dan pejabat kolonial. Si Pitung tumbuh menjadi seorang pria yang kuat, cerdas, dan pemberani. Ia menjadi pelindung bagi rakyat kecil yang sering menjadi korban eksploitasi dan penindasan. Dengan keberanian dan keahliannya dalam berkelahi, Si Pitung memutuskan untuk melawan ketidakadilan yang terjadi di sekitarnya. Si Pitung memakai keahliannya dalam ilmu bela diri dan strategi untuk menentang para bangsawan yang memeras rakyat. Ia menjadi sosok pembela yang disegani oleh masyarakat Betawi. Ia sering kali menggunakan akal cerdasnya untuk mengelabui musuh dan membantu rakyat yang membutuhkan. Namun, akhirnya, Si Pitung tertangkap oleh Belanda dan dijebloskan ke penjara. Meskipun terkurung, ketenarannya sebagai pahlawan rakyat tetap berlanjut, dan rakyat Betawi terus mengenang jasanya dalam memerangi ketidakadilan. Beberapa versi cerita juga menyebutkan bahwa Si Pitung berhasil melarikan diri dari penjara dan melanjutkan perjuangannya.
Jojo A/9B/21 R O R O J O N G G RAN G Jawa Tengah Judul: Roro Jonggrang Sinopsis: Terdapat dua kerajaan yang bertetanggaan yaitu Kerajaan Pengging dan Kerajaan Baka. Kerajaan Pengging dipimpin oleh Bandung Bondowoso sedangkan Kerajaan Baka dipimpin oleh Prabu Baka. Saat peperangan antar keduanya, kerajaan Baka kalah hingga menyebabkan Prabu Baka meninggal di tangan Bandung Bondowoso. Kekalahan tersebut membuat Bandung Bondowoso menguasai kerajaan Baka. Di sana ia melihat Roro Jonggrang dan terpesona hingga melamarnya. Tentu saja hal ini ditolak oleh Roro Jonggrang. Karena sangat memaksa, Roro Jonggrang memberikan syarat untuk membangun seribu candi dalam semalam. Bandung Bondowoso dibantu oleh bangsa jin sehingga pada tengah malam tersisa satu candi. Untuk menggagalkannya, Roro Jonggrang memanggil semua wanita untuk membakar jerami dan memukul lesung sehingga ayam berkokok dan para jin lari. Melihat tipu muslihat itu Bandung Bondowoso mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca ke-1000 dan para wanita dikutuk untuk tidak ada yang mau menikahi hingga perawan tua. Cerita ini merupakan legenda terbentuknya Candi Prambanan yang dibuat dan diceritakan oleh masyarakat secara turun-temurun sehingga tidak diketahui siapa pengarang cerita ini. Amanat yang didapat dari cerita ini adalah : "Janganlah meminta bantuan kepada jin dalam melakukan pekerjaan, hadapi kenyataan dengan kemampuan sendiri".
Dahulu di pedalaman Kalimantan ada sebuah kerajaan. Rakyat kerajaan itu hidup dengan kemakmuran yang melimpah, tentram dan damai karena kerajaan itu diperintah oleh seorang raja yang adil dan bijaksana,Raja mempunyai 7 orang putri, Semuanya belum bersuami. Lalu raja mengatakan sayembara. Barang siapa dapat membangun istana megah di seberang sungai maka merekalah yang akan beroleh kesempatan menjadi menantunya.Pengumuman pun disebar ke pelosok negeri. Hasilnya luar biasa. Ada enam orang pemuda yang menyanggupi permintaan raja. Keenam pemuda itu bekerja keras siang dan malam, hasilnya luar biasa. Dalam tempo yang tidak terlalu lama berdirilah sebuah istana yang megah di seberang sungai, lengkap dengan isinya dan tanah lapang yang mengelilinginya. Karena istana tersebut letaknya berada di seberang sungai. Raja mengadakan sayembara kembali untuk dibuatkan jembatan agar orang yang hendak ke sana tidak usah naik perahu cukup berjalan kaki saja. Namun sungguh anch hingga berhari-hari bahkan berminggu-minggu tidak ada seorangpun yang menyanggupi sayembara itu.Tiba-tiba entah darimana datangnya ada seorang nenek tua dan seekor biawak hadir di ruang persidangan. "Hamba meminang putri Paduka untuk anak hamba."Apa?" teriak sang Raja kaget. "Benar Paduku, biarpun kami berasal dari keluarga miskin kami sanggup mengikuti sayembara itu?" kata perempuan tua itu dengan mantap. "Oh, ya tidak masalah." kata Raja." sayembara ini terbuka untuk siapa saja. Kaya miskin, tampan jelek tidak masalah, kamu tidak memandang rupa." "Benarkah Paduka tidak mamandang rupa!?" "Benar ucapanku adalah jaminan. Pantang bagi raja menjilat ludah sendiri." sang raja menegaskan." Tetapi perlu kau ingat bila anakmu gagal maka akan diberi hukuman pancung!" "Nah, anakku Kau sudah mendengar sendiri perkataan sang raj tadi." Tak disangka biawak yang diajak bicara adalah tidak lain anaknya sendirila memekik sekuat-kuatnya. Para pengawal istana segera memriksa ke dalam putri bungsu namun setelah di jumpai tidak ada satupun yang dilihat kecuali seekor Biawak tersebut. Lalu semua pengawalpun pergi karena menganggap sudah aman. Namun Putri Bungsu masih terheran-heran. Ia yakin sedang tidak bermimpi. Tapi kemana ya perginya pemuda tampan itu. Pada malam ketiga sebelunya putri untuk tdak tidur pada siang harinya dengan pulas agar nanti malam ia bisa bangun dengan pura-pura tidur nyenyak. Ternyata benar tidak lama kemudian terasa ada benda berat merebahkan diri disampingnya. Putri bungsu segera membalik, Benar saja pemuda yang dua malam bertunit-turut hadir di kamarnya kini malah makin berani mendekatinya. Dengan mata beringas putri Bungsu berkata," Hai lelaki asing! sungguh kau tak tahu malu. berani masuk ke kamar orang, walau suamiku seekor binatang ia jauh lebih baik dibanding kau yang tidak tahu tatakrama!"Habis memaki-maki putri bungsu langsung menghunuskan pisau ke arahnya tiba-tiba dengan mudahnya lelaki itu menagkisnya sehingga pisau itu terlempar ke lantai. Kini sang putri malah berada didalam rangkulan ketat si pemuda tampan."Sabar istriku sebenamya aku adalah suamimu sendiri karena waktu itu ada beberapa hal akhirnya aku dikutuk oleh dewa senhingga menjadi seekor biawak."Putri bungsu langsung menganguk-angguk mendengar penuturan lelaki itu. ketika rangkulan pemuda di lepaskan. Putri Bungsu segera melompat ke sudut kamar, di sana ia menemukan kulit biawak. Sarungan yang biasa dimasuki suaminya itu segera dibawa ke luar istana. Lalu dibakar sampai hangus musnah. Lalu ia kembali ke kamarnya lagi. Di sana ia mendapati seorang perjaka tampan yang lagi gerah, karena sarungan yang biasa dia pakai kini hangus terbakar, selanjutnya la pulih sedia kala. Keajaiban itu membuat iri keenam saudaranya. Hampir bersamaan mereka menyuruh suaminya. untuk berdagang yang jauh. Lalu mereka memelihara seekor biawak liar di dalam kamarnya. Mereka berharap kejadian serupa yang dialami adiknya. Tapi apa yang terjadi? di malam pertama mereka sudah menjerit-jerit kesakitan karena di gigit Cerita Rakyat: Pangeran Biawak 9B/17/Freya
MALIN KUNDANG Ashton Yu 9B/06 Ada keluarga miskin dengan ayah, ibu dan anak. Kebutuhan ekonomi yang semakin parah membuat ayah saya berpikir untuk pergi ke orang lain untuk mencoba peruntungannya, tetapi dia tidak pulang setelah sekian lama. Malin Kundang dan ibunya hidup dalam situasi yang sulit. Saat beranjak dewasa, Ma Linkundang mengikuti jejak ayahnya dan mengembara, tanpa diduga, kapal yang ditumpanginya diserang bajak laut. Semua kru tewas, meninggalkan Marin Kundang bersembunyi di salah satu kamar. Akhirnya kapal berlabuh di sebuah pantai, dan di MORE INFORMATION AT KEIRA PUBLISHING tempat baru ini Marin Kundang bekerja keras dan menjadi sangat kaya. Setelah itu, dia menikahi gadis kesayangannya. Sejak saat itu ia dikenal sebagai seorang raja dan seorang pengusaha yang kaya raya dan baik hati, setelah lama menikah, istrinya mengajak Marin untuk berkunjung ke suatu tempat yang ternyata adalah kampung halaman Marin, dimana rumah dan ibu kandungnya berada. Setelah sampai, sang ibu mendapat kabar bahwa Malin telah pulang. Betapa senangnya hati.Namun sayang, Malin yang punya banyak harta dan tahta malah malu mengakui kalau si tua renta itu adalah ibu kandungnya. Dia malu kepada istri dan para awak kapal. Sang ibu pun menangis dan akhirnya dia berdoa kepada Tuhan untuk memberikan hukuman setimpal kepadanya jika benar ia anaknya. Tuhan pun mendengar Do’a sang Ibu. Tidak lama setelah itu, Malin Kundang, Istri, para awak kapal hingga fisik kapal dan seluruh properti didalamnya berubah menjadi Batu.
Permaisuri membesarkan Amat Mude dengan penuh kasih sayang dan tumbuhmenjadi cerdas dan tampan. Suatu hari, permaisuri dan Amat Mude pergi ke sebuahdesa untuk menjual ikan, mereka bertemu dengan seorang saudagar teman suaminyadulu. Sejak itu permaisuri dan Anak Mude menjadi kaya. Cerita tentang kekayaanpermaisuri dan putranya sampai ke telinga Raja Muda. Raja Muda memanggil AmatMude ke istana. la memerintahkan Amat Mude memetik kelapa gading untukmengobati penyakit istri Raja Muda, di sebuah pulau yang terletak di tengah laut.Konon, lautan di sekitar pulau ltu dihuni oleh binatang-binatang buas. Raja Mudamengancam Amat Mude jika tidak berhasil, ia akan dihukum mati. Niatnya tulushendak menolong istri Raja Muda. Ia berangkat dan setibanya di pantai, munculseekor ikan besar bernama Si lenggang Raye. Singkat cerita, Amat Mude menemukanpohon kelapa gading dengan bantuan Silenggang Raye. Amat Mude memanjat pohon.Ketika sedang memetik buah kelapa gading, tiba-tiba terdengar suara seorangperempuan. Bernama Niwer Gading yang memberi tahu bahwa jika ia berhasilmemetik buah tersebut maka dia akan menikahi Amat Mude. Amat Mude cepat-cepatmemetik kelapa gading. Setelah turun dari atas pohon kelapa. Alangkah takjubnyaAmat Mude melihat kecantikan Putri Niwer Gading dan setelah pulang merekapunmenikah. Kemudian mereka berangkat ke istana untuk menyerahkan buah kelapagading. Kedatangan Amat Mude membuat Raja Muda heran. la tidak berani kepadaAmat Mude. la memohon maaf kepada permaisuri dan Amat Mude. Beberapa harikemudian Amat Mude dinobatkan menjadi Raja Negeri Alas. Dahulu di Negeri Alas -termasuk wilayahNangro Aceh Darussalam, ada seorang rajayang bijaksana dan dicintai rakyatnya. lamemerintah dengan adil dan bijaksana. Namunsayang sang raja tidak mempunyai putera. Atasnasihat orang pintar raja dan permaisuri tekunberdoa dan berpuasa. Akhirnya permaisurimengandung dan melahirkan anak laki-Iakiyang diberi nama Amat Mude. Tidak lama, sangraja meninggal dunia. Adik sang raja diangkatmenjadi raja karena usia Amat Mude masihkecil. Adik sang raja itu bernama Raja Muda.Setelah diangkat menjadi raja ia malahbertindak kejam kepada Amat Mude danibunya. Mereka diasingkan ke sebuah hutanterpencil. Raja Muda ingin menguasaisepenuhnya Kerajaan. Putra Mahkota Amat Mude Penulis: Yudhistira Ikranegara Penerbit: Cahaya Agency Asal daerah: Daerah Istimewa Aceh
PESUT MAHAKAM Asal daerah: Kalimantan Timur Penulis: Yoli Hemdi Sinopsis: Cerita 'Legenda Pesut Mahakam ' mengisahkan kehidupan keluarga dengan dua anak di sebuah desa di Mahakam. Setelah Sang Ibu meninggal, Sang Ayah menikahi seorang gadis yang ternyata jahat dan membuat kedua anaknya menderita. Dalam perjalanan mencari kayu, anak-anak itu ditolong oleh seorang kakek dan menemukan kebun buah. Setelah ditinggal orang tua mereka, mereka mencari dan menemukan orang tua baru dengan bantuan kakek. Namun, makan bubur panas dari periuk membuat mereka berubah menjadi ikan pesut yang memiliki sifat unik dan menjadi bagian dari legenda Mahakam - Felice 9B/12