MORAL DAN MORALITAS
Oleh : Ahmad Mahmudi
Pengertian Moral
➢ Menurut Sjarkawi (2008), moral adalah suatu kepekaan dalam pikiran
perasaan, dan tindakan dibandingkan dengan tindakan lain yang tidak
hanya berupa kepekaan terhadap prinsip dan aturan.
➢ Menurut Mini (2008), perilaku moral adalah perilaku seseorang dalam
berhubungan dengan orang lain yang mengacu pada seperangkat
peraturan, kebiasaan, dan prinsip-prinsip tertentu yang berdampak pada
kesejahteraan manusia.
➢ Menurut Ali dan Asrori (2006), moral diartikan sebagai standar baik dan
buruk yang ditentukan bagi individu oleh nilai-nilai sosial budaya
dimana individu sebagai anggota sosial.
➢ Dalam KBBI 1996, moral diartikan sebagai keadaan baik dan buruk
yang diterima secara umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, budi
pekerti dan susila.
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Klasifikasi Moral
01 Moral sebagai ajaran kesusilaan
Segala sesuatu yang berhubungan dengan tuntutan
untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik dan
meninggalkan perbuatan jelek yang bertentangan
dengan ketentuan yang berlaku dalam suatu masyarakat
02 Moral sebagai aturan
Ketentuan yang digunakan oleh masyarakat untuk
menilai perbuatan seseorang apakah termasuk baik atau
sebaliknya buruk.
03 Moral sebagai gejala kejiwaan
Gejala kejiwaan yang timbul dalam bentuk perbuatan,
seperti berani, jujur, sabar, gairah dan sebagainya.
Pengertian Moralitas
➢ Dalam KBBI 1996, moralitas diartikan sebagai sopan
santun, segala sesuatu yang berhubungan dengan etiket
atau adat sopan santun
➢ Menurut Kondratyev (2000) , moralitas adalah kesadaran
akan loyalitas pada tugas dan tanggung jawab. Moralitas
berasal dari dalam kepribadian manusia itu sendiri.
Moralitas yang meliputi nilai-nilai moral alam semesta dapat dirasakan oleh
pikiran manusia dalam bentuk tiga dorongan dasar yaitu :
a. Dorongan tentang diri
sendiri (pilihan moral, a. Dorongan tentang Dorongan tentang
masyarakat ( pilihan Allah (pilihan
personal morality etik, berubah terus religius).
sesuai perubahan
berpengaruh pada kesadaran sosial)
perkembangan spiritual
dari manusia itu)
Kondratyev (2000) membagi moralitas ke dalam dua bagian yaitu :
Moralitas sosial, yaitu
Moralitas pribadi yaitu moralitas moralitas yang
yang melekat pada kepribadian.
Moralitas pribadi itu ada dari berkembang pada
semula, pada semua pribadi,
tidak dihasilkan dari evolusi. kehidupan
Moralitas pribadi adalah salah
satu ciri khas kepribadian yang bermasyarakat.
tulen dan dasar.
Moralitas sosial akan
terus berubah sesuai
perubahan evolusi
masyarakat dan
peradaban, contoh :
adat makan dan minum
akan berubah sesuai
perkembangan
masyarakat.
Jika kita mengatakan bahwa perbuatan pengedar narkotika itu
tidak bermoral, maka kita menganggap perbuatan orang itu
melanggar nilai-nilai dan norma-norma etis yang berlaku dalam
masyarakat. Atau bila kita mengatakan bahwa pemerkosa itu
bermoral bejat, artinya orang tersebut berpegang pada nilai-nilai
dan norma-norma yang tidak baik.
Menurut Notonagoro membagi
nilai menjadi 3 macam, yaitu :
Nilai material segala sesuatu yang berguna Nilai kerohanian yaitu segala sesuatu yang
Nilai vital bagi unsur jasmani/fisik berguna bagi rohani manusia,
manusia. Contoh makanan, yang meliputi :
pakaian, tempat tinggal dan
kebutuhan pokok yang Nilai kebenaran
lainnya. Nilai keindahan
Nilai kebaikan
segala sesuatu yang berguna Nilai religius
bagi manusia untuk
mengadakan kegiatan atau
aktivitas. Contoh : Bagi abang
ojek online, kendaraan
bermotor, gadget, dan kuota
internet adalah nilai vital
karena tanpa barang tersebut
mereka tidak bisa bekerja.
proses pembentukan
perilaku moral
Menurut Gunarsa (2004)
Melalui Melalui
pengajaran identifikasi
langsung
Melalui
proses coba
dan salah
proses pembentukan perilaku moral
Kurtines dan Gerwitz
Melakukan tindakan sesuai Menginterpretasikan situasi dalam
dengan nilai-nilai moral rangka memahami dan menemukan
tindakan apa yang mungkin untuk
dilakukan dan bagaimana efeknya
terhadap keseluruhan masalah yang
ada.
Memilih diantara nilai-nilai Menggambarkan apa yang harus
moral untuk memutuskan apa dilakukan dengan nilai moral pada
situasi tertentu dengan tujuan untuk
yang secara aktual akan menetapkan suatu perilaku moral.
dilakukan
Aspek dan Unsur Moralitas Berlaku adil
Menurut Daradjat (1992) yaitu menempatkan sesuatu pada
Berkata jujur tempatnya.
yaitu berani mengungkapkan
perkataan yang sesuai dengan Berani
apa yang terjadi. • yaitu kesiapan fisik dan mental
untuk menghadapi suatu peristiwa
Berbuat benar dan membenarkan jika peristiwa
yaitu perbuatan yang sesuai dengan
aturan dan kaidah yang telah tersebut tidak sesuai dengan
ditetapkan oleh masyarakat. kaidah yang berlaku dalam
masyarakat.
tiga unsur moralitas
Durkheim (1961)
Semangat disiplin. Keterikatan pada Otonomi atau
Disiplin meliputi tindakan kelompok sosial dan penentuan nasib
yang konsisten dan peri semangat altruisme. sendiri. Esensi ketiga
laku yang dapat diandalkan, Moralitas merupakan dari moralitas adalah
menghormati norma-norma kegiatan sosial atau otonomi. Masyarakat
interpersonal. Tindakan merupakan otoritas
sosial, dan arti otoritas. mementingkan diri tertinggi, tetapi
Disiplin membebaskan kita sendiri atau egois tidak
pernah dianggap sebagai apakah akan
dari kebutuhan untuk mengikuti aturan
merancang setiap solusi moral masyarakat harus
untuk setiap situasi dari dipilih sendiri secara
awal. bebas.
01 02 03
Faktor yang Mempengaruhi Moralitas
Santrock, 2003
Landasan motivasional bagi perilaku
moral berada pada tuntutan internal
untuk perealisasian konsistensi diri
secara psikologis.
Moral dan tingkah laku seseorang Diri
tergantung pada situasinya, seperti faktor
Lingkungan
lingkungan dan kesenjangan antara
pemikiran moral dan tindakan moral.
Situasional Kepribadian seorang individu tidak
dapat berkembang, demikian pula
Modeling halnya dengan moral dimana nilai-
nilai moral yang dimiliki seseorang
Seseorang yang dihadapkan pada merupakan sesuatu yang diperoleh
model yang bertingkah laku secara dari luar dirinya.
moral, mereka cenderung meniru
tingkah laku model tersebut
Mengelaborasi peran nilai dan norma dalam
membentuk moralitas siswa
(Takaria:2016) (Takaria:2016)
Pembentukan moralitas itu adalah suatu proses atau suatu upanya yang
Faktor-faktor yang mengakibatkan perilaku
dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk mencapai tujuan yang siswa tidak baik terhadap orang lain
dibutukan. Contoh, kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan guru diantaranya yaitu: (Kesaulya:2016)
dan warga sekolah, hal-hal ini merupakan cara atau tindakan oleh guru 1. Keluarga (orang tua di rumah)
2. Lingkungan masyarakat dan pergaulan
dalam proses belajar mengajar untuk mengubah moralitas siswa yang
tidak baik menjadi moral yang baik.
(Tuhehay:2016)
Globalisasi sangat berdampak negatif terhadap moral siswa dan kepada
semua generasi Indonesia, karena siswa suka meniru dari hal-hal yang
tidak baik yang ia lihat melalui internet, siswa dengan mudah meniru hal-
hal baru tanpa memikirkan dampak negatifnya terhadap masa depan
mereka.
Keluarga (orang tua)
Keluarga adalah tempat ideal
mempuyai pendidikan budi
pekerti. Didalam keluarga
anak akan banyak belajar
secara praktis melalui
berlatih dan meniru perilaku
orang disekitarnya, lebih-
lebih meneladani orang
tuanya.
Lingkungan Masyarakat
Salah satu faktor yang turut memberikan
pengaruh dalam terbentuknya sikap seorang siswa
adalah lingkungan di mana siswa tersebut berada.
Lingkugan ialah suatu yang melingkupi tubuh yang
hidup yaitu lingkungan pergaulan. Lingkungan
pergaulan adalah faktor yang sangat penting dalam
pendidikan moral siswa. Sebaik apapun
pembawaan, kepribadian, keluarga, pendidikan
yang ditempuh, tanpa didukung oleh lingkungan
yang kondusif, maka moral yang baik tidak
terbentuk.
Moral adalah keadaan baik dan Moralitas
buruk yang diterima secara
umum mengenai perbuatan, sikap, Moralitas adalah suatu ketentuan-
kewajiban, budi pekerti dan ketentuan kesusilaan yang mengikat
susila. Moral juga berarti kondisi perilaku sosial manusia untuk
mental yang terungkap dalam terwujudnya dinamisasi kehidupan
bentuk perbuatan, selain itu moral di dunia, kaidah (norma-norma) itu
berarti sebagai ajaran Kesusilaan. ditetapkan berdasarkan konsensus
kolektif, yang pada dasarnya moral
Kesimpulan diterangkan berdasarkan akal sehat
yang objektif.
Moralitas yang meliputi nilai-nilai moral alam semesta dapat dirasakan oleh pikiran manusia
dalam bentuk tiga dorongan dasar
Dorongan tentang diri sendiri Dorongan tentang masyarakat Dorongan tentang Allah
(pilihan moral, personal ( pilihan etik, berubah terus (pilihan religius)
sesuai perubahan kesadaran
morality berpengaruh pada sosial)
perkembangan spiritual dari
manusia itu)
Pembentukan moralitas itu adalah suatu proses atau suatu upanya yang dilakukan oleh
pihak-pihak tertentu untuk mencapai tujuan yang dibutukan. Contoh, kedudukan yang
diperoleh melalui pendidikan guru dan warga sekolah, hal-hal ini merupakan cara atau
tindakan oleh guru dalam proses belajar mengajar untuk mengubah moralitas siswa yang
tidak baik menjadi moral yang baik. Sedangkan moralitas itu cara atau perilaku manusia
yang sesuai dengan norma-norma dan aturan yang berlaku di suatu tempat misalnya
sekolah, lingkungan masyarakat dan keluarga
Terima kasih