LAPORAN PEMBUATAN MEDIA PELAJARAN CROSSWORD (TEKA-TEKI SILANG) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Oleh : RINANOVERSANI, S.Pd. UPTD SPF SMP NEGERI 2 DONRI DONRI 2021
HALAMAN PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini, mengesahkan karya inovasi pembelajaran yang berjudul Memahami Istilah Drama Melalui Media Pembelajaran “Crossword atau Teka-Teki Silang” Adalah karya inovasi pembelajaran yang dibuat oleh: Nama : RINANOVERSANI, S.Pd. Guru Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Sekolah : UPTD SPF SMP NEGERI 2 Donri Donri Labokong, Januari 2022 Kepala Sekolah, Abdul Rahman, S.S. NIP 19750710200901100
KATA PENGANTAR Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang menyenangkan, guru dituntut untuk selalu melakukan inovasi pembelajaran dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran yang berdampak pada peningkatan mutu pendidikan Indonesia. Mendokumentasikan karya inovasi dalam bentuk tulisan ilmiah merupakan salah satu upaya membangun kesadaran ilmiah guru sebagai sumber daya pendidikan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme. Penulis membuat media pembelajaran Teka-Teki Silang sebagai upaya melaksanakan proses pembelajaran yang menyenangkan yang diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik khususnya pada materi Teks Drama untuk pesertadidik kelas VIII semester genap Kurikulum 2013 Menyadari masih banyak kekurangan, Penulis berharap masukan demi perbaikan di masa mendatang. Penulis berharap karya inovasi ini dapat berguna tidak hanya bagi penulis dan peserta didik, namun juga bagi sesama rekan guru dalam memberikan variasi pembelajaran kepada peserta didik. Tiada rangkaian kata yang cukup untuk mewakili ungkapan rasa terima kasih yang tiada tara kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan dalam membuat karya ini hingga selesai. Semoga Allah memberi balasan yang terbaik. Labokong, Januari 2022 Penulis Rinanoversani, S.Pd.
CROSSWORD PUZZLED (TEKA-TEKI SILANG) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Nama Media pembelajaran dalam proses pembelajaran di dalam kelas, pengajar memegang peran penting dalam proses pembelajaran. Segala kegiatan yang ada di dalam kelas sepenuhnya tanggung jawab pengajar sehinggah keberhasilan atau kegagalan kelas tersebut ditentukan oleh peran pengajar pada umumnya. Keterbatasan guru dalam menyampaikan materi pelajaran sering menjadi salah satu kendala terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Pada umumnya dalam mengajar menggunakan metode ceramah padahal tidak semua materi dan bahan ajar cocok disampaikan dengan menggunakan metode cerama saja, apabila seperti itu bisa terjadi salah persepsidan pemahaman sehinggah menyebabkan tujuan pembelajaran tidak tercapai. Jika tujuan pembelajaran tidak tercapai maka yang disalahkan pertama kali adalah pengajarnya. Maka dalam hal ini, pengajar harus kreatif agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Agar proses pembelajaran berjalan lancar dan baik pengajar harus menggunakan media dan alat bantu yang inovatif. Sebab dengan menggunakan alat bantu/ media pembelajaran peserta didik akan lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh pengajar. Strategi pembelajaran teka-teki silang adalah salah satu strategi pembelajaran yang memanfaatkan teka-teki silang sebagai media belajarnya. Penggunaan teka-teki silang dalam proses pembelajaran dapat membantu siswa untuk menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan meningkatkan keterlibatan siswa dalam materi. Strategi pembelajaran teka-teki silang dianggap dapat meningkatkan motivasi siswa dalam membaca rujukan buku lain agar siswa mendapat jawaban yang benar dan tepat. Penggunaan teka-teki silang memerlukan pengetahuan dasar peserta didik. Maka sebelum menggunakannya peserta didik harus sudah membaca materi yang akan disampaikan oleh guru, sehingga teka-teki silang ini dapat melatih peserta didik untuk memanfaatkan buku-buku dan sumber lainnya untuk belajar mandiri. Teka-teki silang dapat meningkatkan kerja sama antar siswa, merangsang siswa untuk aktif berpikir serta membantu siswa untuk lebih teliti dalam menjawab setiap pertanyaan. Penggunaan strategi pembelajaran tersebut akan lebih menyenangkan dan meningkatkan aktivitas siswa sehingga akan berdampak pada hasil belajar siswa. Kurikulum 2013 bagi peserta didik kelas VIII terdapat Kompetensi Dasar 3.15 Mengidentifikasi unsur-unsur drama(tradisional dan modern) yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah. Diperlukan media pembelajaran pada materi ini agar peserta didik tidak
bosan, lebih termotivasi mudah memahami pelajaran,karena itu, pengajar sangat memerlukan metode dan teknik-teknik baru dalam mengajar. Sebenarnya, bila kita berpikir kreatif, apapun yamg kita temukan di sekitar kita isa digunakan sebagai media pembelajaran dan tidak harus yang mahal-mahal. Pengajar dapat memanfaatkan permainan sebagai media pembelajaran misalnya yang kita bahas saat ini yaitu media pembelajaran “TEKA-TEKI SILANG”. Ini berarti media pembelajaran akan efisien bila digunakan untuk demonstrasi, sedangkan pemahaman peserta didik akan lebih lama melekat apabila mereka melakukan atau mempraktekkan secara langsung. Oleh karena itu penulis memodifikasi media pembelajaran yang diharapkan dapat memenuhi Kompetensi Dasar Mengidentifikasi unsur-unsur drama(tradisional dan modern) yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah. Media pembelajaran ini bernama “TEKA-TEKI SILANG”. Teka-teki silang merupakan sebuah permainan yang cara mainnya yaiti mengisi ruang-ruang kosong yang berbenuk kotak dengan huruf-huruf sehingga membentuk sebuah kata yang sesuai dengan petunjuk. Selain itu mengisi teka-teki silang atau biasa disebut dengan TTS memang sungguh sangat mengasikkan, selain juga berguna untuk mengingat kosa katayang popular juga berguna untuk pengetahuan kita yang bersifat umumdengan cara santai. Mengisi sebuah teka-teki silang membuat kita berpikir untuk mencari jawaban dan apabila belum menemukan jawaban maka perasaan penasaran melanda dan mencari cara untuk memecahkannya. Teka-teki silang akan dijadikan media pembelajaran peserta didk, mengingat karakteristik permainan TTS yang mudah dan menyenangkan, diharapkan dapat mempermudah proses pembelajaran selain itu karakteristik peserta didik yang umumnya senang untuk diajak bermain. Cara mengaplikasian TTS sebagai media pembelajaran yaitu pengajar pertama-tama mendemonstrasikan terlebih dahulu permainan teka-teki silang kepada peserta didik di depan kelas kemudian memberitahukan cara mainnya. Sebelum pengajar mendemonstarikan permainan tersebut, pengajar membuat teka-teki silang sesuai bahan yang akan diajarkan. Cara pengajar menyiapkan bahan yang akan diajarkan, misalnya kita dapat mengambil contoh pelajaran teks drama SMP kelas 8 mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik teks drama. Setelah bahan dipersiapkan guru membuat sebuah pertanyaan dan jawaban yang singkat saja misalnyansinonim, antonym atau akronim dan sebagainya. Kemudian pengajar membuat ruang-ruang kosong atau kotak-kotak untuk mengisi huruf-huruf yang sesuai yang terdiri dari ruang mendatar dan menurun.
Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan dan penggunaan Teka-teki Silang adalah : Tujuan Umum o Terselenggara proses pembelajaran yang inspiratif, menyenangkan, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif yang berdampak positif pada terselenggaranya proses pendidikan yang bermutu dalam rangka pecapaian tujuan pendidikan nasional. o Meningkatkan minat dan rasa cinta terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia pada diri peserta didik. o Mempermudah peserta didik menerima dan memahami materi Drama dalam menentukan unsur-unsur intrinsiknya. o Meningkatkan hasil belajar peserta didik yang bermuara pada peningkatan mutu pendidikan. Tujuan Khusus o Menyelenggarakan proses pembelajaran materi Teks Drama yang sesuai dengan Kompetensi Dasar 3.15 Mengidentifikasi unsur-unsur drama(tradisional dan modern) yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah.. o Menyelenggarakan proses pembelajaran yang menyenangkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi Drama Kompetensi Dasar 3.15 Mengidentifikasi unsur-unsur drama(tradisional dan modern) yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah. yang diharapkan dapat mendorong motivasi peserta didik untuk mengikuti proses pembelajara secara aktif. o Menyajikan proses pembelajaran yang mempermudah peserta didik untuk memahami materi Drama pada Kompetensi Dasar 3.15 Mengidentifikasi unsurunsur drama(tradisional dan modern) yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah.. o Mempermudah peserta didik memahami materi Drama khususnya mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik naskah drama. o Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi Drama.
Manfaat Manfaat Bagi Peserta Didik o Meningkatkan minat, hasrat dan rasa cinta terhadap pelajaran Bahasa Indonesia. o Meningkatkan motivasi peserta didik untuk berperan secara aktif dalam proses pembelajaran. o Peserta didik mudah menerima dan memahami materi unsur-unsur intrinsik drama. o Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi Teorema Pythagoras. Manfaat Bagi Guru o Guru dapat menyelenggarakan proses pembelajaran unsur intrinsik drama yang menarik, efektif dan efisien. o Guru dapat mengembangkan pembelajaran berbantuan crossword (teka-teki silang). o Guru dapat menumbuhkembangkan minat dan cinta peserta didik pada pelajaran Bahasa Indonesia dengan menyajikan pembelajaran yang menyenangkan dengan Media pembelajaran crossword (teka-teki silang). o Meningkatkan kreativitas guru. o Meningkatkan kompetensi guru. o Meningkatkan kinerja guru. o Meningkatkan motivasi guru untuk terus mengembangkan dan meningkatkan kemampuan di bidang TIK sesuai perkembangan zaman. Manfaat Bagi Sekolah o Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. o Meningkatkan prestasi sekolah dengan meningkatnya hasil belajar peserta didik
TEKA-TEKI SILANG J U D U L T E M P A T R A D E G A N E A P M M A L A M I M P R O V I S A S I A L L U O P R O L O G K R A M A N G U N G R N O P R O P E R T I T W A A M A N A T G G T O K O H O D I A L O G A N N E K S T R I N S I K I S K O S T U M
Hasil Kerja Peserta Didik