The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by disertasi.erni2021, 2022-01-16 06:11:15

PowerPoint Template

Ni Luh Gede Erni Sulindawati


























































TOPIK 11



Proyeksi Laporan Keuangan




i
UNDIKSHA UNDIKSHA
2021
2021

DAFTAR ISI




Halaman Judul
Daftar Isi


Langkah-Langkah Pembelajaran



1. Pendahuluan

2. Pembahasan

2.1. Pengertian Proyeksi Laporan Keuangan
2.2. Langkah-Langkah Dalam Menyusun Laporan Keuangan Pro Forma

2.3. Kelemahan Persentase Penjualan
3. Rangkuman

4. Soal Latihan

5. Rubrik Penilaian


























UNDIKSHA ii
2021

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN




Pada awalnya pendidik menyampaikan garis besar materi dan penjelasan tentang proyeksi
laporan keuangan yang meliputi, proyeksi laba rugi, neraca dan laporan arus kas. Sesudah itu
Pendidik meminta peserta didik untuk belajar dari pengalaman individu perihal proyeksi laba
rugi, neraca dan laporan arus kas melalui Tanya jawab dan mengarahkan alur berpikir peserta
didik bahwa pemahaman dalam proyeksi laporan keuangan meliputi proyeksi laba rugi, neraca
dan laporan arus kas.

Untuk lebih jelasnya pendidik mengajak peserta didik untuk mengamati modul digital tentang
proyeksi laporan keuangan yang meliputi, proyeksi laba rugi, neraca dan laporan arus kas.

1. Menanya:
Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan konsep proyeksi laba rugi, neraca dan
laporan arus kas.
2. Mengeksplorasi:
Mengumpulkan data/informasi tentang konsep proyeksi laba rugi, neraca dan laporan
arus kas dari berbagai sumber yang relevan
3. Mengasosiasi:
Mengamati video dan mengaitkan dengan informasi/data yang diperoleh dari berbagai
sumber
4. Mengomunikasikan:
Menyimpulkan tentang konsep proyeksi laba rugi, neraca dan laporan arus kas dan
memberikan contoh.

Dengan demikian peserta didik dapat melakukan berbagai kegiatan dalam proses discovery
learning, yaitu: menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis,
mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan tentang konsep
proyeksi laba rugi, neraca dan laporan arus kas dengan mengacu pada tujuan pembelajaran.

















UNDIKSHA iii
2021

Sintaks Pembelajaran Topik 11


Fase Aktivitas
Pembelajaran Pendidik Peserta Didik (PD)
Klassikal
Pra Pembe- Menyiapkan dan memotivasi belajar Merapikan kelas, memberi, salam dan
lajaran untuk mengikuti proses menyimak manfaat materi yang akan
pembelajaran diperlajari

Menyampaikan capaian Membaca dan memahami capaian
pembelajaran dan cakupan materi pembelajaran & cakupan materi

Fase I: Pendidik memberi stimulasi untuk Peserta didik mencermati dan
Pemberian belajar dari pengalaman individu menjawab pertanyaan
rangsangan perihal proyeksi laba rugi, neraca
(Stimulation) dan laporan arus kas melalui
tanyajawab dan mengarahkan alur
berpikir peserta didik, bahwa dalam
menyusun proyeksi laba rugi,
neraca dan laporan arus kas, cara
menyusun budget kas Setelah itu
mengajukan pertanyaan :
1) Apa yang dimaksud dengan
proyeksi laba rugi, neraca dan
laporan arus?
2) Bagaimana cara membuat
proyeksi laba rugi, neraca dan
laporan arus kas?

Fase II: Pendidik mengajak peserta didik Pendidik bersama dengan peserta
Pernyataan/ membuat problem statement didik membuat problem statement
Identifikasi tentang perihal proyeksi laba rugi, tentang hal-hal yang berkaitan dengan
masalah neraca dan laporan arus kas. perihal proyeksi laba rugi, neraca dan
(Problem laporan arus kas.
Statement)
Fase III: Pendidik meminta peserta didik peserta didik mengumpulkan
Pengumpulan mengumpulkan data/informasi data/informasi tentang perihal
data tentang perihal proyeksi laba rugi, Anggaran kas yang meliputi, proyeksi
(Data neraca dan laporan arus kas. laba rugi, neraca dan laporan arus
Collection) kas seperti membaca literatur

Fase IV: Pendidik meminta peserta didik Peserta didik mengkaslifikasikan hasil
Pengolahan mengolha data dan informasi data yang diperoleh berdasarkan
data (Data dengan cara mengklasifikasikan bidangnya
sesuai bidangnya .
Processing)




UNDIKSHA iv
2021

Fase Aktivitas
Pembelajaran Pendidik Peserta Didik (PD)
Fase V: Pendidik meminta peserta didik Peserta didik melakukan pemeriksaan
Pembuktian melakukan pemeriksanaan secara secara cermat sesuai bidangnya
(Verification) cermat untuk membuktikan benar dengan cara melakukan verifikasi ke
tidaknya hipotesis yang ditetapkan peserta didik yang lain.
tadi dengan temuan alternative,
dihubungkan engan hasil data
processing dengan cara melakukan
verifikasi ke peserta didik yang lain.

Menarik Pendidik meminta peserta didik Peserta didik menggeneralisasi hasil
simpulan/ membuat kesimpulan berdasarkan verifikasi dan merumuskan untuk
generalisasi hasil verifikasi dan merumuskannya menjawab problement statement
untuk menjawab problem stetemetn tentang perihal konsep proyeksi laba
(Generalization) tentang perihal konsep proyeksi rugi, neraca dan laporan arus kas
laba rugi, neraca dan laporan arus
kas

E-Learning
Fase I Menyiapkan materi pembelajaran Mengakses modul pembelajaran
digital yang diberikan digital yang diberikan

Fase II Membuat topik pembelajaran Memilih topik pembelajaran &
Menyimak tujuan pembelajaran

Fase III Menguplod materi pelajaran Mempelajari materi melalui file
(dokumen, & Presentasi) (dokumen, & Presentasi)

Fase IV Memandu PD melakukan diskusi Memperdalam materi melalui diskusi
On-line (forum, chatting & on-line (forum, chatting & streaming)
streaming)

Fase V Memeriksa tugas Peserta Didik Mengupload tugas

Fase VI Logout dari program Logout dari program




















UNDIKSHA v
2021

1. Pendahuluan








Laporan laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yanng lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti laporan
arus kas, atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan
yang merupakan bagian intregral dari laporan keuangan. Tujuan laporan keuangan
adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan. Pemakai laporan keuangan meliputi investor
sekarang dan investor potensial, karyawan , pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor
usaha lainnya pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya dan masyarakat.
Para pemakai laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang berbeda.

Capaian pembelajaran dalam bab ini adalah kemampuan dalam menyusun dan
menganalisis tentang proyeksi laporan keuangan yang meliputi, proyeksi laba rugi,
dan neraca Materi yang dibahas dalam proyeksi laporan keuangan yang meliputi,
pengertian proyeksi Proyeksi Laporan keuangan, langkah – langkah dan ilustrasi
dalam menyusun laporan keuangan pro forma.





































UNDIKSHA 1
2021

2. Pembahasan



2.1. Pengertian Proyeksi Laporan Keuangan

Proyeksi Laporan keuangan merupakan bentuk dari perencanaan keuangan. Proyeksi akan
memudahkan perusahaan melihat apa yang terjadi beberapa tahun yang akan datang. Proyeksi
dapat dibedakan dalam:
1) Jenis dimensi proyeksi: waktu, yaitu Jangka pendek satu tahun atau kurang dan jangka
panjang dua tahun atau lebih.
2) Satuan proyeksi dibedakan ke dalam proyeksi untuk tiap unit atau bagian organisasi
3) Proyeksi untuk setiap spesifik proyek,
4) Proyeksi laporan keuangan biasanya dibuat dalam beberapa skenario. Skenario sering juga
disebut juga analisis sensitivitas. Skenario yang biasanya digunakan dalam penyusunan
proyeksi , kondisi buruk/worst case,kondisi normal/ Normal case, kondisi terbaik / best case.
Untuk masing-masing kondisi tersebut dibuat kriteria (Keuangan & Proyeksi, 2018).
Dalam menyusun Proyeksi perlu diperhatikan hal-hal berikut: (1) kegiatan untuk memperkirakan
apa yang akan terjadi di masa yang akan datang yang dilakukan pada saat sekarang, (2) harus
mengetahui data masa lalu dan kondisi yang terjadi di masa lalu, (3) sumber data dan (4) isi
Proyeksi Laporan Keuangan

Proses Penyusunan Proyeksi harus memperhatikan interaksi, pilihan alternative, kelayakan, dan
hindari kejutan. Interaksi artinya Proyeksi dibuat dengan mengkombinasikan antara proposal
investasi dan pilihan pendanaan yang digunakan. Pilihan alternatif / Options berarti proyeksi
dibuat dengan memberikan kesempatan perusahaan untuk menentukan beberapa alternatif
pilihan berdasarkan skenario yang telah ditentukan. Kelayakan / Feasibility mengandung arti
proyeksi harus dibuat dengan pertimbangan akal sehat dan sesuai dengan kondisi dan
kemampuan perusahaan. Hindarkan kejutan / Avoiding Surprises dalam melakukan proyeksi
berdasarkan data masa lalu harus diingat, bahwa di masa datang kondisi.

Sumber Data yang diperlukan dalam menyusun proyeksi adalah (1) Laporan keuangan yang
terdiri dari Neraca, Laporan laba rugi, Arus kas, dan Catatan atas laporan keuangan, (2)
kondisi konsumen dan pasar secara umum, kondisi budaya/tradisi, dan (3) kondisi makro
ekonomi meliputi : asumsi , Regulasi, Target jangka pendek dan jangka panjang perusahaan
Isi yang terdapat pada proyeksi laporan keuangan adalah (1) proyeksi penjualan, ( 2). pro
forma laporan keuangan, (3) kebutuhan asset, (4) kebutuhan pendanaan dan (5) proyeksi
penjualan. Semua perencanaan keuangan membutuhkan proyeksi penjualan karena penjualan
merupakan titik awal aktivitas perusahaan. Tidak ada pengetahuan yang sempurna untuk
memastikan jumlah penjualan di masa mendatang karena dipengaruhi oleh ketidakpastian
ekonomi, pola konsumsi masyarakat yang terkadang berubah, perkembangan teknologi,
perubahan regulasi. Setiap perusahaan memiliki sensifitas berbeda terhadap kondisi
ini ”(Keuangan & Proyeksi, 2018). Berikut ini diberikan ilustrasi dari neraca suatu perusahaan




UNDIKSHA 2
2021

31 Desember
Nama Akun 2019 (Rp) 2020 (Rp)
Kas 90,000,000.00 115,000,000.00
Piutang Usaha 185,000,000.00 190,000,000.00

Beban dibayar dimuka 45,000,000.00 40,000,000.00
Persediaan Barang Jadi 100,000,000.00 90,000,000.00
Persediaan Barang Dalam Proses 130,000,000.00 120,000,000.00
Persediaan Bahan Baku 95,000,000.00 85,000,000.00
Perlengkapan Kantor 40,000,000.00 45,000,000.00
Total Aktiva Lancar 685,000,000.00 685,000,000.00

Tanah 300,000,000.00 300,000,000.00

Bangunan dan Pabrik 240,000,000.00 300,000,000.00
Akum. Dep. Bangunan dan Pabrik (85,000,000.00) (90,000,000.00)

Total Aktiva Tidak Lancar 455,000,000.00 510,000,000.00

Total Aktiva 1,140,000,000.00 1,195,000,000.00

Utang dagang 145,000,000.00 150,000,000.00

Pendapatan sewa diterima dimuka 80,000,000.00 70,000,000.00

Total Kewajiban lancar 225,000,000.00 220,000,000.00

Utang Bank jangka panjang 225,000,000.00 225,000,000.00

Total Kewajiban Jangka panjang 225,000,000.00 225,000,000.00

Ekuitas Saham 480,000,000.00 500,000,000.00

Agio Saham 48,000,000.00 50,000,000.00

Laba Berjalan 162,000,000.00 200,000,000.00

Total Ekuitas 690,000,000.00 750,000,000.00

Total Passiva 1,140,000,000.00 1,195,000,000.00


Klik menuju:
Presentasi dalam format Ms. PPt

Klik menuju:
Perhitungan dalam format Ms. Excel





UNDIKSHA 3
2021

2.2. Langkah – Langkah Dalam Menyusun Laporan Keuangan Pro Forma
1) Tentukan korelasi item-item dalam neraca terhadap penjualan (hitung dalam prosentase):
2) Kalikan prosentase tersebut dengan proyeksi penjualan untuk mendapatkan nilai item-item
dalam neraca pada tahun proyeksi.
3) Jika tidak terdapat korelasi antara item dalam neraca dengan penjualan maka nilai dalam
neraca tahun sebelumnya dianggap sama dengan tahun proyeksi.
4) Hitung proyeksi retained earnings dengan rumus • Present retained earnings + Projected net
income – Cash dividends Projected retained earning
5) Tambahan asset untuk mendukung proyeksi penjualan yang ditetapkan. Utang dan modal
ditentukan dengan melihat perbedaan antara total asset dan pendanaan yang telah tersedia.
Jika perubahan modal telah ditetapkan maka perusahaan dapat menghitung tambahan dana
dari kreditur.

























Dari perhitungan diatas sudah jelas bahwa laba sebelum pajak di dalam Laporan L/R tahun
2011 adalah Rp 2.250.000.000 dan ditahun 2012 laba sebelum pajak nya adalah Rp
2.850.000.000. Namun perlu diingat bahwa hasil realisasi laba sebelum pajak untuk tahun 2012
nanti belum tentu dapat sebesar angka yang diproyeksikan. Dalam aktualnya angkanya bisa >
atau = atau < tergantung dari kondisi internal dan eksternal perusahaan. Analisa pertama
adalah pada akun penjualan, hal ini dikarenakan pendapatan terbesar dr perusahaan adalah
dari penjualan. Pada umumnya penjualan akan mengalami kenaikan penjualan setiap tahun
karena dipengaruhi oleh waktu uang dan inflasi yang mempengaruhi harga bahan baku,
kenaikan upah buruh dan sebagainya.





UNDIKSHA 4
2021

2.3. Kelemahan Persentase Penjualan

Berdasarkan data yang saya peroleh bahwa proyeksi Laporan keuangan dengan metode
penjualan adalah kurang akuransinya angka hasil proyeksi. Hal ini terjadi akibat digunakannya
rasio historis antara penjualan dan HPP, biaya operasi, dan biaya bunga. Rasio ini akan
menimbulkan kesan bahwa semua kompunen biaya adalah biaya variable atau tidak ada biaya
tetap. Masalah akan muncul jika terjadi penurunan atau kenaikan volume penjualan. Perubahan
pada volume penjualan akan diikuti oleh perubahan persentase yang sama besarnya dalam
ketiga factor tersebut. Hal ini mengurangi tingkat akuransi proyeksi laporan yang kita buat.
Tetapi kelemahan ini dapat dihilangkan dengan cara membagi komponen-kompunen biaya
menurut sifat masing-masing. Misalnya setiap kompunen biaya dipilih menjadi biaya variable
dan biaya tetap. Setelah itu ditetapkan besarnya persentase untuk tiap kompunen biaya.

Misalnya besar biaya persentase biaya variable untuk biaya operasi adalah 10% dari penjualan.

Langkah II
PT. EMAK BAPAK
Laporan L/R per 31 Desember 2011 dan Laporan L/R Proforma 31 Desember 2012
2011 2012
Penjualan Bersih 34.450.288.560 48.230.403.984
HPP:
- Variabel 7.498.976.340 10.498.566.876*
- Tetap 20.000.000.000 20.000.000.000
Laba Kotor 6.951.312.220 17.731.837.108
Biaya Operasional
- Variabel 3.445.028.856 4.823.040.398 (dibulatkan)**
- Tetap 1.094.763.156 1.094.763.156
EBIT 2.411.520.208 5.917.803.554

Note :
Jelas kita lihat perbedaan yang begitu besar dari perolehan EBIT. Terutama kita lihat dari
laporan proforma (2012) yang sebelumnya kita peroleh 3.155.350.904 menjadi 5.917.803.554
terjadi kenaikan. Hal ini disebabkan adanya perhitungan biaya tanpa pemilahan sifat, setiap
kenaikan penjualan akan diikuti persentase yang sama dengan biaya-biaya.
Diperolehnya angka :
[1] 7.498.976.340 + (40% x 7.498.976.340) = 10.498.566.876*
[2] 20.000.000.000 angkanya selalu tetap karena fix cost besarnya tetap disetiap tahunnya;
[3] 48.230.403.984 x 10% = 4.823.040.398 (dibulatkan)**
[4] 1.094.763.156 angkanya selalu tetap karena fix cost besarnya tetap disetiap tahunnya;

Jadi kalau menurut saya, apabila perusahaan yang kita buat adalah perusahaan lingkup
kecil tanpa menghiraukan adanya penggolongan biaya (variable atau tetap) dengan kata
lain perusahaan mengatakan semua biaya adalah biaya variable maka langkah pertama
yang akan kita ambil. TETAPI
Apabila perusahaan lingkup besar atau di golongkan setiap kompunen biaya maka
langkah II yang kita pakai dalam menuyusun proyeksi. Apalagi kita ketahui bahwa
volume penjualan di perusahaan itu tinggi baik penurunan atau kenaikannya.





UNDIKSHA 5
2021

Contoh PROYEKSI LAPORAN KEUANGAN » NERACA

1. Kita menyiapkan data laporan L/R tahun sebelumnya (kita tarik contoh laporan 1 dan 2
tahun sebelumnya atau lebih).
PT. EMAK BAPAK
Neraca
Per 31 Desember 2011 (dalam Rp)
AKTIVA PASIVA
Aktiva Lancar KEWAJIBAN LANCAR
Kas dan Bank 193.012.944 Hutang Dagang 6.185.561.705
Piutang Dagang 6.804.869.313 Hutang Pajak 1.130.836.955
Persediaan Barang 3.493.722.140 Hutang Bank 2.684.946.087
Dagangan
Jumlah AKtiva Lancar 10.491.604.397 Hutang Lancar Lainnya 1.057.313.556
Jumlah Kewajiban 11.058.658.303
AKTIVA TETAP
Lancar
Inventaris 840.454.185 EKUITAS
Akm Penyusutan (523.279.228) Modal 1.050.000.000
Jumlah Aktiva Tetap 317.174.957 Laba (Rugi) Ditahan (3.453.883.785)
Jumlah AKTIVA 10.808.779.354 Laba (Rugi) Tahun 2.154.004.837
Berjalan
Jumlah Ekuitas (249.878.948)
Jumlah 10.808.779.354
Kewajiban+Ekuitas

2. Menganalisa akun-akun mana saja yang diperkirakan akan naik, dan dituangkan kedalam
Neraca Proforma. Jika dalam perhitungan tersebut terjadi ketidakseimbangan antara pos
Aktiva dan Pos Pasiva, maka kita diperbolehkan membuat angka penyeimbang (plug figure)
sehingga menjadi seimbang.
PT. EMAK BAPAK
Neraca Proforma
Per 31 Desember 2012 (dalam Rp)
AKTIVA PASIVA
Aktiva Lancar KEWAJIBAN LANCAR
Kas dan Bank 193.012.944 Hutang Dagang 2.009.600.166
Piutang Dagang 2.009.600.166 Hutang Pajak 1.130.836.955
Persediaan Barang 3.493.722.140 Hutang Bank 2.684.946.087
Dagangan
Jumlah AKtiva Lancar 5.696.335.250 Hutang Lancar Lainnya 1.057.313.556
Jumlah Kewajiban 6.882.696.764
AKTIVA TETAP
Lancar
Inventaris 840.454.185 EKUITAS
Akm Penyusutan (523.279.228) Modal 1.050.000.000
Jumlah Aktiva Tetap 317.174.957 Laba (Rugi) Ditahan 2.463.919.769


Angka Penyeimbang 6.537.111.163
Laba (Rugi) Tahun 2.154.004.837
Berjalan
Jumlah AKTIVA Jumlah Ekuitas 5.667.924.606
12.550.621.370
Jumlah 12.550.621.370
Kewajiban+Ekuitas



UNDIKSHA 6
2021

ANALISA :
1) Analisa pertama adalah peningkatan omzet penjualan sebesar 40% dan jumlah rata-rata
piutang diperkirakan sebesar 50%. Dengan demikian rata-rata umur piutang adalah 50% x
30 hari = 15 hari. Jadi (15/360) x 48.230.403.984 = 2.009.600.166 (dibulatkan).
2) Sekarang disisi Pasiva . Harga pokok pembelian bahan-bahan adalah 25% dari harga
penjualan yi : 25% x 48.230.403.984 = 12.057.600.996 dan umur rata-rata hutang adalah 60
hari maka besarnya taksiran hutang dagang adalah 60/360 x 12.057.600.996 =
2.009.600.166 (dibulatkan).
3) Besarnya R/E mengalami perubahan yaitu 2.463.919.769 asalnya dari ((3.453.883.785) +
5.917.803.554)









































UNDIKSHA 7
2021

3. Rangkuman



Proyeksi Laporan keuangan merupakan bentuk dari perencanaan keuangan. Proyeksi akan
memudahkan perusahaan melihat apa yang terjadi beberapa tahun yang akan datang. Proyeksi
laporan keuangan biasanya dibuat dalam beberapa skenario. Skenario sering juga disebut juga
analisis sensitivitas, Skenario yang biasanya digunakan dalampenyusunan proyeksi : – Kondisi
buruk / worst case – Kondisi normal/ Normal case – Kondisi terbaik / best case, Untuk masing-
masing kondisi tersebut dibuat.

Proyeksi adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan
datang yang dilakukan pada saat sekarang. Proyeksi Laporan Keuangan terdiri dari 1. Proyeksi
penjualan 2. Pro forma laporan keuangan 3. Kebutuhan asset 4. Kebutuhan pendanaan 5.
Proyeksi Penjualan



































UNDIKSHA 8
2021

4. Soal Latihan




Pertanyaan

1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan proyeksi laporan keuangan?
2) Sebutkan dan jelaskan hal apa saja yang diperlukan dalam menyusun proyeksi laporan
keuangan perlu diperhatikan
3) Sebutkan dan jelaskan langkah – langkah dalam menyusun laporan keuangan pro forma
4) Buatlah suatu proyeksi laporan Neraca pro forma dengan mengikuti langkah-langkah
yang diuraikan dalam soal no. 3.


































UNDIKSHA 9
2021

5. Rubrik Penilaian



NO Komponen Bobot Skor (0-4) Indikator
1 Pengertian 2 Kelengkapan penjelasan Kelengkapan penjelasan
proyeksi laporan Pengertian proyeksi laporan Pengertian proyeksi laporan
keuangan keuangan sangat sesuai =4, keuangan
sesuai =3, kurang sesuai=2,
tidak sesuai =1, tidak
menjawab=0

2. Hal yang perlu 2 Kelengkapan penjelasan hal Kelengkapan penjelasan
diperhatikan yang perlu diperhatikan hal yang perlu diperhatikan
diperlukan diperlukan dalam menyusun diperlukan dalam
dalam proyeksi laporan keuangan menyusun proyeksi laporan
menyusun sangat sesuai =4, sesuai =3, keuangan
proyeksi laporan kurang sesuai=2, tidak sesuai
keuangan =1, tidak menjawab=0
3. langkah – 2 Kelengkapan penjelasan Kelengkapan penjelasan

langkah dalam langkah – langkah dalam langkah – langkah dalam
menyusun laporan keuangan menyusun laporan
menyusun
pro forma sangat sesuai =4, keuangan pro forma
laporan sesuai =3, kurang sesuai=2,

keuangan pro tidak sesuai =1, tidak
menjawab=0
forma

4. Perhitungan 2 Prosedur perhitungan Prosedur Kesesuaian Prosedur
proyeksi laporan proyeksi laporan laporan Neraca proyeksi laporan laporan
laporan Neraca proforma sangat sesuai =4, Neraca proforma
proforma sesuai =3, kurang sesuai=2,
tidak sesuai =1, tidak
menjawab=0
5. (Lanjutan untuk 2 Prosedur Penyajian proyeksi Keseuaian Prosedur
soal 4) laporan laporan Neraca proforma Penyajian dan format
Penyajian yang digunakan sangat sesuai proyeksi laporan laporan
proyeksi laporan = 4, sesuai 3, kurang sesuai = Neraca proforma
laporan Neraca 2, tidak sesuai= 1, tidak
proforma menjawab- 0







UNDIKSHA 10
2021


Click to View FlipBook Version