The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

DESAIN BIMTEK PEDAGOGIK 3 UNTUK PELATIH DAERAH PPKB GPAI TAHUN 2022

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by sitimunawarah41, 2022-12-19 09:50:45

DESAIN BIMTEK PEDAGOGIK 3

DESAIN BIMTEK PEDAGOGIK 3 UNTUK PELATIH DAERAH PPKB GPAI TAHUN 2022

Keywords: DESAIN BIMTEK PEDAGOGIK 3

DESAIN BIMTEK PEDAGOGIK 3
(PENILAIAN PEMBELAJARAAN)

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN GURU PAI
(PKB GPAI)

DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

2021

DESAIN BIMTEK PEDAGOGIK 3
(PENILAIAN PEMBELAJARAAN)
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN GURU PAI (PKB GPAI)
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
All Rights Reserved

Pengarah:
Prof. Dr. H. Mohammad Ali Ramdhani, S.TP., M.T
Penanggung jawab:
Dr. H. Rohmat Mulyana Sapdi, M.Pd
Tim Penulis
1. Mukhtar, S.Ag., M.Si | [email protected]
2. Sudarjat, M.Pd | [email protected]

Diterbitkan oleh:
Kementerian Agama Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Jl. Lapangan Banteng No. 3-4 Jakarta Pusat

SAMBUTAN

Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP., M.T
Direktur Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama RI

Pendidikan memiliki peran penting bagi penyiapan generasi bangsa. Sebagai
ujung tombak transformasi nilai dan pengetahuan, guru mempunyai peran, fungsi,
dan kedudukan yang sangat penting dalam mencapai visi pendidikan yaitu
menciptakan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Dalam hal ini,
peningkatan profesionalitas guru termasuk Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI)
menjadi sebuah keharusan. Profesi guru harus dikembangkan sebagai profesi yang
bermartabat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen.

GPAI seharusnya juga mampu menjadikan pendidikan agama sebagai instrumen
transformasi sosial. Tanggung jawab GPAI tidak hanya berhenti dalam aspek
kognitif akan tetapi lebih jauh dari itu, yaitu membentuk karakter peserta didik.
Karena itu GPAI tidak boleh berhenti belajar dan mencukupkan pengetahuan yang
dimiliki. Sebaliknya GPAI harus terus memperkuat dan meningkatkan kompetensi
serta kualitasnya. GPAI juga dituntut untuk selalu meningkatkan kemampuan
mengajarnya, hal ini agar pembelajaran yang ia bawakan dapat sesuai dengan
perkembangan peserta didik, baik secara psikologis, teknologis, maupun
sosiologis.

Untuk itu, diperlukan sistem pembinaan dan pengembangan terhadap profesi
guru secara terprogram dan berkelanjutan. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama terus berkomitmen meningkatkan kualitas GPAI. Hal ini
diperlukan agar Pendidikan Agama Islam (PAI) tidak mengalami stagnasi baik dari
sisi kualitas guru, kurikulum, ataupun metode pembelajaran. Sebaliknya
penyelenggaraan PAI perlu terus disempurnakan dengan metode dan
pengetahuan terbaru. Komitmen ini diwujudkan dengan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan Guru Pendidikan Agama Islam (PPKB-GPAI).

PPKB-GPAI merupakan salah satu program yang dirancang untuk mewujudkan
terbentuknya GPAI yang profesional dalam melaksanakan tugasnya sebagai ujung
tombak keberhasilan pembelajaran. PPKB-GPAI merupakan inisiasi yang baik untuk
meningkatkan kualitas dan profesionalitas GPAI di sekolah. Melalui PPKB-GPAI ini
diharapkan menjadi sarana bagi terwujudnya GPAI yang kompeten dan
profesional.

3

Kami mengapresiasi terbitnya modul Bimtek PPPKB-GPAI ini. Semoga buku ini
dapat digunakan dengan baik sebagai panduan dalam rangkaian Bimtek PPKB-
GPAI dan pada akhirnya secara keseluruhan dapat meningkatkan kualitas
Pendidikan Agama Islam di Indonesia.

Jakarta, September 2021

4

KATA PENGANTAR

Dr. H. Rohmat Mulyana Sapdi, M.Pd
Plt. Direktur Pendidikan Agama Islam

Kementerian Agama RI

Guru Pendidikan Agama Islam di Sekolah (SD, SMP, SMA, dan SMK) memiliki peran
penting bagi penumbuhan perilaku beragama di tengah kehidupan berbangsa dan
bernegara yang majemuk. Oleh karena itu, Ikhtiar untuk meningkatkan kualitas
Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) di sekolah terus dilakukan oleh Direktorat
Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian
Agama. Hal ini diwujudkan dengan berbagai inovasi agar penyelenggaraan PAI di
sekolah mengalami kemajuan secara berkelanjutan sesuai dengan tantangan dan
perkembangan dunia pendidikan. Salah satunya adalah melalui Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan Guru Pendidikan Agama Islam (PPKB-GPAI).

PPKB-GPAI diproyeksikan sebagai bentuk peningkatan kualitas penyelenggaraan
PAI, utamanya dari sisi kompetensi dan profesionalitas GPAI. Program yang
dikembangkan oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam ini merupakan wujud
penguatan layanan standar kompetensi GPAI agar kualitas, kompetensi, dan karir
mereka semakin meningkat.

Secara umum tujuan PPKB-GPAI adalah untuk meningkatkan kualitas layanan PAI
di sekolah dalam rangka peningkatan mutu PAI. Program ini difokuskan untuk
pengembangan keprofesian GPAI yang mencakup 6 (enam) kompetensi, yaitu
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi
profesional, kompetensi spiritual, dan kompetensi leadership. Proses dan kegiatan
dalam program ini dirancang untuk meningkatkan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan profesional GPAI di sekolah yang dilaksanakan secara berjenjang dan
berkesinambungan dalam rangka peningkatan kinerja dan pemenuhan kompetensi
profesional GPAI di sekolah.

Dalam implementasinya, PPKB-GPAI membutuhkan desain bimtek yang sesuai
dengan standar kompetensi dan profesionalitas. Untuk itu diperlukan suatu modul
bimtek yang dapat memandu proses bimtek PPKB-GPAI, sekaligus mengatur
pelaksanaan bimtek secara tertib dan tersistem.

Atas dasar itu, Direktorat Pendidikan Agama Islam menerbitkan buku Modul
Bimtek PPKB-GPAI. Buku modul kali ini merupakan penyempurnaan (revisi) dari
modul yang sebelumnya telah dipakai pada tahun 2018. Pada modul kali ini
dijabarkan tentang integrasi moderasi beragama dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam di Sekolah sebagai salah satu isu sentral yang diarusutamakan oleh
Kementerian Agama.

5

Selayaknya sebuah modul, buku ini berisi dua bagian yaitu bagian desain bimtek
dan bagian materi bimtek. Modul ini merupakan pegangan bagi pelatih dan
peserta bimtek PPKB-GPAI. Dalam modul ini diuraikan secara terperinci tentang
metode, bahan, dan konten penyelenggaraan bimtek PPKB-GPAI bagi Pelatih
Nasional (PN), Pelatih Provinsi (PP), maupun Pelatih Daerah (PD) tingkat
kabupaten/kota.
Buku ini selain mempermudah proses bimtek, juga diharapkan dapat menjadi
standar kualitas penyelenggaraan bimtek PPKB-GPAI, sehingga dapat berlangsung
dengan baik dan lancar. Atas terselesaikannya modul ini, kami haturkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya modul ini. Semoga
dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan nantinya dapat meningkatkan
mutu PAI. Amin.

Jakarta, September 2021

6

DAFTAR ISI

Sambutan Direktur Jenderal Pendidikan Islam ........................................................................ i
Kata Pengantar Plt. Direktur PAI ..................................................................................................iii
Daftar Isi ............................................................................................................................................. vii

DESAIN BIMTEK PEDAGOGIK 2
MODEL PEMBELAJARAN

Bagian 1
Petunjuk Penggunaan ........................................................................................................................

Bagian 2
Tujuan dan Sasaran .............................................................................................................................

Bagian 3
Struktur Program .................................................................................................................................

Bagian 4
Pendekatan dan Alur Bimtek ...........................................................................................................

Bagian 5
Deskripsi Setiap Sesi ...........................................................................................................................
A. Sesi 1 : Kebijakan Kementerian Agama...................................................................................
B. Sesi 2 : Konsep Penilaian Pembelajaran ................................................................................
C. Sesi 3 : Analisis SKL, Capaian Pembelajaran, dan kaitannya dengan Penilaian

Pembelajaran ....................................................................................................................
D. Sesi 4 : Pengembangan Penilaian Sikap .................................................................................
E. Sesi 5 : Pengembangan Penilaian Pengetahuan..................................................................
F. Sesi 6 : Pengembangan Penilaian Keterampilan ................................................................
G. Sesi 7 : Pengembangan AKM dan IPK HOTS .......................................................................
H. Sesi 8 : Penyusunan Soal HOTS Berbasis Literasi dan Numerasi .................................
I. Sesi 9 : Analisis Butir Soal ............................................................................................................
J. Sesi 10 : Pengolahan dan Pelaporan Penilaian ......................................................................
K. Sesi 11 : Analisis Hasil Penilaian dan Tindak Lanjut ............................................................

Bagian 6
Bahan dan Alat Bimtek .......................................................................................................................

7

BAGIAN 1

Petunjuk Penggunaan

Untuk mengoptimalkan penggunaan modul ini, disarankan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:

1. Tujuan dan Sasaran
Tujuan modul berisi informasi tentang acuan dalam menyajikan materi
penilaian pembelajaran yang berkaitan dengan struktur program dan alokasi
waktu, pendekatan dan alur bimtek, informasi tentang tujuan, materi, metode,
tagihan, kegiatan sesi dan alat/bahan bimtek dari materi setiap sesi.
Sasaran diperuntukkan bagi pihak penyelenggara Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan GPAI mulai dari tingkat pusat sampai daerah.

2. Struktur Program
Struktur program berisi materi yang disajikan dalam bimtek penilaian
pembelajaran dan alokasi waktu setiap sesi. Materi tersebut adalah (1)
Kebijakan Kementerian Agama; (2) Konsep Umum Penilaian Pembelajaran; (3)
Analisis SKL, Capaian Pembelajaran dan kaitannya dengan penilaian
Pembelajaran; (4) Pengembangan Penilaian Sikap; (5) Pengembangan Penilaian
Pengetahuan; (6) Pengembangan Penilaian Keterampilan; (7) Pengembangan
AKM dan IPK HOTS; (8) Teknik Penyusunan Soal HOTS Berbasis Literasi dan
Numerasii; dan (9) Analisis Butir Soal; (10) Pengolahan dan Pelaporan
Penilaian; dan (11) Analisis Hasil Penilaian dan Tindak Lanjut.

3. Pendekatan dan Alur Bimtek
Penyusunan bahan bimtek/sesi untuk belajar aktif, digunakan satu kerangka
yang sangat sederhana, yaitu disebut ICARE. Sistem ICARE mencakup lima
elemen kunci suatu pengalaman belajar yang baik, yang dapat diterapkan
dalam suatu bimtek. Pola ICARE singkatan dari Introduction, Connection,
Application, Reflection, dan Extension. Atau boleh juga dikombinasi dengan
Alur Belajar MERRDEka merupakan akronim dari Mulai dari Diri, Eksplorasi
Konsep, Ruang Kolaborasi, Refleksi Terbimbing, Demonstrasi Kontekstual,
Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi, dan Aksi Nyata

4. Deskripsi Setiap Sesi
Penjabaran setiap sesi bidang penilaian pembelajaran meliputi tujuan, materi,
metode, tagihan, dan kegiatan sesi.

8

5. Bahan dan Alat Bimtek
Dalam pelaksanaan bimtek membutuhkan bahan dan alat untuk dijadikan
penunjang kegiatan bimtek. Alat peraga digunakan untuk mempemudah
pelatih bimtek untuk menyampaikan materi bimtek.

9

BAGIAN 2

Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan
Tujuan modul ini disusun agar dapat digunakan bagi pihak-pihak
penyelenggara kegiatan bimtek PKB GPAI sebagai acuan untuk:
a. Menyajikan materi setiap sesi dalam bidang penilaian pembelajaran.
b. Memberikan informasi terkait struktur program dan alokasi waktu yang
disediakan.
c. Memberikan gambaran yang komprehensif tentang pendekatan dan alur
bimtek yang digunakan dalam menyajikan materi bimtek.
d. Mendapatkan informasi tentang tujuan, materi, metode, tagihan, kegiatan
sesi dan alat/bahan bimtek dari materi setiap sesi bidang penilaian
pembelajaran.

2. Sasaran
Modul ini diperuntukkan bagi pihak penyelenggara Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan GPAI mulai dari tingkat pusat sampai daerah yang
meliputi:
a. Direktorat Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam,
Kementerian Agama RI.
b. Bidang PAI/PAKIS/PENDIS Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi.
c. Bidang PAI/PAKIS/PENDIS Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
d. Kelompok Kerja Pengawas PAI (Pokjawas PAI) dan learning community di
lingkup KKG dan MGMP PAI.

10

BAGIAN 3

Struktur Program

Struktur program yang disajikan dalam bimtek pedagogik 3 (penilaian
pembelajaran) terdiri dari:
Alokasi Waktu
No. Materi (JTM)
2
1. Sesi 1: Kebijakan Kementerian Agama

2. Sesi 2: Konsep Penilaian Pembelajaran 2
2
3. Sesi 3: Analisis SKL, Capaian Pembelajaran dan 2
kaitanya dengan penilaian Pembelajaran

4. Sesi 4: Pengembangan Penilaian Sikap

5. Sesi 5: Pengembangan Penilaian Pengetahuan 4

6. Sesi 6: Pengembangan Penilaian Keterampilan 2

7. Sesi 7: Pengembangan AKM dan IPK HOTS 4
4
8. Sesi 8: Teknik Penyusunan Soal HOTS Berbasis 4
Literasi dan Numerasi

9. Sesi 9: Analisis Butir Soal

10. Sesi 10: Pengolahan dan Pelaporan Penilaian 4

11. Sesi 11: Analisis Hasil Penilaian dan Tindak Lanjut 2

Jumlah 32

11

BAGIAN 4

Pendekatan dan Alur Bimtek

Modul ini menggunakan pendekatan berbagai macam metode bimtek interaktif.
Cara ini dilakukan tidak hanya untuk memotivasi peserta dalam mengikuti bimtek,
namun juga untuk memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengalami
langsung berbagai metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru di
dalam kelas. Untuk menyusun bimtek di tiap sesi, modul ini menggunakan
kerangka sederhana yang disebut ICARE. Sistem ICARE meliputi lima unsur kunci
dari pengalaman pembelajaran yaitu Introduction, Connection, Application,
Reflection, dan Extension. Atau boleh juga dikombinasi dengan Alur Belajar
MERRDEKA merupakan akronim dari Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang
Kolaborasi, Refleksi Terbimbing, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman,
Koneksi Antar Materi, dan Aksi Nyata

Kerangka ICARE dijelaskan secara terperinci di bawah ini.
1. Introduction (Pendahuluan)

Pada tahap ini, pelatih menanamkan pemahaman tentang isi dari sesi/kegiatan
kepada para peserta. Bagian ini harus berisi deskripsi latar belakang, tujuan
yang akan dicapai pada sesi ini. Tahap Introduction (pendahuluan) harus
singkat dan sederhana sehingga tidak banyak menghabiskan waktu. Pada
tahap ini juga pelatih harus berusaha untuk memfokuskan perhatian dan
membangkitkan minat peserta untuk mengikuti sesi ini dengan bersemangat.

2. Connection (Pengaitan)
Sebagian besar bimtek merupakan rangkaian proses kegiatan yang
berkesinambungan. Oleh karena itu, bimtek yang baik perlu dimulai dari apa
yang sudah diketahui peserta atau dimulai dari kemampuan awal peserta. Pada
tahap ini, pelatih sebaiknya menghubungkan pengetahuan yang baru dengan
pengetahuan yang sudah dimiliki peserta. Untuk hal ini pelatih dapat
melakukan brainstorming yang sederhana. Sesudah itu, pelatih dapat
melanjutkan dengan memberikan presentasi atau penjelasan. Akan tetapi,
perlu diingat bahwa presentasi yang dilakukan guru seharusnya tidak terlalu
lama.

3. Application (Penerapan)
Tahap ini adalah bagian yang paling penting dalam proses bimtek. Setelah
peserta memperoleh informasi atau kecakapan baru melalui tahap Connection,
mereka perlu diberi kesempatan untuk mempraktikkan dan menerapkan

12

pengetahuan serta kecakapan tersebut secara individual, berpasangan atau
dalam kelompok. Bagian application harus mendapatkan porsi waktu yang
paling lama. Pada saat peserta bekerja pelatih melakukan mentoring.

4. Reflection (Refleksi)
Pada tahap ini peserta diberi kesempatan untuk merefleksikan apa yang telah
mereka pelajari. Tugas pelatih adalah menilai sejauhmana keberhasilan bimtek.
Kegiatan refleksi dapat dilakukan secara individual, berpasangan ataupun
kelompok. Pelatih dapat meminta peserta untuk melakukan presentasi atau
menjelaskan apa yang telah mereka pelajari secara lisan. Mereka juga dapat
melakukan kegiatan penulisan mandiri di mana peserta menulis sebuah
ringkasan dari hasil bimtek. Refleksi ini juga bisa berbentuk kuis singkat di
mana pelatih memberi pertanyaan berdasarkan isi pelajaran/sesi. Poin penting
untuk diingat dalam refleksi adalah bahwa pelatih perlu menyediakan
kesempatan bagi para peserta untuk mengungkapkan apa yang telah mereka
pelajari.

5. Extension (Pengayaan)
Tahap Extension adalah tahap kegiatan di mana pelatih menyiapkan kegiatan
yang dapat dilakukan peserta setelah pelajaran/sesi berakhir, yang bertujuan
untuk memperkuat dan memperluas pemahaman peserta tentang materi
bimtek. Kegiatan Extension dapat meliputi penyediaan bahan bacaan
tambahan, tugas penelitian atau latihan.
Sedangkan alur Belajar MERRDEka yang dapat dikombinasikan yaitu:

1. Mulai dari Diri
Dalam kegiatan belajar ini, peserta bimtek melakukan refleksi awal
mengenai materi yang akan dibahas. Peserta bimtek akan diberikan
pertanyaan pemantik untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan awal
yang dimiliki oleh calon guru penggerak terhadap materi yang akan
dipelajari.

2. Eksplorasi Konsep
Dalam tahap eksplorasi konsep, peserta bimtek akan diminta untuk
membaca materi maupun menonton video yang berkaitan dengan materi
yang sedang dipelajari, Tujuannya adalah untuk memperdalam atau
menguatkan konsep materi yang akan dipelajari.

3. Ruang Kolaborasi
Dalam ruang kolaborasi, peserta bimtek diminta untuk berkolaborasi
dengan peserta yang lain dalam kegiatan kelompok. Biasanya akan
diberikan sebuah tugas untuk didiskusikan dalam kelompok tersebut.

13

4. Refleksi Terbimbing
Dalam tahapan refleksi terbimbing, peserta bimtek akan diajak untuk
merefleksikan kembali materi yang sedang dipelajari. Pasilitator akan
memberikan pertanyaan pemantik sebagai bahan refleksi. Dalam kegiatan
ini peserta bimtek akan mendapat penguatan dan umpan balik positif dari
pelatih.

5. Demonstrasi Kontekstual
Dalam demonstrasi kontekstual, peserta bimtek diminta untuk membuat
sebuah rencana penerapan materi yang dipelajari di sekolah. Peserta
diminta membuat artikel, video, komik, poster, lagu, puisi, dan sebagainya.

6. Elaborasi Pemahaman
Peserta bimtek akan diajak untuk berdiskusi bersama pelatih maupun
narasumber lain. Dalam kegiatan ini, peserta diberikan kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan dari materi yang belum dipahami.

7. Koneksi Antar Materi
Dalam kegiatan ini, peserta bimtek diminta untuk membuat kesimpulan dari
keseluruhan materi yang sudah dipelajari hari itu. Mereka juga diminta
untuk membuat keterkaitan antara materi hari itu, dengan materi yang
sudah dipelajari sebelumnya.

8. Aksi Nyata
Dalam kegiatan aksi nyata, peserta bimtek akan diminta menerapkan
pengetahuan yang diperoleh di kelas atau di sekolah masing-masing.

14

BAGIAN 5

Deskripsi Setiap Sesi

Pada bagian 5 ini akan dipaparkan pada setiap sesi bidang penilaian pembelajaran
yang meliputi tujuan, materi, metode, tagihan, dan kegiatan sesi.
Adapun moda bimtek setiap sesi diutamakan secara luring, namun dalam kondisi
tertentu, dapat menggunakan moda Bimtek Jarak Jauh (PJJ) baik secara sinkronus
maupun asinkronus melalui Learning Management System (LMS). Bahkan bisa juga
dengan moda gabungan luring dan daring secara blanded method.
A. Sesi 1: Kebijakan Kementerian Agama

2. Capaian Pembelajaran

a. Tujuan
Tujuan mengikuti materi kebijakan Kementerian Agama ini adalah
peserta bimtek dapat memahami secara utuh kebijakan Kementerian
Agama serta mampu mengimplementasikan kebijakan tersebut.

b. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti bimtek, peserta dapat:
- Memahami esensi kebijakan Kementerian Agama
- Termotivasi untuk mengimplementasikan kebijakan Kementerian
Agama
- Mengimbaskan kepada seluruh GPAI tentang kebijakan Kementerian
Agama.

3. Materi
Materi pada sesi Kebijakan Kementerian Agama ini adalah:
a. Penguatan PKB bagi Guru Pendidikan Agama Islam (PPKB-GPAI)
b. Pentingnya menjadi guru professional
c. Penguatan Moderasi Beragama (MB)

4. Metode
Metode yang digunakan dalam penyampaian sesi ini adalah ceramah dan
tanya jawab

5. Tagihan

Tagihan ini berkaitan dengan penyampaian kebijakan dari Kementerian

15

Agama ini adalah:
- Memahami esensi kebijakan Kementerian Agama
- Termotivasi untuk mengimplementasikan kebijakan Kementerian
Agama
- Mengimbaskan kepada seluruh GPAI tentang kebijakan Kementerian

B. Sesi 2: Konsep Penilaian Pembelajaran

1. Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini, pesert
a diharapkan dapat:
a. Memahami definisi Penilaian Pembelajaran;
b. Memahami Ruang lingkup penilaian
c. Memahami tujuan penilaian;
d. Menganalisis Pendekatan Penilaian Pembelajaran;
e. Menganalisisi Prinsip-prinsip Penilaian;
f. Menganalisis bentuk penilaian;
g. Memahami konsep KKM/SKM;
h. Memahami Teknik dan Istrumen Penilaian

2. Materi
Lingkup materi pada sesi ini meliputi:
a. Definisi Penilaian Pembelajaran;
b. Ruang lingkup penilaian;
c. Tujuan Penilaian;
d. Pendekatan penilaian;
e. Prinsip-prinsip penilaian;
f. Bentuk Penilaian;
g. Konsep KKM/SKM;
h. Teknik dan Instrumen penilaian;

3. Metode
Metode yang digunakan dalam sesi konsep penilaian kurikulum 2013
sebagai berikut:
a. Reflective Thinking
b. Reading Text
c. Tim Ahli

4. Tagihan
Tagihan ini berkaitan dengan produk yang harus diselesaikan dan
dihasilkan peserta pada sesi karakteristik peserta didik, diantaranya:

16

a. LK 3.2.1 : Refleksi Peserta Tentang Penilaian
b. LK 3.2.2 : Mind Maping Sub Materi Konsep Penilaian Kurikulum 2013

5. Kegiatan Sesi
Aktivitas bimtek pada sesi 2: Konsep Penilaian Kurikulum 2013, peserta
melakukan kegiatan untuk memenuhi tagihan yang berkaitan dengan
produk yang harus diselesaikan dan dihasilkan.
Aktivitas Bimtek pada sesi ini melalui tahapan sesuai dengan pola ICARE
sebagai berikut:
Tahap 1 : Introduction
Pelatih menyampaikan motivasi dan tujuan sesi kepada peserta. Peserta
dibagi kelompok dengan jumlah anggota 8 orang per kelompok. Setiap
peserta di setiap kelompok diberi nomor dada 1 – 8.

Tahap 2 : Connection
Pelatih membagikan LK 3.1 kepada masing-masing peserta. Peserta
menuliskan permasalahan yng mereka hadapi tentang penilaian kurikulum
2013. Selanjutnya peserta mengkonfirmasi masalahnya kepada teman
sebelah, untuk mendapatkan tanggapan dari teman sebelah. Perwakilan
peserta dari setiap kelompok menyampaikan refleksi mereka.

Tahap 3 : Application
Pelatih membagikan sub tema bahasan kepada masing-masing anggota
kelompok sesuai dengan nomor dada. Setiap peserta dengan nomor yang
sama berkumpul membentuk kelompok baru (kelompok ahli) dan
mendiskusikan sub tema yang menjadi pembahasannya. Setiap peserta
mengisi LK 3.2 : Mind Maping Sub Materi Konsep Penilaian.

Tahap 4 : Reflection
Peserta kembali ke kelompok asal dan mempresentasikan hasil diskusi di
kelompok ahli kepada kelompok asal secara berurut dimulai dari peserta
dengan nomor dada 1 sampai 8.

Tahap 5 : Extension
Pelatih meminta salah satu peserta dari masing-masing kelompok untuk
menyampaikan pemahaman mereka tentang sub materi dengan cara
meminta salah seorang peserta menyebutkan angka 1 – 8 pada kelompok
yang ditentukan. Selanjutnya pelatih memberikan penguatan materi
Konsep Penilaian Kurikulum 2013.

17

C. Sesi 3: Analisis SKL, Capaian Pembelajaran dan kaitannya dengan
penilaian Pembelajaran

1. Tujuan
Tujuan sesi ini adalah:
a. Menganalisis inti SKL pada masing-masing tingkat;
b. Menganalisis inti KI pada masing-masing tingkat;
c. Menganalisis inti masing-masing kompetensi dasar;
d. Mengembangkan IPK dari kompetensi dasar;
e. Menunjukkan keterkaitan antara SKL, Capaian Pembelajaran, IPK
dengan Penilaian;
f. Menentukan teknik penilaian yang sesuai dengan Kompetensi Dasar.

2. Materi
Lingkup materi pada sesi ini terdiri dari:
a. Inti SKL pada masing-masing tingkat;
b. Inti KI pada masing-masing tingkat;
c. Inti masing-masing kompetensi dasar;
d. Pengembangan IPK dari kompetensi dasar;
e. Keterkaitan antara SKL, Capaian Pembelajaran, IPK dengan Penilaian;
f. Rencana penilaian yang sesuai dengan Kompetensi Dasar.

3. Metode
Metode yang digunakan dalam sesi konsep umum PKB GPAI sebagai
berikut:
a. Make a Match
b. Cooperative Scrift

4. Tagihan
Tagihan ini berkaitan dengan produk yang harus diselesaikan dan
dihasilkan peserta pada sesi analisis SKL, Capaian Pembelajaran, dan
kaitannya dengan penilaian pembelajaran, diantaranya:
a. LK 3.3.1 : Inti SKL, Capaian Pembelajaran
b. LK 3.3.2 : Pengembangan IPK dan Rencana Penilaian

5. Kegiatan Sesi
Aktivitas bimtek pada sesi 3: Analisis SKL, Capaian Pembelajaran, dan
kaitannya dengan penilaian Pembelajaran, peserta melakukan kegiatan
untuk memenuhi tagihan yang berkaitan dengan produk yang harus
diselesaikan dan dihasilkan.

18

Aktivitas Bimtek pada sesi ini melalui tahapan sesuai dengan pola ICARE
sebagai berikut:

Tahap 1 : Introduction
Pelatih menyampaikan motivasi dan tujuan sesi yang ingin dicapai serta
strategi pembelajaran yang akan dilalui pada sesi ini.

Tahap 2 : Connection
Pada tahap ini, pelatih menggunakan metode make a match dengan alur
sebagai berikut:
a. Setiap kelompok dibagi sekumpulan kartu yang berisi inti SKL, Capaian

Pembelajaran, IPK dan teknik penilaian.
b. Peserta dalam kelompok memasangkan kartu sehingga memiliki

hubungan yang benar.
Tahap 3 : Application
Pada tahap ini, pelatih mengkondisikan sesi dengan cara:
a. Setiap kelompok menganalisis inti/maksud dari SKL dan KI
b. Setiap peserta diberi 1 kompetensi dasar kemudian diminta untuk

menganalisis inti/maksud KD tersebut dan selanjutnya peserta mengisi
LK 3.3.1
c. Setiap peserta mengembangkan IPK dari Kompetensi Dasar yang
ditugaskan dan menentukan teknik penilaian apa yang cocok untuk KD
tersebut. LK 3.3.2

Tahap 4 : Reflection
Setiap peserta bertukar hasil pekerjaan dengan teman di sampingnya,
selanjutnya setiap peserta mengevaluasi dan mengomentari pekerjaan
teman disampingnya tersebut.

Tahap 5 : Extension
Pelatih meminta perwakilan peserta untuk mempresentasikan hasil
pekerjaannya, selanjutnya pelatih memberikan penguatan terkait maksus
SKL, Capaian Pembelajaran serta kaitannya dengan Teknik Penilaian yang
tepat.

19

D. Sesi 4: Pengembangan Penilaian Sikap

1. Tujuan
Tujuan sesi ini adalah:
a. Mengidentifikasi Teknik penilaian sikap;
b. Mendesain rencana penilaian sikap;
c. Membuat instrumen penilaian diri;
d. Membuat instrumen penilaian antar teman;
e. Membuat instrumen penilaian observasi.

2. Materi
Lingkup materi pada sesi ini terdiri dari:
a. Teknik Penilaian Sikap;
b. Perencanaan penilaian sikap;
c. Penyusunan instrumen penilaian diri;
d. Penyusunan instrumen penilaian antar teman;
e. Penyusunan instrumen penilaian observasi.

3. Metode
Metode yang digunakan dalam sesi pengembangan penilaian sikap,
meliputi:
a. Know-What-Learn
b. The Power of Two

4. Tagihan
Tagihan ini berkaitan dengan produk yang harus diselesaikan dan
dihasilkan peserta pada sesi pengembangan penilaian sikap, diantaranya:
a. LK 3.4.1 : Perencanaan Penilaian Sikap
b. LK 3.4.2 : Instrumen Penilaian Diri
c. LK 3.4.3 : Instrumen Penilaian Antar Teman
d. LK 3.4.4 : Instrumen Observasi dengan Jurnal

5. Kegiatan Sesi
Aktivitas bimtek pada sesi 4: Pengembangan Penilaian Sikap, peserta
melakukan kegiatan untuk memenuhi tagihan yang berkaitan dengan
produk yang harus diselesaikan dan dihasilkan.
Aktivitas Bimtek pada sesi ini melalui tahapan sesuai dengan pola ICARE
sebagai berikut:

Tahap 1 : Introduction
Pelatih menyampaikan motivasi dan tujuan sesi yang ingin dicapai serta
strategi pembelajaran yang akan dilalui pada sesi ini.

20

Tahap 2 : Connection
Pada tahap ini, pelatih menggunakan metode example non example
dengan alur sebagai berikut:
a. Setiap peserta diberi contoh instrumen penilaian sikap (penilaian diri,

penilaian antar teman, observasi dan Jurnal)
b. Setiap peserta menelaah contoh dikaji berdasar kompetensi Dasar.
Tahap 3 : Application
Pada tahap ini, pelatih mengkondisikan sesi dengan menggunakan
metode the power of two sebagai berikut:
a. Peserta dibagi menjadi berpasang-pasangan.
b. Setiap pasangan diberi satu paket Kompetensi Dasar Sikap Spiritual

dan Sosial
c. Secara berpasangan, peserta mengerjakan LK 3.4.1, LK 3.4.2, LK 3.4.3,

dan LK 3.4.4
Tahap 4 : Reflection
Setiap pasangan bertukar hasil pekerjaan dengan satu pasangan yang
sama di kelompok yang lain, selanjutnya setiap pasangan mengevaluasi
dan mengomentari pekerjaan pasangannya tersebut.
Tahap 5 : Extension
Pelatih meminta perwakilan peserta untuk mempresentasikan hasil
pekerjaannya, selanjutnya pelatih memberikan penguatan terkait Penilaian
Sikap.

21

E. Sesi 5: Pengembangan Penilaian Pengetahuan

1. Tujuan
Tujuan sesi ini adalah:
a. Menganalisis teknik penilaian pengetahuan;
b. Menganalisisi kaidah-kaidah penyusunan kisi-kisi soal;
c. Menganalisis kaidah-kaidah penyusunan instrumen penilaian
pengetahuan.

2. Materi
Lingkup materi pada sesi ini terdiri dari:
a. Teknik penilaian pengetahuan;
b. Kaidah Penyusunan kisi-kisi soal;
c. Kaidah Penyusunan naskah soal pilihan ganda;
d. Kaidah Penyusunan naskah soal uraian;
e. Kaidah Penyusunan naskah soal pengetahuan bentuk lain.

3. Metode
Metode yang digunakan dalam sesi pengembangan penilaian
pengetahuan sebagai berikut:
a. Reading Text
b. Diskusi
c. Mind Mapping
d. Praktik

4. Tagihan
Tagihan ini berkaitan dengan produk yang harus diselesaikan dan
dihasilkan peserta pada sesi Pengembangan Penilaian Pengetahuan,
diantaranya:
a. LK 3.5.1 : Rencana Penilaian Pengetahuan.
b. LK 3.5.2 : Kisi-kisi soal
c. LK 3.5.3 : Soal Pilihan Ganda
d. LK 3.5.4 : Soal Uraian
e. LK 3.5.5 : Soal bentuk lain (isian/menjodohkan)

5. Kegiatan Sesi
Aktivitas bimtek pada sesi 5: Pengembangan Penilaian Pengetahuan,
peserta melakukan kegiatan untuk memenuhi tagihan yang berkaitan
dengan produk yang harus diselesaikan dan dihasilkan.
Aktivitas Bimtek pada sesi ini melalui tahapan sesuai dengan pola ICARE
sebagai berikut:

22

Tahap 1 : Introduction
Pada tahap ini, pelatih menyampaikan motivasi, tujuan sesi dan strategi
pembelajaran yang akan dilaluli pada sesi ini.

Tahap 2 : Connection
Pelatih membagikan teks terkait dengan pengembangan penilaian
pengetahuan (kisi-kisi, soal PG dan uraian, serta bentuk lainnya) pada
kelompok.

Tahap 3 : Application
Diskusi:
1. Peserta bimtek berdiskusi dalam kelompoknya tentang materi terkait

dan membuatnya dalam bentuk peta konsep secara baik di kerta plano
yang telah disediakan.
2. Pelatih memfasilitasi diskusi kelompok dan mendampingi kegiatan
diskusi serta menempelkan hasil kerja kelompok di dinding untuk
dipamerkan/dipresentasikan.

Praktik:
1. Masing-masing kelompok membuat dan praktik penyusunan kisi-kisi

dan naskah soal PG, uraian, atau bentuk lain.
2. Masing-masing kelompok mepraktikan penyusunan kisi-kisi dan

naskah soal PG, uraian, atau bentuk lain sesuai lingkup materi pada
masing-masing jenjang.

Tahap 4 : Reflection dan
1. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi

prakteknya secara bergantian.
2. Kelompok lain menyimak dan mengomentari serta menanggapi.
3. Pelatih memberikan penguatan.

Tahap 5 : Extension
Peserta secara bersama-sama membuat komitmen untuk menerapkan
pengembangan penilaian pengetahuan, sesuai dengan hasil paraktik yang
benar dan berstandar.

23

F. Sesi 6: Pengembangan Penilaian Keterampilan

1. Tujuan
Tujuan sesi ini adalah:
a. Menganalisis teknik-teknik penilaian keterampilan;
b. Memetakan perencanaan penilaian keterampilan;
c. Menyusun instrumen penilaian keterampilan

2. Materi
Lingkup materi pade sesi ini adalah:
a. Teknik-teknik penilaian keterampilan.
b. Perencanaan Penilaian Keterampilan.
c. Penyusunan Instrumen Penilaian Praktik
d. Penyusunan Instrumen Penilaian Proyek
e. Penyusunan Penilaian Portofolio
f. Penyusunan Penilaian Produk.

3. Metode
Metode yang digunakan dalam sesi pengembangan penilaian
keterampilan sebagai berikut:
a. Brainstoming
b. Make a Match
c. Diskusi

4. Tagihan
Tagihan ini berkaitan dengan produk yang harus diselesaikan dan
dihasilkan peserta pada sesi pengembangan penilaian keterampilan,
diantaranya:
a. LK 3.5.1 : LK Perencanaan Penilaian Keterampilan
b. LK 3.5.2 : LK Penilaian Praktek
c. LK 3.5.3 : LK Penilaian Proyek
d. LK 3.5.4 : LK Penilaian Portofolio
e. LK 3.5.5 : LK Penilaian produk

5. Kegiatan Sesi
Aktivitas bimtek pada sesi 6: Pengembangan Penilaian Keterampilan,
peserta melakukan kegiatan untuk memenuhi tagihan yang berkaitan
dengan produk yang harus diselesaikan dan dihasilkan.
Aktivitas Bimtek pada sesi ini melalui tahapan sesuai dengan pola ICARE
sebagai berikut:

24

Tahap 1 : Introduction
Pelatih menyampaikan judul sesi, latar belakang, dasar hukum, tujuan,
tagihan peserta, dan tahapan kegiatan.

Tahap 2 : Connection
Curah pendapat dan gagasan secara spontan dari peserta berkaitan
dengan pemahaman, gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan,
pengalaman dari semua peserta tentang Teknik-teknik penilaian
keterampilan, Perencanaan Penilaian Keterampilan, Penyusunan Instrumen
Penilaian Praktik, Proyek, Portofolio, dan penilaian produk untuk semua
jenjang.

Tahap 3 : Application
Pelatih menerapkan metode Make a Match, dan memfasilitasi Peserta
menentukan pasangan materi dalam bentuk kartu yang berkaitan dengan
konsep Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Langkah-langkahnya:
a. Pelatih menyiapkan kartu-kartu yang berisikan konsep dan jawaban

Penyusunan Instrumen Penilaian Praktik, Proyek, Portofolio, dan
penilaian produk. Setiap kelompok mendapatkan satu set kartu-kartu
yang berisikan dan konsep jawaban tersebut.
b. Peserta yang sudah mendapatkan kartu memikirkan jawaban dari kartu
yang didapatkannya
c. Setiap peserta dalam kelompok mencari pasangan kartu yang sekiranya
cocok dengan kartu yang dimilikinya
d. Jika peserta yang bisa mencocokkan kartu yang tepat dan menemukan
kartu cocok pada batas waktu yang ditetapkan, maka peserta/kelompok
bersangkutan akan mendapatkan reward.
e. Peserta menyampaikan simpulan dan pelatih menyampaikan
penguatan.
Metode ini digunakan karena mengutamakan penanaman kemampuan
sosial terutama kemampuan bekerja sama, kemampuan berinteraksi di
samping kemampuan berpikir cepat melalui permainan mencari pasangan
dengan dibantu kartu yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Tahap 4 : Reflection
Setiap kelompok bertukar hasil pekerjaan dengan kelompok yang lain,
selanjutnya setiap kelompok mengevaluasi dan mengomentari pekerjaan
kelompok tersebut.

25

Tahap 5 : Extension
Peserta secara bersama-sama membuat komitmen untuk menerapkan
pengembangan penilaian keterampilan. Pelatih meminta perwakilan
peserta untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya, selanjutnya pelatih
memberikan penguatan materi terkait

26

G. Sesi 7: Pengembangan AKM, AN, dan IPK HOTS

1. Tujuan
Tujuan sesi ini adalah:
a. Memahami konsep, fungsi, dan esensi AKM, AN, dan Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK) HOTS.
b. Memahami mekanisme pengembangan AKM, AN, dan IPK HOTS.
c. Menganalisis KD yang dikonstruksi menjadi IPK HOTS.
d. Menilai IPK HOTS dan bukan HOTS.
e. Mengkonstruksi IPK berbasis HOTS.

2. Materi
a. Pengertian AKM, AN, dan IPK HOTS
b. Fungsi AKM, AN, dan IPK HOTS
c. Esensi/Manfaat IPK HOTS
d. Mekanisme Pengembangan AKM, AN, dan IPK HOTS
e. Analisis Lingkup Materi dan Level Kognitif (Konstruksi IPK HOTS)
f. Contoh IPK berbasis HOTS untuk jenjang SD, SMP, SMA dan SMK.

3. Metode
Metode yang digunakan dalam sesi pengembangan penilian keterampilan
sebagai berikut:
a. Brainstoming
b. Gallery walk
c. Diskusi

4. Tagihan
Tagihan ini berkaitan dengan produk yang harus diselesaikan dan
dihasilkan peserta pada sesi pengembangan IPK HOTS, diantaranya:
a. Presentasi pengertian AKM, AN, dan IPK HOTS, fungsi dan esensi IPK
HOTS, mekanisme pengembangan IPK HOTS, serta analisis lingkup
materi dan level kognitif.
b. Lembar kerja IPK HOTS
c. Tugas pengembangan IPK HOTS sesuai jenjang.

5. Kegiatan Sesi
Aktivitas bimtek pada sesi 7: Pengembangan IPK HOTS, peserta
melakukan kegiatan untuk memenuhi tagihan yang berkaitan dengan
produk yang harus diselesaikan dan dihasilkan.
Aktivitas Bimtek pada sesi ini melalui tahapan sesuai dengan pola ICARE
sebagai berikut:

27

Tahap 1: Introduction
Pelatih menyampaikan judul sesi, latar belakang, dasar hukum, tujuan,
tagihan peserta, dan tahapan kegiatan.

Tahap 2: Connection
Curah pendapat dan gagasan secara spontan dari peserta berkaitan
dengan pemahaman, gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan,
pengalaman dari semua peserta tentang pengertian IPK HOTS, fungsi dan
Esensi IPK HOTS, mekanisme pengembangan IPK HOTS, analisis lingkup
materi dan level kognitif, serta contoh-contoh IPK HOTS untuk semua
jenjang.

Langkah-langkahnya:
a. Pemberian informasi dan motivasi. Pada tahap ini pelatih menjelaskan

masalah yang berkaitan dengan pengertian IPK HOTS, fungsi dan
Esensi IPK HOTS, mekanisme pengembangan IPK HOTS, analisis
lingkup materi dan level kognitif, serta contoh-contoh IPK HOTS untuk
semua jenjang. kemudian mengajak peserta agar aktif untuk
memberikan tanggapannya.
b. Identifikasi. Peserta diajak memberikan sumbang saran pemikiran
sebanyak-banyaknya. Semua saran yang diberikan peserta ditampung,
ditulis dan jangan dikritik. Ketua kelompok dan peserta dibolehkan
mengajukan pertanyaan hanya untuk meminta penjelasan.
c. Klasifikasi. Mengklasifikasi berdasarkan kriteria yang dibuat dan
disepakati oleh kelompok. Klasifikasi bisa juga berdasarkan
struktur/faktor-faktor lain.
d. Verifikasi. Kelompok secara bersama meninjau kembali sumbang saran
yang telah diklasifikasikan. Setiap sumbang saran diuji relevansinya
dengan permasalahan yang dibahas. Apabila terdapat kesamaan maka
yang diambil adalah salah satunya dan yang tidak relevan dicoret.
Namun kepada pemberi sumbang saran bisa dimintai argumentasinya.
e. Konklusi (Persepakatan). Ketua kelompok beserta peserta lain
mencoba menyimpulkan butir-butir alternatif pemecahan masalah
yang disetujui. Setelah semua sepakat, maka diambil kesepakatan
terakhir cara pemecahan masalah yang dianggap paling tepat terkait
dengan materi.
Metode brainstorming sangat penting untuk memberikan kesempatan
kepada peserta untuk berpendapat, melatih daya kritis dan analisis
peserta, mendorong peserta agar dapat menghargai pendapat orang lain
dan menstimulasi peserta agar dapat berpikir secara holistik dan terbuka.

28

Tahap 3: Application
a. Pelatih membagi beberapa handout berisi KD untuk semua jenjang

yakni: Jenjang SD (lampiran 24 Permendikbud No. 37 Tahun 2018);
Jenjang SMP (lampiran 31 Permendikbud No. 37 Tahun 2018); dan
Jenjang SMA/SMK (lampiran 40 Permendikbud No. 37 tahun 2018).
b. Peserta diminta mengkonstruksi Indikator Pencapaian Kompetensi
HOTS sesuai KD;
c. Menganalisa kesesuaian KD dan IPK yang kemudian diikuti dengan
menetapkan teknik penilaian yang logis digunakan pada masing
masing KD (mengerjakan LK IPK HOTS).
d. Mendiskusikan hasil analisa di dalam kelompok (jumlah dan anggota
kelompok disesuaikan);
e. Menuliskan hasil diskusi kelompok pada kertas plano yang disediakan;
f. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan metode gallery
walk. Dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Langkah-langkahnya:
1) Setiap kelompok menyelesaikan lembar kerja IPK HOTS
2) Setiap kelompok untuk menempel hasil kerjanya di dinding;
3) Setiap mereka untuk berputar mengamati hasil kerja kelompok lain
4) Salah satu wakil kelompok menjelaskan setiap apa yang ditanyakan

oleh kelompok lain
5) Peserta dalam kelompok secara bersama-sama untuk mengoreksi

hasil kerja kelompok lain
6) Memberikan klarifikasi dan simpulan
Metode ini digunakan agar peserta berinteraksi dan mensintesis konsep,
membuat pembelajaran lebih efektif. Keterampilan berpikir tingkat tinggi
terlibat. Peserta didorong untuk bergerak tanpa harus duduk di satu
tempat untuk waktu yang lama, menghilangkan kebosanan yang
membuat belajar tidak menarik. Gallery Walk (Pameran berjalan) juga
dapat memotivasi keaktivan peserta dalam proses belajar sebab bila
sesuatu yang baru ditemukan berbeda antara satu dengan yang lainnya
maka dapat saling mengkoreksi antara sesama peserta baik kelompok
maupun antar peserta itu sendiri

Tahap 4: Reflection
Peserta berdiskusi di kelompoknya dari hasil kunjungan. Metode ini untuk
memastikan bahwa peserta mempunyai kemampuan dalam memahami
dan menginterpretasi informasi yang diterima dari hasil kunjungan.
Langkah-langkahnya:
a. Pelatih menyiapkan pertanyaan berkaitan dengan materi

pengembangan IPK HOTS.

29

b. Pelatih menyiapkan juga kunci jawabannya agar jawaban peserta
sesuai dengan kunci jawaban yang sudah dipersiapkan.

c. Memberikan pertanyaan kepada peserta secara acak, misalnya
menggunakan metode talking stick, talking ball, snowball throwing,
atau metode lain (disesuaikan).

d. Pelatih menampung beberapan jawaban peserta
e. Menetapkan kemungkinan jawaban untuk menjaga agar tidak

menyimpang dari pokok materi.
f. Menyediakan kesempatan bertanya bagi peserta.
Metode ini digunakan agar suasana ruang bimtek hidup karena peserta
aktif berfikir dan menyampaikan pikiran melalui berbicara. Kemudian baik
sekali untuk melatih peserta agar berani mengemukakan pendapatnya
dan akan membawa ruang bimtek ke dalam suasana diskusi.
Tahap 5: Extension
Peserta secara bersama-sama membuat komitmen untuk menerapkan
pengembangan AKM, AN, dan IPK HOTS, sebagai bagian tugas guru PAI
dalam memfasilitasi peserta didik memiliki keterampilan berfikir tingkat
tinggi.

30

H. Sesi 8: Teknik Penyusunan Soal HOTS Berbasisi Literasi dan Numerasii

1. Tujuan
Tujuan sesi ini adalah:
a. Memahami konsep dan karakteristik soal-soal HOTS Berbasis Literasi
dan Numerasii;
b. Meningkatkan keterampilan peserta untuk menyusun butir soal HOTS
Berbasis Literasi dan Numerasii;
c. Menganalisis soal HOTS dan bukan HOTS
d. Membuat contoh soal HOTS sesuai dengan lingkup materi dan
jenjang.

2. Materi
a. Pengantar dan Pengertian Soal HOTS Berbasis Literasi dan Numerasi
b. Karakteristik Soal HOTS Berbasis Literasi dan Numerasi
c. Level Kognitif dalam Penyusunan Soal HOTS
d. Soal HOTS dan Tingkat Kesulitan Soal
e. Peran Soal HOTS dalam Penilaian Hasil Belajar
f. Langkah-Langkah Penyusunan Soal HOTS Berbasis Literasi dan
Numerasi
g. Contoh Soal HOTS Berbasis Literasi dan Numerasi pada PAI sesuai
lingkup materi dan jenjang

3. Metode
Metode yang digunakan dalam sesi pengembnagan penilian keterampilan
sebagai berikut:
a. Brainstoming
b. Round Robin
c. Numbered Heads Together
d. Problem Based Learning
e. Inquiry Learning

4. Tagihan
Tagihan ini berkaitan dengan produk yang harus diselesaikan dan
dihasilkan peserta pada sesi Penyusunan Soal HOTS, diantaranya:
a. Presentasi tentang pengertian soal HOTS, karakteristik soal HOTS, level
kognitif dalam penyusunan soal HOTS, peran soal HOTS dalam
penilaian hasil belajar.
b. Lembar kerja penyusunan soal HOTS, meliputi:
1) LK 6.3: Format spesifikasi stimulus soal HOTS;
2) LK 6.4: Format kisi-kisi soal HOTS;
3) LK 6.5: Format kartu soal HOTS; dan

31

4) LK 6.6: Format telaah soal HOTS.
c. Contoh-contoh soal PAI HOTS yang sesuai dengan lingkup materi pada

jenjang masing-masing.

5. Kegiatan Sesi
Aktivitas bimtek pada sesi 8: Penyusunan Soal HOTS, peserta melakukan
kegiatan untuk memenuhi tagihan yang berkaitan dengan produk yang
harus diselesaikan dan dihasilkan.
Aktivitas Bimtek pada sesi ini melalui tahapan sesuai dengan pola ICARE
sebagai berikut:

Tahap 1: Introduction
Pelatih menyampaikan judul sesi, latar belakang, dasar hukum, tujuan,
tagihan peserta, dan tahapan kegiatan.

Tahap 2: Coonection
Brainstorming
a. Curah pendapat dan gagasan secara spontan dari peserta berkaitan

dengan pemahaman, gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan,
pengalaman dari semua peserta tentang pengertian soal HOTS,
karakteristik soal HOTS, level kognitif dalam penyusunan soal HOTS,
soal HOTS dan tingkat tesulitan soal, peran soal HOTS dalam penilaian
hasil belajar serta langkah-langkah penyusunan soal HOTS.
b. Pelatih memberi kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk
menuliskan poin-poin penting tentang pengertian soal HOTS,
karakteristik soal HOTS, level kognitif dalam penyusunan soal HOTS,
soal HOTS dan tingkat tesulitan soal, peran soal HOTS dalam penilaian
hasil belajar serta langkah-langkah penyusunan soal HOTS.

Round Robin
a. Hasil kerja kelompok ditukar dengan kelompok lain untuk dikritisi dan

ditambah poin-poin yang belum dicantumkan oleh kelompok
sebelumnya. (masing-masing kelompok diberi waktu 2 menit).
b. Setelah hasil kerja kelompok kembali kepada kelompok asal, semua
kelompok mempresentasikan dan menempelkan pada tempat yang
tersedia.
c. Pelatih memberikan penguatan.

Tahap 3: Application
a. Numbered Heads Together

Peserta diberi nomor kemudian dalam suatu kelompok. Peserta
menjawab pertanyaan pelatih yang berkaitan pengertian soal HOTS

32

dan karakteristik soal HOTS, lalu secara acak pelatih memanggil nomor
perserta dari setiap kelompok.
Langkah-langkahnya:
1) Langkah 1: Penomoran (Numbering)

Pelatih membagi para peserta menjadi beberapa kelompok atau
tim jumlah anggota disesuaikan dan memberi mereka nomor
sehingga tiap peserta dalam tim tersebut memiliki nomor berbeda.
2) Langkah 2 : Pengajuan Pertanyaan (Questioning)
Pelatih mengajukan pertanyaan kepada peserta berkaitan dengan
pengertian soal HOTS dan karakteristik soal HOTS.
3) Langkah 3: Berpikir Bersama (Head Together)
Para peserta berpikir bersama untuk menggambarkan dan
meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut.
4) Langkah 4: Pemberian Jawaban (Answering)
Pelatih menyebut satu nomor dan para peserta dari tiap kelompok
dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan
jawaban untuk seluruh kelas.
Model numbered heads together sangat penting untuk memberikan
kesempatan kepada peserta bekerja secara kooperatif ini, kemungkinan
konstruksi pengetahuan akan manjadi lebih besar/kemungkinan untuk
peserta dapat sampai pada kesimpulan yang diharapkan.

b. Project Based Learning
Peserta melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, dan sintesis
informasi untuk memperoleh berbagai hasil belajar melalui
menggunakan proyek (kegiatan) tentang level kognitif dalam
penyusunan soal HOTS, peran soal HOTS dalam penilaian hasil belajar,
dan langkah menyusun soal HOTS.
Langkah-langkahnya:
1) Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question)
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial yaitu pertanyaan
yang dapat memberi penugasan kepada peserta menentukan level
kognitif dalam penyusunan soal HOTS, peran soal HOTS dalam
penilaian hasil belajar, dan langkah menyusun soal HOTS.
2) Mendesain Penilaian Proyek (Design a Plan for the Project)
Penilaian dilakukan secara kolaboratif antara pelatih dan peserta.
Dengan demikian peserta diharapkan akan merasa “memiliki” atas
proyek tersebut tentang level kognitif dalam penyusunan soal
HOTS, peran soal HOTS dalam penilaian hasil belajar , dan langkah
menyusun soal HOTS.
3) Menyusun Jadwal (Create a Schedule)

33

Pelatih dan peserta secara kolaboratif menyepakati waktu
penyelesaian lembar kerja.
4) Memonitor peserta dan kemajuan proyek (Monitor the Students and
the Progress of the Project)
Pelatih bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap
aktivitas peserta selama menyelesaikan proyek. Monitoring
dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta pada setiap proses.
Dengan kata lain pelatih berperan menjadi mentor bagi aktivitas
peserta. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah
rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
Model ini digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta
untuk belajar, mendorong kemampuan mereka untuk melakukan
pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai. Manfaat lain
adalah memberikan pengalaman kepada peserta bimtek dan
praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu
dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk
menyelesaikan tugas.

c. Inquiry Learning
Peserta melakukan analisis untuk menilai dan menemukan sendiri
bersama kelompoknya tentang penyusunan soal-soal HOTS dan bukan
HOTS berdasarkan lingkup materi dan jenjang masing-masing. Soal
tersebut disesuaikan dengan IPK HOTS yang telah disusun pada sesi
sebelumnya dengan mengacu pada Permendikbud RI No. 37 Tahun
2018 lampiran 24 (jenjang SD), 31 (jenjang SMP) dan 40 (jenjang
SMA/SMK). Kemudian melengkapinya dengan mengisi materi pokok,
pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.
Langkah-langkahnya:
1) Orientasi
Mengamati lembar kerja/format kaitannya silabus satuan
pendidikan.
2) Merumuskan masalah
Setiap kelompok mendapatkan kertas plano (membuat format LK)
dan mencari bahan.
3) Merumuskan hipotesis
Pada tahapan ini peserta dilatih untuk membuat suatu hipotesis
atau jawaban sementara dari materi terseut. Pelatih juga dapat
membantu peserta membuat hipotesis dalam memberikan
jawabannya.
4) Mengumpulkan data
Pada tahap ini peserta melakukan aktivitas mengumpulkan
informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang telah

34

dibuatnya. Dalam pembelajaran inquiry tahapan ini merupakan
suatu proses yang sangat penting untuk mengembangkan
kemampuan intelektual peserta karena pada tahap ini peserta
dilatih untuk menggunakan seluruh potensi berfikir yang
dimilikinya.
5) Menguji hipotesis
Langkah ini merupakan langkah yang melatih kemampuan rasional
peserta, dimana hipotesis yang telah dibuat kemudian diuji dengan
cara dibandingkan dengan data yang ada lalu kemudian
ditunjukkan. Pada tahap ini juga dilatih sikap jujur dan percaya diri
pada peserta sehingga peserta dapat menguji hipotesisnya
berdasarkan data dan fakta.
6) Merumuskan kesimpulan
Pada langkah ini peserta dituntut untuk mendeskripsikan temuan
yang telah diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
sehingga dapat mencapai kesimpulan yang akurat
Model ini digunakan untuk meningkatkan kemampuan berfikir
peserta untuk mencari dan menemukan sendiri materi yang akan di
pelajarinya, melatih kepekaan diri, mengurangi rasa kecemasan,
menumbuhkan rasa percaya diri, meningkatkan motivasi, dan
partisipasi belajar, meningkatkan tingkah laku yang positif,
meningkatkan prestasi dan hasil belajar.

Tahap 4: Reflection
a. Peserta membentuk lingkaran besar.
b. Pelatih memberikan sebuah bola kepada salah satu peserta untuk

diberikan kepada peserta lainnya diiringi musik. Peserta yang
menerima bola saat musik berhenti diminta memberikan refleksi positif
terhadap materi yang telah dilatihkan.
c. Peserta kembali ke kelompok masing-masing, lalu menuliskan refleksi
pada lembar kerja penyusunan soal HOTS yang disiapkan.

Tahap 5: Extension
Pelatih memberikan handout berupa mind map dan rekomendasi bahan
bacaan yang terkait dengan penyusunan soal-soal HOTS. Sehingga
peserta secara bersama-sama membuat komitmen untuk memiliki
keterampilan penyusunan soal-soal HOTS dalam memecahkan masalah
dan berfikir tingkat tinggi.

35

I. Sesi 9: Analisis Butir Soal
1. Tujuan
Tujuan sesi ini adalah:
a. Meningkatkan pemahaman peserta bimtek/GPAI terhadap substansi
analisis butir soal.
b. Meningkatkan keterampilan peserta bimtek/GPAI untuk melakukan
analisis butir soal
c. Meningkatkan motivasi peserta bimtek/GPAI untuk melakukan analisis
butir soal.

2. Materi
a. Konsep Analisis Butir Soal dan macamnya
b. Analisis Kualitatif Soal Pilihan Ganda
c. Analisis Butir Soal Uraian

3. Metode
Metode yang digunakan dalam sesi pengembangan penilian keterampilan
sebagai berikut:
a. Reflective Thinking
b. Brainstoming
c. Take and Give
d. Talking Stick
e. Simulasi

4. Tagihan
Tagihan ini berkaitan dengan produk yang harus diselesaikan dan
dihasilkan peserta pada sesi Analisis Butir Soal, diantaranya:
a. Presentasi pengertian analisis butir soal, telaah kualitatif soal pilihan
ganda, dan telaah kualitatif soal uraian.
b. Lembar kerja analisis butir soal secara manual dan hasil telaah dari
aplikasi
c. LK telaah kualitatif soal pilihan ganda
d. LK telaah kualitatif soal uraian.

5. Kegiatan Sesi
Aktivitas bimtek pada sesi 9: Analisis Butir Soal, peserta melakukan
kegiatan untuk memenuhi tagihan yang berkaitan dengan produk yang
harus diselesaikan dan dihasilkan.
Aktivitas Bimtek pada sesi ini melalui tahapan sesuai dengan pola ICARE
sebagai berikut:

36

Tahap 1: Introduction
Pelatih menyampaikan judul sesi, latar belakang, dasar hukum, tujuan,
tagihan peserta, dan tahapan kegiatan.

Tahap 2: Coonection
Reflective Thinking
a. Pelatih memberi kesempatan pada peserta bimtek untuk refleksi

terhadap penilaian pembelajaran yang telah dilaksanakan apakah
dilakukan analisis butir soal? dan bagaimana cara menganalisis butir
soal tersebut?
b. Hasil refleksi/muhasabah dicatat di kertas post it poin-poinya.
c. Pelatih memberikan penguatan untuk memotivasi peserta pentingnya
analisis butir soal.

Brainstorming
a. Curah pendapat dan gagasan secara spontan dari peserta berkaitan

dengan pemahaman, gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan,
pengalaman dari semua peserta tentang pengertian pengertian
analisis butir soal, analisis kualitatif pilihan ganda, dan analisis kualitatif
uraian.
b. Pelatih memberi kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk
menuliskan poin-poin penting tentang pengertian pengertian analisis
butir soal, analisis kualitatif pilihan ganda, dan analisis kualitatif uraian.

Tahap 3: Application
a. Take and Give

Peserta berbagi materi yang dikuasainya, secara berpasangan dan
bergantian. Materi yang dibagikan dan terima peserta berkaitan
dengan analisis butir soal dan kaidah-kaidah penulisan butir soalnya,
baik pilihan ganda atau uraian.
Langkah-langkahnya:
1) Pelatih menyiapkan materi analisis butir soal dan kaidah-kaidah

penulisan butir soalnya, baik pilihan ganda atau uraian.
2) Peserta menerima materi analisis butir soal dan kaidah-kaidah

penulisan butir soalnya, baik pilihan ganda atau uraian.
3) Pelatih meminta semua peserta berdiri dan mencari teman

pasangan untuk saling menginformasikan materi yang telah
diterimanya. Tiap peserta harus mencatat materi dan nama teman
pasangannya pada kartu yang sudah diberikan.
4) Demikian seterusnya sampai semua peserta dapat saling memberi
dan menerima materi masing-masing (take and give).

37

5) Selanjutnya mencari pasangan lain yang berbeda materi sampai
semua materi dikuasainya

6) Peserta membuat kesimpulan materi.
7) Pelatih menyampaikan penguatan
Dengan model take and give peserta akan lebih cepat memahami
penguasaan materi dan informasi karena mendapatkan informasi dari
peserta yang lain kemudian dapat menghemat waktu dalam
pemahaman dan penguasaan peserta akan informasi.

b. Talking Stick
Alat/media yang digunakan dalam metode ini yaitu tongkat. Tongkat
tersebut digunakan sebagai alat dan juga sebagai media untuk
melakukan presentasi. Peserta yang presentasi yaitu peserta yang
mendapatkan tongkat setelah digilirkan. Materi yang dipresentasikan
adalah analisis butir soal dan kaidah-kaidah penulisan butir soalnya,
baik pilihan ganda atau uraian.

Langkah-langkahnya:
1) Pelatih menyampaikan materi tentang konsep analisis minggu efektif

pembelajaran.
2) Pelatih menjelaskan tahapan “talking stick”
3) Setiap perwakilan kelompok mengambil sebuah tongkat yang sudah

disediakan oleh pelatih.
4) Tongkat digilirkan dalam satu kelompok, setelah musik dimainkan
5) Proses menggilirkan tongkat berhenti apabila musik berhenti
6) Setiap peserta dalam kelompok yang mendapatkan tongkat bertugas

menjawab soal analisis butir soal dan kaidah-kaidah penulisan butir
soalnya, baik pilihan ganda atau uraian.
7) Setiap perwakilan kelompok yang sudah menyampaikan hasil
diskusinya diberikan reward.

Metode ini digunakan karena mampu sebagai pendorong dan penguat
peserta terhadap materi yang disampaikan. Melatih ketelitian dan
ketepatan dalam menjawab dan mencari jawaban dalam lembar kerja,
mampu melatih peserta berpikir efektif.

c. Simulasi
1) Pelatih membagikan format telaah soal dalam bentuk manual dan
file telaah menggunakan aplikasi yang dikeluarkan Direktorat PSMA
Kemendikbud.
2) Peserta mensimulasikan telaah soal kualitatif dengan cara tersebut
dengan menggunakan soal yang sudah ada secara silang.

38

3) Tiap kelompok memperesentasikan hasil telaahnya dan ditanggapi
oleh kelompok yang lain.

4) Pelatih memberikan penguatan.

Tahap 4: Reflection
Peserta bimtek tetap berdiskusi di kelompoknya masing-masing di bawah
bimbingan pelatih.
Langkah-langkahnya:
a. Pelatih menyiapkan pertanyaan berkaitan dengan materi analisis butir

soal.
b. Pelatih menyiapkan juga kunci jawabannya agar jawaban peserta

sesuai dengan kunci jawaban yang sudah dipersiapkan.
c. Memberikan pertanyaan kepada peserta secara acak dengan metode

yang sesuai dan kebutuhan.
d. Pelatih menampung beberapan jawaban peserta.
e. Menetapkan kemungkinan jawaban untuk menjaga agar tidak

menyimpang dari pokok materi.
f. Menyediakan kesempatan bertanya bagi peserta.
Metode ini digunakan agar suasana ruang bimtek hidup karena peserta
aktif berfikir dan menyampaikan pikiran melalui berbicara. Kemudian baik
sekali untuk melatih peserta agar berani mengemukakan pendapatnya
dan akan membawa ruang bimtek ke dalam suasana diskusi.

Tahap 5: Extension
Peserta berdiskusi tentang pengalaman pelaksanaan analisis butir soal di
satuan pendidikan masing-masing dan ekspektasi dalam
mengimplemenatsikan materi terkait pada setiap jenjang.

39

J. Sesi 10: Pengolahan dan Pelaporan Penilaian

1. Tujuan
Tujuan sesi ini adalah agar peserta bimtek dapat memahami dan
mengimplementasikan:
a. Pengolahan penilaian
b. Pelaporan penilaian

2. Materi
a. Pengolahan penilaian (sikap, pengetahuan, dan keterampilan)
b. Pelaporan penilaian

3. Metode
Metode yang digunakan dalam sesi pengolahan dan pelaporan penilaian.
a. Reflective Thinking
b. Card Sort
c. Take and Give

4. Tagihan
Tagihan ini berkaitan dengan produk yang harus diselesaikan dan
dihasilkan peserta pada sesi pengolahan dan pelaporan, diantaranya:
a. Presentasi pengolahan penilaian (sikap, pengetahuan, dan
keterampilan)
b. Lembar Kerja Pengolahan Penilaian (sikap, pengetahuan, dan
keterampilan).

5. Kegiatan Sesi
Aktivitas bimtek pada sesi 10: Pengolahan dan Pelaporan Penilaian,
peserta melakukan kegiatan untuk memenuhi tagihan yang berkaitan
dengan produk yang harus diselesaikan dan dihasilkan.
Aktivitas Bimtek pada sesi ini melalui tahapan sesuai dengan pola ICARE
sebagai berikut:
Tahap 1: Introduction
Pelatih menyampaikan judul sesi, latar belakang, dasar hukum, tujuan,
tagihan peserta, dan tahapan kegiatan.

Tahap 2: Connection
Reflective Thinking
a. Pelatih memberi kesempatan pada peserta bimtek untuk refleksi

terhadap penilaian pembelajaran yang telah dilaksanakan apakah
dilakukan analisis butir soal? dan bagaimana cara menganalisis butir
soal tersebut?

40

b. Hasil refleksi/muhasabah dicatat di kertas post it poin-poinya.
c. Pelatih memberikan penguatan untuk memotivasi peserta pentingnya

pengolahan dan pelaporan penilaian.

Tahap 3: Application

a. Card Sort

Peserta menyusun kartu-kartu yang telah disediakan yang isi materi

komponen silabus satuan pendidikan yang terdiri identitas mata

pelajaran, identitas sekolah, kompetensi inti, kompetensi dasar, materi

pokok, pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.

Langkah-langkahnya:

a) Pelatih menyiapkan kartu berisi komponen silabus satuan

pendidikan yang terdiri identitas mata pelajaran, identitas sekolah,

kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok, pembelajaran,

penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.

b) Seluruh kartu diacak /dikocok agar bercampur.

c) Bagikan kartu kepada peserta dalam kelompok

dan pastikan setiap kelompok mendapatkannya.

d) Peserta mulai mencari dengan mencocokan kartu-kartu tersebut.

e) Setiap kelompok memastikan kartu yang dicocokkan tersebut

sudah benar

f) Lakukan koreksi bersama setelah semua

kelompok mengerjakannya.

g) Setiap kelompok untuk menjelaskan hasil sortiran kartunya,

kemudian mintalah komentar dari kelompok lainnya.

h) Berikan apresiasi setiap hasil kerja peserta

i) Lakukan klarifikasi, penyimpulan dan tindak lanjut.

Dengan metode card sort peserta dapat bekerjasama dan

mengembangkan sikap saling menghargai pendapat. Pelaksanaannya

sangat sederhana dan peserta mudah dalam mengelompokkan pokok-

pokok materi sehingga mudah dalam memahami materi yang

diajarkan.

b. Take and Give
Peserta berbagi materi yang dikuasainya, secara berpasangan dan
bergantian. Materi yang dibagikan dan terima peserta berkaitan
dengan pengolahan dan pelaporan penilaian.
Langkah-langkahnya:
1) Pelatih menyiapkan materi analisis butir soal dan kaidah-kaidah
penulisan butir soalnya, baik pilihan ganda atau uraian.
2) Peserta menerima materi analisis butir soal dan kaidah-kaidah
penulisan butir soalnya, baik pilihan ganda atau uraian.

41

3) Pelatih meminta semua peserta berdiri dan mencari teman
pasangan untuk saling menginformasikan materi yang telah
diterimanya. Tiap peserta harus mencatat materi dan nama teman
pasangannya pada kartu yang sudah diberikan.

4) Demikian seterusnya sampai semua peserta dapat saling memberi
dan menerima materi masing-masing (take and give).

5) Selanjutnya mencari pasangan lain yang berbeda materi sampai
semua materi dikuasainya

6) Peserta membuat kesimpulan materi.
7) Pelatih menyampaikan penguatan
Dengan model take and give peserta akan lebih cepat memahami
penguasaan materi dan informasi karena mendapatkan informasi dari
peserta yang lain kemudian dapat menghemat waktu dalam
pemahaman dan penguasaan peserta akan informasi.

Tahap 4: Reflective
Peserta membaca text berupa konsep pengolahan dan pelaporan
penilaian (yang sudah dipersiapkan untuk disampaikan/ dipresentasikan).
Metode ini untuk memastikan bahwa peserta mempunyai kemampuan
dalam memahami dan menginterpretasi suatu pernyataan dalam bentuk
teks singkat.

Tahap 5: Extension
Peserta secara bersama-sama membuat komitmen untuk menerapkan
pengembangan dan analisis hasil penilaian. Pelatih meminta perwakilan
peserta untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya, selanjutnya pelatih
memberikan penguatan materi terkait .

42

K. Sesi 11: Analisis Hasil Penilaian dan Tindak Lanjut

1. Tujuan peserta dapat memahami dan

Tujuan sesi ini adalah agan
mengimplementasikan:
a. Analisis hasil penilaian
b. Desain program pengayaan
c. Desain program pengayaan

2. Materi

a. Analisis hasil penilaian
b. Desain program pengayaan
c. Desain program pengayaan

3. Metode

Metode yang digunakan dalam sesi analisis hasil penilaian.
a. Reflective Thinking
b. Brainstorming
c. Make a Match
d. Mind Mapping

4. Tagihan

Tagihan ini berkaitan dengan produk yang harus diselesaikan dan
dihasilkan peserta pada sesi analisis hasil penilaian, diantaranya:
a. Presentasi analisis hasil penilaian.
b. Lembar Kerja desain pengayaan dan remedial.

5. Kegiatan Sesi

Aktivitas bimtek pada sesi 11: Analisis Hasil Penilaian, peserta melakukan
kegiatan untuk memenuhi tagihan yang berkaitan dengan produk yang
harus diselesaikan dan dihasilkan.
Aktivitas Bimtek pada sesi ini melalui tahapan sesuai dengan pola ICARE
sebagai berikut:

Tahap 1: Introduction
Pelatih menyampaikan judul sesi, latar belakang, dasar hukum, tujuan,
tagihan peserta, dan tahapan kegiatan.

Tahap 2: Connection
Reflective Thinking
a. Pelatih memberi kesempatan pada peserta bimtek untuk refleksi

terhadap penilaian pembelajaran yang telah dilaksanakan apakah

43

dilakukan analisis hasil penialaian? dan bagaimana cara menganalisis
hasil penilaian tersebut?
b. Hasil refleksi/muhasabah dicatat di kertas post it poin-poinya.
c. Pelatih memberikan penguatan untuk memotivasi peserta pentingnya
analisis hasil penilaian.

Brainstorming
a. Curah pendapat dan gagasan secara spontan dari peserta berkaitan

dengan pemahaman, gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan,
pengalaman dari semua peserta tentang pengertian analisis hasil
penilaian.
b. Pelatih memberi kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk
menuliskan poin-poin penting tentang pengertian analisis hasil
penilaian.

Tahap 3: Application
Make a Match
Peserta menentukan pasangan materi dalam bentuk kartu yang berkaitan
dengan analisis hasil penilaian.
Langkah-langkahnya:
a. Pelatih menyiapkan kartu-kartu yang berisikan konsep dan jawaban

analisis hasil penilaian.
b. Setiap kelompok mendapatkan satu set kartu-kartu yang berisikan dan

konsep jawaban tersebut.
c. Peserta yang sudah mendapatkan kartu memikirkan jawaban dari kartu

yang didapatkannya
d. Setiap peserta dalam kelompok mencari pasangan kartu yang

sekiranya cocok dengan kartu yang dimilikinya
e. Jika peserta yang bisa mencocokkan kartu yang tepat dan menemukan

kartu cocok pada batas waktu yang ditetapkan, maka
peserta/kelompok bersangkutan akan mendapatkan reward.
f. Peserta menyampaikan simpulan dan pelatih menyampaikan
penguatan.

Metode ini digunakan karena mengutamakan penanaman kemampuan
sosial terutama kemampuan bekerja sama, kemampuan berinteraksi di
samping kemampuan berpikir cepat melalui permainan mencari pasangan
dengan dibantu kartu yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Tahap 4: Reflection
Peserta bimtek tetap berdiskusi di kelompoknya masing-masing di bawah
bimbingan pelatih.
Langkah-langkahnya:

44

a. Pelatih menyiapkan pertanyaan berkaitan dengan materi analisis hasil
penilaian.

b. Pelatih menyiapkan juga kunci jawabannya agar jawaban peserta
sesuai dengan kunci jawaban yang sudah dipersiapkan.

c. Memberikan pertanyaan kepada peserta secara acak dengan metode
yang sesuai dan kebutuhan.

d. Pelatih menampung beberapan jawaban peserta.
e. Menetapkan kemungkinan jawaban untuk menjaga agar tidak

menyimpang dari pokok materi.
f. Menyediakan kesempatan bertanya bagi peserta.
Tahap 5: Extension
Pelatih memberikan handout berupa mind map dan rekomendasi bahan
bacaan yang terkait dengan analisis hasil penilaian. Sehingga peserta
secara bersama-sama membuat komitmen untuk memiliki keterampilan
analisis hasil penilaian (pengayaan dan remedial) secara tepat.

45

BAGIAN 6

Bahan dan Alat Bimtek

Dalam penyelenggaran bimtek pedagogik 3 berkaitan dengan penilaian
pembelajaran diperlukan bahan dan alat bimtek sebagai berikut:
1. Bahan Bimtek

a. Kertas plano/karton
b. Kertas post-it
c. Kertas HVS
2. Alat Bimtek
a. LCD Projector
b. Slide Screen
c. Kabel Soundcard
d. Flipchart
e. Spidol besar
f. Spidol kecil
g. Bola berbahan kertas
h. Tongkat ukuran 30 cm
i. Lem cair/padat

46


Click to View FlipBook Version